Abstrak
A. Pendahuluan
Dalam era modern yang dipenuhi oleh kemajuan teknologi, transformasi dalam
dunia pendidikan menjadi sebuah keniscayaan. Teknologi membawa sejumlah inovasi
yang telah merubah lanskap pembelajaran, memberikan akses tak terbatas kepada
informasi, serta membuka pintu menuju metode pembelajaran yang lebih interaktif dan
dinamis. Namun, seiring dengan kemajuan ini, penting untuk mengakui bahwa adopsi
teknologi dalam pendidikan juga membawa sejumlah tantangan dan risiko.
Pentingnya mencapai keseimbangan antara manfaat dan ancaman teknologi
dalam pendidikan menjadi semakin mendesak. Meskipun teknologi memberikan peluang
besar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar-mengajar, namun,
ketidakseimbangan dalam penggunaannya dapat memicu konsekuensi negatif. Artikel ini
bertujuan untuk menyelami kompleksitas hubungan antara pendidikan dan teknologi,
menyoroti manfaat luar biasa yang dapat diperoleh serta mewaspadai ancaman yang
mungkin timbul, dengan harapan dapat membentuk pandangan yang holistik terhadap
peran teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Teknologi merupakan suatu hal yang dapat membantu semua orang di dunia
menjadi sarana dalam menjalankan aktivitas manusia sehari-hari dalam pekerjaan dan
pendidikan.
Sejak zaman dahulu hingga akhir zaman, pendidikan dan teknologi telah menjadi
bagian integral dari kehidupan manusia. Pendidikan merupakan komponen yang sangat
penting dalam pembentukan kepribadian, dan bidang pendidikan selalu mengalami
kemajuan yang lebih besar dan kuat daripada yang pernah terjadi sebelumnya. (Arini
2019)
"Pembelajaran" merujuk pada proses belajar dan mengajar atau kegiatan belajar-
mengajar. Secara psikologis, belajar adalah suatu proses yang mengubah secara
menyeluruh tingkah laku seseorang akibat interaksi dengan lingkungannya. (Suyono dan
Hariyanto 2014)
Proses memperoleh pengetahuan yang diajarkan oleh seorang pendidik atau ahli
di bidang tertentu disebut pembelajaran. Untuk menyelesaikan proses pembelajaran, ada
beberapa komponen yang diperlukan dalam proses ini. Untuk menyeimbangkan bidang
saat ini, diperlukan kemampuan teknologi. Mengajar Dalam situasi seperti ini, interaksi
guru-siswa dapat menghasilkan pengetahuan berkualitas tinggi. Siswa mendapat manfaat
dari proses pembelajaran karena mereka belajar dari masa bodoh menjadi belajar ilmu
pengetahuan, seperti teknologi. Orang yang baru mengenal teknologi akan memahami
dunia jika mereka dipandu dan mempelajarinya lama kelamaan. seperti halnya
teknologi, sangat memengaruhi pembelajaran karena pendidik membutuhkan teknologi
untuk memberikan bahan kepada siswa dan sebagainya..Teknologi menggantikan peran
guru di dalam kelas, namun tidak sepenuhnya, guru tetap dibutuhkan. Menjelaskan
secara langsung konten yang tidak mereka pahami dan kendalikan siswa di kelas
(Suryadi 2019).
Pendidikan berarti mempengaruhi, melindungi, dan membantu pertumbuhan
siswa. Dengan kata lain, pendidikan berarti membantu siswa menjadi cukup kuat untuk
menyelesaikan tugas-tugas kehidupan mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pendidikan adalah pembelajaran atau perolehan pengetahuan, keterampilan yang
dipraktikkan atau dilakukan oleh seseorang untuk mengetahui apa yang akan
dilakukannya di dunia kerja. Pendidikan dimulai sejak usia muda. Di Indonesia
pendidikan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu negeri, swasta dan muhammadiyah.
Sedangkan untuk sekolah negeri semua siswanya bisa belajar di sekolah tersebut, semua
agama bisa belajar di sekolah negeri, sedangkan untuk sekolah swasta sebagian besar
sekolahnya berbasis pada pembelajaran Islam dan agama dan sekolah muhammadiyah
fokus pada siswa dari keluarga muhammadiyah namun juga menerima pelajar muslim.
Bukan Muhammadiyah. Sebenarnya tidak ada perbedaan antara sekolah-sekolah tersebut
karena sekolah pada dasarnya adalah tempat belajar dan menyelenggarakan pendidikan
yang diselenggarakan oleh sekolah. Pendidikan juga merupakan syarat penting bagi
siswa untuk mendapatkan pekerjaan, karena setiap bidang pelatihan memiliki spesialisasi
masing-masing tergantung sekolah atau universitasnya.
Pendidikan juga dapat menjadi tolak ukur kecerdasan seseorang, karena orang
yang berpendidikan dianggap berpengetahuan dan dapat dipercaya oleh suatu organisasi
atau kelompok
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian literatur untuk menganalisis dan
mengevaluasi berbagai sumber sekunder yang terkait dengan tema. Data diperoleh dari
berbagai sumber, termasuk jurnal ilmiah, buku, dokumen, dan sumber informasi lain
yang relevan. Metode pengumpulan data melibatkan studi pustaka secara komprehensif
untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang manfaat dan ancaman teknologi
dalam pendidikan indonesia, serta untuk mengidentifikasi apa saja manfaat dan ancaman
teknologi dalam pendidikan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder
yang diperoleh dari sumber-sumber jurnal ilmiah untuk memastikan kelengkapan dan
akurasi informasi yang digunakan dalam kajian literatur ini.
E. Kesimpulan
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, kendala-kendala dalam proses
pembelajaran sering muncul, terutama terkait dengan kurangnya penerapan materi dalam
kehidupan sehari-hari. Meskipun peserta didik memiliki potensi tinggi untuk
mengembangkan kreativitas, peran teknologi pendidikan menjadi krusial untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Teknologi pendidikan, yang
mencakup berbagai komponen dan peralatan, membuka peluang untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan. Pentingnya mencapai keseimbangan
antara manfaat dan ancaman teknologi dalam pendidikan menjadi sorotan utama.
Meskipun teknologi membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan dan
mempersiapkan tenaga kerja masa depan, penggunaan yang tidak bijak dapat
menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, artikel ini menyoroti peran guru yang
tetap penting, sementara teknologi berfungsi sebagai alat bantu untuk memudahkan
proses pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi pendidikan bukan hanya memberikan dampak positif
dalam pembelajaran formal, tetapi juga dalam persiapan tenaga kerja di masa depan.
Melalui teknologi, pembelajaran dapat menjadi lebih menarik, efektif, dan efisien.
Penggunaan teknologi juga membantu dalam manajemen data, penilaian, dan penyediaan
fasilitas pendidikan. Namun, perlu diwaspadai dampak negatif seperti kecanduan
terhadap konten yang tidak sesuai, information overload, dan tindakan kriminal
(cybercrime). Oleh karena itu, peran orang tua, guru, dan pihak sekolah sangat penting
dalam mengawasi dan membimbing penggunaan teknologi oleh peserta didik. Dengan
menyelaraskan manfaat dan tantangan teknologi pendidikan, diharapkan dunia
pendidikan dapat mengoptimalkan potensi positif teknologi sambil menjaga
keseimbangan dan melindungi peserta didik dari potensi risiko negatif.
Daftar Pustaka
Kristiawan, M., Ahmad, S., Tobari, & Suhono, S. (2017). "Desain Pembelajaran SMA
Plus Negeri 2 Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era Masyarakat Ekonomi
ASEAN." Jurnal Iqra (Education Journal), Vol. 2(2), Hal. 403-432.
Lita Kurnia dan Ahmad Edwar. (2021). "Pengaruh Negatif Di Era Teknologi Informasi
Dan Komunikasi Pada Remaja (Perspektif Pendidikan Islam)." Kordinat: Jurnal
Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam 20, no. 2, 291–308.
https://doi.org/10.15408/kordinat.v20i2.22183.
Suyono & Hariyanto. (2014). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yuberti, M.Pd2 Dr. (2015). "Peran Teknologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam."
Jurnal Pemikiran Islam, STAIN Jurai Siwo Metro Lampung, 3(7), 59–78.