1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki
pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang
diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih
mendalam tentang penyebab masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab
masalah secara lebih mendalam.
Setelah Anda mengumpulkan informasi dari langkah-langkah di atas, Anda dapat menggunakan data yang
terkumpul sebagai dasar untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab masalah yang lebih spesifik.
Selanjutnya, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut.
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/
3828/3061
Kreativitas guru dalam pembelajaran di SDS 027 Tanjung
Simpang Yayasan Mutiara Gambut masih tergolong rendah. Hal
ini dapat dilihat dari beberapa sikap keseharian guru selama
melaksanakan tugas seperti: (1) Masih ada guru yang belum
sepenuhnya menggunakan media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar, padahal media sangat penting bagi peserta didik
untuk meningkatkan minat dan mempermudah peserta didik
memahami materi pembelajaran yang diberikan. Hal ini
disebabkan karena kurangnya sosialisasi tentang tekhnik
pembuatan dan penggunaan media pembelajaran dan sulitnya
birokrasi peminjaman media disekolah. (2) Masih banyak guru
yang hanya mengandalkan metode ceramah dalam menyampaikan
materi, sehingga dalam proses belajar mengajar guru lebih banyak
berbuat dari pada siswa. Hal ini dapat mematikan kreativitas siswa
karena tidak adanya kebebasan untuk berbuat dan bekerja. (3)
Masih ada guru yang kurang mampu dalam pengelolaan kelas
sehingga dari tahun ketahun tidak ada perubahan baik dalam
pengaturan ruang kelas maupu pengaturan tempat duduk siswa,
padahal kelas yang bersih dan nyaman dapat meningkatkan minat
belajar siswa. (4) Ada beberapa guru yang hanya memanfaatkan
ruangan kelas untuk proses belajar mengajar. Padahal lingkungan
sekolah bisa dijadikan bahan pembelajaran contohnya, pelajaran
sain tentang akar dan daun dapat langsung membawa siswa
kehalaman atau taman sekolah.
https://stahnmpukuturan.ac.id/jurnal/index.php/dharmaacarya/
article/view/194/187#
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/parislangkis/article/view/
3316/2700
Kendala guru dalam penggunaan metode mengajar bervariasi
diantaranya karena tidak ada pelatihan bagi guru-guru dalam
menggunakan metode mengajar sehingga banyak guru yang
tidak paham dan tidak mengerti dengan penggunaan media,
dan ini yang menyebabkan guru tidak menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi. Selain itu Kurangnya pengetahuan
guru tentang siswa-siswa yang dihadapi seperti tingkat
kecerdasan siswa, bakat dan minat secara tidak langsung
mempengaruhi penggunaan variasi metode mengajar guru,
karena guru akan kesulitan untuk mempertimbangkan metode
yang mana yang sesuai untuk kelompok siswa tertentu.
Hasil Wawancara :
3 Motivasi siswa untuk Masalah Proses Pembelajaran Lebih lanjut setelah melakukan analisis
belajar masih rendah. penyebab masalah motivasi siswa untuk
Kajian Literatur : belajar masih rendah disebabkan oleh
(Wiwik Andeka., Yulia Darniyanti, M.Pd., Agus Saputra, M.Pd) beberapa faktor, yaitu:
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 1. Kesiapan belajar peserta didik
MOTIVASI BELAJAR SISWA SDN 04 SITIUNG (Consilium untuk belajar terhambat karena
Journal Education and Counseling p- ISSN : 2775-9465 e- ISSN : gangguan kesehata maupun
27761223) gangguan lingkungan.
https://unars.ac.id/ojs/index.php/consilium/article/view/1179/781 2. Rendahnya minat peserta didik
dalam belajar.
Di dapat informasi dari guru yang mengajar, bahwa motivasi 3. Pendidik belum mampu
belajar siswa cukup rendah. Motivasi belajar dapat timbul karena mengelola kelas sehingga
faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi suasana kelas menjadi
motivasi belajar yaitu : faktor fisik meliputi nutrisi, kesehatan dan membosankan.
fisik (terutama pancaindra). Faktor psikologis, yaitu hubungan 4. Pendidik kurang memberikan
dengan aspek-aspek yang mendorong atau menghambat aktivitas kesempatan kepada peserta didik
untuk terlibat aktif dalam
belajar pada siswa meliputi tingkat kecerdasan, gangguan pembelajaran.
emosional dan kebiasaan belajar yang buruk. Kurang adanya
motivasi yang kuat menjadi salah satu penyebab rendahnya minat
peserta didik. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah cara
mengajar guru yang kurang menarik. Selain itu lingkungan serta
sarana dan prasarana pendukung juga ikut mempengaruhi terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik.
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/Al-Jahiz/article/view/
3146/2083
Hasil Wawancara:
Setelah melakukan wawancara dengan Ibu Riska Sundari, S.Pd
selaku guru kelas IV SDN 2 Sindangsari, dapat disimpulkan
bahwa rendahnya motivasi belajar peserta didik yaitu :
1. Peserta didik merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan bersama guru. Jika guru mampu
menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan
memilih metode pembelajaran yang bervariatif serta
memanfaatkan media pembelajaran yang tepat dan
menarik maka peserta didik akan termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran dengan baik.
2. Kurangnya peran aktif orang tua dalam membimbing dan
memberi dorongan kepada peserta didik yang sangat
berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik.
https://jurnal.usk.ac.id/PEAR/article/view/12194/9462
Hasil Wawancara:
Setelah melakukan wawancara dengan Bapak Heri Mulyana, S.Pd
selaku Kepala SDN 2 Sindangsari, dapat disimpulkan bahwa :
1. Guru tidak mau mengembangkan keterampilan mengajar
sehingga terlalu nyaman dengan penerapan pembelajaran yang
konvensional.
2. Kurang pahamnya guru terhadap pergantian kurikulum menjadi
Kurikulum Merdeka yang baru diterapkan di sekolah.
3. Guru tidak menerapkan medel pembelajaran yang bervariasi
disebabkan kurangnya pengenalan model-model pembelajaran.
5 Hasil belajar peserta Masalah Hasil Pembelajaran Lebih lanjut setelah melakukan analisis
didik dalam mata penyebab masalah Hasil belajar peserta
pelajaran IPAS kelas 4 Kajian Literatur : didik masih rendah yaitu:
materi gaya di sekitar Fajarani Wahyu Praptika Sari., Nurhasanah., Baiq Niswatul Khair., 1. Rendahnya pemahaman siswa
kita pada topik ( 2022 )., Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar dalam menerima pelajaran yang
mengapa kita tidak diberikan oleh guru.
melayang di udara ?. IPA., (JCAR 4(4) (2022) Journal of Classroom Action Research). 2. kurang tepatnya pemilihan
masih rendah. https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/2236/1556 pendekatan, media dan metode yang
digunakan guru dalam proses
Pembelajaran di Indonesia masih banyak berpusat pada pembelajaran.
guru (teacher center) (Wulandari, 2015). Pada sistem 3.
pembelajaran model Teacher Centered Learning, guru lebih
banyak melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan bentuk
ceramah (lecturing) (Yustiqvar, et al., 2019; Ramdani, et al.,
2019). Pada saat mengikuti pembelajaran atau mendengarkan
ceramah, siswa sebatas memahami sambil membuat catatan, bagi
yang merasa memerlukannya (Ajizah, et al., 2022), Ketidak
sesuaian penerapan pendekatan yang digunakan selama proses
pembelajaran, guru masih belum memahami secara keseluruhan
bagaimana penerapan saintifik di sekolah, sehingga hasil belajar
siswa masih rendah karena siswa dalam pembelajaran merasakan
bosan dan pasif saat proses pembelajaran hanya guru yang
memberikan informasi serta siswa hanya bertugas
mendengarkan penjelasan dari guru .
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPPG/article/view/
35552/20799
https://snhrp.unipasby.ac.id/prosiding/index.php/snhrp/article/
view/422
Rendahnya hasil belajar IPA siswa pada anak sekolah dasar kelas
IV dipengaruhi oleh rendahnya pemahaman siswa dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru dan kurang tepatnya
pemilihan pendekatan, media dan metode yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran.
Hasil Wawancara :
Setelah melakukan wawancara kepada Ibu Santi Susanti selaku
guru SDN 2 Sindangsari dapat disimpulkan bahwa rendahnya
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Kurangnya pemahaman Rahmah, S., Yuliati, L., & Irawan, E. B. (2017). Penguasaan Konsep IPA Lebih lanjut setelah melakukan analisis
siswa terhadap mata pada Siswa Sekolah Dasar. -, 3(1). penyebab masalah Kurangnya
pelajaran IPAS kelas 4 https://rumahjurnal.net/index.php/PS2DMP/article/view/207 pemahaman siswa terhadap mata
materi gaya di sekitar pelajaran IPAS yaitu:
kita pada topik Banyak siswa mengalami kesulitan memahami konsep-konsep 1. Siswa kurang didorong
mengapa kita tidak IPA. Pengamatan pada metode pembelajaran IPA di sekolah- keterlibatannya dalam proses
melayang di udara ? sekolah selama ini menimbulkan dugaan bahwa siswa kurang pembelajaran
memiliki pengalaman, kurang mendapat kesempatan untuk 2. penyediaan sarana belajar
mengalami sendiri gejala-gejala alam yang harus mereka pelajari kurang dimanfaatkan oleh guru,
dan kuasai. Siswa kurang didorong keterlibatannya dalam proses sehingga pembelajaran masih
pembelajaran sehingga siswa mengalami kesulitan dalam dilakukan secara konvensional
memahami materi pelajaran dan hasil belajarnya kurang optimal. 3. kurang tepatnya metode
pembelajaran yang digunakan
oleh guru.
Pratiwi, E. M., Gunawan, G., & Ermiana, I. (2022). Pengaruh 4. Guru belum menggunakan
Penggunaan Video Pembelajaran terhadap Pemahaman Konsep IPA
sumber ajar yang bervariasi
Siswa. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(2), 381-386.
5. guru kurang memahami
kebutuhan belajar siswa.
https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/466/320
Hasil wawancara
Setelah melakukan wawancara dengan Riska Sundari, S.Pd. selaku
guru di SDN 2 Sindangsari, dapat disimpulkan bahwa kurangnya
pemahaman peserta didik terhadap pelajar IPA yaitu kurang
tepatnya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru
belum menggunakan sumber ajar yang bervariasi seperti
memanfaatkan lingkungan sekitar, atau sumber ajar dari internet
sehingga peserta didik kurang fokus dalam belajar.