Corresponding Author:
Nama:Intan Fajar Rahmawati
Afiliasi:Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: a210180198@student.ums.ac.id
fasilitas lain yang melayani anak sejak lahir
Pendahuluan sampai usia 8 tahun).
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Taman Kanak-Kanak merupakan salah
Pasal 1 Angka 14 menyatakan bahwa satu bentuk pendidikan di jalur pendidikan
pendidikan anak usia dini merupakan upaya formal sebagai lembaga pendidikan
pembinaan pada anak sejak lahir sampai usia prasekolah (Hasanah 2019). Lembaga ini
enam tahun dilakukan melalui pemberian sangat strategis dan penting dalam
rangsangan pendidikan untuk membantu memberikan pendidikan bagi anak usia 4-6
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan tahun. Tugas Taman Kanak-kanak
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam mempersiapkan anak-anak dan
memasuki pendidikan lebih lanjut. memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap
Bredekamp, Sue & Copple (1997) atau perilaku, dan keterampilan agar anak
menyatakan Program PAUD merupakan pusat dapat terus belajar sehingga dapat melanjutkan
program bagi kelompok, sekolah, atau fasilitas pada jenjang pendidikan berikutnya . Anak
lain yang melayani anak sejak lahir sampai prasekolah sering disebut sebagai masa
usia 8 tahun. Progam (PAUD adalah setiap keemasan (the golden age) karena
program kelompok di pusat, sekolah, atau pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
Doi:
2 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
anak ini berkembang sangat pesat, bagus Keterampilan motorik halus ini dapat dilatih
pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik, melalui kegiatan stimulasi terus menerus
perkembangan intelektual, moral, sosial, secara rutin (Sutini & Rahmawati 2015) .
emosional, dan Bahasa (Willis 2006). Keterampilan motorik halus sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan
Salah satu tujuan program taman motorik halus ini sangat dibutuhkan oleh
kanak-kanak adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dalam persiapan mengerjakan tugas
atau kreativitas. Kurniati Euis (2010) di sekolah, karena hampir sepanjang hari anak
menyatakan bahwa, “Kreativitas adalah di sekolah menggunakan motorik halus untuk
kemampuan seseorang untuk melahirkan beraktivitas.
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda Senada dengan pernyataan Nursalam
dengan apa yang telah ada”. Kemampuan ini (2005) tujuan dari Perkembangan motorik
dapat dimiliki seseorang jika ia memiliki halus berarti anak mampu mengembangkan
kesempatan untuk mengembangkan potensi keterampilan motorik halus yang berhubungan
kreatif yang bisa diisi. dengan gerakan kedua tangan, anak mampu
menggerakkan anggota badan yang
Oleh karena itu, pengembangan yang berhubungan dengan gerakan jari-jari tangan
tepat dilakukan pada usia dini akan menjadi seperti: kesiapan untuk menulis, menggambar,
penentu bagi perkembangan individu. Menurut dan memanipulasi objek. Berdasarkan teori ini
Sumantri (2005) aspek perkembangan yang di atas, dapat disimpulkan bahwa
perlu diperhatikan pada anak usia dini yaitu perkembangan motorik halus adalah
kognitif, bahasa, sosial, moral, emosional, dan kemampuan gerak keterampilan fisik
kepribadian serta keterampilan motorik. seseorang berdasarkan koordinasi otak kecil,
Sehingga semua aspek dapat berkembang dan otot-otot halus jari-jari dan tangan
dengan baik, maka perlu adanya sistem terpengaruh oleh pembelajaran dan
pengembangan dan perkembangan anak usia praktek. Kreativitas anak di TK dapat
dini yang berkualitas, salah satunya adalah dioptimalkan dengan menggunakan media
pengembangan keterampilan motorik secara pembelajaran.
tepat dan terarah. Anak usia dini memiliki
potensi yang sangat besar untuk Banyak sekali media pembelajaran
mengoptimalkan aspek perkembangan, yang digunakan oleh guru, salah satunya
termasuk pengembangan keterampilan media kertas origami yang dapat
motoric, pengembangan keterampilan motorik meningkatkan kreativitas motorik halus anak.
sebagai pengembangan unsur-unsur Hal ini diungkapkan oleh Ahira (Zulfina and
kedewasaan dan mengendalikan gerakan Ali 2013)bahwa, “origami merupakan
tubuh (Sumantri 2005). kegiatan seni yang sarat manfaat bagi anak-
anak, salah satunya mampu mengasah
Menurut Nursalam (2005) kreativitas dan imajinasi anak”. Secara umum
Perkembangan motorik halus adalah kertas origami hampir sama dengan kertas
kemampuan anak untuk mengamati sesuatu biasa, hanya saja kertas origami dari segi
melakukan Gerakan yang melibatkan bagian desain dan warna lebih beragam sehingga
tubuh otot tertentu dan otak kecil, menjadi lebih menarik untuk digunakan
membutuhkan koordinasi perkembangan sebagai media pembelajaran. Tahap
motorik yang bagus. Keterampilan motorik perkembangan kreativitas anak dalam
halus adalah kemampuan yang berhubungan menggunakan kertas origami sebagai media
dengan keterampilan fisik melibatkan otak
kecil dan koordinasi tangan ke tangan. Saraf
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Vol. x, No.x, xxxx, 20xx, hal. xx-xx
ISSN: xxxx-xxxx
Doi:
4 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx
Doi:
6 Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran | ISSN: xxxx xxxx