Anda di halaman 1dari 15

METODE PROYEK DALAM MENGEMBANGKAN PERILAKU DAN

KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA DINI

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Hasmalena, M.Pd

Taruni Suningsih, M.Pd

OLEH :

Kelompok 7

Ghina Rania Salsabila 06141282025051

Nia Paramita 06141382025055

Annisya Dwi Safitri 06141382025074

PRODI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Metode Proyek dalam Mengembangkan
Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini” ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula
shalawat serta salam kami sajungkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahilliyah ke zaman yang terang benderang seperti ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarya kepada Ibu Dra. Hasmalena,
M.Pd dan Ibu Taruni Suningsih, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Metode
Pengembangan Perilaku Anak Usia Dini yang telah memberikan tugas ini sehingga kami penulis
dan para pembaca dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan hasil makalah ini, baik dari
segi penulisan maupun isi. Kami pun mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Palembang, 9 April 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 5

BAB II............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

2.1 Pengertian Metode Proyek .................................................................................................... 6

2.2 Tujuan Metode Proyek .......................................................................................................... 6

2.3 Manfaat Metode Proyek ........................................................................................................ 8

2.4 Tahapan Metode Proyek ....................................................................................................... 9

2.5 Contoh Metode Proyek dalam Mengembangkan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak
Usia Dini ................................................................................................................................... 11

BAB III ......................................................................................................................................... 13

PENUTUP..................................................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 13

3.2 Saran ................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak usia dini merupakan masa paling optimal untuk berkembang. Perkembangan anak
pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Anak usia dini adalah anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu besar dan senang
berpetualang dengan mengeksplor lingkungan sekitar anak. Karakteristik seperti itu perlu
dipahami pendidik sehingga dapat menyediakan lingkungan belajar yang sesuai untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki anak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini pasal 1, Pendidikan Anak Usia Dini yang
selanjutnya disingkat PAUD, merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak yang telah memasuki
dunia pendidikan khususnya PAUD akan berinteraksi dengan lingkungan dimana mereka
berada, berinteraksi dengan teman sebayanya maupun dengan orang dewasa. Di lingkungan
sosial ini anak memperoleh kemampuan berperilaku, mampu bersosialisasi, dan dapat
menyesuaikan diri dengan teman kelompok sebaya serta mereka dapat belajar bekerjasama
dalam kegiatan bermain(Izza, 2020).

Metode pembelajaran pada PAUD beragam adanya di antara lain, metode bermain peran,
metode karyawisata, metode bercakapcakap, metode demonstrasi, metode proyek, metode
bercerita, dan metode pemberian tugas. Dari berbagai metode yang disebutkan tadi metode
proyek merupakan metode pembelajaran di PAUD yang memberikan kesempatan untuk anak
dalam mengerjakan tugas baik secara kelompok ataupun individu, memberikan pengalaman
anak dalam bekerja sama, mau berbagi, mengenal aturan, disiplin, rasa tanggungjawab, rasa
ingin tahu, kemandirian dan penyesuaian anak dengan lingkungannya(Sari et al., 2022).

4
Proyekmerupakan penyelidikan dalam waktu yang lama, kegiatan yang bersifat
konstruktif dan berpusat pada bermain, anak-anak terlibat berulang kali dalam metode proyek
ini dengan cara membangun pemahaman mereka sendiri terhadap topik-topik yang sudah
sangat dikenal oleh anak(Yansyah Nurinayah et al., 2021). Sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan Warner dan Sower (Yansyah Nurinayah et al., 2021) menjelaskan bahwa
proyek merupakan salah satu cara yang digunakan dalam menarik minat dan pola pikir anak
sehingga ingin terlibatlangsung secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan membahas tentang metode proyek
dalam mengembangkan perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan metode proyek?
2. Apa saja tujuan dari metode proyek?
3. Apa saja manfaat dari metode proyek?
4. Bagaimana tahapan dari metode proyek?
5. Apa contoh dari metode proyek dalam menyembangkan perilaku dan kemampuan dasar
anak usia dini?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian metode proyek
2. Untuk mengetahui tujuan dari metode proyek
3. Untuk mengetahui manfaat dari metode proyek
4. Untuk mengetahui tahapan dari metode proyek
5. Untuk mengetahui contoh dari metode proyek dalam menyembangkan perilaku dan
kemampuan dasar anak usia dini

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Proyek


- Roestiyah mengungkapkan bahwa metode proyek adalah rencana suatu problem atau
kesulitan, dan bentuk pembelajaran dimana anak berusaha untuk mengelola sendiri
permasalahan yang dihadapi, guru hanya sebagai pendamping. Dengan demikian, anak
akan merasa tertantang dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar(M.Si et al., 2019).
- Menurut Moeslichatoen (Sari et al., 2022), mengemukaan metode proyek adalah salah
cara yang diberikan guru dalam memberikan pengalaman dalam belajar anak usia dini
dalam memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang harus
dipecahkan secara berkelompok.
- Metode proyek(Mujadihin, dkk 2019) adalah cara yang diberikan guru dalam
memberikan pengalaman dalam belajar anak usia dini dalam memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
- Metode proyek menurut Moeslichatoen(M.Si et al., 2019) adalah salah satu pemberian
pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus
dikerjakan secara berkelompok.

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode proyek adalah salah satu cara
yang diberikan guru untuk memberikan pengalaman belajar dengan menghadapkan anak
pada permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari yang dikerjakan secara
berkelompok.

2.2 Tujuan Metode Proyek


Penggunaan metode proyek bertujuan utuk melatih anak memperoleh keterampilan
memecahkan masalah yang dihadapi seharihari baik secara mandiri maupun dalam
kelompok, dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi bagian dapat bekerjasama secara
baik dengan anak lain, dapat menyelesaikan tugas sampai selesai secara kreatif, anak
memperoleh keterampilan dalam memecahkan Kmasalah dengan cara lebih baik, melibatkan
aktivitas pikiran dan penalaran.

6
Menurut Masitoh dan Heny Djoehaeni (Sari et al., 2022)mengemukakan bahwa tujuan
metode proyek bagi anak usia TK yaitu untuk meningkatkan kemampuan anak untuk
bersosialisasi dengan teman sebaya, melatihanak untuk mengembangkan kemampuan anak
untuk bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok, melatih anak untuk mengembangkan
kemampuan anak untuk bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok, melatih anak
untuk tolong menolong sesama teman dalam satu kelompok dan metode proyek juga
bertujuan untuk mengembangkan aspek moral anak dan menembangkan sikap disiplin anak
terhadap tugas yang telah diberikan.

Adapun menurut Katz dan Chard dalam Martha Cristianti(Izza, 2020), tujuan pendekatan
proyek antara lain:

1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan


Dalam pembelajarannya anak dapat memperoleh, mengemukakan, mengeksplorasi
ide-ide informasi dan gagasangagasan dari kegiatan yang belum dilakukan dan
kegiatan yang telah dilakukan selama bermain.
2. Meningkatkan kompetensi sosial
Kompetensi sosial yang terbentuk melalui pendekatan proyek yaitu kemampuan anak
untuk bekerjasama, saling menghargai, saling berbagi, berkomunikasi menaati
peraturan atau langkahlangkah kegiatan dengan tertib, dan menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan teman sesama kelompoknya.
3. Mengembangkan disposisi atau karakter
Disposisi adalah kecendrungan anak untuk merespon sesuatu dengan cara-cara
tertentu.Pendekatan proyek brtujuan utuk mengembangkan disposisi positif yaitu rasa
ingin tahu, kreativitas, tanggung jawab, kemandirian dan inisiatif.Tujuan ini
mengembangkan aspek nilai moral.
4. Mengembangkan perasaan
Mengembangkan perasaan yang dimaksud adalah emosi atau sikap subjektif yang
dimunculkan secara positif atau negatif, misalnya rasa percaya diri, perasaan yang
diterima, rasa tidak mampu, cemas, rendah diri dan sebagainya

7
Berdasarkan beberapa pendapat tujuan metode proyek tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan metode proyek dapat mengembangkan kemampuan
mengadakan hubungan dengan anak lain dalam kelompok, dapat memberikan
pengalaman secara nyata dan kompleks bagi anak yang dapat menimbulkan
kecendrungan berfikir, merasakan, dan bertindak lebih kepada tujuan kelompok dari
pada diri sendiri.

2.3 Manfaat Metode Proyek


Pelaksanaan metode proyek adalah investigasi mendalam tentang topik yang menarik dan
relevan berarti bagi usia anak usia dini. Anak-anak kecil secara alami ingin tahu tentang
mereka lingkungan dan sangat termotivasi untuk mempelajari hal-hal yang memicu minat
mereka. Bahkan di usia muda, anak-anak dapat belajar bagaimana menemukan jawaban atas
pertanyaan mereka dan memperoleh kesempatan untuk mengalami pembelajaran terlibat
aktif melalui proyek. Tema yang digunakan biasanya diselidiki di dalam kelas oleh
sekelompok kecil anak- anak, atau oleh seluruh kelas. Di Kadang-kadang, seorang anak
dapat memulai penyelidikan suatu tema tersebut. Pelaksanaan metode proyek adalah
penelitian yang berfokus pada penyelidikan jawaban atas pertanyaan spesifik tentang
tema.Siswa, dengan wawasan dan klarifikasi dari guru biasanya menghasilkan ini
pertanyaan.Guru juga dapat membuat pertanyaan untuk siswa. Ini sangat tergantung pada
usia peserta didik dan kemampuan setiap kelas peserta didik.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari metode proyek ini, antara lain(Sari et al.,
2022) :

1. Pengalaman langsung yang diberikan kepada anak untuk menyelesaikan masalah yang
ditemuai yang telah dirancang dengan menghasilkan suatu produk.
2. Menstimulasi rasa tanggung jawab dan peduli terhadap lingkungannya.
3. Menstimulasi kerjasama dan gotong royong dalam proyek yang dilakukan secara
berkelompok ataupun individu.
4. Mengeksplorasi segala kreativitas yang dimiliki anak dalam pembuatan sebuah hasil
karya sesuai dengan keinginan anak.
5. Menstimulasi kemampuan pengetahuan anak untuk memahami proyek yang telah
dilakukan anak serta menunjukkan produk dari hasil yang telah dibuat.

8
Manfaat dari metode proyek yang lain juga di ungkapkan oleh (Sulman et al., 2020) :

1. Memperluas wawasan anak tentang segi-segi kehidupan dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat
2. Anak memperoleh pemahaman tentang bagaimana memecahkan masalah tertentu yang
memerlukan kerjasama dengan anak lain secara terpadu
3. Anak memperoleh pengalaman belajar pengembangan sikap positif dalam kegiatan
bekerja dengan anak lain
4. Mengembangkan dan membina kerja sama dan interaksi sosial di antara anak-anak yang
terlibat dalam proyek
5. Memberi kesempatan anak untuk mengembangkan etos kerja pada diri anak
6. Dapat mengeksplorasi kemampuan, minat, serta kebutuhan anak
7. Melatih anak untuk menerima tanggung jawab.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang berfokus pada


peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna
lainnya.Pelaksanaan metode proyek dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja
mengkonstruksi tugas yang diberikan guru yang puncaknya dapat menghasilkan produk
karya peserta didik.Metode proyek menjadi penting untuk diterapkan pada anak usia dini
karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara nyata sehingga anak belajar dari
pengalamannya sendiri. Hal ini terbukti lebih bermakna dibandingkan metode biasa. Selain
itu anak dapat belajar mengatur diri sendiri untuk bekerja sama dengan teman dalam
memmecahkan masalah dan dapat berdampak dalam pengembangan etos kerja.

2.4 Tahapan Metode Proyek


Ada enam tahapan dalam melaksanakan metode proyek pada pembelajaran,
meliputi(Aghniarrahmah et al., 2017) :

1) Tahap pertama
Penentuan kegiatan proyek ini adalah menentukan jenis-jenis kegiatan atau hasil karya
yang akan dibuat ataupun dilakukan anak sesuai dengan imajinasi, minat dan sarana dan
prasarana yang tersedia yang dapat dipertimbangkan dalam tahapan ini. Guru memiliki

9
peran untuk memfasilitasi anak dalam mengarahkan pilihan-pilihan agar tetap mengacu
pada kegiatan pembelajaran yang relevan sesuai kompetensi dasar.
2) Tahap kedua
Perencanaan metode proyek anak akan melakukan rancang kegiatan proyek dari awal
sampai akhir penyelesaiannya. Untuk tahap ini terdiri dari tiga tahapan antara lain.
Tahapan awal anak merencanakan alat, bahan waktu yang digunakan, apabila tahapan ini
dilakukan secara kelompok anak akan ada pembagian tugas. Tahapan perencanaan ini
anak merencanakan dari inti kegiatan yang dilakukan serta memberikan pemecahan
masalah apabila ditemukan kendala.
3) Tahap ketiga
Menentukan bagaimana pelaksanaan metode proyek, guru memiliki peran memberikan
bimbingan kepada anak untuk menjadwalkan semua kegiatan yang telah direncanakan.
Dari penjadwalan tersebut terdiri dari lama waktu mengerjakan proyek tahap demi tahap
sesuai dengan kemampuan anak
4) Tahap keempat
Penyelesaian proyek anak mengerjakan kegiatan main sesuai ketentuan dengan
pembagian tugas yang dirancang sebelumnya. Berguna untuk memotivasi, mengarahkan,
mengkoordinasikan yang diperankan oleh guru dalam proses kegiatan metode ini untuk
dapat menyelesaikan tugas atau hasil karya dengan baik dan tepat waktu. Untuk tahap ini
guru juga memonitoring dari aktivitas anak sesuai tahapan perkembangan anak yang
tertuang dalam indikator yang telah ditetapkan menurut ketentuan sebagai penilaian
proses.
5) Tahap kelima
Penyampaian hasil belajar anak pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
termasuk dalam tahap mengkomunikasikan.Dalam penyampaian hasil kegiatan tersebut
tergantung pada proyek yang dihasilkan anak.
6) Tahapan enam
Penyampaian hasil belajar yang telah dilakukan anak oleh guru, melakukan recolling
terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan anak dan hasilnya.Memberikan
kesempatan kepada anak untuk menceritakan pendapatnya tentang hasil karyanya atau

10
mengomentari hasil karya teman, atau dapat juga menjelaskan kegiatan yang telah
dilakukannya selama kegiatan proyek berlangsung.

Pengalaman belajar menggunakan metode proyek ini dengan cara belajar melalui
bermain bersama dalam kelompok. Akan melatih anak bekerjasama serta
mengembangkan kemampuan sosial yang telah dimiliki oleh anak.

2.5 Contoh Metode Proyek dalam Mengembangkan Perilaku dan Kemampuan Dasar
Anak Usia Dini
Metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar kepada anak.
Anak langsung dihadapkan pada persoalan sehari-hari yang menuntut anak untuk melakukan
berbagai aktivitas sesuai proyek yang diberikan. Metode ini melibatkan aktivitas fisik dan
visual untuk membantu anak dalam memahami konsep dan perilaku yang diinginkan. Berikut
contoh cara mengembangkan perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini dengan
menggunakan metode proyek :

1. Mengembangkan keterampilan sosial dengan bekerja sama. Dalam kegiatan ini anak
terlibat dalam suatu kegiatan bersama yang memacu anak untuk berinteraksi dengan
temannya sehingga berpengaruh terhadap perkembangan sosialnya. Penggunaan
metode proyek ini dapat membiasakan anak berinteraksi dengan sesamanya serta
membiasakan anak untuk memilih, merancang dan memimpin pekerjaan
dalam mencapai tujuan bersama. (Alhadad et al., 2020)
2. Mengajarkan anak tentang kedisiplinan terhadap waktu. Dengan menggunakan
metode proyek dapat melatih anak untuk disiplin terhadap waktu dimana Anak
akan berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan pada waktu yang telah ditentukan.
(Mujahidin et al., 2019)
3. Mengembangkan kognitif anak dalam belajar. karena anak biasanya belajar dengan
menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya, maka anak
mempunyai semangat untuk mempelajari apa yang sudah diterangkan oleh pendidik
serta anak akan mudah mengenal hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
dalam memecahkan masalah, contohnya pada saat anak belajar menggunakan metode

11
proyek dalam mengenal geometri maka anak akan mengenal bentuk, berbagai macam
ukuran dan belajar bekerja sama dengan kelompok. (Khotimah et al., 2020)
4. Mengembangkan motorik halus dengan cara melakukan kegiatan sesuai tema seperti
Kegiatan metode proyek yang sesuai dengan tema pembelajaran yaitu contohnya pada
tema binatang dapat dilakukan dengan kegiatan mengamati binatang yang dikenal
oleh anak dan dapat dijumpai di lingkungan sekitarnya seperti mengamati kupu-kupu.
Pada kegiatan proyek mengamati kupu- kupu, anak diminta untuk mengamati
jumlah kaki, bentuk kepala, bentuk sayap dan bentuk tubuh kupu-kupu. Selanjutnya
guru mengembangkan motorik halus anak dengan menyediakan pola gambar sayap,
tubuh dan kepala kupu-kupu yang nantinya akan diwarnai dan digunting serta
ditempel sesuai bentuknya. Kemudian anak diminta menggambar kupu-kupu dengan
mandiri dan mewarnai sesuai dengan keinginan sendiri. (Yuliani et al., 2020)

Dengan menggunakan metode proyek sangat mendukung tercapainya pendidikan anak,


pemberian pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan penalaran anak.
Dengan metode ini anak dilatih untuk mencurahkan pemikirannya dalam memecahkan masalah
yang dihadapi anak. Di samping masalah mandiri, anak juga dilatih untuk dapat memadukan
dengan kerja temannya dalam satu kelompok.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode proyek metode yang digunakan guru dalam pembelajaran di PAUD dikarenakan
metode ini memberikan pengalaman belajar anak dalam memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan baik secara kelompok maupun individu, karena
itu metode proyek ini, merupakan rencana yang dirancang guru agar anak menemukan
masalahnya sendiri dan dapat memecahkannya baik secara kelompok ataupun individu,
dalam hal ini guru berperan sebagai pendamping dalam memecahkan masalahnya,sehingga
menjadikan tantangan tersendiri untuk anak yang memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar.

Ada enam tahapan dalam pelaksanaan metode proyek ini antara lain : tahapan Penentuan
kegiatan, perencanaan metode proyek, menyusun pelaksanaan metode, penyelesaian proyek,
penyampaian hasil kegiatan penyampaian hasil kegiatan dan recolling. Penerapan pendidikan
sosial dan finansial melalui metode proyek misalnya kunjungan lapangan dan pameran atau
market day dan kegiatan rutin dan kegiatan terprogram lainnya.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat,semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan silahkan sampaikan kepada kami. Tentunya kami
akan terus memperbaiki makalah ini dengan mengacu pada sumber yang dapat di
pertanggung jawabkan nantinya.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
sarannya tentang pembahasan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aghniarrahmah, Rukiyah, & Hasmalena. (2017). Pengaruh Metode Proyek Terhadap


Kemampuan Sains Anak Tk B di PAUD Terpadu Happy Kids ( The Effect on The Ability
of Science Project Methods Kindergartner B Integrated Early Childhood Happy Kids ).
Edukasi, IV(3), 34–37.

Alhadad, B., Arfa, U., & Sulman, H. (2020). Penerapan metode proyek dalam mengembangkan
sosial anak usia 5-6 tahun. Jurnal Ilmiah Cahaya Paud, 2(2), 45-58.

Khotimah, L. K. (2020). Penerapan Metode Proyek Dalam Mengembangkan Kognitif Anak Usia
Dini di Raudhatul Athfal Muslimat NU 07 Sumber Bahagia (Doctoral dissertation, IAIN
Metro).

Izza, H. (2020). Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak Usia Dini melalui Metode Proyek.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 951.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.483

Mujahidin, E., Mufarohah, L., & Alim, A. (2019). Penggunaan Metode Proyek untuk
Meningkatkan Kedisiplinan pada Anak Usia Dini. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam,
8(01), 171-182.

M.Si, E. M., Mufarohah, L., & Alim, A. (2019). Penggunaan Metode Proyek Untuk
Meningkatkan Kedisiplinan Pada Anak Usia Dini. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan
Islam, 8(01), 171. https://doi.org/10.30868/ei.v8i01.395

Sari, N. P., Setiawan, M. A., & Novitawati, N. (2022). Penanaman Pendidikan Sosial dan
Finansial bagi Anak Usia Dini melalui Metode Proyek. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan,
4(2), 2785–2793. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2533

Sulman, H., Alhadad, B., & Arfa, U. (2020). Penerapan Metode Proyek Dalam Mengembangkan
Sosial Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Ilmiah Cahaya Paud, 2(1), 45–58.
https://doi.org/10.33387/cp.v2i1.1956

Yansyah Nurinayah, A., Nurhayati, S., Wulansuci, G., & Siliwangi, I. (2021). Jurnal Ceria

14
(Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Penerapan Pembelajaran Steam Melalui
Metode Proyek Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Di Tk Pelita. 4(5), 2714–
4107.

Yuliani, R., & Sahono, B. (2020). PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK


MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN MOTORIK HALUS (Studi Pada Anak
Kelompok B TK Negeri 3 Bengkulu Selatan). Diadik: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan,
10(2), 245-253.

15

Anda mungkin juga menyukai