Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

PENGEMBANGAN KEGIATAN FISIK MOTORIK MELALUI


MENANGKAP DAN MELEMPAR BOLA BERBAGAI UKURAN
DI TAMAN KANAK-KANAK MUSLIMAT NU LUMAJANG 01
KAB. LUMAJANG
TAHUN 2022-2023

Disusun Oleh:

Nama: NURUL LAILATUL FADILA


NIM : 837612939

PROGRAM STUDI S1 PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

UPBJJ UT JEMBER POKJAR LUMAJANG

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

PENGEMBANGAN KEGIATAN FISIK MOTORIK MELALUI


MENANGKAP DAN MELEMPAR BOLA BERBAGAI UKURAN
DI TAMAN KANAK-KANAK MUSLIMAT NU LUMAJANG 01
KAB. LUMAJANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN UBBJJ UT JEMBER

Tutor Pembimbing Lumajang , 26 November 2022


Mahasiswa

Dra.SUWARTI YANI FATIMAH, M.Pd NURUL LAILATUL F


NIP. 19620101 198201 2 031 NIM. 837612939
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Pengembangan kegiatan fisik motorik melalui menangkap


dan melempar bola berbagai ukuran Di taman kanak-kanak
MUSLIMAT NU LUMAJANG 01 kab. Lumajang Tahun
2022 - 2023
Waktu Pelasanaan : 14 November 2022

Tempat penelitian : TK Muslimat NU Lumajang 01

Nama : Nurul Lailatul Fadila


NIM : 837612939

Prodi : PGPAUD

Pokjar : Lumajang
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur yang tak terhingga kehadirat Allah SWT akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan Laporan Penelitian dan Analisis Pengembangan kegiatan fisik
motorik melalui menangkap dan melempar bola berbagai ukuran Di TK MUSLIMAT NU
LUMAJANG 01 dengan baik.
Laporan Penelitian dan Analisis ini diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah Analisis
Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dari program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini (S1 PG-PAUD) Universitas Terbuka UPBJJ-UT Jember.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, sehingga
laporan ini dapat selsesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Suwarti Yani Fatimah M.Pd selaku tutor pembimbing mata kuliah
Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
2. Keluarga besar yang telah memberikan do’a, dukungan dan motivasi dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
3. Mahasiswa UT Semester 9 PGPAUD Pokjar Lumajang
4. Siswa/Siswi Khususnya Kelompok B TK TK MUSLIMAT NU
LUMAJANG 01 Kabupaten Lumajang
5. Kepala Sekolah dan dewan Guru TK MUSLIMAT NU LUMAJANG 01
yang telah memberikan dukungan
6. Suami saya tercinta yaang selalu mensuprot saya
Peneliti amat menyadari bahwa laporan penelitian dan analisis ini masih jauh dari sempurna
dan banyak memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab itu, peneliti berharap adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan Analisis ini

Lumajang, 12 November 2022

Penulis

.
NURUL LAILATUL FADILA
NIM . 837612939
HALAMAN JUDUL……………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………… ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Penelitian………………………………………… 2
B. Fokus Penelitian…………………………………………………... 3
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………. 3
D. Manfaat Penelitian………………………………………………… 3
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………… 4
A. Pengertian Fisik Motorik……………………………………………. 4
B. Tujuan pengembangan fisik motorik kasar………………………………….4
C. Karakteristik Fisik Motori…………………………………………………..5
D. Pengembangan Fisik Motorik pada Anak Usia Dini diTK……………….
………………………………………....................4
BAB III METODOLOGOI PENELITIAN………….……………………6
A. Subjek Penelitian, Waktu Pelaksanaan, dan Jadwal Penelitian……6
B. Metode Penelitian…………………………………………………. 6
C. Instrumen Penelitian………………………………………………. 7
BAB IV ANALISIS DATA………………………………………………
18
A. Tabulasi Data………………………………………………………18
B. Analisis Kritis….…………………………………………………. 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………… 21
Kesimpulan...………………………………………………………21
Saran……….….…………………………………………………. 21
DAFTAR PUSTAKA………………….………………………………… 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN.…………….………………………………… 23
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Taman Kanak-Kanak merupakan bentuk layanan Pendidikan Anak Usia


Dini (PAUD) Non-Formal yang keberadaannya terus berkembang
jumlahnya. Dan sudah diminati oleh wali murid dalam 10 tahun terakhir,
awalnya TK dianggap sebelah mata, karena berada pada masa jenjang pra
sekolah.

Pada awalnya wali murid kurang memperhatikan pendidikan anak pada


usia ini, dikarenakan anak dianggap belum mampu berada jenjang mengikuti
suatu proses pembelajaran, padahal pondasi PAUD sangat bervariasi dan
telah dikembangkan oleh Departemen Sosial sejak tahun 1960-1970 sebagai
upaya untuk mengisi kesenjangan akan pengasuhan, pembinaan, bimbingan,
sosial anak balita selama ditinggal orang tuanya bekerja atau melaksanakan
tugas. (Depdiknas, 2010:1). Sejak dibentuknya Direktorat Pendidikan Anak
Usia Dini (Dit. PADU) tahun 2000 maka pembinaan untuk pendidikan
menjadi tanggung jawab Departemen Pendidikan. Kebijakan Dit. PADU
untuk seluruh bentuk layanan PAUD termasuk TPA adalah memberikan
layanan yang holistik dan integratif. Holistik berarti seluruh kebutuhan anak
(kesehatan, gizi, pendidikan, perlindungan, berkembang dan
mempertahankan kelangsungan hidup) di layani dalam lembaga
penyelenggara TPA. Integratif berarti semua lembaga TPA melakukan
koordinasi dengan instansi-instansi Pembina.(Depdiknas, 2010:1).

Kegiatan fisik motorik di PAUD menurut Permendiknas No. 137 Tahun


2013, anak diharapkan melalui pengembangan fisik motorik akan sering dan
dapat menghargai pentingnya mengolah tubuh dalam gerakan. Hal ini dapat
dimaknai dengan seringnya melakukan kegiatan Fisik Motorik, terutama
motorik kasar, seperti berlari, melompat, menendang dan menangjap bola,
diharapkan anak akan memilik kemampuan fisik motorik yang baik dan
timbul rasa percaya diri. Didukung dengan kajian berbagai ahli Kuncoro Adi
(2014:5) kegiatan Fisik motorik dengan memanfaatkan tubuh dan media
sederhana di lingkungan dengan fisk motorik penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan fisik motorik anak. Proses
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik salah satunya yaitu
mengikuti kegiatan menangkap dan melempar bola dengan berbagai ukuran,
beberapa yang dapat meningkatkan kemampuan fisik motorik seperti
kegiatan anak-anak untuk menangkap bola berukuran sedang, kecil, atau
besar.
Tahun 1960 di Kecamatan Lumajang telah terbentuk Taman Kanak-
Kanak dibawah naungan Yayasan Muslimat yang melaksanakan pengasuhan
dan pelayanan pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak bagi anak
usia dini di wilayah TK Muslimat NU Lumajang 01 . Sebagai bagian dari
sistem pendidikan, TK Muslimat NU Lumajang 01 memiliki Visi dan Misi,
Visi untuk mengembangkan potensi yang positif pada anak dibidang
pengembangan Moral Keagamaan, Sosial Emosional, Fisik Motorik,
Kognitif, Bahasa, dan Seni untuk kemandirian, kecakapan dalam kehidupan
sehari-hari agar tumbuh dan berkembang secara optimal sedangkan visinya
adalah untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, sehat,
cerdas, terampil, kreatif, jujur dan bertanggung jawab dalam sepanjang hayat.
Adapun yang menjadi tujuan lembaga TK Muslimat NU Lumajang 01 adalah
untuk membantu para orang tua yang kesulitan dalam melakukan pendekatan
bimbingan pendidikan, tidak mampu menemani buah hati mereka secara
teratur, maka TK Muslimat NU Lumajang 01 siap untuk mewujudkannya
dengan menerima anak-anak yang nantinya akan dibinna dengan
memberikan layanan yang terbaik bagi anak seperti, perhatian, pendidikan
dan lain sebagainya.
Pada observasi awal yang telah dilakukan, ada berbagai aspek
pengembangan yang dilakukan oleh pendidik, salah satunya adalah
pengembangan Fisik Motorik, dimana anak berusia 4-6 tahun melakukan
kegiatan bermain dengan fisik yang tak teratur, kurang terkendali, dan
penggunaan anggota gerak tubuh dengan sesukanya sendiri, dengan
menggunakan sarana bermain, pendidik memberikan kegiatan fisik motorik
yang berupa menangkap, dan melempar bola dengan berbagai ukuran. Pada
kegiatan tersebut anak dibiarkan bermain dengan teman dan bersosialisasi
dalam kegiatan menggunakan alat bermain yang ada, sebisa mungkin anak
dapat digilir satu persatu untuk saling berhadapan menangkap dan melempar
bola dengan aturan yang disepakati.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai aspek Fisik Motorik di TK Muslimat NU
Lumajang 01 \ Kecamatan Lumajang, Kab.Lumajang.

B. Fokus Penelitian
Setelah dilakukan observasi di TK Muslimat NU Lumajang 01, maka
penelitian ini terfokus pada salah satu kegiatan TK yaitu kegiatan “Bermain
Bola Berbagai Ukuran , menggunakan beberapa ukuran bola”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Referensi pengetahuan dunia TK anak usia 4-6 Tahun
2. Melatih mahasiswa mengobservasi hal-hal terkait Ke TK an.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu
kegiatan anak di lembaga TK.

4. Sebagai tugas mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan PAUD.


D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis dari penelitian ini penulis mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman berharga tentang Taman Kanak-Kanak
2. Manfaat praktis Diharapkan dapat memberi informasi dan masukan untuk
penyelenggaraan Taman Kanak-kanak terutama Kecamatan Lumajang .
3. Manfaat praktis Diharapkan dapat memberi informasi dan masukan untuk
penyelenggaraan Taman Kanak-kanak terutama Kecamatan Lumajang .
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Fisik Motorik Kasar


Fisik motorik adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
mengolah tubuh dikarenakan ada pergerakan otot tubuh dalam menggerakkan
organ anggota gerak, anggota gerak meliputi kaki, tangan, persendian pada tubuh,
fisik motorik yang ditunjukkan secara langsung terkonsep, ataupun tidak
langsung berdasarkan kemauan anak. Cara menggerakkan anggota tubuh tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga. Seorang
anak yang berada pada rentang usia 4 sampai 6 tahun mulai menyukai aktivitas
yang berhubungan dengan fisik, fisik itu sendiri untuk menunjukkan kemampuan
anak dalam mengolah tubuh . Sehingga tidak heran jika menjumpai anak usia
Taman Kanak-kanak beraktifitas lebih dari usia selain peda jenjang anak usia
dini, atau anak lain, dengan berlari sesuka hati, melompat, meloncat, memanjat,
bergelantungan, menggerakkan tubuh sesuka hati berdasarkan perasaan yang
mereka alami.

Kegiatan atau tindakan yang berkaitan dengan motorik kasar, sangat erat sekali
kaitannya dengan penggunaan energy otot pada tubuh manusia. Otot yang selalu
diasah dan digerakkan membuat anak menjadi lincah, anak yang cenderung
memiliki sumber energy besar pada tubuh mereka, karena asupan dan pola
pemberian makan, dengan takaran gizi seimbang, jelas memberi pengaruh yang
berbeda dibandingan dengan anak yang tidak memperoleh asupan gizi yang
baik. Anak dengan pola gizi asuhan yang baik cenderung bergerak lebih aktif,
energik dan senang beraktifitas di setiap mereka berada. Artinya anak anak tidak
suka berdiam diri dalam dalam keheningan dan tanpa melakukan aktivitas yang
harus mengeluarkan energy mereka.

Sehingga pola pengaturan aktivitas yang berhubungan dengan fisik motorik


harus diatur, dikelola, serta dimanagement secara professional melalui kegiatan
pembelajaran yang ada di Taman Kanak-kanak. Dengan pola pengaturan
kegiatan fisik motorik, maka anak dapat diarahkan pada suatu kegiatan yang
membawa manfaat dan prestasi di bidang pengembangan fisik motorik.

Gerakan bersumber dari kegiatan pembelajaran dan bermain yang dilakukan


secara berkeseimbangan, berkesinambungan dengan mengadopsi pola bermain
dan belajar yang dikombinasikan secara kreatif. Sehingga perilaku pengaturan
kegiatan main Fisik Motorik, mampu mewujudkannya individu anak yang sehat
dan ceria. Anak sehat secara jasmani Nampak, dari fisik yang mereka punya
berkembang sejauh mana pada kondisi terbaik anak berdasarkan tumbuh
kembang anak. Anak Nampak ceria, dikarenakan anak dapat meluapkan energy
secara terarah. Sehingga tidak jarang bagi anak akan terlihat menikmati kegiatan
dengan baik. Berteriak, tertawa, tersenyum, bertepuk tangan, bersenandung
sambal melakukan kegiatan fisik motorik, karena sangat menikmati betapa
mebarik dan bermanfaatnya kegiatan bermain dan belajar yang dilaksanakan.

B. Tujuan pengembangan fisik motorik kasar


Guru dapat menumbuhkan kemampuan Fisik Motorik Kasar yang ada
pada anak usia dini Taman Kanak, melalui beberapa kegiatan yang berhubungan
dengan menangkap dan melempar bola, mengapa menangkap dan melompar
bola yang dijadikan sebagai sudut pandang dalam analisis kegiatan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti. Kegiatan menangkap dan melempar bola mudah
dilakukan, mudah dipraktikan, murah, meriah, sederhana, dan pasti membuat
anak bahagia. Kegiatan bermain dan menangkap bola dapat dilakukan dengan
berbagai rule atau aturan yang bervariasi, tergantung bagaimana seorang
pendidik ingin menonjolkan dari sudut mana fisik motorik anak dikembangkan,
sejauh mana fisik motorik dikaitkan dengan aspek pengembangan yang lain.
Seperti yang kami temukan dalam kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak
Dharma Wanita 02 Yosowilangun, anak melakukan aktivitas kegiatan
menangkap dan melempar bola berbagai ukuran itu dapat dilakukan secara
berpasangan.
Melalui permainan yang disiapkan oleh pendidik, maka kegiatan bermain
belajar memiliki dampak signifikan yang dapat membantu anak dalam aspek
perkembangan Fisik motorik kasar. Hal itu terlihat dari gerak otot anak, sejauh
mana anak menggunakan otot-ototnya. Ketika anak bermain bersama dan
menggunakan bola,muncullah berbagai respon anak, mulai dari ikut bermain
dengan temannya, sekedar berkerumun karena melihat keasyikan, bahkan juga
tidak jarang yang beraktivitas di luar nalar dari skema alur kegiatan
pembelajaran.
Anak akan menunjukkan ekspresi dalam diri mereka, terkait senang tidaknya
mereka melakukan kegiatan tersebut, bagaimana hal itu bisa dilihat dan diamati
dalam diri anak. Dilihat sejauh mana dari cara mereka dalam menggunakan
anggota gerak tubuh, raut wajah yang dihasilkan saat bermain menangkap bola
dengan variasi mimic raut wajah yang menarik. Dimulai dari tertawa terbahak-
bahak, berteriak dengan tertawa yang kencang, sekedar tersenyum dengan
ketenangan yang diperoleh. Mengekspresikan wajah yang datar tanpa ekspresi
juga dapat ditemukan, raut wajah yang terlihat tegang karena takut mengalami
kesalahan atau hal kurang mendukung kegiatan seperti bola tidak tertangkap
dengan sempurna atau mengenai bagian tubuh lain. Hal itulah yang membuat
analisis tentang permainan sederhana menangkap dan melempar bola menjadi
menarik untuk dikaji.
Gerakan dalam permainan sebenarnya tidak sebatas menggunakan tangan
saja, juga bisa dilakukan menggunakan kaki dengan kegiatan menendang boal,
hal itu sengaja tidak dilakukan oleh peneliti, karena peneliti ingin fokus
terhadap permainan menangkap dan melempar bola seperti dalam permainan
olahraga bola basket.
Sikap posisi dalam melakukan aktivitas menangkap dan melempar bola juga
menjadi bagian dalam melengkapi kegiatan, dengan posisi yang sempurna maka
kegiatan menangkap dan melempar bola dapat dilakukan secara optimal. Cara
bagaimana mereka melakukan aktivitas fisik dengan benar merupakan kunci
bagaiman seorang guru mengajarkan kepada anak tentang aktivitas mengolah
tubuh, serta menggunakan anggota gerak tubuh sesuai dengan cara yang sesuai,
sehingga minim sekali ditemukan sesuatu hal yang harus membahayakan fisik
motorik anak.
Aspek perkembangan Fisik Motorik, diupayakan dengan menggali
kemampuan tubuh anak dalam menggerakkan dan mengendalikan anggota
tubuh. Tubuh yang digerakkan sebisa mungkin dilakukan dan dijangkau anak
dalam beraktivitas. Misal kegiatan saat bermain melempar dan menangkap bola
apakah dapat dilakukan oleh anak? Bahaya tidak hal itu dilakukan oleh anak?
Dengan memperhatikan banyak aspek yang dijadikan sebagai skal prioritas pada
pelaksanaan kegiatan. Penggunaan media sebagai pendukung keberhasilan
kegiatan menangkap dan melempar bola. Media disini sebagai alat pengantar,
penyampai kegiatan untuk mudah diresapi dan dilakukan oleh anak. Dala
penggunaan media juga harus diperhitungkan sisi keamanan dan kenyamanan
untuk dilakukan Baik ditinjau dari bahan yang digunakan, tekstur, ukuran,
warna, juga sangat penting sebagai penunjang media yang ramah dengan anak
untuk digunakan sebagai media belajar.
Dalam hal ini peneliti menyesuaikan sesuai judul dan pengamatan yang
ditemukan yanitu kegiatan menangkap dan melempar bola, jelas tentu
menggunakan alat main yang berupa bola. Bola yang digunakan adalah bola
berbagai ukuran. Dengan bola yang memiliki variasi ukuran yang beragam
maka dapat diketahui perbedaan dan perbandingannya dalam kegiatan belajar.
Untuk aturan bermain yang dilakukan bisa secara sendiri, dengan menangkap
dan melempar bola. Juga bisa dilakukan dengan berpasangan, atau membentuk
kelompok.
Permainan yang bervariasi memberikan dampak yang baik bagi anak, seperti
anak tidak cepat bosan, anak selalu penasaran dan bertanya-tanya apa kegiatan
selanjutnya, hal menarik apalagi yang dapat ditemukan. Pembelajaran yang
mengedepankan nilai menyenangkan akan membuat anak merasa nyaman dan
jauh dari sifat memaksa kegiatan belajar.

A. Karakteristik Fisik Motorik

a. Dalam perkembangannya anak akan menggunakan fisik motorik


berdasarkan kondisi anak.
b. Anak akan melakukan suatu kegiatan, namun masih belum sesuai dengan
arahan guru, terutama terkait aturan permainan fisik motorik.
c. Melatih otot-otot anak dan anggota gerak tubuh.

d. Melibatkan hubungan social satu sama lain dengan teman sekitar

B. Pengembangan Fisik Motorik pada Anak Usia Dini di TK

Tokoh perkembangan Fisik Motorik.

1. Menurut Herbert Spencer , menggunakan teori kelebihan tenaga yang


menyatakan bahwa tenaga yang berlebihan terdapat pada diri manusia
harus disalurkan keluar melalui kegiatan bermain
2. Stanley Hall, mengemukakan teori bermunculan kembali sifat-sifat pada
seseorang yang lama tidak muncul (ativisms) ia mengatakan bahwa
permainan yang dilakukan oleh manusia atau anak merupakan ulangan dari
kehidupan nenek moyang kita.
3. Schaller dan Lazarus, mengemukakan teori rekreasi yang mengatakan bahwa
kelelahan itu mendorong manusia pada permainan.
4. Teori Persiapan atau latihan dari Gross mengatakan bahwa permainan itu
sebagai latihan bagi manusia yang belum dewasa, untuk menyatakan fungsi-
fungsi bagi kebutuhan hidupnya. Selain itu Gross juga mengatakan teori
kelegaan emosional setelah mengalami ketegangan atau Katarsis, bahwa
permainan sebagai alat untuk menyalurkan keinginan-keinginan atau hasrat
yang terkandung dalam angan-angan kea rah yang tidak berbahaya.
5. Claparede, mengemukakan teori Fantastis atau fiksi yaitu anak-anak bermain
karena dalam kehidupan sehari-harinya mereka tidak memperoleh kepuasan
sehingga melakukan fantasi dalam bentuk permainan. Hal tersebut dilakukan
supaya mereka dapat melepaskan segala kehendaknya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak di TK Muslimat NU Lumajang 01,
Kecamatan Lumajang , Kabupaten Lumajang.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
C. Instumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik atau menarik untuk dijadikan
fokus penelitian.

Instrumen Penelitian yang digunakan dalam kegiatan peneliti adalah :


2. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik atau menarik untuk dijadikan
fokus penelitian dengan cara melakukan pengamatan perilaku yang terjadi saat
penelitian berlangsung. Observasi juga diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian
(Margono, 2003). Menurut Setiawan, dkk. (2018:5) teknik observasi terbagi
menjadi dua macam, yaitu teknik observasi terbuka dan teknik observasi tertutup.

a. Observasi Terbuka

Observasi Terbuka adalah bentuk observasi yang ideal dan paling dapat
dipertanggungjawabkan. Pada teknik ini, peneliti melakukan observasi secara
terang-terangan dan dengan mengungkapkan identritas pribadi maupun institusi
yang diwakilinya secara jelas. Selain itu, orang yang akan diobservasi tidak
merasa dikecoh atau ditipu. Hal ini menjadikan observasi terbuka terlihat jelas
manfaat kelebihan mengenai hal yang diobservasi.

b. Observasi Tertutup

Observasi Tertutup dilakukan secara diam-diam dan peneliti tidak


mengungkapkan identitas pribadi maupun institusinya, lebih jelasnya peneliti
merahasiakan, observer atau pengamat, dalam hal ini peneliti menyembunyikan
identitas pribadi, sehingga menjadikan pihak yang diobservasi merasa terkecoh
atau ditipu dan bila ia merasa keberatan maka bisa saja melaporkan observer
sebagai “pencuri data”. Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi terbuka
karena peneliti melakukan observasi secara terang-terangan dan mengungkapkan
identitas diri sebagai mahasiswa dari Universitas Terbuka Jember. Adapun hasil
observasi kegiatan Pembelajaran Fisik Motorik Di TK Muslimat NU Lumajang
01, pada tanggal 19 Mei 2022 adalah sebagai berikut.

Melakukan pengamatan pada kegiatan pembelajaran anak yang sedang


berlangsung, yang berkaitan dengan perkembangan fisik motorik pada kegiatan
menangkap dan melempar bola berbagai ukuran.

Menyiapkan Format Pengamatan anak melalui kegiatan yang dilaksanakan.


Dengan rincian format sebagai berikut:

NO NAMA SIKAP YANG HASIL


ANAK DITUNJUKKAN TANGKAPAN
DAN
LEMPARAN

1. Akbar

2. Lutfi

3. Aira

4. Azka

5. Dirga

6. Fahrul

7. Fitro

8. Geboy

9. Bella

10. Rizky

11. Ikrom

12. Nazwa

13. Lia

14 Syinggih

15. Shohib
16. Suci

17. Zahra

18. Nabila

Catatan secara umum, dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan


aspek fisik motorik di TK Muslimat NU Lumajang 01 berlangsung
dengan aman, nyaman, dan dilakukan antusias oleh peserta didik
dengan arahan dari guru. Anak melakukan kegiatan pengembangan
kemampuan fisik motorik, tanpa adanya paksaan, serta memberikan
kemudahan bagi siswa yang menolak melakukan kegiatan fisik
motorik, melalui menangkap dan melempar bola berbagai ukuran,
dengan cara memotivasi, membujuk, dan membesarkan hati anak, agar
berani melaksanakan kegiatan tersebut dengan senang hati dan rasa
gembira.
3. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai
fokus penelitian.
Wawancara dapat diartikan sebagai suatu instrument penelitian,
menurut Arismunandar (dalam Setiawan, dkk.2018:9) wawancara
adalah Tanya jawab dengan seseorang untuk mendapaKBan
keterangan atau pendapatnya tentang sesuatu hal atau masalah.
Wawancara seperti percakapan juga berguna untuk menggali
informasi, dan di dalam wawancara ada proses percakapan antara
pewawancara dengan narasumber, dan dilakukan secara terorganisir.
Pewawancara tetap pada tugas pokok untuk menanya dan mencari
informasi, sedangkan narasumber, tidak diperkenankan untuk bertanya,
karena tugas utama adalah menjawab pertanyaan dari pewawancara,
dan pewawancara menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian.
Jadi pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk
memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema
yang diangkat dalam penelitian. Atau sebagai proses pembuktian
terhadap informasi terhadap keterangan yang telah diperoleh lewat
teknik lain sebelumnya. Dalam hal ini wawancara yang dilakukan oleh
peneliti adalah menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian yaitu kegiatan Pengembangan Aspek fisik motorik melalui
kegiatan menangkap dan melempar bola di TK Muslimat NU
Lumajang 01 Lumajang, sebagai berikut:
1.) Wawancara dengan pendidik
Pertanyaan : Anak usia berapa saja yang akan diterima dan
diberi kesempatan belajar di TK Muslimat Nu Lumajang 01?
Jawab : Berdasarkan aturan pemerintah 4-6 Tahun.
Pertanyaan : Apa yang membedakan TK Muslimat Nu
Lumajang 01 berbeda
dengan TK lain?
Jawab : Yang membedakan pada sisi program, dan
kegiatan pengembangan.
Pertanyaan : Apa kegiatan pengembangan?
Jawab : Pengoptimalan kegiatan pada aspek
Pengembangan yang dilakukan pada hari itu.
Pertanyaan : Apa saja contoh kegiatan pengembangan?
Jawab : Pengoptimalan fisik motorik
Melalui menangkap dan melempar bola.
Pertanyaan : Mulai jam berapa kegiatan itu dilakukan?
Jawab : Dilakukan di jam 07.30-08.30
Pertanyaan : Sejak kapan kegiatan pengoptimalan dibuat?
Jawab : Dibuat sejak kurikulum 2013.
Pertanyaan : Siapa yang membuat program pengoptimalan?
Jawab : Saran pengawas dan yayasan Muslimat
Kecamatan Lumajang .
Pertanyaan : Apa tujuan utama kegiatan ini dilakukan?
Jawab : Satu meningkatkan kemampuan anak.
Dua melatih keberanian anak.
Wawancara dengan Kepala TK
Pertanyaan : Apa visi, atau tujuan dari lembaga TK ini?
Jawab : Visi lembaga ini adalah menjadi sekolah
Berkarakter, Tangkas dan Berprestasi.
Pertanyaan : Untuk mencapai tujuan tersebut, program apa
yang ibu terapkan di lembaga ini?
Jawab : Saya kira sama dengan program TK yang lain
hanya saja kami di sini menerapkan nilai- nilai
organisasi yang dibangun dan dijadikan
landasan pendidikan yang berkualitas yakni:
jujur, tanggung jawab, visioner, displin, kerja
keras, adil dan peduli.
Pertanyaan : Siapa yang merancang program tersebut?
Jawab : Tentu saja Yayasan berkerja sama pengurus
Kepala TK dan dewan guru.
.
Wawancara dengan Guru.
Pertanyaan : Apa yang melatarbelakangi guru membuat
pengoptimalan kegiatan?
Jawab : Daya saing, dan nilai juang dalam kegiatan
pembelajaran di TK yang penuh dengan
persaingan.
Pertanyaan : Sejauh mana lembaga TK dalam bersaing di
Tingkat kecamatan atau di kabupaten?
Jawab : Melalui kegiatan lomba yang diwadahi oleh
IGTKI Kec. Ataupun IGTKI Kab.

4. Dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan


yang lebih luas mengenai fokus penelitian.
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan
harian, arsip foto, hasil rapat, cindramata, catatan kegiatan, dan
sebagainya.
Studi Dokumentasi merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan,
menghimpun, dan menganalisa dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, ataupun gambar elektronik melalui kamera, atau recorder.
Bukti-bukti dilakukan sebagai penguat dilakukannya peneelitian dan
hasil dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen yang diperoleh harus diuraikan, dianalisis terlebih dahulu,
dibandingkan dan dipadukan sintesis membentuk suatu hasil kajian
yang sistematis, padu, dan utuh, Jadi studi dokumentasi tidak
sekedar mengumpulkan dan menuliskan serta melaporkan dalam
bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen, namun yang
dilaporkan adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut
(Amirin, 2000).
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
Untuk memudahkan
analisis Anak

Observasi Wawancara dengan Wawancara dengan Dokumentasi


guru pimpinan TK
Anak-anak secara Pada kegiatan yang Menurut Bu. Alif Pada kegiatan
bergiliran dilakukan dalam sebagai Kepala perencanaan secara
melakukan aktivitas mengembangkan Sekolah TK, tertulis, anak-anak
menangkap dan kemampuan Fisik kegiatan yang melakukan aktivitas
melempar bola Motorik kasar dilakukan anak-anak secara bergiliran,
dengan dilakukan demi dalam anak-anak juga
menggunakan bola mewujudkan anak, pengembangan menggunakan bola
berbagai ukuran dengan pribadi yang motoik kasar dengan beberapa
tangguh, kuat dan dilakukan dengan ukuran yang
pantang menyerah, landasan yang disediakan oleh
kegiatan fisik aman, guru.
motorik juga menyenangkan, dan Dalam dokumen
dikemas dan dan berkesinambungan, pendirian taman
dipadukan dengan atau berhubungan kanak-kanaksalah
kegiatan lain, demi antara setiap satu tujuan utama
mewujudkan kegiatan yang adalah
perkembangan yang dilakukan dalam mencerdaskan, dan
signifikan. Sehingga setiap permainan. menyehatkan
anak mau, dan Serta menganut dan kehidupan anak
mampu melakukan berhubungan satu dalam berbangsa
aktivitas motorik sama lain dengan dan bernegara.
kasar dengan senang aspek
hati. perkembangan
Kegiatan yang kegiatan kelompok
dilakukan di bermain. Terpenting
lembaga kami, fisik dari selurh kegiatan
motorik dilakukan fisik motorik sudah
secara bervariasi memiliki standart
tergantung capaian operasional
target berdasar prosedur dalam
RPPH, tidak hanya pelaksanaannya.
bermain modern
tetapi permainan
tradisional juga
dilakukan dalam
pengembangan
motorik kasar.
Guru menyiapkan Pembagian Dalam rencana
mainan yang akan kelompok dilakukan kegiatan tertulis
digunakan sebagai di sesuaikan dengan bahwa salah satu
alat peraga usia anak, walaupun alat peraga edukatif
beda kegiatannya yang digunakan
namun kesempatan adalah mainan yang
bermain masih sudah disiapkan
diprioritaskan, oleh pendidik.
karena bermain bagi Bermain berbagai
anak usia dini masih bola dengan segala
sangat penting ukuran
karena untuk
mengembangkan
aspek fisik
Motoriknya
Pendidik minta anak Pertama, anak Kami berkeinginan Dalam rencana
duduk kemudian belum dapat agar anak-anak kegiatan tertulis
mempersilahkan mengkombinasikan mendapat pendidik
anak untuk berdiri kegiatan gerak main pendidikan yang menggunakan
dalam posisi menggunakan benar sejak dini, metode tanya jawab
melingkar, guru berbagai bola sehingga anak-anak dan bercakap-
melemparkan bola dengan segala lebih mandiri sedini cakap.
sambal memberi ukuran, anak belum mugkin.
pertanyaan bisa menangkap dan Perkembangan fisik
sederhana. Misalnya melempar bola. motorik anak usia
nama buah? Anak Secara perlahan dini dapat
yang mendapatkan tumbuh kepercayaan berkembang sesuai
bola untuk dirinya. Bukan dengan usia anak.
ditangkap wajib hanya mampu fisik
menjawab motorik juga dapat
pertanyaan tersebut menjawab
pertanyaan. Ketiga,
anak mungkin tidak
berani berekspresi
secara lepas terkait
fisik motorik.
Dengan perlahan
dan pola main yang
baik anak sudah
berani
a. Analisis Data
2. Pendidik / Guru TK
a. Tabulasi Data
Aspek Yang Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
Diteliti Guru
Fisik Anak-anak - Kami di TK ini - Dalam rencana
Motorik dalam proses usia anak yang kegiatan tertulis
kegiatan mulai 4-6 bahwa anak-
pembelajaran Tahun anak di
di TK - Usia 4-5 tahun kelompokkan
Muslimat NU berada di jenjang sesuai umurnya
Lumajang 01 kelompok A dalam
dengan kegiatan mengikuti
fisik motorik yang proses kegiatan
lebih sederhana pembelajaran.
dengan tingkat - Dalam
kesulitan lebih dokumen
rendah. Seperti pendirian
kegiatan yang lembaga
disiapkan dalam tercantum
belajar melempar bahwa salah
dan menangkap satu tema
bola dengan posisi pendirian TK
diam. Anggota pada usia pra
gerak tangan aktif sekolah adalah
sedangkan kaki membantu ibu-
diam di tempat. ibu sebagai
- Sedangkan usia 5- wadah dalam
6 tahun kami menyiapkan
berikan kegiatan anak untuk
melempar dan memiliki dasar
menangkap bola kemampuan
dengan posisi yang
kaki berubah dari disesuaikan
titik awal baik ke pada 6 aspek
depan belakang perkembangan
ataupun kekiri Salah satunya
dan kekanan. adalah fisik
- Usia 4-6 tahun motorik
kegiatan yang
kami berikan
adalah bermain
untuk
mengembangka
n aspek-aspek
perkembangan
anak. Terutama
berkaitan
dengan Fisik
Motorik
Aspek Yang Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
Diteliti Guru
Fisik - Usia 4-6 Tahun dan
Motorik adalah tahapan perkembangan
awal anak Taman secara wajar
Kanak-kanak. baik jasmani,
- Adanya kaitan rohani dan
dengan sosialnya.
pengembangan
kemampuan Fisik
Motorik Halus
dan
pengembangan
Fisik Motorik
Kasar, kegiatan
yang dipilih
adalah kegiatan
yang dikhususkan
pada
pengembangan
aspek Fisik
Motorik,
dengan
menekankan
pada fungsi
anggota
gerak.

Guru - Pembagian - Dalam rencana


menggunakan kelompok kegiatan
sumber kegiatan dilakukan di tertulis bahwa
anak sesuai sesuaikan dengan salah satu alat
dengan usia usia anak peraga edukatif
anak. berdasarkan yang digunakan
kelompok kelas, adalah bola
- Instruksi walaupun beda dengan
kegiatan kegiatannya berbagai
berdasarkan namun kesempatan ukuran dengan
perintah bermain masih karakter media
guru. diprioritaskan, belajar aman
- Anak karena bermain dan
mengikuti bagi anak usia dini menyenagkan
kegiatan masih sangat
berdasarkan penting karena
instruksi. untuk
mengembangkan
aspek fisik
Motoriknya.
Aspek Yang Wawancara dengan
Observasi Dokumentasi
Diteliti Guru
Kegiatan di TK kami
atur sedemikian rupa
sehingga anak merasa
betah dan nyaman
berada dalam
pendekatan kami.

Pendidik minta - Pertama, anak belum - Dalam


anak duduk dapat rencana
kemudian mengkombinasikan kegiatan
mempersilahkan kegiatan gerak main tertulis
anak untuk menggunakan pendidik
berdiri dalam berbagai bola dengan menggunakan
posisi melingkar, segala ukuran, anak metode tanya
guru belum bisa jawab dan
melemparkan menangkap dan bercakap-
bola sambal melempar bola. cakap.
memberi Secara perlahan
pertanyaan tumbuh kepercayaan
sederhana. dirinya. Bukan hanya
Misalnya nama mampu fisik motorik
buah? Anak yang juga dapat menjawab
mendapatkan pertanyaan. Ketiga,
bola untuk anak mungkin tidak
ditangkap wajib berani berekspresi
menjawab secara lepas terkait
pertanyaan fisik motorik.
tersebut Dengan perlahan dan
pola main yang baik
anak sudah berani.
B. Analisis Krisis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan “Bermain
menangkap, melempar, dan memantulkan bola berbagai ukuran dapat
meningkatkan keberanian dan kesigapan anak dalam mengasah fisik motoriknya.

Pengelompokan anak di TK Muslimat NU Lumajang 01 dengan usia :


a. Kelompok A 4-5 tahun
b. Kelompok B 5-6 tahun
Berdasarkan observasi awal di TK Muslimat NU Lumajang 01 memiliki
anak didik yang berjumlah 70 Orang anak, 28 anak berada dikelompok A, 42
anak berada di kelompok B. Yang seluruhnya keberadaan orang tua mereka
berada di Jogoyudan Lumajang Dengan latar belakang pekerjaan orang tua
mereka adalah Pedagang dan wiraswasta , di TK Muslimat NU Lumajang 01
terdapapat 4 ruang kelompok belajar, 2 ruang kelompok A, 2 ruang kelompok B,
ada juga kantor sebagai tempat berkumpul dan berkomunikasi Kepala Sekolah
beserta guru. Selain itu Paud TK Muslimat NU Lumajang 01 memiliki sarana
yang cukup menunjang seperti memiliki ruang belajar, meja/kursi anak, lemari,
alat permainan luar seperti ayunan 2 buah, seluncuran, mangkuk putar, panjatan
bergelantungan dan kuda goyang dari ban bekas. Serta memiliki 1 buah kamar
mandi yang dipergunakan untuk pendidik dan peserta didik. Di sisi lain ada
tempat parkir sepeda untuk guru. Dan kantin di luar lingkunan sekolah yang
keberadaannya memang diperuntukkan melayani aktivitas makan sehat anak.

TK Muslimat NU Lumajang 01 Kecamatan Lumajang . Kab.Lumajang


memiliki layanan antara lain layanan pendidikan dan pengasuhan, yaitu kegiatan
belajar membina mendidik mengasah karakter anak dengan pola asuh pendidikan
sekolah. Dengan jumlah pendidik 5 Orang

Selain memberikan layanan pendidikan di TK Muslimat NU Lumajang


01 juga memberikan layanan kesehatan, layanan kesehatan gizi yang dibantu oleh
Puskesmas Rogotrunan yang memiliki fungsi sebagai bagian dari kelompok kecil
Pusat Kesehatan di Kecamatan Lumajang.

Serta sarana prasarana dan administrasi berada di kantor, yang tersedia 2


buah laptop untuk guru, dengan 1 buah printer sebagai sarana utama penyelesaian
berbagai administrasi sekolah ataupun kelas di TK Muslimat NU Lumajang 01.
Pada layanan pendidikan yang sudah diberikan dan sarana prasarananya
yang telah tersediakan, dan sudah terpenuhi baik secara umum ataupun
pandangan khusus. Umum artinya pembelajaran sudah dilakukan seperti pada
panduan pendidikan PAUD TK berdasarkan arahan Dinas Pendidikan Kab.
Lumajang, dan dalam binaan Koordinator wilayah pendidikan Kecamatan
Lumajang .

Pada layanan pendidikan, pembelajarannya sudah terprogram dengan


baik yaitu direncana kegiatan pembelajaran (RKH) dan RPPM yang disusun
dibengkel kegiatan Guspa

Kembali lagi dipandang berdasarkan sarana prasaran jika dilihat dari


layanan sarana prasarana sudah cukup memiliki banyak variasi dalam hal alat
permainan diluar ruangan ataupun di dalam ruangan karena dengan adanya sarana
permainan maka dapat menunjang setiap perkembangan anak. Namun dukungan
dan bantuan serta belajar berprogres untuk selalu lebih baik, harus selalu
diupayakan demi perkembangan kemajuan TK Muslimat NU Lumajang 01 di
masa mendatang.
C. INSTRUMEN OBSERVASI

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN


DI TAMAN KANAK-KANAK

TAMAN KANAK-KANAK : MUSLIMAT NU LUMAJANG 01


KELOMPOK/ USIA : A / 4-5 TAHUN
HARI/ TANGGAL : Senin 14 November 2022

NO Hal-hal Unik/ Menari yang ADA Keterangan/ Uraian /Pertanyaan


ditemukan dalam: YA TIDAK
1 Model Pengembangan V Kelompok
Kegiatan
2 Penataan Ruangan Bola ditempatkan pada meja khusus
yang tersusun secara rapi pada meja di
dalam kelas, hal yang dimaksud untuk
memudahkan anak dalam
menggunakan bola.
(Pertanyaan)Mengapa peletakkan bola
di meja, bukan pada lemari atau tempat
lain? Kenapa tidak menggunakan
ruangan terbuka?
3 Kegiatan Yang Dilakukan V Anak secara bergantian dengan
Anak berpasangan sesuka hati mereka
memilih temannya, melaksanakan
kegiatan melempar, dan menangkap
bola.
(Pertanyaan) Mengapa anak memilih
pasangannya sendiri, tidak dipilihkan
oleh guru?
4 APE Yang digunakan V APE menggunakan bola berbagai jenis,
dan macam dengan berbagai bentuk
dan ukuran.
5 Pengaturan Pengelompokan v Aturan dalam pengelompokkan, anak
Anak dikelompokkan berdasarkan kemauan
anak, tanpa adanya paksaan,
pengelompokkan secara bebas anak
memilih teman yang disukai.
6 Cara pendidik memimpin V Pendidik menentukan tempat lokasi
kegiatan kegiatan permainan menangkap dan
melempar bola secara berpasangan
dengan anak yang dipilih berdasarkan
kemauan anak, setiap pasangan
mengambil bola secara bergantian
untuk ditangkapa dan dilempar, artinya
semua bola dicoba, bagaimana tingkat
kesulitan dan kemudahan dapat diukur
oleh guru. Kegiatan dilakukan secara
bergantian dan berlangsung secara rapi
berdasarkan pasangan yang
mengajukan diri, guru mencatat urutan,
dan disepakati oleh anak dalam suatu
kegiatan main menangkap dan
melempar bola di dalam kelas.

CATATAN SECARA UMUM

Dalam pelaksanaan kegiatan kelompok anak ditemukan sangat antusias didalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam menangkap dan melempar bola yang
dilakukan di dalam ruangan secara bergantian, Karena kegiatan pembelajaran
dilaksanakan di dalam ruangan, tampak terlihat dan terdengar kegaduhan seolah anak
tidak belajar, namun kenyataannya anak-anak tetap pada kondidi belajar, hal itu yang
membuat unik adanya pelaksanaan kegiatan pembelajaran motorik menangkap dan
melempar bola, namun dilaksanakan di dalam ruangan. Kegiatan yang dilaksanakan di
dalam kelas menggunakan 3 Jenis bola dengan bahan, warna, dan ukuran yang bervariasi,
artinya ada pembeda kegiatan tersebut dipilih dan dilaksanakan oleh anak. Dengan
standart keamanan main yang sudah disisapkan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Seperti bola menghantam teman, atau mengenai kaca yang ada di dalam
ruangan. Dengan kegiatan yang sudah diperhitungkan kelebihan dan kekurangannya,
ternyata lebih banyak factor positif yang dapat diamabil, sepertoi diantaranya:
a. Anak merasa tidak cepat lelah saat melaksanakan kegiatan fisik motorik di
dalam ruangan.
b. Anak merasa aman, tidak takut, akan marabahaya diluar ruangan seperti
terkena duri, menginjak atau jatuh di landasan yang keras dan ancaman
lain, missal angina kencang yang membuat dedaunan dan ranting pohon
berjatuhan mengenai anak.
c. Anak mudah diawasi dalam kegiatan sehingga anak tidak terlalu jauh
untuk meninggalkan dari pengawasan guru.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

1. Di TK Muslimat NU Lumajang 01 pengembangan fisik motorik anak mulai


usia 4-6 tahun sudah dikembangkan.
2. Lingkungan TK Muslimat NU Lumajang 01 disiapkan sedemikian rupa
sehingga dapat membimbing pencapaian kemampuan dasar-dasar aspek
pengembangan.

B. Saran
1. Dalam mengembangkan aspek Fisik Motorik penggunaan media belajar
berdasarkan usia harus dibedakan, misalkan bola, penggunaan bola di kelas
kecil menggunakan ukuran yang tidak terlalu besar dan bobot yang cukup
ringan, berbeda pada kelompok Besar ada peningkatan ukuran dan masa
pada alat peraga, begitu halnya pada kegiatannya harus memiliki tingkatan
kesulitan di atas kelompok A.
2. Sebaiknya di TK dikondisikan untuk penggunaan alat main luar untuk selalu
dikondisikan dalam pengawan yang ekstra, sebab anak usia 4-5 tahun belum
mampu mengontrol fisik motorik dengan sempurna, sehingga berujung pada
tindakan emosial yang tidak wajar.
DAFTAR PUSTAKA

Kegiatan fisik motorik di PAUD menurut Permendiknas No. 137 Tahun 2013

Kuncoro Adi (2014:5) Kegiatan Fisik motorik dengan memanfaat KB tubuh dan media
sederhana:

Margono, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Metodekelompok.com/2017/03/apa-itu-kelompok/

Asmawati, dkk. (2018:2.24), Prinsip-Prinsip Pendidikan dalam Kelompok Bermain.


Jakarta: Universitas Terbuka

Peraruran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indinesia Nomor 84 Tahun


2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD.

Asmawati, dkk. (2018). Pengelolahaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini.


Jakarta: Universita Terbuka
LAMPIRAN-LAMPIRAN:

1. PROFIL LEMBAGA
2. FOTO TAMPAK DEPAN LEMBAGA
3. FOTO KEGIATAN
PROFIL
TAMAN KANAK-KANAK
MUSLIMAT NU LUMAJANG 01

Visi dan Misi MUSLIMAT NU LUMAJANG 01


Visi
Terciptanya manusia yang beraqidah lurus, berakhlak mulia,
terampil, mandiri, cerdas, berprestasi, berkepribadian Muslim,
siaga bencana dan peduli lingkungan.
Misi
a. Memberikan bekal kepada anak didik,agar mempunyai tujuan
hidup.
b. Mencintai Al Qur’an, sehingga menjadi bacaan dan pandangan
hidup
anak.
c. Mengenalkan Kepribadian Muslim dan Muslimah
d. Melaksanakan simulasi pengurangan resiko bencana
e. Menciptakan suasana dan lingkungan yang aman, nyaman bagi
semua
warga sekolah
Tujuan TK MAUSLIMAT NU LUMAJANG 01
a. Meletakkan dasar nilai –nilai agama Islam dalam jiwa anak
didik
sejak dini agar dikemudian hari menjadi manusia yang
bertaqwa
dan berbudi luhur serta berkepribadian Indonesia.
b. Mengembangkan aktifitas dan kreatifitas anak melalui
berbagai
kegiatan edukatif, agar anak memiliki keterampilan ,
kemampuan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi pertumbuhan
pribadi dan
pengembangan kehidupan di masa mendatang.
c. Menyiapkan anak untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
berikutnya
dengan kualitas yang baik secara intelektual dan agamis.
d. Membentuk sikap anak siap siaga bencana
e. Menciptakan kepribadian peduli lingkungan.
DAFTAR KEPSEK,GURU DAN KARYAWAN

Nama Tempa& Jab L Pendidikan G Mengajar/Bekerja


Tanggal atan / Terakhir ol Di TK
lahir P /
Jurusa Tahu R Pertama Disini
n n

Alif Lumajag , Kep P S1 2005 - 17-07- Sampai


Khusniya 06-09- ala PPKN 1996 sekarang
h, S.Pd 1972

Lumajang, -
Siti 28-04- Gur P D2 2009 17-07- Sampai
Rodiyah 1974 u PGTK 2008 sekarang
Ama,Pd
-
Dewi Lumajang, Gur P S1-PAI 2009 01-03- Sampai
Latifah,S. 16-06- u 2007 sekarang
Pd. 1978
-
Yunia Lumajang, Gur P S1- 2013 03-07- Sampai
Fitri L, 15-19- u Bahasa 2007 sekarang
S.Pd 1974 dan
sastra
indones
ia
Gur -
Ade Putri Lumajang, u P S1 2018 18-07- Sampai
L, S.Pd 28-09- PAUD 2018 sekarang
1995
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai