BAB I
PENDAHULUAN
kompetensi yang sesuai dengan jati diri dan keadaan lingkungan. Pendidikan
satu dengan yang lain, salah satunya ialah melalui media elektronik seperti
jaringan internet.
Dan saat ini mulai merambat ke dunia pendidikan. Karena melalui jaringan
1
2
lagi.
lebih banyak belajar secara teori. Pembelajaran di kelas lebih diarahkan pada
dipelajari siswa kurang adanya penerapan dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini
menyebabkan siswa kurang mengerti lebih dalam dari materi suatu pelajaran.
efisien.
bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari. Menurut Nana
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak”.
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
4
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri dan menjadi warga negara
Kejuruan (SMK) memiliki usaha untuk menyiapkan sumber daya manusia yang
siap pakai untuk memenuhi dunia kerja, sesuai dengan program keahlian yang
Maka dapat dikatakan bahwa tujuan utama SMK adalah mempersiapkan siswanya
kejuruan tersebut.
ketrampilan yang diberikan dari sekolah. Peserta didik lulusan dari SMK lebih
siap untuk kerja karena sudah dibekali pengetahuan dan ketrampilan yang sudah
cukup. SMK mewujudkan peserta didik yang siap kerja tidak lepas dari peran
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
komponen pokok, yaitu: tujuan, isi atau materi, organisasi dan strategi atau
kegiatan belajar, dan evaluasi. Kurikulum yang diterapkan untuk proses kegiatan
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
informasi komputer sangat membuat siswa aktif dalam belajar yang didukung
6
hanya mentrasferkan ilmunya melalui buku akan tetapi seorang guru dapat
visual seperti video sehingga siswa tidak hanya mendengar, melihat, tapi
karena seperti yang kita tahu dalam prinsip belajar menurut Tony
untuk itu diperlukan media yang interaktif jadi siswa dapat merasakan
membuat siswa hanya memahami teori saja. Baik siswa dan guru sangat
pembelajaran, selain faktor siswa, guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu guru bidang
konfigurasi VLAN.
media pembelajaran sebuah software aplikasi Program Cisco Packet Tracer untuk
siap untuk bersaing di dunia kerja setelah lulus di bangku sekolah menengah
dalam pembuatan suatu jaringan sesuai dengan topologi yang telah direncanakan
dan menguraikan lebih lanjut dalam penelitian ini dengan judul “Pengembangan
B. Identifikasi Masalah
berikut:
metode ceramah.
pembelajaran.
materi pelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Infrastruktur Jaringan.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Pengembangan
yang dapat digunakan oleh siswa untuk merancang suatu jaringan sesuai dengan
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Guru
untuk selalu menggali kratifitas diri siswa, relevan dalam penggunaan media
keterampilan siswa.
c. Bagi Siswa
Siswa dapat belajar dengan media pembelajran baru yang membuat motivasi
untuk belajar menjadi meningkat karena media ini berbasis simulasi, media
d. Bagi Sekolah
pembelajaran.
e. Bagi Publik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan bagi
1. Asumsi Pengembangan
beberapa asumsi:
a. Proses belajar mengajar akan lebih mudah karena media pembelajaran akan
mengikuti pembelajaran.
dalam pembelajaran.
12
2. Keterbatasan Pengembangan
a. Media pembelajaran ini hanya terbatas pada satu pokok materi yaitu
c. Uji coba pengembangan hanya dibatasi pada siswa kelas XI TKJ SMK
Muhammadiyah Rappang.
13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
yang menghasilkan sebuah produk dalam bidang keahlian tertentu, yang diikuti
produk sampingan tertentu serta memiliki efektifitas dari sebuah produk tersebut.
lapangan, revisi produk hingga akhirnya menghasilkan produk yang sesuai dengan
Budiyono Saputro (2016) dalam bukunya di terangkan bahwa Metode Research &
13
14
model atau modul atau yang lainnya), dan terdapat efektifitas dari produk
dan tedapat efektifitas dari produk tersebut sehingga mampu membantu tenaga
produk secara terbatas atau mikro dimana produk tersebut akan diterapkan.
pengujian produk di lapangan secara lansung pada cakupan yang lebih luas
pembelajaran.
15
c. Metode Pengembangan
sebuah produk baru atau melakukan penyempurnaan terhadap produk yang telah
d. Model Pengembangan
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kurikulum, analisis siswa dan
media pembelajaran.
Packet Tracer yang telah dirancang sesuai dengan saran dan revisi dari ahli
menggunakan Program Cisco Packet Tracer yang telah valid dan praktis.
jaringan komputer yang terkenal, yaitu CISCO. Menurut Luqman Hakim (2019)
pengguna dalam pembuatan suatu jaringan sesuai dengan topologi yang telah
jaringan yang memang dibutuhkan pada area network seperti router, switch, hub,
17
Tracer juga terlihat pada saat penginstallan aplikasi tersebut. Software Packet
sehingga media ini menarik untuk digunakan sebagai salah satu alternatif media
pembelajaran.
pembelajaran pada bidang tertentu. Modul dalam hal ini berfungsi sebagai
sarana untuk mempermudah dalam menguasai materi yang akan diajarkan. Agar
modul siap digunakan, maka pada modul tersebut harus dilakukan uji coba
terlebih dahulu sehingga siap untuk digunakan. Uji coba disini bertujuan untuk
perangkat jaringan komputer agar alat dapat berfungsi dengan baik dan benar.
Sama halnya dengan perangkat jaringan asli, pada simulasi jaringan berbasis
dan Router untuk dapat berkomunikasi dan menjadi sebuah jaringan Virtual
LAN. Virtual LAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada
18
lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat
fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau
1) Pembelajaran akan lebih menarik sebab media yang dipakai berupa visual
atau gambar.
jaringan.
sendiri.
dan sistematis.
siswa.
3) Untuk melatih alur kemampuan siswa untuk belajar melalui media sangatlah
sulit.
c. Karakteristik Media
pengetahuan awal yang sudah dimiliki dan memperoleh pengetahuan baru sesuai
mungkin.
3) Media pembelajaran packet tracer tidak harus berupa materi yang ada di buku
kita dapat menggantinya menjadi rancangan yang menarik dan sesuai dengan
selera kita
4) Tipe orang yang cocok dengan media pembelajaran Packet Tracer adalah tipe
orang visual
5) Packet Tracer berpengaruh dengan kreativitas anak dan prestasi belajar anak.
20
3. Media Pembelajaran
ayat 20 : “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Menurut Azhar Arsyad (2002),
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang di gunakan orang untuk
buku Strategi Belajar Mengajar oleh Hamdani (2011) bahwa media pembelajaran
meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak
yang mengandung pesan. Menurut Edgar Dale dalam Sigit Prasetyo (2007), secara
umum media memiliki kegunaan yakni : memperjelas pesan agar tidak verbalistis,
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera, serta dapat
belajar, memungkinkan anak didik untuk belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
media misalnya tujuan pembelajaran, sasaran didik, waktu, biaya, sarana dan
konteks penggunaan, dan lain sebagainya yang dirasa penting dalam pemilihan
media.
1) Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat
2) Media audio adalah media yang hanya dapat didengar. Isi pesan media ini
3) Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual ia dapat
menampilkan unsur verbal dan juga suara. Artinya ia dapat didengar dan
4) Multimedia adalah media yang merangsang semua indera dalam satu kegiatan
pembelajaran.
media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran. Untuk itu ada
pembelajaran. Menurut Hernawan (2007: 39) setidaknya ada 3 hal yang perlu
2) Karakteristik Media
seseorang yang memang telah menjadi salah satu bagian dari dirinya, sehingga hal
tersebut dapat melakukan beberapa perilaku yang sifatnya kognitif, efektif, serta
nantinya bisa dilakukan oleh para siswa dan siswi pada proses tahapan
Pada kompetensi peserta didik, atau kemampuan apa yang harus dimiliki oleh
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
peserta didik adalah kemampuan yang harus dimiliki/dicapai peserta didik setelah
berpikir dan bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang
tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati
Kompetensi peserta didik pada setiap tingkat dan/atau semester terdiri atas
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Secara detail, klasifikasi
peserta didik setelah tamat mengikuti pendidikan pada jenjang atau satuan
anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang
mata pelajaran IPA di SD, matematika di SD, dan lain sebagainya. Dilihat
didik dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam
Ketiga macam kompetensi peserta didik tersebut, terkait erat satu sama
Kompetensi Lulusan.
standar atau standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai
setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap
kompetensi.
adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan
26
konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan
tertentu”. Baik guru dan siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai
merupakan satu cara dalam pembelajaran yang memiliki upaya untuk mengaitkan
setiap materi yang akan dipelajari serta beberapa tugas yang akan dikerjakan oleh
beberapa bidang pekerjaan tertentu, oleh karena itu setiap siswa akan merasakan
makna dari setiap proses pembelajaran yang diikutinya tersebut serta yang
tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian
terdahulu :
1. Didik Harianto, Ariadie Chandra Nugraha, dan Deni Budy Hertanto (2012)
memberikan tugas kepada peserta berupa studi kasus yang terkait dengan
masalah jaringan komputer, hasil dari tugas ini menjadi acuan bahwa peserta
Dan Simulasi Jaringan Virtual Wide Area Network Untuk Private Server
dengan Packet Tracer 6.01” dalam penelitian ini disimpulkan bahwa Dari
motede dan hasil uji coba yang dilakukan, telah disimulasikan berbagai
service yang di rancang antara lain: 1.) Web Service, 2.) File Servie, 3.) Mail
3. Beni Mahendra dan Fetri Yeni J (2020) pada penelitiannya yang berjudul
dan routing static dan hasil uji coba praktikalitas menunjukkan bahwa dari
4. Haqiqi Nur Qoiri dan Eko Hariadi (2018) dalam penelitiannya yang berjudul
tidak menunjukkan hasil lebih baik daripada Cisco Packet Tracer Desktop.
dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu meniliti pengembangan media
C. Kerangka Pikir
jalur pemikiran yang dirancang berdasarkan kegiatan peneliti yang dilakukan serta
merupakan konsep yang berisikan hubungan variabel bebas dan variabel terikat
D. Hipotesis Penelitian
Sugiyono (2015: 96) menyatakan jika hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban
sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yangberpedoman pada teori Borg and Gall, yang di tulis ulang oleh Sugiyono,
lebih dikenal dengan sebutan Research and Development (R&D) adalah metode
and Gall yang di tulis oleh Sugiyono (2015:298) terdapat 10 tahapan yang
dikemukakan oleh Sugiyono, diantaranya yaitu: (1) Potensi Dan Masalah, (2)
Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6)
Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk,
Dan (10) Produksi Masal. Tahapan pada penelitian pengembangan (R&D) yang
berpedoman kepada teori Borg and Gall memang terdapat 10 tahapan, tetapi ada
beberapa tahapan yang tidak dilakukan oleh peneliti, karena disesuaikan dengan
B. Prosedur Penelitian
30
31
langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam membuat suatu produk.
berikut:
a) Identifikasi masalah
Pada tahap ini adalah tahap melihat potensi masalah. Pada tahap ini dilakukan
masalah.
b) Identifikasi kebutuhan
produk.
dikembangkan.
32
2. Mengumpulkan Data
3. Desain produk
4. Validasi desain
rancangan produk tersebut lebih efektif atau tidak. Validasi desain produk dapat
5. Revisi desain
Setelah desain produk divalidasi oleh siswa, maka kita akan dapat
Dalam uji coba produk ini akan dilakukan kepada siswa kelas X dan XI
TKJ SMK Muammadiyah Rappang. Dalam pelaksanaan uji coba produk ini akan
dilakukan kepada 25 orang siswa. Uji coba produk ini dilakukan untuk
tersebut, serta untuk mengetahui kelemahan yang masih terdapat pada produk
33
yang harus direvisi. Setelah melakukan uji coba produk pada siswa, apabila masih
ada yang harus direvisi pada produk yang telah di ujicoba akan dilakukan revisi.
Tahapan revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba produk yang
telah dilakukan oleh siswa masih terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan,
hal tersebut dapat diketahui dari respon siswa terhadap produk yang digunakan
atau yang telah diuji coba. Dengan begitu akan diketahui apa saja yang harus
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah dua orang validator yang terdiri dari ahli materi
dan ahli media pembelajaran serta kelas X dan XI TKJ SMK Muhammadiyah
Rappang.
2. Lokasi Penelitian
Rumah Sakit No.12 Kel. Rappang Kec. Panca Rijang Kab. Sidenreng Rappang
34
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar dibagi
pengembangan produk. Alokasi waktu mulai akhir Maret 2021 sampai akhir
April 2021
lapangan, yaitu uji coba media dan pelaksanaan pengambilan data. Alokasi
1. Wawancara
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil (Sugiyono, 2015: 194).
2. Kuesioner
topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individual atau
mengambil data pada kegiatan validasi oleh ahli materi dan ahli media
pembelajaran.
skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Angket diberikan kepada
adalah berbentuk check list (√). Skor jawaban yang diberikan untuk angket
digunakan dalam proses validasi ahli materi, ahli media pembelajaran dan
responden:
Jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
(Sumber : Sugiyono, 2012)
Pada instrumen ahli materi dan ahli media berisi poin tentang aspek-
No Indikator
Tulisan/ Teks
1 Ketepatan jenis huruf
2 Ketepatan ukuran huruf
3 Ketepatan warna huruf
4 Keterbacaan tulisan
Bahasa
1 Ketepatan penggunaan bahasa sesuai dengan KKBI
2 Penggunaan bahasa mudah dipahami
Tampilan
1 Kesesuaian pemilihan warna
2 Ketepatan penggunaan gambar
3 Ketepatan tata letak gambar
4 Ketepatan pemilihan background
Penyajian Media
1 Keruntutan desain media
2 Kemampuan media mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
3 Kemampuan media mampu menambah pengetahuan siswa
Kemampuan media mampu mendorong siswa untuk belajar secara
4
mandiri
Aspek Indikator No
persentase. Subjek uji coba produk pada uji perseorangan terdiri dari dua
validator yaitu satu orang ahli media dan dua orang ahli materi. Sedangkan
subjek uji coba adalah siswa kelas XI TKJ. Data yang diperoleh bersifat
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka yang diperoleh dari
angket penilaian produk pengembangan yang disusun dengan skala Likert. Data
kualitatif berupa tanggapan dan saran yang dituangkan dalam angket serta
Data yang akan dianalisis dari penelitian ini yaitu dari subyek uji coba
yang bersifat kualitatif terdiri dari analisis data ahli media, data ahli materi dan
Adapun rumus yang digunakan untuk data angket per item sebagai berikut:
Keterangan:
P : Persentase yang dicari
100% : Konstanta
Rumus yang digunakan untuk data angket keseluruhan item sebagai berikut :
∑
∑
Keterangan:
100% : Konstanta
Semakin tinggi persentase skor pada analisis data, maka semakin tinggi tingkat
Adapun kriteria hasil penilaian validator dan subjek uji coba sebagai berikut:
BAB IV
A. Hasil Penelitian
merupakan sekolah yang terletak di Jl. Rumah Sakit No. 12 Rappang Kab.
menurut Sugiyono yang dilakukan pada level 1. Data setiap tahapan prosedur dan
dan bersikap pasif pada proses pembelajaran, guru belum mampu dalam
40
41
adanya inovasi untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa serta terbatasnya
2. Pengumpulan Data
siswa yang akan diteliti yaitu 25 orang siswa kelas X dan XI TKJ SMK
3. Desain Produk
Flowchart merupakan diagram alur yang didalamnya berisi tentang alur yang
ada pada suatu bahan ajar modul tutorial. Alur ini penting untuk disesuaikan
EVALUASI
DAFTAR
PUSTAKA
suatu bahan ajar. Storyboard bertujuan untuk dijadikan suatu rancangan awal
untuk menentukan apa saja yang akan ditampilkan dalam media bahan ajar untuk
dijadikan acuan perancangan. Berikut tabel storyboard bahan ajar pada penelitian
ini.
No Rancangan Keterangan
1 Sampul 1. Judul materi modul
2 2. Jenis modul
3. Jenis tingkatan
1 4. Nama Penulis
3
4
2 Kata Pengantar 1. Judul Bab
2. Isi
1 3. Judul Halaman
2
3
3 Daftar Isi 1. Judul Bab
1 2. Isi
3. Judul Halaman
2
3
4 Materi 1. Judul Bab
1 2. Isi Materi
3. Ilustrasi Gambar
3
4. Judul Halaman
4 4
5 Daftar Pustaka 1. Judul Bab
2. Isi
1
3. Judul Halaman
2
3
43
tampilan produk jadi dari rancangan media bahan ajar seperti pada tabel berikut
ini.
1 Sampul
Kata Pengantar
44
Daftar Isi
Materi
Daftar Pustaka
45
validitas kepada ahli materi dan media untuk mengetahui tingkat kelayakan media
yang telah dirancang akan dilakukan revisi untuk melakukan perbaikan media.
Validitas dan revisi media pembelajaran ini berbentuk data kuantitatif dan data
kualitatif. Data tersebut diperoleh melalui dua tahap penilaian yaitu validasi ahli
dan uji lapangan. Data kuantitatif diperoleh dari angket penilaian skali likert,
sedangkan data kualitatif berupa penilaian yang berasal dari saran validator.
4. Validasi Desain
validasi ahli media dan ahli materi dengan perhitungan menggunakan rumus
persamaan, yaitu:
∑
∑
100% : Konstanta
dikonversikan menjadi nilai kualitatif berupa kriteria kelayakan yang dapat dilihat
Tabel 4.3 Kriteria Hasil Penelitian Validator Ahli dan Analisis Kebutuhan.
Persentase Keterangan
81%- 100% Sangat layak
61%- 80% Layak
41%- 60% Cukup layak
21%- 40% Belum layak
0%- 20% Sangat belum layak
Validasi ahli materi dilakukan oleh Bapak Dr. Muhammad Hanafi, S.Pd.,
diperoleh dari ahli materi. Persentase jumlah skor perolehan oleh ahli materi
Konfigurasi VLAN.
Validasi ahli materi dilakukan oleh Bapak Dr. Andi Sadapotto, S.Pd.,
Tabel 4.5 merupakan persentase jumlah skor perolehan validasi ahli media
Penilaian yang telah dilakukan oleh ahli materi dan ahli media dengan
dengan baik dan menyenangkan. Berikut ini merupakan hasil validasi dan
penilaian yang telah dilakukan oleh ahli materi dan ahli media.
diperoleh dari tiap validator. Persentase jumlah skor perolehan oleh ahli materi
sebesar 82,5% termasuk kriteria “Sangat Layak” . Dan persentase jumlah skor
perolehan oleh ahli media sebesar 97,5% termasuk dalam kriteria “Sangat layak”.
5. Revisi Produk
divalidasi oleh ahli materi dan mediayang memberikan beberapa saran untuk
perbaikan media dari sisi materi. Berdasarkan penilaian dari ahli materi tersebut
produk layak untuk diuji cobakan dengan revisi sesuai saran. Saran dan perbaikan
yang disampaikan oleh ahli materi dan media dijelaskan pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Kritik dan Saran oleh Validator untuk Revisi Produk
terbaca.
Dalam uji coba produk ini akan dilakukan kepada siswa kelas X dan XI
TKJ SMK Muammadiyah Rappang dengan jumlah siswa 25 orang. Uji coba
produk ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk dan minat siswa untuk
terdapat pada produk yang harus direvisi. Setelah melakukan uji coba produk pada
siswa, apabila masih ada yang harus direvisi pada produk yang telah di ujicoba
Uji Coba produk pada penelitian ini adalah dengan menggunakan produk
tabel berikut :
prosedur
AIJ 8 90 -
AIJ 9 78 -
AIJ 10 96 -
AIJ 11 98 -
AIJ 12 100 Modul dan aplikasinya
sangat menarik
AIJ 13 100 -
AIJ 14 98 -
AIJ 15 100 -
AIJ 16 98 -
AIJ 17 78 Modul pembelajarannya di
perbaiki lagi
AIJ 18 96 -
AIJ 19 96 -
AIJ 20 100 -
AIJ 21 100 -
AIJ 22 84 -
AIJ 23 96 Warna modulnya kurang
mencolok
AIJ 24 90 -
AIJ 25 96 -
Analisis Keseluruhan 93,76% Hampir Seluruhnya
Tabel 4.8 merupakan persentase jumlah skor rata-rata perolehan tiap siswa
Persentase Rata-Rata
Hasil Perolehan Angket
120
100
80
60 Presentase Rata-rata
Skor Penilaian Angket
40
20
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
diperoleh dari tiap siswa. Persentase Rata-rata skor perolehan angket siswa pada
media pembelajaran ini adalah 93,76% dan jika dicocokkan dengan tabel
Tahapan revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba produk yang
telah dilakukan oleh siswa masih terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan,
hal tersebut dapat diketahui dari respon siswa terhadap produk yang digunakan
atau yang telah diuji coba. Dengan begitu akan diketahui apa saja yang harus
diperbaiki dari produk tersebut. Namun dalam uji coba produk penelitian ini,
mencolok yang dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar dan materi
dengan murid atau peserta didik pada saat pengajaran. Dalam proses interaksi, ada
unsur memberi dan menerima baik dari pihak guru / peserta didik, agar terjadi
interaksi belajar mengajar yang baik, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi,
interaksi belajar mengajar yang baik ada beberapa faktor yang harus dipenuhi.
54
Kegiatan PBM kelas XI TKJ selama ini melalui belajar di kelas, praktik, dan
menggunakan aplikasi program Cisco Packet Tracer sebagai media pada mata
LAN.
dalam proses pembelajaran pada materi konfigurasi VLAN pada mata pelajaran
Borg and Gall yang di tulis oleh Sugiyono (2015:298) terdapat 10 tahapan yang
dikemukakan oleh Sugiyono, diantaranya yaitu: (1) Potensi Dan Masalah, (2)
Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6)
Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk,
Dan (10) Produksi Masal. Tahapan pada penelitian pengembangan (R&D) yang
berpedoman kepada teori Borg and Gall memang terdapat 10 tahapan, tetapi ada
beberapa tahapan yang tidak dilakukan oleh peneliti, karena disesuaikan dengan
kompetensi siswa sehingga siswa menjadi lebih kompeten dan siap untuk bersaing
55
di dunia kerja setelah lulus di bangku sekolah menengah kejuruan. Aplikasi ini
belajar terutamanya pada saat situasi pendidikan saat ini. Melihat minat siswa
yang hanya fokus terhadap sesuatu yang menarik sehingga modul pembelajaran
yang dirancang oleh peneliti dibuat semenarik mungkin namun tidak melupakan
isi materi yang ada sehingga siswa dapat belajar dan melakukan praktikum
Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada tahap
define (pendefinisian) hampir semua siswa kurang maksimal dalam belajar hal ini
menarik serta para pendidik juga merasa terbebani dikarenakan mereka harus
dipaparkan pada BAB II adalah proses pengolahan data dan subjek penelitiannya
56
media yang sudah dibuat melalui 2 tahap validasi dan dinyatakan sudah layak
dari hasil penilaian dari validator ahli media dan ahli materi. Persentase jumlah
skor perolehan oleh ahli materi sebesar 82,5% termasuk dalam kriteria “sangat
layak”. Dan persentase jumlah skor perolehan oleh ahli media sebesar 97,5%
aplikasi program Cisco Packet Tracer dengan materi Konfigurasi VLAN. Maka
Nugraha, Adipta Putradianto (2015) dan Deni Budy Hertanto (2012), Beni
dengan kategori “Sangat Baik”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
BAB V
A. Kesimpulan
kompetensi siswa sehingga siswa menjadi lebih kompeten dan siap untuk bersaing
di dunia kerja setelah lulus di bangku sekolah menengah kejuruan. Aplikasi ini
dari validator ahli media dan ahli materi. Persentase jumlah skor perolehan oleh
ahli materi sebesar 82,5% termasuk dalam kriteria “sangat layak” dan persentase
jumlah skor perolehan oleh ahli media sebesar 97,5% termasuk dalam kriteria
VLAN.
57
58
B. Saran
ini dapat meningkatkan kompetensi siswa agar siswa lebih siap untuk
DAFTAR PUSTAKA