Salah satu tantangan terbesar terhadap distrupsi pendidikan di era digital adalah
kurangnya akses. Meskipun teknologi digital telah memfasilitasi akses terhadap
sumber daya pendidikan, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses
yang sama terhadap perangkat dan koneksi internet hal ini menimbulkan
ketimpangan kesempatan belajar. Bagi mereka yang tinggal di daerah perdesaan
yang terpencil,akases terhadap pendidikan online bisa jadi sebuah impian yang
mustahil. Tantangan ini memerlukan upaya bersama untuk memastikan bahwa
setiap orang memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, semakin maju nya perkembangan teknologi membuat peserta didik
memilih sikap yang tidak bertanggung jawab,moral yang buruk dan kejahatan
yang semakin meningkat.Media sosial mempermudah dalam mengakses informasi
dan komunikasi yang mengakibatkan kejahatan di dunia online, dikarenakan
kurangnya pendidikan nilai dan tantangan bagi guru untuk menguatkan karakter
peserta didik agar tidak terjerumus dalam perkembangan teknologi industri
4.0 (Sabaruddin, 2022).
Salah satu aspek yang paling menonjol dalam distrupsi pendidikan adalah
penggunaan teknologi dalam pembelajaran, kemampuan pendidik dan peserta
didik dalam menggunakan teknologi yang maksimal dapat memberikan peluang
dalam mengembangkan kualitas pendidikan indonesia.
Selain itu era digital juga membuka pintu bagi peserta didik untuk mengakses
berbagai ilmu pengetahuan yang luas, tidak lagi terbatas oleh geografi. Peserta
didik dapat leluasa mengakses informasi dari berbagai macam negara tanpa harus
meninggalkan tempat tinggal mereka.
DAFTAR REFERENSI
Bakar, R. M., Panggabean, B. E. L., & Dewi, E. M. P. (2018). Tantangan Pendidikan di Era
Disruptif: Ujian Online Berbasis Smartphone dengan Pengembangan Aplikasi xSIA. Jurnal
Psikologi TALENTA, 4(1), 30. https://doi.org/10.26858/talenta.v4i1.6842
Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Iptek) Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK),
3(1). https://doi.org/10.31004/jpdk.v3i1.1432