Disusun oleh:
Rizky Allivia Larasati Haibar 2007044023
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
HASIL LAPORAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
Selain itu, SMP Negeri 4 Pandak juga memiliki tujuan global antara lain:
1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air,
beriman dan bertaqwa.
2. Sekolah mampu memenuhi bimbingan dalam berkomunikasi dengan bahasa
Inggris
3. Sekolah mampu mengkondisikan terlaksananya tata tertib sekolah
4. Sekolah mampu menciptakan suasana yang kondusif untuk terlaksananya ajaran
agama
5. Sekolah mampu memenuhi standar proses pembelajaran meliputi metode
pembelajaran, pendekatan belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individu
secara lengkap
6. Sekolah mampu memenuhi pengembangan mutu budaya sekolah yang memadai
B. Metode TNA
Metode pengumpulan data yaitu dengan interview dan kuisioner.
Wawancara/interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (dalam Moloeng, 2014). Metode interview ini digunakan untuk
mempermudah menganalisis kebutuhan dan keadaan sekolah dengan penjelasan yang
detail dan rinci dari pihak-pihak terkait. Untuk metode kuisioner, digunakan untuk
membantu dan mendukung proses menganalisis kebutuhan sekolah melalui data yang
diperoleh dari setiap guru.
C. Instrumen TNA
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuisoner sendiri merupakan
daftar pertanyaan ataupun pernyataan yang digunakan oleh periset untuk memperoleh
data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau mengajukan
pertanyaan (dalam Hendri, 2009). Lembar pertanyaan untuk wawancara juga dapat
digunakan untuk membuat kuisioner. Pada wawancara, subjek penelitian menjawab
pertanyaan secara lisan sedangkan pada kuisioner subjek langsung menuliskan
jawabannya pada kertas yang telah disediakan. Kebanyakan kuisioner sudah diberikan
pilihan jawaban, jadi subjek tinggal menandai pilihan jawaban yang diinginkannya.
Contoh instrumen terlampir pada bagian lampiran.
D. Hasil dan Pembahasan TNA
a. Organizational Analysis
SMP N 4 Pandak merupakan salah satu sekolah negeri yang terletak di
Kabupaten Bantul. Jumlah guru yang ada sebanyak 35 guru dengan beragam latar
pendidikan. Berdasarkan latar belakang pendidikan, guru-guru yang ada di SMP N
4 Pandak terdiri dari 6 orang berpendidikan S2, dan 29 orang berpendidikan S1.
SMP N 4 Pandak dinilai sudah mampu mencapai visi misi dan tujuan lembaga
yang sudah disebutkan sebelumnya.
Terkait dengan penyelenggaraan pelatihan/diklat, sebelumnya SMPN 4
Pandak sudah mengadakan beberapa pelatihan mengenai workshop Kurikulum
2013, workshop pendidikan karakter, penyusunan RPP dan analisis butir soal, dan
lain sebagainya. Antusiasme guru dalam mengikuti pelatihan yang diadakan juga
cukup tinggi sehingga kinerja dalam mengelola lembaga pendidikan semakin lama
semakin baik.
b. Task Analysis
Susunan organisasi di SMP N 4 Pandak sudah terpaparkan dengan baik.
Seluruh guru dan karyawan di SMP N 4 Pandak sudah memiliki tugas sesuai
dengan tupoksinya dan ikut serta dalam menjalankan kegiatan sekolah sebagai
tugas diluar mengajar. Guru-guru yang ada sudah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang sesuai dengan bidang dan jabatan yang diampunya. Sehingga,
kemampuan untuk menyelesaikan tugas pun sangat baik.
Actual performance yang dilakukan oleh para guru sudah sesui dengan tugas
masing-masing. Mereka sudah menjalankan tugas dan kewajibannya untuk
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan bidang yang disesuaikan
dengan kurikulum yang diterapkan oleh sekolah. Namun, sebagian besar guru-
guru di SMP N 4 Pandak memiliki kendala dalam menjalankan tugasnya antara
lain penyusunan bahan ajar/modul, penyusunan butir soal dan analisis butir soal,
penerapan metode belajar, dan lain- lain. Selain itu, kendala yang baru-baru ini
dihapadi oleh guru-guru di SMP N 4 Pandak adalah penggunaan media
pembelajaran dan alat pembelajaran seperti laptop/computer yang dapat
membantu untuk menyampaikan materi terutama selama penerapan pembelajaran
online di masa pandemi Covid-19. Padahal, dengan diperlakukannya
pembelajaran online, guru dituntut untuk menyampaikan materi melalui platform
pembelajaran online seperti Google Classroom, Quizziz, Edmodo, Kahoots dan
lain sebagainya. Selain itu, di masa seperti ini guru dituntut untuk kreatif dalam
menyampaikan materi melalui media pembelajaran supaya materi yang
disampaikan dapat dipahami oleh siswa dengan baik.
c. Individual Analysis
Karyawan dan guru yang ada di SMP N 4 Pandak sudah dapat dikatakan
menerapkan SOP pada kinerjanya. Pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan
ketentuan jadwal yang sudah dibagi dan ditetapkan oleh sekolah. Pada individual
analysis ini, Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuisioner
melalui google form yang dilakukan pada 28 guru di SMP N 4 Pandak. Hasil
pengisian kuisioner menemukan bahwa kendala terbesar yang dialami guru-guru
adalah penyusunan bahan ajar dan penggunaan media pembelajaran dalam
menyampaikan materi kepada siswa. Guru diharapkan untuk kreatif dalam
menyampaikan materi sehingga kegiatan belajar mengajar tidak monoton dan
membosankan. Akan tetapi dengan diterapkannya pembelajaran daring, ada
beberapa guru yang masih kurang menguasai penggunaan media pembelajaran
online dan platform-platform yang ada. Sehingga pembelajaran hanya diisi dengan
kegiatan monoton seperti menyampaikan soft file materi kemudian siswa diberi
soal untuk latihan. Kegiatan yang monoton akan membuat siswa merasa bosan
dan hasil belajarnya kurang maksimal. Hasil kuisioner menunjukkan kompetensi
yang menunjukan angka rata-rata terendah adalah media pembelajaran dan
penggunaan TIK.
E. Kesimpulan dan Saran
Hasil Training Need Analysis
Actual Perfomance
1. Guru kurang menguasai Expected Perfomance
penggunaan TIK 1. Guru mampu beradaptasi
2. Kurangnya pengetahuan dan menguasai TIK
mengenai platform- 2. Penggunaan platform-
platform pembelajaran platform pembelajaran
sehingga penggunaan untuk memudahkan
media pembelajaran jalannya kegiatan belajar
masih belum maksimal mengajar
3. Kegiatan pembelajaran 3. Guru mampu menciptakan
yang diberikan guru kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran yang tidak membosankan
daring terkesan monoton
dan membosankan
GAP
Training
1. Penggunaan media
Not Training
pembelajaran dan
platform online 1. Evaluasi Kinerja
dalam kegiatan
belajar mengajar
F. Daftar Pustaka
Ananda, R et al. (2016). Laporan Training Need analysis (TNA). Universitas
Muhammadiyah Malang.
Fraenkel, Jack & Wallen, Norman. (2008). How to Design and Evaluate Research in
Education. New York: McGraw-Hill Publishing Company.
G. Lampiran
Contoh Instrumen:
FORMAT TRAINING NEED ANALYSIS ASSESSMENT
Nama :
Latar belakang Pendidikan :