Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Ada dua landasan pijakan berpikir dalam pembangunan pendidikan. Yang


pertama visi pendidikan Indonesia, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar
Pancasila. Yang kedua, ditinjau dari berbagai macam tantangan pendidikan.
Antara lain guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya. Namun arahan di
masa depan, guru menjadi fasilitator berbagai sumber pengetahuan. Selain itu,
kondisi pembelajaran saat ini fokus kepada kegiatan tatap muka. Sementara di
masa depan, pembelajaran sudah harus memanfaatkan teknologi.digitalisasi akan
mempermudah proses belajar mengajar siswa karena para siswa dapat
mengakses bahan ajar ataupun bahan ujian dalam satu jaringan. Dunia
pendidikan harus bisa menempatkan pada posisi industri 4.0 seperti saat ini.
Hampir seluruh pendidikan di dunia menggunakan mekanisme distance learning
yang memanfaatkan teknologi informasi.

Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembang pesatnya ilmu


pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
pesat memunculkan inovasi baru yang berpengaruh pada beberapa sektor,
seperti ekonomi, budaya, dan sosial. Peran manusia tergeser oleh teknologi
sehingga mengubah cara kerja, bekerja, dan berhubungan satu dengan yang lain
(Tritularsih & Sutopo, 2017). Hal ini menyebabkan generasi selanjutnya perlu
mengembangkan diri untuk bisa bertahan dalam menghadapi Era Revolusi
Industri 4.0.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Era Revolusi
Industri 4.0 membuat terobosan yang luar biasa untuk sebagian orang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi mengakibatkan
beberapa sebagian orang menangkap kesempatan dan mampu memanfaatkan
dengan baik. Untuk sebagian orang yang mampu mengimbangi dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu melahirkan suatu
gagasan yang baru. Gagasan ini muncul untuk menjawab pemenuh kebutuhan
manusia dalam berbagai bidang, tidak terkecuali pendidikan.
Banyak dijumpai di Era Revolusi Industri 4.0 berkembang aplikasi baru yang
menyajikan penawaran pembelajaran yang lebih menarik dan secara tidak
langsung sedikit mengganti peran guru dalam pemberian ilmu pengetahuan.
Disamping itu, fasilitas siswa juga mendukung untuk mengakses aplikasi
penunjang kegiatan pembelajaran seperti handphone misalnya. Hanya dengan
fasilitas handphone, siswa mampu mendapatkan banyak pengetahuan secara
singkat dan lebih murah. Siswa lebih mudah belajar dan dalam segi waktu lebih
fleksibel karena siswa mampu menentukan waktu dan tempat seperti yang dia
inginkan. Hal ini tidak didapatkan di dalam pembelajaran di sekolah. Banyak
dijumpai, di sekolah pembelajaran menggunakan banyak buku, pelaksanaan
pembelajaran terbatas tempat dan waktu, serta penyajian materi kurang
menarik.Pendidikan merupakan penopang utama di Era Revolusi Industri 4.0.
Pendidikan juga harus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik untuk
mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perbaikan mutu
dan kualitas guru diharapkan mampu mempersiapkan siswa dalam menghadapi
Era Revolusi Industri dan tidak menggeser peran guru sebagai mana mestinya
dengan hadirnya Google Asistence.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah, sistem pengelolaan


pendidikan indonesia yang mampu mengikuti tantangan digitalisasi dunia adalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana tantangan digitalisasi pendidikan ?

2. Bagaimana dampak perkembangan digitalisasi pendidikan ?

3. Apakah digitalisasi sangat mempermudah sistem pembelajaran ?

4. Manfaat digitalisasi dalam dunia pendidikan ?


1.3 Tujuan pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembahasan dari sistem


pengelolaan pendidikan indonesia yang mampu mengikuti digitalisasi indonesia
adalah sebagai berikut :

1.Memahami bagaimana tantangan digitalisasi pendidikan yang ada di dunia.

2. Menjelaskan dampak perkembangan digitalisasi pendidikan

3. Digitalisasi apakah sangat mempermudah bagi sistem pembelajaran yang ada


pada saat ini.

