Anda di halaman 1dari 5

A.

Latar Belakang
Musik menjadi hal yang tidak dapat dihilangkan dari kehidupan manusia. Tanpa
disadari, manusia setiap harinya pasti mendengarkan music. Musik memiliki peran
penting dalam meningkatkan suasana hati pendengarnya. Hal ini sejalan dengan
pendapat Hsu, Huang, dkk (2014) dalam Elvers (2017) bahwa music dianggap dapat
membuat orang merasa lebih kuat, mengaktifkan konsep kekuatan secara implisit, dan
mempengaruhi perilaku dan kognisi yang berhubungan dengan kekuatan.
Stress di dalam lingkungan belajar merupakan satu faktor yang berontribusi pada
tingkat kinerja kognitif siswa. Salah satu mekanisme stress-coping yang biasanya
digunakan oleh siswa adalah memilik untuk mendengarkan musik. Musik dipercaya
mampu mengurangi efek emosional dari stress dan kecemasan yang berhubungan dengan
pemrosesan kognitif kompleks seperti belajar, menyelesaikan tugas, atau saat membaca
dan menulis. Efek fisiologis musik adalah mengurangi stress, meningkatkan kinerja
kognitif, dan meningkatkan kualitas tidur (Lebbe et al, 2007). Sehingga, banyak siswa
mendengarkan musik ketika belajar untuk mengurangi efek stress tersebut sehingga
mereka mampu untuk berkonsentrasi ketika belajar. Kotsopoulou dan Hallam (2010)
dalam penelitiannya yang dilakukan di Jepang, Inggris, Yunani dan Amerika
menemukan bahwa pelajar dan mahasiswa mendengarkan musik saat belajar untuk
menjadi teman belajar, mengurangi rasa bosan, dan menenangkan diri selama belajar.
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai
budaya mendengarkan musik saat melakukan aktivitas lain yang membutuhkan
kemampuan kognitif.
Atensi yang baik sangat dibutuhkan ketika belajar agar proses belajar tersebut dapat
berjalan dengan baik. Menurut Anderson (2004), atensi merupakan proses yang
melibatkan perilaku dan kognisi dalam berkonsentrasi untuk membagi informasi yang
tersedia. Atensi memiliki peranan penting bagi kehidupan sehari-hari khususnya dalam
proses kognitif dan penyimpanan memori jangka panjang maupun pendek yang
merupakan salah satu tahap awal dalam proses belajar manusia. (Berman, Jonides, dan
Kaplan, 2008). Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa atensi
merupakan suatu proses seseorang untuk merespon stimulus yang muncul. Dengan
adanya atensi yang baik, maka informasi dari stumulus yang ada akan mengalami proses
kognitif yang baik pula. Begitu juga sebaliknya, atensi yang buruk akan menimbulkan
kesulitan dalam memproses informasi dari stimulus yang ada.
Atensi yang dimiliki seseorang dapat terganggu oleh berbagai hal. Hal yang sering
menjadi pengganggu atau distractor atenti adalah berbagai hal yang tidak relevas dengan
tugas yang sedang dilakukan baik secara visual maupun auditory (Lavie, Ro, & Russell,
2003). Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa musik juga dapat menjadi
distraksi terhadap atensi seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chou (2010),
musik dengan genre hip-hop dan bertempo cepat memberikan pengaruh distraksi
terhadap atensi seseorang, tetapi musik yang memiliki tempo lambat tidak menjadi
distraki terhadap atensi seseorang. Hasil serupa juga ditemukan pada penelitian yang
dilakukan oleh Amezcua, Guevara, dan Loyo (2005) yang menemukan bahwa musik
dengan tempo cepat memberikan pengaruh signifikan berupa menurunnya reaksi
seseorang terhadap stimulus, meskipun musik bertempo lambat tidak mempengaruhi
reaksi orang terhadap stimulus. Sedangkan dalam penelitian lain yang meneliti pengaruh
lirik pada musik terhadap atensi menemukan bahwa orang yang mendengarkan musik
dengan lirik memiliki skor atensi yang lebih rendah dibandingkan musik tanpa lirik
(Shih, Huang, & Chiang, 2012). Hal ini menunjukan bahwa tempo dan lirik pada musik
dapat mempengaruhi atensi seseorang.
Terdapat dua kemungkinan mengapa mendengarkan musik ketika mengerjakan tugas
kognitif bisa menjadi distraksi selain itu juga bisa meningkatkan atensi (Letnic,
Schellenberg, dan Thompson, 2011). Pertama, berdasarkan kapasitas kognitifnya, musik
menjadi stimulus tambahan yang diproses ehingga seseorang harus membagi
perhatiannya antara tugas yang sedang ia kerjakan dan musik yang sedang didengarkan.
Hal ini diperkuat oleh temuan dari Chou (2010) yang disebut dengan attention drainage
effect, dimana perhatian seseorang secara tidak sadar akan berkurang ketika mengerjakan
suatu tugas kognitif walaupun seseorang memilih untuk mengabaikan stimulus yang
mengganggunya. Kedua, berdasarkan emosi yang dirasakan saat mendengarkan musik.
Seperti yang kita ketahui, musik akan membuat mood seseorang menjadi positif dan
memiliki semangat yang optimal untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Hal ini
didukung oleh meta-analisis yang dilakukan Kampfe, Sedlmeier, dan Renkewitz (2010)
bahwa kemampuan kognitif seseorang dapat dipengaruhi oleh emosi yang sedang ia
rasakan.
Atensi memiliki peran yang sangat penting dalam menyelesaikan berbagai kegiatan
sehari – hari khususnya saat belajar dan mengerjakan tugas. Sedangkan musik memiliki
efek mendistraksi kognitif seseorang (Chou, 2010). Namun, kenyataannya tidak semua
musik yang diperdengarkan dapat mengurangi atensi seseorang terhadap tugas kognitif
yang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, penlitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh jenis musik terhadap atensi. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan musik pop instrumental untuk mengontrol jenis musik.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik terhadap atensi siswa SMA X
saat belajar.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu secara teoritis dan secara praktis
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu psikologi khususnya dalam bidang psikologi kognitif yang
menyangkut atensi pada peserta didik.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada pembaca maupun
masyarakat mengenai pengaruh musik terhadap atensi seseorang saat belajar
khususnya siswa SMA.
D. Tinjauan Pustaka
E. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0: Musik tidak memiliki berpengaruh terhadap peningkatan atensi siswa SMA X saat
belajar
H1: Musik memiliki pengaruh terhadap peningkatan atensi siswa SMA X saat belajar.
F. Rancangan Eksperimen
Penelitian ini menggunakan metode eksperiman. Metode eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali. Metode eksperimen yang digunakan pada penelitian ini
adalah true experiment dengan pendekatan post-test only control design. Dalam
pendekatan ini, siswa SMA X dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tiga kelompok
eksperimen dan satu kelompok control. Ketiga kelompok eksperimen masing-masing
diberikan perlakuan mendengarkan musik klasik, musik rock, dan musik R&B,
sedangkan kelompok control tidak diberikan perlakuan untuk mendengarkan musik
apapun.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Consentration Grid Test. Alat
ini berupa table 10x10 yang berisi angka yang disusun secara acak. Weinberg & Gould
(2015) mengatakan bahwa meskipun alat ukur ini disebut sebagai Concentration Grid
Test, tetapi alat ukur tersebut dibuat untuk mengukur atensi dan kemampuan untuk
mencari stimulus angka secara berurutan diantara angka – angka yang ditulis secara
acak. Untuk mengerjakan alat tes ini, partisipan diminta memberi tanda silang kepada
setiap angka secara berurutan yang diawali dari angka 00 sampai dengan 99. Hal yang
dinilai dari hasil mengerjakan alat tes ini adalah seberapa banyak partisipan dapat
memberi tanda kepada setiap angka yang ada dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Amezcua, C., Guevara, M. A., & Loyo, J. R. (2005). Effects of Musical Tempo on Visual
Attention ERPS. International Journal Science, 115, 445-457.
Anderson, J. R. (2004). Cognitive psychology and its implications (6th ed). New York: Worth
Publisher.
Berman, M.G., Jonides, J, & Kaplan, S. (2008). The cognitive benefits of interacting with
nature. Psychological Science, 19(12), 1207-1212.
Chou, P. T. M. (2010). Attention Drainage Effect: How Background Music Effects
Concentration in Taiwanese College Students. Journal of the Scholarship of Teaching and
Learning, 10(1), 36-46.
Elvers, Paul, dkk. (2017). Music Listening as Self-Enhancement: Effects of Empowering
Music on Momentary Explicit and Implicit Self-Esteem. Journal Psychology of Music
Vol 00 No 0 Hal 1 - 19.
Kämpfe, J., Sedlmeier, P., & Renkewitz, F. (2010). The impact of background music on adult
listeners: A meta-analysis. Psychology of Music, 39(4), 424–448.
Kotsopolou, A., & Hallam, S. (2010). The Perceived Impact of Playing music while studying:
age and cultural differences. Educational Studies, 36(4), 431 - 440.
Lebbe, E.Schmidt, N. Babin, J. and Pharr, M. (2007). Coping With Stress: The Effectiveness
of Different Types of Music. Applied Psychophysiology and Biofeedback, 32 (3-4), pp.
163-168.
Lavie, N., Ro, T., & Russell, C. (2003). The role of perceptual load in processing distractor
faces. Psychological science, 14(5), 510–515.
Shih, Y. N., Huang, R. H., & Chiang, H. Y. (2012). Background music: Effects on attention
performance. Work, 42(4), 573–578.
Park, S., Kwak, C., & Han, W. (2020). Effect of background music for attentive
concentration in working. Audiology and Speech Research, 16(3), 188-195.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B., N. (2017). Psikologi eksperimen. Jakarta: PT Indeks
Weinberg, R.S. & Gould, D. (2015). Foundations of sport and exercise psychology (6 th ed.).
United States: Human Kinetics

Anda mungkin juga menyukai