Anda di halaman 1dari 47

59

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Kelas B RA Yashuda 2 Cikupa Kec.
Darma Kab. Kuningan yang beralamatkan di Jl. Raya Desa Cikupa Kec.
Darma Kab. Kuningan yang memiliki 2 kelas terdiri dari Kelompok Bermain
1 kelas, RA Kelompok A ada RA Kelompok B ada 1 kelas. Jumlah
keseluruhan siswa ada 38 anak, dengan jumlah tenaga pendidik 5 orang guru,
1 orang kepala RA/KB, 1 orang tenaga administrasi (TU), 1 orang karyawan
tenaga kebersihan.
Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah
23 anak terdiri dari 15 anak laki-laki, dan 8 anak perempuan. Penerapan
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak
yang meliputi: keterampilan menggunakan jari-jemari tangan, keterampilan
melakukan koordinasi mata dengan tangan, konsentrasi, ketelitian dan
kesabaran anak dalam kegiatan pengembangan motorik halus.

B. Kondisi Awal Kemampuan Motorik Halus Anak Sebelum Tindakan


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum
melakukan tindakan penelitian, kondisi awal kemampuan motorik halus anak
kelompok B di RA Yashuda 2 Cikupa Kec. Darma Kab. Kuningan masih
rendah, Sebelum diadakannya tindakan, untuk mengetahui kemampuan
motorik halus anak di kelompok B RA Yashuda 2 Cikupa Kec. Darma Kab.
Kuningan, observasi dari kegiatan Finger painting difokuskan pada aspek-
aspek sebagai berikut: keterampilan anak menggunakan tangan kanan dan kiri
dalam aktivitas.
Hasil tes keterampilan motorik halus subyek mencakup kekuatan jari-
jari tangan, koordinasi antara mata dengan tangan, serta kelenturan atau
fleksibilitas jari serta telapak tangan. Subyek belum dapat melakukan semua
kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus tersebut. baru dapat

59
60

melakukan gerakan tanpa bantuan yaitu pada kegiatan anak saat menuangkan
atau mengeluarkan cat dari wadahnya yaitu anak baru dapat mengeluarkan cat
dari wadah secara mandiri dengan tangan kanannya, kegiatan tangan kanan
pada saat mengambil cat air dan menggoreskannya dikertas yang disediakan,
serta menggerakkan telapak tangan sebelah kanan ke belakang.
Kemudian dapat melakukan dengan bantuan guru, yaitu pada kegiatan
mengeluarkan cat dari botol dengan menggunakan tangan kiri, kegiatan tangan
kiri saat mengambil cat dan menggoreskannya di atas kertas, menggerakkan
telapak tangan sebelah kanan ke depan, menggerakkan telapak tangan kiri ke
depan, serta menggerakkan telapak tangan kiri kebelakang.menggerakkan
ujung jari tangan kanan ke depan, menggerakkan ujung jari kanan ke
belakang, menggerakkan ujung jari kiri ke depan, menggerakkan ujung jari
kiri ke belakang, mendekatkan ke lima jari tangan kanan sehingga dapat
menyatu, mendekatkan kelima jari tangan kiri sehingga dapat menyatu, fokus
anak saat melakukan pembelajaran yaitu pandangan anak ketika sedang
mengambil cat air atau mengeluarkannya, pandangan anak ketika sedang
membuat suatu karya atau lukisan, serta kegiatan memutar telapak tangan,
baik telapak tangan kanan maupun kiri. Jadi skor yang diperoleh subyek pada
tes kemampuan awal

Tabel 5. Kemampuan Motorik Halus Anak Sebelum Tindakan


Kondisi Awal Kemampuan Motorik Halus Anak
Melakukan Kegaiatan pasca
Persiapan
aktivitas Finger kegiatan Finger
No Inisial Anak Kegaiatan
painting painting Skor Kriteria
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Anggis S.R. √ √ √ 3 BB
2 Audiya H.R. √ √ √ 9 BSH
3 Dimas P.N. √ √ √ 4 BB
4 Dini N. √ √ √ 5 MB
5 Dita S. √ √ √ 3 BB
6 Fariz H.A. √ √ √ 7 BSH
7 Farhan A.M. √ √ √ 6 MB
8 Fathan M. √ √ √ 9 BSH
9 Gina S.T. √ √ √ 6 MB
10 Idhan M.T. √ √ √ 3 BB

60
61

11 Kanindiya R. √ √ √ 3 BB
12 Kinara N. √ √ √ 8 BSH
13 M. Akhdan Z. √ √ √ 4 BB
14 M. Arlan F. √ √ √ 3 BB
15 M. Azka A. √ √ √ 9 BSH
16 M. Rizki S. √ √ √ 3 BB
17 M. Saeful A. √ √ √ 9 BSH
18 M. Suhendi A. √ √ √ 4 BB
19 Nijam A.F. √ √ √ 5 MB
20 Nugi √ √ √ 3 BB
21 Putra F.T. √ √ √ 7 BSH
22 Tazkia A.S. √ √ √ 6 MB
23 Yuliana Dewi √ √ √ 9 BSH
Jumlah 8 5 10 6 9 8 5 7 11
Persentase (%) 34,78 21,73 43,47 26,08 39,13 34,78 21,73 30,43 47,82

Dalam penelitian ini, peneliti membuat kriteria penilaian kemampuan


motorik halus anak menjadi tiga kriteria dengan skor minimal 3 dan skor
maksimal 9. Adapun kriteria tersebut adalah:
1. Belum berkembang (BB), apabila anak mencapai skor 3-4
2. Mulai berkembang (MB), apabila anak mencapai skor 5-6
3. Berkembang sesuai harapan (BSH), apabila anak mencapai skor 7-9
Hasil observasi kondisi awal menunjukkan bahwa kemampuan
motoric halus anak masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat pada tabel
5 yaitu pada aspek persiapan terdapat 8 anak sekitar 34,78% yang
memperoleh skor maksimal (3), pada aspek melakukan aktivitas Finger
painting terdapat 6 anak sekitar 26,08% yang memperoleh skor maksimal (3),
dan pada aspek pasca kegiatan Finger painting hanya ada 5 anak sekitar
21,73% yang memperoleh skor maksimal (3). Dari hasil observasi kondisi
awal tersebut di atas telah menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus
anak masih rendah belum dapat berkembang secara optimal. Untuk lebih jelas
lagi dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Motorik Halus Anak
Kelompok Kriteria Kondisi Awal
Jumlah Anak Persentase (%)
BB 10 43,47%
B MB 5 21,73%
BSH 8 34,78%

61
62

Pada tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan motorik halus


anak yang sudah berkembang sesuai harapan hanya ada 8 anak sekitar
34,78% saja. Hasil observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik berikut
ini:

BB
MB
BSH

BB MB BSH

Gambar 2. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Kondisi Awal

Pada gambar 2 grafik di atas dapat dilihat bahwa terdapat 10 anak


dengan kriteria belum berkembang (BB) sekitar 43,47%, 5 anak dengan
kriteria mulai berkembang (MB) sekitar 21,73%, dan hanya ada 8 anak
dengan kriteria berkembang sesuai harapan sekitar 34,78%. Keadaan ini yang
menjadi landasan bagi peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses
kegiatan pembelajaran agar kemampuan motorik halus yang dimiliki anak
dapat berkembang optimal, lebih meningkat lagi melalui kegiatan Finger
painting. Kegiatan Finger painting dipilih dalam penelitian ini karena
bahan/alat yang digunakan mudah didapat dan beragam, tidak berbahaya dan
aman bagi anak, meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri anak, anak
dapat mengenal warna dan bentuk, menstimulasi motorik halus anak, melatih
konsentrasi, ketekunan, dan membantu anak untuk memecahkan masalah
sederhana yang dihadapinya.

62
63

C. Hasil Penelitian.
1. Siklus I
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada tanggal
16-17-19 Maret 2018 yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Adapun
hasil penelitian tindakan pada siklus I meliputi: perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang diuraikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus 1
Pada tahap rencana tindakan siklus I, hal-hal yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menentukan Tema/sub tema Pembelajaran.
Tema/sub tema pembelajaran disesuaikan dengan tema yang
sedang digunakan di TK sesuai dengan program tahunan, program
semester, ataupun program bulanan dan program mingguan yang
sudah berlaku di RA. Tema/sub tema yang digunakan pada
pembelajaran siklus I adalah alam semesta/pagi-siang
2) Menyusun Rencana Kegiatan Harian.
Rencana Kegiatan Harian disusun oleh peneliti bekerjasama
dengan guru kelas dengan mencantumkan indikator dari aspek fisik
motorik halus yaitu membuat gambar dengan teknik Finger
painting dengan memakai berbagai media. (kertas gambar dan cat
air/bubur warna ) dan dikonsultasikan kepada Kepala RA. RKH ini
digunakan peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
penelitian tindakan kelas.
3) Menyiapkan media, dan alat/bahan.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan media, dan alat/
bahan bersama dengan teman sejawat berupa lembar kerja anak piring
plastik untuk menaruh bahan Finger painting.
4) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan
untuk mengamati kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan
Finger painting.

63
64

5) Menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan anak.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara guru
kelas dengan peneliti, disesuaikan dengan RKH yang telah disusun
oleh peneliti yang sudah didiskusikan dengan guru kelas serta
Kepala RA. Adapun deskripsi pelaksanaan penelitiannya adalah
sebagai berikut:
1) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama
Hari/tanggal : Jum’at, 16 Maret 2018 Tema/Sub tema
: Alam Semesta/Pagi-Siang
Kegiatan : Finger painting
Alat dan Bahan : Kertas HVS, kertas gambar, bubur warna
dari lem kayu 5 warna
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru atau
peneliti datang lebih awal untuk mempersiapkan alat/bahan dan
sarana/prasarana yang akan digunakan. Adapun pelaksanaan
tindakan pada siklus I pertemuan pertama meliputi 3 kegiatan
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut
uraian proses kegiatan pembelajaran di Kelompok B RA
Yashuda 2 Cikupa Kec. Darma Kab. Kuningan.
a) Kegiatan Awal
Sebelum mulai kegiatan pembelajaran terlebih dahulu
anak- anak berbaris di depan kelas disiapkan oleh guru untuk
mengikuti upacara bendera di halaman belakang. Selesai upacara
anak-anak masuk kelas, duduk di kursi masing-masing untuk
mulai kegiatan pembukaan. Kegiatan awal dimulai dengan guru
mengucap salam dan dijawab oleh anak-anak, dilanjutkan
dengan berdoa bersama sebelum belajar dengan dipimpin salah
satu murid yang mendapatkan giliran untuk memimpin doa.

64
65

Selesai berdoa guru menanyakan kabar anak- anak hari


ini sambil presensi siapa hari ini yang tidak berangkat sekolah.
Kemudian guru melakukan apersepsi tentang tema kegiatan
pembelajaran hari ini yaitu finger painting Guru menjelaskan
tentang kegunaan air dalam kehidupan sehari-hari sambil
bercakap-cakap dengan anak. Untuk melemaskan otot-otot
tangan anak sebelum kegiatan inti, guru mengajak anak-anak
keluar kelas membentuk lingkaran bermain menangkap kantong
biji sambil bergerak. Setelah itu anak-anak diajak masuk
kembali ke dalam kelas untuk mengikuti kegiatan selanjutnya,
dan anak-anak dipersilahkan minum bagi yang haus, serta
dipersilahkan ke kamar mandi/WC bagi yang ingin pipis/buang
air kecil ataupun buang air besar.
b) Kegiatan Inti
Guru membagi anak menjadi 5 kelompok sesuai dengan
tema yang sedang berlangsung, masing-masing kelompok dibagi
rata yang terdiri dari 4 anak, tersisa 3 orang anak, masing-
masing anak yang ter sisa dibagi ke 3 kelompok, yakni
kelompok A, B dan C. Jadi ketiga kelompok ini terdiri dari 5
orang anak. Penelitian mulai menjelaskan tentang kegiatan main
yang akan dilakukan hari ini yaitu:
(1) Praktek langsung membuat Finger painting disiapkan guru.
Guru mengkondisikan anak untuk duduk tenang
memperhatikan penjelasan guru. Guru memberikan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan dan
menjelaskan kepada anak tentang alat/bahan yang digunakan
untuk kegiatan Finger painting satu per satu. Guru memberi
kesempatan kepada anak untuk meraba bahan warna, dan
mengingatkan kepada anak supaya tidak diganggu karena
belum kering dan tidak kotor. setelah itu silahkan untuk
dijemur di luar kelas di tempat yang sudah disiapkan guru. Guru

65
66

tidak lupa memperlihatkan contoh Finger painting beras warna


yang sudah jadi kepada anak-anak.
(2) Pemberian tugas anak diminta untuk memberi tanda silang
(X).
(3) Pemberian tugas anak diminta menyebutkan gambar yang
mempunyai huruf awal yang sama (misalnya: air, api, angin,
dan lain-lain) dengan cara menempelkan kertas kata yang
sudah disediakan guru pada buku tulis anak.
Selesai menjelaskan kegiatan main hari ini, masing-
masing kelompok yang sudah dibagi guru dipersilahkan untuk
mengambil kegiatan yang disukai dengan bermain tebak kata
terlebih dahulu. Bagi kelompok yang bisa menjawab dengan
benar bisa memilih duluan kegiatan mana yang disukai,
dilanjutkan dengan kelompok selanjutnya yang bisa menjawab
tebak kata, dan kelompok terakhir mengambil kegiatan main
yang tersisa.
Guru mempersilahkan anak untuk membaca basmallah
terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan. Masing-masing
kelompok mengerjakan tugas yang berbeda sehingga guru bisa
lebih mengawasi anak dan membimbing anak yang mengalami
kesulitan. Anak-anak mengerjakan tugas masing-masing. Dalam
proses membuat Finger painting Ada juga anak yang asyik
mengobrol sambil meremas-remas bubur kertas, cat warna
sehingga berceceran di meja.
Guru memberikan motivasi dan bimbingan agar anak-
anak semangat dalam mengerjakan tugas. Guru mencatat satu
persatu anak dalam proses membuat Finger painting. Guru
mengarahkan anak bagi yang sudah selesai membuat Finger
painting bisa langsung dijemur di luar kelas, dan jangan lupa
untuk di cek apakah sudah diberi nama atau belum, setelah itu
boleh cuci tangan. Guru mendokumentasikan hasil karya anak.

66
67

c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru mengajak anak bercakap-cakap
tentang adab/sikap minum yang baik. Kemudian menyanyi lagu
“Teko” dilanjutkan dengan refleksi kegiatan yang telah
dilakukan anak dari awal hingga akhir. Guru menanyakan
bagaimana pengalaman anak selama mengikuti kegiatan dan
anak menjawab bergantian. Guru menginformasikan bahwa
untuk kegiatan besok pagi masih membuat Finger painting
dengan bahan dan pola gambar yang berbeda. Guru memberikan
pesan agar anak-anak jangan lupa menjaga kesehatan, rajin
menggosok gigi, dan sholat lima waktu. Kegiatan ditutup dengan
berdoa sesudah belajar, guru meminta salah satu anak yang
mendapat giliran memimpin doa untuk duduk di depan. Selesai
berdo’a guru mengucap salam, anak-anak menjawab salam guru
kemudian keluar kelas dengan tertib sambil berjabat tangan
dengan guru.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Kedua
Hari/tanggal : Sabtu, 17 Maret 2018
Tema/Sub tema : Alam Semesta/Pagi-Siang
Kegiatan : Finger painting
Alat dan Bahan : Kertas HVS, kertas gambar, bubur warna
dari lem kayu 5 warna
Berikut proses kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan
kedua:
a) Kegiatan Awal
Sebelum mulai kegiatan pembelajaran terlebih dahulu
anak- anak berbaris di depan kelas disiapkan oleh guru untuk
masuk kelas sambil berjabat tangan. Kegiatan awal dimulai
dengan guru mengucap salam dan dijawab oleh anak-anak,
dilanjutkan dengan berdoa bersama sebelum belajar dengan
dipimpin salah satu murid yang mendapatkan giliran untuk

67
68

memimpin doa. Selesai berdoa guru menanyakan kabar anak-


anak hari ini, sudah sarapan atau belum, sambil presensi siapa
hari ini yang tidak berangkat sekolah. Kemudian guru
melakukan apersepsi tentang tema kegiatan pembelajaran hari
ini yaitu finger painting Guru menjelaskan tentang kegunaan
finger painting sambil bercakap-cakap dengan anak. Setelah itu
guru mengajak anak untuk menghafal Asmaul Husna 1-20
bersama-sama.
Untuk melatih otot-otot tangan dan keseimbangan badan
anak, guru mengajak anak-anak keluar kelas berjalan di atas
papan titian sambil kedua tangan membawa beban balon secara
bergantian dengan tertib. Setelah itu anak-anak diajak masuk
kembali ke dalam kelas untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.
Anak-anak dipersilahkan minum dahulu bagi yang haus, dan
dipersilahkan ke kamar mandi/WC bagi yang ingin pipis/buang
air kecil ataupun buang air besar.
b) Kegiatan Inti
Anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan
tema (warna cat), masing-masing kelompok dibagi rata terdiri
dari 7 anak, tersisa 2 anak diratakan ke kelompok 1 dan 2. Pada
kegiatan inti ini peneliti mulai menjelaskan bahwa hari ini anak-
anak akan diajak bermain membuat Finger painting lagi dengan
pola gambar dan bahan yang berbeda dengan hari sebelumnya.
Kemudian peneliti menjelaskan tentang kegiatan main yang akan
dilakukan hari ini yaitu:
(1) Praktek langsung membuat Finger painting Guru
membagikan kertas gambar dan cat air/bubur warna kepada
siswa
(2) Guru memberikan contoh cara membuat lukisan dengan
finger painting sehingga murid paham apa yang dimaksud
guru

68
69

(3) Guru meminta murid untuk melakukan kegiatan finger


painting sesuai dengan contoh yang guru berikan.
(4) Mula-mula anak mengeluarkan cat di atas kertas, dan anak
mulai menggerakkan jari-jarinya di atas kertas tersebut
sesuai dengan perintah guru.
(5) Setelah selesai guru mengajak murid keluar kelas untuk
menjemur lukisan yang telah dibuat supaya kering
(6) Anak-anak diminta untuk duduk tenang memperhatikan
guru. Guru menjelaskan kepada anak alat/bahan yang
digunakan untuk kegiatan Finger painting satu per satu.
Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk meraba,
dan menanyakan warnanya apa saja. Selanjutnya guru
memberi contoh cara,melukis finger painting
(7) Kemudian guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk
mencoba bahan Finger painting ke dalam pola gambar. Guru
mengulangi lagi penjelasannya sampai anak sudah paham benar,
karena cara membuat Finger painting gambar berbeda dengan
Finger painting gambar .
Guru memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya
apabila masih ada yang belum jelas. Guru mengingatkan anak agar
tidak lupa untuk memberi nama terlebih dahulu supaya tidak
tertukar dengan temannya. Apabila sudah selesai membuat Finger
painting guru mempersilahkan kepada anak untuk memberi tulisan
tentang Finger painting yang dibuat (misalnya: balon udara)
setelah itu meminta anak untuk menjemur Finger paintingnya di
luar kelas di tempat yang sudah disiapkan guru. Guru
memperlihatkan contoh Finger painting yang sudah jadi dan
memberikan kebebasan kepada anak untuk berkreasi sesuai
dengan imajinasinya.
Pemberian tugas anak diminta untuk mengurutkan angka
1-20 pada gambar dengan alur.

69
70

Pemberian tugas anak diminta untuk menghubungkan


gambar sesuai dengan kata yang tepat dengan cara menarik
garis.
Selesai menjelaskan kegiatan main hari ini, masing-
masing kelompok yang sudah dibagi guru dipersilahkan untuk
mengambil kegiatan yang disukai dengan lomba duduk tenang.
Bagi kelompok yang ditunjuk guru paling awal bisa memilih
kegiatan yang disukai, dilanjutkan dengan kelompok selanjutnya
yang ditunjuk guru, dan kelompok terakhir mengambil kegiatan
main yang tersisa. Anak-anak membaca basmallah terlebih
dahulu dan mulai mengerjakan tugas masing-masing. Ada anak
yang bertanya, “bu guru boleh tidak kalau menempelnya huruf
atau angka?” dan dijawab oleh guru, “boleh saja asal jangan
berebutan ya!”. Beberapa anak sudah bisa mengambil lem
dengan satu jari tanpa kesulitan, namun masih ada sebagian anak
yang mengambil lem secara berlebihan sehingga berlepotan.
Guru melihat ada anak yang menempelkan potongan kain
flanelnya dengan cara ditaburkan tidak menjimpit satu per satu.
Sebagian anak membuat Finger painting balon udara dengan
warna yang beragam, sehingga nampak warna-warni namun
tidak menunjukkan kreasi pola warna yang rapi mungkin karena
banyak pilihan warna membuat anak bingung
mengkombinasikan angka atau huruf agar nampak rapi dan
indah.
Hanya ada beberapa anak yang memilih amgka yang
seragam untuk ditempel. Masih ada beberapa anak yang asyik
mengobrol dan terburu-buru dalam menyusun bahan Finger
painting dengan asal-asalan. Anak-anak terlihat aktif dan dapat
bekerjasama dengan temannya berbagi warna yang berbeda.
Guru mencatat satu persatu anak dalam proses membuat Finger
painting bubur kertas atau adoanan warna . Finger painting yang

70
71

sudah selesai dibuat dijemur di luar kelas di tempat yang sudah


disiapkan guru. Hasil karya anak kemudian didokumentasikan
guru.
c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru melakukan tanya jawab tentang
manfaat adanya udara. Kemudian guru mengajak anak menyanyi
lagu “Udara Cerah” sambil bertepuk tangan dilanjutkan dengan
refleksi kegiatan yang telah dilakukan anak hari ini dari awal
hingga akhir. Guru menanyakan kepada anak apa saja
pengalaman yang diperoleh selama mengikuti kegiatan
pembelajaran, dan anak menjawab bergantian. Guru
menginformasikan bahwa untuk kegiatan besok pagi masih tetap
membuat Finger painting lagi, namun dengan bahan dan pola
gambar yang berbeda. Kegiatan ditutup dengan berdoa sesudah
belajar, guru meminta salah satu anak yang mendapat giliran
memimpin doa untuk duduk di depan. Guru mengucap salam,
anak-anak menjawab salam guru dan keluar kelas dengan
berjabat tangan.
3) Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Ketiga
Hari/tanggal : Senin, 19 Maret 2018
Tema/Sub tema : Alam semesta/pagi-siang
Kegiatan : Finger painting.
Alat dan Bahan : Kertas HVS, kertas gambar, bubur warna
dari lem kayu 5 warna
Berikut proses kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan
ketiga:
a) Kegiatan Awal
Siswa dipersiapkan untuk mengikuti pelajaran dan
memperhatikan guru. Sebelum pelajaran dimulai guru
mengucapkan salam “Assalamu’alaikum warahmatullah
wabarakatuh” dan dilanjutkan dengan sapaan “selamat pagi”.

71
72

Siswa menjawab salam dan sapaan walaupun masih dibantu


guru, kemudian guru mengajak siswa berdoa bersama
sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan dilanjutkan dengan guru
memberikan penjelasan kepada siswa bahwa hari ini belajar
dengan menggunakan metode finger painting. Sebelum
memulai pembelajaran dengan menggunakan metode finger
painting, guru melakukan pemanasan dengan membuat
gerakan pada telapak tangan yaitu dengan membuka dan
menutup telapak tangan.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru membagikan kertas gambar dan cat air/bubur warna
kepada siswa
(2) Guru memberikan contoh cara membuat lukisan dengan
finger painting sehingga murid paham apa yang
dimaksud guru
(3) Guru meminta murid untuk melakukan kegiatan finger
painting sesuai dengan contoh yang guru berikan.
(4) Mula-mula anak mengeluarkan cat di atas kertas, dan
anak mulai menggerakkan jari-jarinya di atas kertas
tersebut sesuai dengan perintah guru.
(5) Setelah selesai guru mengajak murid keluar kelas untuk
menjemur lukisan yang telah dibuat supaya kering
c) Kegiatan Akhir
(1) Siswa diajak guru untuk merapikan alat dan bahan yang
sudah tidak digunakan
(2) Guru mengajak siswa keluar kelas yaitu ke washtafel
yang ada di depan kelas dan membersihkan tangan yang
terkena cat
(3) Guru mengajak anak untuk melakukan pendinginan,
yaitu dengan bernyanyi sambil bertepuk tangan.
(4) Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama sebelum

72
73

pulang
c. Observasi Siklus I
Dari kegiatan observasi pada Siklus I didapatkan data
kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan Finger painting
dengan berbagai media. Berikut data hasil observasi pada tindakan
Siklus I:
1) Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Pertama

Tabel 7. Data Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger
painting Pada Siklus I Pertemuan I
Siklus I Pertemuan Pertama
Memberi Lem Merekatkan
No Inisial Anak Menyusun Bahan
pada Pola Bahan Finger Skor Kriteria
Finger painting
Gambar painting
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Anggis S.R. √ √ √ 3 BB
2 Audiya H.R. √ √ √ 8 BSH
3 Dimas P.N. √ √ √ 6 MB
4 Dini N. √ √ √ 7 BSH
5 Dita S. √ √ √ 4 BB
6 Fariz H.A. √ √ √ 8 BSH
7 Farhan A.M. √ √ √ 6 MB
8 Fathan M. √ √ √ 9 BSH
9 Gina S.T. √ √ √ 6 MB
10 Idhan M.T. √ √ √ 3 BB
11 Kanindiya R. √ √ √ 4 BB
12 Kinara N. √ √ √ 8 BSH
13 M. Akhdan Z. √ √ √ 8 BSH
14 M. Arlan F. √ √ √ 3 BB
15 M. Azka A. √ √ √ 9 BSH
16 M. Rizki S. √ √ √ 3 BB
17 M. Saeful A. √ √ √ 8 BSH
18 M. Suhendi A. √ √ √ 6 MB
19 Nijam A.F. √ √ √ 7 BSH
20 Nugi √ √ √ 4 BB
21 Putra F.T. √ √ √ 8 BSH
22 Tazkia A.S. √ √ √ 6 MB
23 Yuliana Dewi √ √ √ 9 BSH
Jumlah 10 6 7 8 10 5 6 10 7
Persentase (%) 43,47 26,08 30,43 34,78 43,47 21,73 26,08 43,47 30,43

73
74

Dari Siklus I pertemuan pertama maka dapat dilihat pada tabel


7 yaitu pada aspek memberi lem pada pola gambar terdapat 10 anak
sekitar 43,47% yang memperoleh skor maksimal (3), pada aspek
menyusun bahan Finger painting terdapat 8 anak sekitar 34,78% yang
memperoleh skor maksimal (3), dan pada aspek merekatkan bahan
Finger painting terdapat 6 anak sekitar 26,08% yang memperoleh skor
maksimal (3). Dari hasil observasi tersebut di atas menunjukkan
bahwa kemampuan motorik halus anak telah mengalami peningkatan
dari kondisi awal. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel 8 di
bawah ini:

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I


Pertemuan Pertama
Kelompok Kriteria Siklus I Pertemuan Pertama
Jumlah Anak Persentase (%)
BB 7 30,43%
B MB 5 21,73%
BSH 11 47,82%

Pada tabel 8 maka dapat dilihat bahwa kemampuan motorik


halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan sudah terjadi
peningkatan dari kondisi awal yaitu 7 anak sekitar 46,67%. Hasil
observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik berikut ini:

BB
9
MB
BSH

BB MB BSH

Gambar 3. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan II

74
75

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat 7 anak dengan


kriteria belum berkembang sekitar 30,43% , 5 anak dengan kriteria
mulai berkembang sekitar 21,73% dan ada 11 anak yang sudah
berkembang sesuai harapan sekitar 47,82%. Hasil observasi
kemampuan motorik halus anak pada Siklus I pertemuan pertama
telah mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum dilakukan
tindakan penelitian.

2) Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Kedua.

Tabel 9. Data Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger
painting Pada Siklus I Pertemuan Kedua

Siklus I Pertemuan Kedua


Memberi Lem Menyusun Merekatkan
pada Pola Bahan Finger Bahan Finger Skor Kriteria
No Inisial Anak Gambar painting painting
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Anggis S.R. √ √ √ 3 BB
2 Audiya H.R. √ √ √ 9 BSH
3 Dimas P.N. √ √ √ 7 BSH
4 Dini N. √ √ √ 8 BSH
5 Dita S. √ √ √ 7 BSH
6 Fariz H.A. √ √ √ 8 BSH
7 Farhan A.M. √ √ √ 9 BSH
8 Fathan M. √ √ √ 9 BSH
9 Gina S.T. √ √ √ 9 BSH
10 Idhan M.T. √ √ √ 3 BB
11 Kanindiya R. √ √ √ 7 BSH
12 Kinara N. √ √ √ 9 BSH
13 M. Akhdan Z. √ √ √ 6 MB
14 M. Arlan F. √ √ √ 5 MB
15 M. Azka A. √ √ √ 9 BSH
16 M. Rizki S. √ √ √ 3 BB
17 M. Saeful A. √ √ √ 9 BSH
18 M. Suhendi A. √ √ √ 7 BSH
19 Nijam A.F. √ √ √ 8 BSH
20 Nugi √ √ √ 7 BSH
21 Putra F.T. √ √ √ 8 BSH
22 Tazkia A.S. √ √ √ 9 BSH

75
76

23 Yuliana Dewi √ √ √ 9 BSH


Jumlah 15 5 3 10 9 4 15 5 3
Persentase (%) 65,21 21,73 13,04 43,47 39,13 17,39 65,21 21,73 13,04

Dari Siklus I pertemuan kedua maka dapat dilihat pada tabel 9


yaitu pada aspek memberi lem pada pola gambar terdapat 15 anak
sekitar 65,21% yang memperoleh skor maksimal (3), pada aspek
menyusun bahan Finger painting terdapat 10 anak sekitar 43,47%
yang memperoleh skor maksimal (3), dan pada aspek merekatkan
bahan Finger painting terdapat 15 anak sekitar 65,21% yang
memperoleh skor maksimal (3). Hasil observasi tersebut di atas
menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak mengalami
peningkatan yang signifikan dari pertemuan sebelumnya. Untuk lebih
jelas lagi dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini:
Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I
Pertemuan Kedua
Kelompok Kriteria Siklus I Pertemuan Kedua
Jumlah Anak Persentase (%)
BB 3 13,04%
B MB 2 8,69%
BSH 18 78,26%

Pada tabel 10 maka dapat dilihat bahwa kemampuan motorik


halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan terjadi peningkatan
dari pertemuan sebelumnya yaitu 18 anak sekitar 78,26%. Hasil
observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik berikut ini:
1
8

1
5
BB
MB
BS

B M BS
B B H
Gambar 4. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan II

76
77

Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat 3 anak dengan


kriteria belum berkembang sekitar 13,04%, 2 anak dengan kriteria
mulai berkembang sekitar 8,69% dan 18 anak dengan kriteria
berkembang sesuai harapan sekitar 78,26%. Hasil observasi
kemampuan motorik halus anak pada Siklus I pertemuan pertama
mengalami peningkatan yang signifikan dari pertemuan sebelumnya.

3) Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Ketiga.


Hasil observasi siklus I pertemuan ketiga ditunjukkan dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 11. Data Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger
painting Pada Siklus I Pertemuan Ketiga

Siklus I Pertemuan Ketiga


Memberi Lem Merekatkan
Menyusun Bahan
pada Pola Bahan Finger
No Inisial Anak Finger painting Skor Kriteria
Gambar painting
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Anggis S.R. √ √ √ 6 MB
2 Audiya H.R. √ √ √ 9 BSH
3 Dimas P.N. √ √ √ 9 BSH
4 Dini N. √ √ √ 8 BSH
5 Dita S. √ √ √ 9 BSH
6 Fariz H.A. √ √ √ 9 BSH
7 Farhan A.M. √ √ √ 9 BSH
8 Fathan M. √ √ √ 9 BSH
9 Gina S.T. √ √ √ 9 BSH
10 Idhan M.T. √ √ √ 6 MB
11 Kanindiya R. √ √ √ 9 BSH
12 Kinara N. √ √ √ 9 BSH
13 M. Akhdan Z. √ √ √ 8 BSH
14 M. Arlan F. √ √ √ 7 BSH
15 M. Azka A. √ √ √ 9 BSH
16 M. Rizki S. √ √ √ 6 MB
17 M. Saeful A. √ √ √ 9 BSH
18 M. Suhendi A. √ √ √ 9 BSH
19 Nijam A.F. √ √ √ 8 BSH
20 Nugi √ √ √ 9 BSH
21 Putra F.T. √ √ √ 9 BSH
22 Tazkia A.S. √ √ √ 9 BSH
23 Yuliana Dewi √ √ √ 9 BSH
Jumlah 19 4 0 17 6 0 19 4 0
Persentase(%) 82,60 17,39 0 73,91 26,08 0 82,60 17,39 0

77
78

Dari Siklus I pertemuan ketiga maka dapat dilihat pada tabel


11 yaitu pada aspek memberi lem pada pola gambar terdapat 19 anak
sekitar 82,60% yang memperoleh skor maksimal (3), pada aspek
menyusun bahan Finger painting terdapat 17 anak sekitar 73,91%
yang memperoleh skor maksimal (3), dan pada aspek merekatkan
bahan Finger painting terdapat 19 anak sekitar 82,60% yang
memperoleh skor maksimal (3). Hasil observasi tersebut di atas
menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak selalu
mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Untuk lebih jelas
lagi dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I
Pertemuan Ketiga
Kelompok Kriteria Siklus I Pertemuan Ketiga
Jumlah Anak Persentase (%)
BB 0 0%
B MB 3 13,04%
BSH 20 86,95%
Pada tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan motorik
halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan mengalami
peningkatan kembali dari pertemuan sebelumnya yaitu 20 anak sekitar
86,95%. Hasil observasi tersebut dituangkan dalam grafik berikut ini:
14
12
10
BB
MB
BSH

BB MB BSH

Gambar 5. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan III


]

78
79

Grafik di atas menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus


anak mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu terdapat 20 anak
dengan kriteria berkembang sesuai harapan sekitar 86,67%. Hasil ini
sudah memenuhi indikator keberhasilan, namun untuk lebih
memantapkan lagi maka penelitian ini masih dilanjutkan pada
tindakan siklus II.

d. Refleksi Siklus I
Refleksi pada siklus 1 dilakukan oleh peneliti dan guru kelas
pada akhir siklus 1 untuk membahas hal-hal yang menjadi hambatan
atau kendala pada pelaksanaan siklus 1. Hasil dari refleksi selanjutnya
dapat dijadikan sebagai pijakan untuk melakukan kegiatan pada siklus
II. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi peneliti dengan guru
kelas diperoleh hal-hal yang menjadi hambatan pada tindakan siklus I,
yaitu:
1) Beberapa anak masih merasa jijik menggunakan jari-jemari
tangannya untuk mengambil lem karena masih merasa takut lem
yang menempel di jari-jemari tangan anak tidak bisa dibersihkan,
sehingga ada anak yang mengambil lem terlalu banyak ataupun
terlalu sedikit, dan cara mengoleskannya pun banyak yang belum
rata masih berlepotan.
2) Masih ada banyak anak yang hasil karyanya belum rapi.
3) Terdapat sejumlah anak yang masih suka asyik mengobrol, kurang
hati-hati dan terburu-buru dalam kegiatan Finger painting
sehingga hasilnya kurang maksimal.

e. Hipotesis Tindakan
Dengan demikian hipotesis siklus II adalah peneliti akan
memberikan motivasi dan reward agar anak-anak mau menggunakan
jemari tangan kanannya untuk finger painting dan anak-anak dapat
meningkatkan hasil karyanya menjadi lebih baik lagi, lebih rapi.

79
80

Dan langkah selanjutnya dalam siklus II peneliti akan mengganti


kelompok dengan pembagian kelompok yang tepat dimana anak
yang memiliki hubungan dekat akan dipisah atau tidak berada dalam
satu kelompok agar anak tidak asyik mengobrol, bisa lebih fokus
mengerjakan tugas, dan lebih maksimal lagi dalam membuat karya
Finger painting sehingga kemampuan motorik halus anak dapat
meningkat.

2. Siklus II
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan pada
tanggal 18-20 April 2018 dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Adapun
hasil penelitian tindakan pada siklus II meliputi: perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang diuraikan sebagai
berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada tahap rencana tindakan siklus II, hal-hal yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menentukan Tema Pembelajaran.
Tema pembelajaran disesuaikan dengan tema yang sedang
berlangsung di RA. Tema pembelajaran pada Siklus II adalah tanah
air.
2) Menyusun Rencana Kegiatan Harian.
Rencana Kegiatan Harian disusun oleh peneliti sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan
mencantumkan indikator dari aspek fisik motorik halus yaitu
membuat gambar dengan teknik Finger painting memakai berbagai
media.
3) Menyiapkan media, dan alat/bahan.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan media, dan
dan cat atau bubur kertas dan .piring plastik untuk menaruh bahan
Finger painting.

80
81

4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk


mengamati kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan Finger
painting.
5) Menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan anak.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


1) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama
Hari/tanggal : Rabu , 18 April 2018
Tema/Sub tema : Tanah air
Kegiatan : finger painting
Alat dan Bahan : aneka cat dan bubur kertas
Jumlah anak yang masuk pada pertemuan pertama siklus
II sebanyak 23 anak. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus
II pertemuan pertama meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut uraian proses kegiatan
pembelajaran di Kelompok B RA Yashuda 2 Cikupa Kec.
Darma Kab. Kuningan.
a) Kegiatan Awal
Sebelum mulai kegiatan pembelajaran terlebih dahulu
anak- anak berbaris di depan kelas disiapkan oleh guru untuk
mengikuti upacara bendera di halaman belakang. Selesai upacara
anak-anak masuk kelas, duduk di kursi masing-masing untuk
mulai kegiatan pembukaan. Kegiatan awal dimulai dengan guru
mengucap salam dan dijawab oleh anak-anak, dilanjutkan
dengan berdoa bersama sebelum belajar dengan dipimpin salah
satu murid yang mendapatkan giliran untuk memimpin doa.
Selesai berdoa guru menanyakan kabar anak- anak hari ini
sambil presensi siapa hari ini yang tidak berangkat sekolah.
Kemudian guru melakukan apersepsi tentang tema kegiatan
pembelajaran hari ini yaitu finger painting Guru menjelaskan

81
82

tentang finger painting, ada apa saja sambil bercakap-cakap


dengan anak. Untuk melemaskan otot-otot tangan anak sebelum
kegiatan inti, guru mengajak anak-anak keluar kelas membentuk
lingkaran bermain bola dengan cara bola dipantulkan diam
ditempat. Setelah itu anak-anak diajak masuk kembali ke dalam
kelas untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, dan anak-anak
dipersilahkan minum bagi yang haus, serta dipersilahkan ke
kamar mandi/wc bagi yang ingin pipis/buang air kecil ataupun
buang air besar.
b) Kegiatan Inti
Seperti biasa guru membagi anak menjadi tiga kelompok,
masing-masing kelompok dibagi rata terdiri dari 7 anak, tersisa 2
orang anak dibagi rata ke kelompok 1 dan 2. sesuai dengan tema
yang sedang berlangsung, ada kelompok bintang, bulan, dan
matahari. Peneliti mulai menjelaskan tentang kegiatan main yang
akan dilakukan hari ini yaitu:
(1) Praktek langsung membuat Finger painting yang sudah
disiapkan guru. Anak-anak diminta untuk duduk tenang
memperhatikan guru. Guru menjelaskan kepada anak
alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan Finger painting
satu per satu. Guru memberi contoh cara mencampur warna
atau membuat bubur kertas sesuai kebutuhan, .dan hati-hati,
kemudian mengambil kertas bekas secara acak sambil
ditekan pelan-pelan dan dirapikan agar potongan kardus
bekas dan mengambl air dan menjealskan porsi air. Guru
mengulangi lagi penjelasannya sampai anak benar-benar
paham dan mengerti cara membuat Finger painting dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya apakah
masih ada yang belum jelas. Guru mengingatkan anak jangan
lupa untuk memberi kode nama terlebih dahulu agar tidak
tertukar dengan temannya. Apabila sudah selesai membuat

82
83

Finger painting guru mempersilahkan kepada anak untuk


menjemur hasil Finger paintingnya di luar kelas di tempat
yang sudah disiapkan guru. Guru memperlihatkan contoh
Finger painting kepada anak.
(2) Pemberian tugas anak diminta untuk menyebutkan perbedaan
dua buah benda dengan cara memberi tanda silang (X) pada
gambar pemandangan di langit waktu malam.
(3) Pemberian tugas anak diminta menyebutkan nama-nama
benda yang suara huruf awalnya sama dengan cara
melingkari gambarnya.
Selesai menjelaskan kegiatan main hari ini, masing-
masing kelompok yang sudah dibagi guru dipersilahkan untuk
mengambil kegiatan yang disukai dengan bermain kuis terlebih
dahulu. Bagi kelompok yang bisa menjawab duluan dengan
benar maka bisa memilih kegiatan mana yang disukai lebih dulu,
dilanjutkan dengan kelompok selanjutnya yang bisa menjawab
kuis dengan benar, dan kelompok terakhir mengambil kegiatan
main yang tersisa. Anak-anak membaca basmallah terlebih
dahulu sebelum memulai kegiatan. Masing-masing kelompok
mengerjakan tugas yang berbeda sehingga guru bisa lebih
mengawasi anak satu per satu dan membimbing anak apabila ada
yang mengalami kesulitan. Dalam proses membuat Finger
painting anak-anak sangat antusias, terlihat asyik dan
menikmati. Anak-anak sudah benar dalam mengaduk kertas
tidak ada anak yang merasa jijik dan takut apabila cat yang
menempel dijarinya tidak bisa dibersihkan. Guru memberikan
motivasi agar anak-anak semangat dalam mengerjakan tugas.
Guru mencatat kegiatan anak dalam proses membuat Finger
painting. Bagi anak yang sudah selesai membuat Finger painting
bisa langsung dijemur di luar kelas, dan jangan lupa untuk cuci
tangan. Guru mendokumentasikan hasil karya anak.

83
84

c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru mengajak anak untuk lomba
merapikan hasil karya sendiri dengan cara memajangkan hasil
karya anak ke dalam dinding yang tersedia berupa papnn.
Kemudian guru mengajak anak untuk menyanyi lagu “Bintang
Kejora” dilanjutkan dengan refleksi kegiatan yang telah
dilakukan anak dari awal hingga akhir. Guru menanyakan
bagaimana pengalaman anak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran hari ini. Guru memberikan hadiah bentuk bintang
dari kertas sebagai reward kepada anak yang telah bermain dan
berkarya dengan bagus. Kegiatan ditutup dengan berdoa sesudah
belajar, guru meminta salah satu anak yang mendapat giliran
memimpin doa untuk duduk di depan. Guru memberi salam,
anak-anak menjawab salam guru dan keluar kelas dengan tertib
sambil berjabat tangan.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua
Hari/tanggal : Kamis, 19 April 2018
Tema/Sub tema : Tanah Air
Kegiatan : Finger painting
Alat dan Bahan : Bubur kertas dan campuaran cat aneka
warna
Berikut ini proses kegiatan pembelajaran siklus II
pertemuan kedua:
a) Kegiatan Awal
Sebelum mulai kegiatan pembelajaran terlebih dahulu
anak- anak berbaris di depan kelas disiapkan oleh guru untuk
masuk kelas sambil berjabat tangan. Kegiatan awal dimulai
dengan guru mengucap salam dan dijawab oleh anak-anak,
dilanjutkan dengan berdoa bersama sebelum belajar dengan
dipimpin salah satu murid yang mendapatkan giliran untuk
memimpin doa duduk di depan. Selesai berdoa guru

84
85

menanyakan kabar anak-anak hari ini, apakah ada yang sakit


atau tidak, sudah sarapan atau belum, sambil presensi hari ini
ada berpa anak yang berangkat. Kemudian guru melakukan
apersepsi tentang tema kegiatan pembelajaran hari ini yaitu
finger painting Guru menjelaskan tentang benda-benda yang ada
di langit di waktu malam hari dengan anak. Kemudian guru
mengajak anak untuk menghafal Hadist Keindahan bersama-
sama. Untuk melatih kekuatan otot-otot tangan dan kaki anak,
guru mengajak anak-anak keluar kelas membuat dua kelompok
untuk bermain ular naga di halaman belakang kelas. Selesai
bermain ular naga, anak-anak kemudian diajak masuk kembali
ke dalam kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
selanjutnya. Anak-anak dipersilahkan makan atau minuman
ringan yang dibawanya.
b) Kegiatan Inti
Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok seperti hari
kemarin. Kemudian peneliti mulai menjelaskan tentang kegiatan
main yang akan dilakukan hari ini yaitu:
(1) Praktek langsung membuat Finger painting dikeringkan.
Anak-anak diminta untuk duduk dikelompoknya masing-
masing memperhatikan guru. Guru menjelaskan kepada anak
alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan Finger painting
satu per satu. Guru memberi contoh cara mengambil bubur
kertas sesuai kebutuhan, mengoleskan ke dalam permukaan
kertas gambar bulan dengan rata dan hati-hati, kemudian
mengambil campuran warna dan membuat garis pembatas
Guru mengulangi lagi penjelasannya sampai anak sudah
paham benar. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk
bertanya apabila belum jelas. Guru mengingatkan anak agar
tidak lupa untuk memberi nama terlebih dahulu supaya tidak
tertukar dengan temannya. Apabila sudah selesai membuat

85
86

Finger painting guru mempersilahkan kepada anak untuk


memberi tulisan tentang Finger painting yang dibuat
(misalnya: bulan) setelah itu meminta anak untuk menjemur
Finger paintingnya di luar kelas di tempat yang sudah
disiapkan guru. Guru memperlihatkan contoh Finger painting
gambar bulan yang sudah jadi.
(2) Pemberian tugas anak diminta untuk mencari jejak astronot
yang pergi ke bulan dengan cara memberi tanda lingkaran
kecil-kecil jalan menuju ke bulan memakai spidol warna.
(3) Pemberian tugas anak diminta untuk menyebutkan kata-kata
yang huruf awalnya sama dengan cara memberi tanda
(melingkari) huruf awalnya memakai spidol warna,
misalnya: h ujan – h utan.

Selesai menjelaskan kegiatan main hari ini, masing-


masing kelompok yang sudah dibagi guru dipersilahkan untuk
mengambil kegiatan yang disukai dengan bermain tebak nama-
nama bulan masehi. Bagi kelompok yang menjawab cepat dan
benar bisa memilih kegiatan paling awal yang disukai,
dilanjutkan dengan kelompok selanjutnya yang benar menjawab,
dan kelompok terakhir mengambil kegiatan main yang tersisa.
Anak-anak membaca basmallah sebelum memulai kegiatan dan
mulai mengerjakan tugas masing-masing. Anak-anak sudah bisa
mengambil lem dengan satu jari tanpa kesulitan, dan
menempelkan kulit telur dengan hati-hati dan konsentrasi.
Semua terlihat serius dalam mengerjakan tugas. Guru melakukan
pengawasan dengan memberikan motivasi dan bimbingan agar
anak-anak dapat berkreasi lebih baik dari sebelumnya dengan
hasil yang rapi. Finger painting yang sudah selesai dibuat
dijemur di luar kelas di tempat yang sudah disiapkan guru. Hasil
karya anak kemudian didokumentasikan guru.

86
87

c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru melakukan tanya jawab tentang
benda-benda yang ada di langit ada apa saja. Anak-anak
menjawab pertanyaan guru dengan antusias dan penuh semangat.
Kemudian guru mengajak anak menyanyi lagu “Nama-nama hari
dan bulan” sambil bergerak bebas sesuai dengan irama lagu.
Kegiatan selanjutnya adalah refleksi , apa saja yang telah
dilakukan anak hari ini dari awal hingga akhir. Guru
menanyakan kepada anak pengalaman yang diperoleh selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru memberikan hadiah
bentuk bulan dari kertas sebagai reward kepada anak yang telah
bermain dan berkarya dengan bagus serta memberikan motivasi
kepada anak agar kegiatan selanjutnya lebih baik lagi. Kegiatan
ditutup dengan berdoa sesudah belajar, guru meminta salah satu
anak yang mendapat giliran memimpin doa untuk duduk di
depan memimpin doa. Guru mengucap salam, anak-anak
menjawab salam guru dengan kompak dan keluar kelas dengan
tertib sambil berjabat tangan.
3) Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Ketiga
Hari/tanggal : Jum’at, 20 April 2018
Kelompok :B
Tema/Sub tema : Tanah Air.
Kegiatan : menggambar finger painting
Bahan : Pola gambar mabil
Berikut proses kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan
ketiga:
a) Kegiatan Awal
Kegaiatan awal dimulai dengan anak-anak berbaris di
depan kelas disiapkan oleh guru untuk masuk kelas sambil
berjabat tangan. Guru mengucap salam dan dijawab oleh anak-
anak, dilanjutkan dengan berdoa bersama sebelum belajar

87
88

dipimpin oleh salah satu murid yang mendapatkan giliran untuk


memimpin doa. Selesai berdoa guru menanyakan kabar anak-
anak hari ini sambil presensi dilanjutkan apersepsi tentang tema
kegiatan pembelajaran hari ini yaitu . Guru menjelaskan tentang
manfaat kendaraan dalam kehidupan sehari-hari. Guru mengajak
anak untuk mengucap doa syukur nikmat bersama-sama.
Kemudian anak diajak untuk melakukan senam mengikuti irama
musik “Senam Irama Ceria” di pendopo belakang kelas. Selesai
senam anak-anak dipersilahkan minum dahulu, dan silahkan ke
kamar mandi/wc kalau ada yang mau pipis/buang air kecil
ataupun buang air besar.
b) Kegiatan Inti
Anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok sama seperti
hari kemarin. Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan bahwa hari
ini anak- anak akan diajak bermain membuat Finger painting
lagi dengan cara yang sama dengan hari kemarin, namun dengan
pola gambar dan bahan yangberbeda. Kemudian peneliti
menjelaskan tentang kegiatan main yang akan dilakukan hari ini
yaitu:
(1) Praktek langsung membuat Finger painting .yang sudah
dipola dan disiapkan guru. Guru menjelaskan kepada anak
bahan dan media yang digunakan untuk kegiatan Finger
painting satu per satu. Untuk kali ini guru tidak
mendemonstrasikan proses pembuatan Finger painting
gambar bulan karena anak sudah dianggap mampu dan
memiliki pengalaman sebelumnya. Guru tetap memberi
kesempatan kepada anak untuk bertanya apabila masih ada
yang belum jelas. Guru memperlihatkan contoh Finger
painting gambar matahari yang sudah jadi. Guru bertanya
pada anak-anak, “bisa membuat Finger painting ?” dan
anak-anak menjawab serentak, “ bisa bu guru!”. Guru

88
89

memuji anak, “wah..hebat semuanya! Baik goood”


(2) Pemberian tugas anak diminta untuk menyusun gambar dari
kecil ke besar dengan cara menempelkan gambar di buku
menempel anak masing-masing.
(3) Selesai menjelaskan tentang kegiatan main yang dilakukan hari
ini, kelompok yang sudah dibagi guru dipersilahkan untuk
mengambil kegiatan yang disukai dengan lomba tebak kata. Bagi
kelompok yang bisa menebak dengan benar boleh memilih
kegiatan main yang disukai lebih dulu, dilanjutkan dengan
kelompok selanjutnya yang bisa menebak dengan benar, dan
kelompok yang tidak bisa menebak dengan benar mengambil
kegiatan terakhir. Anak-anak membaca basmallah terlebih dahulu
dan mulai mengerjakan tugas masing- masing. Anak-anak sudah
terampil dalam mengambil bubur kertas sesuai kebutuhan dan
mengoleskannya pada permukaan gambar mengikuti garis dengan
hati-hati agar tidak keluar garis. Cara menempelkan angka atau
huruf juga sudah benar, dijimpit satu per satu. Anak-anak terlihat
fokus mengerjakan tugas masing-masing, tidak ada yang saling
mengganggu ataupun asyik mengobrol. Sebagian anak yang sudah
selesai membuat Finger painting gambar kemudian menuliskan
kata dibawah gambar dengan menggunakan pensil. Guru mencatat
satu persatu anak dalam proses membuat Finger painting gambar
. Finger painting yang sudah selesai dibuat dijemur di luar kelas di
tempat yang sudah disiapkan guru. Guru mendokumentasikan
hasil karya anak.
c) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir anak-anak diajak lomba demonstrasi
cara berpakain yang rapi dan sopan dengan merapikan pakaian
yang dikenakan anak langsung. Kemudian guru mengajak anak
bernyanyi lagu “Matahari Terbenam” dilanjutkan dengan
refleksi kegiatan yang telah dilakukan anak hari ini dari awal
hingga akhir. Guru menanyakan kepada anak apa saja
pengalaman yang diperoleh selama mengikuti kegiatan. Guru

89
90

melakukan evaluasi kegiatan secara keseluruhan dari kegiatan


awal sampai kegiatan akhir dan memberikan hadiah sebagai
reward kepada anak yang telah berkarya dengan baik. Kegiatan
ditutup dengan berdoa sesudah belajar, guru meminta salah satu
anak yang mendapat giliran memimpin doa untuk duduk di
depan. Guru mengucap salam, anak-anak menjawab salam guru
dan keluar kelas dengan tertib sambil berjabat tangan.
c. Observasi Siklus II
Data hasil observasi pada siklus II diuraikan sebagai berikut:
1) Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Pertama
Tabel 13. Data Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger
painting Pada Siklus II Pertemuan Pertama
Siklus II Pertemuan Pertama
Memberi Lem Merekatkan
Menyusun Bahan Skor Kriteria
No Inisial Anak pada pola Bahan Finger
Finger painting
gambar painting
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Anggis S.R. √ √ √ 6 MB
2 Audiya H.R. √ √ √ 9 BSH
3 Dimas P.N. √ √ √ 9 BSH
4 Dini N. √ √ √ 8 BSH
5 Dita S. √ √ √ 9 BSH
6 Fariz H.A. √ √ √ 9 BSH
7 Farhan A.M. √ √ √ 9 BSH
8 Fathan M. √ √ √ 9 BSH
9 Gina S.T. √ √ √ 9 BSH
10 Idhan M.T. √ √ √ 6 MB
11 Kanindiya R. √ √ √ 9 BSH
12 Kinara N. √ √ √ 9 BSH
13 M. Akhdan Z. √ √ √ 8 BSH
14 M. Arlan F. √ √ √ 7 BSH
15 M. Azka A. √ √ √ 9 BSH
16 M. Rizki S. √ √ √ 6 MB
17 M. Saeful A. √ √ √ 9 BSH
18 M. Suhendi A. √ √ √ 9 BSH
19 Nijam A.F. √ √ √ 8 BSH
20 Nugi √ √ √ 9 BSH
21 Putra F.T. √ √ √ 9 BSH
22 Tazkia A.S. √ √ √ 9 BSH
23 Yuliana Dewi √ √ √ 9 BSH
Jumlah 19 4 0 17 6 0 19 4 0

90
91

Persentase (%) 82,60 17,39 0 73,91 26,06 0 82,60 17,39 0


Dari Siklus II pertemuan pertama maka dapat dilihat pada
tabel 13 yaitu pada aspek memberi lem pada pola gambar terdapat
19 anak sekitar 82,60% yang memperoleh skor maksimal (3), pada
aspek menyusun bahan Finger painting terdapat 17 anak sekitar
73,91% yang memperoleh skor maksimal (3), dan pada aspek
merekatkan bahan Finger painting terdapat 19 anak sekitar 82,60%
yang memperoleh skor maksimal (3). Hasil observasi tersebut di atas
sama dengan hasil pertemuan sebelumnya yaitu pada Siklus I
pertemuan ketiga. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel 14
di bawah ini:
Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
Siklus II Pertemuan Pertama
Kelompok Kriteria Siklus II Pertemuan Pertama
Jumlah Anak Persentase (%)
BB 0 0%
B MB 3 13,04%
BSH 20 86,95%

Pada tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan


motorik halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan sama
dengan pertemuan sebelumnya yaitu 20 anak sekitar 86,95%. Hasil
observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik berikut ini:

20
18
15
BB
MB
BSH

BB MB BSH

Gambar 6. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan I

91
92

Pada gambar 6 maka dapat dilihat bahwa grafik tersebut


menunjukkan perkembangan kemampuan motorik halus anak tidak
mengalami perubahan atau terjadi peningkatan dari pertemuan
sebelumnya, karena hasil yang diperoleh sama yaitu terdapat 20
anak dengan kriteria berkembang sesuai harapan sekitar 86,95%.
Hal ini kemungkinan terpengaruh karena jarak atau jeda waktu
antara siklus I dengan siklus II.
2) Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Kedua.
Tabel 15. Data Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger
painting Pada Siklus II Pertemuan Kedua
Siklus II Pertemuan Kedua
Memberi
Merekatkan
Lem pada Menyusun Bahan
No Inisial Anak Bahan Finger Skor Kriteria
pola Finger painting
painting
Gambar
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Anggis S.R. √ √ √ 6 MB
2 Audiya H.R. √ √ √ 9 BSH
3 Dimas P.N. √ √ √ 9 BSH
4 Dini N. √ √ √ 9 BSH
5 Dita S. √ √ √ 9 BSH
6 Fariz H.A. √ √ √ 9 BSH
7 Farhan A.M. √ √ √ 9 BSH
8 Fathan M. √ √ √ 9 BSH
9 Gina S.T. √ √ √ 9 BSH
10 Idhan M.T. √ √ √ 6 MB
11 Kanindiya R. √ √ √ 9 BSH
12 Kinara N. √ √ √ 9 BSH
13 M. Akhdan Z. √ √ √ 9 BSH
14 M. Arlan F. √ √ √ 8 BSH
15 M. Azka A. √ √ √ 9 BSH
16 M. Rizki S. √ √ √ 6 MB
17 M. Saeful A. √ √ √ 9 BSH
18 M. Suhendi A. √ √ √ 9 BSH
19 Nijam A.F. √ √ √ 9 BSH
20 Nugi √ √ √ 9 BSH
21 Putra F.T. √ √ √ 9 BSH
22 Tazkia A.S. √ √ √ 9 BSH
23 Yuliana Dewi √ √ √ 9 BSH
Jumlah 20 3 0 19 4 0 20 3 0
Persentase(%) 86,95 13,04 0 82,60 17,39 0 86,95 13,04 0

92
93

Dari Siklus II pertemuan kedua maka dapat dilihat pada


tabel 15 yaitu pada aspek memberi lem pada pola gambar terdapat
20 anak sekitar 86,95% yang memperoleh skor maksimal (3), pada
aspek menyusun bahan Finger painting terdapat 19 anak sekitar
82,60% yang memperoleh skor maksimal (3), dan pada aspek
merekatkan bahan Finger painting terdapat 20 anak sekitar 86,95%
yang memperoleh skor maksimal (3). Hasil observasi tersebut di
atas mengalami peningkatan sedikit dari hasil pertemuan
sebelumnya. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel 16 di
bawah ini:
Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II
Pertemuan Kedua
Kelompok Kriteria Siklus II Pertemuan Kedua
Jumlah Anak Persentase (%)
BB 0 0%
B MB 3 13,04%
BSH 20 86,95%

Pada tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan


motorik halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan sama
dengan pertemuan sebelumnya yaitu 26 anak sekitar 86,67%. Hasil
observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik berikut ini:

20
18
15
BB
MB
BSH

BB MB BSH

Gambar 7. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan II

93
94

Grafik di atas menunjukkan hasil yang sama pada pertemuan


sebelumnya.
3) Hasil Observasi Siklus II Pertemuan Ketiga.
Tabel 17. Data Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger
painting Pada Siklus II Pertemuan Ketiga
Siklus II Pertemuan Ketiga
Memberi Lem Merekatkan
Menyusun Bahan
No Inisial Anak pada pola Bahan Finger Skor Kriteria
Finger painting
gambar painting
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Anggis S.R. √ √ √ 8 BSH
2 Audiya H.R. √ √ √ 9 BSH
3 Dimas P.N. √ √ √ 9 BSH
4 Dini N. √ √ √ 9 BSH
5 Dita S. √ √ √ 9 BSH
6 Fariz H.A. √ √ √ 9 BSH
7 Farhan A.M. √ √ √ 9 BSH
8 Fathan M. √ √ √ 9 BSH
9 Gina S.T. √ √ √ 9 BSH
10 Idhan M.T. √ √ √ 8 BSH
11 Kanindiya R. √ √ √ 9 BSH
12 Kinara N. √ √ √ 9 BSH
13 M. Akhdan Z. √ √ √ 9 BSH
14 M. Arlan F. √ √ √ 8 BSH
15 M. Azka A. √ √ √ 9 BSH
16 M. Rizki S. √ √ √ 8 BSH
17 M. Saeful A. √ √ √ 9 BSH
18 M. Suhendi A. √ √ √ 9 BSH
19 Nijam A.F. √ √ √ 9 BSH
20 Nugi √ √ √ 9 BSH
21 Putra F.T. √ √ √ 9 BSH
22 Tazkia A.S. √ √ √ 9 BSH
23 Yuliana Dewi √ √ √ 9 BSH
Jumlah 21 2 0 22 1 0 22 1 0
Persentase(%) 91,30 8,69 0 95,65 4,34 0 95,65 4,34 0

Dari Siklus II pertemuan ketiga maka dapat dilihat pada tabel


17 yaitu pada aspek memberi lem pada pola gambar terdapat 21
anak sekitar 91,30% yang memperoleh skor maksimal (3), pada
aspek menyusun bahan Finger painting terdapat 22 anak sekitar
95,65% yang memperoleh skor maksimal (3), dan pada aspek

94
95

merekatkan bahan Finger painting terdapat 22 anak sekitar 95,65%


yang memperoleh skor maksimal (3). Hasil observasi tersebut di atas
menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak mengalami
peningkatan yang baik dari pertemuan sebelumnya, dengan hasil
yang memuaskan melebihi indikator keberhasilan. Untuk lebih jelas
lagi dapat dilihat pada tabel 18 di bawah ini:
Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II
Pertemuan Ketiga
Kelompok Kriteria Siklus II Pertemuan Ketiga
Jumlah Anak Persentase (%)
BB 0 0%
B MB 0 0%
BSH 23 100%

Pada tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan


motorik halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan
meningkat dari pertemuan sebelumnya yaitu 20 anak sekitar
100%. Hasil observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik
berikut ini:

23
20
17
14 BB
MB
BSH

BB MB BSH

Gambar 8. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus II Pertemuan III

Dari gambar 8 di atas menunjukkan bahwa perkembangan


kemampuan motorik halus anak dengan kriteria berkembang sesuai
harapan (BSH) sudah mencapai indikator keberhasilan, bahkan
melebihi indikator keberhasilan yaitu 30 anak sekitar 100%. Dan

95
96

untuk lebih jelas lagi berikut tabel perbandingan antara kondisi awal
dengan hasil pada Siklus I dan Siklus II:

Tabel 19. Perbandingan Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan
Finger painting
Perbandingan Pemerolehan Skor
No Inisial Anak Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1 Anggis S.R. 3 6 8
2 Audiya H.R. 9 9 9
3 Dimas P.N. 4 9 9
4 Dini N. 5 8 9
5 Dita S. 3 9 9
6 Fariz H.A. 7 9 9
7 Farhan A.M. 6 9 9
8 Fathan M. 9 9 9
9 Gina S.T. 6 9 9
10 Idhan M.T. 3 6 8
11 Kanindiya R. 3 9 9
12 Kinara N. 8 9 9
13 M. Akhdan Z. 4 8 9
14 M. Arlan F. 3 7 8
15 M. Azka A. 9 9 9
16 M. Rizki S. 3 6 8
17 M. Saeful A. 9 9 9
18 M. Suhendi A. 4 9 9
19 Nijam A.F. 5 8 9
20 Nugi 3 9 9
21 Putra F.T. 7 9 9
22 Tazkia A.S. 6 9 9
23 Yuliana Dewi 9 9 9
Jumlah 128 193 203

Pada kondisi awal jumlah skor yang didapatkan seluruh anak


adalah 164 meningkat pada Siklus I menjadi 250, dan meningkat
lagi pada Siklus II menjadi 264. Untuk lebih jelas lagi berikut ini
perbandingan hasil rekapitulasi pada kondisi awal dengan Siklus I
dan Siklus II:

96
97

Tabel 20. Perbandingan Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Kelompok Kriteria Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
Anak Anak Anak
BB 10 43,47% 0 0% 0 0%
B MB 5 21,73% 3 13,04% 0 0%
BSH 8 34,78% 20 86,95% 23 100%

Pada tabel 20 tersebut menunjukkan bahwa kemampuan


motorik halus anak untuk kriteria belum berkembang (BB)
mengalami penurunan dari 14 anak pada kondisi awal menjadi 0
anak pada Siklus I dan pada Siklus II sudah tidak terdapat lagi anak
dengan kriteria belum berkembang. Untuk kriteria mulai
berkembang (MB) pada kondisi awal terdapat 6 anak, pada Siklus I
mengalami penurunan menjadi 4 anak, dan pada Siklus II tidak
terdapat lagi anak dengan kriteria mulai berkembang. Kriteria
berkembang sesuai harapan (BSH) mengalami peningkatan dari
kondisi awal ada 10 anak, pada Siklus I naik menjadi 26 anak, dan
pada Siklus II lebih meningkat lagi menjadi 30 anak. Hasil observasi
tersebut dapat dituangkan dalam grafik sebagai berikut:
16
14
12
10
kondisi awal
siklus I
siklus II

BB MB BSH

Gambar 9.
Grafik Perbandingan Hasil Observasi Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

97
98

d. Refleksi Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Adapun
hasilnya adalah sebagai berikut:
1) Kondisi kelas menjadi lebih kondusif dengan pembagian
kelompok yang tepat, dimana anak yang masih memiliki hubungan
dekat dipisah/tidak berada dalam satu kelompok yang sama.
2) Pemberian motivasi dan reward kepada anak sangat efektif
untuk meningkatkan hasil karya anak agar lebih rapi.
3) Perkembangan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui
kegiatan Finger painting dengan berbagai media, dan proses
pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif serta menyenangkan
bagi anak.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan telah
berhasil. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah anak yang
memperoleh kriteria berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai
100%, dengan demikian peneliti menghentikan tindakan sampai
pada Siklus II.

D. Pembahasan
Kemampuan motorik halus anak dapat dikembangkan dengan berbagai
cara, salah satunya melalui kegiatan pembelajaran finger painting
mengembangkan kemampuan motorik halus anak karena anak menggerakkan
jari-jarinya untuk melukis di atas kertas. Melalui finger painting anak juga
dapat mengetahui macam-macam warna dan anak mampu mencampur warna-
warna sesuai dengan keinginan anak . Anak mampu menggunakan benda
sesuai dengan fungsinya sesuai dengan butir amatan menggunakan kertas
untuk melukis dengan menggunakan jari- jari.

98
99

Penggunaan berbagai gerakan tangan, pergelangan dan jari-jari tangan


seperti dalam aktivitas melukis atau menceluplan jari pada pola gambar,
menyusun bahan Finger painting ke dalam pola gambar serta melukis Finger
painting pada pola gambar akan melatih kelenturan dan keterampilan otot-otot
tangan anak sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Kegiatan Finger painting dengan berbagai media dilaksanakan mulai
tanggal 16 Maret 2018 sampai dengan 19 Maret 2018, kemudian dilanjutkan
pada tanggal 18 April 2018 sampai dengan 20 April 2018. Kegiatan penelitian
ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilakukan dengan
tiga kali pertemuan. Sebagai gambaran awal dari kegiatan penelitian tindakan,
telah dilakukan observasi pada kondisi awal anak tentang kemampuan motorik
halus anak pada Kelompok B RA Yashuda 2 Cikupa Kec. Darma Kab.
Kuningan.
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus yang
terdiri dari 6 kali pertemuan, menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus
anak yang di observasi mengalami peningkatan yang baik dari kondisi awal
sebelum diadakan penelitian tindakan kelas hingga penelitian tindakan kelas
siklus II tahap akhir. Pada kondisi awal terdapat 10 anak dengan kriteria
belum berkembang mengalami penurunan pada Siklus I menjadi 0 anak dan
pada Siklus II sudah tidak terdapat lagi anak dengan kriteria belum
berkembang. Untuk kriteria mulai berkembang pada kondisi awal terdapat 5
anak, pada Siklus I mengalami penurunan menjadi 3 anak, dan pada Siklus II
tidak terdapat lagi anak dengan kriteria mulai berkembang. Kriteria
berkembang sesuai harapan mengalami peningkatan dari kondisi awal ada 8
anak, pada Siklus I naik menjadi 20 anak, dan pada Siklus II lebih meningkat
lagi menjadi 23 anak.
Pada saat pembelajaran siklus I masih ada banyak anak yang merasa
jijik ataupun takut menggunakan jemari tangannya untuk mengambil lem
karena takut tidak bisa dibersihkan sehingga ada anak yang mengambil lem
terlalu banyak dan terlalu sedikit, cara mengoleskannya pun banyak yang
belum rata. Selain itu masih ada beberapa anak yang asyik mengobrol, kurang

99
100

konsentrasi dan terburu-buru dalam membuat Finger painting sehingga


hasilnya kurang maksimal. Dan pada siklus II hal-hal yang menjadi hambatan
pada siklus I sudah dapat diatasi yaitu dengan memberikan motivasi dan
reward kepada anak, serta membagi kelompok dengan pembagian yang tepat
dimana anak yang memiliki hubungan dekat dipisah atau tidak berada dalam
satu kelompok yang sama.
Keberhasilan dalam penelitian telah menunjukkan bahwa adanya
kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian. Teori pengembangan motorik
halus menurut pendapat beberapa ahli yaitu tentang pengajaran rupa melalui
alat indera, asas bekerja sendiri, dan latihan motorik halus menyebutkan
bahwa anak-anak perlu diberi banyak kesempatan dan latihan serta kebebasan
berekspresi untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya dengan
bimbingan guru/orangtua. Hal ini sejalan dengan pendapat Edward
L.Thorndike dalam hukum latihan (the law of exercise) yang menyatakan
bahwa hubungan atau koneksi antara stimulus dan respon akan menjadi kuat
apabila sering digunakan. Dan hukum ini menyatakan bahwa hubungan atau
koneksi antara stimulus dan respon akan menjadi lemah apabila tidak ada
latihan. Maka dari itu apabila keterampilan anak dilatih secara terus menerus
melalui kegiatan Finger painting akan meningkatkan kemampuan motorik
halus yang dimilik anak (Slamet Suyanto, 2005: 26).
Keadaan tersebut membuktikan bahwa melalui kegiatan Finger
painting efektif digunakan meningkatkan kemampuan motorik halus anak
pada kelompok B RA Yashuda 2 Cikupa Kec. Darma Kab. Kuningan.

100
101

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa melalui metode finger painting dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus pada siswa kelompok B RA Yashuda 2 Cikupa Kec. Darma Kab.
Kuningan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan perolehan skor
yang didapatkan siswa hingga mencapai kriteria keberhasilan yaitu sebesar
75%. Hasil pencapaian akhir yang diperoleh kelompok B RA Yashuda 2 Cikupa
Kec. Darma Kab. Kuningan.
Pada kondisi awal terdapat 14 anak dengan kriteria belum berkembang
mengalami penurunan pada Siklus I menjadi 0 anak dan pada Siklus II sudah tidak
terdapat lagi anak dengan kriteria belum berkembang. Untuk kriteria mulai
berkembang pada kondisi awal terdapat 3 anak, pada Siklus I mengalami penurunan
menjadi 2 anak, dan pada Siklus II tidak terdapat lagi anak dengan kriteria mulai
berkembang. Kriteria berkembang sesuai harapan mengalami peningkatan dari
kondisi awal ada 5 anak, pada Siklus I naik menjadi 13 anak, dan pada Siklus II lebih
meningkat lagi menjadi 30 anak.

B. Saran
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
Hendaknya guru mengoptimalkan pembelajaran dengan
menggunakan metode finger painting yang beraneka ragam supaya anak
tidak merasa bosan.
2. Bagi siswa
Hendaknya siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran sehingga
keterampilan motorik siswa dapat meningkat.

101
102

DAFTAR PUSTAKA

.(2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.


.(2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Anas Sudijono. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Anonim. (2012). Bermain dengan Finger painting. Diakses dari
http://www.beritaterkinionline.com/2012/10/bermain-dengan-finger-
painting.html. Pada tanggal 2 April 2013 jam 20.00 WIB.
Aris Priyanto, Jurnal Ilmiah Guru “cope” No. 02/tahun XVIII /November 2014
Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Melalui Aktivitas
Bermain.
Astati. (1995). Terapi Okupasi dan Musik untuk Anak Tunagrahita. Bandung:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Bambang Sujiono. (2008). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Pembelajaran Bidang
Pengembangan Fisik/Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Dirjen
Manajemen Pendidikan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdikbud. (1985). Pedoman Guru Sensomotorik Olah Raga Kesehatan Bagi
Anak Tuna Grahita. Jakarta: Depdikbud.
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Dorothy Einon. (2005). Permainan Cerdas untuk Anak Usia 2-6 Tahun. (Fitri
Fitria Agriningrum. Terjemah). Jakarta: Erlangga.
Endang Rini Sukamti. (2007). Diktat Perkembangan Motorik. Yogyakarta:
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNY.
Fatchul Muin, Pendidikan karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik, (Jakarta: Ar-
Ruzz Media, 2016).
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran (Jakarta:Ikrar
mandiri abdi, cetakan 1, 2006).

102
103

Handoyo. (2002). Autisma Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi untuk Mengajar
Anak Normal, Autis, dan Perilaku Lain. Surabaya: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Harjanto. (2005). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Ahdi Mahasatya.
Heri Ruhyabi. (2012). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik
Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media.
Hurlock Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak Jilid I. (dr. Med Meitasari
Tjandrasa dan Muchlichah Zarkasih. Terjemah). Jakarta: Erlangga.
Komaruddin Hidayat, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, cetakan ke-3 (Jakarta :
Prenada Media Grup,2015).
Lifya. (2012). Dunia Luar Biasa. Diakses dari
http://lifyasofyan.blogspot.com/2012/07/meningkatkan-kemampuan-motorik-
halus.html. Pada tanggal 2 April 2012 jam 20.00 WIB.
Loeziana Uce “The Golden age : Masa Efektif Merancang Kualitas Anak” Jurnal
Pendidikan anak, Bunaya, Vol. 1, No.2 Juli 2015.
Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini (Yogyakarta: Diva press cetakan 6,
2011).
Mary Mayesky. (1990). Creative Activites for Young Children. USA: Delmat
Publisher Inc.
Masnur Muslich. (2009). Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu
Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
Mirza Maulana. (2007). Anak Autis. Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental
Lain menuju Anak Cerdas dan Sehat. Jogjakarta: Katahati.
Muallifah, “Storytelling sebagai Metode Parenting Untuk Pengembangan
Kecerdasan Anak Usia Dini” Jurnal Psikoislamika, VOL.10, NO. 1,
(tahun 2013).
Muhdar Mahmud. (2010). Anak Autis. Diakses dari:
http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._pend._luar_biasa/1957070419 81031-
muhdar_mahmud/artike` l/anak_autis.pdf. Pada tanggal 24 Desember
2013 pada jam 19.00.
Mukhlis Kurniawan. (2009). Teknik Pembelajaran Melukis dengan Jari (Finger
painting). Diakses dari

103
104

http://mukliskurniawan.blogspot.com/2010/09/teknik-pembelajaran-
melukis-dengan-jari.html. Pada tanggal 11 April 2013 jam 20.00.
Ngalim Purwanto. (2006). Prinsip-prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Noorlaila,Iva.2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta:pinus book
publisher.
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahantoknam, Edward. (1989). Belajar Motorik: Teori dan Aplikasinya dalam
Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Richard Decaprio. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah.
Yogyakarta: DIVA Press.
Rosmala Dewi. (2005). Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Rusli Rutan, (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta: Depdikbud.
Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT.
Fajar Interpratama.
Sanjaya, Wina.2009. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Prenada Media Group.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
Suharmini Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suryana, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif, (Universitas Pendidikan Indonesia, 2010).
Sukardi. (2012). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Yogyakarta:
PT Bumi Aksara.
Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Sunarto & Agung Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

104
105

Suyadi, Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Pedagogia,


Cetakan ke 1, 2010).
Toho Cholik Mutohir dan Gusril. (2002). Perkembangan Motorik pada Masa
Anak-anak. Jakarta: Depdikbud RI.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pada (bab I, pasal 1, butir 14)
dikutip dari http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf
diakses tanggal 11 Maret 2018.
Wina Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rosda.
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati. (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas
pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Yosfan Azwandi. (2005). Mengenal dan Membantu Penyandang Autisme. Jakarta:
Depdiknas.
Zainal Aqib. (2007). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya.

105

Anda mungkin juga menyukai