Anda di halaman 1dari 4

NAMA MAHASISWA : MURDIONO

NIM :
MATA KULIAH : ISU DAN TREN DALAM TEP

Petunjuk Soal:
Jawablah soal dibawah ini secara komprehensif berdasarkan referensi dan
penalaran saudara !

1. Jelaskan pengaruh disrupsi terhadap pembelajaran dan perkembangan pendidikan


secara global

Revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah lompatan besar di sektor industri dimana
teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya guna mencapai
efisiensi yang setinggi-tingginya sehingga menghasilkan model bisnis baru berbasis
digital.

Berikut ini adalah empat tahap evolusi industri dari dahulu hingga kini:

a) Revolusi industri pertama terjadi pada akhir abad ke-18 yang ditandai dengan
ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada tahun 1784. Peralatan kerja
yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan
dengan mesin tersebut. Akibatnya, meski jumlah produksi meningkat, banyak
orang yang menganggur.
b) Revolusi industri 2.0 terjadi pada awal abad ke-20 dengan pengenalan produksi
masal berdasarkan pembagian kerja. Produksi masal ini menggunakan listrik dan
jalur perakitan. Lini produksi pertama melibatkan rumah potong hewan di
Cincinnati, Amerika Serikat, pada 1870.
c) Revolusi industri 3.0 terjadi pada awal tahun 1970 yang dimulai dengan
penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna otomatisasi produksi.
Sistem otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri tidak lagi
dikendalikan manusia dan biaya produksi dapat ditekan sedemikian rupa.
d) Sejak awal 2018 hingga sekaranglah diperkirakanlah merupakan zaman revolusi
industri 4.0. Dimana Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi
otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan
pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Pada era ini, industri mulai
menyentuh dunia virtual, membentuk konektivitas antar manusia, mesin dan dat,
yang dikenal dengan nama Internet of Things (IoT).?
2. Apa persamaan pendidikan abad 21 dengan pendidikan masa depan ,jelaskan
pendapat saudara
Jawab:

Bagaimana karakteristik siswa abad 21 dalam suatu proses pembelajaran berbasis


web? Semua sepakat bahwa siswa jaman sekarang atau yang sedang populer
disebut sebagai siswa zaman now, adalah berbeda dengan karakteristik siswa
jaman dulu. Jika dahulu siswa praktis hanya memiliki peluang belajar pada lembaga
sekolah, tetapi sekarang sumber belajar ada di mana-mana dan bahkan terbawa ke
mana-mana. Melalui smartphone berbasis android misalnya, siswa jaman sekarang
bisa dengan mudah belajar sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah mesin pencari
yang begitu populer, yaitu google, siswa sekarang bisa mendapatkan berbagai
informasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Sudah tidak diragukan lagi,
bahwa perilaku belajar siswa sekarang, sangat bergantung atau bahkan mengga
ntungkan diri pada mesin pencari google itu.

Jika ada pertanyaan keahlian apa yang diperlukan oleh siswa pada era abad 21?
Menurut Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009), dalam bukunya berjudul
21st Century Skills: Learning for Life in Our Times, mengidentifikasi ada beberapa
kecakapan yang harus dimiliki oleh generasi abad 21 mencakup nilai dan perilaku
seperti rasa keingintahuan tinggi, kepercayaan diri, dan keberanian. Keterampilan
dan kecakapan abad 21 mencakup tiga kategori utama, yaitu:
1. Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif.
2. Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT.
3. Kecakapan hidup dan karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan
inisiatif adaptif, dan kecakapan diri secara sosial dalam interaksi antarbudaya,
kecakapan kepemimpinan produktif dan akuntabel, serta bertanggungjawab.

Dalam abad 21 menuntut karakteristik siswa yang memiliki keterampilan belajar dan
inovasi, yaitu yang berkait dengan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan ini
menuntut kebebasan berpikir dalam suatu proses pembelajaran. Faktanya, dalam
prosses belajar mengajar di lembaga sekolah sekarang ini masih banyak siswa
kesulitan bertanya, dan bahkan takut bertanya. Terdapat beberapa penyebab
mengapa siswa kurang memiliki kemampuan bertanya, karena selama ini lebih
banyak pendekatan pembelajaran berpusat pada guru (teacher center ). Memang
tidak mudah menghilangkan kendala kultural ini, karena masih berkembangnya
persepsi bahwa guru adalah pusat sumber belajar utama, dan guru harus serba
tahu.
Mutu Lulusan:

Pembelajaran di abad 21 yang menuntut peserta didik untuk memiliki keterampilan,


pengetahuan dan kemampuan dibidang teknologi, media dan informasi,
keterampilan pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir (P21,
2015). Framework ini juga menjelaskan tentang keterampilan, pengetahuan dan
keahlian yang harus dikuasai agar siswa dapat sukses dalam kehidupan dan
pekerjaannya. Perhatikan gambar berikut ini.

3. Jelaskan hubungan timbalbalik antara R I 4.0 dengan disrupsi khususnya pada


bidang pendidikan
Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Pendidikan di Indonesia
pada era modern ini, informasi dan teknologi memengaruhi aktivitas sekolah dengan
sangat masif. Informasi dan pengetahuan baru menyebar dengan mudah dan
aksesibel bagi siapa saja yang membutuhkannya.

Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat hebat sekali. Peran guru yang selama
ini sebagai satu-satunya penyedia ilmu pengetahuan sedikit banyak bergeser
menjauh darinya. Di masa mendatang, peran dan kehadiran guru di ruang kelas
akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi.

Industri 4.0 adalah nama tren dari sistem otomatisasi industri, dimana terdapat
pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistim siber fisik,
internet untuk segala aktifitas, komputasi kognitif dan aktifitas lain berbasis jaringan.

4. Bagaimana pendapat saudara tentang Pendidikan digital,sekolah digital dan murid


digital,jelaskan

Interaksi antara pendidik dan peserta didik serba menggunaka digital sehingga
mudah dalam menemukan informasi-informasi yang disampaikan kepada pserta
didik.
Murid, misalnya, dengan mudah dapat menemukan informasi melalui internet untuk
menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Bahkan, untuk kondisi tertentu seperti di
daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), gawai dapat menggantikan orang
tua dan guru. Di daerah seperti ini kebanyakan orang tua tidak mampu membimbing
anaknya belajar. Guru yang baik pun jarang ditemukan.

Di masa depan, pengajaran kepada murid bisa jadi fungsi perusahaan digital juga.
Selain di sekolah, anak dapat belajar di mana saja.

5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan pembelajaran luring dan daring ditinjau dari
pembentukan karakter

Empat Kelebihan dan Kekurangan Dalam Menerapkan E-Learning


 Dapat diakses dengan mudah. ...
 Biaya lebih terjangkau. ...
 Waktu belajar fleksibel. ...
 Wawasan yang luas. ...
 Keterbatasan akses internet. ...
 Berkurangnya interaksi dengan pengajar. ...
 Pemahaman terhadap materi. ...
 Minimnya Pengawasan dalam Belajar.

 Adapun Kekurangan penerapan e-learning adalah:


 1. Keterbatasan akses internet
 Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning adalah terbatasnya akses
internet. Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet
stabil, maka akan sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-learning. Hal ini
tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah 3T
(tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet. Selain itu,
harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa
kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk
memanfaatkan e-learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.
 2. Berkurangnya interaksi dengan pengajar
 Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut
menyebabkan interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit
bagi Anda untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar
dipahami.
 3. Pemahaman terhadap materi
 Materi yang diajarkan dalam e-learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman
yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan si pengguna. Beberapa orang
mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca,
namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham.
Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat
memahami materi yang dipelajari.
 4. Minimnya Pengawasan dalam Belajar
 Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat
pengguna e-learning kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses,
beberapa pengguna cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri
sendiri agar proses belajar dengan metode daring menjadi terarah dan mencapai
tujuan. Stay healthy and always keep our spirit up

Anda mungkin juga menyukai