PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Dalam zaman yang semakin modern ini, pendidikan
merupakan modal yang harus kita miliki dalam menghadapi tuntutan zaman. Maju
mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Jika pendidikan
dalam suatu bangsa itu baik, maka akan dapat menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas baik dalam segi spiritual, intelegensi dan keterampilan. Selain
itu, pendidikan merupakan proses yang penting dalam mencetak generasi bangsa
selanjutnya.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan atau aktivitas belajar mengajar.
Di dalamnya terdapat dua subjek yaitu guru dan peserta didik . Tugas utama dan
tanggung jawab seorang guru adalah mengelola pembelajaran agar lebih efektif,
dinamis , efisien dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan peranan
aktif di antara dua objek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal dan
pengarah serta melakukan pembimbingan , sedangkan peserta didik sebagai objek
yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran.
Apabila hasil dalam proses suatu pembelajaran gagal maka akan sulit
dicapainya kemajuan suatu bangsa. Dalam rangka meningkatkan pendidikan suatu
bangsa, guru dan peserta didik merupakan unsur yang sangat penting dalam
mencapai suatu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, dalam suatu proses
pembelajaran antara guru dan peserta didik harus terjalin komunikasi yang baik.
Akan tetapi, dengan adanya pandemi Covid-19, segala aktivitas
ditiadakan. Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat,
namun juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan
sosial masyarakat Indonesia. Dalam artian semua pekerjaan maupun pembelajaran
dilakukan dari rumah. Pembelajaran melalui zoom maupun google classroom
membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terbatas. Hal ini menjadi dasar untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap mutu pendidikan peserta
didik. Dan untuk melakukan peneletian terkait masalah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah teruraikan maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. apa pengaruh pembelajaran yang dilakukan secara daring atau online
terhadap prestasi peserta didik?
2. apa perbedaan pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan
pembelajaran tatap muka?
3. bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari pembelajaran secara daring?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian
ini yaitu:
1. untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan secara daring atau online
terhadap prestasi peserta didik
2. untuk mengetahui perbedaan pembelajaran yang dilakukan secara daring
dengan pembelajaran tatap muka
3. untuk mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari pembelajaran secara
daring
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yaitu untuk mengetahui cara belajar yang efektif
untuk para peserta didik. Di zaman pandemi ini, telah banyak mengubah hal
mulai dari segi aspek kehidupan manusia sampai metode pembelajaran
peserta didik. Pemerintah mengajukan pembelajaran dilakukan secara
saring untuk mencegah terjadinya peningkatan covid-19. Melalui
perkembangan teknologi yang semakin canggih, memungkinkan
pembelajaran daring dilakukan dengan berbagai aplikasi dan fitur yang
semakin memudahkan dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah yaitu dapat mengetahui cara
menulis karya tulis ilmiah dengan benar, mengatasi berbagai kendala yang
ada selama proses pembelajaran daring agar pembelajaran daring lebih
efektif, dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pembelajaran daring,
memberikan informasi dan masukan kepada murid dan guru dalam
pembelajaran daring. Manfaat praktis untuk peserta didik yaitu sebagai
sumber informasi mengenai pembelajaran daring, sebagai motivasi untuk
murid agar murid bisa lebih termotivasi dalam pembelajaran daring, sebagai
masukan untuk murid agar murid lebih aktif dan lebih rajin dalam
pembelajaran daring. Manfaat praktis untuk guru yaitu sebagai informasi
mengenai pembelajaran daring, sebagai masukan untuk guru agar guru lebih
tegas dan lebih memperhatikan murid saat proses pembelajaran daring
berlangsung. Juga dapat menerapkan pembelajaran yang lebih praktis dan
menyenangkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
D. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan Nova Irawati Simatupang, dkk, 2020 tentang
“Pelaksanaan Pengajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Metode
Survei” dengan hasil masih diperlukan usaha ekstra dari pemerintah dan segala
pihak yang berkaitan agar guru terbiasa menggunakan teknologi dalam proses
pembelajaran. Selain itu sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pembelajaran
online juga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan pihak terkait.
