Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Dalam zaman yang semakin modern ini, pendidikan
merupakan modal yang harus kita miliki dalam menghadapi tuntutan zaman. Maju
mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Jika pendidikan
dalam suatu bangsa itu baik, maka akan dapat menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas baik dalam segi spiritual, intelegensi dan keterampilan. Selain
itu, pendidikan merupakan proses yang penting dalam mencetak generasi bangsa
selanjutnya.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan atau aktivitas belajar mengajar.
Di dalamnya terdapat dua subjek yaitu guru dan peserta didik . Tugas utama dan
tanggung jawab seorang guru adalah mengelola pembelajaran agar lebih efektif,
dinamis , efisien dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan peranan
aktif di antara dua objek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal dan
pengarah serta melakukan pembimbingan , sedangkan peserta didik sebagai objek
yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran.
Apabila hasil dalam proses suatu pembelajaran gagal maka akan sulit
dicapainya kemajuan suatu bangsa. Dalam rangka meningkatkan pendidikan suatu
bangsa, guru dan peserta didik merupakan unsur yang sangat penting dalam
mencapai suatu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, dalam suatu proses
pembelajaran antara guru dan peserta didik harus terjalin komunikasi yang baik.
Akan tetapi, dengan adanya pandemi Covid-19, segala aktivitas
ditiadakan. Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat,
namun juga memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan
sosial masyarakat Indonesia. Dalam artian semua pekerjaan maupun pembelajaran
dilakukan dari rumah. Pembelajaran melalui zoom maupun google classroom
membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terbatas. Hal ini menjadi dasar untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap mutu pendidikan peserta
didik. Dan untuk melakukan peneletian terkait masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah teruraikan maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. apa pengaruh pembelajaran yang dilakukan secara daring atau online
terhadap prestasi peserta didik?
2. apa perbedaan pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan
pembelajaran tatap muka?
3. bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari pembelajaran secara daring?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian
ini yaitu:
1. untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan secara daring atau online
terhadap prestasi peserta didik
2. untuk mengetahui perbedaan pembelajaran yang dilakukan secara daring
dengan pembelajaran tatap muka
3. untuk mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari pembelajaran secara
daring
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yaitu untuk mengetahui cara belajar yang efektif
untuk para peserta didik. Di zaman pandemi ini, telah banyak mengubah hal
mulai dari segi aspek kehidupan manusia sampai metode pembelajaran
peserta didik. Pemerintah mengajukan pembelajaran dilakukan secara
saring untuk mencegah terjadinya peningkatan covid-19. Melalui
perkembangan teknologi yang semakin canggih, memungkinkan
pembelajaran daring dilakukan dengan berbagai aplikasi dan fitur yang
semakin memudahkan dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah yaitu dapat mengetahui cara
menulis karya tulis ilmiah dengan benar, mengatasi berbagai kendala yang
ada selama proses pembelajaran daring agar pembelajaran daring lebih
efektif, dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pembelajaran daring,
memberikan informasi dan masukan kepada murid dan guru dalam
pembelajaran daring. Manfaat praktis untuk peserta didik yaitu sebagai
sumber informasi mengenai pembelajaran daring, sebagai motivasi untuk
murid agar murid bisa lebih termotivasi dalam pembelajaran daring, sebagai
masukan untuk murid agar murid lebih aktif dan lebih rajin dalam
pembelajaran daring. Manfaat praktis untuk guru yaitu sebagai informasi
mengenai pembelajaran daring, sebagai masukan untuk guru agar guru lebih
tegas dan lebih memperhatikan murid saat proses pembelajaran daring
berlangsung. Juga dapat menerapkan pembelajaran yang lebih praktis dan
menyenangkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP PEMBELAJARAN ONLINE


2. 1. Definisi pembelajaran online
Pembelajaran online adalah suatu bentuk model pembelajaran
dengan memanfaatkan teknologi web dan internet, konsep belajar dan
mengajar ini sebenarnya bukanlah hal yang baru, bukan juga ide ataupun
pemikiran baru, bahkan sudah berkembang sejak beberapa dasawarsa lalu.
Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang
pembelajaran elektronik. Adapun pendapat para ahli mengenai pembelajaran
online :
a) Menurut Allan J. Henderson (2003), pembelajaran online dimaknai
sebagai pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer
atau lebih dikenal dengan sebutan internet.
b) William Horton (2003:3) menjelaskan pembelajaran online merupakan
pembelajaran berbasis WEB yang bisa di akses dari internet.
c) Jaya Kumar C. (2002:1) mendefinisikan pembelajaran online sebagai
sembarang pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN,
WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau
bimbingan.
d) Dong (Kamarga, 2000:20) mendefinisikan pembelajaran online sebagai
kegiatan belajar yang disampaikan melalui perangkat elektronik komputer
yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya .
2.2 Karakteristik dan manfaat Pembelajaran online
Karakteristik dari pembelajaran online Pembelajaran online
merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang di fasilitasi dan
didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran
online mempunyai ciri-ciri, antara lain (Clark & Mayer 2008: .Memiliki
konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran:
1. Menggunakan metode instruksional.
2. Menggunakan elemen-elemen media seperti kata-kata dan gambar-gambar
untuk menyampaikan materi pembelajaran.
3. Memungkinkan pembelajaran langsung berpusat pada pengajar
(synchronous) atau di desain untuk pembelajaran mandiri (asynchronous)
4. Membangun keterampilan dan pemahaman terkait dengan tujuan
pembelajaran baik secara individual atau meningkatkan kinerja
pembelajaran kelompok.

B. KONSEP PEMBELAJARAN OFFLINE


1. Pembelajaran offline
Model pembelajaran offline merupakan model pembelajaran yang
hingga saat ini masih digunakan dalam proses pembelajaran, hanya saja model
pembelajaran offline saat ini sudah mengalami berbagai perubahan-perubahan
karena tuntutan zaman. Meskipun demikian tidak meninggalkan keasliannya
sebuah model pembelajaran yang menggunakan face to face antara siswa dan
guru. Adapun karakteristik pembelajaran offline Beberapa karakteristik media
pembelajaran offline menurut Dabbagh dan Ritland (2005:4) adalah :
1) Materi pembelajaran terpadu
2) Waktu pembelajaran tetap / waktu yang pasti
3) Di kontrol oleh dosen / instruktur
4) Pembelajaran searah / linier
5) Sumber informasi yang dipilih telah diedit
6) Sumber informasi yang sudah tetap
7) Teknologi yang dipergunakan telah dikenal.

2. Manfaat pembelajaran offline


1) siswa dapat aktif bertanya hanya seputar materi - materi yang ada sehingga
terjalin komunikasi 2 arah antar tenaga pengajar dan siswa dikelas
2) siswa dapat mengerjakan soal-soal yang ada dan dapat melihat hasilnya.
Metode Pembelajaran Offline Menurut P. R. Wallace suatu
pendekatan pembelajaran dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran
yang offline apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Otoritas seorang pendidik lebih diutamakan dan berperan sebagai
contoh bagi swa itu sendiri
b. Perhatian kepada masing-masing individu atau minat siswa sangat kecil.
c. Pembelajaran disekolah lebih banyak dilihat sebagai persiapan akan
masa depan, bukan sebagai peningkatan kompetensi siswa disaat ini.
d. Penekanan yang mendasar adalah pada bagaimana pengetahuan dapat
diserap oleh siswa dan penguasaan pengetahuan tersebutlah yang menjadi
tolak ukur keberhasilan tujuan, sementara pengembangan siswa diabaikan.
Metode pembelajaran offline atau disebut juga dengan metode ceramah,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi
lisan antara peserta didik dengan pendidik dalam proses belajar dan
pembelajaran. Dalam pembelajaran metode offline ditandai dengan
ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan
latihan.
C. PRESTASI BELAJAR
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui
proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui
nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah
dipelajari oleh peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu
mengharapkan akan menghasilkan pembelajaran yang maksimal.
a.) Menurut Marsun dan Martaniah dalam Hidayat (2013:83), prestasi belajar
ialah hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai
bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan
puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Dengan demikian,
prestasi belajar hanya dapat diketahui setelah penilaian dilakukan terhadap
hasil belajar siswa.
b.) Menurut Poerwodarminto dalam Hidayat (2013:83) mengemukakan bahwa
prestasi ialah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh
seseorang. Sedangkan prestasi belajar itu sendiri diartikan sebagai prestasi
yang dicapai oleh seorang siswa pada jangka waktu tertentu dan dicatat
dalam buku rapor sekolah
c.) Menurut Nasution (1999:17). prestasi belajar adalah kesempurnaan yang
dicapai seseorang dalam berpikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika
seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.
2.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
Secara garis besarnya, Slameto (2003) dan Suryabrata (2002)
mengemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat
dikelompokkan atas faktor internal dan faktor eksternal:
a. Faktor Internal merupakan faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk
kondisi fisik maupun psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor intrinsik
yang meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat,
bakat, motivasi, kecerdasan, dan lain-lain.
1) Kondisi Fisiologis Kondisi fisiologis secara umum sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar individu. Seseorang yang dalam keadaan segar
jasmaninya memiliki perbedaan belajar denganseseorang yang dalam kondisi
lelah. Anak-anak yang kekurangan zat gizi ternyata kemampuannya berada
dibawah anak-anak yang normal. Anak-anak yang kurang gizi mudah lelah,
tidak mudah menerima pelajaran dan mudah mengantuk.
2) Kondisi Psikologis Pada hakikatnya, belajar adalah proses psikologi. Oleh
sebab itu semua kondisidan fungsi psikologis seseorang tentuakan
mempengaruhi cara belajarnya. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar
tidaklah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar
(eksternal) dan faktor dari dalam (internal). Faktor psikologis sebagai faktor
internal tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas
belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis
tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu
minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan - kemampuan kognitif
adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar
mahasiswa (Djamara, 2008).
3) Keadaan Panca Indera Selain kondisi fisiologis umum, hal lainyang juga
penting adalah keadaan panca indera terutama penglihatan dan pendengaran.
Sebagian besar hal yang dipelajari oleh manusia dipelajari menggunakan
penglihatan dan pendengaran. Seseorang belajar dengan membaca, melakukan
observasi, melihat contoh atau model, mendengarkan keterangan guru dan
orang lain, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan ceramah, dan lain
sebagainya.
4) Intelegensi/Kecerdasan Intelegensi ialah sebuah kemampuan umum dari
seorang individu untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Jika
intelegensi seseorang rendah, bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam
kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pengajar niscaya usaha
belajar tidak akan berhasil.
5) Bakat Bakat merupakan kemampuan yang menonjol di suatu bidang
tertentu misalnya bidang studi matematika atau bahasa asing. Bakat
merupakan sesuatu yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan
merupakan perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi
tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek
itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan
lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk
berkembang.
6) Motivasi Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah,
semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi
tinggi mempunyai energi dalam proses pembelajaran
b. Faktor Eksternal Faktor ini bersumber dari luar diri seseorang. Faktor ini
sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala hal yang berasal
dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu
dilingkungan sosial maupun lingkungan lain (Djamara, 2008) 1) Faktor
Lingkungan Faktor lingkungan dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a) Lingkungan Alami, seperti keadaan suhu, kelembapan udara berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan
lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang lebih panas dan
pengap.
b) Lingkungan Sosial, baik yang berwujud manusia dan representasi nya
(wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar 30
memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir
didekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya
memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar.
Ada 2 Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental merupakan
faktor yang penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diinginkan. Faktor ini diharapkan bisa berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan yang telah dirancang. Faktor-faktor ini dapat berupa:
a) Perangkat keras atau hardware, contohnya gedung, perlengkapan belajar,
alat-alat praktikum, dan sebagainya.
b) Perangkat lunak atau software,contohnya kurikulum, program, dan
pedoman belajar lainnya.

D. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan Nova Irawati Simatupang, dkk, 2020 tentang
“Pelaksanaan Pengajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Metode
Survei” dengan hasil masih diperlukan usaha ekstra dari pemerintah dan segala
pihak yang berkaitan agar guru terbiasa menggunakan teknologi dalam proses
pembelajaran. Selain itu sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pembelajaran
online juga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan pihak terkait.
Persamaan penelitian ini dengan penulis terletak pada variabel yang diamati yaitu
pelaksanaan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Persamaan
penelitian ini dengan penulis adalah adalah terletak pada analisis terhadap prestasi
dan pemahaman selama pembelajaran daring dilaksanakan dan metode survei dan
angket untuk mengumpulkan data. Perbedaannya adalah penulis tidak hanya
menganalisis dampak, tetapi penulis juga mencari solusi untuk mengatasi kendala
pada pembelajaran daring.
Kedua adalah penelitian dilakukan oleh Edi Santoso pada tahun 2009 yang
berjudul “Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Kimia
Ditinjau Dari Kemampuan Awal peserta didik,” dengan hasil terdapat beragam
nilai dalam pelajaran tersebut, ada yang mengalami peningkatan, ada yang tetap
bahkan ada yang mengalami penurunan. Persamaan penelitian ini dengan penulis
terletak pada salah salah satu objek penelitian yaitu perkembangan nilai mata
pelajaran. Perbedaannya adalah penelitian ini berfokus pada mata pelajaran kimia
sedangkan penulis berfokus pada rata-rata dari semua mata pelajaran.
Penelitian relevan yang ketiga yang dilakukan oleh Redita Wiguna, 2020
tentang “Analisis Proses Pembelajaran peserta didik Berbasis Online (Daring)
Pada Masa Pandemi Covid-19,” dengan hasil pelaksanaan pembelajaran daring di
Sekolah SDN Brawijaya mengalami beberapa kendala dan belum berjalan secara
efektif, karena tidak semua peserta didik paham dan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan arahan yang diberikan guru. Persamaan penelitian ini
dengan penulis adalah terletak pada analisis terhadap prestasi dan pemahaman
selama pembelajaran daring dilaksanakan dan metode survei dan angket untuk
mengumpulkan data.

Metode
Pembelajaran

Pembelajaran online Pembelajaran offline

Membandingkan
pembelajaran online
dan offline

Perbandingan
efektivitas proses
pembelajaran online
dan offline pada
siswa SMA Zion kelas
XII Thames

Pembelajaran efektif
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Karena data
yang diambil berbentuk survei atau kuesioner. Metode penelitian kuantitatif juga
merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis,
terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya.
Arikunto (2006) mengemukakan tentang penelitian kuantitatif yakni
pendekatan penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari
mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta pemaparan
hasilnya.
Creswell (2012), menjelaskan penelitian kuantitatif mewajibkan seorang
peneliti untuk menjelaskan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
yang lainnya.
Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa metode kuantitatif merupakan
metode penelitian yang berbasis pada filsafat positivisme, yang mana digunakan
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, yang umumnya pengambilan
sampelnya dilakukan secara random, dan data dikumpulkan menggunakan
instrumen penelitian, lalu dianalisis secara kuantitatif/statistik dengan tujuan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Hasil dari angket dapat ditampilkan dalam bentuk tabel sehingga mudah
untuk dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Hasil penelitian juga
ditampilkan dalam bentuk diagram sehingga dapat membandingkan jawaban yang
lebih dominan dan memudahkan pemahaman karena data yang disajikan dalam
bentuk angka.

B. Waktu dan Lokasi


Dilakukan pada 20 Februari 2023 hingga 15 Maret 2023 di Makassar,
Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan di sekolah agar lebih efisien.

C. Populasi dan Sampel


Jumlah populasi peserta didik SMA Zion Makassar kelas XII adalah dua
ratus empat belas peserta didik dan jumlah guru sebanyak empat puluh tujuh.
Oleh karena itu, penelitian ini akan mengambil sampel sebanyak 12,6 % dari
total siswa kelas XII dan 44,6% dari total guru. Sehingga total peserta didik
yang disurvei adalah 27 peserta didik dan total guru adalah 21 guru.
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
 Responden Jumlah
Peserta didik 27
Guru 21
Total Sampel 48

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam meneliti pengaruh pembelajaran daring terhadap mutu pendidikan
peserta didik , teknik pengumpulan data yang sesuai untuk adalah metode
kuantitatif melalui angket atau“google form” yang akan dikirmkan melalui chat.
Komalasari (2011), mengemukakan bahwa angket tertutup (closed
questionair), adalah angket yang pertanyaan atau pernyatannya tidak memberi
kebebasan kepada responden untuk menjawabnya sesuai pendapat dan keinginan
mereka.
Angket yang diberikan merupakan angket tertutup sehingga responden
dapat memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya. Hasil
dari angket ditampilkan dalam wujud berupa tabel dan diagram persentase dalam
bentuk lingkaran. Untuk menghitung persentase maka digunakan rumus sebagai
berikut :

Gambar 3.1 Rumus Persentase

E. Instrumen Penelitian
Oleh karena diterapkannya pembatasan sosial maka pengumpulan data
melalui survei menggunakan laptop untuk membuat angket dan gadget untuk
menyebarkan form kepada para responden.
Penelitian ini memakai dua jenis angket, yaitu:
1. Angket yang ditujukan kepada peserta didik yang diakses melalui
https://docs.google.com/forms/d/e/
1FAIpQLSdbhOihy9IdbWHKwvTiky3v7CJ_Cox1KHWoELry_eGI5
GrWDA/viewform?usp=sf_link
2. Angket yang ditujukan kepada guru-guru SMA Zion yang dapat
diakses melalu
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSf0x6FFj7pFkO2iiuTG-
xAD1AF_zztX93gGiHRtSHtdU72jEQ/viewform?usp=sf_link

Tabel 3.2
Angket Pembelajaran Online dan Offline
No Metode Instrume Tujuan Data Tentang
n
1 Angket Angket peserta a.Perbedaan yang dirasakan secara
didik signifikan antara 2 metode pembelajaran
b. Perbedaan mutu pembelajaran yang
dirasakan peserta didik
c.Kendala selama melakukan
pembelajaran daring

2 Angket Angket Guru a.Kenyamanan guru dalam melakukan


pembelajaran daring
b. Kendala guru selama mengajar
c.Pengaruh terhadap interaksi
antara guru dan peserta didik

F. Teknik Analisis Data


Setelah data-data yang terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data. Analisis data digunakan pada penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis data yang berupa identitas
responden dan proses pengambilan keputusan.

 Bungin (2015) penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode yang


digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan, atau meringkaskan berbagai
kondisi, situasi, fenomena, atau berbagai variabel penelitian menurut kejadian
sebagaimana adanya yang dapat dipotret, diwawancara, diobservasi, serta yang
dapat diungkapkan melalui bahan-bahan dokumenter.
Analisis ini merupakan kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan
mendeskripsikan data yang terkumpul. Data dikelompokkan berdasarkan jawaban
yang sama, kemudian dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase
yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang
diteliti. Setelah data terkumpul dan dianalisis, maka akan dilakukan perbandingan
untuk mencari keefektifan antara pembelajarn online dan offline. berdasarkan
dampak yang diberikan. Dampak yang ada akan dianalisis untuk mendapatkan
solusi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
4.1.1 Survei Peserta Didik SMA Zion
a. Perbedaan pembelajaran online dan offline
1) Tabel dan Grafik
Respon Persentase
Opsion Ya Tidak Ya Tidak
Perbedaan yang signifikan antara pembelajaran
26 1 96,29% 3,7%
online dan offline
Pembelajaran online dapat mempengaruhi
26 1 96,29% 3,7%
mutu pembelajaran peserta didik
Pembelajaran online termasuk ke sistem
4 23 14,82% 85,18%
pembelajaran yang efektif
Kendala yang peserta didik rasakan saat
26 1 96,29% 3,7%
melaksanakan pembelajaran online
Pembelajaran daring mampu meningkatkan
7 20 25,92% 74,07%
produktivitas belajar peserta didik
Pembelajaran online membuat nilai akademik
14 13 51,85% 48,14%
lebih baik daripada pembelajaran offline
Tabel 4.1 Perbedaan pembelajaran online dan offline

2) Menghitung Persentase :

Gambar 4.1 Rumus Presentase

YA
Perbedaan yang signifikan antara pembelajaran online dan offline
Jumlah Responden Bagian Tertentu 26
¿ ×100 % = × 100 %=96,29 %
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran online dapat mempengaruhi mutu pembelajaran peserta didik


Jumlah Responden Bagian Tertentu 26
×100 %= × 100 %=96,29 %
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran online termasuk ke sistem pembelajaran yang efektif =


Jumlah Responden Bagian Tertentu 4
×100 %= × 100 %=14 , 82 %
Total Seluruh Responden 27
Kendala yang peserta didik rasakan saat melaksanakan pembelajaran online
Jumlah Responden Bagian Tertentu 26
×100 %= × 100 %=96 , 29 %
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran daring mampu meningkatkan produktivitas belajar peserta didik


Jumlah Responden Bagian Tertentu 7
×100 % = × 100 %=25,92%
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran online membuat nilai akademik lebih baik daripada pembelajaran


offline =
Jumlah Responden Bagian Tertentu 14
×100 %= ×100 %=51 , 85 %
Total Seluruh Responden 27

TIDAK
Perbedaan yang signifikan antara pembelajaran online dan offline
Jumlah Responden Bagian Tertentu 1
¿ ×100 % = × 100 %=3,7 %
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran online dapat mempengaruhi mutu pembelajaran peserta didik


Jumlah Responden Bagian Tertentu 1
×100 %= × 100 %=3 ,7 %
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran online termasuk ke sistem pembelajaran yang efektif =


Jumlah Responden Bagian Tertentu 23
×100 %= × 100 %=85 , 18 %
Total Seluruh Responden 27
Kendala yang peserta didik rasakan saat melaksanakan pembelajaran online
Jumlah Responden Bagian Tertentu 1
×100 %= × 100 %=3 ,7 %
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran daring mampu meningkatkan produktivitas belajar peserta didik


Jumlah Responden Bagian Tertentu 20
×100 % = × 100 %=74,07 %
Total Seluruh Responden 27

Pembelajaran online membuat nilai akademik lebih baik daripada pembelajaran


offline =
Jumlah Responden Bagian Tertentu 13
×100 %= × 100 %=48 , 14 %
Total Seluruh Responden 27

4.1.2 Survei Guru SMA Zion


a. Perbedaan pembelajaran online dan offline
1. Tabel dan Grafik
Respon Persentase
Opsion Ya Tidak Ya Tidak
Bapak/Ibu nyaman saat mengajar
6 15 28,57% 71,42%
pembelajaran daring
Bapak/Ibu kesulitan saat mengajar
15 6 71,42% 28,57%
online daripada mengajar offline
Pembelajaran online efektif bagi
peserta didik jika di terapkan di 4 17 19,04% 80,95%
kemudian hari
Kegiatan belajar daring mampu 2 19 9,52% 90,47%
meningkatkan produktivitas belajar
peserta didik
Pembelajaran online dapat mengurangi
kreatifitas dalam berinteraksi antar
20 1 95,23% 4,76%
peserta didik dengan peserta didik,
peserta didik dan guru
Tabel 4.2 Perbedaan pembelajaran online dan offline

1) Menghitung Persentase

Gambar 4.2 Rumus Persentase


YA
Bapak/Ibu nyaman saat mengajar pembelajar daring =
Jumlah Responden Bagian Tertentu
×100 %
Total Seluruh Responden
6
= ×100 %=28,57 %
21
Bapak/Ibu kesulitan saat mengajar online daripada mengajar offline
Jumlah Responden Bagian Tertentu
= ×100 %
Total Seluruh Responden
15
¿ ×100 %=71,42 %
21

Pembelajaran online efektif bagi peserta didik jika di terapkan di


Jumlah Responden Bagian Tertentu
kemudian hari = ×100 %
Total Seluruh Responden
4
¿ ×100 %=19,04 %
21

Kegiatan belajar daring mampu meningkatkan produktivitas belajar


Jumlah Responden Bagian Tertentu
peserta didik = ×100 %
Total Seluruh Responden
2
¿ ×100 %=9,52 %
21

Pembelajaran online dapat mengurangi kreativitas dalam berinteraksi antar


peserta didik dengan peserta didik dengan peserta didik dengan peserta didik,
Jumlah Responden Bagian Tertentu
peserta didik dan guru= ×100 %
Total Seluruh Responden
20
¿ ×100 %=95,23%
21
TIDAK
Bapak/Ibu nyaman saat mengajar pembelajar daring =
Jumlah Responden Bagian Tertentu
×100 %
Total Seluruh Responden
15
= ×100 %=71,42 %
21
Bapak/Ibu kesulitan saat mengajar online daripada mengajar offline
Jumlah Responden Bagian Tertentu
= ×100 %
Total Seluruh Responden
6
¿ ×100 %=28,57 %
21
Pembelajaran online efektif bagi peserta didik jika di terapkan di
Jumlah Responden Bagian Tertentu
kemudian hari = ×100 %
Total Seluruh Responden
17
¿ ×100 %=80,95%
21

Kegiatan belajar daring mampu meningkatkan produktivitas belajar


Jumlah Responden Bagian Tertentu
peserta didik = ×100 %
Total Seluruh Responden
19
¿ ×100 %=90,47 %
21

Pembelajaran online dapat mengurangi kreativitas dalam berinteraksi antar


siswa dengan siswa dengan siswa dengan siswa, siswa dan guru =
Jumlah Responden Bagian Tertentu
×100 %
Total Seluruh Responden
1
¿ ×100 %=4,76 %
21
B. Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Hasil Survei
a. Analisis Survei Peserta Didik
Berdasarkan survei dari Peserta Didik, banyak yang memberikan
respon positif maupun negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
daring membawa beragam dampak bagi Peserta Didik, baik positif maupun
negatif. Dari respon Perbedaan yang signifikan antara pembelajaran online
dan offline, sebanyak 96,29% dari total respon peserta didik, 96,29%
berpendapat bahwa pembelajaran daring mempengaruhi mutu pembelajaran
mereka. 85,18% peserta didik berpendapat bahwa pembelajaran daring tidak
termasuk sistem pembelajaran yang efektif, 96,29% peserta didik merasa
terkendala saat melaksanakan pembelajaran daring, 25,92% responden
berpendapat bahwa pembelajaran daring tidak meningkatkan produktivitas
belajar peserta didik, 51,85% responden berpendapat bahwa pembelajaran
daring membuat nilai akademik lebih baik daripada pembelajaran offline.

b. Analisis Survei Guru Mata Pelajaran


Berdasarkan hasil survei dari Guru, banyak memberikan respon
positif dan negatif karena selama pembelajaran online. 28,57% guru merasa
nyaman saat mengajar pembelajaran daring, 71,42% guru merasa kesulitan
saat mengajar online daripada offline, 19,4% guru berpendapat bahwa
pembelajaran online akan efektif jika diterapkan dikemudian hari, 9,52%
guru berpendapat bahwa pembelajaran daring mampu meningkatkan
produktivitas belajar peserta didik, 95,23% guru berpendapat bahwa
pembelajaran online dapat mengurangi kreativitas dalam berinteraksi antar
peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dan guru.

4.2.1 Analisis Perbedaan keektifitasan antara pemebelajaran online dan


offline
Perbedaan pembelajaran offline dan online, yaitu
pembelajaran secara online melaksanakan proses pembelajaran
dengan menggunakan perangkat elektronik dan teknologi yang ada
seperti handphone maupun laptop. Pembelajaran secara online juga
lebih menghemat waktu dibandingkan pembelajaran offline dan
pembelajaran online juga dapat dilakukan di rumah masing-masing
tanpa harus ke sekolah untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran offline merupakan proses pembelajaran
yang dilakukan secara tatap muka langsung atau bertemu langsung
dengan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang
dilakukan di sekolah. Dalam segi pemahaman materi, pembelajaran
offline lebih memudahkan peserta didik untuk memahami
pembelajaran. Namun, pembelajaran offline membuat peserta didik
kesulitan karena harus membawa buku yang cukup berat ke sekolah
ditambah keperluan untuk membawa laptop ke sekolah membuat
peserta didik kesulitan.
Sedangkan dari sudut pandang para guru, pembelajaran
offline membantu guru untuk dapat menjelaskan materi yang
dengan lebih maksimal dan tidak mengurangi produktivitas peserta
didik karena proses penyaluran ilmu lebih terasa nyata karena tidak
ada media yang dapat menghambat penyaluran ilmu ke peserta
didik. Sedangkan pada pembelajaran online, guru hanya dibatasi
dengan media untuk mengajar sehingga pembelajaran menjadi
kurang maksimal dibanding pembelajaran tatap muka.

4.2.3 Solusi dari Dampak Pembelajaran Online


Pembelajaran secara online tentu akan berpengaruh
terhadap prestasi peserta didik. Dalam pembelajaran online, ada
peserta didik yang prestasinya meningkat dan ada juga yang
menurun. Prestasi peserta didik meningkat apabila peserta didik
rajin belajar dan mendengarkan ketika guru menjelaskan materi
serta peserta didik menyelesaikan semua tanggung jawabnya
dengan baik. Prestasi peserta didik akan menurun karena peserta
didik malas belajar, tidak mendengarkan guru saat menjelaskan
materi, sering tidak mengikuti kelas online dan cenderung lalai
dalam menyelesaikan tanggung jawabnya seperti tugas-tugas yang
tidak dikumpul atau keterlambatan dalam mengumpulkan tugas
karena berbagai alasan.
Cara mengatasi dampak negatif dari pembelajaran secara
daring yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang lebih
bervariatif seperti menggunakan metode diskusi, tanya jawab,
pemberian tugas agar peserta didik lebih fokus dan tidak cepat
bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu,
memberikan motivasi kepada peserta didik juga dapat membuat
peserta didik menjadi lebih semangat dalam proses pembelajaran
serta guru juga dapat menerapkan peraturan yang lebih ketat ketika
proses pembelajaran daring berlangsung agar peserta didik lebih
disiplin dan bertanggung jawab. Pengaruh pembelajaran daring
terhadap prestasi peserta didik tergantung dari kesadaran dan
tanggung jawab peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran online.

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran online merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara
daring dengan menggunakan media dan teknologi tanpa harus bertatap muka
secara langsung. Pengaruh positif antara lain pembelajaran lebih fleksibel, lebih
menghemat waktu. Namun, di sisi negatifnya banyak yang berpendapat bahwa
pembelajaran daring membuat mengurangi mutu pembelajaran peserta didik,
mengurangi produktivitas peserta didik, mengurangi kemampuan berinteraksi
antar sesama peserta didik.
Pembelajaran secara daring dan tatap muka memiliki keunggulan tersendiri.
Dimana pembelajaran tatap muka membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih
efektif karena guru-guru dapat berinteraksi langsung dengan peserta didik
sehingga peserta didik dapat memahami materi yang dipaparkan oleh guru.

B. Saran
1. untuk meningkatkan pembelajaran online dibutuhkan minat dan fokus peserta
didik serta koneksi internet yang baik agar pembelajaran dapat berlangsung
tanpa hambatan.
2. Perlu dilakukan tindakan lebih lanjut mengenai faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi prestasi belajar serta efektivitas pembelajaran online
dengan jumlah sampel yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara
Bilfaqih, Qomarudin. 2015. Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk. Pendidikan
Dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish
Bungin, Burhan. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta:
Kencana Prenada
Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dedi. 2013. “Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli”,
http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-
para.html, diakses pada 17 Februari 2022 pukul 09.56.
Elisa, Edi. 2016. “Pengertian Pembelajaran”,
https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-pembelajaran.html, diakses
pada 17 Februari 2022 pukul 09.34.
Gesuri, Ardian Taufik. 2021. “7 Syarat sekolah dapat dikatakan aman untuk tatap
muka, apa saja?”,
https://nasional.kontan.co.id/news/7-syarat-sekolah-dapat-dikatakan-aman-
untuk-tatap-muka-apa-saja, diakses pada 25 Maret 2022 pukul 17.53.
Gilang, K.R . 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Era Covid-19.
Banyumas : Lutfi Gilang
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Krisnanto. 2021. “Pembelajaran daring: Pengertian, Manfaat, Hingga Cara
Belajar”,
https://meenta.net/pembelajaran-daring/, diakses 20 Maret 2022 pukul
13.37.
Nurul. 2014. “Angket, Tujuan dan Jenis Angket Penelitian”,
https://id.wikipedia.org/wiki/Angket#:~:text=Tujuan%20penyebaran
%20angket%20ialah%20mencari,mengetahui%20informasi%20tertentu
%20yang%20diminta, diakses pada 19 Februari 2022 pukul 17.47.
Rafie, Barratut Taqiyyah. 2021. “5 Manfaat Aplikasi PeduliLindungi, Apa
Saja?”,
https://newssetup.kontan.co.id/news/5-manfaat-aplikasi-pedulilindungi-
bukan-hanya-unduh-sertifikat-vaksin., diakses pada 25 Maret 2022 pukul
17.48.
Rizal, Fatchu. 2021 “8 Manfaat Online Learning Sebagai Metode Pembelajaran
Terkini di era pandemi COVID-19”,
https://smkpgritegal.sch.id/read/17/8-manfaat-online-learning-sebagai-
metode-pembelajaran-terkini-di-era-pandemi-covid-19, diakses diakses pada
17 Februari 2022 pukul 10.09.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Salum, Wawan. 2021. “Apa Itu Daring dan Luring?”,
https://www.kreditpintar.com/education/memahami-perbedaan-daring-dan-
luring, diakses pada 20 Maret 2022 pukul 14.28.
Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :
Alfabeta
Syafira, Devi Rahma. 2021. “Ketentuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Terbatas Berlaku Mulai Januari 2022”,
https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/30/ketentuan-pembelajaran-
tatap-muka-ptm-terbatas-berlaku-mulai-januari-2022, diakses pada 25 Maret
2022 pukul 17.14.
Thabroni, Gamal. 2021. “Metode Penelitian Deskriptif: Pengertian, Langkah &
Macam”,
https://serupa.id/metode-penelitian-deskriptif/, diakses pada 22 Maret 2022
pukul 16.53.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Uno, Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiguna, Redita. 2021. “Analisis Proses Pembelajaran Siswa Berbasis Online
Daring) Pada Masa Pandemi Covid-19”,
https://eprints.umm.ac.id/79894/44/BAB%20II.pdf, diakses pada 20
Februari 2022 pukul 16.23.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13762-Full_Text.pdf

LEMBAR VALIDASI PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA BELAJAR


ONLINE DAN OFFLINE

Nama Validator : Christian Moanoang, S.Pd


Tanggal pengisian : 17 April 2023

A. PENGANTAR
Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh penilaian Bapak/Ibu
terhadap angket validitas penelitian. Kami ucapkan terima kasih atas
kesediaan Bapak/Ibu menjadi validator dan mengisi lembar validasi ini.

B. PETUNJUK
1. Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir
pernyataan dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom dengan
skala penilaian sebagai berikut:
1 = Sangat kurang 3 = Cukup baik 5=Sangat baik
2 = Kurang baik 4 = Baik
2. Bapak/Ibu dimohon kesediannya untuk memberikan saran-saran
perbaikan pada bagian akhir lembar ini atau langsung pada naskah
yang disertakan pada lembar penilaian ini.
C. PENILAIAN
Skala Penelitian
Aspek Indikator Komentar
1 2 3 4 5
1. Kejelasan judul
lembar angket.            
2. Kejelasan Butir
Kejelasan Pernyataan.            
3. Kejelasan
Petunuk Pengisian
           
Angket.
4. Pernyataan
Kejelasan
dengan jawaban
Isi
yang di-harapkan.            
5. Pernyataan yang
berkaitan dengan
tujuan penelitian.            
Relevansi
6. Pernyataan yang
sesuai dengan aspek
yang ingin dicapai.            
7. Pernyataan
Kevalida mengungkapkan
n Isi informasi yang
benar.            
8. Pernyataan berisi
Tidak satu
Ada Bias gagasan yang
lengkap            
9. Bahasa yang
digunakan mudah
dipahami.            
Ketepatan
10. Bahasa yang
Bahasa
digunakan efektif.            
11. Penulisan yang
 
sesuai EYD.          

D. KOMENTAR UMUM DAN SARAN


………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

E. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, angket
penelitian/lembar wawancara ini dinyatakan:
1. Layak digunakan untuk uji coba tanpa revisi
2. Layak digunakan untuk uji coba setelah revisi
3. Tidak layak digunakan untuk uji coba
Mohon lingkari pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak/Ibu.

Makassar, 17 April 2023


Validator

Christian Moanoang, S.Pd


Kuesioner siswa
Kuesioner Guru
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai