Abstrak
Perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadi sarana penting untuk mencapai tujuan
pendidikan yang lebih efektif dan efesien. Namun di balik itu menjadi tuntutan besar bagi para
dosen/guru untuk mengembangkan kemampuan dalam menguasai teknologi dan media pembelajaran.
Peranan media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar sangat penting dilaksanakan oleh para
pendidik saat ini, karena peranan media pembelajaran dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
pengirim kepada penerima dan melalui media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik untuk
menjelaskan sesuatu yang disampaikan oleh pendidik. Oleh karena itu, dosen/guru dituntut untuk
menggunakan media di dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat
membuat proses belajar mengajar lebihefektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara guru dengan
peserta didik. Selain itu, media dapat berperan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar di kelas. Jadi
media pembelajaran adalah salah satu metode dalam mengatasi segala macam persoalan dalam mengajar,
bukan saja mengatasi persoalan, namun media pemberi pembelajaran memberi berbagai informasi yang
koprehensip kepada peserata didik.
Abstract
The development of technology becomes important to achieve the goal of education, more effective and
efficient. In another side, a big demand for the lecturers / teachers to develop their skills in technology
and learning how to use media for their class. Nowdays the role teacher/ lecturer with skill in technology
in teaching and learning process is very important. Because to explain by technology is one one of great
option in education, with alot of media that can be use, depend on the situation. Therefore, lecturers /
teachers are required to be able use the media in the learning process. Thus, through the media can make
the learning process more effective and efficient and also give another kind of relationship between
teachers and students. In addition, the media can play a role to overcome the boredom in class. So the
learning media is one of the methods in overcoming all kinds of problems in teaching, not only overcome
the problem, but the learning media provide various information that koprehensip to students.
103
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
103
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
104
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
105
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
sebagai alat dan sebagi teknik yang erat membutuhkan orang lain untuk
pertaliannya dengan metode belajar. mendidiknya. Selain itu, peran media juga
Ketujuh, Karena itu, sebagai tindakan sangat diperlukan dalam mendidik peserta
operasional, dalam buku ini digunakan didik. Hal ini dijelakan oleh (Falahudin,
pengertian “media pembelajaran”.Selain 2014) bahwa peran pembelajar adalah
ciri-ciri di atas, lalu apa saja yang termasuk menyediakan, menunjukkan, membimbing
dalam media pembelajaran. Menurut Rudi dan memotivasi para pembelajar agar
Bretz sebagaimana dikutip oleh (Arif mereka dapat berinteraksi dengan berbagai
Sadiman, 1993) yang membagi ke dalam 8 sumber belajar yang ada. Bukan hanya
klasifikasi media, yakni: (1). Media audio sumber belajar yang berupa orang ,
visual gerak. (2). Media audio visual diam. melainkan juga sumbe-sumber belajar yang
(3). Media audio semi gerak. (4). Media lain. Oleh karena itu, dalam meningkatkan
visual gerak. (5). Media visual diam. (6). kemampunya untuk belajar maka
Media visual semi gerak. (7). Media audio. diperlukan sumber belajar. Dengan adanya
(8). Media cetak. Sedangkan menurut sumber belajar maka peserta didik dapat
Briggs, (dalam Arif Sadiman, 1993) bahwa mengerti apa yang dipelajarinya. Salah satu
terdapat 13 macam media, yaitu : (1). sumber belajar yang dikenal selama ini
Obyek. (2). Model. (3). Suara langsung. (4). adalah media
Rekaman audio. (5). Media cetak. (6). pembelajaran. Menurut AECT (Rohani,
Pembelajaran terprogram. (7). Papan tulis. 1991), mengklasifikasikan tentang sumber
(8). Media transparansi. (9). Film rangkai. belajar media menjadi enam macam, yaitu:
(10). Film bingkai. (11). Film. (12). (1). Message (pesan), yaitu informasi/ajaran
Televisi. (13). Gambar. Dari berbagai jenis- yang diteruskan oleh komponen lain yang
jenis media yang dikemukakan di atas, dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data.
maka dapat disimpulkan bahwa media Termasuk dalam kelompok pesan adalah
pembelajaran adalah sarana, metode dan semua bidang studi/mata kuliah atau bahan
teknik yang digunakan dalam rangka pengajaran yang diajarkan kepada peserta
mengidentifikasikan komunikasi dan didik, dan sebagainya. (2). People (orang),
interaksi antar dosen/guru dan peserta didik yakni manusia yang bertindak sebagai
dalam proses pembelajaran di sekolah. penyimpan, pengolah dan penyaji pesan.
Termasuk kelompok ini misalnya
Fungsi dan Peran Media Pembelajaran guru/dosen, tutor peserta didik dan
Setiap manusia memerlukan belajar
sebaginya. (3). Materials (bahan), yaitu
untuk mengembangkan pengetahuan, bakat
perangkat lunak yang mengandung pesan
dan minatnya. Dalam pengembangan
kemampuan tersebut, seseorang
106
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
107
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
yang terlalu luas (gunung berapi, gempa digunakan untuk menyalurkan pesan
bumi, iklim dan lain-lain) dapat pengirim kepada penerima dan melalui
divisualisasikan dalam bentuk film, film media pembelajaran juga dapat membantu
bingkai, gambar dan lain-lain. (c). peserta didik untuk menjelaskan sesuatu
Penggunaan media pembelajaran secara yang disampaikan oleh pendidik. Dengan
tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif penggunaan alat-alat ini guru dan siswa
anak didik, dalam hal ini media dapat berkomunikasi lebih mantap dan
pembelajaran berguna untuk:1). hidup serta interaksinya bersifat banyak
Menimbulkan kegairahan belajar.2). arah. Media mengandung pesan sebagai
Memungkinkan belajar interaksi yang lebih perangsang belajar dan dapat
langsung antara anak didik dengan menumbuhkan motivasi belajar sehingga
lingkungan dan kenyataan.3). siswa tidak menjadi bosan dalam meraih
Memungkinkan anak didik belajar sendiri- tujuan-tujuan belajar (Chrystanti, 2013).
sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Ada beberapa peranan media pembelajaran
(d). Dengan sifatnya yang unik pada tiap dalam proses belajar antara lain:
siswa, ditambah lagi dengan lingkungan Pertama, mahasiswa memiliki
dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kemampuan untuk menangkap
kurikulum dan materi pendidikan pembelajaran dengan baik.Dengan
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka demikian penggunaan media dalam
akan banyak mengalami kesulitan bilamana pengajaran di kelas merupakan sebuah
semuanya itu harus diatasi sendiri, apalagi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.
bila latar belakang lingkungan guru dengan Karena media pembelajaran adalah sumber
siswa juga berbeda. Masalah ini, dapat belajar, secara luas media dapat diartikan
diatasi dengan kemampuan dalam: 1) dengan manusia, benda atau pun peristiwa
Memberikan rangsangan yang sama. 2) yang membuat kondisi siswa untuk lebih
Mempersamakan pengalaman. 3) memungkinkan memperoleh pengetahuan
Menimbulkan persepsi yang sama. Dari keterampilan atau pun sikap (Mudhofir,
uraian di atas, jelaslah bahwa fungsi media 1993). Kedua, Media membangkitkan
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keinginan dan minat mahasiswa untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan belajar.Bukan hanya membangkitkan
dalam pendidikan. motivasi untuk belajar, namun membawa
Peranan media pembelajaran dalam pengaruh positif bagi psikologis
proses belajar dan mengajar sangat penting mahasiwa.Sebab mediapembelajaran dapat
dilaksanakan oleh para pendidik saat ini, memperlancar interaksi antara dosen/guru
karena peranan media pembelajaran dapat
108
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
109
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
110
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
111
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
uraian di atas maka dapat dilihat ciri-ciri dan mengurangi minat seseorang
mahasiswa yang memiliki minat terhadap kegiatan yang bersangkutan.
belajar.Pertama, mereka memahami tujuan- Berdasarkan urain tersebut di atas
tujuan belajar. Kedua, merekamerasakan maka perlu adanya pengamatan secara
dan menemukan suasana pembelajaran langsung, apakah mahasiswa/pesrta didik
yang menantang, merangsang dan memiliki minat belajar atau tidak. Oleh
menyenangkan.Ketiga, mereka memiliki karena itu, (Rasyid, 2010) menguraikan ada
keinginan tinggi untukberinteraksi baik beberapa bukti jika anak-anak tersebut
kepada sesamanya maupun kepada memiliki belajar, yakni: (1) bergairah
dosen.Keempat, mereka merasa nyaman untuk belajar, (2) tertarik pada pelajaran,
belajar sekalipun materinya susah (3) tertarik pada guru, (4) mempunyai
dipahami. inisiatif untuk belajar, (5) kesegaran dalam
Ada beberapa faktor yang belajar, (6) konsentrasi dalam belajar, (7)
mempengaruhi minat belajar mahasiwa atau teliti dalam belajar, (8) punya kemauan
peserta didik. Menurut (Taufani, 2008), ada dalam belajar, (9) ulet dalam belajar.
tiga faktor yang mendasari timbulnya minat
yaitu: KESIMPULAN
(1). Faktor dorongan dalam, yaitu Perkembangan teknologi yang
dorongan dari individu itu sendiri,
sehingga timbul minat untuk semakin canggih menjadi sarana untuk
melakukan aktivitas atau tindakan mencapai tujuan pendidikan. Itu sebabnya
tertentu untuk memenuhinya.
Misalnya, dorongan untuk belajar peranan media pembelajaran dalam proses
dan menimbulkan minat untuk belajar dan mengajarmerupakan satu
belajar. (2). Faktor motivasi sosial,
yaitu faktor untuk melakukan suatu kesatuanyang tidak dapat
aktivitas agar dapat diterima dan dipisahkandaridunia pendidikan. Media
diakui oleh lingkungannya. Minat ini
merupakan semacam kompromi pembelajaran merupakan segala sesuatu
pihak individu dengan lingkungan yang dapat digunakan untuk menyalurkan
sosialnya.Misalnya, minat pada studi
karena ingin mendapatkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga
penghargaan dari orangtuanya. (3). dapat merangsang pikiran, perasaan,
Faktor emosional, yakni minat erat
hubungannya dengan emosi karena perhatian, dan minat peserta didik untuk
faktor emosional selalu menyertai belajar. Oleh karena itu,dosen/guru dituntut
seseorang dalam berhubungan
dengan objek minatnya. Kesuksesan memberikan motivasi pada peserta didik
seseorang pada suatu aktivitas melalui pemanfaatan media yang tidak
disebabkan karena aktivitas tersebut
menimbulkan perasaan suka atau hanya ada di dalam kelas, akan tetapi juga
puas, sedangkan kegagalan akan yang ada di luar kelas, jika hal itu
menimbulkan perasaan tidak senang
dimanfaatkan maka tujuan pembelajaran
112
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
akan tercapai. Lantas apa yang terjadi jika Information System Journal, 3(2).
media pembelajaran tidak ada, yang terjadi Chrystanti, Y. C. (2013). Media Pembelajaran
adalah pertama, mengalami kesulitan dalam
Pengenalan Huruf Dan Angka Di Taman
mengajar, materi menjadi monoton dan
Kanak-Kanak Tunas Putra Sumberharjo.
peserta didik merasa bosan dengan apa
yang diajar oleh pendidik. Kedua, peserta Speed-Sentra Penelitian Engineering dan
Sebagai saran demi kelancaran dan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya
efektivitas pembelajaran di kelas maka
Bakti.
media pembelajaran salah satu alat
Hill, R. (1998). Penuntun Sekolah Minggu.
bantu/sumber belajar untuk meningkatkan
daya minat belajar peserta didik. Oleh Yayasan Komunukasi Bina Kasih.
karena itu, para guru/dosen sebaiknya Iif, A. K., & Amri Sofan, E. T. (2011). Strategi
memfungsikan media pembelajaran dengan pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta:
baik. Lebih lanjut, alat bantu/media/sumber
PT Prestasi Pustakaraya.
belajar perlu dimanfaatkan secara sinergis
Lautfer, R. (1998). Pedoman Pelayanan Anak.
untuk mengoptimalkan pembelajaran.
Dengan adanya media/alat bantu Yayasan Komunukasi Bina Kasih.
pembelajaran yang diberikan oleh guru atau Mudhofir, A. (1993). Teknologi Intruksional.
dosen. Remaja Rosda Karya.
informasi bagi siswa kelas X SMA Purwono, J. (2014). Penggunaan media audio-
113
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli P-ISSN 2549-1725
2018 E-ISSN 2549-4163
2(2), 142050.
Bumi Aksara.
Rineka Cipta.
Algensindo.
114