Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA PENGUASAAN TEKNOLOGI

SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PAEDAGOGI GURU


DI TENGAH PANDEMI COVID-19

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan

Dosen Pembimbing :
Dr. Sri Uchtiawati, M.Si

Disusun Oleh :

Rini Sugiarti (180402026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan,


teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar
profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,
pembelajaran yang mendidik pengembangan pribadi dan profesionalisme. Seorang guru wajib
memenuhi standar kompetensi yang telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang rumusannya telah
tertuang dalam UU No. 14 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) yang meliputi
kompetensi paedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional.
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi paedagogi. Kompetensi paedagogi
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2005 tentang Guru Bab II
bagian kesatu tentang kompetensi, pasal 3 ayat 4 menyebutkan bahwa kompetensi paedagogi
merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-
kurangnya meliputi:
1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2. Pemahaman terhadap peserta didik
3. Pengembangan kurikulum atau silabus
4. Perancangan pembelajaran
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7. Evaluasi hasil belajar
8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas salah satu kemampuan yang terdapat dalam
kompetensi paedagogi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu dalam hal pemanfaatan
teknologi pembelajaran. Berbicara mengenai pemanfaatan teknologi pembelajaran terlebih di
tengah pandemi Covid-19 yang sedang menyebar hampir di seluruh penjuru dunia, pandemi
Covid-19 memaksa kebijakan social distancing atau di Indonesia lebih dikenal dengan
physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

2
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merespon dengan kebijakan belajar
dari rumah, melalui pembelajaran daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun
ini. Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan
belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba,
tidak jarang membuat pendidik dan siswa kaget termasuk para orang tua.
Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan
terpenuhi hak pendidikannya. Sampai 1 April 2020, UNESCO mencatat setidaknya 1,5 milyar
anak usia sekolah yang terdampak covid-19 di 188 negara termasuk 60 jutaan diantaranya ada
di negara Indonesia.

3
BAB II
MASALAH DAN PEMBAHASAN

Semua negara yang terdampak Covid-19 telah berupaya membuat kebijakan terbaiknya
dalam menjaga kelanggengan layanan pendidikan. Indonesia juga menghadapi beberapa
tantangan nyata yang harus dicarikan solusinya, salah satunya yaitu keterbatasan kompetensi
guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran.

Pembelajaran teknologi informasi memang sudah diberlakukan dalam beberapa tahun


terakhir sistem pendidikan di Indonesia. Namun pembelajaran daring yang berlangsung
sebagai kejutan dari pandemi Covid-19 membuat kaget hampir di semua lini, dari
kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia Internsional. Sebagai ujung tombak di level
paling bawah suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk membuat keputusan
cepat dalam merespon surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengharuskan
sekolah untuk memberlakukan pembelajaran dari rumah.

Pendidik (guru) merasa kaget karena harus mengubah sistem, silabus dan proses belajar
secara cepat. Selama ini pembelajaran online hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis,
belum sebagai cara berpikir apalagi sebagai paradigma pembelajaran. Padahal pembelajaran
online bukan metode untuk mengubah belajar tatap muka dengan aplikasi digital, bukan pula
membebani siswa dengan tugas yang menumpuk setiap hari. Pembelajaran online harusnya
mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan,
menghasilkan karya, mengasah wawasan dan membentuk siswa menjadi pembelajar.

Dari tantangan-tantangan tersebut kita harus berani melangkah untuk menjadikan


pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan kita. Ada beberapa
langkah yang dapat menjadi renungan bersama dalam perbaikan sistem pendidikan kita
khususnya terkait pembelajaran daring (penguasaan teknologi) sebagai upaya peningkatan
kemampuan paedagogi guru, yaitu :

1. Semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabenenya harus menggunakan
teknologi.
Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi
pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan. Kompetensi minimal TIK guru level 2 harus
segera diwujudkan termasuk kemampuan melakukan vicon (video conference) dan

4
membuat bahan ajar online. Level 2 ini merupakan pengelompokkan kompetensi TIK
guru yang ideal berdasarkan Teacher ICT Competencies Framework oleh UNESCO. Jika
kompetensi TIK guru sudah mencapai level 2 maka guru akan mampu menyiapkan
sistem belajar, silabus, dan metode pembelajaran dengan pola belajar digital atau online.
2. Pemakaian teknologipun tidak asal-asalan, ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi
dapat menjadi alat mewujudkan tujuan pendidikan yakni Teknologi Pendidikan (TP).
Pembelajaran online tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi
digital, dengan disertai tugas-tugas menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain
sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan tujuan
pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan teknologi yang harus menjadi
acuan guru dalam memanfaatkan teknologi yaitu mampu menghadirkan fakta yang sulit
dan langka ke dalam kelas, memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan,
memberikan ruang gerak siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan
kolaborasi antara siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu
tanpa henti.
3. Pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun
hanya sebagai komplemen. Intinya semua guru membiasakan mengajar online.
Pemberlakuan sistem belajar online yang mendadak membuat sebagian besar
pendidik kaget. Kedepan harus ada kebijakan perubahan sistem untuk pemberlakuan
pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran. Guru harus sudah menerapkan
pembelajaran berbasis teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi. Inisiatif
kementerian menyiapkan portal pembelajaran daring Rumah Belajar patut didukung
meskipun urusan daring saat Covid-19 yang memaksa siswa dan guru menjalankan
aktivitas di rumah juga perlu dukungan penyedia layanan daring yang ada di Indonesia.
4. Guru harus mempunyai perlengkapan pembelajaran online.
Peralatan TIK minimal yang harus dimiliki guru adalah laptop dan alat pendukung
video conference. Keberadaan perangkat minimal yang harus dimiliki guru sangat perlu
dipikirkan bersama baik pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pusat termasuk orang
tua untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Sudah banyak fintech yang
bergerak dibidang pemberian bantuan pengadaan perangkat teknologi baik untuk siswa,
guru, maupun sekolah.

5
BAB III
KESIMPULAN

Kompetensi paedagogi adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang


meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai
potensi yang dimilikinya. Sekurang-kurangnya terdapat 8 kemampuan yang tergolong
kompetensi paedagogi guru sebagaimana telah dirumuskan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 74 tahun 2005 tentang Guru Bab II bagian kesatu tentang
kompetensi, pasal 3 ayat 4. Salah satunya yaitu kemampuan pemanfaatan teknologi.

Berbicara mengenai pemanfaatan teknologi pembelajaran terlebih di tengah pandemi


Covid-19 yang sedang menyebar hampir di seluruh penjuru dunia, pandemi Covid-19
memaksa kebijakan social distancing atau di Indonesia lebih dikenal dengan physical
distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merespon dengan menerapkan kebijakan belajar
dari rumah, yaitu melalui pembelajaran daring.

Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan


belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba,
tidak jarang membuat pendidik (guru) merasa kaget karena harus mengubah sistem, silabus
dan proses belajar secara cepat. Untuk mewujudkan pembelajaran online yang harusnya
mendorong siswa menjadi kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan,
menghasilkan karya, mengasah wawasan dan membentuk siswa menjadi pembelajar.

Berikut beberapa langkah yang dapat menjadi renungan bersama dalam perbaikan
sistem pendidikan kita khususnya terkait pembelajaran daring (penguasaan teknologi) sebagai
upaya peningkatan kemampuan paedagogi guru, yaitu :

1. Semua guru harus bisa mengajar jarak jauh yang notabenenya harus menggunakan
teknologi.
2. Pemakaian teknologipun tidak asal-asalan, ada ilmu khusus agar pemanfaatan teknologi
dapat menjadi alat mewujudkan tujuan pendidikan yakni Teknologi Pendidikan (TP).
3. Pola pembelajaran daring harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun
hanya sebagai komplemen. Intinya semua guru membiasakan mengajar online.
4. Guru harus mempunyai perlengkapan pembelajaran online.

6
DAFTAR PUSTAKA

Elina, Lia. Kompetensi Guru Profesional Abad 21. Dipublikasikan oleh jatengpos.co.id pada
tanggal 6 Juli 2018.

Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. 2013. Bandung: Citra Umbara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2005. 2013. Bandung: Citra
Umbara.

Pembelajaran Online di tengah Pandemi Covid-19, Tantangan yang Mendewasakan.


Dipublikasikan oleh timesindonesia.co.id pada tanggal 02 April 2020.

Sya’bani, Mohammad Ahyan Yusuf. 2018. Profesi Keguruan. Gresik: Caremedia


Communication.

Anda mungkin juga menyukai