Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN PENGELOLAAN

LABORATORIUM IPA
SMP NEGERI 1 KAMPAR KIRI TENGAH

Oleh :
ROHMAWATI, M.Pd
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

A. Pengertian Laboratorium IPA............................................................. 1

B. Tujuan............................................................................................. 1

Bab II Laboratorium IPA

A. Konsep Dasar Laboratorium IPA........................................................ 3

B. Perencanaan Laboratorium IPA......................................................... 3

1. Perencanaan Gedung Laboratorium.............................................. 3

2. Perlengkapan Laboratorium......................................................... 6

C. Organisasi Laboratorium IPA............................................................. 6

1. Struktur Organisasi Laboratorium................................................. 6

2. Administrasi Laboratorium........................................................... 7

D. Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pendayagunaan Laboratorium IPA...... 9

E. Monitoring dan Evaluasi Laboratorium IPA......................................... 10

Bab III Penutup............................................................................................... 11

Page | ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Laboratorium IPA

Laboratorium IPA adalah suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau
penelitian dalam bidang IPA, meliputi bidang Fisika, Kimia dan Biologi. Laboratorium IPA
merupakan sarana penunjang bagi sekolah sebagai saranaa pendidikan dan pengajaran.
Laboratorium IPA merupakan tempat untuk memperagakan abstraksi-abstraksi gejala
yang ada dalam IPA.

Suatu laboratorium biasanya merupakan ruang tertutup, namun ada juga yang berupa
ruang terbuka, seperti kebun percobaaan dan kolam percobaan biologi. Pada umumnya
suatu laboratorium memerlukan perlengkapan-perlengkapan penunjang antara lain
perabot yang meliputi meja, kursi untuk kegiatan praktikum, rak untuk penitipan
tas/buku, almari dan rak untuk menyimpan alat/bahan, meja demonstrasi, dan
sebagainya. Disamping itu laboratorium juga memerlukan perkakas seperti palu, tang,
solder, gergaji, kikir, pisau, gunting, dan sebagainya. Alat-alat seperti destilasi, pemadam
kebakaran,media/peraga pendidikan dan sebagainya juga perlu ada dalam laboratorium
IPA. Semua peralatan dan perabot tersebut perlu dipelihara dengan sungguh-sungguh.

Disetiap lembaga pendidikan/ sekolah hendaknya memiliki laboratorium IPA yang luasnya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang akan menggunakannya. Dengan adanya
laboratorium ini para siswa dapat belajar lebih baik dan konsep yang sedang mereka
pelajari melalui kegiatan laboratorium dapat mereka pelajari secara benar yang pada
akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Disamping itu bagi siswa yang hendak mengembangkan pengetahuannya melalui


penelitian, dapat tersalurkan secara positif yang pada akhirnya dapat menghasilkan suatu
karya ilmiah. Setiap laboratorium, khususnya laboratorium IPA disuatu sekolah
handaknya dikekola oleh seorang Guru Pengelola yang dibantu seorang laboran, yang
bertugas sebagai penanggung jawab administrasi dan akademik. Guru Pengelola ini harus
bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, sedangkan Laboran bertanggung jawab
kepada Guru Pengelola Laboratorium. Pengelola laboratorium hendaknya memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam hal inventarisasi alat/bahan, klasifikasi alat/bahan
dan pengadaan alat/bahan. Selain itu, pengelola laboratorium harus mempunyai
pengetahuan tentang disiplin kerja, kebersihan laboratorium, keselamatan kerja,
pengaturan jadwal, manfaat setiap alat/bahan dan sebagainya.

B. Tujuan

Fungsi utama laboratorium IPA dilembaga pendidikan adalah sebagai tempat untuk
melakukan eksperimen ilmiah. Suatu eksperimen ilmiah tersebut dapat dilakukan dengan
baik jika dilakukan didalam suatu laboratorium dibandingkan jika dilakukan dialam
terbuka. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi eksperimen
tersebut dapat dikendalikan atau dikontrol dengan lebih mudah.

Page | 1
Sebagai salah satu komponen lembaga pendidikan/sekolah, laboratorium IPA mempunyai
beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:

1) Menyelidiki/mempelajari suatu gejala.


2) Memecahkan suatu masalah.
3) Menanamkan suatu konsep.
4) Menemukan prinsip.
5) Mendalami suatu fakta yang diperoleh dari eksperimen.
6) Mengadakan suatu eksperimen.
7) Melatih ketrampilan dan berfikir ilmiah.
8) Mengembangkan sikap ilmiah dan berfikir ilmiah.
9) Menemukan suatu gejala/fenomena baru dan sebagainya.

Apapun yang dilakukan siswa dalam laboratorium, hendaknya selalu ingat tujuan-tujuan
pengajaran yang menggunakan sarana laboratorium, yaitu:

1) Mengembangkan ketrampilan siswa, meliputi antara lain pengamatan, pencatatan


data, penggunaan alat dan pembuatan alat sederhana
2) Melatih siswa agar dapat bekerja cermat serta mengenai batas-batas kemampuan
pengukuran laboratorium.
3) Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan hasil percobaaan siswa.
4) Merangsang daya berfikir kritis analitis siswa melalui penafsiran eksperimen.
5) Memperdalam pengetahuan siswa
6) Mengembagkan kejujuran dan rasa tanggung jawab.
7) Melatih siswa merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut
dengan menggunakan alat dan bahan yang ada.

Page | 2
BAB II
LABORATORIUM IPA

A. Konsep Dasar Laboratorium IPA

Seperti telah disebutkan diatas, bahwa laboratorim IPA merupakan sarana penunjang
bagi sekolah sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran. Sebagai sarana penunjang,
laboratorium IPA digunakan sebagai tempat untuk melakukan percobaan dan
penelitian dalam bidang IPA. Setiap sekolah yang menyelenggarakan pengajaran IPA
hendaknya mempunyai Laboratorium IPA. Ini bukan berarti pengajaran IPA tidak dapat
dilaksanakan tanpa ada sarana laboratorium IPA. Akan tetapi, dengan adaya laboratorium
IPA tersebut, diharapkan pelaksanaan pengajaran IPA disekolah yang menggunakan
pendekatan ketrampilan proses dapat terlaksana secara lebih baik. Dengan
melakukan kegiatan praktikum, diharapkan para siswa dapat memahami suatu konsep
yang terkandung dalam IPA secara baik.

B. Perencaan Laboratorium IPA


1. Perencanaan Gedung Laboratorium
Ruang-ruang yang harus ada dalam suatu gedung laboratorium IPA adalah:

a. Ruang Praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium ipa. Ruang
praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran ipa di
laboratorium. Proses pembelajaran fisika di dalam ruang praktikum dapat berupa
peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian.
Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari
pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang
praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru
selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus
memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakan proses
pembelajaran fisika di dalamnya. Luas ruang praktikum biasanya antara satu
setengah sampai dua kali luas ruang kelas.
Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan
dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitasfasilitas utama
sebagai berikut :
1) Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain),
instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah.
2) Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja
3) demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari
penyimpanan alat-alat praktikum.
4) Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD.

Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang


praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1) Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak
tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).

Page | 3
2) Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke
luar.
3) Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru
serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu. Kotak P3K.
4) Fasilitas pemadam kebakaran.

b. Ruang Guru
Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi penanggung jawab
laboratorium dan guru yang melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium.
 Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan
keluar yang sama melalui ruang praktikum.
 Ruang guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca
bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang
terjadi di dalam ruang praktikum.
 Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
 Memiliki fasilitas mebeler seperti :
1. Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.
2. Lemari atau rak buku.
3. Lemari untuk keperluan administrasi.
4. Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan diperiksa
oleh guru.

Dalam ruang ini dapat dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium seperti :


 Inventarisasi alat-alat laboratorium.
 Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium.
 Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium.
 Pengelolaan kegiatan laboratorium.

Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan akademik laboratorium


seperti :
 Merencanakan kegiatan laboratorium.
 Menyusun jadwal kegiatan laboratorium.
 Memeriksa pekerjaan siswa.

c. Ruang Persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan dan
persiapan alat-alat laboratorium.
 Bila sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran, ruang persiapan juga
dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran.
 Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum dan
ruang penyimpanan atau gudang.
 Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding
berkaca
 bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat
melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum.
 Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik.
 Memiliki fasilitas mebeler seperti :

Page | 4
1. Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat
laboratorium..
2. Lemari atau rak alat-alat.
3. Loket peminjaman alat-alat.

Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat-
alat laboratorium seperti :
 Memeriksa jumlah kelengkapan alat.
 Memeriksa keadaan .
 Memperbaiki.
 Membersihkan.
 Mengkalibrasi ulang.

Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alat-alat


yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti pemeliharaan dan
perawatan, setting dan uji coba alat-alat laboratorium.

d. Ruang Penyimpanan
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang
laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat
yang sedang tidak digunakan.
 Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang
 persiapan.
 Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat,
ruang
 penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan
keluar
 melalui ruang persiapan.
 Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi
udara yang memadai.
 Ruang penyimpanan memiliki fasilitas mebeler seperti :
1. Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.
2. Macam-macam rak untuk alat-alat.

Sekali lagi dapat diperhatikan bahwa pada kenyataannya di lapangan, jumlah,


bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang-ruang laboratorium dapat saja
berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung kepada keadaan
di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena laboratorium
didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di
sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium di bangun baru di tanah kosong,
maka perencanaannya hendaklah memperhatikan perbandingan yang
proporsional antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya, dan antara
setiap ruangan yang dibuat hendaknya mudah saling mengakses selama kegiatan
laboratorium berlangsung.

Page | 5
2. Perlengkapan Laboratorium
a. Perabot
1. Papan tulis 7. Bak cuci
2. Meja demonstrasi 8. Meja pengelola
3. Meja praktikum 9. Kursi pengelola
4. Kursi siswa 10. Meja Laboran
5. Kursi pembimbing 11. Kursi Laboran
6. Meja dinding 12. Rak Peraga
7. Bak cuci 13. Lemari Penyimpan

b. Alat Peraga
Yang termasuk alat peraga adalah alat-alat praktikum/percobaan, alat-alat
demonstrasi, serta alat peraga pendidikan lainnya sebagai alat bantu proses
belajar mengajar seperti OHP, Slide proyektor, dan lain-lainnya.

c. Perkakas
Yang termasuk perkakas antara lain tang, palu, pemotong kawat, gergaji kayu,
gergaji logam, obeng, solder, dan lain sebagainya. Perkakas ini merupakan alat
bantu yang dipergunakan untuk memperlancar dalam mempersiapkan kegiatan
belajar/praktikum/demonstasi.

d. Alat-alat penunjang lainnya


Peralatan-peralatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah alat pemadam
kebakaran dan kotak P3K. kedua alat ini mutlak dibutuhkan dalam suatu
laboratorium, agar kecelakaan dapat segera diatasi.

C. Organisasi laboratorium IPA


1) Struktur Laboratorium
Yang dimaksud dengan organisasi laboratorium ipa di sekolah dalam uraian ini
adalah pemberdayaan segala sumber daya yang dimiliki sekolah dalam
penyelenggaraan laboratorium ipa di sekolah. Pemberdayaan segala sumber daya
itu direncanakan dan dilaksanakan secara teratur sehingga penyelenggaraan
laboratorium ipa sekolah berjalan sesuai dengan peranan fungsi dan manfaat
laboratorium ipa sekolah dalam upaya mendukung tercapainya visi, misi dan tujuan
sekolah. Keberadaan organisasi laboratorium ipa sekolah ditandai dengan adanya
kejelasan fungsi dan kedudukan laboratorium dalam organisasi sekolah, personalia
laboratorium, dan manajemen pengelolaan laboratorium.

Sesuai dengan fungsi laboratorium ipa sekolah sebagai salah satu fasilitas
penunjang proses pembelajaran ipa di sekolah, maka kedudukan laboratorium ipa
sekolah dalam organisasi sekolah sebaiknya berada di bawah bagian kurikulum
yang mengayomi semua bidang studi di sekolah. Dengan demikian seluruh
penyelengaraan laboratorium ipa sekolah dan hubungannya dengan bagian lain di
sekolah berada di bawah koordinasi kepala bagian kurikulum itu. Bila dianggap
tidak mungkin (dan umumnya demikian) kepala bagian kurikulum bertindak
langsung sebagai pengelola laboratorium ipa sekolah, maka lebih baik jika terdapat
satuan tugas pengelola laboratorium ipa sekolah yang bertanggung jawab
kepadanya. Hal itu diharapkan

Page | 6
dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam penyelenggaraan laboratorium
ipa sekolah.

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Tata Usaha


Sekolah

Kepala
Laboratarium

Teknisi Laboran

Guru IPA

Siswa

Gambar 1. Struktur Organisasi Laboratorium

2) Administrasi Laboratorium
Dalam pengelolaan laboratorium, perlu adanya pengelolaan dalam bidang
administrasi laboratorium. Terdapat dua bidang administrasi yang sangat penting,
yaitu kegiatan administrasi umum dan kegiatan administrasi khusus.

a. Kegiatan Administrasi Umum


Dalam kegiatan administrasi umum ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Menyusun jadwal pemakaian laboratorium untuk kegiatan praktikum.
Jadwal pemakaian laboratorium disesuaikan dengan jadwal pelajaran
bidang studi. Ada kalanya laboratorium digunakan di luar jadwal pelajaran
bidang studi. Untuk kegiatan praktikum yang jadwalnya diluar jadwal
pelajaran bidang studi, jadwalnya disesuaikan dengan waktu yang
telah ditetapkan oleh guru pembimbing praktikum.
Dalam penyusunan jadwal ini Pengelola Laboratorium minta kepada guru
pembimbing praktikum tentang data jadwal pelaksanaan praktikum. Hal ini
dimaksudkan agar tugas laboran dalam mempersiapkan alat-alat dan
bahan-bahan dapat lebih mudah. Pengaturan waktu pemakaian

Page | 7
laboratorium perlu diadakan agar ada waktu untuk membersihkan
laboratorium serta waktu untuk mempersiapkan bahan praktikum.

2) Pendokumentasian/pengarsipan. Yang termasuk dalam kegiatan ini


adalah :
a) Apenyimpanan berkas lembar kegitan siswa
b) Bpenyimpanan data hasil praktikum/percobaan siswa
c) Penyimpanan berkas nilai praktikum
d) Penyimpanan berkas tata tertib laboratorium
e) Penyimpanan berkas jadwal kegiatan/pemakaian laboratorium
f) Penyimpanan buku kepustakaan yang diperlukan sebagai acuan
kegiatan praktikum, dan sebagainya.

b. Kegiatan Administrasi Khusus


Kegiatan ini meliputi antara lain :
1) Inventarisasi alat praktikum/peraga/perlengkapan laboratorium. Dalam
penginventarisasi ini diperlukan Buku Inventaris, yang:
a) Berisi hal-hal yang memudahkan untuk mengecek/mencari alat/bahan
yang diperlukan.
b) Dapat memilah-milah jenis peralatan/bahan berdasarkan fungsinya dan
melengkapinya dengan sandi, misalnya alat yang sering dipakai untuk
semua kegiatan diberi sandi PU (Peralatan Umum). Peralatan yang
digunakan untuk kegiatan bidang studi Fisika, misalnya diberi sandi F.
peralatan yang digunakan untuk kegiatan praktikum bidang studi Fisika
unit kalor, diberi sandi FK. (Fisika Kalor). Jika alat itu hanya untuk
demonstrasi bidang Fisika, diberi sandi DF. Dan sebagainya.
c) Memuat jumlah masing-masing jenis alat, keterangan tentang letak
keterangan tentang letak penyimpanannya dengan member nomor
almari/ nomor rak almari dan kondisi alat rusak/baik.

2) Perawatan dan perbaikan alat yang rusak


Alat-alat yang rusak ringan, hendaknya direparasi sendiri oleh
laboran/tehnisi. Jika kerusakannya berat, sebaiknya direparasikan pada
tukang reparasi. Hal ini penting karena jika alat tersebut macet, dapat
menghambat kegiatan praktikum.

3) Pelayanan Kegiatan Praktikum


Kegiatan layanan praktikum ini merupakan tugas laboran dan guru
pembimbing praktikum. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam layanan ini
adalah :
a) Mempersiapkan alat/bahan yang dibutuhkan untuk setiap unit. Bersama
guru pembimbing praktikum, laboran menyiapkan segala kebutuhan
alat dan bahan untuk kegiatan praktikum. Penyiapan ini sebaiknya jauh
sebelumnya, minimal 3 hari sebelum hari pelaksanaan praktikum. Hal
ini dilakukan jika ada kekurangan bahan atau ada alat yang rewel/tidak
bekerja normal, masih ada waktu untuk mengganti/memperbaki. Setiap
alat atau bahan yang sedang digunakan untuk kegiatan praktikum
saat itu, hendaknya dicatat dalam Daftar Penggunaan Alat/Bahan

Page | 8
Praktikum. Daftar ini antara lain memuat Nomor Sandi, Nama
Alat/Bahan, Spesifikasi (Ukuran/Merk/Tipe), Jumlah dan Keterangan.
b) Tersedianya air bersih yang cukup untuk keperluan paraktikum. Jika
tidak ada air, laboran segera mencari alternativ jalan keluarnya
sehingga memperoleh air, misalnya mengambil air dari sumur.
Disamping itu, saluran air perlu diperiksa macet atau tidaknya, sehingga
aliran buangan limbah bisa lancar.
c) Tersedianya daya listrik yang memadai. Penyaluran arus listrik harus
memenuhi ketentuan PLN. Tiap saluran stop kontak harus dilengkapi
dengan sekering, disamping ada sekering sentral.
d) Tersedianya gas yang dikemas dalam tabung gas yang dilengkapi
konektor dan kran pada setiap saluran. Sebaiknya setiap tabung gas
untuk dua kelompok saja, agar tidak memerlukan saluran panjang.
Saluran panjang sulit dikontrol jika ada selang bocor.

4) Pengadaan Alat dan Bahan


Pengadaan alat dan bahan praktikum ditentukan oleh banyak faktor,
antara lain faktor dan/biaya, kurikulum yang berlaku, macam percobaan,
jenis dan ukuran alat, macam dan kualitas alat/bahan, persediaan alat
dan bahan yang masih ada, dan sebagainya.
Daftar usulan pengadaan alat/bahan harus jelas dan isinya meliputi
nomor urut, nam alat atau bahan, nomor katalog, spesifkasi (ukuran,
tipe, merk), jumlah, harga satuan, dan harga total.

D. Pengelolaan, Pemeliharaan, dan Pendayagunaan Laboratorium IPA.


1. Pengelolaan Laboratorium IPA Pengelolaan ini meliputi :
a) Pengelolaan administrasi laboratorium
b) Pengelolaan kegiatan laboratorium
c) Pengelolaan keamanan dan keselamatan kerja

2. Pemeliharaan Laboratorium IPA Pemeliharaan Laboratorium meliputi :


a) Pemeliharaan gedung/ruang laboratorium
b) Pemeliharaan perabot laboratorium
c) Pemeliharaan perkakas laboratorium
d) Pemeliharaan alat-alat praktikum

3. Pendayagunaan Laboratorium IPA


Berdasarkan kurikulum, dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPA
digunakan pendekatan ketrampilan proses. Dalam pendekatan ketrampilan proses ini,
peranan laboratorium IPA sangat besar sekali.

Dalam kegiatan ini laboratorium sebagai pusat proses belajar mengajar. Agar
laboratorium IPA lebih berguna, diharapkan setiap guru IPA selalu melaksanakan
kegiatan belajar-mengajarnya dengan memanfaatkan peralatan laboratorium IPA.
Jika setiap topik IPA diajarkan dengan pendekatan ketrampilan proses, maka perlu
adanya peningkatan kuantitas dan kualitas baik peralatan maupun lembar kegiatan
siswanya.

Page | 9
E. Monitoring Dan Evaluasi Laboratorium IPA.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini merupakan dua kegiatan yang dalam
pelaksanaannya tidak bisa dipisahkan, karena itu kegiatan ini dilakukan secara terpadu.
Dalam melakukan kegiatan monitoring, biasanya sekaligus mengadakan evaluasi.

Kegiatan monitoring ini meliputi beberapa hal antara lain :


1. Monitoring dan evaluasi perencanaan program kegiatan laboratorium. Agar
perencanaan program kegiatan laboratorium dapat mudah dimonitor dan dievaluasi
maka Pengelola Laboratorium :
a. Format kegiatan laboratorium berdasarkan perencanaan yang diajukan oleh guru
pembimbing praktikum. Format tersebut berisi :
1) Kelas, Semester, Tahun
2) Tanggal pelaksanaan dan waktu.
3) Jumlah siswa yang hadir/tidak hadir
4) Judul-judul praktikum
5) Uraian kegiatan Guru Pembimbing
6) Uraian kegiatan siswa
7) Keterangan

b. Daftar Jadwal Kegiatan Laboratorium untuk setiap kelas dan tingkat. c). Daftar
Penggunaan Alat/Bahan Praktikum.

2. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan-kegiatan laboratorium.


Kegiatan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Langsung, artinya monitoring dan evaluasi dapat dilakukan langsung ketempat
laboratorium. Adapun jadwal monitoring/evaluasi disesuaikan dengan jadwal
laboratorium. Dalam monitoring ini yang diperiksa adalah kesesuaian antara
perencanaan kegiatan dengan pelaksanaan kegiatan.
b. Tidak langsung, artinya kepala sekolah minta kepada pengelola laboratorium
untuk membuat laporan tertulis tentang pelaksanaan kegiatan laboratorium untuk
satu semester. Laporan tersebut bisa menggunakan format yang isinya sama
dengan format perencanaan kegiatan dengan disertai lembar kegiatan siswa yang
sudah dilaksanakan dalam satu semester saja.

Page | 10
BAB III
PENUTUP

Laboratorium IPA merupakan sarana untuk mempelajari gejala-gejala, mengadakan


percobaan, penelitian dalam bidang IPA. Dalam laboratorium IPA berisi perabot, perkakas,
alat/bahan dan kepustakaan yang harus dikelola secara baik. Dalam merancang laboratorium
IPA hendaknya memperhatikan :

1. Penentuan lokasi dengan memperhatikan faktor limbah, factor keamanan dan


kenyamanan,faktor sumber listrik PLN, faktor sumber air.
2. Perencanaan gedung yang meliputi ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan, dan
ruang penyimpanan.
3. Perlengkapan laboratorium yang meliputi perabot, alat peraga, perkakas, dan alat-alat
penunjang lainnya.

Agar pelaksanaan menejemen laboratorium berjalan baik, maka perlu ada organisasi
laboratorium. Organisasi laboratorium ini meliputi :
1. Struktur organisasi beserta alur pelaksanaan menejemennya, yang melibatkan :
2. Kegiatan adaministrasi laboratorium, meliputi :
a. Administrai Umum
b. Kegiatan Administrasi Khusus

Laboratorium IPA perlu adanya pengelolaan, pemeliharaan dan pendayagunaan. Pengelolaan


laboratorium IPA meliputi :
1. Pengelolaan adminstrasi laboratorium
2. Pengelolaan kegiatan belajar mengajar di laboratorium.
3. Pengelolaan keamanan dan keselamatan kerja

Sedangkan pemeliharaan laboratorium menyangkut pemeliharaan :


1. Gedung/ruang laboratorium
2. Perabot laboratorium
3. Perkakas laboratorium
4. Perlatan praktikum/alat peraga praktikum

Pendayagunaan laboratorium bisa meningkat jika semua topik dalam IPA bisa diajarkan
dengan pendekatan ketrampilan proses, dengan laboratorium sebagai pusat kegiatan belajar
mengajar. Agar bisa tercapai, maka kualitas dan kuantitas baik peralatan maupun lembar
kerja siswa perlu ditingkatkan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi sangat diperlukan, agar pelaksanaan suatu perencanaan
dapat berjalan baik dan meningkat utunya. Dengan adanya monitoring dan evaluasi ini
kekurangan yang ada pada perencanaan dan pelaksaan akan segera diketahui dan segera
mendapat pemecahannya.

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai