DISUSUN
OLEH : MUDAWAMAH
NIM : 834936058
2022
LAPORAN
DISUSUN
OLEH : MUDAWAMAH
NIM: 834936058
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ii
iii
KATA PENGANTAR
Kami haturkan rasa puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kesehatan serta kesempatan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian dan analisis ini dengan lancar.
Dengan menyelesaikan laporan analisis ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Semoga laporan analisis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pihak yang terkait dan peduli terhadap perkembangan
pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan
B. Metode Penelitian.................................................................................................... 12
A. Tabulasi Data..................................................................................................15
B. Analisis Kritis................................................................................................19
v
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan.....................................................................................................21
B. Saran...............................................................................................................21
Daftar Pustaka.................................................................................................22
Lampiran.........................................................................................................23
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh atau memprioritaskan pada pengembangan yang mencakup
beberapa aspek kepribadian anak (Suyadi, 2013: 17). Di samping pertumbuhan anak
pada usia dini berlangsung sangat cepat, masa prasekolah merupakan masa kesempatan
ideal bagi anak untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu
perkembangan.
Setiap anak berbeda perkembangannya dengan anak yang lain, ada yang cepat ada
yang lambat. Oleh karena itu, pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik
lingkup maupun tingkat kesulitannya dengan kelompok usia anak (Suyadi, 2013: 33).
Adanya suatu pemahaman yang benar terhadap perkembangan anak usia dini
merupakan hal mendasar untuk memfasilitasi dan merencang suatu pembelajaran
yang sesuai dengan usia maupun kebutuhan anak.
Pembelajaran harus mampu mengembangkan kecakapan hidup anak dari berbagai
aspek secara menyeluruh (the whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak
kelak menjadi manusia seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi
fisik-motorik, intelektual, moral, sosial, emosi, kreativitas, dan bahasa. Tujuannya
adalah agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh dan memiliki
kepribadian atau akhlak mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan
orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Suyadi, 2013: 40-
41). Salah satu landasan perkembangan anak usia dini adalah landasan hukum. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
1
Nasional PAUD, di samping beberapa kebijakan lain yang mendukungnya.
Perkembangan anak yang tidak diperhatikan dengan baik maka akan berdampak buruk
bagi anak. Kita lihat pada zaman modern sekarang penggunaan teknologi canggih pada
anak usia dini mulai meningkat dan ditambah kurangnya tempat bermain luar ruangan
yang aman. Hal ini dapat memicu anak prasekolah kurang banyak melakukan aktivitas
gerak, dan juga dapat mengurangi motivasi dan kesempatan bagi anak-anak untuk
berlari, melompat, dan menggerakkan tubuh mereka. Jika hal ini terjadi terus
menerus, maka perkembangan fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik.
Padahal perkembangan fisik motorik pada usia pra sekolah adalah sebagai tolak ukur
untuk perkembangan anak selanjutnya.
Setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat kecerdasan berbeda-beda. Hal ini
bahwasannya hakekat semua anak memang cerdas. Tetapi hal yang membedakan ialah
tingkat kecerdasan setiap anak itu sendiri. Yang harus dituntut anak didik yaitu
memiliki pendidik yang mampu mengasah kecerdasan anak secara adil dan holistik.
Pengertian anak usia dini secara umum adalah anak-anak dibawah usia 6 tahun.
Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendefinisikan anak usia dini adalah anak
dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti,patmonodewo mengutip pendapat tentang
anak usiadini menurut Biechelerdan Snowman,
yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.
Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of
Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah “Early childhood”
anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun.
Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai usia 6 tahun ia akan dikategorikan
sebagai anak usia dini. Biasanya usia ini dikatakan golden age karena pada masa ini
sangat menentukan seperti apa mereka kelak ketika dewasa, baik dari segi fisik, mental
maupun kecerdasan.
2
ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. Dalam buku Anak
Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan
oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu,
setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang
mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Motoric kasar memerlikan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu,
yang dapat membuat mereka melompat,memanjat, berlari menaiki sepeda dll.
Sedangkan motorik halus memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti
menggambar, menulis, menggunting, melipat, finger painting dll. Menurut Susanto
(2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian
tertentu saja yang dilakukan oleh otot- otot kecil saja, karena tidak memerlukan
tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.
B. Fokus Penelitian
Tujuan..
3
C. Fokus Penelitian
1. Memenuhi tugas mata kuliah laporan penelitian dan analisis tentang perkembangan
anak usia dini.
a. Apa saja yang dipersiapkan guru sebelum memberikan tugas kepada anak
didik;
D. Manfaat Penelitian
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
B. Pengembangn motorik halus menyatakan motorik halus adalah gerakan
yang hanya melibatkan bagian-bagian Tubuh tertentu saja dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari
tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.
Dini P Daeng sebagaiman yang dikutip oleh Nina menyatakan motorik halus
adalah aktifitas motorik yang melibatkan aktifitas otot-otot kecil yang mana
gerakanya lebih menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak
yang baik yang memungkinkannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangn motorik halus secara Optimal dengan
mendapatkan stimulus yang tepat. Di setiap fase membutuhkan rangsangan untuk
mengembangkan motorik halusnya.Semakin banyak yang dilihat dan di dengar,
anak semakin banyak yang ingin diketahuainya. Perkembangan gerak motorik halus
merupakan meningkatnya pengkoordinasian gerak tubuh yang melibatkan otot dan
syaraf yang jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot sebagaimana yuang dikutip
oleh Aprilena menyatakan perkembangan motorik halus adalah ‘’Kemampun anak
untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan tertentu dan otot-otot kecil ,
yang memerlukan koordinasi yang cermat serta tidah membutuhkan banyak
tenaga.
6
Mudjito menyatakan karakter perkembangn motorik halus menurut ketrampilan motorik
halus yang Paling utama adalah:
.a. Pada saat anak usia 3 tahun kemampuan gerk halus anak belum berbeda dari
kemampuan gerak halus anak bayi.
.b. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansi sudah mengalami
kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung sempurna.
c. Pada usia 5 tahun, koordinasi pada motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan
lengan dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.
Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari
jemari tangan dan menggunakn pergelangan tangan yang tepat.
Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan yang cermat.
Permasalahan lain yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia
kemudian dengan serta merta mereka diajak untuk menulis menirukan bentuk angka
atau huruf. Sementara, untuk anak dapat menulis mereka perlu dioptimalkan
keterampilan motorik halusnya secara bertahap seusai usianya. akivitas seperti
menggambar bebas, finger painting, bermain menganyam, menempel, menggunting
(Republik Indonesia, 2014)
8
.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, guru TK -B dan Kepala TK
Jannatin Na’im Mayangan Jogororto Jombang pada:
B. Metode Penelitian
10
a. OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI
TK JANNATIN NA’ IM
Nama : MUDAWAMAH
Nim : 834936058
UPBJJ : Surabaya
No Hal yang menarik yang Ada Keterangn uraian /
ditemukan dalam vidio Ya Tidak pertanyaan
1 Model pengembangan Menggunakan model
Kegiatan pembelajaran kelompok
2 Penataan ruangan Di dinding kelas di
tempeli tulisan- tulisan
dan gambar yang
menunjang pengetahuan
3 Kegiatan yang dilakukan Anak- anak menyimak
Anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan Kolase
4 APE yang digunakan Bermain balok
5 Pengaturan anak Kegiatan awal dilakukan
secara kelompok dengan
model membuat
lingkaran
6 Cara guru mengelola Pendidik mengajak
Kegiatan anak- anak dengan
melihat bu guru bagai-
mana caranya menger
jakan kolase dengan
baik
11
7. Peran orang tua anak Kerja sama orang tua dan
Pendidik untuk
perkembangan
anak baik di sekolah
maupun di Rumah
12
13
b. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN KEPALA
TK JANNATIN NA’IM.
14
C, Dokumentasi
15
BAB IV
ANALISIS DATA
A. HASIL WAWANCARA
1. KEPALA TK JANNATIN NA’IM
A. TABULASI DATA
16
2. TK ini salah satu Tamam Kanak-kanak yang
mempunyai program bahawa anak yang Lulus
dari TK HARUS MAMPU MENG HAFAL-
3. KAN sebagian dari surat-surat pendek dari
4. juz ‘amma
5. Memiliki banyak prestasi dengan
B. ANALISIS DATA
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Kepala TK pada
saat penelitian, maka dapat dilihat bahwa TK JANNATIN NA’IM ini berdiri
mpin oleh ketua yayasan bernama Bpk Andik Isrofin dan TK Jannatin Na’im
beberapa peraturan, salah satunya yaitu peraturan penerimaan peserta didik baru.
Peraturan penerimaan peserta didik baru meliputi Penerimaan Peserta Didik Baru
17
Dan mengumpulkan Formulir, Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu Keluarga
Dan akkta Kelahiran dan Foto Copy KTP Orang Tua. Selain itu TK
3. Anak- anak mapu membaca surat- surat pendek dari juz ‘amma
4. Anak- anak mampu melaksanakan ibadah dan tata cara melakukan sholat
berwudhu. Zakat, dan puasa
18
Sekolah ini juga adalah salah satu sekolah yang merupakan mempunyai
Program hafalan Surat pendek yang ada dalam juz ‘amma ketika sudah
yang ada pada juz ‘Amma , menghafalkan asma’ul khusna dan do’a -do’a
harian.
19
Pendidik di TK JANNATIN NA’IM
a. Tabulasi Data
Di TK JANNATIN
NA’IM
Melakukan Melakukan
Kegiatan Kegiatan
Kolase Kolase
Sendiri
Motorik Anak-anak Kolase Lampiran foto
Halus menyimak guru Dapat penjelasan guru
tentang langkah- Mengembangkan
yang harus
dilakukan yaitu
Dengan pelan
Pelan dan hati
Berusaha untuk
20
Mendapatkan hasil yang
Sebagus mungkin
21
22
Pendidik Tidak ada Lampiran foto
Sangat antusias
karyanya.
Biasanya berupa
pujian (bagus
sekali, kamu
pintar, kamu
mandiri,dll
23
b. Analisis Data
A. HASIL PENGAMATAN
a. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kolase merupakan suatu
kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan fisik motoric halus anak
di TK JANNATIN NA’IM Sehubungan dengan pengertian motoric halus
anak yang dikemukakan dari pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan
bahwa keterampilan motorik halus anak ada empat macam yaitu menjimpit,
memegang, konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan. Pada usia 4--7 tahun,
motorik halus anak perlu distimulasi melalui berbagai akivitas seperti
menggambar bebas, kolase, Fingger Painting, bermain playdough, menganyam,
menempel, menggunting, Kolase (Republik Indonesia, 2014).
Apa yang dilakukan pendidik di TK JANNATIN NA’IM Mayangan Jogoroto
tersebut sudah sesuai dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Motoric pada anak harus diberikan sejak dini agar anak dikemudian hari
terbiasa untuk mengungkapkan pendapat serta menjadi anak yang pemberani
serta percaya diri.
24
Pada pelaksanaannya tidak semua anak bisa melakukan kegiatan Kolase
dengan baik. Rasa tidak percaya diri pada anak selalu muncul pada beberapa
anak. Oleh karena itu pemberian motivasi oleh guru dan orang tua sangat
diperlukan. Agar anak bisa menumbuhkan rasa percaya diri.
B. HASIL PENGAMATAN
A. PRASARANA OUTDOOR
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1 Peluncuran V Kondisi baik
2 Ayunan V Kondisi baik
3 Ban Keseimbangan V Kondisi baik
4 Jungkitan V Kondisi baik
b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan di Tk Jannatin Na’im memiliki prasarana outdoor
yang men-
dukung kegiatan pengembangan motoric kasar anak. Jenis prasarana yang
dimiliki
dalam kondisi baik.
B. PRASARANA INDOOR
a . Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Meja V Berfungsi baik
2. Kursi V Berfungsi baik
3. Papan Tulis V Berfungsi baik
4. Rak Buku V Berfungsi baik
5. Almari V Berfungsi baik
6. Mandi Bola V Berfungsi baik
b. Analisis Data
Dari hasi pengamatan di TK Jannatin Na’im memiliki prasarana indoor
yang mema-
dai untung mendukung proses kegiatan belajar dan mengajar . Dan
prasarana tersebut
25
berupa meja, kuersi, papan tulis, rak buku, Almari, dan mandi bola yang
berfungsi
dengan baik dana man untuk dipergunakan bagi anak didik kami.
C. ADMINISTRASI SEKOLAH
a. Tabulasi Data
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan
b. Analisis Data
Dari hasil Pengamatan di TK Jannatin Na’im memiliki administrasi
sekolah yang
Yang cukup yaitu ada Visi, Misi, KurikulumSekolah, Buku Tamu.
Peraturan Sekolah.
D. ADMINISTRASI KELAS
a. Tabulasi Data
No Administrasi Kelas Ada Tidak Keteranagan
1. Program Tahunan V
2. Program Semester V
3. RPPM V
4. RPPH V
5. Penilaian Harian V
6. Penilaian Mingguan V
7. Penilaian Bulanan V
b. Anaalisis Kritis
Dari hasil pengamatan di TK Jannatin Na’im memiliki Administrasi
yang dimiliki cukup lengkap yaitu progratahunan, program semester
RPPM,RPPH dan penilaian harian, penilaian mingguan, dan penilaian
bulanan.
26
3. Operator V 1 Orang
4. Bendahara V 1 Orang
b. Analisis kritis
Dari hasil pengamatan di TK Jannatin Na’im, Sumber daya
manusia yang dimiliki adalah 1 orang kepala TK, 2 pendidik,
1 orang operator, 1 orang Bendara.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
meberikan beberapa saran terkait kasus anak sulit melakukan kegiatan kolase
sebagai upaya peningkatan pengembangan motorik halus anak yaitu:
1. Bagi Guru
2. Bagi Sekolah
28
Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat Perkembangan
Fitriani, R., & Adawiyah, R. (2018). Perkembangan fisik motorik anak usia dini.
29
LAMPIRAN - LAMPIRAN
30
STRUKTUR ORGANISASI
JOMBANG
KETUA YAYASAN
ANDIK ISROFIN
KEPALA TK PENGELOLA KB
LATIFATUL ILMI. SPd.I HJ. KHURROTIN. S.Ps
GURU TK
MUDAWAMAH
LAILATUL IKHBIYAH
SISWA
31
32
TAMAN KANAK- KANAK
“JANNATIN NA’IM”
MAYANGAN JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Mayangan RT : 16 RW :05 – Jogoroto – Jombang
14 April 2022
Nomor : 22 /TK-JN/IV/2022
Lampiran : 1 (Berkas)
Hal : SURAT BALASAN OBSERVASI
Kepada:
Yth. Rektor UPBJJ Surabaya
Prodi S-1 PAUD Universitas Terbuka Surabaya
Di Surabaya
Dengan Hormat
Sebagaimana surat yang telah kami terima di TK Jannatin Na’im Jogoroto
Jombang
Dengan ini kami memberitahukan bahwa:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program pendidikan S-1 PG PAUD Universitas Terbuka sebagaimana terlampir
telah menyelenggarakan Observasi di TK Jannatin Na’im Mayangan Jogoroto Jombang.
Demikian surat balasan ini kami buat, atas perhatianya kami sampaikan
terimakasih.
Hormat Kami
Kepala TK Jannatin Na’im
33
TAMAN KANAK - KANAK
“JANNATIN NA’IM”
MAYANGAN JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Mayangan Rt:16 Rw:05 Jogoroto Jombang
SURAT KETERANGAN
Nomor : 23 /TK/IV/2022
34
VISI, MISI dan Tujuan TK JANNATIN NA’IM
sebab akibat
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
36
LEMBAR OBSERVASI
TK : JANNATIN NA’IM
HARI KAMIS: Tanggal 14 April 2022
Ada
37
5. Pengaturan/ √ Kegiatan awal
dilakukan
pengelompokan anak
secara kelompok dengan
model duduk circle time
38
6. Cara pendidik memimpin √ Pendidik mengajak anak
anak untuk latihanm menggerakkan
jari jemari untuk melatih
otot pergelangan tangan
39
INSTRUMEN WAWANCARA
40
1. Apa keunggulan TK JANNATIN NA’IM sehingga bisa
menambah minat anak dan orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di TK JANNATIN NA’IM
tingkat kecamatan
mandiri
Bahan?
41
Ibu guru yang menyiapkan menyiapkan alat dan bahan satu hari
Sebelum materi pembelajaran.
5. Apa tujuan guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan
kolase dan bagaiman langkah-langkah untuk kegiatan kolase?
Kolase dapat mengembangkan fisik motorik halus anak. Pertama
tama yang harus dilakukan yaitu menggerakkan jari jemari dan
melatih otot pergelangan tangan.
6. Apakah ada kendala saat kegiatan kolase?
Anak- anak merasa senang dan sangat antusias
7. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri
paanak terhadap hasil karyanya?
Biasanya untuk menambah kepercayaan diri pada anak, guru
memberikan reward pada anak terhadap hasil karyanya.
Biasanya berupa pujian (bagus sekali, kamu pintar, kamu
mandiri,dl)
42
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN DI
TK JANNATIN NA’IM
43
LAPORAN
DISUSUN
OLEH : MUDAWAMAH
NIM : 834936058
2022
44
LEMBAR PENGESAHAN
ii
iii
KATA PENGANTAR
Kami haturkan rasa puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kesehatan serta kesempatan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian dan analisis ini dengan lancar.
Dengan menyelesaikan laporan analisis ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan
E. Metode Penelitian.................................................................................................... 12
C. Tabulasi Data.....................................................................................................15
D. Analisis Kritis....................................................................................................19
v
BAB V Kesimpulan dan Saran
C. Kesimpulan............................................................................................................21
D. Saran......................................................................................................................21
Lampiran ................................................................................................................. 23
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh atau memprioritaskan pada pengembangan yang mencakup
beberapa aspek kepribadian anak (Suyadi, 2013: 17). Di samping pertumbuhan anak
pada usia dini berlangsung sangat cepat, masa prasekolah merupakan masa kesempatan
ideal bagi anak untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu
perkembangan.
Setiap anak berbeda perkembangannya dengan anak yang lain, ada yang cepat ada
yang lambat. Oleh karena itu, pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik
lingkup maupun tingkat kesulitannya dengan kelompok usia anak (Suyadi, 2013: 33).
Adanya suatu pemahaman yang benar terhadap perkembangan anak usia dini
merupakan hal mendasar untuk memfasilitasi dan merencang suatu pembelajaran
yang sesuai dengan usia maupun kebutuhan anak.
Pembelajaran harus mampu mengembangkan kecakapan hidup anak dari berbagai
aspek secara menyeluruh (the whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak
kelak menjadi manusia seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi
fisik-motorik, intelektual, moral, sosial, emosi, kreativitas, dan bahasa. Tujuannya
adalah agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh dan memiliki
kepribadian atau akhlak mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan
orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Suyadi, 2013: 40-
41). Salah satu landasan perkembangan anak usia dini adalah landasan hukum. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
1
Nasional PAUD, di samping beberapa kebijakan lain yang mendukungnya.
Perkembangan anak yang tidak diperhatikan dengan baik maka akan berdampak buruk
bagi anak. Kita lihat pada zaman modern sekarang penggunaan teknologi canggih pada
anak usia dini mulai meningkat dan ditambah kurangnya tempat bermain luar ruangan
yang aman. Hal ini dapat memicu anak prasekolah kurang banyak melakukan aktivitas
gerak, dan juga dapat mengurangi motivasi dan kesempatan bagi anak-anak untuk
berlari, melompat, dan menggerakkan tubuh mereka. Jika hal ini terjadi terus
menerus, maka perkembangan fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik.
Padahal perkembangan fisik motorik pada usia pra sekolah adalah sebagai tolak ukur
untuk perkembangan anak selanjutnya.
Setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat kecerdasan berbeda-beda. Hal ini
bahwasannya hakekat semua anak memang cerdas. Tetapi hal yang membedakan ialah
tingkat kecerdasan setiap anak itu sendiri. Yang harus dituntut anak didik yaitu
memiliki pendidik yang mampu mengasah kecerdasan anak secara adil dan holistik.
Pengertian anak usia dini secara umum adalah anak-anak dibawah usia 6 tahun.
Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendefinisikan anak usia dini adalah anak
dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti,patmonodewo mengutip pendapat tentang
anak usiadini menurut Biechelerdan Snowman,
yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.
Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of
Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah “Early childhood”
anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun.
Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai usia 6 tahun ia akan dikategorikan
sebagai anak usia dini. Biasanya usia ini dikatakan golden age karena pada masa ini
sangat menentukan seperti apa mereka kelak ketika dewasa, baik dari segi fisik, mental
maupun kecerdasan.
2
ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. Dalam buku Anak
Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan
oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu,
setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang
mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Motoric kasar memerlikan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu,
yang dapat membuat mereka melompat,memanjat, berlari menaiki sepeda dll.
Sedangkan motorik halus memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti
menggambar, menulis, menggunting, melipat, finger painting dll. Menurut Susanto
(2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian
tertentu saja yang dilakukan oleh otot- otot kecil saja, karena tidak memerlukan
tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.
F. Fokus Penelitian
3
G. Tujuan Penelitian
1. Memenuhi tugas mata kuliah laporan penelitian dan analisis tentang perkembangan
anak usia dini.
a. Apa saja yang dipersiapkan guru sebelum memberikan tugas kepada anak
didik;
H. Manfaat Penelitian
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
3. Pengertian dari Mewarnai
Mewarnai adalah memberi warna, mengecat, menandai
dengan warna tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa
mewarnai adalah aktivitas memberimwarna (pensil.
Crayon, cat spray dan lain- lain) pada bidang atau obyek
Yang di inginkan
Mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi
warna pada permukaan media.
6
D. Pengembangn motorik halus menyatakan motorik halus adalah
gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian Tubuh tertentu saja
dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampiulan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan
yang tepat. Dini P Daeng sebagaiman yang dikutip oleh Nina
menyatakan motorik halus adalah aktifitas motorik yang
melibatkan aktifitas otot-otot kecil yang mana gerakanya lebih
menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak
yang baik yang memungkinkannya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motorik
halus adalah aktifitas motorik yang melibatkan otot-otot kecil
yang mana geraknya lebih menuntut koordinasi mata dengan
tangan dan koordinasi syaraf otot. Kemampuan motorik halus
adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik
yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata dan tangan
Untuk mengembangkan keterampilan ada tiga hal yang penting
kesempatan untuk berlatihRangsangan untuk belajar, contoh yang
baik untuk ditiru dan bimbingan yang baik untuk me – Yakinkan
bahwa peniruan yang dilakukan itu benar, Kemampuan
motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan
seperti bermain puzzel, menyusun balok, memasuk Kan benda
kedalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas,
menjahit dan Sebagainya. Sumantri menyatakan ketrampilan motorik
halus adalah pengorganisasian pengguna sekelompok otot Otot kecil seperti
jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan
koordinasi mata dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan
dengan alat- alat untuk bekerja dan obyek yang kecil dan atau peng
ngontrolan terhadap mesin misalnyan mengetik, menjahit, dan lain- lain.
Maerliza sebagaimana yang dikutip oleh viliani Rosi Pusparina menyatakan
keterampilan motorik halus anak adalah aktifitas motorik yang melibatkan otot-
otot kecil atau halus yang gerakanya lebih menuntut koord inasi tangan dan
mata serta meliubatkan koordinasi syaraf otot.
8
tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat serta
b. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansi sudah
mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung
sempurna. tangan lengan dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.
Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan
jari jemari tangan dan menggunakn pergelangan tangan yang tepat.
Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan yang cermat.
9
Permasalahan lain yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia
kemudian dengan serta merta mereka diajak untuk menulis menirukan bentuk
angka atau huruf. Sementara, untuk anak dapat menulis mereka perlu
10
mengidentifikasi keterampilan motorik halus anak di suatu TK dengan tujuan
untuk dapat mengetahui kategorisasi keterampilan motorik halusnya sebagai
dasar untuk memberikan intervensi yang sesuai jika ditemukan kondisi
keterampilan motorik halus anak belum mencapai standar minimal sesuai
usianya.
Menurut Susanto (2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang
melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil
saja, karena tidak memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini
memerlukan koordinasi yang cermat.
Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat berkreasi, seperti
menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar
sederhana dan mewarnai, menggunakan kilp untuk menyatukan dua lembar
kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan
pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai
kemampuan ini pada tahap yang sama. Suyanto (2005: 51) mengatakan bahwa
karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-
gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting
dan melipat.
Motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan stimulasi
yang tepat sesuai dengan tingkat usia perkembangan anak. Seperti bermain
puzzle, menyusun balok, membuat garis, melipat kertas, kolase, menggunting,
meronce, menggambar, menjahit, finger painting dan membatik. Salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan motorik halus anak yaitu
melalui kegiatan pembelajaran Mewarnai.
Sejalan dengan pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus anak ada empat macam yaitu menjimpit,
memegang, konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan. Dapat dikatakan
bahwa kegiatan membatik sangat berpengaruh terhadap keterampilan motorik
halus anak usia dini.
11
A. Kemampuan Mengenal Warna
Menurut kamus besar bahasa indonesia (2002:375) Mewarnai adalah memberi warna,
meng- Ngecat, menandai (dengan warna tertentu), sehingga dapat disimpulkan bahwa
mewarnai Adalah aktivitas memberikan warna(pensil, crayon, cat spray dll) pada bidang atau
obyek yang diinginkan . Membuat karya seni Mewarmnai dituntut untuk memiliki kreatifitas
dan ide yang Lebih sulit dibanding dengan pembuatan karya seni rupa yang lain. Karena
harus menemukan bahan yang khusus dan cocok untuk kegiatan Kolase Kemudian
bagaimana
12
.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, guru KB dan Pengelola KB Jannatin
Na’im Mayangan Jogororto Jombang pada:
E. Metode Penelitian
14
c. OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI
KB JANNATIN NA’ IM
Nama : MUDAWAMAH
Nim : 834936058
UPBJJ : Surabaya
No Hal yang menarik yang Ada Keterangn uraian /
ditemukan dalam vidio Ya Tidak pertanyaan
1 Model pengembangan Menggunakan model
Kegiatan pembelajaran krlompok
2 Penataan ruangan Di dinding kelas di
tempeli tulisan- tulisan
dan gambar yang
menunjang pengetahuan
3 Kegiatan yang dilakukan Anak- anak menyimak
Anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan
mewarnai
4 APE yang digunakan Bermain balok
5 Pengaturan anak Kegiatan awal dilakukan
secara kelompok dengan
model membuat
lingkaran
6 Cara guru mengelola Pendidik mengajak
Kegiatan anak- anak dengan
melihat bu guru bagai-
mana caranya menger
jakan kegiatan mewarnai
dengan baik
15
7. Peran orang tua anak Kerja sama orang tua
dan
pendidik untuk
perkembangan
anak baik di sekolah
maupun di Rumah
16
17
d. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENGELOLA
KB JANNATIN NA’IM.
18
C, Dokumentasi
19
BAB IV
ANALISIS DATA
B. HASIL WAWANCARA
1. PENGELOLA KB JANNATIN NA’IM
C. TABULASI DATA
20
6. ini salah satu Kelompok Bermain yang
mempunyai program bahwa anak yang Lulus dari
KB HARUS MAMPU MENG HAFAL-
7. KAN sebagian dari surat-surat pendek dari
8. juz ‘amma
9. Memiliki banyak prestasi dengan
D. ANALISIS DATA
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Pengeloa KB pada
Akta Kelahiran dan Foto Copy KTP Orang Tua. Selain itu KB JANNATIN
21
kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di KB JANNATIN
7. Anak- anak mapu membaca surat- surat pendek dari juz ‘amma
8. Anak- anak mampu melaksanakan ibadah dan tata cara melakukan sholat
berwudhu. Zakat, dan puasa
22
Sekolah ini juga adalah salah satu sekolah yang merupakan mempunyai
Program hafalan Su urat pendek yang ada dalam juz ‘amma ketik sudah
yang ada pada juz ‘Amma , menghafalkan asma’ul khusna dan do’a -do’a
harian..
23
Pendidik di KB JANNATIN NA’IM
c. Tabulasi Data
Di KB JANNATIN
NA’IM
Melakukan Melakukan
kegiatan Kegiatan
Mewarnai Mewarnai
Sendiri
Motorik Anak-anak Mewarnai Lampiran foto
Halus menyimak guru Dapat penjelasan guru
tentang langkah- Mengembangkan
yang harus
dilakukan yaitu
Dengan pelan
Pelan dan hati
Mengerjakan kegiatan
mewarnai dengan
Berusaha untuk
24
Mendapatkan hasil yang
Sebagus mungkin
25
Dengan tidak keluar
garis dan
Pendidik Tidak ada Lampiran
foto
Lakukan
karyanya.
Biasanya berupa
pujian (bagus
sekali, kamu
26
pintar, kamu
mandiri,dll
27
d. Analisis Data
B. HASIL PENGAMATAN
a. Analisis Kritis
28
Pada pelaksanaannya tidak semua anak bisa melakukan kegiatan Mewarnai
dengan baik. Rasa tidak percaya diri pada anak selalu muncul pada beberapa
anak. Oleh karena itu pemberian motivasi oleh guru dan orang tua sangat
diperlukan. Agar anak bisa menumbuhkan rasa percaya diri.
29
B. HASIL PENGAMATAN
A. PRASARANA OUTDOOR
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1 Peluncuran V Kondisi baik
2 Ayunan V Kondisi baik
3 Ban Keseimbangan V Kondisi baik
4 Jungkitan V Kondisi baik
b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki outdoor
door yang mendukung kegiatan pengembangan motoric kasar anak. Jenis
prasarana yang dimiliki adalah Peluncuran, Ayunan, Ban keseimbanagan, dan
jungkitanyang semuanya berfungsi dalam kondisi baik.
B. PRASARANA INDOOR
a . Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Meja V Berfungsi baik
2. Kursi V Berfungsi baik
3. Papan Tulis V Berfungsi baik
4. Rak Buku V Berfungsi baik
5. Almari V Berfungsi baik
6. Mandi Bola V Berfungsi baik
b. Analisis Data
Dari hasi pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki prasarana indoor
yang memang untuk mendukung proses kegiatan belajar dan mengajar . Dan
prasarana tersebut berupa meja, kuersi, papan tulis, rak buku, Almari mandi
bola yang berfungsi dengan baik dan aman untuk dipergunakan bagi anak didik
C. ADMINISTRASI SEKOLAH
a. Tabulasi Data
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan
b. Analisis Data
Dari hasil Pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki administrasi
Sekolah yang cukup yaitu ada Visi, Misi, Kurikulum Sekolah, Buku
30
D. ADMINISTRASI KELAS
a. Tabulasi Data
No Administrasi Kelas Ada Tidak Keteranagan
1. Program Tahunan V
2. Program Semester V
3. RPPM V
4. RPPH V
5. Penilaian Harian V
6. Penilaian Mingguan V
7. Penilaian Bulanan V
b. Anaalisis Kritis
Dari hasil pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki Administrasi
Kelas cukup lengkap yaitu program tahunan, program semester,
RPPM.RPPH. penilaian
harian, penilaian mingguan, dan penilaian bulanan.
b. Analisis kritis
Dari hasil pengamatan di KB Jannatin Na’im, Sumber Daya
manusia yaang dimiliki adalah 1 orang kepala KB, 2 pendidik,
1 orang Operator dan 1norang Bendahara.
31
BAB V
D. SARAN
Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
meberikan beberapa saran terkait kasus anak sulit melakukan kegiatan
Mewarnai sebagai upaya peningkatan pengembangan motorik halus anak yaitu:
3. Bagi Guru
4. Bagi Sekolah
32
33
Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat
Perkembangan
Fitriani, R., & Adawiyah, R. (2018). Perkembangan fisik motorik anak usia dini.
34
LAMPIRAN - LAMPIRAN
35
STRUKTUR ORGANISASI
JOMBANG
KETUA YAYASAN
ANDIK ISROFIN
KEPALA TK PENGELOLA KB
LATIFATUL ILMI. SPd.I HJ. KHURROTIN. S.Psi
GURU KB
SITI RAHMADANI
MUGHIMATUS SHOLIKHAH
SISWA
36
37
38
39
KELOMPOK BERMAIN
“JANNATIN NA’IM”
MAYANGAN JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Mayangan RT : 16 RW :05 – Jogoroto – Jombang
09 Mei 2022
Nomor : 14 /KB -JN/V/2022
Lampiran : 1 (Berkas)
Hal : SURAT BALASAN OBSERVASI
Kepada:
Yth. Rektor UPBJJ Surabaya
Prodi S-1 PAUD Universitas Terbuka Surabaya
Di Surabaya
Dengan Hormat
Sebagaimana surat yang telah kami terima di KB Jannatin Na’im Jogoroto
Jombang
Dengan ini kami memberitahukan bahwa:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program pendidikan S-1 PG PAUD Universitas Terbuka sebagaimana terlampir
telah menyelenggarakan Observasi di KB Jannatin Na’im Mayangan Jogoroto Jombang.
Demikian surat balasan ini kami buat, atas perhatianya kami sampaikan
terimakasih.
Hormat Kami
Pengelola KB Jannatin Na’im
40
VISI, MISI dan Tujuan KB JANNATIN NA’IM
sebab akibat
41
Tujuan TK JANNATIN NA’IM Mayangan Jogoroto
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
42
LEMBAR OBSERVASI
KB : JANNATIN NA’IM
HARI SENIN: Tanggal 09 Mei 2022
Ada
43
5. Pengaturan/ √ Kegiatan awal
dilakukan
pengelompokan anak
secara kelompok dengan
model duduk circle time
44
6. Cara pendidik memimpin √ Pendidik mengajak anak
anak untuk latihanm menggerakkan
jari jemari untuk melatih
otot pergelangan tangan
45
INSTRUMEN WAWANCARA
46
3. Apa keunggulan KB JANNATIN NA’IM sehingga bisa
menambah minat anak dan orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di KB JANNATIN NA’IM
juz ‘ amma.
47
HASIL WAWANCARA DENGAN
48
Guru yang menyiapkan alat dan bahan. Biasanya satu hari sebelum
Kegiatan dilakukan
7. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri pada anak terhadap
hasil karyanya?
49
Dokumentasi pembelajaran KB Jannatin Na’im
50
LAPORAN
DISUSUN
OLEH MUDAWAMAH
NIM 834936058
51
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN
DAN ANALISIS
ii
KATA PENGANTAR
Kami haturkan rasa puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kesehatan serta kesempatan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian dan analisis ini dengan lancar.
Dengan menyelesaikan laporan analisis ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
12. Azizah, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
13. Ibu VIVI RISTIANTI selaku Pengelola TPA AL- ANWAR dan
Guru pendampaing di TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang
14. Semua Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan
materiil yang tidak ternilai harganya
Semoga laporan analisis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pihak yang terkait dan peduli terhadap perkembangan
pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................... iv
BAB I Pendahuluan
H. Metode Penelitian.................................................................................................... 12
E. Tabulasi Data.......................................................................................................15
F. Analisis Kritis......................................................................................................19
iv
BAB V Kesimpulan dan Saran
E. Kesimpilan ..........................................................................................................21
F. Saran....................................................................................................................21
Lampiran ................................................................................................................. 23
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh atau memprioritaskan pada pengembangan yang mencakup
beberapa aspek kepribadian anak (Suyadi, 2013: 17). Di samping pertumbuhan anak
pada usia dini berlangsung sangat cepat, masa prasekolah merupakan masa kesempatan
ideal bagi anak untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu
perkembangan.
Setiap anak berbeda perkembangannya dengan anak yang lain, ada yang cepat ada
yang lambat. Oleh karena itu, pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik
lingkup maupun tingkat kesulitannya dengan kelompok usia anak (Suyadi, 2013: 33).
Adanya suatu pemahaman yang benar terhadap perkembangan anak usia dini
merupakan hal mendasar untuk memfasilitasi dan merencang suatu pembelajaran
yang sesuai dengan usia maupun kebutuhan anak.
Pembelajaran harus mampu mengembangkan kecakapan hidup anak dari berbagai
aspek secara menyeluruh (the whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak
kelak menjadi manusia seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi
fisik-motorik, intelektual, moral, sosial, emosi, kreativitas, dan bahasa. Tujuannya
adalah agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh dan memiliki
kepribadian atau akhlak mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan
orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Suyadi, 2013: 40-
41). Salah satu landasan perkembangan anak usia dini adalah landasan hukum. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
1
Nasional PAUD, di samping beberapa kebijakan lain yang mendukungnya.
Perkembangan anak yang tidak diperhatikan dengan baik maka akan berdampak buruk
bagi anak. Kita lihat pada zaman modern sekarang penggunaan teknologi canggih pada
anak usia dini mulai meningkat dan ditambah kurangnya tempat bermain luar ruangan
yang aman. Hal ini dapat memicu anak prasekolah kurang banyak melakukan aktivitas
gerak, dan juga dapat mengurangi motivasi dan kesempatan bagi anak-anak untuk
berlari, melompat, dan menggerakkan tubuh mereka. Jika hal ini terjadi terus
menerus, maka perkembangan fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik.
Padahal perkembangan fisik motorik pada usia pra sekolah adalah sebagai tolak ukur
untuk perkembangan anak selanjutnya.
Setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat kecerdasan berbeda-beda. Hal ini
bahwasannya hakekat semua anak memang cerdas. Tetapi hal yang membedakan ialah
tingkat kecerdasan setiap anak itu sendiri. Yang harus dituntut anak didik yaitu
memiliki pendidik yang mampu mengasah kecerdasan anak secara adil dan holistik.
Pengertian anak usia dini secara umum adalah anak-anak dibawah usia 6 tahun.
Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendefinisikan anak usia dini adalah anak
dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti,patmonodewo mengutip pendapat tentang
anak usiadini menurut Biechelerdan Snowman,
yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.
Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of
Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah “Early childhood”
anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun.
Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai usia 6 tahun ia akan dikategorikan
sebagai anak usia dini. Biasanya usia ini dikatakan golden age karena pada masa ini
sangat menentukan seperti apa mereka kelak ketika dewasa, baik dari segi fisik, mental
maupun kecerdasan.
2
ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. Dalam buku Anak
Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan
oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu,
setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang
mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Motoric kasar memerlikan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu,
yang dapat membuat mereka melompat,memanjat, berlari menaiki sepeda dll.
Sedangkan motorik halus memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti
menggambar, menulis, menggunting, melipat, finger painting dll. Menurut Susanto
(2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian
tertentu saja yang dilakukan oleh otot- otot kecil saja, karena tidak memerlukan
tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.
J. Fokus Penelitian
Setelah di adakan Observasi di ruang Tempat Penitipan anak Al-
ANWAR Jogoroto Jombangmaka peneliti ini berfokus pada satu
kegiatan pengembangan ank, yaitu perkembangan motorik halus
anak denganterkai kegiatn meronce dari bahan sedotan.
3
K. Tujuan Penelitian
L. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
4
BAB II
LANDASAN TEORI
E. Kemampuan motoriuk Halus
1. Pengertian Kemampuan motorik halus
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kemampuan berasal
dari kata “mampu
Yang berarti kuasa, bisa, sanggup. Kemampuan adalah suatu
kesanggupan , Kecakapan dann kekuatan dalam melakukan
sesuatu. Sujiono mengemukakan kemampuan merupakan daya
untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan
dan Latihan. Kemampuan yang menunjukkan bahwa suatu
tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang.
Sedangkan menurut Caplin sebagaimana yang dikutip oleh
Diyu Tatik Mengungkapkan bahwa kemampuan atau ability
atau (kecakapan, ketangka-Bakat, kesanggupan) merupakan
tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan se Suatu untuk
melakukan suatu perbuatan .
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan ada
Lah kesanggupan dan kecakapan dalam melakukan suatu
tindakan.
2. Pengertian Motorik Halus
Bidang pengembangn Fisik Motorik Halus.Bidang
pengembangan fisik motorik pada anak meliputi pengembangan
moto- rik motorik kasar dan motorik halu. Motorik kasar adalah
gerakan yang menekankan koordinasi tubuh pada gerakan ototo-
otot besar seperi melompat, Berlari dan berguling, sedangkan
motorik halus adalah gerakan halus yang me- Libatkan bagisn-
bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja.tidak
memerlukan tenaga.
5
F. PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS
6
keterampilan motorik halus anak adalah aktifitas motorik yang melibatkan otot-
otot kecil atau halus yang gerakanya lebih menuntut koord inasi tangan dan
mata serta meliubatkan koordinasi syaraf otot.
Semakin banyak yang dilihat dan di dengar, anak semakin banyak yangn
ingin diketahuainya.
tenaga
7
Mudjito menyatakan karakter perkembangn motorik halus menuru ke –
Trampilan motorik halus yang paling utama adalah
. a. Pada saat anak usia 3 tahun kemampuan gerk halus anak belum berbeda dari
kemampuan gerak halus anak bauyi
.b. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansi sudah
mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung
sempurna.
c. Pada usia 5 tahun, koordinasi pada motorik anak sudah lebih sempurna lagi
tangan, lengan, dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.
d. Pada masa akhir anak-anak usia 6 tahun ia belajar bagaimana
menggunakan jemari dan pergelangan tanganya untuk menggunakan
ujung pensil.
Gerakan motorik haluys adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian
tubuh saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ketrampilan
menggunakan jari jemari tangan dan menggunakn pergelangan tangan
yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan yang cermat.
8
Permasalahan lain yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia
berdasarkan hasil penelusuran awal peneliti adalah keterampilan motorik halus
anak tidak distimulasi dengan tepat sesuai tahap perkembangan usianya,
kemudian dengan serta merta mereka diajak untuk menulis menirukan bentuk
angka atau huruf. Sementara, untuk anak dapat menulis mereka perlu
dioptimalkan keterampilan motorik halusnya secara bertahap seusai usianya.
Pada usia 4-5 tahun, motorik halus anak perlu distimulasi
melalui berbagai akivitas seperti menggambar bebas, finger painting, bermain
playdough, menganyam, menempel, menggunting, mewarnai (Republik
Indonesia, 2014). Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat
9
mengidentifikasi keterampilan motorik halus anak di suatu TK dengan tujuan
untuk dapat mengetahui kategorisasi keterampilan motorik halusnya sebagai
dasar untuk memberikan intervensi yang sesuai jika ditemukan kondisi
keterampilan motorik halus anak belum mencapai standar minimal sesuai
usianya.
Menurut Susanto (2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang
melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil
saja, karena tidak memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini
memerlukan koordinasi yang cermat.
knya gerakan motorik halus membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting
kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan
mewarnai, menggunakan kilp untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit,
menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak
semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap
yang sama. Suyanto (2005: 51) mengatakan bahwa karakteristik pengembangan
motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih
spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting dan melipat.
Motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan stimulasi
yang tepat sesuai dengan tingkat usia perkembangan anak. Seperti bermain
puzzle, menyusun balok, membuat garis, melipat kertas, kolase, menggunting,
meronce, menggambar, menjahit, finger painting dan membatik. Salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan motorik halus anak yaitu
melalui kegiatan pembelajaran Mewarnai.
Sejalan dengan pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus anak ada empat macam yaitu menjimpit,
memegang, konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan. Dapat dikatakan
bahwa kegiatan membatik sangat berpengaruh terhadap keterampilan motorik
halus anak usia dini.
10
G. Kemampuan Meronce
Meronce adalah satu- satu kegiatan yang menarik bagi anak , karena
11
.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
G. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, guru pendamping dan pengelola TPA
di AL-ANWAR Jogororto Jombang pada:
H. Metode Penelitian
13
a. OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN di TPA Al- ANWAR
Nama : MUDAWAMAH
Nim : 834936058
UPBJJ : Surabaya
No Hal yang menarik yang Ada Keterangn uraian /
ditemukan dalam vidio Ya Tidak pertanyaan
1 Model pengembangan Menggunakan model
Kegiatan pembelajaran krlompok
2 Penataan ruangan Di dinding kelas di
tempeli tulisan- tulisan
dan gambar yang
menunjang pengetahuan
3 Kegiatan yang dilakukan Anak- anak menyimak
Anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan
meronce
4 APE yang digunakan Sedotan dan benang
5 Pengaturan anak Kegiatan awal dilakukan
secara kelompok dengan
model membuat
lingkaran
6 Cara guru mengelola Pendidik mengajak
Kegiatan anak- anak dengan
melihat bu guru
bagaimana cara
menyusun sedotan
dengan baik
14
7. Peran orang tua anak Kerja sama orang tua
dan
pendidik untuk
perkembangan
anak baik di sekolah
maupun di Rumah
15
16
b. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENGELOLA TPA
17
C, Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimp
dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik dokumen tertulis dokumen
gambar, Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu sebagai Dokumentasi
berupa alat bantu foto.
18
BAB IV
ANALISIS DATA
C. HASIL WAWANCARA
1. Pengelola TPA AL- ANWAR
E. TABULASI DATA
19
10. TPA ini salah satu TPA yang mempunyai
program bahawa anak yang Lulus dari TPA
HARUS MAMPU MENGHAFALKAN
sebagian dari surat-surat pendek dari juz ‘amma
11. Memiliki banyak prestasi dengan
F. ANALISIS DATA
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Pengelola TPA pada
saat penelitian, maka dapat dilihat bahwa TPA AL- ANWAR ini berdiri
dengan dibawah naungan yayasan AL- ANWAR di Jogoroto dan dipimpin oleh
ketua yayasan bernama Ibu Hj. Abidah dan TPA AL- ANWAR berdiri sejak
tanggal 17 Juli 2012 yang beralamat di Jl. Raya Jogoroto Jombang. Saat ini
pendidik di TPA AL- ANWAR terdiri dari 1 orang Pengelola dan 1 guru
pendampaing dangan jumlah siswa 11 anak. TPA AL- ANWAR juga memiliki
beberapa peraturan, salah satunya yaitu peraturan penerimaan peserta didik baru.
Peraturan penerimaan peserta didik baru meliputi Penerimaan Peserta Didik Baru
Akta Kelahiran dan Foto Copy KTP Orang Tua. Selain itu TPA AL- ANWAR
10. Anak – anak mampu membaca rukun islam dan rukun niman
11. Anak- anak mapu membaca surat- surat pendek dari juz ‘amma
12. Anak- anak mampu melaksanakan ibadah shola, berwudhu. Zakat, dan puasa
21
Sekolah ini juga adalah salah satu sekolah yang merupakan mempunyai Program
hafalan Su urat pendek yang ada dalam juz “ ‘amma ketika sudah lulus dari TPA
AL- ANWAR minimal hafal beberapa surat pendek yang ada pada juz Amma ,
menghafalkan asma’ul khusna dan do’a -do’a hariandan rukun iman dan rukun
islam.
22
Pendidik di TPA AL- ANWAR
e. Tabulasi Data
kegiatan Kegiatan
Meronce Meronce
Sendiri
Motorik Anak-anak Meronce Lampiran foto
Halus menyimak guru Dapat penjelasan guru
tentang langkah- Mengembangkan
Dengn pelan
Pelan dan hati hati
Dari sedotan
Dengan senang dan
Berusaha untuk
23
Mendapatkan hasil yang
Baik
24
Pendidik Tidak ada Lampiran
foto
sedotan
. Anak- anak
Sangat senang
Bersemangat dan
sangat antusias
karyanya.
Biasanya berupa
25
pujian (bagus
sekali, kamu
pintar, kamu
mandiri,dll
26
f. Analisis Data
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pendidik pada saat
penelitian, maka dapat dilihat bahwa pembelajaran di TPA AL-ANWAR
menggunakan model pembelajaran kelompok.
. Sebagian Anak sudah mandiri dengan tugasnya, dan
sebagian anak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sebelum pembelajaran
nyiapkan alat dan bahan. Pada saat kegiatan meronce, gurumemberikan
penjelasan tentang langkah- langkah meronce Guru mengajak anak
anak untuk mengambil alat dan bahan yang sudah disediakan guru dan anak anak
sangat antusias dalam kegiatan meronce. Guru juga memberikan reward kepada anak
dengan pujian seperti (anak hebat, anak mandiri, anak pintar, dll)
C. HASIL PENGAMATAN
a. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan meronce merupakan suatu
kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan fisik motoric halus anak di TPA
AL- ANWAR Sehubungan dengan pengertian motoric halus anak yang dikemukakan
dari pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan bahwa keterampilan motorik halus
anak ada empat macam yaitu menjimpit, memegang, konsentrasi dan koordinasi mata
dan tangan. Pada usia 3--6 tahun, motorik halus anak perlu distimulasi melalui
berbagai akivitas seperti menggambar bebas, kolase Fingger Painting, bermain
playdough, menganyam, menempel, menggunting, meronce (Republik Indonesia,
2014).
Apa yang dilakukan pendidik di TPA AL- ANWAR Jogoroto tersebut sudah sesuai
dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Motoric pada anak harus
diberikan sejak dini agar anak dikemudian hari terbiasa untuk mengungkapkan
pendapat serta menjadi anak yang pemberani serta percaya diri.
27
Pada pelaksanaannya tidak semua anak bisa melakukan kegiatan bermain puzzel
dengan baik. Rasa tidak percaya diri pada anak selalu muncul pada beberapa anak.
Oleh karena itu pemberian motivasi oleh guru dan orang tua sangat diperlukan.
Agar anak bisa menumbuhkan rasa percaya diri.
28
BAB V
E. KESIMPULAN
motoric halus anak usia dini di TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang.
F. SARAN
Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
meberikan beberapa saran terkait kasus anak sulit melakukan kegiatan
Meronce sebagai upaya peningkatan pengembangan motorik halus anak
yaitu:
1. Bagi Guru
2. Bagi Sekolah
29
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, R., & Adawiyah, R. (2018). Perkembangan fisik motorik anak usia dini.
30
LAMPIRAN
31
TEMPAT PENITIPAN ANAK
“AL – ANWAR”
JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Raya Jogoroto Jombang
SURAT KETERANGAN
Nomor : 22 /TPA/V/2022
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Vivi Ristianti
Nip :-
Jabatan : Pengelola TPA AL- ANWAR
Tempat Tugas : TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang
Dengan ini menerangkan bahwa:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program Studi : S-1 PG PAUD
Telah melaksanakan penelitian dan Observasi di TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang
Pada hari Rabu, tanggal 25 Mei 2022.
Demikian agar surat keterangan ini dapat di gunakan sebagaimana mestinya.
25 Mei 2022
32
TEMPAT PENITIPAN ANAK
“AL – ANWAR”
Sekretariat : Jl. Raya Jogoroto Jombang
25 , Mei 2022
Nomor : 21 /TPA AL-AN/V/2022
Lampiran : 1 (Berkas)
Hal : SURAT BALASAN OBSERVASI
Kepada:
Yth. Rektor UPBJJ Surabaya
Prodi S-1 PAUD Universitas Terbuka Surabaya
Di Surabaya
Dengan Hormat
Sebagaimana surat yang telah kami terima di TPA AL-ANWAR Jogoroto
Jombang
Dengan ini kami memberitahukan bahwa:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program pendidikan S-1 PG PAUD Universitas Terbuka sebagaimana terlampir
telah menyelenggarakan Observasi di TPA AL-ANWAR Jogoroto Jombang.
Demikian surat balasan ini kami buat, atas perhatianya kami sampaikan
terimakasih.
Hormat Kami
33
DATA SISWA TPA AL- ANWAR
JOGOROTO JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
34
Visi, Misi dan Tujuan TPA AL- ANWAR
35
4. Melaksanakan pembelajaran yang dapat merangsang tumbuhnya kreatifitas
peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang menantang.
36
TUJUAN TPA AL- ANWAR JOGOROTO
37
INSTRUMEN OBSERVASI
Ada
38
5. Pengaturan/ V Kegiatan awal dilakukan
39
6. Cara pendidik memimpin V Pendidik mengajak anak untuk
anak latihanm menggeraskkan jari
jemarimuntuk melatih
otot prrgelangan tangan
40
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Apa nama Yayasan yang ibu pimpin dan siapa pemimpin yayasannya?
Yayasan AL-ANWAR dan pemimpin yayasan bernama Ibu Hj. Siti
Abidah S.Pd. AUD
2. Kapan berdirinya TPA AL- ANWAR?
TPA- AL ANWAR berdirim pada tgl 13 Juli 2012
3. Dimana sekolah TPA AL- AN WAR ini berdiri?
di Jalan Jogoroto Jombang
4. Ada berapa jumlah Pendidik di TPAM AL- ANWAR?
1 Orang Pengelola TPA dan 1 Orang pendidik
5. Berapa Jumlah Murid TPA AL-ANWAR
11 Anak
41
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK
Ada 11 anak
2. Apakah dikelas ini ada anak yang sudah bisa melakukan kegiatan
meronce dengan mandiri?
42
yang menyiapkan alat dan bahan. Biasanya satu hari sebelum kegiatan akan
dilakukan
Tidak ada kendala ketika melakukan kegiatan meronce Anak- anak merasa senang
dan sangat antusias
10. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri pada anak terhadap
hasil karyanya?
Biasanya untuk menambah kepercayaan diri pada anak, guru memberikan reward
pada anak terhadap hasil karyanya. Biasanya berupa pujian (bagus sekali, kamu
pintar)
43
DOKUMENTSASI FOTO DITPA AL-ANWAR
44