Persamaan penelitian ini dengan penulis terletak pada variabel yang diamati yaitu
pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Persamaan
penelitian ini dengan penulis adalah adalah terletak pada analisis terhadap prestasi
dan pemahaman selama pembelajaran daring dilaksanakan dan metode survei dan
angket untuk mengumpulkan data. Perbedaannya adalah penulis tidak hanya
menganalisis dampak, tetapi penulis juga mencari solusi untuk mengatasi kendala
pada pembelajaran daring.
Kedua adalah penelitian dilakukan oleh Edi Santoso pada tahun 2009 yang
berjudul “Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Kimia
Ditinjau Dari Kemampuan Awal peserta didik,” dengan hasil terdapat beragam
nilai dalam pelajaran tersebut, ada yang mengalami peningkatan, ada yang tetap
bahkan ada yang mengalami penurunan. Persamaan penelitian ini dengan penulis
terletak pada salah salah satu objek penelitian yaitu perkembangan nilai mata
pelajaran. Perbedaannya adalah penelitian ini berfokus pada mata pelajaran kimia
sedangkan penulis berfokus pada rata-rata dari semua mata pelajaran.
Penelitian relevan yang ketiga yang dilakukan oleh Redita Wiguna, 2020
tentang “Analisis Proses Pembelajaran peserta didik Berbasis Online (Daring)
Pada Masa Pandemi Covid-19,” dengan hasil pelaksanaan pembelajaran daring di
Sekolah SDN Brawijaya mengalami beberapa kendala dan belum berjalan secara
efektif, karena tidak semua peserta didik paham dan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan arahan yang diberikan guru. Persamaan penelitian ini
dengan penulis adalah terletak pada analisis terhadap prestasi dan pemahaman
selama pembelajaran daring dilaksanakan dan metode survei dan angket untuk
mengumpulkan data.
Metode
Pembelajaran
Membandingkan
pembelajaran online
dan offline
Perbandingan
efektivitas proses
pembelajaran online
dan offline pada
siswa SMA Zion kelas
XII Thames
Pembelajaran efektif
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Karena data
yang diambil berbentuk survei atau kuesioner. Metode penelitian kuantitatif juga
merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis,
terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya.
Arikunto (2006) mengemukakan tentang penelitian kuantitatif yakni
pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari
mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta pemaparan
hasilnya.
Creswell (2012), menjelaskan penelitian kuantitatif mewajibkan seorang
peneliti untuk menjelaskan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
yang lainnya.
Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa metode kuantitatif merupakan
metode penelitian yang berbasis pada filsafat positivisme, yang mana digunakan
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, yang umumnya pengambilan
sampelnya dilakukan secara random, dan data dikumpulkan menggunakan
instrumen penelitian, lalu dianalisis secara kuantitatif/statistik dengan tujuan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Hasil dari angket dapat ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga mudah
untuk dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Hasil penelitian juga
ditampilkan dalam bentuk diagram sehingga dapat membandingkan jawaban yang
lebih dominan dan memudahkan pemahaman karena data yang disajikan dalam
bentuk angka.
E. Instrumen Penelitian
Oleh karena diterapkannya pembatasan sosial maka pengumpulan data
melalui survei menggunakan laptop untuk membuat angket dan gadget untuk
menyebarkan form kepada para responden.
