Tim Penyusun :
Ika Suhartanti, M.Kep
Zulfa Rufaida, S.Keb., Bd., M.Sc
Widy Setyowati, M.Kep
Fitria Wahyu Ariyanti, M.Kep
Tim Penyusun :
IkaSuhartanti, M.Kep
ZulfaRufaida, S.Keb., Bd., M.Sc
WidySetyowati, M.Kep
FitriaWahyuAriyanti, M.Kep
PenerbitSTIKesMajapahitMojokerto
2019
STIMULASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK PRA
SEKOLAH
Penulis:
Ika Suhartanti, M.Kep
Zulfa Rufaida, S.Keb., Bd., MSc
Widy Setyowati, M.Keb
Fitria Wahyu Ariyanti, M.Kep
Editor:
Dr. Rifaatul Laila Mahmudah, M.Farm.Klin., Apt.
Penyunting:
Eka Diah Kartiningrum, M.Kes
Desain Sampul dan Tata Letak:
Widya Puspitasari, AMd
Penerbit:
STIKes Majapahit Mojokerto
Redaksi:
Jalan Raya Jabon Km 02 Mojoanyar Mojokerto
Telp. 0321 329915
Fax. 0321 329915
Email: mojokertostikesmajapahit@gmail.com
Distibutor Tunggal:
STIKes Majapahit Mojokerto
Jalan Raya Jabon Km 02 Mojoanyar Mojokerto
Telp. 0321 329915
Fax. 0321 329915
Email: mojokertostikesmajapahit@gmail.com
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman sampul ………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………….. ii
Daftar Isi ………………………………………………… iii
1. Penilaian Perkembangan 25
2. Aspek Perkembangan Yang Dinilai ……………….. 25
3. Alat yang digunakan .................................................. 26
4. Prosedur DDST II terdiri dari 2 tahap ........................ 26
5. Penilaian ……………………………………………. 27
6. Cara Pemeriksaan DDST II ………………………… 27
7. Penilaian KPSP (Kuisioner Pra Skrining
Perkembangan) ……………………………………… 30
iii
34
iv
1. Pengertian Terapi Bermain Plastisin (Playdough) ….. 78
2. Fungsi Bermain Playdough Bagi Tumbuh Kembang
Anak ………………………………………………… 78
3. Pengaruh Bermain Playdough Bagi Tumbuh
Kembang Anak ……………………………………… 81
4. Peran Media Playdough Terhadap Aspek
Perkembangan Anak ………………………………... 83
5. Cara Terapi Bermain Dengan Media Plastisin
(Playdough) …………………………………………. 84
6. Cara Membuat Media Plastisin (Playdough) ……….. 85
v
BAB 1
ANAK USIA PRA SEKOLAH
b) Perkembangan Persepsi
Meskipun persepsi telah berkembang sejak
awal kehidupan, namun hingga masa anak-anak awal
atau prasekolah, kemampuan atau kapasitas mereka
untuk memperoleh informasi masih terbatas. Kadang-
c) Perkembangan Memori
Dibandingkan dengan bayi, mengukur memori
anak-anak jauh lebih mudah, karena anak-anak telah
dapat memberikan reaksi secara verbal.Berikut ini
beberapa komponen penting dari memori anak usia
prasekolah.
(1)Memori Jangka Pendek
Dalam memori jangka pendek, individu
menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik,
dengan tidak ada latihan atau pengulangan. Memori
jangka pendek (short-serm memory) ini sering
diukur dalam rentang memori (memory span), ysitu
jumlsh item yang dapat diulang kembali dengan
tepat setelah satu penyajian tunggal. Materi yang
d) Perkembangan Atensi
Atensi pada anak telah berkembang sejak
masa bayi. Aspek-aspek atensi yang berkembang
selama masa bayi ini memiliki arti yang sangat
penting selama tahun-tahun prasekolah. Meskipun
atensi bayi memiliki pengaruh yang besar terhadap
perkembangan kognitif selama tahin-tahun
prasekolah, namun kemampuan anak untuk
memusatkan perhatian berubah secara signifikan
selama tahun-tahun prasekolah. Salah satu
kekurangan dalam perhatian selama tahun-tahun
prasekolah menyangkut dimensi-dimensi yang
relevan untuk memecahkan masalah atau
mengerjakan suatu tugas dengan baik, misalnya,
suatu masalah dapat memiliki suatu kelucuan yang
menarik perhatian yang memberi arah bagi
pemecahan suatu masalah. Anak-anak prasekolah
sangat dipengaruhi oleh ciri-ciri tugas yang sangat
menonjol, seperti kelucuan badut yang menarik
perhatian.
1. Definisi Perkembangan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/ fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,
dapatdiperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dan proses
diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang
terorganisasi (IDAI, 2002).
Menurut Harlimsyah (2007) perkembangan anak
adalah segala perubahan yang terjadi pada diri anak dilihat
dari berbagai aspek antara lain aspek fisik (motorik), emosi,
kognitif dan psikososial (bagaimana anak berinteraksi dengan
lingkungan).Perkembangan adalah perubahan secara
berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh, meningkat dan meluasnya.
2. Ciri-Ciri Perkembangan
Perkembangan memiliki karakteristik yang dapat
diramalkan dan memiliki ciri-ciri sehingga dapat
diperhitungkan. Ciri-ciri tersebut menurut Soetjiningsih
(1995) sebagai berikut:
(b) Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang paling
mementukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainyainya potensi bawaan, sedangkan yang 'wrong
baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan
lingkungan "bio-fisiko-psikososial" yang mempengarui
individu setiap hari mulai dari konsepsi sampai akhir
hayatnya.
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
5. Penilaian
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak
mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity =
NO).
KONSEP BERMAIN
a. Definisi Bermain
Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan
untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa
mempertimbangkan hasil akhir, bermain dilakukan secara
sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar
(Hurlock, 2005). Bermain adalah tindakan atau kesibukan
sukarela yang dilakukan dalam batas-batas tempat dan waktu.
Berdasarkan aturan-aturan yang mengikat tetapi diakui secara
sukarela dengan tujuan yang ada dalam dirinya, disertai
dengan perasaan tegang dan senang serta dengan pengertian
bahwa bermain merupakan suatu yang lain dalam kehidupan
biasa (Suherman,2002).
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara
sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan.
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik,intelektual,
emosional dan sosial. Dan bermain juga merupakan media
yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak-anak
akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri
dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya
dan mengenal waktu,jarak serta suara (Wong, 2004).Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain merupakan
b. Macam-macam Bermain
Ada beberapa macam permainan, baik ditinjau dari
isi perminan maupun karakter sosialnya (Supartini,2004).
Berdasarkan isi permainan :
1) Sense of pleasure play
Permainan ini menggunakan alat yang dapat
menimbulkan rasa senang pada anak dan biasanya
mengasyikkan. Misalnya dengan menggunakan pasir,
anak akan membuat gunung-gunung atau benda-benda
apa saja yang dapat dibentuknya dengan pasir. Bisa juga
dengan menggunakan air, anak akan melakukan macam-
macam permainan. Ciri khas permainan ini adalah anak
semakin lama semakin asyik bersentuhan dengan
permainan yang dilakukannya sehingga susah
dihentikan.
2) Skill play
c. Prinsip-prinsip Bermain
Soetjiningsih (1998) menyatakan bahwa ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar aktivitas bermain bisa
menjadi stimulus yang efektif sebagaimana berikut :
1) Perlu energi ekstra
Bermain memerlukan energi yang cukup,
sehingga anak memerlukan nutrisi yang memadai.
1) Perkembangan fisik.
Bermain aktif penting bagi anak untuk
mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian
tubuhnya. Bermain juga berfungsi sebagai penyaluran
tenaga yang berlebihan yang terpendam terus akan
membuat anak tegang, gelisah dan mudah tersinggung.
2) Dorongan berkomunikasi.
Agar dapat bermain dengan baik bersama yang
lain, anak harus belajar berkomunikasi, dalam arti
mereka dapat mengerti dan sebaliknya mereka harus
belajar mengenai apa yang dikomunikasikan anak
lain.
8) Belajar bermasyarakat
Dengan bermain bersama anak lain, mereka
belajar bagaimana membentuk hubungan sosial dan
bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah
yang timbul dalam hubungan tersebut.
9) Standar moral
Walaupun anak belajar dirumah dan disekolah
tentang apa saja yang dianggap baik dan buruk oleh
kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral paling
teguh selain dalam kelompok bermain
Pertemuan :
Kode Pesponden :
Tanggal :
1. Daun
1. garis
2. Gari gelombang
1. Persegi
Penerbit:
STIKes Majapahit Mojokerto
Jalan Raya Jabon KM 02 Mojoanyar
Mojokerto
Telp. 0321 329915
Fax. 0321 329915
Email: mojokertostikesmajapahit@gmail.com