4. Apa saja mnfaat yang ada digitalisasi dalam dunia pendidikan.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi digitalisasi pendidikan

Digitalisasi pendidikan merupakan upaya untuk menunjang proses


pembelajaran secara online (PJJ) tanpa mengurangi esensi dalam penyampaian
materi. Pembelajaran secara online fleksible untuk digunakan, dimanapun kalian
dapat belajar tanpa harus bertemu dengan guru. Dengan itu sekolah dapat
memberikan platform yang bisa digunakan untuk mengakses pembelajaran siswa
setiap harinya.

Smart E School merupakan platform pembelajaran yang dapat membantu dalam


mengakses aktivitas pembelajaran setiap harinya. Smart E School dapat
membantu kepala sekolah, guru/kurikulum dalam melihat perkembangan siswa
dalam pembelajaran, Smart E School memiliki fitur-fitur yang dapat membantu
pembelajaran kepada siswa, siswa dapat melakukan absensi setiap harinya,
mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh guru, Smart E School sangat
membantu pembelajran dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini.

2.2 Dampak revolusi 4.0 bagi dunia pendidikan

Era revolusi industri 4. 0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia.


Mengutip dari Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018,
pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik
dan belajar-mengajar, 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar.
Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan muatan pengetahuan
mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini
terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu
berkompetisi dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan
pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia mampu
mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu bersikap bijak dalam
menggunakan mesin untuk kemaslahatan. Siapkah guru di Indonesia menghadapi
era revolusi industri 4. 0 ketika masih disibukkan oleh beban penyampaian
muatan pengetahuan dan ditambah berbagai tugas administratif Saat ini guru
merasa terbebani dengan kurikulum dan beban administratif yang terlalu padat
sehingga tidak lagi memiliki waktu tersisa memberi peluang anak didik
menjelajahi daya-daya kreatif mereka menghasilkan karya-karya orisinal.

2.3 Ciri khas pendidikan di era 4.0

Berhasil tidaknya suatu negara dalam menghadapi era 4. 0 juga turut


ditentukan oleh kualitas daripada peran seorang pendidik dalam pendidikan.
Seorang pendidik dituntut untuk mampu menguasai suatu keahlian, juga
kemampuan untuk mampu beradaptasi dengan teknologi baru dan juga
tantangan global. Setiap lembaga pendidikan 16 dituntut untuk mampu
mempersiapkan orientasi dan literasi yang baru. Jika literasi lama dalam
pendidikan yaitu mengandalkan baca, tulis dan matematika, kini literasi baru yaitu
literasi data, teknologi dan sumber daya manusia.

Menurut Fisk dalam kutipan Aziz Hussin dalam jurnal milik Delipiter Lase yang
berjudul “Pendidikan Di Era Revormasi Industri 4.0”. ciri yang ada terkait
pendidikan 4.0, diantaranya yaitu:

1. Belajar pada waktu dan tempat yang berbeda

2. Pembelajaran individual

3. Peserta didik memiliki pilihan dalam menentukan bagaimana mereka belajar

4. Pembelajaran berbasis proyek


BAB 3

Pembahasan

3. 1Tantangan digitalisasi pendidikan di era digital

Terlepas dari dampak negatif yang telah kita alami selama pandemi COVID-19,
ternyata mempunyai sisi positifnya juga karena melalui perkembangan teknologi
yang semakin cepat, menghadirkan banyak sekali peluang baru bagi sektor
pendidikan dan juga ekonomi. Mengapa demikian? Karena mayoritas aktivitas
dari masyarakat sudah mulai beralih ke dunia digital. Akibatnya, sumber daya
yang dibutuhkan saat era digital seperti saat ini semakin banyak peluangnya yang
bisa kita manfaatkan.

Namun, sayangnya kita masih belum bisa memanfaatkan sumber daya yang ada
dengan maksimal karena memang masih mengahadapi berbagai macam
tantangan. Lantas, apa saja tantangan dan juga upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.Situasi pandemi membawa banyak inovasi pembelajaran
digital dan investasi dalam teknologi pendidikan (EdTech), tetapi juga
memperluas ketidakadilan yang ada dalam pendidikan bagi banyak siswa sehingga
menjadikan kondisi ini sebagai tantangan yang tak dapat dihindari. Di antaranya,
yaitu:

1. Guru Belum Siap Menggunakan Teknologi

Banyak siswa dan guru berpenghasilan rendah tidak memiliki perangkat digital
atau keterampilan yang diperlukan untuk pembelajaran berbasis digital atau
online ini. Menurut data dari UNICEF, pada tahun 2020, sebanyak 67% guru
melaporkan kesulitan dalam mengoperasikan perangkat dan menggunakan online
platform dalam proses pembelajaran.

2. Kesenjangan Pengetahuan dan Kemampuan dalam Teknologi

Faktor penyebab terjadinya kesenjangan pengetahuan dan kemampuan dari


tenaga pendidik maupun siswa, tak terlepas dari infrastruktur yang belum merata
dan hanya terpusat pada kota-kota besar saja. Hal ini didukung oleh hasil
penelitian dari tahun 2012-2018 yang menyatakan bahwa rata-rata pengguna
internet di wilayah pedesaan hanya berkisar 40-48% saja dan sangat berbeda jauh
dengan akses internet di perkotaan yang berkisar 72%.

3. Keterampilan Digital yang Terbatas

Dengan keterampilan digital yang terbatas, guru tidak dapat memantau


pembelajaran siswa atau berkomunikasi secara efektif. Seperti kesulitan dalam
memantau anak saat belajar dari rumah juga mengakibatkan turunnya hasil
belajar, dan siswa putus sekolah. Di tahun 2020, banyak siswa dan orang tua yang
mengaku tidak mendapat “feedback” dari guru terkait tugas atau ujian yang
diberikan.

4. Ancaman Cybercrime

Kesadaran dan pengetahuan tentang literasi digital beserta keamanan digital


masih cukup rendah, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap kejahatan
dunia maya atau cybercrime. Cybercrime sendiri merupakan suatu tindakan
kejahatan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Contohnya
seperti ujaran kebencian, penyebaran hoax, cyber bullying, cyber harrashment,
dan lain sebagainya yang berdampak negatif terhadap perkembangan moral siswa
dan merosotnya pendidikan karakter di Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukan
adanya peran tenaga pendidik atau guru untuk membentuk karakter siswanya
dengan baik. Salah satu solusi yang paling efektif dalam menangani cybercrime di
Indonesia

3.2 Dampak digitalisasi pendidikan

1.memperbanyak inovasi

Digitalisasi pendidikan seperti pembelajaran online memberi ruang bagi para


siswa untuk mencari tahu lebih melalui platform-platform yang disediakan,
berpikir kritis, dan merancang berbagai gagasan. Dampak dari hal tersebut yaitu
meningkatkan inventor muda yang nantinya memiliki ide kreatif baik dalam
bidang teknologi industri maupun bidang lainnya.
2.daya saing global meningkat

Batasan regional tidak lagi menjadi masalah, sehingga muncul persaingan ketat
antara para ahli, para profesional, dan para peneliti di seluruh dunia.Negara
Indonesia sangat memerlukan adanya digitalisasi untuk meningkatkan daya saing
para pekerja dan profesional di kalangan rakyatnya. Hal ini diperlukan di berbagai
bidang agar dapat menambah pengetahuan dan keahlian rakyat Indonesia.

3.3 digitalisasi apakah sangat mempermudah bagi sistem pembelajaran pada


saat ini

Pada era digital ini perkembangan teknologi berjalan dengan begitu sangat
cepat sehingga memiliki dampak positif. Dampak positif dari perkembangan
teknologi terhadap dunia pendidikan, antara lain :

a. Memudahkan dalam mencari informasi yang sedang dibutuhkan.

b. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan.

c. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-


learning yang semakin memudahkan proses pendidikan dan dapat membuat kelas
virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang
pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.

d. Munculnya bermacam-macam komunitas dari internet guna menjalin relasi


baru.

e. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa


dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi
yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat
abstrak.

f. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan


pendaya gunaan teknologi informasi dan komunikasi.
g. Dapat digunakan sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia
pendidikan. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan
profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.

h. Dapat membuat perpustakaan online (perpustakaan dalam bentuk digital).

3.4. Manfaat yang ada digitalasasi pendidikan di dunia

1.Membuat siswa menjadi lebih fleksibel

Manfaat terbesar dari pembelajaran online yaitu tidak hanya menghilangkan


batasan geografis, tetapi juga membantu guru dan siswa untuk memiliki jadwal
yang fleksibel. Pembelajaran digital juga memungkinkan siswa untuk berinteraksi
dengan teman sebaya dari berbagai latar belakang, negara, dan budaya serta
membangun koneksi yang kuat. Koneksi dalam hubungan yang mereka bangun
dapat membantu karir mereka di masa depan. Tidak hanya itu, keterbatasan
regional juga dapat diatasi dengan pendidikan digital. Siswa yang ingin
melanjutkan pendidikan tidak perlu memusingkan jarak rumahnya ke sekolah
atau universitas tersebut. Mereka dapat memilih untuk belajar online dari
manapun mereka berada. Terakhir yang paling penting adalah pembelajaran
online memudahkan siswa untuk memperluas pengetahuan dan jaringan mereka
hanya dengan satu klik.

2. Mempercepat dan mempermudah proses evaluasi

Pihak administrasi sering kewalahan terutama jika jumlah siswa melebihi


jumlah administrator. Namun masalah ini dapat dengan mudah teratasi dengan
pendidikan digital. Dengan teknologi digital, para administrator lebih nyaman dan
mudah dalam pengecekan catatan, tugas, dan nilai siswa daripada pencatatan
manual.

Banyak universitas dan perguruan tinggi menggunakan teknologi Artificial


Intelligence untuk memudahkan mereka dalam menilai tes, tugas dan bahkan
melakukan absensi. Bot yang disediakan dalam teknologi digital sangat membantu
mereka untuk melakukan proses evaluasi hanya dalam hitungan detik. Tentu
proses pembelajaran akan menjadi lebih efisien karena murid dapat melihat
hasilnya secara langsung dan berfokus pada kekurangannya.Selain itu, penilaian
melalui teknologi digital dan dukungan Artificial Intelligence juga menghilangkan
kemungkinan kesalahan pengajar.

3. Pengalaman belajar yang lebih terpersonalisasi

Pendidikan digital membuat siswa untuk mampu menjadi lebih fokus pada diri
mereka sendiri. Berbeda dengan pembelajaran biasa, dengan sistem
pembelajaran digital siswa tidak memiliki tekanan untuk menjadi yang terbaik dan
membandingkan dirinya dengan orang lain. Siswa dapat fokus kepada kekurangan
yang ia miliki dan mencari pengetahuan tambahan melalui teknologi.
BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat memunculkan


inovasi baru yang berpengaruh pada beberapa sektor, seperti ekonomi, budaya,
dan sosial.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Era Revolusi Industri
4.0 membuat terobosan yang luar biasa untuk sebagian orang.Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi mengakibatkan beberapa sebagian
orang menangkap kesempatan dan mampu memanfaatkan dengan baik.Untuk
sebagian orang yang mampu mengimbangi dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi mampu melahirkan suatu gagasan yang baru.Banyak
dijumpai di Era Revolusi Industri 4.0 berkembang aplikasi baru yang menyajikan
penawaran pembelajaran yang lebih menarik dan secara tidak langsung sedikit
mengganti peran guru dalam pemberian ilmu pengetahuan.Siswa lebih mudah
belajar dan dalam segi waktu lebih fleksibel karena siswa mampu menentukan
waktu dan tempat seperti yang dia inginkan.Perbaikan mutu dan kualitas guru
diharapkan mampu mempersiapkan siswa dalam menghadapi Era Revolusi
Industri dan tidak menggeser peran guru sebagai mana mestinya dengan hadirnya
Google Asistence.Tantangan dalam digitalisasi pendidikan Yang pertama visi
pendidikan Indonesia, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri
dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar Pancasila.Era Revolusi
Industri 4.0 berkembang aplikasi baru yang menyajikan penawaran pembelajaran
yang lebih menarik dan secara tidak langsung sedikit mengganti peran guru dalam
pemberian ilmu pengetahuan.Siswa lebih mudah belajar dan dalam segi waktu
lebih fleksibel karena siswa mampu menentukan waktu dan tempat seperti yang
dia inginkan.Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan muatan
pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana
saat ini terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu
berkompetisi dengan mesin.Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan
pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia mampu
mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu bersikap bijak dalam
menggunakan mesin untuk kemaslahatan.ketika masih disibukkan oleh beban
penyampaian muatan pengetahuan dan ditambah berbagai tugas administratif
Saat ini guru merasa terbebani dengan kurikulum dan beban administratif yang
terlalu padat sehingga tidak lagi memiliki waktu tersisa memberi peluang anak
didik menjelajahi daya-daya kreatif mereka menghasilkan karya-karya
orisinal.Pembelajaran di era digital menuntut guru sebagai pendidik yang dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
untuk menumbuhkan pemikiran kritis pada siswa.Pendidikan di era digital
merupakan pendidikan yang harus mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi ke semua mata pelajaran.Dengan berkembangnya pendidikan di era
digital, sangat membantu siswa untuk mendapatkan dan banyak menyerap
informasi secara cepat dan mudah.Dengan situasi seperti sekarang dan seiring
berkembangnya zaman, para siswa mampu mendapatkan dan mencari semua
informasi apa pun melalui media daring atau digital, sehingga membuat para
siswa lebih mudah untuk belajar dan mendapatkan informasi tentang pelajaran
ataupun berita terkini yang sedang terjadi.Sebagai referensi utama di dunia
pendidikan, pendidik harus meningkatkan kompetensi mereka dalam menghadapi
revolusi industri 4.0 dan era digitalisasi.Dalam hal ini, pendidik yang menghadapi
pendidik saat ini adalah generasi milenial yang tidak terbiasa dengan dunia
digital.Peserta didik yang sudah terbiasa dengan informasi dan teknologi industri
digital ini menunjukkan bahwa produk sekolah yang disetujui harus dapat
memenuhi tantangan industri terbaru.Ini karena kurangnya nilai pendidikan dan
tantangan bagi pendidik untuk memperkuat karakter peserta didik agar tidak
menjadi kewalahan oleh kemajuan teknologi di era digital yang cepat.Karena
pendidikan era digital pada dasarnya merupakan tantangan bagi pendidik,
pendidik harus dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi digital dalam
pembelajaran mereka.
STUDI KASUS

Kemendikbud telah meluncurkan program Digitalisasi Sekolah di Kabupaten


Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada tanggal 18 September 2019. Pada
kesempatan ini, Mendikbud membagikan komputer tablet kepada 1.142 siswa
yang terdiri dari 508 siswa kelas 6, 303 siswa kelas VII, dan 331 kelas X. Komputer
tablet yang dibagikan telah diisi dengan buku elektronik dan aplikasi Rumah
Belajar yang dapat digunakan untuk mengakses materi dengan atau tanpa
jaringan Internet. Selain komputer tablet yang akan digunakan oleh masing-
masing siswa, setiap sekolah juga akan menerima satu unit PC server, satu unit
laptop, harddisk, router, LCD, dan speaker. Program digitalisasi sekolah yang
diluncurkan Kemendikbud, tidak akan menghilangkan proses pembelajaran
dengan tatap muka. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa di
kelas tetap penting dan tidak tergantikan, dan akan diperkaya dengan konten-
konten digital.
DAFTAR PUSTAKA

https://m.kumparan.com/amp/aurfat16/perkembangan-manajemen-pendidikan-
pada-era-digital-1zKEIXHfvMv

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/tantangan-dan-terobosan-
pendidikan-di-era-digitalisasi

https://myedusolve.com/blog/tantangan-pendidikan-indonesia-di-era-digital-dan-
upaya-mengatasinya

https://pusdatin.kemdikbud.go.id/menuju-transformasi-digital-pendidikan-
indonesia/

https://id.linkedin.com/pulse/tantangan-digitalisasi-pendidikan-nasional-rio-
imanoto-had

https://damarinfo.com/tantangan-dan-solusi-pendidikan-di-era-digital/

https://pintek.id/blog/pembelajaran-digital/

https://terralogiq.com/digitalisasi-pendidikan/

https://sman1dk.sch.id/berita/pengaruh-era-digital-terhadap-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai