Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

MELALUI KEGIATAN MEMBUAT KOLASE DENGAN


MEDIA PLASTISIN

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS


PENGEMBANGAN AUD

OLEH
DHIAUSSHOLIKHAH
NIM : (834939931)

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S1 PG PAUD KABUPATEN TUBAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia membutuhkann pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui

proses pembelajaran taman kanak-kanak merupakan satu bentuk Pendidikan

Anak Usia Dini yang ada dijalur pendidikan sekolah. Menurut Yuliani (2011:6)

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan

dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan

(daya piker, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosio-

emosional (sikap perilaku dan agama), Bahasa, dan komunikasi sesuai dengan

keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Kemampuan motorik halus perlu dikembangkan di TK untuk melatih

kekuatan tangan dan melatih koordinasi otot tangan dan mata. Apabila

perkembangan motorik halus anak jelek, anak akan mengalami kesulitan untuk

mengendalikan tangan – tangannya. Hal inilah yang menyebabkan ada anak

yang kalua memegang sesuatu mudah untuk jatuh karena tangannya kaku dan

tidak luwes.

Berdasarkan pengamatan terhadap pembelajaran anak kelompok B di TK

Dharma Wanita , kemampuan motorik halusnya masih rendah. Saat diberi

kegiatan yang berkaitan dengan motorik halus anak sering meminta bantuan

guru untuk menyelesaikannya. Bila anak mengerjakan sendiri, hasil karya anak

kurang baik. Ini terlihat dari hasil karya anak pada saat mengerjakan kegiatan
tersebut. Selama ini guru lebih sering mengembangkan motorik halus anak

dalam hal mewarnai, menggambar, melipat dan menulis. Kegiatan motorik

halus lain seperti kolase jarang diberikan pada anak. Itupun kalau guru

memberikan kegiatan kolase metode dan strategi guru belum bervariasi dalam

proses pembelajaran serta media yang digunakan kurang menarik sehingga

anak mudah merasa bosan. Oleh karena itu peneliti akan mengadakan

kesepakatan kepada guru kelas untuk meningkatkan kemampuan motorik halus

anak melalui kegiatan kolase gambar semangka dengan bahan Plastisin.

Hasil penelitia skripsi Kurniawati (2011:30) Penerapan Pembelajaran

teknik kolase untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada kelompok

B di TK SBI Tlogowo Malang. Hasil menunjukkan bahwa penerapan

pembelajaran teknik kolase dapat meeningkatkan kecerdasan motorik halus ,

berdasarkan hasil observasi siklus I hasil aktifitas pembelajaran anak (66,7%)

dan pada siklus II hasil aktifitas anak meningkat menjadi (87,8%) dengan

katagori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

penerapan langkah-langah pembelajaran teeknik kolase dapat meningkatkan

kemampuan motorik halus dikelompok B dan disarankan agar guru dapat

menerapkan metode pembelajaran yang inovatif, menarik dan menyenangkan

dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari dalam kelas untuk mencapai hasil

yang maksimal.

Adapun indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Anak

mampu melatih koordinasi mata dan tangan dalam menempel kolase sehingga

berbentuk sempurna, anak terampil menggerakkan kelenturan tangan dalam


menempel kolase dengan tepat waktu. anak dapat menyelesaikan tugas

menempel kolase dengan waktu yang telah ditentukan.

Anak-anak merupakan bagian dari kehidupan kita, anak adalah subjek


didik dalam pendidikan anak usia dini, artinya sebagai pelaku utama dalam
pendidikan ini, para ahli memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda
mengenai anak satu dengan yang lainya, bahkan pandangan menentukan
cara  perlakuan yang bersangkutan dalam mendidik anak. Banyaknya
perlakukan yang kurang tepat atau bahkan cenderung salah terhadap anak lebih
banyak diakibatkan oleh kekurangan pengetahuan kita terhadap anak.
Menginggat bahwa untuk mengembangkan motorik halus anak
bukanlah suatu kegiatan yang mudah, maka kegiatan itu haruslah menarik dan
menyenangkan serta dapat mengembangkan keterampilan anak. Maka dari itu
penulis melaksanakan observasi pengamatan di TK Dharma Wanita pada 18
April 2022. Pada kegiatan pengembangan motoric halus anak melalui kegiatan
membuat kolase dengan media plastisin, terlihat anak masih belum fokus pada
pembelajaran yang diajarkan guru.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas dan setelah dilakukan observasi
penelitian di TK Dharma Wanita maka penelitian ini berfokus pada
“Pengembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Membuat Kolase “

C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :
1.  Untuk mengumpulkan data mengenai
a. Mengetahui perkembangan motorik halus anak TK Dharma Wanita
melalui kegiatan Membuat Kolase.
b. Mengevaluasi hasil belajar anak TK Dharma Wanita dalam hal
Pengembangn motoric halus melalui kegiatan membuat kolase.
c. untuk menganalisis kegiatan tersebut sesuai apa yang telah dipelajari
dan diberikan pada mata kuliah analisis kegiatan pembelajaran anak
usia dini.
2.  Analisis Kritis
Kegiatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan
membuat kolase adalah satu cara untuk meningkatkan perkembangan
motoric halus anak dengan membuat kolase.

D. Manfaat Penelitian
a. Penulis

Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu


kegiatan di lembanga PAUD.
b.   Guru
Memberikan masukan terhadap kegiatan pengembangan motoric halus
anak dengan kegiatan membuat kolase dari plastisin.
c.   Orang Tua
Memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang perkembangan
motoric halus anak.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kolase

1. Pengertian Motorik Halus

Keterampilan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan

otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi

oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu membutuhkan

tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian.

Misalnya kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret,

menyusun balok, menggunting, menulis, dan sebagainya. Perkembangan

motoric ini sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.

Mahendra dalam (Sumantri ; 2005:143) keterampilan motorik halus (fine

motor skill) merupakan keterampilan-keterampilan yang memerlukan

kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil/halus untuk mencapai pelaksanaan

keterampilan yang berhasil.

Magil dan (Sumantri; 2005:143) keterampilan motorik halus ini

melibatkan koordinasi neuromuscular (syaraf otot) yang memerlukan ketetapan

derajat tinggi untuk berhasilnya keterampilan ini. Keterampilan ini sering disebut

sebagai keterampilan yang memerlukan mata dan tangan (hand-eyes

coordination). Menulis, bermain piano adalah contoh keterampilan tersebut.

Perkembangan motoric halus anak TK ditekankan pada koordinasi

gerakan motorik halus, dalam hal ini hal baik dengan kegiatan tempatkan atau

memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4

tahunkoordinasi gerakan motoric halus anak sangat berkembang, bahkan hamper

sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus


berkembang pesat. Pada massa ini anak telah mampu penyimpanan gerakan

visual motoric, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan,

dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu anak

menulis/menggambar.

2. Karakteristik Pendekatan pengembangan motorik Halus

Pendidik yang bekerja dengan anak-anak usia dini perlu

menekankan pentinganya kegiatan bermain atau pengembangan motorik

dan pengembangan lainnya terdapat dua hal yang seyogyanya tidak

dilupakan sebagai berikut:

1. Pemahaman akan pentingnya hubungan kegiatan tersebut dengan

pengembangan daya pikir dan daya cipta anak.

2. Bila anak tanpa bergerak bebas, tanpa kesempatan bermain dan tanpa

kesempatan menjelajahi lingkungannya anak akan kurang tumbuh

secara optimal.

3. Cara-cara Mengembangkan Motorik Halus

Menurut Kasim (1981: 10) ada beberapa cara untuk

mengembangkan kemampuan motorik halus yaitu : Meronce, Melipat,

Menggunting, Mengikat, Membentuk, Menempel, Menyusun, dan Menulis

awal.Dari beberapa cara di atas dengan menempel adalah cara yang tepat

yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengembangkan kemampuan

motorik halus pada anak.

4. Kolase

a. Pengertian Kolase
Kolase berasal dari Bahasa Perancis, yaitu “koler” yang berarti

lem/tempel, jadi bisa dikatakan kolase adalah sebuah tehnik di tempel

tidak-tidak yang berbeda (bisa berupa kain, krtas, kayu, dan lain-lain)

kedalam sebuah bingkai gambar sehingga menghasilkan karya seni

yang baru. Secara umum kolase adalah tehnik menggabung beberapa

objek menjadi satu. Tidak hanya asal jadi, tapi objek – objek itu harus

mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu. Kolase

merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni luka. Dimana pada

awal buruk ke 20 para perupa sering menambahkan (menempelkan)

tidak-tidak yang berbeda ke dalam lukisan mereka seperti potongan

kain, kayu atau kertas Qur’an, namun ada perbedaan yang sangat

signifikan antara seni kolase dan seni luka.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

pengertian kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang

menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan dasar

tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat

menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan

perasaan estetis orang yang membuatnya, sehingga menjadi karya seni

rupa dua dimensi yang dirangkum, dapat digolongkan/dijadikan bahan

kolase.

b. Manfaat Kolase

Menurut pendapat Ramandhania dan Triyani, ada beberpa manfaat

kolase untuk anak usia dini diantaranya:

a. Menstimulus kemampuan motorik halus anak


b. Dapat meningkatkan kreativitas anak

c. Melatih konsentrasi pada anak

d. Mengenalkan warna pada anak

e. Menegenal bentuk pada anak

f. Melatih ketekunan pada anak

B. Bahan Kolase ( Plastisin)

Bahan yang di gunakan untuk membuat kolase gambar

semangka ini adalah Plastisin. Selain bahannya mudah di dapat karena

telah tersedia di toko perlengkapan sekolah bahan dari plastisin ini

juga sangat terjangkau harganya.selain itu Plastisin juga memiliki

beragam warna sehingga mudah disukai oleh anak-anak.

Cara membuat kolase gambar semangka juga relative sangat

mudah hanya butuh ketelatenan dan juga kreativitas anak dalam

membuat bentuk menggunakan plastisin yang disukai anak sehingga

menjadi bentuk buah semangka.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.      Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak, pendidik dan

pimpinan TK Dharma Wanita Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban

B.      Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah

yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan

inovatif yang di teliti di TK Dharma Wanita

C.      Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.       Observasi
Yaitu untuk melihat fenomena yang unik/menarik di kelompok
Bermain Dharma Wanita I
b.       Wawancara
yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian
c.       Dokumentasi
yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih
luas mengenai fokus penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA
A.      Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian di buat tabulasi
sebagai berikut :
WAWANCARA WAWANCARA
DOKUMENT
OBSERVASI DENGAN DENGAN
ASI
GURU PEMIMPIN
TK Dharma Wanita Program di TK Pengembangan Foto,Hasil
adalah Taman Dharma Wanita motoric halus Wawancara,
Kanak-kanak yang adalah merupakan salah Hasil
maju, diadakanya satu program Observasi
perkembanganya kegiatan pembelajaran
baik, pembelajaran    pengembangan kami, maka
di dalam ruangan motoric halus sebagai pimpinan
maupun di luar anak melalui saya mendukung
ruangan, kegiatan kegiatan membuat dan menfasilitasi
ini dilaksanakan kolase dengan kegiatan tersebut.
secara seimbang berbagai dengan, Dengan adanya
karna usia TK hal ini kegiatan tersebut
adalah dimana usia dilaksanakan akan
anak masih dalam dengan tujuan mengembangkan
taraf bermain, dan mengembangkan keaktifan anak
suatu masa motoric halus dalam berbicara
pertumbuhan dan anak anak dan melatih
eksplorasi salah kemampuan
satu kegiatan yang motoric halus
dilaksanakan anak.
adalah kegiatan
pengembangan
motoric halus
melalui kegiatan
membuat kolase.

B.      Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan membuat

kolase dapat mengembangkan motoric halus pada anak TK Dharma Wanita.

Pengembangan motoric halus anak merupakan prioritas program yang

dicampurkan dalam dokumen lembaga. Pelaksanaan pengembangan motoric halus

anak di TK Dharma Wanita tidak seperti disekolah dasar, melainkan hanya

menanamkan dasar-dasar kemampuan anak berupa kognitifnya, bahasa, motorik

halus, motorik kasar, seni melalui kegiatan bermain.

Apa yang ditanamkan di TK Dharma Wanita yaitu menananmkan dasar-

dasar kemampuan bahasanya melalui kegiatan membuat kolase karena anak

banyak bermain media atau bahan yang di gunakan, tetapi itu sering memerlukan

pertolongan untuk memandu apa yang dipelajarinya sehingga tercipta konsep

yang lebih baik. Kompleks dan rumit untuk itu guru dan tenaga pendidik perlu

menciptakan kegiatan  yang berpusat pada anak dalam mengembangkan dan

memproses kreaktifan anak.

Secara umum TK Dharma Wanita telah mempunyai kegiatan-kegiatan yang

baik dan terarah, kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa dan

sejalan dengan teori-teori dalam pengembangan bahasa anak.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan  dari permasalahan tersebut di atas dapat
di simpulkan bahwa :
a. Dalam lingkungan kelas TK Dharma Wanita disiapkan sedemikian rupa
sehingga dapat mendukung pencapaiaan kemampuan dasar-dasar bahasa, aspek
bahasa dan karakteristik bahasa anak.
b. Melalui pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan membuat
kolase sangat bermanfaat bagi anak khususnya dapat meningkatkan
keaktifan dan pengembangan motoric halus anak
c. Di TK Dharma Wanita mpunyai program pengembangan pada anak usia
dini dengan meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berpikir kritis

B.      Saran
1. Disarankan mengingat bahwa usia TK adalah usia yang peka terhadap segaala
rangsangan, maka semua bentuk pendidikan dan pengajaran yang diterapkan
hendaknya mempertimbangkan karakteristik dan tingkat kematangan anak.
2. Sangat di harapkan dalam pengembangan motoric halus anak pada
kelompok bermain, hendaknya guru dapat memberikan pembelajaran dan
latihan dalam bentuk permainan.
3.  Dengan harapan agar dalam penelitian ini hendaknya penulis mengerti
dan memahami apa arti perkembangan bahasa pada anak usia dini.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zenal. (2012), Metodologi penelitian Pendidikan, Filosofi, Teoti dan


Aplikasinya, Surabaya: Lentera Cendekia
Sri Yuliati. 2009. Pengembangan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.
Disampaikan dalam kegiatan Workshop Pengembangan Silabus Taman
Kanak-kanak se Jawa Timur Tanggal 23 – 25 Februari 2009. Jakarta:
Depdiknas. Balitbang.
Kasim (1981: 10). Metode Pengembangan Bahasa. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Magil dan (Sumantri; 2005:143). 2014. Metode Pengembangan Perilaku dan
Kemampuan Dasar Anak Usia dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Hildayani,Rini Dkk. 2014. Psikologi Perkembangan Anak. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
PG PAUD, Tim.2014. Ananlisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Kurniawati (2011:30). Skripsi, Penerapan Pembelajaran teknik kolase untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus pada kelompok B di TK SBI Tlogowo
Malang.
OBSERVASI PENGEMBANGAN
DI TK DHARMA WANITA

TK : DHARMA WANITA
TANGGAL : 18 April 2022
No Hal-hal unik / menarik yang di Data Keterangan / uraian
temukan didalamnya Ya Tidak pertanyaan
1 Model pengembangan Di buat kelompok
2 Penataan ruang Sederhana, flaksibel,
dapat dirubah setiap
saat menurut
kebutuhan
3 Kegiatan yang dilakukan anak Pelayanan kesehatan
makan, mandi, buang
air, bermain sambil
belajar
4 Alat peraga yang digunakan Alat periksa dan alat
untuk menimbang
berat badan
5 Pengelolaan anak Diatur menurut
tingkat umur
6 Cara pendidik memimpin Lebih banyak
kegiatan melayani
kemampuan anak,
mengawasi dan
melayani.
WAWANCARA DENGAN PENDIDIK TK DHARMA WANITA

1. Usia berapa sajakah anak asuh yang berada di dalam KB ini ?

Jawab : 4-6 tahun.

2. Apa perbedaan atau keistimewaan program di TK ini dengan TKlain?

Jawab : kalau di TK kami mengedepankan sekali kedisiplinan melalui


pembiasaan – pembiasaan.

3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak pada TK ini

Jawab : mengikuti menu ginerik PAUD dengan menggunakan rencana


kegiatan harian.

4. Refrensi apa yang ibu pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan


anak?

Jawab : dari menu ginerik dan dari buku pelatihan.


5. Manfaat apa saja yang bapak/ibu ambil / manfaatkan dari refrensi
tersebut?

Jawab : maanfaat bias membuat anak belajar sambil bermain dengan


menyenangkan.
6. Tadi saya melihat kegiatan bermain peran naik kereta –keretaan di
pembukaan mengapa?

Jawab : untuk mempermudah untuk pengelolaan kelas


WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH TK DHARMA WANITA

1. Apa visi / misi / tujuan kelompok bermain ini dalam kinteks pendidikan anak?
Jawab :
VISI : menjadi lembaga pendidikan yang terbaik dan berkualitas dalam
mendidik siswa sehingga mampu memvberikan bekal untuk mempersiapkan
diri memasuki pendidikan selanjutnya.
MISI :
1. menyelanggarakan pendidikan dasar umum yang mapu membentuk
kemandiriaan karakter sikap dan perilaku
2. membekali anak pengetahuan pengalaman dan ketrampilan untuk
berkembang
3. melaksanakan proses pembelajaran yang efektif kreatif dan menyenangkan
sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang
dimiliki
2. untuk mencapai visi misi tersebut program apa yang diadakan kelompok
bermqain yang ibu pimpin?
Kastitik :
1. membiasakan anak belajar kelompok
2. membiasakan anak disiplin aturan
3. membiasakan anak mengaji dan menghafal do’a do’a di kegiatan
pembukaan
3. siapa yang merancang program tersebut?
Jawab : kepala sekolah dan guru
4. ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di kelompok bermain ini ?
jawab : 1 kepala sekolah 3 guru
5. model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di kelompok belajar ini?
Jawab : model kelompok
6. apa dasar pemikiranya sehingga ibu melakukan kegiatan seperti itu?
Jawab : kami tetap menjalankan kegiatan tersebut tapii dengan cara
menyenangkan.
Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

Yang bertanda tangan dibawah ini kepala TK Dharma Wanita Kecamatan Jatirogo
Kabupaten Tuban dengan ini :
Nama : Dhiaussholikhah
NIM : 834939931
Prodi : SI PGPAUD
Semester : IX
Tempat Penelitian : TK Dharma Wanita

Benar-benar telah melaksanakan di TK Dharma Wanita Desa Wangi Kecamatan


Jatirogo Kabupaten Tuban pada tanggal 18 April 2022 untuk memenuhi tugas
mata kuliah Analisis Pengembangan PAUD sebagai Mahasiswa Universitas
Terbuka program S-I PAUD.

Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Tuban, 18 April 2022


Kepala TK Dharma Wanita

KASTITIK, S.Pd
DAFTAR ANAK DIDIK
TK DHARMA WANITA
TAHUN AJARAN 2021/2022
NO NAMA KELAMIN ALAMAT
(L/P)
1 Ananda Linggar Septian L Wangi

2 Hasan Mabrur L Wangi

3 Kharis Ardana Putra L Wangi

4 Muhammad Andika Pratama L Wangi

5 Fajar Fairus Dwi N. L Wangi

6 M. Abi Pandu S. L Wangi

7 M. Reno Setiawan L Wangi

8 M. Zia Azim Yahya L Wangi

9 Muhammad Arham M. L Wangi

10 Muhammad Dzakawan L Wangi

11 Mahira Hasna Kamila P Wang

12 Anindya Nur Lingga H. P Wangi

13 Ananda April Riana Sari P Wang

14 Alifa Calista Maharani P Wang

15 Abid Zikri Maulana L Wang

16 Dea Intan Hafida P Wangi

17 Ahmad Maulana Putra L Wang

18 Ahmad Reno Bramantyo L Wangi

19 Latifa L Wang

20 Rania L Wangi

Anda mungkin juga menyukai