Anda di halaman 1dari 10

TEORI KREATIVITAS

ELLIS PAUL TORRANCE


Makalah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Semester III

Mata Kuliah: Psikologi Kreatif dan Inovasi

Dosen Pengampu :
Dr. Nurul Hidayah, M. Si, Psikolog

Disusun oleh:
Rizky Allivia Larasati Haibar 2007044023
Hamas Bernadian 2008044036

PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI SAINS


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karuniah-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Teori Kreatif Ellis Paul Torrance”.
Selanjutnya tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan terimakasih secara khusus kepada:
1. Ibu Dr. Nurul Hidayah, M. Si, Psikolog selaku dosen Mata Kuliah Psikologi
Kreatif dan Inovasi
2. Teman-teman semua di Fakultas Psikologi Prodi Magister Psikologi Sains
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada
penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah
ini.
Selanjutnya, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................3
BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................................................4
A. Pengertian Problem Solving.............................................................................................4
B. Tipe Masalah....................................................................................................................5
C. Model Problem Solving....................................................................................................7
D. Teori Problem solving....................................................................................................10
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Problem Solving.....................................................13
F. Strategi Problem Solving................................................................................................14
G. Pengertian Kreativitas....................................................................................................16
H. Teori Kreativitas.............................................................................................................17
I. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas.........................................................................20
J. Pengukuran Kretivitas....................................................................................................20
K. Strategi kreatif dalam pembelajaran...............................................................................21
L. Problem Solving dan Kreativitas dalam Perspektif Islam..................................................22
BAB III: PENUTUP..........................................................................................................................26
A. Kesimpulan.....................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Dewasa ini dunia mengalami perubahan yang sangat cepat dalam berbagai hal. Dalam
rangka mengimbangi perubahan yang sangat cepat, tidak dapat dipungkiri bahwa
kesejahterraan masyarakat dan negara akan sangat bergantung pada sumbangan kreatif
berupa ide, penemuan, dan teknologi baru dari masyarakatnya. Menurut Susanto (2011),
untuk mencapai kesejahteraan tersebut diperlukan sikap dan pemikiran kreatif agar anak
didik kelak tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan baru dan pencari kerja, tetapi
mampu menciptakan pekejaan baru.
Kreativitas tidak bergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat Pendidikan, ataupun
keadaan sosial ekonomi tertentu. Setiap orang memiliki bakat kreatif masing-masing.
Kreativitas yang dimiliki seseorang dapat ditingkatkan sehingga perlu dipupuk sejak dini
(Munandar, 1999). Mulyadi (dalam Budi, 2007) menjelaskan bahwa setiap anak pada
dasarnya kreatif, membedakan adalah derajat dan bentuk kreativitas yang ditampilkannya.
Oleh karena itu diperlukan rangsangan-rangsangan dari lingkungan agar kemampuan
berpikir kreatif yang tersimpan dalam diri setiap anak bisa tampil.
Perkembangan kreativitas anak akan lebih berkembang begitu pesar pada usia pra
sekolah. Hal ini sejalan dengan perkataan Munandar (1997) yang mengatakan bahwa saat
paling penting dan menentukan dalam upaya pengembangan kreativitas adalah usia pra
sekolah, karena pada usia pra sekolah tersebut seorang anak memiliki daya khayal yang
tinggi serta merupakan masa perkembangan dengan daya kreativitas yang pesat.
Peningkatan kualitas kreativitas pada anak juga

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perjalanan hidup Torrance?


2. Bagaimana teori kreativitas menurut Torrance?
3. Bagaimana tes kreativitas menurut Torrance?
4. Bagaimana aplikasi teori kreativitas Torrance?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan tentang biografi Torrance.


2. Menjelaskan teori kreativitas menurut Torrance.
3. Menjelaskan tes kreativitas menurut Torrance.
4. Menejlaskan aplikasi teori kreativitas Torrance.
A.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Biografi Ellis P. Torrance

Ellis Paul Torrance merupakan seorang psikolog Amerika yang mengkhususkan diri
dalam bidang psikologi Pendidikan, psikologi kreativitas dan Pendidikan anak-anak
berbakat. Torrance lahir pada tanggal 8 Oktober 1915 di Milledgeville, Georgia. Torrance
merupakan orang yang baik hati, lembut, dan murah hati. Selain itu, ia adalah seorang
mentor dan guru yang luar biasa, selalu menunjukkan rasa hormat kepada rekan-rekan dan
murid-muridnya dan dalam segala hal dia mendukung mereka.

Torrance menyelesaikan gelar sarjana pada tahun 1940 di Mercer university. Setelah
lulus dari Mercer University, ia memperoleh gelar Master dari University of Minnesota dan
kemudian gelar Ph.D. dari University of Michigan. Karir mengajarnya, yang berlangsung
dari tahun 1957 hingga 1984, dimulai di University of Minnesota dan kemudian
dilanjutkan di University of Georgia, di mana ia menjadi profesor psikologi pendidikan
pada tahun 1966.

Ia merupakan penemu TTCT (Torrance Tests of Creative Thinking/Tes Torrance untuk


Berpikir Kreatif). Selain itu, Torrance juga menjadi aktivis yang bekerja dalam komunitas
“Study Torrance untuk anak berbakat, kreatif, dan perilaku-perilaku berwawasan masa
depan”. Torrance aktif memberikan perhatian pada bidang Pendidikan anak-anak kreatif,
berbakat, berpikir dan masa depan sejak thaun 1966 hingga masa pension tahun 1984 ia
terus bergiat mengajarkan, mengkonseptualisasikan kembali dan mengembangkan sosio-
drama sebagai teknik pemecahan masalah kelompok yang kreatif, hingga dia menghasilkan
Torrance Tests of Creative Thinking (TTCT) yang ditujukan untuk mengidentifikasi orang-
orang berbakat dari berbagai kebudayaan dan segala usia.

Torrance juga terkenal karena telah membantu masyarakat luas mengenali potensi
kreatif individu dan membangun visi masa depan. Pada tahun 1974, Torrance didukung
istrinya mendirikan program Future Problem Solving untuk mengajarkan keterampilan
memecahkan masalah bagi ribuan anak di Amerika dan luar negri. Selain itu, ia juga
pendiri Internasional Network of Gifted Students and Their Teachers/Sponsors. Pada tahun
1973, ia mendapat banyak hadiah dan penghargaan serta diangkat menjadi Alumni
Foundation Distinguished Professor.

3
B. Teori Kreativitas Torrance

Kreativitas merupakan kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan


sesuatu yang sudah ada sebelumnya termasuk segale pengetahuan yang pernah diperoleh.
Semakin banyak pengalaman dan pengetahuan seseorang, semakin memungkinkan untuk
memanfaatkan dan menggunakan pengalaman tersebut unutk menghasilkan gagasan yang
kreatif.

Menurut Torrance terdapat empat aspek dalam kreativitas, yaitu: fluency, elaboration,
abstractness of tittle dan originality. Pertama, fluency. Menurut Torrance (dikutip oleh
Carter, 2000), fluency merupakan kemampuan untuk menghasilkan suatu ide serta
kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban yang bervariasi. Guilford
juga menambahkan bahwa (dikutip oleh Pratitis & Pandin, 2002), fluency, yaitu kesiapan
dan kelancaran dalam mencari, menuangkan ide serta menghasilkan gagasan dengan cepat
(penekanan pada kuantitas). Kedua abstractness of tittle yaitu kemampuan untuk
menghasilkan suatu gambar yang abstract. Ketiga, elaboration. Menurut Torrance (dikutip
oleh Carter, 2000), elaboration yaitu kemampuan untuk mengembangkan gagasan
sehingga menjadi lebih menarik. Menurut Guilford (dikutip oleh Pratitis & Pandin, 2002),
elaboration, yaitu kemampuan merinci secara detail, menilai, mengembangkan, dan
memperkaya suatu gagasan. Keempat, originality. Menurut Torrance (dikutip oleh Carter,
2000) originality, yaitu kemampuan untuk menghasilkan suatu gagasan yang asli dan unik.

C. Tes Kreativitas Torrance: Torrance Test Creativity Thinking (TTCT)


Torrance Test Creativity Thinking (TTCT) adalah alat tes yang dikembangkan oleh
Torrance untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah secara kreatif.
TTCT menjadi begitu popular digunakan pada 75% penelitian mengenai kreativitas anak dan
40% dari semua studi penelitian kreativitas pada mahasiswa dan orang dewasa. Selain itu,
TTCT juga telah diterjemahkan dalam kurang lebih 35 bahasa (Kim, 2006). Meskipun TTCT
telah menjadi instrument yang paling banyak digunakan dalam potensi kreatif, penilaian itu
tidak menjadi tujuan utama dari Torrance. Menurut Kim (2006) tujuan Torrance
mengembangkan tes adalah untuk penelitian, individualistis instruksi.

Tes ini mengundang peserta tes untuk menarik dan memberikan judul gambar atau
menulis pertanyaan, alas an, konsekuensi dan kegunaan. TTCT yang dikembangkan oleh
Torrance dibagi menjadi dua. TTCT terdiri dari dua bagian yaitu verbal dan figural (non
verbal) (Croopley, 2000). TTCT-F mengukur 4 aspek yaitu fluency, originality, abstractness of
titles, and elaboration. Torrance Test of Creative Thinking (TTCT) diadaptasi di Indonesia oleh

4
Munandar pada tahun 1977, berupa test kreativitas verbal dan figural. Tes kreativitas yang
bersifat verbal, berupa tugas yang diungkapkan dalam kata-kata sedangkan tes kreativitas yang
bersifat figural berupa tugas yang diungkapkan dalam bentuk gambar. Kedua tes ini dapat
diberikan dalam kelompok (Munandar, 1999).

D. Aplikasi Teori Kreativitas Torrance

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

6
DAFTAR PUSTAKA

Budi, M. (2007). Rainbow Town. Jakarta: PT. Grasindo.

Carter, R. (2000). Exploring your creative resources, 1. Retrieved Oct 23, from
http://www.proquest.umi.com.

Cropley, A. J. (2000) Defining and measuring creativity: Are creativity tests worth using?.
Roeper Review, 23:2, 72-79, DOI: 10.1080/02783190009554069

Kim, K. H. 2006. Can We Trust Creativity Test? A Review of the Torrance Test of Creative
Thinking (TTCT). Creativity Research Journal, 18(1): 3-14.

Munandar, S. C. U. (1999). Petunjuk bagi para guru dan orangtua. Jakarta: Gramedia.

Pratitis, N. T., & Panding, M. G. (2002). Hubungan antara karakteristik “kepribadian yang
kreatif” dan motivasi ekstrinsik-instrinsik dengan kreativitas. Anima, 17, 120- 130.

Susanto. A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam berbagai aspeknya.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai