Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBELAJARAN BLANDED LEARNING

MENGGUNAKAN WHATSAPP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA


KELAS XI DI SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana
Program Studi I pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer

Disusun Oleh:

NOVIA YOLANDA
NIM. 2517137

Dosen Pengampu:

Dr. Supriadi, S.Ag.,M.Pd


NIP. 197210052003132003

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN BUKITTINGGI
1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat membuat skripsi
dengan judul “PENGARUH PEMBELAJARAN BLANDED LEARNING
MENGGUNAKAN WHATSAPP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI DI SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG ”

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar


Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer
IAIN Bukittinggi.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi informasi pada saat sekarang ini telah
menyebar secara luas kesemua bidang kegiatan, dan juga termasuk bidang
pendidikan. Pada saat ini kebutuhan informasi yang cepat dan akurat
dalam menyajikan data atau informasi yang lengkap adalah hal yang
paling diperlukan. Adanya perkembangan teknologi informasi dalam dunia
pendidikan membuat proses pembelajaran menjadi semakin mudah dan
efisien.
Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi
yang pesat tidak dapat dihindarkan, dan dampaknya terhadap dunia
pendidikan juga semakin meningkat. Tuntutan global menuntut sektor
pendidikan untuk selalu dan terus menerus menyesuaikan perkembangan
teknologi dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, terutama
menyesuaikan penggunaannya dibidang pendidikan khususnya dalam
proses pembelajaran. Teknologi informasi merupakan perkembangan
sistem informasi dengan menggabungkan antara teknologi komputer
dengan telekomunikasi (Baharudin, 2010).
Kecendrungan perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan
akan terus terjadi dan berkembang dalam memasuki abad ke- 21 sekarang
ini. Perubahan tersebut antara lain: lebih mudah dalam mencari sumber
belajar, lebih banyak pilihan untuk menggunakan dan memanfaatkan ICT,
makin meningkatnya peran media dan multi media dalam kegiatan
pembelajaran[1].
Dalam dunia pendidikan, tujuan umum dari teknologi informasi
dan komunikasi adalah agar siswa dapat memahami alat-alat umum
teknologi informasi dan komunikasi, dan memahami informasi, artinya
siswa mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam teknologi
informasi dan komunikasi. Peran teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran selain membantu siswa dalam belajar, juga
berdampak penting bagi guru, terutama dalam penggunaan fasilitas untuk
meningkatkan kemampuan mengajarnya.
Menurut pandangan Islam, pendidikan merupakan salah satu
kewajiban yang harus dilakukan oleh orang beriman untuk dapat
memperoleh ilmu pengetahuan,sebagaimana yang terkandung dalam
Alquran Surah An-Nahl ayat 78:

ّ ‫َو ه‬
‫ّللاُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ْۢ ْه بُطُىْ ِن اُم ههتِ ُك ْم ََل تَ ْعلَ ُمىْ نَ َشيْـ ًۙٔا و َج َع َل لَ ُك ُم الس ْم َع‬
َ‫صا َر َو ْاَلَ ْفـِ َدةَ ۙ لَ َعل ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬
َ ‫َو ْاَلَ ْب‬
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Maksud dari QS.An-Nahl ayat 78 tersebut ialah menuntut ilmu
adalah sebuah kewajiban, dan Allah akan sangat memudahkan seseorang
untuk masuk ke surga dengan ilmu yang dimilikinya. Namun, ilmu ini
juga harus bermanfaat dalam kehidupan orang lain dan diri sendiri.
Manusia pada dasarnya membutuhkan ilmu, dalam pengertian Islam,
belajar ilmu adalah ilmu yang dibutuhkan setiap orang dan sangat
penting. Pengetahuan yang benar dapat digunakan untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang dihadapi dalam hidup.
Salah satu inovasi model pembelajaran yang dapat diterapkan pada
era sekarang ini yaitu dapat mengkombinasikan pembelajaran jarak jauh
dengan pembelajaran tatap muka. Solusi dari hal ini yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran Blanded Learning.
Model pembelajaran blanded adalah suatu model pembelajaran
yang mengkombinasikan metode pengajaran face to face dengan metode
pengajaran berbantukan komputer baik secara offline maupun online untuk
membentuk suatu pendekatan pembelajaran yang berintegrasi[2]. Tujuan
dari blanded learning adalah untuk memberikan pengalaman belajar
Paling efektif dan efisien.
Blanded Learning merupakan perpaduan antara pembelajaran
konvensional yang mana pendidik dan peserta didik bertemu secara
langsung dengan pembelajaran secara online yang dapat diakses kapan
saja dan dimana saja. Menurut Whitelock dan Jelfs terdapat tiga definisi
untuk pembelajaran blended learning yaitu: kombinasi yang terintegrasi
pembelajaran tradisional dengan pendekatan online berbasis web,
kombinasi media dan alat pembelajaran dalam lingkungan e-learning, dan
kombinasi beberapa pendekatan dalam pendidikan dengan pembelajaran
menggunakan teknologi. Blanded learning ini merupakan salah satu
inovasi pada pembelajaran yang mana pembelajaran ini dapat
menggunakan aplikasi belajar,seperti pemakaian dari Whatsapp Group.
Media sosial WhatsApp yang sering disingkat WA adalah salah
satu media komunikasi yang dapat diinstal dalam Smartphone[3]. Media
sosial yang satu ini banyak digunakan untuk sarana komunikasi
chattingan dengan saling mengirim teks, video maupun gambar. Media
sosial ini dapat aktif apabila pengguna terhubung dengan jaringan
internet.
Peran media sosial dalam dunia pendidikan tidak dapat dihindari,
telah menjadi bagian dari pembelajaran, karena dapat digunakan, tidak
hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sumber untuk
bercengkerama dan juga belajar karena informasi belajar dapat diperoleh
diluar kegiatan mengajar di kelas. Sebagai pendidik sebisa mungkin
memanfaatkan media sosial sebagai salah satu inovasi media
pembelajaran.
Berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan di SMA Negeri 3
Lubuk Basung dengan salah satu guru Geografi, peneliti mendapatkan
beberapa informasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Mardawati
mengatakan, pada saat pembelajaran guru masih bersifat guru sebagai
pusat dari pembelajaran,yang mana maksudnya disini ialah proses
pembelajaran hanya terjadi komunikasi satu arah saja, sehingga siswa
kurang mengerti dengan materi yang diajarkan. Rendahnya kemampuan
berpikir kreatif dan kemandirian siswa pada pelajaran geografi, terutama
saat menyelesaikan persoalan dan tugas yang diberikan oleh guru. Hasil
wawancara dengan ibu Mardawati selaku guru bidang studi juga
mengatakan dalam satu kelas hanya beberapa siswa yang dapat aktif dan
mendapatkan nilai di atas KKM.
Pada proses pembelajaran sedang berlangsung hanya beberapa
siswa yang dapat fokus dan aktif. Rendahnya tingkat keaktifan, minat
dan motivasi belajar membuat hasil belajar juga menjadi rendah. Sikap
peserta didik yang masih belum disiplin pun menjadi salah satu kendala
pada saat pembelajaran. Yang mana peserta didik masih banyak yang
tidak memperhatikan pembelajaran, dan juga juga menurut ibu
Mardawati dalam proses pembelajaran masih kurangnya menerapkan
media alternatif lain, sehingga menyebabkan peserta didik sulit
memahami materi yang diberikan.
Tidak tepatnya metode dan media yang digunakan dalam
pembelajaran merupakan salah satu masalah dalam proses pembelajaran.
Pemilihan metode dan media merupakan langkah awal bagi seorang
pendidik sebelum memulai pembelajaran. Karena dengan memilih
metode dan media yang tepat dalam pembelajaran, akan membuat proses
pembelajaran menjadi lebih baik dan juga dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
Keunggulan model pembelajaran Blanded Learning adalah
memiliki potensi yang besar sebagai sumber belajar bagi peserta didik
yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar, dan juga menyediakan
sumber belajar lain yang dapat digunakan untuk memperkaya materi
pembelajaran dengan berbantuan media aplikasi Whatsapp.
Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pembelajaran Blanded
Learning Menggunakan Aplikasi Whatsapp Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Lubuk Basung ”

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan diatas yaitu:
1. Kemampuan berpikir kreatif, tingkat keaktifan dan kemandirian
belajar peserta didik sangat rendah disetiap indikator
2. Tidak tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh
guru.
3. Kurangnya motivasi dan minat dalam belajar.
4. Hasil belajar yang rendah .

C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, penulis
membatasi penelitian pada makalah ini yaitu pada Hasil belajar siswa
terhadap Pengaruh Pembelajaran Blanded Learning Menggunakan
Whatsapp pada kelas XI di SMA Negeri 3 Lubuk Basung

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas adalah,
maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu : Apa
Pengaruh Pembelajaran Blanded Learning menggunakan Whatsapp
terhadap Hasil Belajar Siswa pada kelas XI di SMA Negeri 3 Lubuk
Basung?
E. Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Apa Pengaruh Pembelajaran Blanded Learning menggunakan Whatsapp
terhadap Hasil Belajar Siswa pada kelas XI di SMA Negeri 3 Lubuk
Basung
F. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian, diharapkan dapat memberikan
manfaat yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan referensi dan juga sebagai masukan bagi
lembaga pendidikan yang berguna untuk meningkatkan mutu
pendidikan khususnya bagi para pendidik di SMA Negeri 3
Lubuk Basung
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, untuk menjadi referensi serta memperluas
wawasan keilmuan mengenai pengaruh pembelajaran
blanded learning menggunakan whatsapp terhadap hasil
belajar siswa.
b. Bagi guru, sebagai masukan bahwa hasil belajar siswa
dapar dipengaruhi dengan penggunaan dari aplikasi media
sosial seperti Whatsapp.

G. Definisi Operasional
Untuk mempermudah dalam pemahaman judul skripsi ini penulis
merasa perlu untuk memberikan penjelasan mengenai kata-kata kunci
judul skripsi ini yaitu :
1. Pengaruh adalah suatu hal yang ditimbulkan baik itu manusia
maupun benda, dan segala sesuatu yang ada di alam, sehingga
mempengaruhi segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
2. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik
dan pendidik, serta proses sumber belajar di lingkungan
belajar.
3. Blanded learning merupakan model pembelajaran yang
mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan
pembelajaran online[4].
4. Whatsapp adalah media sosial yang menyediakan layanan
pesan instan untuk smartphone
5. Hasil belajar adalah Hasil nyata yang dicapai siswa dalam
upayanya menguasai keterampilan fisik dan mental sekolah
tercermin dalam transkrip setiap semester.
DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Budiman, “Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam


Pendidikan,” Al-Tadzkiyyah J. Pendidik. Islam, vol. 8, no. 1, p. 31, 2017,
doi: 10.24042/atjpi.v8i1.2095.

[2] H. Idris, “Pembelajaran Model Blended Learning,” J. Ilm. Iqra’, vol. 5, no.
1, pp. 61–73, 2018, doi: 10.30984/jii.v5i1.562.

[3] E. Suryadi, M. H. Ginanjar, and M. Priyatna, “PENGGUNAAN SOSIAL


MEDIA WHATSAPP PENGARUHNYA TERHADAP DISIPLIN
BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus Di SMK Analis Kimia
YKPI Bogor),” Edukasi Islam. J. Pendidik. Islam, vol. 7, no. 01, p. 1,
2018, doi: 10.30868/ei.v7i01.211.

[4] Y. L. Ningsih and Jayanti, “Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Penerapan


Model Blended Learning Pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial,” J.
Pendidik. Mat. JPM RAFA, vol. 2, no. 1, pp. 1–11, 2016, [Online].
Available:
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jpmrafa/article/view/1237.

Anda mungkin juga menyukai