Nim : 177003016
Mengenai hal tersebut, Prof Suwardi dalam tulisannya yang berjudul Pemanfaatan
Teknologi Informormasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran menjelakan bahwa TIK
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran pada lembaga pendidikan (Sekolah), namun
beberapa sekolah di Propinsi Sulawesi Tenggara belum siap melaksanakan pembelajaran
TIK. Hal ini terungkap pada sosialisasi Undang-Undang No. 19 Tahun 2005, tentang
Standarisasi Pendidikan Nasional di LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Kendari,
pada akhir tahun 2005, beberapa kepala sekolah dan guru mempertanyakan tentang mata
pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Mata pelajaran ini dianggap sulit
diajarkan karena sebagian besar guru belum memiliki kemampuan yang memadai untuk
mengajarkan mata pelajaran TIK tersebut, beragamnya persepsi dan sikap guru tentang TIK.
Di samping itu beberapa sekolah belum dilengkapi komputer yang dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran guna menunjang peningkatan mutu pendidikan.
Kemampuan dan pemahaman guru terhadap TIK dipengaruhi antara lain oleh
persepsi. Presepsi guru sebagai hasil proses mental menghasilkan bayangan sehingga ia dapat
mengenal obyek dengan jalan asosisiasi pada suatu ingatan lebih lama. Proses mental yang
dikembangkan merupakan hal posisitif sehingga guru menyadari keberadaan dan fungsinya
sebagai pentransfer nilai, ide dan konsep kepada siswanya.
Untuk itu, menurut saya perlu dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Berikut adalah beberapa upaya yang menurut saya harus dilakukan
sebagai berikut :
2. Setiap aplikasi yang berkaitan dengan individu guru wajib diisi sendiri dengan
bantuan operator .
3. Memasukan daftar nilai dengan menggunakan softcopy sesuai format yang telah
diberikan.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal
yang harus diwujudkan, yaitu: 1. Peserta didik dan guru harus memiliki akses teknologi
digital di dalam lingkungan lembaga pendidikan. 2. Adanya materi yang berkualitas dan
bermanfaat bagi guru dan peserta didik. 3. Guru harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam menggunakan media-media pembelajaran digital untuk membantu siswa
agar mencapai standar akademik dan mengembangkan potensinya.
Pemanfaatan teknologi dan informasi membawa dampak positif maupun negatif bagi
kehidupan manusia, namun apabila digunakan dengan bijak maka akan sangat berguna bagi
manusia. Disinilah peranan guru sangat dominan dalam menyampaikan dan memotivasi
peserta didik dalam pemanfaatan berbagai sumber belajar untuk meningkatkan pengetahuan
serta kreatifitasnya dalam menghadapi tuntutan zaman. Karena peserta didik yang kreatif,
inovatif serta terampil, itu semua berawal dari gurunya.
Namun semuanya itu tidak akan terjadi apabila tidak didukung oleh fasiltas yang
memadai serta adanya program pemerintah yang meningkatkan kreatifitas guru dalam
pemanfaatan TIK, pelatihan penulisan karya tulis, dan pelatihan lainnya yang dapat
meningkatkat pengetahuan dan keterampilan guru.