Penelitian ini memakai dua jenis angket, yaitu:
1. Angket yang ditujukan kepada peserta didik yang diakses melalui
https://docs.google.com/forms/d/e/
1FAIpQLSdbhOihy9IdbWHKwvTiky3v7CJ_Cox1KHWoELry_eGI5
GrWDA/viewform?usp=sf_link
2. Angket yang ditujukan kepada guru-guru SMA Zion yang dapat
diakses melalu
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf0x6FFj7pFkO2iiuTG-
xAD1AF_zztX93gGiHRtSHtdU72jEQ/viewform?usp=sf_link
Tabel 3.2
Angket Pembelajaran Online dan Offline
No Metode Instrume Tujuan Data Tentang
n
1 Angket Angket peserta a.Perbedaan yang dirasakan secara
didik signifikan antara 2 metode pembelajaran
b. Perbedaan mutu pembelajaran yang
dirasakan peserta didik
c.Kendala selama melakukan
pembelajaran daring
A. Hasil Penelitian
4.1.1 Survei Peserta Didik SMA Zion
a. Perbedaan pembelajaran online dan offline
1) Tabel dan Grafik
Respon Persentase
Opsion Ya Tidak Ya Tidak
Perbedaan yang signifikan antara pembelajaran
26 1 96,29% 3,7%
online dan offline
Pembelajaran online dapat mempengaruhi
26 1 96,29% 3,7%
mutu pembelajaran peserta didik
Pembelajaran online termasuk ke sistem
4 23 14,82% 85,18%
pembelajaran yang efektif
Kendala yang peserta didik rasakan saat
26 1 96,29% 3,7%
melaksanakan pembelajaran online
Pembelajaran daring mampu meningkatkan
7 20 25,92% 74,07%
produktivitas belajar peserta didik
Pembelajaran online membuat nilai akademik
14 13 51,85% 48,14%
lebih baik daripada pembelajaran offline
Tabel 4.1 Perbedaan pembelajaran online dan offline
2) Menghitung Persentase :
YA
Perbedaan yang signifikan antara pembelajaran online dan offline
Jumlah Responden Bagian Tertentu 26
¿ ×100 % = × 100 %=96,29 %
Total Seluruh Responden 27
TIDAK
Perbedaan yang signifikan antara pembelajaran online dan offline
Jumlah Responden Bagian Tertentu 1
¿ ×100 % = × 100 %=3,7 %
Total Seluruh Responden 27
1) Menghitung Persentase
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran online merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara
daring dengan menggunakan media dan teknologi tanpa harus bertatap muka
secara langsung. Pengaruh positif antara lain pembelajaran lebih fleksibel, lebih
menghemat waktu. Namun, di sisi negatifnya banyak yang berpendapat bahwa
pembelajaran daring membuat mengurangi mutu pembelajaran peserta didik,
mengurangi produktivitas peserta didik, mengurangi kemampuan berinteraksi
antar sesama peserta didik.
Pembelajaran secara daring dan tatap muka memiliki keunggulan tersendiri.
Dimana pembelajaran tatap muka membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih
efektif karena guru-guru dapat berinteraksi langsung dengan peserta didik
sehingga peserta didik dapat memahami materi yang dipaparkan oleh guru.
B. Saran
1. untuk meningkatkan pembelajaran online dibutuhkan minat dan fokus peserta
didik serta koneksi internet yang baik agar pembelajaran dapat berlangsung
tanpa hambatan.
2. Perlu dilakukan tindakan lebih lanjut mengenai faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi prestasi belajar serta efektivitas pembelajaran online
dengan jumlah sampel yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
Bilfaqih, Qomarudin. 2015. Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk. Pendidikan
Dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish
Bungin, Burhan. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta:
Kencana Prenada
Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dedi. 2013. “Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli”,
http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-
para.html, diakses pada 17 Februari 2022 pukul 09.56.
Elisa, Edi. 2016. “Pengertian Pembelajaran”,
https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-pembelajaran.html, diakses
pada 17 Februari 2022 pukul 09.34.
Gesuri, Ardian Taufik. 2021. “7 Syarat sekolah dapat dikatakan aman untuk tatap
muka, apa saja?”,
https://nasional.kontan.co.id/news/7-syarat-sekolah-dapat-dikatakan-aman-
untuk-tatap-muka-apa-saja, diakses pada 25 Maret 2022 pukul 17.53.
Gilang, K.R . 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Era Covid-19.
Banyumas : Lutfi Gilang
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Krisnanto. 2021. “Pembelajaran daring: Pengertian, Manfaat, Hingga Cara
Belajar”,
https://meenta.net/pembelajaran-daring/, diakses 20 Maret 2022 pukul
13.37.
Nurul. 2014. “Angket, Tujuan dan Jenis Angket Penelitian”,
https://id.wikipedia.org/wiki/Angket#:~:text=Tujuan%20penyebaran
%20angket%20ialah%20mencari,mengetahui%20informasi%20tertentu
%20yang%20diminta, diakses pada 19 Februari 2022 pukul 17.47.
Rafie, Barratut Taqiyyah. 2021. “5 Manfaat Aplikasi PeduliLindungi, Apa
Saja?”,
https://newssetup.kontan.co.id/news/5-manfaat-aplikasi-pedulilindungi-
bukan-hanya-unduh-sertifikat-vaksin., diakses pada 25 Maret 2022 pukul
17.48.
Rizal, Fatchu. 2021 “8 Manfaat Online Learning Sebagai Metode Pembelajaran
Terkini di era pandemi COVID-19”,
https://smkpgritegal.sch.id/read/17/8-manfaat-online-learning-sebagai-
metode-pembelajaran-terkini-di-era-pandemi-covid-19, diakses diakses pada
17 Februari 2022 pukul 10.09.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Salum, Wawan. 2021. “Apa Itu Daring dan Luring?”,
https://www.kreditpintar.com/education/memahami-perbedaan-daring-dan-
luring, diakses pada 20 Maret 2022 pukul 14.28.
Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :
Alfabeta
Syafira, Devi Rahma. 2021. “Ketentuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Terbatas Berlaku Mulai Januari 2022”,
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/30/ketentuan-pembelajaran-
tatap-muka-ptm-terbatas-berlaku-mulai-januari-2022, diakses pada 25 Maret
2022 pukul 17.14.
Thabroni, Gamal. 2021. “Metode Penelitian Deskriptif: Pengertian, Langkah &
Macam”,
https://serupa.id/metode-penelitian-deskriptif/, diakses pada 22 Maret 2022
pukul 16.53.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Uno, Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiguna, Redita. 2021. “Analisis Proses Pembelajaran Siswa Berbasis Online
Daring) Pada Masa Pandemi Covid-19”,
https://eprints.umm.ac.id/79894/44/BAB%20II.pdf, diakses pada 20
Februari 2022 pukul 16.23.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13762-Full_Text.pdf
A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh penilaian Bapak/Ibu
terhadap angket validitas penelitian. Kami ucapkan terima kasih atas
kesediaan Bapak/Ibu menjadi validator dan mengisi lembar validasi ini.
B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir
pernyataan dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom dengan
skala penilaian sebagai berikut:
1 = Sangat kurang 3 = Cukup baik 5=Sangat baik
2 = Kurang baik 4 = Baik
2. Bapak/Ibu dimohon kesediannya untuk memberikan saran-saran
perbaikan pada bagian akhir lembar ini atau langsung pada naskah
yang disertakan pada lembar penilaian ini.
C. PENILAIAN
Skala Penelitian
Aspek Indikator Komentar
1 2 3 4 5
1. Kejelasan judul
lembar angket.
2. Kejelasan Butir
Kejelasan Pernyataan.
3. Kejelasan
Petunuk Pengisian
Angket.
4. Pernyataan
Kejelasan
dengan jawaban
Isi
yang di-harapkan.
5. Pernyataan yang
berkaitan dengan
tujuan penelitian.
Relevansi
6. Pernyataan yang
sesuai dengan aspek
yang ingin dicapai.
7. Pernyataan
Kevalida mengungkapkan
n Isi informasi yang
benar.
8. Pernyataan berisi
Tidak satu
Ada Bias gagasan yang
lengkap
9. Bahasa yang
digunakan mudah
dipahami.
Ketepatan
10. Bahasa yang
Bahasa
digunakan efektif.
11. Penulisan yang
sesuai EYD.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, angket
penelitian/lembar wawancara ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk uji coba tanpa revisi
2. Layak digunakan untuk uji coba setelah revisi
3. Tidak layak digunakan untuk uji coba
Mohon lingkari pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu.