Anda di halaman 1dari 155

LAPORAN

ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS


ANAK USIA DINI DI TK, KB, DAN TPA

DISUSUN

OLEH : MUDAWAMAH

NIM : 834936058

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA
POKJAR PUTRA BANGSA JOMBANG

2022
LAPORAN

ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS


ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KOLASE DI TK
JANNATIN NA’IM MAYANGAN KECAMATAN JOGOROTO
KABUPATEN JOMBANG

DISUSUN

OLEH : MUDAWAMAH

NIM: 834936058

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-
UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA POKJAR PUTRA
BANGSA JOMBANG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS


ANAK USIA DINI DI TK JANNATIN NA’IM DI
MAYANGAN KECAMATAN JOGOROTO
KABU PATEN JOMBANG

Waktu pelaksanaan : 14 APRIL 2022

Tempat Penelitian : TK JANNATIN NA’IM MAYANGAN JOGOROTO


JOMBANG

Jombang, 05 JUNI 2022

Dosen Pembimbing Peneliti

AZIZAH, M.Pd MUDAWAMAH


ID.71001597 NIM. 834936058

ii
iii
KATA PENGANTAR

Kami haturkan rasa puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kesehatan serta kesempatan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian dan analisis ini dengan lancar.

Dengan menyelesaikan laporan analisis ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Suparti, M.Pd., selaku Kepala UPBJJ-UT Surabaya

2. Azizah, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Analisis Kegiatan


Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

3. Ibu Latifatul Ilmi S.Pd. I selaku Kepala Sekolah TK Jannatin Na’im


Mayangan Jogoroto Jombang

4. Semua Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan


materiil yang tidak ternilai harganya

5. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu


hingga terselesaikannya laporan ini.

Semoga laporan analisis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pihak yang terkait dan peduli terhadap perkembangan
pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini

Jombang , 24 April 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ................................................................................................. ii

Kata Pengantar ......................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian........................................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ...................................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 4

BAB II Landasan Teori

A. Perkembangan Fisik dan Motorik ........................................................................... 5

B. Pengembangan Motorik Halus........................................................................................ 6

C. Kemampuan Mengenal Warna .............................................................................. 10

BAB III Metodologi Penelitian

A. Subyek Penelitian .................................................................................................... 12

B. Metode Penelitian.................................................................................................... 12

C. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 12

BAB IV Analisis Data

A. Tabulasi Data..................................................................................................15

B. Analisis Kritis................................................................................................19

v
BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan.....................................................................................................21

B. Saran...............................................................................................................21

Daftar Pustaka.................................................................................................22

Lampiran.........................................................................................................23

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh atau memprioritaskan pada pengembangan yang mencakup
beberapa aspek kepribadian anak (Suyadi, 2013: 17). Di samping pertumbuhan anak
pada usia dini berlangsung sangat cepat, masa prasekolah merupakan masa kesempatan
ideal bagi anak untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu
perkembangan.
Setiap anak berbeda perkembangannya dengan anak yang lain, ada yang cepat ada
yang lambat. Oleh karena itu, pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik
lingkup maupun tingkat kesulitannya dengan kelompok usia anak (Suyadi, 2013: 33).
Adanya suatu pemahaman yang benar terhadap perkembangan anak usia dini
merupakan hal mendasar untuk memfasilitasi dan merencang suatu pembelajaran
yang sesuai dengan usia maupun kebutuhan anak.
Pembelajaran harus mampu mengembangkan kecakapan hidup anak dari berbagai
aspek secara menyeluruh (the whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak
kelak menjadi manusia seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi
fisik-motorik, intelektual, moral, sosial, emosi, kreativitas, dan bahasa. Tujuannya
adalah agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh dan memiliki
kepribadian atau akhlak mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan
orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Suyadi, 2013: 40-
41). Salah satu landasan perkembangan anak usia dini adalah landasan hukum. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar

1
Nasional PAUD, di samping beberapa kebijakan lain yang mendukungnya.
Perkembangan anak yang tidak diperhatikan dengan baik maka akan berdampak buruk
bagi anak. Kita lihat pada zaman modern sekarang penggunaan teknologi canggih pada
anak usia dini mulai meningkat dan ditambah kurangnya tempat bermain luar ruangan
yang aman. Hal ini dapat memicu anak prasekolah kurang banyak melakukan aktivitas
gerak, dan juga dapat mengurangi motivasi dan kesempatan bagi anak-anak untuk
berlari, melompat, dan menggerakkan tubuh mereka. Jika hal ini terjadi terus
menerus, maka perkembangan fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik.
Padahal perkembangan fisik motorik pada usia pra sekolah adalah sebagai tolak ukur
untuk perkembangan anak selanjutnya.
Setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat kecerdasan berbeda-beda. Hal ini
bahwasannya hakekat semua anak memang cerdas. Tetapi hal yang membedakan ialah
tingkat kecerdasan setiap anak itu sendiri. Yang harus dituntut anak didik yaitu
memiliki pendidik yang mampu mengasah kecerdasan anak secara adil dan holistik.
Pengertian anak usia dini secara umum adalah anak-anak dibawah usia 6 tahun.
Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendefinisikan anak usia dini adalah anak
dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti,patmonodewo mengutip pendapat tentang
anak usiadini menurut Biechelerdan Snowman,
yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.

Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of
Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah “Early childhood”
anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun.
Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai usia 6 tahun ia akan dikategorikan
sebagai anak usia dini. Biasanya usia ini dikatakan golden age karena pada masa ini
sangat menentukan seperti apa mereka kelak ketika dewasa, baik dari segi fisik, mental
maupun kecerdasan.

Pengertian Motorik menurut Elizabeth B Hurlock (1978: 159) menyatakan


bahwa perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak

2
ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. Dalam buku Anak
Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan
oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu,
setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang
mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Motoric kasar memerlikan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu,
yang dapat membuat mereka melompat,memanjat, berlari menaiki sepeda dll.
Sedangkan motorik halus memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti
menggambar, menulis, menggunting, melipat, finger painting dll. Menurut Susanto
(2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian
tertentu saja yang dilakukan oleh otot- otot kecil saja, karena tidak memerlukan
tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.

B. Fokus Penelitian

Setelah di adakan Observasi di TK Jannatin Na’im Mayangan


Jogoroto Jombang Maka penelitian ini berfokus pada salah satu kegiatan
pengembangan anak. yaitu perkembangan motorik halus anak terkait
dengan kegiatan Kolase

Tujuan..

3
C. Fokus Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memenuhi tugas mata kuliah laporan penelitian dan analisis tentang perkembangan
anak usia dini.

2. Mengumpulkan data mengenai :

a. Apa saja yang dipersiapkan guru sebelum memberikan tugas kepada anak
didik;

b. Langkah atau cara meningkatkan kemampuan motorik halus anak;

c. Mengenali kegiatan motorik halus anak, khususnya kegiatan Kolase

d. Cara mengatasi anak yang sulit untuk melakukan kegiatan Kolase

e. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan pengembangan motorik halus


khususnya terhadap upaya kegiatan Kolase

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Menumbuhkan perkembangan kemampuan motorik halus anak di TK JANNTIN


NA’IM khususnya dalam kegiatan Kolase
2. Meningkatkan kreatifitas guru dalam upaya menangani anak yang belum mampu
melakukan kegiatan Kolase dengan baik.
3. Melatih mahasiswa untuk melakukan analisis penelitian kelas.

4. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan di


lembaga PAUD.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kemampuan motoriuk Halus


1. Pengertian Kemampuan motorik halus
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata
“mampu”
Yang berarti kuasa, bisa, sanggup. Kemampuan adalah suatu kesanggupan ,
Kecakapan dann kekuatan dalam melakukan sesuatu. Sujiono mengemukakan
kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan Latihan. Kemampuan yang menunjukkan bahwa suatu tindakan
(performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan menurut Caplin
sebagaimana yang dikutip oleh Diyu Tatik Mengungkapkan bahwa kemampuan
atau ability atau (kecakapan, ketangka-Bakat, kesanggupan) merupakan tenaga
(daya kekuatan) untuk melakukan se Suatu untuk melakukan suatu perbuatan
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah
kesanggupan dan kecakapan dalam melakukan suatu tindakan.
2. Pengertian Motorik Halus
Bidang pengembangn Fisik Motorik Halus.
Bidang pengembangan fisik motorik pada anak meliputi pengembangan motorik
motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan yang menekankan
koordinasi tubuh pada gerakan otot-otot besar seperi melompat, Berlari dan
berguling, sedangkan motorik halus adalah gerakan halus yang me- Libatkan bagian-
bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja.Karena tidak memerlukan
tenaga.
3. Pengertian dari Kolase
Kolase adalah salah satu tehnik seni dengan menempelkan Berbagai macam
unsur kedalam satu Frem, sehinnga menghasilkan karya seni baru.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia(KBBI) kolase adalah komposisi Artistik
dari berbagaimbahan (kai, kertyas ,kayu) yang Ditempelkan pada permukaan
gambar. .

5
B. Pengembangn motorik halus menyatakan motorik halus adalah gerakan
yang hanya melibatkan bagian-bagian Tubuh tertentu saja dan dilakukan
oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari
tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.
Dini P Daeng sebagaiman yang dikutip oleh Nina menyatakan motorik halus
adalah aktifitas motorik yang melibatkan aktifitas otot-otot kecil yang mana
gerakanya lebih menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak
yang baik yang memungkinkannya.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangn motorik halus secara Optimal dengan
mendapatkan stimulus yang tepat. Di setiap fase membutuhkan rangsangan untuk
mengembangkan motorik halusnya.Semakin banyak yang dilihat dan di dengar,
anak semakin banyak yang ingin diketahuainya. Perkembangan gerak motorik halus
merupakan meningkatnya pengkoordinasian gerak tubuh yang melibatkan otot dan
syaraf yang jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot sebagaimana yuang dikutip
oleh Aprilena menyatakan perkembangan motorik halus adalah ‘’Kemampun anak
untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan tertentu dan otot-otot kecil ,
yang memerlukan koordinasi yang cermat serta tidah membutuhkan banyak
tenaga.

6
Mudjito menyatakan karakter perkembangn motorik halus menurut ketrampilan motorik
halus yang Paling utama adalah:
.a. Pada saat anak usia 3 tahun kemampuan gerk halus anak belum berbeda dari
kemampuan gerak halus anak bayi.
.b. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansi sudah mengalami
kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung sempurna.

c. Pada usia 5 tahun, koordinasi pada motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan
lengan dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.

d. Pada masa akhir anak-anak usia 6 tahun ia belajar bagaimana menggunakan


jemari dan pergelangan tanganya untuk menggunakn ujung pensil.

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari
jemari tangan dan menggunakn pergelangan tangan yang tepat.
Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan yang cermat.
Permasalahan lain yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia

berdasarkan hasil penelusuran awal peneliti adalah keterampilan motorik

halus anak tidak distimulasi dengan tepat sesuai tahap perkembangan

kemudian dengan serta merta mereka diajak untuk menulis menirukan bentuk angka
atau huruf. Sementara, untuk anak dapat menulis mereka perlu dioptimalkan
keterampilan motorik halusnya secara bertahap seusai usianya. akivitas seperti
menggambar bebas, finger painting, bermain menganyam, menempel, menggunting
(Republik Indonesia, 2014)

mengidentifikasi keterampilan motorik halus anak di suatu TK dengan tujuan untuk


dapat mengetahui kategorisasi keterampilan motorik halusnya sebagai dasar untuk
memberikan intervensi yang sesuai jika ditemukan kondisi keterampilan motorik halus
anak belum mencapai standar minimal sesuai usianya.
Menurut Susanto (2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan
bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja, karena tidak
memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi yang
cermat.
7
Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat berkreasi, seperti
menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana
dan mewarnai, menggunakan kilp untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit,
menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua
anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Suyanto (2005: 51) mengatakan bahwa karakteristik pengembangan motorik halus anak
lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis,
menggambar, menggunting dan melipat.
Motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan stimulasi yang
tepat sesuai dengan tingkat usia perkembangan anak. Seperti bermain puzzle, menyusun
balok, membuat garis, melipat kertas, kolase, menggunting, meronce, menggambar,
menjahit, finger painting dan membatik. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
dalam mengembangkan motorik halus anak yaitu melalui kegiatan pembelajaran
Mewarnai.
Sejalan dengan pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan bahwa keterampilan
motorik halus anak ada empat macam yaitu menjimpit, memegang, konsentrasi dan
koordinasi mata dan tangan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan membatik sangat
berpengaruh terhadap keterampilan motorik halus anak usia dini.

8
.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, guru TK -B dan Kepala TK
Jannatin Na’im Mayangan Jogororto Jombang pada:

Tanggal Penelitian : 14 April 2022

Tempat : TK JANNTIN NA’IM

Subyek Penelitian : Kepala Sekolah 1 orang dan 1 guru kelas

TK-B dan 10 anak didik

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterpretasikan data


mengenai fenomena atau gejala yang diteliti dilapangan
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi : untuk melihat fenomena yang unik/ menarik untuk dija
dikan focus penelitian
b. Wawancara : untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai
focus penelitian.
c. Dokumentasi : untuk mengumpulkan bukti- bukti dan penjelasan
Yang lebih luas mengenai focus penelitian

Berikut adalah instrument yang digunakan dalam penelitian ini.

10
a. OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI

TK JANNATIN NA’ IM

Nama : MUDAWAMAH
Nim : 834936058
UPBJJ : Surabaya
No Hal yang menarik yang Ada Keterangn uraian /
ditemukan dalam vidio Ya Tidak pertanyaan
1 Model pengembangan Menggunakan model
Kegiatan pembelajaran kelompok
2 Penataan ruangan Di dinding kelas di
tempeli tulisan- tulisan
dan gambar yang
menunjang pengetahuan
3 Kegiatan yang dilakukan Anak- anak menyimak
Anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan Kolase
4 APE yang digunakan Bermain balok
5 Pengaturan anak Kegiatan awal dilakukan
secara kelompok dengan
model membuat
lingkaran
6 Cara guru mengelola Pendidik mengajak
Kegiatan anak- anak dengan
melihat bu guru bagai-
mana caranya menger
jakan kolase dengan
baik

11
7. Peran orang tua anak Kerja sama orang tua dan

Pendidik untuk
perkembangan
anak baik di sekolah
maupun di Rumah

12
13
b. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN KEPALA

TK JANNATIN NA’IM.

1. Apa nama Yayasan yang ibu pimpin dan siapa pemimpin


yayasannya?
2. Kapan berdirinya TK JANNATIN NA’IM?
3. Dimana TK JANNATIN NA’IM ini berdiri?
4. Ada berapa jumlah Pendidik di TK JANNATIN NA’IM?
5. Berapa Jumlah Murid di TK JANNATIN NA’IM ?
6. Bagaimana dengan dengan peraturan penerimaan peserta didik
baru?
7. Apa keunggulan TK JANNATIN NA’IM sehingga bisa
menambah minat anak dan orang tua untuk menyekolahkan di
TK. JANNATIN NA’IM?

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK


Ada berapa jumlah Anak di TK JANNATIN NA’IM?
1. Apakah dikelas ini ada siswa yang sudah bisa melakukan
kegiatan Kolase dengan mandiri,
2. Berapa jumlah siswa yang bisa melakukan kegiatan Kolase?
3. Siapa yang menyiapkan alat dan bahan kegiatan Kolase dan
kapan waktu yang tepat untuk menyiapkan alat dan bahan?
4. Apa tujuan guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan
Kolase dan bagaiman langkah- langkah untuk kegiatan kolase?
5. Apakah ada kendala saat kegiatan Kolase?
6. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri pada
anak terhadap hasil karyanya?

14
C, Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik dokumen tertulis

maupun dokumen gambar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat

bantu sebagai dokumen penelitiannya berupa foto

15
BAB IV

ANALISIS DATA
A. HASIL WAWANCARA
1. KEPALA TK JANNATIN NA’IM
A. TABULASI DATA

Aspek Wawancara dengan Kepala TK


JANNATIN NA’IM
Yayasan Yayasan ANNA’IM dan pemimpin yayasan
bernama Bapak ANDIK ISROFIN

Pendirian TK JANNATIN NA’IM berdiri pada Tgl. 13


Juli 2016
Alamat Mayangan Rt: 16 Rw: 05 Mayangan
Jogoroto Jombang

Jumlah Pendidik 1 Orang Kepala TK dan 2 orang guru


Kelas TK A dan Kelas B
Jumlah Murid 18 anak

Waktu Operasional 07.00---10.00


Peraturan - Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan
Kelompok berusia 4--7 tahun
Peserta Didik Baru - Mengisi dan mengumpulkan Formulir

- Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu


Keluarga) dan Akta Kelahiran

- Menyetorkan KTP Orang Tua


Keunggulan TK TK JANNATIN NA’IM memiliki
JANNATIN NA’IM keunggulan yaitu:

1. Sekolah ini terakreditasi B

16
2. TK ini salah satu Tamam Kanak-kanak yang
mempunyai program bahawa anak yang Lulus
dari TK HARUS MAMPU MENG HAFAL-
3. KAN sebagian dari surat-surat pendek dari
4. juz ‘amma
5. Memiliki banyak prestasi dengan

menjuarai lomba anak tingkat Kecamatan

Dan juga ada Ekstra Banjari

B. ANALISIS DATA

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Kepala TK pada

saat penelitian, maka dapat dilihat bahwa TK JANNATIN NA’IM ini berdiri

dengan dibawah naungan yayasan ANNA’IM di Mayangan Jogoroto dan dipi

mpin oleh ketua yayasan bernama Bpk Andik Isrofin dan TK Jannatin Na’im

ini berdiri tanggal 13 Juli 2016 yang beralamat di Mayangan Rt: 16

Rw: 05 di Mayangan Jogoroto Jombang. Saat ini

pendidik di TK JANNATIN NA’ IM terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah

dan 2 Orang guru Kelompok TK A DAN -B

dangan jumlah siswa 18 anak. TK JANNATIN NA’IM juga memiliki

beberapa peraturan, salah satunya yaitu peraturan penerimaan peserta didik baru.

Peraturan penerimaan peserta didik baru meliputi Penerimaan Peserta Didik Baru

Kelompok A berusia 4-7 tahun, Penerimaan Peserta Didik Baru mengisi

17
Dan mengumpulkan Formulir, Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu Keluarga

Dan akkta Kelahiran dan Foto Copy KTP Orang Tua. Selain itu TK

JANNATIN NA’IM juga memiliki kelebihan yang bisa menambah ketertarikan

Dan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di TK

JANNATIN NA’IM Mayangan Jogoroto Jombang

Kelebihan itu salah satu diantaranya ;

1. Anak-anak keluar dari TK mampu m,emhafal Asma’ul khusna

2. Anak – anak mampu membaca rukun islam dan rukun niman

3. Anak- anak mapu membaca surat- surat pendek dari juz ‘amma

4. Anak- anak mampu melaksanakan ibadah dan tata cara melakukan sholat
berwudhu. Zakat, dan puasa

18
Sekolah ini juga adalah salah satu sekolah yang merupakan mempunyai

Program hafalan Surat pendek yang ada dalam juz ‘amma ketika sudah

lulus dari TK JANNATIN NA’IM minimal hafal beberapa surat pendek

yang ada pada juz ‘Amma , menghafalkan asma’ul khusna dan do’a -do’a

harian.

19
Pendidik di TK JANNATIN NA’IM

a. Tabulasi Data

Aspek Observasi Hasil Dokumentasi


Yang Wawancara
Diteliti dengan Pendidik

Di TK JANNATIN

NA’IM

Motorik Anak sudah Hampir semua Lampiran foto

Halus Bisa anak bisa kegiatan anak

Melakukan Melakukan

Kegiatan Kegiatan

Kolase Kolase

Sendiri
Motorik Anak-anak Kolase Lampiran foto
Halus menyimak guru Dapat penjelasan guru
tentang langkah- Mengembangkan

langkah kegiatan fisik motorik

Kolse halus anak.


Pertama tama

yang harus
dilakukan yaitu

Dengan pelan
Pelan dan hati

Anak anak meempelkan

Bahan yang akan di


Kolase dengan

Berusaha untuk
20
Mendapatkan hasil yang
Sebagus mungkin

21
22
Pendidik Tidak ada Lampiran foto

Mengajak kendala ketika Guru

anak untuk Melakukan Memperkealkan


Anak – anak me
Lakukan

Mengambil kertas Kegiatan kolase Alat dan bahan

Lem dan bahan Ana- anak sangat


yang akan diguna bsenang dan

Kan kolase bersemangat dan

Sangat antusias

Motorik Kerja sama Biasanya untuk


Halus orang tua dan Menambah

pendidik untuk kepercayaan diri

perkembangan pada anak, guru


anak baik di Memberikan

sekolah maupun reward pada anak

di rumah terhadap hasil

karyanya.

Biasanya berupa

pujian (bagus

sekali, kamu

pintar, kamu

mandiri,dll

23
b. Analisis Data

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pendidik


Pada saat penelitian, maka dapat dilihat bahwa pembelajaran di
TK JANNATIN NA’I Mmenggunakan model pembelajar
Kelompok B Jumlah siswa 10 anak. Sebagian Anak sudah mandiri
dengan tugasnya, dan sebagian anak bisa menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan alat dan
bahan. Pada saat kegiatan Kolase. guru memberikan penjelasan tentang
langkah- langkah bagaimana cara berkolase. Guru mengajak anak-
anak untuk mengambil alat dan bahan yang sudah disediakan guru dan
anak anak sangat antusias dalam kegiatan kolase. Guru juga
memberikan reward kepada anakdengan pujian seperti (anak hebat,
anak mandiri, anak pintar, dll)

A. HASIL PENGAMATAN
a. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kolase merupakan suatu
kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan fisik motoric halus anak
di TK JANNATIN NA’IM Sehubungan dengan pengertian motoric halus
anak yang dikemukakan dari pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan
bahwa keterampilan motorik halus anak ada empat macam yaitu menjimpit,
memegang, konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan. Pada usia 4--7 tahun,
motorik halus anak perlu distimulasi melalui berbagai akivitas seperti
menggambar bebas, kolase, Fingger Painting, bermain playdough, menganyam,
menempel, menggunting, Kolase (Republik Indonesia, 2014).
Apa yang dilakukan pendidik di TK JANNATIN NA’IM Mayangan Jogoroto
tersebut sudah sesuai dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Motoric pada anak harus diberikan sejak dini agar anak dikemudian hari
terbiasa untuk mengungkapkan pendapat serta menjadi anak yang pemberani
serta percaya diri.

24
Pada pelaksanaannya tidak semua anak bisa melakukan kegiatan Kolase
dengan baik. Rasa tidak percaya diri pada anak selalu muncul pada beberapa
anak. Oleh karena itu pemberian motivasi oleh guru dan orang tua sangat
diperlukan. Agar anak bisa menumbuhkan rasa percaya diri.

B. HASIL PENGAMATAN
A. PRASARANA OUTDOOR
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1 Peluncuran V Kondisi baik
2 Ayunan V Kondisi baik
3 Ban Keseimbangan V Kondisi baik
4 Jungkitan V Kondisi baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan di Tk Jannatin Na’im memiliki prasarana outdoor
yang men-
dukung kegiatan pengembangan motoric kasar anak. Jenis prasarana yang
dimiliki
dalam kondisi baik.
B. PRASARANA INDOOR
a . Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Meja V Berfungsi baik
2. Kursi V Berfungsi baik
3. Papan Tulis V Berfungsi baik
4. Rak Buku V Berfungsi baik
5. Almari V Berfungsi baik
6. Mandi Bola V Berfungsi baik

b. Analisis Data
Dari hasi pengamatan di TK Jannatin Na’im memiliki prasarana indoor
yang mema-
dai untung mendukung proses kegiatan belajar dan mengajar . Dan
prasarana tersebut
25
berupa meja, kuersi, papan tulis, rak buku, Almari, dan mandi bola yang
berfungsi
dengan baik dana man untuk dipergunakan bagi anak didik kami.

C. ADMINISTRASI SEKOLAH
a. Tabulasi Data
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan

1. Visi Misi Sekolah V


2. Kurikulum Sekolah V
3. Buku Tamu V
4. Peraturan Sekolah V

b. Analisis Data
Dari hasil Pengamatan di TK Jannatin Na’im memiliki administrasi
sekolah yang
Yang cukup yaitu ada Visi, Misi, KurikulumSekolah, Buku Tamu.
Peraturan Sekolah.

D. ADMINISTRASI KELAS
a. Tabulasi Data
No Administrasi Kelas Ada Tidak Keteranagan
1. Program Tahunan V
2. Program Semester V
3. RPPM V
4. RPPH V
5. Penilaian Harian V
6. Penilaian Mingguan V
7. Penilaian Bulanan V

b. Anaalisis Kritis
Dari hasil pengamatan di TK Jannatin Na’im memiliki Administrasi
yang dimiliki cukup lengkap yaitu progratahunan, program semester
RPPM,RPPH dan penilaian harian, penilaian mingguan, dan penilaian
bulanan.

E. SUMBER DAYA MANUSIA


a. Tabulasi Data
No Tenaga Kerja Ada Tidak Jumlah dan Keterangan
1. Kepala Sekolah V 1 dan Aktif
2. Pendidik V 2 dan Aktif

26
3. Operator V 1 Orang
4. Bendahara V 1 Orang

b. Analisis kritis
Dari hasil pengamatan di TK Jannatin Na’im, Sumber daya
manusia yang dimiliki adalah 1 orang kepala TK, 2 pendidik,
1 orang operator, 1 orang Bendara.

27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan


bahwa kegiatan Kolase dapat mengembangkan kemampuan motoric halus
anak usia dini di TK JANNATIN NA’IM Mayangn Jogoroto Jombang.

B. SARAN

Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
meberikan beberapa saran terkait kasus anak sulit melakukan kegiatan kolase
sebagai upaya peningkatan pengembangan motorik halus anak yaitu:

1. Bagi Guru

Untuk meningkatkan kemampuan motorik anak terutama kegiatan kolase maka


hendaknya memperbanyak latihan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot otot kecil saja. Dg menggunakan jari-
jemari tangan dan gerakan pergelangan yang tepat.

2. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya dapat menyediakan berbagai sarana dan prasarana dalam


pembelajaran ataupun media yang dapat menunjang dan memfasilitasi
berkembangnya kemampuan Motorik anak khususnya dalam hal kegiatan
bermain Kolase . Kepala Sekolah pun hendaknya dapat mendukung
sepenuhnya upaya guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran dan upaya
penanganan suatu permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Dan juga
seacara rutin melakukan supervisi kelas guna meningkatkan kualitas
pembelajaran yang menyenangkan sehingga meningkatkan setiap aspek
perkembangan pada anak.

28
Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat Perkembangan

Motorik Anak. Modul Metode Pengembangan Fisik.

Fitriani, R., & Adawiyah, R. (2018). Perkembangan fisik motorik anak usia dini.

Jurnal Golden Age, 2(01), 25-34.

Indraswari, L. (2012). Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini


Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam.
Jurnal Pesona PAUD, 1(1), 1-13.
Muarifah, A., & Nurkhasanah, N. (2019). Identifikasi Keterampilan Motorik
Halus Anak. Journal of Early Childhood Care and Education, 2(1),

29
LAMPIRAN - LAMPIRAN

30
STRUKTUR ORGANISASI

LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

TK JANNATIN NA’IM MAYANGAN JOGOROTO

JOMBANG

KETUA YAYASAN
ANDIK ISROFIN

KEPALA TK PENGELOLA KB
LATIFATUL ILMI. SPd.I HJ. KHURROTIN. S.Ps

GURU TK
MUDAWAMAH
LAILATUL IKHBIYAH

SISWA

31
32
TAMAN KANAK- KANAK
“JANNATIN NA’IM”
MAYANGAN JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Mayangan RT : 16 RW :05 – Jogoroto – Jombang

14 April 2022
Nomor : 22 /TK-JN/IV/2022
Lampiran : 1 (Berkas)
Hal : SURAT BALASAN OBSERVASI

Kepada:
Yth. Rektor UPBJJ Surabaya
Prodi S-1 PAUD Universitas Terbuka Surabaya
Di Surabaya

Dengan Hormat
Sebagaimana surat yang telah kami terima di TK Jannatin Na’im Jogoroto
Jombang
Dengan ini kami memberitahukan bahwa:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program pendidikan S-1 PG PAUD Universitas Terbuka sebagaimana terlampir
telah menyelenggarakan Observasi di TK Jannatin Na’im Mayangan Jogoroto Jombang.
Demikian surat balasan ini kami buat, atas perhatianya kami sampaikan
terimakasih.

Hormat Kami
Kepala TK Jannatin Na’im

Latifatul ILmi S.Pd.I

33
TAMAN KANAK - KANAK
“JANNATIN NA’IM”
MAYANGAN JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Mayangan Rt:16 Rw:05 Jogoroto Jombang

SURAT KETERANGAN
Nomor : 23 /TK/IV/2022

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Latifatul ILmi S.Pd.I
Nip :-
Jabatan : Kepala TK Jannatin Na’im
Tempat Tugas : TK Jannatin Na’im Mayangan Jogoroto Jombang

Dengan ini menerangkan bahwa:


Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program Studi : S-1 PG PAUD
Telah melaksanakan penelitian dan Observasi di TK Jannatin Na’im Mayangan
Jogoroto Jombang
Pada hari Kamis, tanggal 14 April 2022.
Demikian agar surat keterangan ini dapat di gunakan sebagaimana mestinya.
14 April 2022

Kepala TK Jannatin Na’im

Latifatul Ilmi S.Pd.I

34
VISI, MISI dan Tujuan TK JANNATIN NA’IM

Visi TK Janntain Na’im

“ Menjadikan Lembaga Pendidikan yang seluruh aspek kegiatan


berdasar pada Al-qur’an dan As-sunah yang tercermin dalam jiwa yang cerdas,
kreatif, madiri, serta berakhlakul karimah.”
No Visi Indikator
1 Cerdas : Anak mampu memcahkan masalah
tentang

sebab akibat

2 Kreatif : Anak dapat menciptakan berbagai


bahan

menjadi suatu benda

3 Mandiri : Anak dapat mandiri dalam berbagai


kegiatan

Misi TK JANNATIN NA’IM

 Membantu meletakkan dasar-dasar keimanan dan


ketaqwaankepadaTuhan Yang Maha Esa pada diri peserta didik.

 Membimbing peserta didik untuk menerapkan akhlak yang mulia sesuai


dengan ajaran agama islam

 Membantu peserta didik Mengembangkan potensinya sesuai dengan


bakat yang dimiliki untuk mengembangkan potensi diri berdasarkan
prinsip kecerdasan majemuk

 Melaksanakan pembelajaran yang dapat merangsang tumbuhnya


kreatifitas peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang menantang.

 Membantu peserta didik agar dapat memecahkan masalah sederhana


35
dan melatih kemandirian.
Tujuan TK JANNATIN NA’IM Mayangan Jogoroto

 Membangun landasan bagi perkembangan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Esa,berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat,

berilmucakapkreatif,inovatif, mandiri, percaya diri

 Berpotensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis dan


sosial peserta didik pada masa usia emas pertumbuhan dalam lingkungan
bermain yang edukatif dan menyenagkan.

 Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,


ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya. ( PP No. 27 Tahun 1990 ).

36
LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TK JANNATIN NA’IM

MAYANGAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG

TK : JANNATIN NA’IM
HARI KAMIS: Tanggal 14 April 2022

Ada

Unik/Menarik Ya Tidak Keterangan/ Uraian/


NO Hal-Hal
Yang Ditemukan Pertanyaan
Didalamnya
1. Model pengembanagn √ Menggunakan model
yang ditemukan pembelajaran
kelompok
2. Penataan ruang √ Di dinding kelas
ditempeli tulisan-
tulisan dengan gambar
yang menunjang
peningkatan-
peningkatan
pengetahuan anak
3. Kegiatan yang dilakukan √ Anak-anak menyimak
anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan
Kolase
4. Alat Peraga Edukatif (APE) √ LKA, Kertas
yang digunakan bergambar, da plastisin

37
5. Pengaturan/ √ Kegiatan awal
dilakukan
pengelompokan anak
secara kelompok dengan
model duduk circle time

38
6. Cara pendidik memimpin √ Pendidik mengajak anak
anak untuk latihanm menggerakkan
jari jemari untuk melatih
otot pergelangan tangan

7. Peran orang tua anak √ Kerja sama orang tua dan

pendidik untuk perkembangan


anak baik di sekolah maupun
di rumah

39
INSTRUMEN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA DENGAN

1. Kepala TK JANNATIN NA’IM


1. Apa nama yayasan yang ibu pimpin dan siapa nama
pemimpin yayasan nya?
Yayasan ANNA’IM Pemimpin yayasan bernama Bapak ANDIK
ISROFIN
2. Kapan .berdinya TK JANNATIN NA’IM?
Berdiri pada 13 JULI 2016
3. Dimana sekolah TK JANNATIN NA’IM ini berdiri?
Mayangan RT: 16 RW : 05 Mayangan Jogoroto Jombang
4. Berapa jumlah Pendidik di TK JANNATIN N A’IM?
Orang Kepala TK dan 2 Orang pendidik
5. Berapa Jumlah Murid di TK JANNATIN NA’IM?
18 Anak

Bagaimana dengan dengan peraturan penerimaan peserta didik baru?


 Peneri maa\n Peserta Didik TK berusia 4 –7 tahun
 Mengisi dan mengumpulkan Formulir
 Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu Keluarga) dan Akta Kelahirran
 Foto Copy KTP Orang Tua

40
1. Apa keunggulan TK JANNATIN NA’IM sehingga bisa
menambah minat anak dan orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di TK JANNATIN NA’IM

Karena mempunyai keunggulan sudah ter Akreditasi B

2. Sekolah ini salah satu sekolah yang merupakan sekolah

Yang mengutamakan hafalan surat- surat pendek yang

Ada dalam juz ‘Amma.

3 .Meiliki ekstra kurikuler yaitu Al- Banjari

4. Memiliki banyak prestasi dengan menjuarai lomba anak di

tingkat kecamatan

2. Dengan pendidik di TK Jannatin Na’im


1. Ada berapa jumlah siswa ?

Anak didik TK. B ada 10 anak

2. Apakah dikelas ini ada siswa yang sudah bisa melakukan


kegiatan kolase dengan mandiri?

Hampir semua anak bisa melakukan kegiatan kolase.

3. Berapa jumlah siswa yang bisa melakukan kegiatan kolase?

Ada 10 anak yang mampu melakukan kegiatan ini dengan

mandiri

4. Siapa yang menyiapkan alat dan bahan kegiatan kolase dan


kapan waktu yang tepat untuk menyiapkan alat dan

Bahan?

41
Ibu guru yang menyiapkan menyiapkan alat dan bahan satu hari
Sebelum materi pembelajaran.
5. Apa tujuan guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan
kolase dan bagaiman langkah-langkah untuk kegiatan kolase?
Kolase dapat mengembangkan fisik motorik halus anak. Pertama
tama yang harus dilakukan yaitu menggerakkan jari jemari dan
melatih otot pergelangan tangan.
6. Apakah ada kendala saat kegiatan kolase?
Anak- anak merasa senang dan sangat antusias
7. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri
paanak terhadap hasil karyanya?
Biasanya untuk menambah kepercayaan diri pada anak, guru
memberikan reward pada anak terhadap hasil karyanya.
Biasanya berupa pujian (bagus sekali, kamu pintar, kamu
mandiri,dl)

42
DOKUMENTASI PEMBELAJARAN DI
TK JANNATIN NA’IM

Pembelajaran anak –anak TK- Jannatin Na’im

Wawancara dengan kepala TK wawancara dengan pendidik TK

43
LAPORAN

ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS


ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI KB
JANNATIN NA’IM MAYANGAN KECAMATAN JOGOROTO
KABUPATEN JOMBANG

DISUSUN

OLEH : MUDAWAMAH

NIM : 834936058

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-
UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA POKJAR PUTRA
BANGSA JOMBANG

2022

44
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS


ANAK USIA DINI DI KB JANNATIN NA’IM DI
MAYANGAN KECAMATAN JOGOROTO
KABU PATEN JOMBANG

Waktu pelaksanaan : 09 Mei 2022

Tempat Penelitian : KB JANNATIN NA’IM MAYANGAN JOGOROTO


JOMBANG

Jombang, 22 Mei 2022

Dosen Pembimbing Peneliti

AZIZAH, M.Pd MUDAWAMAH


ID: 71001597 NIM. 834936058

ii
iii
KATA PENGANTAR
Kami haturkan rasa puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kesehatan serta kesempatan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian dan analisis ini dengan lancar.

Dengan menyelesaikan laporan analisis ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

6. Dr. Suparti, M.Pd., selaku Kepala UPBJJ-UT Surabaya

7. Azizah, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Analisis Kegiatan


Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

8. Ibu Hj. Khurrotin S.Psi. selaku Penbgelola Sekolah KB Jannatin


Na’im Mayangan Jogoroto Jombang

9. Semua Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan


materiil yang tidak ternilai harganya

10. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu


hingga terselesaikannya laporan ini.

Semoga laporan analisis indapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan


umumnya bagi semua pihak yang terkait dan peduli terhadap perkembangan
pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini

Jombang , 22 Mei 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ................................................................................................. ii

Kata Pengantar ......................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan

E. Latar Belakang Penelitian........................................................................................ 1

F. Fokus Penelitian ...................................................................................................... 3

G. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4

H. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 4

BAB II Landasan Teori

D. Perkembangan Fisik dan Motorik ........................................................................... 5

E. Pengembangan Motorik Halus........................................................................................ 6

F. Kemampuan Mengenal Warna .............................................................................. 10

BAB III Metodologi Penelitian

D. Subyek Penelitian .................................................................................................... 12

E. Metode Penelitian.................................................................................................... 12

F. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 12

BAB IV Analisis Data

C. Tabulasi Data.....................................................................................................15

D. Analisis Kritis....................................................................................................19

v
BAB V Kesimpulan dan Saran

C. Kesimpulan............................................................................................................21

D. Saran......................................................................................................................21

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 22

Lampiran ................................................................................................................. 23

vi
BAB I

PENDAHULUAN

E. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh atau memprioritaskan pada pengembangan yang mencakup
beberapa aspek kepribadian anak (Suyadi, 2013: 17). Di samping pertumbuhan anak
pada usia dini berlangsung sangat cepat, masa prasekolah merupakan masa kesempatan
ideal bagi anak untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu
perkembangan.
Setiap anak berbeda perkembangannya dengan anak yang lain, ada yang cepat ada
yang lambat. Oleh karena itu, pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik
lingkup maupun tingkat kesulitannya dengan kelompok usia anak (Suyadi, 2013: 33).
Adanya suatu pemahaman yang benar terhadap perkembangan anak usia dini
merupakan hal mendasar untuk memfasilitasi dan merencang suatu pembelajaran
yang sesuai dengan usia maupun kebutuhan anak.
Pembelajaran harus mampu mengembangkan kecakapan hidup anak dari berbagai
aspek secara menyeluruh (the whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak
kelak menjadi manusia seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi
fisik-motorik, intelektual, moral, sosial, emosi, kreativitas, dan bahasa. Tujuannya
adalah agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh dan memiliki
kepribadian atau akhlak mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan
orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Suyadi, 2013: 40-
41). Salah satu landasan perkembangan anak usia dini adalah landasan hukum. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar

1
Nasional PAUD, di samping beberapa kebijakan lain yang mendukungnya.
Perkembangan anak yang tidak diperhatikan dengan baik maka akan berdampak buruk
bagi anak. Kita lihat pada zaman modern sekarang penggunaan teknologi canggih pada
anak usia dini mulai meningkat dan ditambah kurangnya tempat bermain luar ruangan
yang aman. Hal ini dapat memicu anak prasekolah kurang banyak melakukan aktivitas
gerak, dan juga dapat mengurangi motivasi dan kesempatan bagi anak-anak untuk
berlari, melompat, dan menggerakkan tubuh mereka. Jika hal ini terjadi terus
menerus, maka perkembangan fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik.
Padahal perkembangan fisik motorik pada usia pra sekolah adalah sebagai tolak ukur
untuk perkembangan anak selanjutnya.
Setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat kecerdasan berbeda-beda. Hal ini
bahwasannya hakekat semua anak memang cerdas. Tetapi hal yang membedakan ialah
tingkat kecerdasan setiap anak itu sendiri. Yang harus dituntut anak didik yaitu
memiliki pendidik yang mampu mengasah kecerdasan anak secara adil dan holistik.
Pengertian anak usia dini secara umum adalah anak-anak dibawah usia 6 tahun.
Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendefinisikan anak usia dini adalah anak
dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti,patmonodewo mengutip pendapat tentang
anak usiadini menurut Biechelerdan Snowman,
yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.

Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of
Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah “Early childhood”
anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun.
Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai usia 6 tahun ia akan dikategorikan
sebagai anak usia dini. Biasanya usia ini dikatakan golden age karena pada masa ini
sangat menentukan seperti apa mereka kelak ketika dewasa, baik dari segi fisik, mental
maupun kecerdasan.

Pengertian Motorik menurut Elizabeth B Hurlock (1978: 159) menyatakan


bahwa perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak

2
ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. Dalam buku Anak
Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan
oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu,
setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang
mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Motoric kasar memerlikan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu,
yang dapat membuat mereka melompat,memanjat, berlari menaiki sepeda dll.
Sedangkan motorik halus memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti
menggambar, menulis, menggunting, melipat, finger painting dll. Menurut Susanto
(2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian
tertentu saja yang dilakukan oleh otot- otot kecil saja, karena tidak memerlukan
tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.

F. Fokus Penelitian

Setelah di adakan Observasi di KB annatin Na’im Mayangan


Jogoroto Jombang Maka penelitian in i berfokus pada salah satu kegiatan
pengembangan anak. yaitu perkembangan motorik halus anak terkait
dengan kegiatan Mewarnai.

3
G. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memenuhi tugas mata kuliah laporan penelitian dan analisis tentang perkembangan
anak usia dini.

2. Mengumpulkan data mengenai :

a. Apa saja yang dipersiapkan guru sebelum memberikan tugas kepada anak
didik;

b. Langkah atau cara meningkatkan kemampuan motorik halus anak;

c. Mengenali kegiatan motorik halus anak, khususnya kegiatan Mewarnai

d. Cara mengatasi anak yang sulit untuk melakukan kegiatan Mewarnai

e. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan pengembangan motorik halus


khususnya terhadap upaya kegiatan Mewarnai

H. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

 Menumbuhkan perkembangan kemampuan motorik halus anak di KB


JANNTIN NA’IM khususnya dalam kegiatan Mewarnai.
 kreatifitas guru dalam upaya menangani anak yang belum mampu melakukan
kegiatan Mewarnai dengan baik.
 Melatih mahasiswa untuk melakukan analisis penelitian kelas. >.
 Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan di
lembaga PAUD.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

C. Kemampuan motoriuk Halus


1. Pengertian Kemampuan motorik halus
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kemampuan berasal
dari kata “mampu”
Yang berarti kuasa, bisa, sanggup. Kemampuan adalah suatu
kesanggupan , Kecakapan dann kekuatan dalam melakukan
sesuatu. Sujiono mengemukakan kemampuan merupakan daya
untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan
dan Latihan. Kemampuan yang menunjukkan bahwa suatu
tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang.
Sedangkan menurut Caplin sebagaimana yang dikutip oleh
Diyu Tatik Mengungkapkan bahwa kemampuan atau ability
atau (kecakapan, ketangka-Bakat, kesanggupan) merupakan
tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan se Suatu untuk
melakukan suatu perbuatan Berdasarkan pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan dan
kecakapan dalam melakukan suatu tindakan.
2. Pengertian Motorik Halus
Bidang pengembangn Fisik Motorik Halus.Bidang
pengembangan fisik motorik pada anak meliputi pengembangan
moto- Rik motorik kasar dan motorik halu. Motorik kasar adalah
gerakan yang me- Nekankan koordinasi tubuh pada gerakan
ototo-otot besar seperi melompat, Berlari dan berguling,
sedangkan motorik halus adalah gerakan halus yang me- Libatkan
bagisn-bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil
saja.Karena tidak memerlukan tenaga.

5
3. Pengertian dari Mewarnai
Mewarnai adalah memberi warna, mengecat, menandai
dengan warna tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa
mewarnai adalah aktivitas memberimwarna (pensil.
Crayon, cat spray dan lain- lain) pada bidang atau obyek
Yang di inginkan
Mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi
warna pada permukaan media.

6
D. Pengembangn motorik halus menyatakan motorik halus adalah
gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian Tubuh tertentu saja
dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampiulan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan
yang tepat. Dini P Daeng sebagaiman yang dikutip oleh Nina
menyatakan motorik halus adalah aktifitas motorik yang
melibatkan aktifitas otot-otot kecil yang mana gerakanya lebih
menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak
yang baik yang memungkinkannya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motorik
halus adalah aktifitas motorik yang melibatkan otot-otot kecil
yang mana geraknya lebih menuntut koordinasi mata dengan
tangan dan koordinasi syaraf otot. Kemampuan motorik halus
adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik
yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata dan tangan
Untuk mengembangkan keterampilan ada tiga hal yang penting
kesempatan untuk berlatihRangsangan untuk belajar, contoh yang
baik untuk ditiru dan bimbingan yang baik untuk me – Yakinkan
bahwa peniruan yang dilakukan itu benar, Kemampuan
motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan
seperti bermain puzzel, menyusun balok, memasuk Kan benda
kedalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat kertas,
menjahit dan Sebagainya. Sumantri menyatakan ketrampilan motorik
halus adalah pengorganisasian pengguna sekelompok otot Otot kecil seperti
jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan
koordinasi mata dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan
dengan alat- alat untuk bekerja dan obyek yang kecil dan atau peng
ngontrolan terhadap mesin misalnyan mengetik, menjahit, dan lain- lain.
Maerliza sebagaimana yang dikutip oleh viliani Rosi Pusparina menyatakan
keterampilan motorik halus anak adalah aktifitas motorik yang melibatkan otot-
otot kecil atau halus yang gerakanya lebih menuntut koord inasi tangan dan
mata serta meliubatkan koordinasi syaraf otot.

Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangn motorik halus secara


7
Optimal dengan mendapatkan stimulus yang tepat. Di setiap fase
membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan motorik
halusnya.Semakin banyak yang dilihat dan di dengar, anak semakin
banyak yangn ingin diketahuainya Perkembangan gerak motorik halus
merupakan meningkatnya pengkoordinasian gerak tubuh yang melibat-
kan otot dan syaraf yang jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot
dan syaraf inilah yang nantinya mampu gerak motorik halus sepert
meremas kerta, menyobek, menggambar, menempel, menjahitsebagainya.
Mujdito sebasgaimana yuang dikutip oleh Aprilena menyatakan
perkembangan motorik halus adalah
‘’Kemampun anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan

8
tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang cermat serta

tidak membutuhkan banyak tenaga.”


Mudjito menyatakan karakter perkembangn motorik halus menurut
ketrampilan motorik halus yang Paling utama adalah:
a. Pada saat anak usia 3 tahun kemampuan gerk halus anak belum berbeda
dari kemampuan gerak halus anak bayi.

b. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansi sudah
mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung
sempurna. tangan lengan dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.

c. Pada masa akhir anak-anak usia 6 tahun ia belajar bagaimana


menggunakan jemari dan pergelangan tanganya untuk menggunakn ujung
pensil.22

Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan
jari jemari tangan dan menggunakn pergelangan tangan yang tepat.
Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan yang cermat.

9
Permasalahan lain yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia

berdasarkan hasil penelusuran awal peneliti adalah keterampilan motorik

halus anak tidak distimulasi dengan tepat sesuai tahap perkembangan ,

kemudian dengan serta merta mereka diajak untuk menulis menirukan bentuk

angka atau huruf. Sementara, untuk anak dapat menulis mereka perlu

dioptimalkan keterampilan motorik halusnya secara bertahap seusai usianya.

berbagai akivitas seperti menggambar bebas, finger painting, bermain

menganyam, menempel, menggunting, mewarnai (Republik Indonesia, 2014).

10
mengidentifikasi keterampilan motorik halus anak di suatu TK dengan tujuan
untuk dapat mengetahui kategorisasi keterampilan motorik halusnya sebagai
dasar untuk memberikan intervensi yang sesuai jika ditemukan kondisi
keterampilan motorik halus anak belum mencapai standar minimal sesuai
usianya.
Menurut Susanto (2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang
melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil
saja, karena tidak memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini
memerlukan koordinasi yang cermat.
Semakin baiknya gerakan motorik halus membuat anak dapat berkreasi, seperti
menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar
sederhana dan mewarnai, menggunakan kilp untuk menyatukan dua lembar
kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan
pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai
kemampuan ini pada tahap yang sama. Suyanto (2005: 51) mengatakan bahwa
karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-
gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting
dan melipat.
Motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan stimulasi
yang tepat sesuai dengan tingkat usia perkembangan anak. Seperti bermain
puzzle, menyusun balok, membuat garis, melipat kertas, kolase, menggunting,
meronce, menggambar, menjahit, finger painting dan membatik. Salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan motorik halus anak yaitu
melalui kegiatan pembelajaran Mewarnai.
Sejalan dengan pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus anak ada empat macam yaitu menjimpit,
memegang, konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan. Dapat dikatakan
bahwa kegiatan membatik sangat berpengaruh terhadap keterampilan motorik
halus anak usia dini.

11
A. Kemampuan Mengenal Warna

Menurut kamus besar bahasa indonesia (2002:375) Mewarnai adalah memberi warna,
meng- Ngecat, menandai (dengan warna tertentu), sehingga dapat disimpulkan bahwa
mewarnai Adalah aktivitas memberikan warna(pensil, crayon, cat spray dll) pada bidang atau
obyek yang diinginkan . Membuat karya seni Mewarmnai dituntut untuk memiliki kreatifitas
dan ide yang Lebih sulit dibanding dengan pembuatan karya seni rupa yang lain. Karena
harus menemukan bahan yang khusus dan cocok untuk kegiatan Kolase Kemudian
bagaimana

12
.

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, guru KB dan Pengelola KB Jannatin
Na’im Mayangan Jogororto Jombang pada:

Tanggal Penelitian : 09 Mei 2022

Tempat KB JANNTIN NA’IM

Subyek Penelitian : Pengelola Sekolah 1 orang dan 1 guru kelas

Kelompok bermain dan 15 anak didik

E. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterpretasikan data


mengenai fenomena atau gejala yang diteliti dilapangan
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
d. Observasi : untuk melihat fenomena yang unik/ menarik untuk dija
dikan focus penelitian
e. Wawancara : untuk menggali informasi leboh mendalam mengenai
focus penelitian.
f. Dokumentasi : untuk mengumpulkan bukti- bukti dan penjelasan
Yang lebih luas mengenai focus penelitian

Berikut adalah instrument yang digunakan dalam penelitian ini.

14
c. OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI

KB JANNATIN NA’ IM

Nama : MUDAWAMAH
Nim : 834936058
UPBJJ : Surabaya
No Hal yang menarik yang Ada Keterangn uraian /
ditemukan dalam vidio Ya Tidak pertanyaan
1 Model pengembangan Menggunakan model
Kegiatan pembelajaran krlompok
2 Penataan ruangan Di dinding kelas di
tempeli tulisan- tulisan
dan gambar yang
menunjang pengetahuan
3 Kegiatan yang dilakukan Anak- anak menyimak
Anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan
mewarnai
4 APE yang digunakan Bermain balok
5 Pengaturan anak Kegiatan awal dilakukan
secara kelompok dengan
model membuat
lingkaran
6 Cara guru mengelola Pendidik mengajak
Kegiatan anak- anak dengan
melihat bu guru bagai-
mana caranya menger
jakan kegiatan mewarnai
dengan baik

15
7. Peran orang tua anak Kerja sama orang tua
dan

pendidik untuk
perkembangan
anak baik di sekolah
maupun di Rumah

16
17
d. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENGELOLA

KB JANNATIN NA’IM.

1. Apa nama Yayasan yang ibu pimpin dan siapa pemimpin


yayasannya?
2. Kapan berdirinya KB JANNATIN NNA’IM?
3. Dimana KB JANNATIN NA’IM ini berdiri?
4. Ada berapa jumlah Pendidik di KB JANNATIN NA’IM?
5. Berapa Jumlah Murid di KB JANNATIN NA’IM ?
6. Bagaimana dengan dengan peraturan penerimaan peserta didik
baru?
7. Apa keunggulan KB JANNATIN NA’IM sehingga bisa
menambah minat anak dan orang tua untuk menyekolahkan di
KB JANNATIN NA’IM?

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK


7. Ada berapa jumlah Anak di KB JANNATIN NA’IM?
8. Apakah dikelas ini ada siswa yang sudah bisa melakukan
kegiatan mewarnai dengan mandiri,
9. Berapa jumlah siswa yang bisa melakukan kegiatan Mewarnai?
10. Siapa yang menyiapkan alat dan bahan kegiatan mewarnai
dan kapan waktu yang tepat untuk menyiapkan alat dan
bahan?
11. Apa tujuan guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan
mewarnai dan bagaiman langkah- langkah untuk kegiatan
mewarnai?
12. Apakah ada kendala saat kegiatan Mewarnai?
13. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri pada
anak terhadap hasil karyanya?

18
C, Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik dokumen tertulis

maupun dokumen gambar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat

bantu sebagai dokumen penelitiannya berupa foto

19
BAB IV

ANALISIS DATA
B. HASIL WAWANCARA
1. PENGELOLA KB JANNATIN NA’IM
C. TABULASI DATA

Aspek Wawancara dengan Pengelola KB


JANNATIN NA’IM
Yayasan Yayasan ANNA’IM dan pemimpin yayasan
bernama Bapak ANDIK ISROFIN

Pendirian KB JANNATIN NA’IM berdiri pada Tgl.


13 Juli 2016
Alamat Mayangan Rt: 16 Rw: 05 Mayangan
Jogoroto Jombang

Jumlah Pendidik 1 Orang Pengelola dan 2 orang Pendidik

Jumlah Murid 15 anak

Waktu Operasional 07.00---09.00


Peraturan - Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan
Kelompok berusia 3--4 tahun
Peserta Didik Baru - Mengisi dan mengumpulkan Formulir

- Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu


Keluarga) dan Akta Kelahiran

- Mnyetorkan KTP Orang Tua


Keunggulan KB KB JANNATIN NA’IM memiliki
JANNATIN NA’IM keunggulan yaitu:

1. Sekolah ini terakreditasi B

20
6. ini salah satu Kelompok Bermain yang
mempunyai program bahwa anak yang Lulus dari
KB HARUS MAMPU MENG HAFAL-
7. KAN sebagian dari surat-surat pendek dari
8. juz ‘amma
9. Memiliki banyak prestasi dengan

menjuarai lomba anak tingkat Kecamatan

D. ANALISIS DATA

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Pengeloa KB pada

saat penelitian, maka dapat dilihat bahwa KB JANNATIN NA’IM ini


berdiri dengan dibawah naungan yayasan ANNA’IM di Mayangan Jogoroto
dan dipimpin oleh ketua yayasan bernama Bpk Andik Isrofin dan KB
Jannatin Na’im ini berdiri tanggal 13 Juli 2016 yang beralamat di Mayangan
Rt: 16 Rw: 05 di Mayangan Jogoroto Jombang. Saat ini pendidik di KB
JANNATIN NA’ IM terdiri dari 1 orang Pengelola Sekolahdan 2 Orang
Pendidikdangan jumlah siswa 15 anak. KB JANNATIN NA’IM juga
memiliki beberapa peraturan, salah satunya yaitu peraturan penerimaan peserta
didik baru. Peraturan penerimaan peserta didik baru meliputi Penerimaan
Peserta Didik Baru Kelompok A berusia 3--4 tahun, Penerimaan Peserta Didik
Baru mengisi dan

mengumpulkan Formulir, Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu Keluarga) dan

Akta Kelahiran dan Foto Copy KTP Orang Tua. Selain itu KB JANNATIN

NA’IM juga memiliki kelebihan yang bisa menambah ketertarikan dan

21
kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di KB JANNATIN

NA’IM Mayangan Jogoroto Jombang

Kelebihan itu salah satu diantaranya ;

5. Anak-anak keluar dari KB mampu m,emhafal Asma’ul khusna

6. Anak – anak mampu membaca rukun islam dan rukun niman

7. Anak- anak mapu membaca surat- surat pendek dari juz ‘amma

8. Anak- anak mampu melaksanakan ibadah dan tata cara melakukan sholat
berwudhu. Zakat, dan puasa

22
Sekolah ini juga adalah salah satu sekolah yang merupakan mempunyai

Program hafalan Su urat pendek yang ada dalam juz ‘amma ketik sudah

lulus dari KB JANNATIN NA’IM minimal hafal beberapa surat pendek

yang ada pada juz ‘Amma , menghafalkan asma’ul khusna dan do’a -do’a

harian..

23
Pendidik di KB JANNATIN NA’IM

c. Tabulasi Data

Aspek Observasi Hasil Dokumentasi


Yang Wawancara
Diteliti dengan Pendidik

Di KB JANNATIN

NA’IM

Motorik Anak sudah Hampir semua Lampiran foto

Halus bisa anak bisa kegiatan anak

Melakukan Melakukan

kegiatan Kegiatan

Mewarnai Mewarnai

Sendiri
Motorik Anak-anak Mewarnai Lampiran foto
Halus menyimak guru Dapat penjelasan guru
tentang langkah- Mengembangkan

langkah kegiatan fisik motorik

mewarnai halus anak.


Pertama tama

yang harus
dilakukan yaitu

Dengan pelan
Pelan dan hati

Anak anak dalam

Mengerjakan kegiatan
mewarnai dengan

Berusaha untuk
24
Mendapatkan hasil yang
Sebagus mungkin

25
Dengan tidak keluar
garis dan
Pendidik Tidak ada Lampiran
foto

Mengajak kendala ketika Guru

anak untuk Melakukan Memperkeal


Anak – anak me kan

Lakukan

Mengambil kertas Kegiatan mewarnai Alat dan

Lem dan bahan Anak- anak sangat bahan


yang akan diguna senang dan

Kan kegiatan bersemangat dan


mewarnai
Sangat antusias

Motorik Kerja sama Biasanya untuk


Halus orang tua dan Menambah

pendidik untuk kepercayaan diri

perkembangan pada anak, guru

anak baik di Memberikan

sekolah maupun reward pada anak

di rumah terhadap hasil

karyanya.

Biasanya berupa

pujian (bagus

sekali, kamu
26
pintar, kamu

mandiri,dll

27
d. Analisis Data

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pendidik


Pada saat penelitian, maka dapat dilihat bahwa pembelajaran di
KB JANNATIN NA’I Mmenggunakan model pembelajar
Dengan siswa kb 15 anak. Sebagian Anak sudah mandiri
dengan tugasnya, dan sebagian anak bisa menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan alat dan
bahan. Pada saat kegiatan mewarnai guru memberikan penjelasan
tentang langkah- langkah bagaimana cara Mewarnai yang baik. Guru
mengajak anak- anak untuk mengambil alat dan bahan yang sudah
disediakan guru dan anak anak sangat antusias dalam kegiatan
mewarnai. Guru juga memberikan reward kepada anakdengan pujian
seperti (anak hebat, anak mandiri, anak pintar, dll)

B. HASIL PENGAMATAN
a. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan mewarnai merupakan


suatu kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan fisik motoric halus
anak di KB JANNATIN NA’IM Sehubungan dengan pengertian motoric
halus anak yang dikemukakan dari pendapat Yamin (2013:101) yang
menyatakan bahwa keterampilan motorik halus anak ada empat macam yaitu
menjimpit, memegang, konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan. Pada usia
3--4 tahun, motorik halus anak perlu distimulasi melalui berbagai akivitas
seperti menggambar bebas, kolase, Fingger Painting, bermain playdough,
menganyam, menempel, menggunting, mewarnai (Republik Indonesia, 2014).
Apa yang dilakukan pendidik di KB JANNATIN NA’IM Mayangan Jogoroto
tersebut sudah sesuai dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Motoric pada anak harus diberikan sejak dini agar anak dikemudian hari
terbiasa untuk mengungkapkan pendapat serta menjadi anak yang pemberani
serta percaya diri.

28
Pada pelaksanaannya tidak semua anak bisa melakukan kegiatan Mewarnai
dengan baik. Rasa tidak percaya diri pada anak selalu muncul pada beberapa
anak. Oleh karena itu pemberian motivasi oleh guru dan orang tua sangat
diperlukan. Agar anak bisa menumbuhkan rasa percaya diri.

29
B. HASIL PENGAMATAN
A. PRASARANA OUTDOOR
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1 Peluncuran V Kondisi baik
2 Ayunan V Kondisi baik
3 Ban Keseimbangan V Kondisi baik
4 Jungkitan V Kondisi baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki outdoor
door yang mendukung kegiatan pengembangan motoric kasar anak. Jenis
prasarana yang dimiliki adalah Peluncuran, Ayunan, Ban keseimbanagan, dan
jungkitanyang semuanya berfungsi dalam kondisi baik.

B. PRASARANA INDOOR
a . Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Meja V Berfungsi baik
2. Kursi V Berfungsi baik
3. Papan Tulis V Berfungsi baik
4. Rak Buku V Berfungsi baik
5. Almari V Berfungsi baik
6. Mandi Bola V Berfungsi baik

b. Analisis Data
Dari hasi pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki prasarana indoor
yang memang untuk mendukung proses kegiatan belajar dan mengajar . Dan
prasarana tersebut berupa meja, kuersi, papan tulis, rak buku, Almari mandi
bola yang berfungsi dengan baik dan aman untuk dipergunakan bagi anak didik

C. ADMINISTRASI SEKOLAH
a. Tabulasi Data
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan

1. Visi Misi Sekolah V


2. Kurikulum Sekolah V
3. Buku Tamu V
4. Peraturan Sekolah V

b. Analisis Data
Dari hasil Pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki administrasi

Sekolah yang cukup yaitu ada Visi, Misi, Kurikulum Sekolah, Buku

Tamu. Peraturan Sekolah.

30
D. ADMINISTRASI KELAS
a. Tabulasi Data
No Administrasi Kelas Ada Tidak Keteranagan
1. Program Tahunan V
2. Program Semester V
3. RPPM V
4. RPPH V
5. Penilaian Harian V
6. Penilaian Mingguan V
7. Penilaian Bulanan V

b. Anaalisis Kritis
Dari hasil pengamatan di KB Jannatin Na’im memiliki Administrasi
Kelas cukup lengkap yaitu program tahunan, program semester,
RPPM.RPPH. penilaian
harian, penilaian mingguan, dan penilaian bulanan.

E. SUMBER DAYA MANUSIA


a. Tabulasi Data
No Tenaga Kerja Ada Tidak Jumlah dan Keterangan
1. Pengelola Sekolah V 1 dan Aktif
2. Pendidik V 2 dan Aktif
3. Operator V 1 Orang
4. Bendahara V 1 Orang

b. Analisis kritis
Dari hasil pengamatan di KB Jannatin Na’im, Sumber Daya
manusia yaang dimiliki adalah 1 orang kepala KB, 2 pendidik,
1 orang Operator dan 1norang Bendahara.

31
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


C. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan


bahwa kegiatan Kolase dapat mengembangkan kemampuan motoric halus
anak usia dini di KB JANNATIN NA’IM Mayangn Jogoroto Jombang.

D. SARAN

Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
meberikan beberapa saran terkait kasus anak sulit melakukan kegiatan
Mewarnai sebagai upaya peningkatan pengembangan motorik halus anak yaitu:

3. Bagi Guru

Untuk meningkatkan kemampuan motorik anak terutama kegiatan mewarnai


maka hendaknya memperbanyak latihan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot otot kecil saja. Dg menggunakan
jari- jemari tangan dan gerakan pergelangan yang tepat.

4. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya dapat menyediakan berbagai sarana dan prasarana dalam


pembelajaran ataupun media yang dapat menunjang dan memfasilitasi
berkembangnya kemampuan Motorik anak khususnya dalam hal kegatan
bermain Mewarnai . Kepala Sekolah pun hendaknya dapat mendukung
sepenuhnya upaya guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran dan upaya
penanganan suatu permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Dan juga
seacara rutin melakukan supervisi kelas guna meningkatkan kualitas
pembelajaran yang menyenangkan sehingga meningkatkan setiap aspek
perkembangan pada anak.

32
33
Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat
Perkembangan

Motorik Anak. Modul Metode Pengembangan Fisik.

Fitriani, R., & Adawiyah, R. (2018). Perkembangan fisik motorik anak usia dini.

Jurnal Golden Age, 2(01), 25-34.

Indraswari, L. (2012). Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini


Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-K anak Pembina Agam.
Jurnal Pesona PAUD, 1(1), 1-13.
Muarifah, A., & Nurkhasanah, N. (2019). Identifikasi Keterampilan Motorik
Halus Anak. Journal of Early Childhood Care and Education, 2(1),

34
LAMPIRAN - LAMPIRAN

35
STRUKTUR ORGANISASI

LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

KB JANNATIN NA’IM MAYANGAN JOGOROTO

JOMBANG

KETUA YAYASAN
ANDIK ISROFIN

KEPALA TK PENGELOLA KB
LATIFATUL ILMI. SPd.I HJ. KHURROTIN. S.Psi

GURU KB
SITI RAHMADANI
MUGHIMATUS SHOLIKHAH

SISWA

36
37
38
39
KELOMPOK BERMAIN
“JANNATIN NA’IM”
MAYANGAN JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Mayangan RT : 16 RW :05 – Jogoroto – Jombang

09 Mei 2022
Nomor : 14 /KB -JN/V/2022
Lampiran : 1 (Berkas)
Hal : SURAT BALASAN OBSERVASI

Kepada:
Yth. Rektor UPBJJ Surabaya
Prodi S-1 PAUD Universitas Terbuka Surabaya
Di Surabaya

Dengan Hormat
Sebagaimana surat yang telah kami terima di KB Jannatin Na’im Jogoroto
Jombang
Dengan ini kami memberitahukan bahwa:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program pendidikan S-1 PG PAUD Universitas Terbuka sebagaimana terlampir
telah menyelenggarakan Observasi di KB Jannatin Na’im Mayangan Jogoroto Jombang.
Demikian surat balasan ini kami buat, atas perhatianya kami sampaikan
terimakasih.

Hormat Kami
Pengelola KB Jannatin Na’im

Hj. Khurrotin S.Ps.

40
VISI, MISI dan Tujuan KB JANNATIN NA’IM

Visi KB Janntain Na’im

“ Menjadikan Lembaga Pendidikan yang seluruh aspek kegiatan


berdasar pada Al-qur’an dan As-sunah yang tercermin dalam jiwa yang cerdas,
kreatif, madiri, serta berakhlakul karimah.”
No Visi Indikator
1 Cerdas : Anak mampu memcahkan masalah
tentang

sebab akibat

2 Kreatif : Anak dapat menciptakan berbagai


bahan

menjadi suatu benda

3 Mandiri : Anak dapat mandiri dalam berbagai


kegiatan

Misi KB JANNATIN NA’IM

 Membantu meletakkan dasar-dasar keimanan dan


ketaqwaankepadaTuhan Yang Maha Esa pada diri peserta didik.

 Membimbing peserta didik untuk menerapkan akhlak yang mulia sesuai


dengan ajaran agama islam

 Membantu peserta didik Mengembangkan potensinya sesuai dengan


bakat yang dimiliki untuk mengembangkan potensi diri berdasarkan
prinsip kecerdasan majemuk

 Melaksanakan pembelajaran yang dapat merangsang tumbuhnya


kreatifitas peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang menantang.

 Membantu peserta didik agar dapat memecahkan masalah sederhana


dan melatih kemandirian.

41
Tujuan TK JANNATIN NA’IM Mayangan Jogoroto

 Membangun landasan bagi perkembangan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Esa,berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat,

berilmucakapkreatif,inovatif, mandiri, percaya diri

 Berpotensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis dan


sosial peserta didik pada masa usia emas pertumbuhan dalam lingkungan
bermain yang edukatif dan menyenagkan.

 Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan,


ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya. ( PP No. 27 Tahun 1990 ).

42
LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KB JANNATIN NA’IM

MAYANGAN JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG

KB : JANNATIN NA’IM
HARI SENIN: Tanggal 09 Mei 2022

Ada

Unik/Menarik Ya Tidak Keterangan/ Uraian/


NO Hal-Hal
Yang Ditemukan Pertanyaan
Didalamnya
1. Model pengembanagn √ Menggunakan model
yang ditemukan pembelajaran
kelompok
2. Penataan ruang √ Di dinding kelas
ditempeli tulisan-
tulisan dengan gambar
yang menunjang
peningkatan-
peningkatan
pengetahuan anak
3. Kegiatan yang dilakukan √ Anak-anak menyimak
anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan
Mewarnai
4. Alat Peraga Edukatif (APE) √ LKA, Kertas
yang digunakan bergambar, da plastisin

43
5. Pengaturan/ √ Kegiatan awal
dilakukan
pengelompokan anak
secara kelompok dengan
model duduk circle time

44
6. Cara pendidik memimpin √ Pendidik mengajak anak
anak untuk latihanm menggerakkan
jari jemari untuk melatih
otot pergelangan tangan

7. Peran orang tua anak √ Kerja sama orang tua dan

pendidik untuk perkembangan


anak baik di sekolah maupun
di rumah

45
INSTRUMEN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA DENGAN

2. Kepala KB JANNATIN NA’IM


6. Apa nama yayasan yang ibu pimpin dan siapa nama
pemimpin yayasan nya?
Yayasan ANNA’IM Pemimpin yayasan bernama Bapak ANDIK
ISROFIN
7. Kapan .berdinya KB JANNATIN NA’IM?
Berdiri pada 13 JUNI 2016
8. Dimana sekolah KB JANNATIN NA’IM ini berdiri?
Mayangan RT: 16 RW : 05 Mayangan Jogoroto Jombang
9. Berapa jumlah Pendidik di KB JANNATIN N A’IM?
Orang Kepala TK dan 2 Orang pendidik
10. Berapa Jumlah Murid di KB JANNATIN NA’IM?
15 Anak

Bagaimana dengan dengan peraturan penerimaan peserta didik baru?


 Peneri maan Peserta Didik TK berusia 4 –7 tahun
 Mengisi dan mengumpulkan Formulir
 Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu Keluarga) dan Akta Kelahirran
 Foto Copy KTP Orang Tua

46
3. Apa keunggulan KB JANNATIN NA’IM sehingga bisa
menambah minat anak dan orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di KB JANNATIN NA’IM

Karena mempunyai keunggulan sudah terakreditasi B

4. Sekolah ini salah satu sekolah yang merupakan sekolah

yang mengutamakan hafalan surat- surat pendek dan

juz ‘ amma.

5. Sekolah ini banyak prestasi dengan menjuarai lomba anak


di tingkat kecamatan

6. Sekilah ini memiliki ektra Banjari yang dipergunakan


setiap ada acara yang ditampilan oleh anak anak PAUD

47
HASIL WAWANCARA DENGAN

PENDIDIK KB JANNATIN NA’IM

1. Ada berapa jumlah siswa dalam satu Kelompok


Ada 15 anak.
2. Apakah dikelas ini ada siswa yang sudah bisa melakukan kegiatan mewarnai
dengan mandiri?
Hampir semua anak bisa melakukan kegiatan mewarnai dengan mandiri
3. Berapa jumlah siswa yang bisa melakukan kegiatan kolase?
Ada 15 anak yang bisa melakukan kegiatan mewarnai.
4. Siapa yang menyiapkan alat dan bahan kegiatan mewarnai, dan kapan
waktu yang tepat untuk menyiapkan alat dan bahan?

48
Guru yang menyiapkan alat dan bahan. Biasanya satu hari sebelum

Kegiatan dilakukan

5. Apa tujuan guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan mewarnai


dan bagaiman langkah-langkah untuk kegiatan mewarnai ?

Mewarnai dapat mengembangkan fisik motorik halus anak. Pertama


tama yang harus dilakukan yaitu menggerakkan jari jemari dan
melatih otot pergelangan tangan.

6. Apakah ada kendala saat kegiatan Mewarnai?

Tidak ada kendala ketika melakukan kegiatan mewarnai Anak- anak

merasa senang dan sangat antusias

7. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri pada anak terhadap
hasil karyanya?

Biasanya untuk menambah kepercayaan diri pada anak, guru


memberikan reward pada anak terhadap hasil karyanya. Biasanya
berupa pujian (bagus sekali, kamu pintar, kamu mandiri,dl

49
Dokumentasi pembelajaran KB Jannatin Na’im

Kegiatan Pembelajaran Wawancara dengan Pengelola KB

50
LAPORAN

ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK


USIA DINI MELALUI KEGIATAN MERONCE DARI
SEDOTAN DI TPA
AL- ANWAR KECAMATAN JOGOROTO KABUPATEN
JOMBANG

DISUSUN

OLEH MUDAWAMAH

NIM 834936058

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-
UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA POKJAR PUTRA
BANGSA JOMBANG
TAHUN 2022

51
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN
DAN ANALISIS

Judul Penelitian : ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS


ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN
MERONCE DI TPA AL-ANWAR DI KECAMATAN
JOGOROTO KABUPATEN JOMBANG

Waktu pelaksanaan : 25 Mei 2022

Tempat Penelitian : TPA AL- ANWAR JOGOROTO JOMBANG

Jombang, 25 Mei 2022

Dosen Pembimbing Peneliti

AZIZAH, M.Pd MUDAWAMAH


ID. 71001597 NIM 834936058

ii
KATA PENGANTAR

Kami haturkan rasa puja dan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia, kesehatan serta kesempatan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian dan analisis ini dengan lancar.

Dengan menyelesaikan laporan analisis ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

11. Dr. Suparti, M.Pd., selaku Kepala UPBJJ-UT Surabaya

12. Azizah, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

13. Ibu VIVI RISTIANTI selaku Pengelola TPA AL- ANWAR dan
Guru pendampaing di TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang

14. Semua Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan
materiil yang tidak ternilai harganya

15. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu


hingga terselesaikannya laporan ini.

Semoga laporan analisis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pihak yang terkait dan peduli terhadap perkembangan
pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini

Jombang , 05 Juni 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ................................................................................................. ii

Kata Pengantar ......................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan

I. Latar Belakang Penelitian........................................................................................ 1

J. Fokus Penelitian ...................................................................................................... 3

K. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4

L. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 4

BAB II Landasan Teori

G. Perkembangan Fisik dan Motorik ........................................................................... 5

H. Pengembangan Motorik Halus........................................................................................ 6

I. Pengertian Meronce .............................................................................................. 10

BAB III Metodologi Penelitian

G. Subyek Penelitian .................................................................................................... 12

H. Metode Penelitian.................................................................................................... 12

I. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 12

BAB IV Analisis Data

E. Tabulasi Data.......................................................................................................15

F. Analisis Kritis......................................................................................................19

iv
BAB V Kesimpulan dan Saran

E. Kesimpilan ..........................................................................................................21

F. Saran....................................................................................................................21

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 22

Lampiran ................................................................................................................. 23

v
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
anak secara menyeluruh atau memprioritaskan pada pengembangan yang mencakup
beberapa aspek kepribadian anak (Suyadi, 2013: 17). Di samping pertumbuhan anak
pada usia dini berlangsung sangat cepat, masa prasekolah merupakan masa kesempatan
ideal bagi anak untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu
perkembangan.
Setiap anak berbeda perkembangannya dengan anak yang lain, ada yang cepat ada
yang lambat. Oleh karena itu, pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik
lingkup maupun tingkat kesulitannya dengan kelompok usia anak (Suyadi, 2013: 33).
Adanya suatu pemahaman yang benar terhadap perkembangan anak usia dini
merupakan hal mendasar untuk memfasilitasi dan merencang suatu pembelajaran
yang sesuai dengan usia maupun kebutuhan anak.
Pembelajaran harus mampu mengembangkan kecakapan hidup anak dari berbagai
aspek secara menyeluruh (the whole child). Berbagai kecakapan dilatihkan agar anak
kelak menjadi manusia seutuhnya. Bagian dari diri anak yang dikembangkan meliputi
fisik-motorik, intelektual, moral, sosial, emosi, kreativitas, dan bahasa. Tujuannya
adalah agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang utuh dan memiliki
kepribadian atau akhlak mulia, cerdas dan terampil, mampu bekerja sama dengan
orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Suyadi, 2013: 40-
41). Salah satu landasan perkembangan anak usia dini adalah landasan hukum. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar

1
Nasional PAUD, di samping beberapa kebijakan lain yang mendukungnya.
Perkembangan anak yang tidak diperhatikan dengan baik maka akan berdampak buruk
bagi anak. Kita lihat pada zaman modern sekarang penggunaan teknologi canggih pada
anak usia dini mulai meningkat dan ditambah kurangnya tempat bermain luar ruangan
yang aman. Hal ini dapat memicu anak prasekolah kurang banyak melakukan aktivitas
gerak, dan juga dapat mengurangi motivasi dan kesempatan bagi anak-anak untuk
berlari, melompat, dan menggerakkan tubuh mereka. Jika hal ini terjadi terus
menerus, maka perkembangan fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik.
Padahal perkembangan fisik motorik pada usia pra sekolah adalah sebagai tolak ukur
untuk perkembangan anak selanjutnya.
Setiap anak memiliki karakteristik dan tingkat kecerdasan berbeda-beda. Hal ini
bahwasannya hakekat semua anak memang cerdas. Tetapi hal yang membedakan ialah
tingkat kecerdasan setiap anak itu sendiri. Yang harus dituntut anak didik yaitu
memiliki pendidik yang mampu mengasah kecerdasan anak secara adil dan holistik.
Pengertian anak usia dini secara umum adalah anak-anak dibawah usia 6 tahun.
Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendefinisikan anak usia dini adalah anak
dengan rentang usia 0-6 tahun. Soemiarti,patmonodewo mengutip pendapat tentang
anak usiadini menurut Biechelerdan Snowman,
yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.

Batasan yang dipergunakan oleh the National Association For The Eduction Of
Young Children (NAEYC), dan para ahli pada umumnya adalah “Early childhood”
anak masa awal adalah anak yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun.
Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai usia 6 tahun ia akan dikategorikan
sebagai anak usia dini. Biasanya usia ini dikatakan golden age karena pada masa ini
sangat menentukan seperti apa mereka kelak ketika dewasa, baik dari segi fisik, mental
maupun kecerdasan.

Pengertian Motorik menurut Elizabeth B Hurlock (1978: 159) menyatakan


bahwa perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak

2
ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. Dalam buku Anak
Prasekolah (2000) tertulis bahwa masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya
perkembangan motorik anak. Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat kan
oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu,
setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apa pun, sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf yang
mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Perkembangan motorik terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Motoric kasar memerlikan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu,
yang dapat membuat mereka melompat,memanjat, berlari menaiki sepeda dll.
Sedangkan motorik halus memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti
menggambar, menulis, menggunting, melipat, finger painting dll. Menurut Susanto
(2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian-bagian
tertentu saja yang dilakukan oleh otot- otot kecil saja, karena tidak memerlukan
tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini memerlukan koordinasi yang cermat.

J. Fokus Penelitian
Setelah di adakan Observasi di ruang Tempat Penitipan anak Al-
ANWAR Jogoroto Jombangmaka peneliti ini berfokus pada satu
kegiatan pengembangan ank, yaitu perkembangan motorik halus
anak denganterkai kegiatn meronce dari bahan sedotan.

3
K. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memenuhi tugas mata kuliah laporan penelitian dan analisis tentang


perkembangan anak usia dini

2. Mengumpulkan data mengenai :

a. Apa saja yang dipersiapkan guru sebelum memberikan tugas


kepada anak didik;

b. Langkah atau cara meningkatkan kemampuan motorik halus anak

c. Mengenali kegiatan motorik halus anak, khususnya kegiatan


Meronce

d. Cara mengatasi anak yang sulit untuk melakukan kegiatan Meronce

3. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan pengembangan motorik halus


khususnya terhadap upaya kegiatan Meronce

L. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Menumbuhkan perkembangan kemampuan motorik halus anak di


TPA AL- ANWAR khususnya dalam kegiatan Meronce
2. Meningkatkan kreatifitas guru dalam upaya menangani anak
yuang belum mampu melakukan kegiatan Meronce dengan baik
3. Melatih mahasiswa untuk melakukan analisis penelitian kelas.
4. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
suatu kegiatan di lembaga PAUD.

4
BAB II

LANDASAN TEORI
E. Kemampuan motoriuk Halus
1. Pengertian Kemampuan motorik halus
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kemampuan berasal
dari kata “mampu
Yang berarti kuasa, bisa, sanggup. Kemampuan adalah suatu
kesanggupan , Kecakapan dann kekuatan dalam melakukan
sesuatu. Sujiono mengemukakan kemampuan merupakan daya
untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan
dan Latihan. Kemampuan yang menunjukkan bahwa suatu
tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang.
Sedangkan menurut Caplin sebagaimana yang dikutip oleh
Diyu Tatik Mengungkapkan bahwa kemampuan atau ability
atau (kecakapan, ketangka-Bakat, kesanggupan) merupakan
tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan se Suatu untuk
melakukan suatu perbuatan .
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan ada
Lah kesanggupan dan kecakapan dalam melakukan suatu
tindakan.
2. Pengertian Motorik Halus
Bidang pengembangn Fisik Motorik Halus.Bidang
pengembangan fisik motorik pada anak meliputi pengembangan
moto- rik motorik kasar dan motorik halu. Motorik kasar adalah
gerakan yang menekankan koordinasi tubuh pada gerakan ototo-
otot besar seperi melompat, Berlari dan berguling, sedangkan
motorik halus adalah gerakan halus yang me- Libatkan bagisn-
bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja.tidak
memerlukan tenaga.

5
F. PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS

Sujiono menyatakan motorik halus adalah gerakan yang hanya


melibatkan bagian-bagian Tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh
otot-otot kecil, seperti keterampiulan menggunakan jari jemari
tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.

Dini P Daeng sebagaiman yang dikutip oleh Nina menyatakan


motorik halus adalah aktifitas motorik yang melibatkan aktifitas
otot-otot kecil yang mana gerakanya lebih menuntut koordinasi
mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang
memungkinkannya. Berdasarkan pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa motorik halus adalah aktifitas motorik yang


melibatkan otot-otot kecil yang mana geraknya lebih menuntut
koordinasi mata dengan tangan dan koordinasi syaraf otot

Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan


dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan
koordinasi mata dan tangan .

Untuk mengembangkan keterampilan ada tiga hal yang penting


kesempatan untuk berlatih

Rangsangan untuk belajar, contoh yang baik untuk ditiru dan


bimbingan yang baik untuk me – Yakinkan bahwa peniruan yang
dilakukan itu benar, Kemampuan motorik halus dapat dilatih
dan dikembangkan melalui kegiatan seperti bermain puzzel,
menyusun balok, memasuk Kan benda kedalam lubang sesuai
bentuknya, membuat garis, melipat kertas, menjahit, meronce dan
Sebagainya.
Sumantri menyatakan ketrampilan motorik halus adalah pengorganisasian
pengguna sekelompok otot Otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang
sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan,
keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat- alat untuk bekerja dan
obyek yang kecil dan atau peng ngontrolan terhadap mesin misalnyan
mengetik, menjahit, dan lain- lain.

Maerliza sebagaimana yang dikutip oleh viliani Rosi Pusparina menyatakan

6
keterampilan motorik halus anak adalah aktifitas motorik yang melibatkan otot-
otot kecil atau halus yang gerakanya lebih menuntut koord inasi tangan dan
mata serta meliubatkan koordinasi syaraf otot.

Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangn motorik halus secara


Optimal dengan mendapatkan sti

Mulus yang tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk


mengembangkan motoruk halusnya.

Semakin banyak yang dilihat dan di dengar, anak semakin banyak yangn
ingin diketahuainya.

Perkembangan gerak motorik halus merupakan meningkatnya


pengkoordinasian gerak tubuh yang melibat- kan otot dan syaraf yang jauh
lebih kecil atau detail. Kelompok otot dan syaraf inilah yang nantinya
mampu Mengembangkan gerak motorik halus seperti meremas kerta,
menyobek, menggambar, menempel, menjahit dan sebagainya.

Mujdito sebasgaimana yuang dikutip oleh Aprilena menyatakan perkembangan


motorik halus adalah’ kemampun anak untuk mengamati sesuatu dan
melakukan gerak melibatkan bagian bagian tubuh tertentu dan oto-otot

Memerlukan koordinasi yang cermat serta tiak membutuhkan banyak

tenaga

7
Mudjito menyatakan karakter perkembangn motorik halus menuru ke –
Trampilan motorik halus yang paling utama adalah
. a. Pada saat anak usia 3 tahun kemampuan gerk halus anak belum berbeda dari
kemampuan gerak halus anak bauyi
.b. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansi sudah
mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung
sempurna.
c. Pada usia 5 tahun, koordinasi pada motorik anak sudah lebih sempurna lagi
tangan, lengan, dan tubuh bergerak di bawah koordinasi mata.
d. Pada masa akhir anak-anak usia 6 tahun ia belajar bagaimana
menggunakan jemari dan pergelangan tanganya untuk menggunakan
ujung pensil.
Gerakan motorik haluys adalah bila gerakan hanya melibatkan bagian
tubuh saja dan dilakukan otot-otot kecil, seperti ketrampilan
menggunakan jari jemari tangan dan menggunakn pergelangan tangan
yang tepat. Gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan yang cermat.

8
Permasalahan lain yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia
berdasarkan hasil penelusuran awal peneliti adalah keterampilan motorik halus
anak tidak distimulasi dengan tepat sesuai tahap perkembangan usianya,
kemudian dengan serta merta mereka diajak untuk menulis menirukan bentuk
angka atau huruf. Sementara, untuk anak dapat menulis mereka perlu
dioptimalkan keterampilan motorik halusnya secara bertahap seusai usianya.
Pada usia 4-5 tahun, motorik halus anak perlu distimulasi
melalui berbagai akivitas seperti menggambar bebas, finger painting, bermain
playdough, menganyam, menempel, menggunting, mewarnai (Republik
Indonesia, 2014). Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat

9
mengidentifikasi keterampilan motorik halus anak di suatu TK dengan tujuan
untuk dapat mengetahui kategorisasi keterampilan motorik halusnya sebagai
dasar untuk memberikan intervensi yang sesuai jika ditemukan kondisi
keterampilan motorik halus anak belum mencapai standar minimal sesuai
usianya.
Menurut Susanto (2011 : 164) motorik halus adalah gerakan halus yang
melibatkan bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil
saja, karena tidak memerlukan tenaga. Namun begitu gerakan yang halus ini
memerlukan koordinasi yang cermat.
knya gerakan motorik halus membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting
kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan
mewarnai, menggunakan kilp untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit,
menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak
semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap
yang sama. Suyanto (2005: 51) mengatakan bahwa karakteristik pengembangan
motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih
spesifik seperti menulis, menggambar, menggunting dan melipat.
Motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan stimulasi
yang tepat sesuai dengan tingkat usia perkembangan anak. Seperti bermain
puzzle, menyusun balok, membuat garis, melipat kertas, kolase, menggunting,
meronce, menggambar, menjahit, finger painting dan membatik. Salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan motorik halus anak yaitu
melalui kegiatan pembelajaran Mewarnai.
Sejalan dengan pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus anak ada empat macam yaitu menjimpit,
memegang, konsentrasi dan koordinasi mata dan tangan. Dapat dikatakan
bahwa kegiatan membatik sangat berpengaruh terhadap keterampilan motorik
halus anak usia dini.

10
G. Kemampuan Meronce

Meronce adalah satu- satu kegiatan yang menarik bagi anak , karena

Menyusun dan merangkai benda dengan tali dan beberapa manik-


manik atau bahan yang lain bisa berupa sedotan atau dengan biji-
bijinan.

11
.

12
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
G. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, guru pendamping dan pengelola TPA
di AL-ANWAR Jogororto Jombang pada:

Tanggal Penelitian : 25 Mei 2022

Tempat : TPA AL- ANWAR

Subyek Penelitian : Pengelola 1 orang dan 1 guru pendampaing

dan 11 anak didik

H. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterpretasikan data


mengenai fenomena atau gejala yang diteliti dilapangan
I. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
g. Observasi : untuk melihat fenomena yang unik/ menrik untiuk dija
dikan focus penelitian
h. Wawancara : untuk menggali informasi leboh mendalam mengenai
focus penelitian.
i. Dokumentasi : untuk mengumpulkan bukti- bukti dan penjelasan
Yang lebih luas mengenai focus penelitian

Berikut adalah instrument yang digunakan dalam penelitian ini.

13
a. OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN di TPA Al- ANWAR

Nama : MUDAWAMAH
Nim : 834936058
UPBJJ : Surabaya
No Hal yang menarik yang Ada Keterangn uraian /
ditemukan dalam vidio Ya Tidak pertanyaan
1 Model pengembangan Menggunakan model
Kegiatan pembelajaran krlompok
2 Penataan ruangan Di dinding kelas di
tempeli tulisan- tulisan
dan gambar yang
menunjang pengetahuan
3 Kegiatan yang dilakukan Anak- anak menyimak
Anak guru tentang langkah-
langkah kegiatan
meronce
4 APE yang digunakan Sedotan dan benang
5 Pengaturan anak Kegiatan awal dilakukan
secara kelompok dengan
model membuat
lingkaran
6 Cara guru mengelola Pendidik mengajak
Kegiatan anak- anak dengan
melihat bu guru
bagaimana cara
menyusun sedotan
dengan baik

14
7. Peran orang tua anak Kerja sama orang tua
dan

pendidik untuk
perkembangan
anak baik di sekolah
maupun di Rumah

15
16
b. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENGELOLA TPA

1. Apa nama Yayasan yang ibu pimpin dan siapa pemimpin


yayasannya?
2. Kapan berdirinya TPA AL- ANWAR ?
3. Dimana TPA AL- ANWAR ini berdiri?
4. Ada berapa jumlah Pendidik diTPA AL- ANWAR ?
5. Berapa Jumlah Murid di TPA AL- ANWAR ?
6. Bagaimana dengan dengan peraturan penerimaan peserta didik
baru?
7. Apa keunggulan TPA AL- ANWAR sehingga bisa menambah
minat anak dan orang tua untuk menitipkan kan anaknya di TPA
AL- ANWAR ?

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK


14. Ada berapa jumlah Anak di TPA AL- ANWAR?
15. Apakah dikelas ini ada siswa yang sudah bisa melakukan
kegiatan meronce dengan mandiri,
16. Berapa jumlah siswa yang bisa melakukan kegiatan meronce?
17. Siapa yang menyiapkan alat dan bahan kegiatan meronce dan
kapan waktu yang tepat untuk menyiapkan alat dan bahan?
18. Apa tujuan guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan
meronce dan bagaiman langkah- langkah untuk kegiatan
meronce?
19. Apakah ada kendala saat kegiatan meronce?
20. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri pada
anak terhadap hasil karyanya?

17
C, Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimp
dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik dokumen tertulis dokumen
gambar, Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu sebagai Dokumentasi
berupa alat bantu foto.

18
BAB IV

ANALISIS DATA
C. HASIL WAWANCARA
1. Pengelola TPA AL- ANWAR
E. TABULASI DATA

Aspek Wawancara dengan Pengelola TPA


Yayasan Yayasan AL- ANWAR dan pemimpin yayasan
bernama Ibu HJ. SITI ABIDAH S.Pd AUD

Pendirian TPA AL- ANWAR berdiri pada Tgl.


17 JULI 2012
Alamat Jl. Raya Jogoroto Jombang

Jumlah Pendidik 1 Orang pengelola dan 1 orang guru


pendamping
Jumlah Murid 11 anak

Waktu Operasional 07.00---15.00


Peraturan - Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan
Kelompok berusia 3-4 tahun
Peserta Didik Baru - Mengisi dan mengumpulkan Formulir

- Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu


Keluarga) dan Akta Kelahiran

- Mesyetorkan KTP Orang Tua


Keunggulan TPA TPA AL- ANWAR memiliki keunggulan
AL- ANWAR yaitu:

1. Sekolah ini terakreditasi B

19
10. TPA ini salah satu TPA yang mempunyai
program bahawa anak yang Lulus dari TPA
HARUS MAMPU MENGHAFALKAN
sebagian dari surat-surat pendek dari juz ‘amma
11. Memiliki banyak prestasi dengan

menjuarai lomba anak tingkat Kecamatan

F. ANALISIS DATA

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Pengelola TPA pada

saat penelitian, maka dapat dilihat bahwa TPA AL- ANWAR ini berdiri

dengan dibawah naungan yayasan AL- ANWAR di Jogoroto dan dipimpin oleh

ketua yayasan bernama Ibu Hj. Abidah dan TPA AL- ANWAR berdiri sejak

tanggal 17 Juli 2012 yang beralamat di Jl. Raya Jogoroto Jombang. Saat ini

pendidik di TPA AL- ANWAR terdiri dari 1 orang Pengelola dan 1 guru

pendampaing dangan jumlah siswa 11 anak. TPA AL- ANWAR juga memiliki

beberapa peraturan, salah satunya yaitu peraturan penerimaan peserta didik baru.

Peraturan penerimaan peserta didik baru meliputi Penerimaan Peserta Didik Baru

berusia3- 6 tahun, Penerimaan Peserta Didik Baru mengisi dan

mengumpulkan Formulir, Mengumpulkan Fotocopy KK(Kartu Keluarga) dan

Akta Kelahiran dan Foto Copy KTP Orang Tua. Selain itu TPA AL- ANWAR

juga memiliki kelebihan yang bisa menambah ketertarikan dan kepercayaan


20
masyarakat untuk menitipkan anaknya di TPA AL- ANWAR Kelebihan itu

salah satu diantaranya ;

9. Anak-anak keluar dari TPA mampu m,emhafal Asma’ul khusna

10. Anak – anak mampu membaca rukun islam dan rukun niman

11. Anak- anak mapu membaca surat- surat pendek dari juz ‘amma

12. Anak- anak mampu melaksanakan ibadah shola, berwudhu. Zakat, dan puasa

21
Sekolah ini juga adalah salah satu sekolah yang merupakan mempunyai Program
hafalan Su urat pendek yang ada dalam juz “ ‘amma ketika sudah lulus dari TPA
AL- ANWAR minimal hafal beberapa surat pendek yang ada pada juz Amma ,
menghafalkan asma’ul khusna dan do’a -do’a hariandan rukun iman dan rukun
islam.

22
Pendidik di TPA AL- ANWAR

e. Tabulasi Data

Aspek Observasi Hasil Dokumentasi


Yang Wawancara
Diteliti dengan Pendidik

Di TPA AL- Anwar

Motorik Anak sudah Hampir semua Lampiran foto

Halus Bisa anak bisa kegiatan anak


Melakukan Melakukan

kegiatan Kegiatan

Meronce Meronce

Sendiri
Motorik Anak-anak Meronce Lampiran foto
Halus menyimak guru Dapat penjelasan guru
tentang langkah- Mengembangkan

langkah kegiatan fisik motorik

Meronce halus anak.pertama yang


Ambil sedotan gunting

Dan benang potong2


Sedotan lalu benag dima
Sukkan kesedotan

Dengn pelan
Pelan dan hati hati

Anak anak meronce

Dari sedotan
Dengan senang dan

Berusaha untuk
23
Mendapatkan hasil yang
Baik

24
Pendidik Tidak ada Lampiran
foto

Mengajak kendala ketika Guru

anak untuk Melakukan Memperken


alkan

Mengambil benang Kegiatan meronce Alat dan

Gunting dan bahan

sedotan

. Anak- anak

Sangat senang

Bersemangat dan

sangat antusias

Motorik Kerja sama Biasanya untuk


Halus orang tua dan Menambah

pendidik untuk kepercayaan diri

Perkembangan pada anak, guru

anak baik di Memberikan

sekolah maupun reward pada anak

di rumah terhadap hasil

karyanya.
Biasanya berupa

25
pujian (bagus

sekali, kamu

pintar, kamu

mandiri,dll

26
f. Analisis Data

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pendidik pada saat
penelitian, maka dapat dilihat bahwa pembelajaran di TPA AL-ANWAR
menggunakan model pembelajaran kelompok.
. Sebagian Anak sudah mandiri dengan tugasnya, dan
sebagian anak bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Sebelum pembelajaran
nyiapkan alat dan bahan. Pada saat kegiatan meronce, gurumemberikan
penjelasan tentang langkah- langkah meronce Guru mengajak anak
anak untuk mengambil alat dan bahan yang sudah disediakan guru dan anak anak
sangat antusias dalam kegiatan meronce. Guru juga memberikan reward kepada anak
dengan pujian seperti (anak hebat, anak mandiri, anak pintar, dll)

C. HASIL PENGAMATAN
a. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan meronce merupakan suatu
kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan fisik motoric halus anak di TPA
AL- ANWAR Sehubungan dengan pengertian motoric halus anak yang dikemukakan
dari pendapat Yamin (2013:101) yang menyatakan bahwa keterampilan motorik halus
anak ada empat macam yaitu menjimpit, memegang, konsentrasi dan koordinasi mata
dan tangan. Pada usia 3--6 tahun, motorik halus anak perlu distimulasi melalui
berbagai akivitas seperti menggambar bebas, kolase Fingger Painting, bermain
playdough, menganyam, menempel, menggunting, meronce (Republik Indonesia,
2014).
Apa yang dilakukan pendidik di TPA AL- ANWAR Jogoroto tersebut sudah sesuai
dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Motoric pada anak harus
diberikan sejak dini agar anak dikemudian hari terbiasa untuk mengungkapkan
pendapat serta menjadi anak yang pemberani serta percaya diri.

27
Pada pelaksanaannya tidak semua anak bisa melakukan kegiatan bermain puzzel
dengan baik. Rasa tidak percaya diri pada anak selalu muncul pada beberapa anak.
Oleh karena itu pemberian motivasi oleh guru dan orang tua sangat diperlukan.
Agar anak bisa menumbuhkan rasa percaya diri.

28
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

E. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan


bahwa dengan kegiatan Meronce dapat mengembangkan kemampuan

motoric halus anak usia dini di TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang.

F. SARAN

Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
meberikan beberapa saran terkait kasus anak sulit melakukan kegiatan
Meronce sebagai upaya peningkatan pengembangan motorik halus anak
yaitu:

1. Bagi Guru

Untuk meningkatkan kemampuan motorik anak terutama kegiatan meronce


maka hendaknya memperbanyak latihan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot otot kecil saja. Dg menggunakan
jari- jemari tangan dan gerakan pergelangan yang tepat.

2. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya dapat menyediakan berbagai sarana dan prasarana dalam


pembelajaran ataupun media yang dapat menunjang dan memfasilitasi
berkembangnya kemampuan Motorik anak khususnya dalam hal kegatan
meronce . Kepala Sekolah pun hendaknya dapat mendukung sepenuhnya
upaya guru untuk menerapkan kegiatan pembelajaran dan upaya penanganan
suatu permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Dan juga seacara rutin
melakukan supervisi kelas guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menyenangkan sehingga meningkatkan setiap aspek perkembangan pada anak.

29
DAFTAR PUSTAKA

Sujiono, B., Sumantri, M. S., & Chandrawati, T. (2014). Hakikat Perkembangan

Motorik Anak. Modul Metode Pengembangan Fisik.

Fitriani, R., & Adawiyah, R. (2018). Perkembangan fisik motorik anak usia dini.

Jurnal Golden Age, 2(01), 25-34.

Indraswari, L. (2012). Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini


Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam.

Jurnal Pesona PAUD, 1(1), 1-13-


Muarifah, A., & Nurkhasanah, N. (2019). Identifikasi Keterampilan Motorik
Halus Anak. Journal of Early Childhood Care and Education, 2(1),

30
LAMPIRAN

31
TEMPAT PENITIPAN ANAK
“AL – ANWAR”
JOGOROTO JOMBANG
Sekretariat : Jl. Raya Jogoroto Jombang

SURAT KETERANGAN
Nomor : 22 /TPA/V/2022
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Vivi Ristianti
Nip :-
Jabatan : Pengelola TPA AL- ANWAR
Tempat Tugas : TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang
Dengan ini menerangkan bahwa:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program Studi : S-1 PG PAUD
Telah melaksanakan penelitian dan Observasi di TPA AL- ANWAR Jogoroto Jombang
Pada hari Rabu, tanggal 25 Mei 2022.
Demikian agar surat keterangan ini dapat di gunakan sebagaimana mestinya.
25 Mei 2022

Pengelola TPA AL- ANWAR

32
TEMPAT PENITIPAN ANAK
“AL – ANWAR”
Sekretariat : Jl. Raya Jogoroto Jombang

25 , Mei 2022
Nomor : 21 /TPA AL-AN/V/2022
Lampiran : 1 (Berkas)
Hal : SURAT BALASAN OBSERVASI

Kepada:
Yth. Rektor UPBJJ Surabaya
Prodi S-1 PAUD Universitas Terbuka Surabaya
Di Surabaya
Dengan Hormat
Sebagaimana surat yang telah kami terima di TPA AL-ANWAR Jogoroto
Jombang
Dengan ini kami memberitahukan bahwa:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mudawamah
Nim : 834936058
Program pendidikan S-1 PG PAUD Universitas Terbuka sebagaimana terlampir
telah menyelenggarakan Observasi di TPA AL-ANWAR Jogoroto Jombang.
Demikian surat balasan ini kami buat, atas perhatianya kami sampaikan
terimakasih.

Hormat Kami

33
DATA SISWA TPA AL- ANWAR
JOGOROTO JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

No Nama Tempat Tanggal Lahir Jenis kelamin


1. Ega Putra Hardita Jombang, 10 Agustus 2015 Laki- laki

2. Najwa Putri Salsabila Jombang, 01 Maret 2017 Perempuan


3. M. Rafael M Jombang, 17y Desember 2017 Laki-laki

4. Malaika Zafarani Q Jombang, 03 Oktober 2017 Laki- laki

5. M.Rizkaz AIG Jombang, 15 September 2017 Laki-laki

6. Andien Fathiya Jombang, 07 Maret 2017 Perempuan


Mu’arif
7 Meyra Humairah Jombang, 19 Mei 2019 Perempean

8 Ulfa Ulya Azzahra Jombang, 08 Mei 2020 Perempuan

9 M. Haikal Muzaffar Jombang, 08 Mei 2020 Laki-laki


10 Kodran Kyan Darojat Jombang, 20 Maret 2019 Laki-laki

11 M. Salim Ramdani Jombang, 03 Mei 2020 Laki-laki

34
Visi, Misi dan Tujuan TPA AL- ANWAR

VISI TPA AL- ANWAR

“ Menjadikan Lembaga Pendidikan yang seluruh aspek kegiatannya


berdasar pada Al-qur’an dan As-sunah yang tercermin dalam jiwa yang
cerdas dan kreatif, madiri, serta berakhlakul karimah.”

MISI TPA AL- ANWAR

1. Membantu meletakkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan


kepadaTuhan Yang Maha Esa pada diri pesertadidik.

2. Membimbing peserta didik untuk menerapkan akhlak yang mulia sesuai


dengan ajaran agama islam

3. Membantu peserta didik Mengembangkan potensinya sesuai dengan bakat


yang dimiliki untuk mengembangkan potensi diri berdasarkan prinsip
kecerdasan majemuk

35
4. Melaksanakan pembelajaran yang dapat merangsang tumbuhnya kreatifitas
peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang menantang.

5. Membantu peserta didik agar dapat memecahkan masalah sederhana dan


melatih kemandirian.

36
TUJUAN TPA AL- ANWAR JOGOROTO

 Membangun landasan bagi perkembangan potensi peserta


didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa

 berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap,


kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertangguing jawab..

 Membangun potensi kecerdasan spiritual, intelektual,


emosional, kinestetis dan sosial peserta didik pada masa usia
emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatif
dan menyenagkan.

 Membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap,


pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh
anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. ( PP No.
27Tahun1990 )

37
INSTRUMEN OBSERVASI

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN


DI TPA AL ANWAR JOGOROTO
TPA : AL-ANWAR
TANGGAL : 25 Mei 2022

Ada

Unik/Menarik Ya Tidak Keterangan/


NO Hal-Hal Uraian/
Yang Ditemukan Pertanyaan
Didalamnya
1. Model pengembangan V Menggunakan model
Kegiatan pembelajaran kelompok
2. Penataan ruang V Di dinding kelas ditempeli
tulisan-tulisan dengan gambar
yang menunjang
peningkatan-peningkatan
pengetahuan anak
3. Kegiatan yang dilakukan V Anak-anak menyimak guru
anak tentang langkah- langkah
kegiatan meronce
4. Alat Peraga Edukatif (APE) V LKA, Kertas bergambar, da
yang digunakan plastisin

38
5. Pengaturan/ V Kegiatan awal dilakukan

pengelompokan anak secara kelompok dengan model


duduk circle time

39
6. Cara pendidik memimpin V Pendidik mengajak anak untuk
anak latihanm menggeraskkan jari
jemarimuntuk melatih
otot prrgelangan tangan

7. Peran orang tua anak V Kerja sama orang tua dan

pendidik untuk perkembangan


anak baik di sekolah maupun di
Rumah

40
INSTRUMEN WAWANCARA

HASIL WAWANCARA DENGAN

Pengelola TPA AL- ANWAR

1. Apa nama Yayasan yang ibu pimpin dan siapa pemimpin yayasannya?
Yayasan AL-ANWAR dan pemimpin yayasan bernama Ibu Hj. Siti
Abidah S.Pd. AUD
2. Kapan berdirinya TPA AL- ANWAR?
TPA- AL ANWAR berdirim pada tgl 13 Juli 2012
3. Dimana sekolah TPA AL- AN WAR ini berdiri?
di Jalan Jogoroto Jombang
4. Ada berapa jumlah Pendidik di TPAM AL- ANWAR?
1 Orang Pengelola TPA dan 1 Orang pendidik
5. Berapa Jumlah Murid TPA AL-ANWAR

11 Anak

6. Bagaimana dengan dengan peraturan penerimaan peserta didik baru?


 Peneri maan Peserta Didik TPA berusia 3-6 tahun
 Mengisi dan mengumpulkan Formuli
 MengumpulkanFotocopyKK(Kartu Keluarga) dan Akta

41
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK

DI TPA AL AN- WAR

1. Ada berapa jumlah Anak yang ada

Ada 11 anak

2. Apakah dikelas ini ada anak yang sudah bisa melakukan kegiatan
meronce dengan mandiri?

Hampir semua anak bisa melakukan kegiatan meronce dengan


mandiri

3. Berapa jumlah anak yang bisa melakukan kegiatan Meronce?

Ada 11 anak yang bisa melakukan kegiatan meronce

4. Siapa yang menyiapkan alat dan bahan kegiatan meronce, dan


kapan waktu yang tepat untuk menyiapkan alat dan bahan?

42
yang menyiapkan alat dan bahan. Biasanya satu hari sebelum kegiatan akan
dilakukan

8. Apa tujuan guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan meroncde dan


bagaiman langkah-langkah untuk kegiatan meronce?
Meronce dapat mengembangkan fisik motorik halus anak. Pertama tama yang harus
dilakukan yaitu menggerakkan jari jemari dan melatih otot pergelangan tangan.

9. Apakah ada kendala saat kegiatan Meronce?

Tidak ada kendala ketika melakukan kegiatan meronce Anak- anak merasa senang
dan sangat antusias

10. Bagaimana cara guru untuk menambah keprcayaan diri pada anak terhadap
hasil karyanya?
Biasanya untuk menambah kepercayaan diri pada anak, guru memberikan reward
pada anak terhadap hasil karyanya. Biasanya berupa pujian (bagus sekali, kamu
pintar)

43
DOKUMENTSASI FOTO DITPA AL-ANWAR

Bermain APE Luar Kegiatan Meronce Sedotan

Makan Siang Bermain APE Dalam

Tidur Siang Wawancara dengan Pengelola TPA

44

Anda mungkin juga menyukai