Anda di halaman 1dari 19

KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMPN 1


PRAMBANAN
TEACHER COMPETENCE IN USING INFORMATION AND COMMUNICATION
TECHNOLOGY-BASED LEARNING MEDIA AT SMPN 1 PRAMBANAN
Oleh: Eka Wardani, Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta,
eka.wardani.123@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kompetensi guru dalam memanfaatkan
media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi; (2) upaya dalam meningkatkan
kemampuan pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi; dan (3)
faktor pendukung dan faktor penghambat pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, dan siswa di SMPN 1 Prambanan. Metode
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumenter. Teknik
keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data
meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
kompetensi guru dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi sudah baik. Guru sudah memiliki pengetahuan mengenai media pembelajaran dan sudah
menggunakan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi yang disesuaikan
dengan kriteria pemilihan media pembelajaran. Media yang sering digunakan berupa powerpoint,
ebook, PDF, video pembelajaran, whatsapp, google classroom, google meet, google formulir, dan
zoom. (2) upaya dalam meningkatkan kemampuan pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi sudah baik. Upaya tersebut adalah workshop pengenalan media
pembelajaran dan pelatihan membuat media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (3) faktor pendukung dan faktor penghambat meliputi: (a) faktor pendukung, terdiri atas
tersedianya video pembelajaran dan jaringan internet di sekolah, serta diselenggarakannya kegiatan
pelatihan; (b) faktor penghambat, terdiri atas jaringan internet kurang stabil, kapasitas penyimpanan dan
kuota, serta keterampilan IT guru kurang.
Kata Kunci: kompetensi guru, media pembelajan
Abstrack
This study aims to describe: (1) teacher competence in utilizing learning media based on
information and communication technology; (2) efforts to improve the ability to use learning media
based on information and communication technology; and (3) the supporting factors and inhibiting
factors for the use of learning media based on information and communication technology. This study
is a descriptive research with a qualitative approach. The subjects of this study were teachers,
principals, and students at SMPN 1 Prambanan. Data collection methods that are being used are
observation, interviews and documentary studies. The data validity techniques used is triangulation of
source and techniques. Data analysis technique include data reduction, data presentation, and
conclusions. The results showed that: (1) teacher competence in utilizing learning media based on
Information and Communication Technology was good. The teacher already has knowledge about
learning media and has used learning media based on Information and Communication Technology that
is adjusted to the criteria for selecting learning media. The media that are often used are powerpoint,
ebook, PDF, learning videos, whatsapp, google classroom, google meet, google forms, and zoom. (2)
efforts to improve the ability to use learning media based on Information and Communication
Technology have been good. These efforts are workshops on introducing learning media and training
to make learning media based on Information and Communication Technology (3) supporting factors
and inhibiting factors include: (a) supporting factors, consisting of the availability of learning videos

803
and internet networks in schools, as well as conducting training activities; (b) inhibiting factors,
consisting of less stable internet network, storage capacity and quota, and lack of teacher IT skills.
Keywords: teacher competence, learning media

PENDAHULUAN pendidikan formal, pendidikan dasar, dan


pendidikan menengah (UU No. 14 Tahun
Pendidikan merupakan bagian
2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat
penting dalam pembangunan nasional
1). Guru merupakan salah satu komponen
karena pendidikan memiliki peran
penting yang ikut menentukan tinggi
mencerdaskan kehidupan bangsa.
rendahnya kualitas pendidikan. Kehadiran
Pendidikan adalah usaha sadar dan
guru merupakan persyaratan mutlak bagi
terencana untuk mewujudkan suasana
terselenggaranya proses pembelajaran di
belajar dan proses pembelajaran agar
sekolah. Tugas guru di sekolah mencakup
peserta didik secara aktif mengembangkan
tiga hal, yaitu: tugas profesional, tugas
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
kemanusiaan, dan tugas kemasyarakatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
(Suharjo, 2006: 60). Pentingnya peranan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
guru dalam dunia pendidikan menuntut
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
pemerintah untuk mampu meningkatkan
masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20
kualitas guru untuk membentuk guru yang
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
profesional.
Nasional). Penyelenggaraan pendidikan
bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, Masyarakat saat ini dihadapkan
salah satunya penyelenggaraan pendidikan dengan perkembangan teknologi yang
yang paling umum adalah pendidikan sangat cepat. Perkembangan teknologi
formal di sekolah. Dalam lingkup memberikan dampak pada semua sektor
pendidikan sekolah, guru memiliki peran kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor
sangat penting dalam menentukan pendidikan. Dalam sektor pendidikan,
keberhasilan peserta didik dalam mencapai kemajuan teknologi jika dikelola dengan
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. baik akan mampu menciptakan proses
Guru adalah pendidik profesional dengan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
tugas utama mendidik, mengajar, Teknologi mampu membantu mengatasi
membimbing, mengarahkan, melatih, permasalahan ruang dan waktu dalam
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimana
pada pendidikan anak usia dini jalur pembelajaran tidak lagi terbatas di dalam

804
kelas, akan tetapi pembelajaran bisa tersebut mengharuskan peserta didik
dilaksanakan di mana saja dan kapan saja. mengikuti kegiatan pembelajaran yang
Perkembangan teknologi yang pesat mungkin belum pernah mereka ikuti yakni
menuntut perubahan pada pola pendekatan pembelajaran daring atau pembelajaran
pendidikan yang ada. Guru sebagai motor jarak jauh. Proses pembelajaran yang
penggerak kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan dari rumah tentu menjadi
mampu mengikuti perkembangan teknologi tantangan tersendiri bagi peserta didik,
dan memanfaatkan teknologi untuk guru, bahkan orang tua peserta didik.
menunjang proses pembelajaran.
Tantangan pembelajaran daring
Masyarakat dunia saat ini sedang yang banyak terjadi saat ini adalah
menghadapi wabah virus corona yang minimnya atau bahkan tidak tersedianya
mengakibatkan hampir seluruh kegiatan fasilitas dan sarana yang bisa digunakan
sosial masyarakat terpaksa dibatasi, salah peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
satunya kegiatan pendidikan. Wabah virus daring. Pembelajaran daring juga memaksa
corona yang semakin meluas membuat orang tua untuk mengeluarkan anggaran
pemerintah Indonesia mengeluarkan yang lebih banyak untuk membeli kuota
kebijakan baru dalam dunia pendidikan. internet. Selain tantangan bagi peserta didik
Berdasarkan Surat Edaran Menteri dan orang tua peserta didik, guru juga
Pendidikan dan Kebudayaan Republik memiliki tantangan tersendiri di mana guru
Indonesia No. 4 tahun 2020 tentang harus mampu menciptakan pembelajaran
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam yang tetap efektif meskipun tidak
Masa Darurat Penyebaran Coronavirus melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap
Disease (Covid-19), proses pembelajaran muka secara langsung. Selain itu, guru
yang semula tatap muka dan dilaksanakan harus mampu menciptakan pembelajaran
di sekolah diubah menjadi pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik
daring atau jarak jauh yang dilaksanakan di termotivasi untuk mengikuti kegiatan
rumah masing-masing peserta didik. pembelajaran. Agar dapat melaksanakan
Pengambilan kebijakan itu tentu untuk tugasnya dengan baik dalam menciptakan
mencegah penyebaran virus corona. pembelajaran yang efektif dan menarik,
Kebijakan yang diambil pemerintah tentu seorang guru harus mampu menerapkan
memiliki dampak besar bagi dunia kompetensi-kompetensi yang dimilikinya.
pendidikan di Indonesia karena kebijakan Kompetensi guru merupakan seperangkat

805
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku W (2014: 52), kompetensi pedagogik
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan merupakan kompetensi yang mempunyai
diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan kaitan yang sangat erat dengan kinerja
tugas keprofesionalannya (UU No. 14 seorang guru. Hal ini didukung dengan hasil
Tahun 2005). penelitiannya yang menunjukkan bahwa
hubungan kompetensi pedagogik dengan
Sesuai dengan ketentuan UU No. 14
kinerja mengajar guru yakni sebesar 46,7%,
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab
hal ini berarti bahwa semakin tinggi
IV Pasal 10, seorang guru dituntut untuk
kompetensi pedagogik guru maka semakin
memiliki empat kompetensi yaitu,
tinggi pula kinerja guru dalam mengajar.
kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan Kontribusi teknologi pendidikan
kompetensi profesional yang diperoleh dalam pembaharuan sistem pendidikan dan
melalui pendidikan profesi. Keempat pembelajaran dapat dibedakan dalam lima
kompetensi tersebut harus dimiliki guru kategori. Pertama, penyedia tenaga profesi
agar dapat melakukan tugasnya secara yang kompeten untuk memecahkan
profesional. Kompetensi pedagogik adalah masalah belajar. Kedua, pengintegrasian
kemampuan mengelola pembelajaran konsep, prinsip, dan prosedur dalam sistem
peserta didik yang meliputi pemahaman pendidikan. Ketiga, pengembangan sistem
terhadap peserta didik, perancangan dan belajar-pembelajaran yang inovatif.
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil Keempat, penggunaan teknologi
belajar, dan pengembangan peserta didik komunikasi dan informasi dalam proses
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi belajar dan pembelajaran. Kelima,
yang dimilikinya (PP No. 19 Tahun 2005 peningkatan kinerja organisasi dan sumber
Tentang Standar Nasional Pendidikan). daya manusia agar lebih produktif (Muh.
Kompetensi pedagogik merupakan Yusuf T, 2012 dalam Haryanto, 2015: 36).
kompetensi khusus yang akan membedakan Pelaksanaan pembelajaran daring menuntut
profesi guru dengan profesi lainnya. guru untuk memanfaatkan teknologi
Penguasaan kompetensi pedagogik yang informasi dan komunikasi dalam kegiatan
disertai dengan profesionalitas guru akan pembelajaran agar pembelajaran bisa tetap
menentukan tingkat keberhasilan proses efektif dan menarik bagi peserta didik.
dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan Pemanfaatan teknologi informasi dan
penelitian yang dilakukan Sari, Z. I., & Noe, komunikasi dalam pembelajaran daring

806
dapat berupa penggunaan media lainnya (Haryanto, 2015: 86). Pemanfaatan
pembelajaran berbasis teknologi informasi media pembelajaran merupakan salah satu
dan komunikasi untuk menyampaikan hal yang dapat dilakukan seorang guru
materi pembelajaran. Pemanfaatan untuk membantu melaksanakan tugasnya
teknologi informasi dan komunikasi dalam menyampaikan materi pembelajaran.
merupakan salah satu aspek dari Hal ini karena media pembelajaran
kompetensi pedagogik guru. memiliki fungsi utama sebagai alat bantu
dalam mengajar yang turut mempengaruhi
Media pembelajaran merupakan alat
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
perantara yang bisa digunakan guru dalam
ditata dan diciptakan seorang guru.
membantu menyalurkan pesan dan
Pemilihan dan pemanfaatan media
meningkatkan minat peserta didik. Menurut
pembelajaran yang tepat sesuai
Miarso (2004: 458), media pembelajaran
karakteristik peserta didik dan materi
dapat diartikan segala sesuatu yang
pembelajaran tentu akan membuat
digunakan untuk menyalurkan pesan serta
pembelajaran lebih menarik, efektif, dan
dapat merangsang pikiran, perasaan,
efisien sehingga tujuan pembelajaran dapat
perhatian, dan kemauan si belajar sehingga
dicapai secara maksimal.
dapat mendorong terjadinya proses belajar
yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Pemanfaatan media pembelajaran
Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar berbasis teknologi informasi dan
Dale, penggunaan media pembelajaran komunikasi dalam kegiatan pembelajaran
dapat memberikan pengalaman langsung menjadi tuntutan mendesak di abad 21,
yang lebih efektif untuk peserta didik. terlebih dengan kondisi dunia yang sedang
Media pembelajaran juga merupakan diserang wabah virus corona. Pembelajaran
komponen penting dalam proses daring menuntut guru lebih cakap dalam
pembelajaran yang berfungsi menarik minat menyampaikan materi pembelajaran. Media
dan perhatian peserta didik. Pemanfaatan pembelajaran berbasis teknologi informasi
media pembelajaran merupakan salah satu dan komunikasi dapat digunakan guru
kawasan Teknologi Pendidikan. untuk menunjang proses pembelajaran
Pemanfaatan media dalam kegiatan daring. Penggunaan media pembelajaran
pembelajaran bisa menggunakan media apa berbasis teknologi informasi dan
saja, mulai dari video, audio, audiovideo, komunikasi akan membantu guru dalam
komputer dan jaringan internet, dan media menyampaikan materi pembelajaran yang

807
dirasa sulit untuk dipahami oleh peserta dinilai kurang maksimal meskipun guru
didik. Selain bisa menyampaikan materi sudah menggunakan media. Selain itu,
bersifat abstrak menjadi bentuk konkrit, media video yang diberikan guru dari situs
media pembelajaran berbasis teknologi youtube membutuhkan kuota akses yang
informasi dan komunikasi akan membantu lebih besar dan belum tentu video itu
guru dalam menyamakan persepsi siswa mencakup semua materi yang disampaikan
dan membangkitkan motivasi belajar siswa. guru.
Berbagai hasil penelitian menunjukan
Selain wawancara dengan peserta
bahwa media pembelajaran berbasis
didik, penulis juga melakukan wawancara
teknologi informasi dan komunikasi efektif
dengan guru. Berdasarkan hasil wawancara
digunakan dalam meningkatkan kualitas
dengan guru, guru mengungkapkan dalam
pembelajaran. Salah satunya adalah hasil
pembelajaran daring sudah memanfaatkan
penelitian yang dilakukan oleh Rusmana, I.
media pembelajaran, akan tetapi
M (2012: 204) yang menyimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran terkadang
penggunaan media ICT efektif dalam
tidak sesuai dengan karakteristik peserta
meningkatkan pemahaman konsep
didik dan fasilitas yang dimiliki peserta
matematika pada peserta didik Sekolah
didik. Selain itu, guru juga tidak
Dasar Negeri di kecamatan Kresek.
mempunyai cukup waktu untuk membuat
Berdasarkan hasil wawancara media pembelajaran yang sesuai dengan
dengan dua orang peserta didik, diperoleh semua materi yang diampu. Beberapa guru
data bahwa selama pembelajaran daring juga mengalami kesulitan dalam
guru di sekolah mereka sudah menggunakan media atau aplikasi yang
menggunakan media pembelajaran berbasis menunjang proses pembelajaran karena
teknologi informasi dan komunikasi seperti kurangnya penguasaan teknologi.
video, word, pdf, powerpoint, whatsapp,
Berdasarkan uraian latar belakang di
dan google classroom. Akan tetapi mereka
atas, penulis tertarik untuk melakukan
merasa pembelajaran daring kurang efektif
penelitian yang berkaitan dengan sejauh
karena waktu berkomunikasi dengan guru
mana kemampuan yang dimiliki guru dalam
menjadi sangat terbatas. Peserta didik
memanfaatkan media pembelajaran
menjadi pasif karena tidak ada interaksi
berbasis teknologi informasi dan
bermakna antara peserta didik dan guru.
komunikasi di SMPN 1 Prambanan. SMPN
Penyampaian materi pembelajaran juga
1 Prambanan dipilih menjadi lokasi

808
penelitian karena merupakan salah satu Penelitian ini akan dilaksanakan di
sekolah yang terpilih menjadi sekolah SMPN 1 Prambanan Klaten yang berlokasi
penggerak. Program Sekolah Penggerak di Jalan Raya Yogyakarta-Solo/Klaten,
adalah upaya untuk mewujudkan visi Tegalsanggrahan, Sanggrahan, Kecamatan
Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Prambanan, Kabupaten Klaten. Penelitian
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, ini akan dilaksanakan bulan Mei sampai
dan berkepribadian melalui terciptanya Juni 2021.
Pelajar Pancasila. Program Sekolah
Subjek dan Objek Penelitian
Penggerak berfokus pada pengembangan
hasil belajar siswa secara holistik yang Subjek dalam penelitian ini adalah

mencakup kompetensi (literasi dan guru mata pelajaran, siswa, serta kepala

numerasi) dan karakter, diawali dengan sekolah di SMPN 1 Prambanan Klaten.

SDM yang unggul (kepala sekolah dan Objek penelitian dalam penelitian ini adalah

guru). Program Sekolah Penggerak kompetensi guru dalam memanfaatkan

memiliki 5 intervensi yaitu, 1) media pembelajaran berbasis teknologi

Pendampingan konsultatif dan asimetris, 2) informasi dan komunikasi.

Penguatan sumber daya manusia di sekolah, Teknik Pengumpulan Data


3) Pembelajaran dengan paradigma baru, 4)
Teknik pengumpulan data yang
Perencanaan berbasis data, dan 5)
digunakan dalam penelitian ini adalah:
Digitalisasi sekolah.
1. Observasi
METODE PENELITIAN
Observasi yang digunakan dalam
Jenis Penelitian
penelitian ini adalah observasi
Pendekatan yang digunakan dalam nonpartisipatif (nonparticipatory
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif observation), dimana peneliti hanya
dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. mengamati, mencatat, dan membuat
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif kesimpulan tentang apa yang dilakukan
untuk mendeskripsikan kompetensi guru narasumber.
dalam memanfaatkan media pembelajaran
2. Wawancara
berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi di SMPN 1 Prambanan. Metode wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara semi
Waktu dan Tempat Penelitian
terstruktur. Wawancara dalam penelitian ini

809
dilakukan dengan kepala sekolah, guru, dan confirmability (objektivitas). Uji keabsahan
siswa. data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah uji kredibilitas dengan triangulasi
3. Studi Dokumenter
sumber dan triangulasi teknik pengumpulan
Studi dokumenter digunakan untuk data.
melengkapi dari penggunaan metode
HASIL PENELITIAN DAN
observasi dan wawancara agar lebih
PEMBAHASAN
kredibel (terpercaya). Dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah profil 1. Kompetensi Guru dalam
SMPN 1 Prambanan, stuktur organisasi, Memanfaatkan Media Pembelajaran
visi dan misi sekolah, sarana dan prasarana Berbasis Teknologi Informasi dan
sekolah, Rencana Pelaksanaan Komunikasi
Pembelajaran (RPP), media pembelajaran a. Pengetahuan Guru Mengenai Media
berbasis Teknologi Informasi dan Pembelajaran
Komunikasi yang dimiliki sekolah, serta
Berdasarkan hasil penelitian
upaya meningkatkan kemampuan
diperoleh data bahwa guru SMPN 1
penguasaan media pembelajaran berbasis
Prambanan menjelaskan media
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
pembelajaran sebagai alat atau sarana
Teknik Analisis Data untuk menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa. Pendapat
Teknik analisis data yang digunakan
para guru tersebut sesuai dengan
dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif
definisi media dalam bahasa Arab yaitu
kualitatif menurut Miles dan Huberman,
media adalah perantara atau pengantar
setelah kegiatan pengumpulan data terdapat
pesan dari pengirim kepada penerima
tiga kegiatan dalam analisis yang saling
pesan. Media pembelajaran menurut
berkaitan yaitu reduksi data, penyajian data,
Gage’ dan Briggs dalam Arsyad (2019:
dan penarikan kesimpulan.
4) meliputi alat yang secara fisik
Keabsahan Data digunakan untuk menyampaikan isi

Uji keabsahan data dalam penelitian materi pengajaran, yang terdiri dari

kualitatif meliputi uji credibility (validitas buku, tape recorder, kaset, kamera

internal), transferability (validitas video, video recorder, slide, foto,


eksternal), dependability (reliabilitas), dan gambar, grafis, televisi, dan komputer.

810
Para guru juga menjelaskan waktu, tepat guna, tepat sasaran, dan
bahwa media pembelajaran memiliki sesuai dengan tujuan pembelajaran,
fungsi untuk memperjelas penyajian materi pembelajaran, minat serta
materi pembelajaran sehingga memberi kemampuan siswa. Dalam pemilihan
kemudahan siswa dalam memahami media pembelajaran harus
materi pembelajaran. Media memperhatikan kriteria-kriteria tersebut
pembelajaran mampu menyajikan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
materi yang bersifat kompleks dan secara maksimal. Penjelasan para guru
berjumlah banyak. Hal ini sejalan tersebut sesuai dengan pendapat Asyhar
dengan pendapat Kustandi dan Sutjipto (2012: 81), yang menyebutkan bahwa
(2013: 23) yang menjelaskan bahwa, kriteria yang perlu diperhatikan dalam
beberapa manfaat praktis dari proses pemilihan media pembelajaran
penggunaan media pembelajaran dalam adalah sebagai berikut:
proses pembelajaran yaitu memperjelas
1) Jelas dan rapi. Media pembelajaran
penyajian pesan dan informasi,
yang baik harus jelas dan rapi dalam
meningkatkan dan mengarahkan
tampilannya. Mencakup layout atau
perhatian anak, mengatasi keterbatasan
pengaturan format sajian, suara,
indera, ruang, dan waktu, serta
tulisan dan ilustrasi gambar. Ini
memberikan pengalaman kepada siswa.
penting dalam proses penarikan
Pendapat yang sama juga disampaikan
sikap siswa dalam proses belajar
Maswan dan Muslimin (2017: 123)
sehingga manfaat media itu sendiri
yang menyebutkan beberapa fungsi
maksimal dalam perbaikan
pokok alat peraga yang salah satunya
pembelajaran.
adalah sebagai bagian integral dalam
2) Bersih dan menarik. Bersih dalam
bentuk sarana untuk memperjelas isi
artian tidak ada gangguan yang
materi pelajaran agar tujuan yang
perlu dalam tampilan media
diinginkan tercapai.
pembelajaran. Mencakup pada teks,
Selain menjelaskan pengertian gambar, suara, dan video. Media
dan fungsi media pembelajaran, guru yang tidak menarik akan
SMPN 1 Prambanan juga menyebutkan menurunkan motivasi siswa dalam
beberapa kriteria pemilihan media proses belajar.
pembelajaran diantaranya adalah tepat

811
3) Cocok dengan sasaran. Media baik. Kualitas ini mencakup pada
pembelajaran harus disesuaikan semua aspek pengembangan baik
dengan jumlah sasaran. Karena visual baik gambar fotografi.
media pembelajaran yang Misalnya visual pada slide harus
diperuntukkan untuk kelompok jelas tidak terganggu oleh elemen
besar belum tentu cocok digunakan lain, misalnya layout.
dengan kelompok kecil atau 8) Ukurannya sesuai dengan
perorangan. lingkungan belajar. Media
4) Relevan dengan topik yang pembelajaran harus disesuaikan
diajarkan. Media pembelajaran yang dengan situasi atau kondisi dari
dibuat harus sesuai dengan lingkungan atau tempat media akan
karakteristik isi berupa fakta, digunakan. Misalnya di kelas yang
konsep, prinsip, prosedural atau sempit tidak cocok untuk media
generalisasi. Agar dapat membantu yang berukuran besar karena akan
proses pembelajaran menjadi efektif membuat pembelajaran tidak
dan sesuai dengan kebutuhan dari kondusif.
siswa itu sendiri.
Berdasarkan pemaparan di atas,
5) Sesuai dengan tujuan pembelajaran.
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
Media pembelajaran yang dibuat
guru SMPN 1 Prambanan mengenai
harus sesuai atau mengarah ke
pengertian dan fungsi media
tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran sesuai dengan pendapat
instruksional dalam pembelajaran
para ahli sudah baik. Selain itu, para
media ditetapkan yang secara umum
guru juga menyebutkan beberapa
mengacu pada salah satu dari tiga
kriteria pemilihan media pembelajaran
ranah kognitif, afektif, dan
yang sesuai dengan pendapat para ahli
psikomotor.
diantaranya adalah tepat waktu, tepat
6) Praktis, luwes, dan tahan. Media
guna, tepat sasaran, dan sesuai dengan
pembelajaran harus bersifat
tujuan pembelajaran, materi
fleksibel. Artinya media dapat
pembelajaran, minat serta kemampuan
digunakan oleh siapapun dan
siswa. Pengetahuan guru SMPN 1
dimengerti oleh siapa saja.
Prambanan mengenai media
7) Berkualitas baik. Kriteria media
pembelajaran harus berkualitas

812
pembelajaran dapat disimpulkan sudah 16 Tahun 2007 juga menyebutkan 10
sesuai dengan pendapat para ahli. aspek dalam kompetensi pedagogik
guru. Aspek kelima dari sepuluh aspek
b. Penggunaan Media Pembelajaran
yang disebutkan dalam Permendiknas
Berbasis Teknologi Informasi dan
No. 16 Tahun 2007 adalah
Komunikasi oleh Guru
memanfaatkan teknologi informasi dan
Memanfaatkan media komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran berbasis Teknologi pembelajaran. Pemanfaatan teknologi
Informasi dan Komunikasi merupakan informasi dan komunikasi dalam
salah satu aspek kompetensi pedagogik kegiatan pembelajaran dapat berupa
guru dalam pengelolaan pembelajaran pemanfaatan media pembelajaran
seperti yang diungkapkan oleh berbasis Teknologi Informasi dan
Mulyasa. Mulyasa (2007: 75), Komunikasi sebagai perantara dalam
mengemukakan kompetensi pedagogik menyampaikan materi pembelajaran
guru dalam pengelolaan pembelajaran dan sarana komunikasi antara guru dan
peserta didik yang sekurang-kurangnya peserta didik.
meliputi hal-hal sebagai berikut:
Kemampuan guru-guru SMPN
1) Pemahaman wawasan atau landasan 1 Prambanan dalam memanfaatkan
kependidikan media pembelajaran berbasis Teknologi
2) Pemahaman terhadap peserta didik Informasi dan Komunikasi terbilang
3) Pengembangan kurikulum/silabus sudah baik, hal ini terlihat ketika
4) Perancangan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran guru
5) Pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan beberapa jenis media
mendidik dan dialogis pembelajaran untuk menyampaikan
6) Pemanfaatan teknologi materi pembelajaran. Guru selalu
pembelajaran berusaha menggunakan media
7) Evaluasi hasil belajar pembelajaran yang mampu membantu
8) Pengembangan peserta didik untuk dalam proses penyampaian materi
mengaktualisasikan berbagai pembelajaran, terlebih lagi dalam
potensi yang dimilikinya situasi pembelajaran jarak jauh di mana

Selain pendapat Mulyasa, guru dan siswa tidak bertemu secara


pemerintah melalui Permendiknas No. langsung. Media pembelajaran yang

813
sering digunakan oleh guru SMPN 1 Oleh karena itu, seorang guru
Prambanan antara lain adalah tidak bisa asal memilih media
powerpoint, ebook, PDF, video pembelajaran yang akan digunakan.
pembelajaran, serta aplikasi-aplikasi Dalam perencanaan pembelajaran,
untuk komunikasi saat kegiatan khususnya pemilihan media
pembelajaran seperti Whatsapp, google pembelajaran, seorang guru harus
classroom, google meet, google memperhatikan beberapa kriteria
formulir, dan zoom. pemilihan media pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran yang
Peran media pembelajaran
tepat akan membantu mewujudkan
sangatlah penting dalam kegiatan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
pembelajaran. Seperti yang
Beberapa penelitian sudah
dikemukakan Kemp, dkk (1975) dalam
membuktikan bahwa media
Uno (2014: 116), kontribusi media
pembelajaran yang tepat dapat
dalam kegiatan pembelajaran antara
meningkatkan pemahaman siswa
lain:
mengenai materi pembelajaran. Salah
1) Penyajian materi ajar menjadi lebih satunya adalah penelitian yang
standar dilakukan oleh Rusmana, I. M (2012:
2) Kegiatan pembelajaran menjadi 204) yang menyimpulkan bahwa
lebih menarik penggunaan media ICT efektif dalam
3) Kegiatan belajar dapat menjadi meningkatkan pemahaman konsep
lebih interaktif matematika pada peserta didik Sekolah
4) Waktu yang dibutuhkan untuk Dasar Negeri di kecamatan Kresek.
pembelajaran dapat dikurangi
Guru-guru SMPN 1 Prambanan
5) Pembelajaran dapat disajikan di
sudah memperhatikan beberapa kriteria
mana dan kapan saja sesuai dengan
pemilihan media pembelajaran sebelum
yang diinginkan
menggunakan suatu media
6) Meningkatkan sifat positif peserta
pembelajaran. Kriteria-kriteria
didik dan proses belajar menjadi
pemilihan media pembelajaran yang
lebih kuat/baik
diperhatikan guru-guru SMPN 1
7) Memberikan nilai positif bagi
Prambanan antara lain adalah
pengajar
kesesuaian dengan tujuan pembelajaran,

814
materi pembelajaran, karakteristik media pembelajaran seperti yang
siswa, minat siswa, kemudahan akses, dikemukakan oleh para ahli.
kemampuan siswa serta kemampuan
2. Upaya dalam meningkatkan
pribadi guru dalam menggunakan media
kemampuan pemanfaatan media
pembelajaran.
pembelajaran berbasis Teknologi
Kriteria-kriteria pemilihan Informasi dan Komunikasi
media pembelajaran yang diperhatikan Berdasarkan hasil penelitian,
guru-guru SMPN 1 Prambanan di atas pihak sekolah maupun guru secara
sesuai dengan pendapat salah satu ahli pribadi terus berupaya meningkatkan
yaitu dengan pendapat Asyhar. Asyhar kemampuannya dalam memanfaatkan
(2012: 81), menyebutkan bahwa kriteria media pembelajaran berbasis Teknologi
yang perlu diperhatikan dalam proses Informasi dan Komunikasi. Upaya
pemilihan media pembelajaran antara tersebut diantaranya adalah upaya
lain adalah a. Jelas dan rapi; b. Bersih meningkatkan dan menciptakan media
dan menarik; c. Cocok dengan sasaran; pembelajaran berbasis Teknologi
d. Relevan dengan topik yang diajarkan; Informasi dan Komunikasi. Upaya yang
e. Sesuai dengan tujuan pembelajaran; f. dilakukan pihak sekolah dan guru
Praktis, luwes, dan tahan.; g. SMPN 1 Prambanan sesuai dengan
Berkualitas baik; h. Ukurannya sesuai salah satu kewajiban guru yang tertuang
dengan lingkungan belajar. dalam Undang-Undang No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 20
Berdasarkan hasil pemaparan
yaitu meningkatkan dan
pembahasan di atas maka dapat
mengembangkan kualifikasi akademik
disimpulkan bahwa secara keseluruhan
dan kompetensi secara berkelanjutan
kompetensi guru dalam memanfaatkan
sejalan dengan perkembangan ilmu
media pembelajaran berbasis Teknologi
pengetahuan, teknologi, dan seni.
Informasi dan Komunikasi dalam
Rusyan (2014: 27), juga menyatakan
proses pembelajaran sudah baik. Guru-
bahwa untuk memiliki kemampuan dan
guru sudah mampu memanfaatkan
keahlian, para guru dituntut
berbagai jenis media pembelajaran.
meningkatkan pengetahuan, memakai
Dalam pemanfaatan media
dan menguasai teknologi, baik itu
pembelajaran guru juga sudah
komputer maupun alat-alat teknologi
memperhatikan kriteria pemilihan

815
lainnya yang dapat digunakan dalam sekolah dan guru berupaya dalam
pembelajaran. menciptakan media pembelajaran
berbasis Teknologi Informasi dan
Upaya dalam meningkatkan
Komunikasi dengan menciptakan
kemampuan dalam memanfaatkan
powerpoint dan video pembelajaran
media pembelajaran berbasis Teknologi
sesuai dengan materi/topik
Informasi dan Komunikasi yang
pembelajaran masing-masing guru.
dilakukan pihak sekolah adalah dengan
menyelenggarakan workshop Berdasarkan hasil pemaparan
pengenalan media pembelajaran pembahasan di atas dapat disimpulkan
berbasis Teknologi Informasi dan bahwa upaya dalam meningkatkan
Komunikasi. Dalam workshop ini guru kemampuan pemanfaatan media
diberi pengetahuan mengenai google pembelajaran berbasis teknologi
classroom, google form, google meet, informasi dan komunikasi di SMPN 1
dan lain sebagainya. Selain itu, Prambanan sudah baik. Tidak hanya
diselenggarakan pula pelatihan pihak sekolah, akan tetapi guru secara
pembuatan video pembelajaran dan IHT pribadi juga berupaya meningkatkan
(In House Training) implementasi kemampuannya dalam memanfaatkan
pembelajaran yang di dalamnya media pembelajaran berbasis teknologi
termasuk pemanfaatan media informasi dan komunikasi untuk
pembelajaran. Penyelenggaraan kepentingan pembelajaran.
pelatihan tersebut dilakukan oleh pihak
3. Faktor pendukung dan faktor
sekolah, pemerintah, dan pihak instansi
penghambat dalam pemanfaatan
lain. Kepala sekolah juga selalu
media pembelajaran berbasis
memberi motivasi kepada para guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk terus meningkatkan pengetahuan
a. Faktor Pendukung Pemanfaatan
dan keterampilannya dengan mengikuti
Media Pembelajaran Berbasis
webinar maupun workshop atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi
pelatihan. Bapak-Ibu guru secara
mandiri juga belajar melalui tutorial di Berdasarkan hasil penelitian

youtube dan bersama guru lainnya yang yang dilakukan oleh peneliti, terdapat

lebih mengerti. Selain upaya beberapa faktor pendukung dalam

meningkatkan kemampuan, pihak pemanfaatan media pembelajaran


berbasis Teknologi Informasi dan

816
Komunikasi di SMPN 1 Prambanan. tercantum dalam Undang-Undang No.
Faktor pendukung tersebut adalah siswa 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
lebih senang menggunakan media Pasal 20 yaitu meningkatkan dan
pembelajaran karena materi mengembangkan kualifikasi akademik
pembelajaran lebih mudah dipahami. dan kompetensi secara berkelanjutan
Hal ini sesuai dengan fungsi media sejalan dengan perkembangan ilmu
pembelajaran menurut Maswan dan pengetahuan, teknologi, dan seni.
Muslimin (2017: 123) yang salah
b. Faktor Penghambat Pemanfaatan
satunya adalah sebagai penguat daya
Media Pembelajaran Berbasis
tarik atau perhatian peserta didik untuk
Teknologi Informasi dan Komunikasi
menangkap pesan-pesan pembelajaran
yang ditunjukkan dalam bentuk yang Faktor yang menghambat

nyata. Selain itu, faktor lain yang kompetensi guru dalam memanfaatkan

mendukung pemanfaatan media media pembelajaran berbasis Teknologi

pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan

Informasi dan Komunikasi adalah data yang diperoleh adalah jaringan

tersedianya beberapa video internet yang kurang stabil dan

pembelajaran dan jaringan internet di terkadang susah karena tidak semua

sekolah sehingga memudahkan guru siswa tinggal di wilayah dengan akses

dalam menggunakan media internet mudah. Kuota belajar siswa

pembelajaran. habis juga menjadi penghambat


pemanfaatan media pembelajaran
Faktor pendukung lain yaitu
berbasis Teknologi Informasi dan
diselenggarakannya pelatihan-pelatihan
Komunikasi. Kapasitas penyimpanan
baik dari sekolah, pemerintah, maupun
habis juga sering dikeluhkan siswa,
dari pihak lain yang berkaitan dengan
banyaknya file media yang berukuran
pengenalan dan pemanfaatan media
besar sering membuat kapasitas
pembelajaran berbasis Teknologi
penyimpanan di smartphone siswa
Informasi dan Komunikasi. Pelatihan
habis. Spesifikasi smartphone yang
yang diselenggarakan oleh pihak
berbeda juga membuat beberapa siswa
sekolah dan pemerintah tentu wajib
kesulitan mengakses media
diikuti oleh para guru. Hal itu sesuai
pembelajaran dengan format tertentu.
dengan salah satu kewajiban guru yang

817
Faktor lain yang menghambat pembelajaran, guru yang berusia lanjut
pemanfaatan media pembelajaran cenderung menggunakan media
berbasis Teknologi Informasi dan powerpoint dan aplikasi whatsapp.
Komunikasi adalah fasilitas belajar Untuk penggunaan video pembelajaran,
yang dimiliki siswa berbeda sehingga guru berusia lanjut cenderung mencari
guru harus berusaha menyesuaikan di youtube. Guru yang berusia lanjut
media pembelajaran yang akan harus sering bertanya dan meminta
digunakan. Kondisi tersebut tentu bantuan kepada guru lain jika akan
menyulitkan guru karena ada banyak mempelajari dan menggunakan media
siswa dengan fasilitas belajar berbeda pembelajaran yang baru. Hal ini
yang harus guru perhatikan. Tidak berbanding terbalik dengan guru yang
semua siswa mampu mengikuti berusia muda dan memiliki kemampuan
pembelajaran menggunakan zoom penguasaan IT lebih. Guru-guru
karena keterbatasan kuota belajar atau tersebut menggunakan media
kemampuan perangkat elektronik yang pembelajaran yang lebih beragam,
mereka punya tidak mendukung untuk video pembelajaran juga sering
menggunakan zoom. diciptakan sendiri, bahkan ada guru
yang membuat channel youtube
Keterampilan guru dalam
pembelajaran.
menggunakan IT yang masih kurang
menjadi faktor penghambat yang sering SIMPULAN DAN SARAN
dirasakan oleh guru yang sudah berusia
Simpulan
lanjut dan akan memasuki masa pensiun
di SMPN 1 Prambanan. Guru yang Berdasarkan hasil penelitian dan

berusia lanjut sering kesulitan pembahasan yang telah dipaparkan maka

mengikuti perkembangan teknologi ditarik kesimpulan sebagai berikut.

sehingga membutuhkan bimbingan atau 1. Kompetensi guru dalam memanfaatkan


bantuan lebih dari rekan kerja. Faktor media pembelajaran berbasis Teknologi
keterampilan guru dan usia guru Informasi dan Komunikasi yang terdiri
tersebut mempengaruhi kinerja guru dari pengetahuan guru dan penggunaan
dalam pelaksanaan pembelajaran media pembelajaran oleh guru sudah
maupun pengembangan kompetensi baik. Berdasarkan hasil penelitian yang
guru. Sehingga dalam pelaksanaan diperoleh melalui observasi,

818
wawancara, dan dokumentasi diklat-diklat online, melihat video
menunjukkan bahwa guru di SMPN 1 tutorial di youtube, dan menciptakan
Prambanan sudah memiliki media pembelajaran berbasis Teknologi
pengetahuan mengenai media Informasi dan Komunikasi berupa
pembelajaran, baik pengertian, fungsi, powerpoint dan video pembelajaran.
maupun kriteria dalam memilih media 3. Faktor pendukung dalam pemanfaatan
pembelajaran. Pada pelaksanaan media pembelajaran berbasis Teknologi
pembelajaran daring, guru Informasi dan Komunikasi adalah siswa
memanfaatkan beberapa jenis media lebih senang menggunakan media,
pembelajaran yang sudah disesuaikan tersedianya video pembelajaran dan
dengan kriteria pemilihan media jaringan internet di sekolah, dan
pembelajaran. Media pembelajaran diselenggarakannya pelatihan.
yang sering digunakan oleh guru SMPN Sedangkan kendala yang dihadapi guru
1 Prambanan antara lain adalah dalam pemanfaatan media
powerpoint, ebook, PDF, video pembelajaran berbasis Teknologi
pembelajaran, serta aplikasi-aplikasi Informasi dan Komunikasi yaitu
untuk komunikasi saat kegiatan jaringan internet yang terkadang kurang
pembelajaran seperti Whatsapp, google stabil, beberapa siswa juga mengeluh
classroom, google meet, google kehabisan kapasitas penyimpanan dan
formulir, dan zoom. kuota. Selain itu, guru juga
2. Upaya dalam meningkatkan mengungkapkan keterampilan dalam
kemampuan pemanfaatan media pemanfaatan Teknologi Informasi dan
pembelajaran berbasis Teknologi Komunikasi mereka kurang karena
Informasi dan Komunikasi di SMPN 1 faktor usia.
Prambanan sudah baik. Upaya yang
Saran
dilakukan adalah penyelenggaraan
workshop pengenalan media Berdasarkan hasil penelitian yang sudah

pembelajaran berbasis Teknologi dilakukan, maka peneliti menyampaikan

Informasi dan Komunikasi kemudian saran sebagai berikut:

dilanjutkan dengan pelatihan 1. Saran Praktis


pembuatan media pembelajaran. Guru a. Pelaksanaan pembelajaran yang
secara mandiri juga berupaya sudah memanfaatkan media
meningkatkan kemampuannya melalui pembelajaran berbasis teknologi

819
informasi dan komunikasi Pembelajaran yang Sistematis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
sebaiknya lebih ditingkatkan.
b. Guru yang sudah berusia lanjut Menteri Pendidikan Nasional. (2007).
Permendiknas No. 16 Tahun 2007
diberikan pendampingan lebih tentang Standar Kualifikasi
berkaitan dengan pemanfaatan Akademik dan Kompetensi Guru.

media pembelajaran berbasis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia. (2020). Surat
teknologi informasi dan Edaran Menteri Pendidikan dan
komunikasi. Kebudayaan Republik Indonesia
No. 4 Tahun 2020 tentang
2. Saran Teoritis Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
a. Media pembelajaran sebagai dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (Covid-19).
komponen dalam proses
Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih
pembelajaran memiliki manfaat Teknologi Pendidikan. jakarta:
sangat besar untuk mencapai tujuan Kencana Prenadamedia Group.

pembelajaran, sehingga dengan Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi


dan Sertifikasi Guru. Bandung:
memanfaatkan media pembelajaran Remaja Rosdakarya.
secara terencana dan sesuai dengan Presiden Republik Indonesia. (2003).
kriteria pemilihan media Undang-undang No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan
pembelajaran, maka kegiatan Nasional.
pembelajaran akan menjadi lebih
Presiden Republik Indonesia. (2005).
efektif dan efisien. Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar
DAFTAR PUSTAKA Nasional Pendidikan.
Presiden Republik Indonesia. (2005).
Arsyad, A. (2019). Media Pembelajaran. Undang-undang No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Rusmana, I. M. (2012). Efektivitas
Penggunaan Media ICT dalam
Asyhar, R. (2012). Kreatif Peningkatan Pemahaman Konsep
Mengembangkan Media Matematika. Jurnal Formatif
Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2012.
Haryanto. (2015). Teknologi Pendidikan. Rusyan, H. A. T. (2014). Membangun Guru
Yogyakarta: UNY PRESS. Berkualitas. Jakarta: PT. Pustaka
Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2016). Media Dinamika.
Pembelajaran Manual dan Digital Sari, Z. I., & Noe, W.,. (2014). Hubungan
Cet.2. Bogor: Ghalia Indonesia. Kompetensi Pedagogik Guru
Maswan. & Muslimin, K. (2017). Teknologi dengan Kinerja Mengajar Guru di
Pendidikan Penerapan SDIT Nurul Falah Kec. Tambun

820
Utara Kab. Bekasi. Jurnal Uno, H. B. (2014). Profesi Kependidikan
Pedagogik Volume II, Nomor 1, Problema, Solusi, dan Reformasi
Tahun 2014. Pendidikan di Indonesia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan
Sekolah Dasar:Teori dan Praktek.
Jakarta: Depdiknas.

821

Anda mungkin juga menyukai