PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan pendidikan nasional tersebut dipertegas lagi dengan Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yang menyatakan bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis dan berakhlak mulia.
Sistem pendidikan nasional itu sendiri bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik dalam mengarungi persaingan di era globalisasi, khususnya di bidang
pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mendukung sistem
pendidikan nasional, salah satunya melalui pengembangan kurikulum. Sejak tahun
2003, telah dilakukan beberapa pengembangan kurikulum, melalui Kurikulum 2006
dan yang sekarang sedang diberlakukan yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013
secara eksplisit mengejawantahkan tujuan dari sistem pendidikan nasional yang
tertuang dalam standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar
penilaian. Secara garis besar amanat sistem pendidikan nasional yang tertuang dalam
keempat standar tersebut adalah: dimensi sikap spiritual, dimensi sikap sosial, dimensi
sikap pengetahuan dan dimensi sikap keterampilan.
Penerapan pengembangan kurikulum tidaklah asal-asalan, tetapi melalui
berbagai kajian dan tahapan. Salah satu tahapan yang fenomenal adalah pemberlakuan
kurikulum secara mikro tidak langsung diberlakukan di semua sekolah, tetapi melalui
percontohan untuk beberapa sekolah atau sering dikenal dengan pilot project. SMP
Negeri 1 Jatiwangi merupakan salah satu sekolah dari 3 sekolah di Kabupaten
Majalengka Provinsi Jawa Barat yang dipercaya menjadi pilot project Kurikulum
2013. Oleh sebab itu SMP Negeri 1 Jatiwangi telah memberlakukan kurikulum 2013
sejak tahun pelajaran 2013/2014 dan sekarang sudah melaksanakan kurikulum tersebut
selama 6 tahun pelajaran.
Seiring dengan perkembangan, kurikulum 2013 pun mengalami beberapa
penyempurnaan. Dari 4 dimensi yang tertuang dalam keempat standar Kurikulum
2013 terus menerus mengalami perkembangan. Pada tahun 2016, pemerintah
melalului Kementrian Pendidikan telah membuat regulasi dengan menerbitkan
Permendikbud nomor 20, 21, 22 dan 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian. Pengembangan yang diharapkan dengan
keempat regulasi tersebut adalah dieksplisitkannya Penguatan Pendidikan Karakter,
Literasi dan dimensi Pengetahuan Metakognitif.
Berdasasarkan Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan disampaikan bahwa peserta didik khususnya pada jenjang SMP
harus mengembangkan 4 dimensi pengetahuan, tidak hanya dimensi faktual,
konseptual, prosedural tetapi juga harus mengembangkan dimensi pengetahuan
metakognitif. Pengembangan dimensi pengetahuan metakognitif untuk siswa SMP itu
sendiri meliputi pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri,
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat
sederhana berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya terkait
dengan lingkungan awal sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.
Dilihat dari tujuan pengembangan dimensi pengetahuan metakognitif untuk
siswa dan menggarisbawahi kata-kata kelemahan dan kekuatan diri sendiri serta
menggunakannya, maka penyusun berkesimpulan bahwa dimensi pengetahuan yang
ingin dicapai adalah menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Menurut Lorin
Anderson yang disampaikan pada tahun 2001 bahwa urutan dimensi ranah kognitif itu
adalah: mengingat, memahami dan menerapkan (lower order thinking skill) serta
menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (higher order thinking skill). Artinya, siswa
SMP tidak hanya dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat rendah
saja, tetpi mereka juga harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
Sejak Kemendikbud mempublikasikan higher order thinking skill(HOTS),
para guru di SMP Negeri 1 Jatiwangi telah berusaha dan berupaya untuk memahami
konsep HOTS itu. Mereka berusaha mempelajari baik secara individu melalui literasi
digital maupun secara kolegalitas melalui musyawarah guru mata pelajaran.
Sayangnya, hasil yang diharapkan berupa praktik pembelajaran yang berbasis HOTS
belum tercapai. Sebagian besar dari para guru masih belum memahami tentang
pembelajaran itu, bahkan tidak jarang dari mereka yang mengeluh karena tidak ada
contoh langsung. Secara teoretis, sebagian besar para guru mampu untuk
merencanakan pembelajaran, tetapi secara praktik hanya sebagian kecil saja yang
mampu melaksanakannya. Berbekal dari permasalahan tersebut dan didorong dengan
motto sekolah yakni Mari Bung Rebut Kembali yang berarti kami ingin merebut
kembali posisi puncak dalam menyukseskan regulasi yang telah dibuat pemerintah
serta mencetak output yang mampu berprestasi di jenjang yang lebih tinggi dan
outcome yang disegani di masyarakat , maka para guru bersepakat untuk mengadakan
In House Training.
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan In House Training ini adalah:
1. Guru memahami Higher Order Thinking Skill dengan baik
2. Guru mampu memahami unsur Higher Order Thinking Skill dalam pembelajatan
dengan baik
3. Guru melaksanakan pembelajaran Higher Order Thinking Skill dengan demokratis
C. MANFAAT
Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan In House Training ini adalah Guru
mampu memahami Higher Order Thinking Skill dalam pembelajaran sehingga mereka
mampu melaksanakan pembelajaran yang berbasis Higher Order Thinking Skill
BAB II
KONDISI SEKOLAH SAAT INI TERKAIT 8 SNP
A. Profil Sekolah
1. Visi
3. Tujuan Sekolah
Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan akhlak mulia peserta didik.
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan sesuai dengan minat dan bakat
peserta didik.
Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari masyarakat yang mandiri dan
berguna
Mempunyai 100% tenaga pendidik yang profesional di bidangnya masing-
masing
Meningkatkan prosentase keberhasilan kuantitas dan kualitas siswa dalam UN.
Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif bagi pembelajaran.
Memiliki standar sarana dan prasarana sekolah yang memadai bagi pelayanan
pendidikan.
Memfasilitasi penguasaan media elektronik
Meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga mereka bependapat bahwa
SMP Negeri 1 Jatiwangi merupakan sekolah nomor satu dalam hal kualitas out
put dan out comes untuk jenjang SLTP di Kabupaten Majalengka
B. Capaian 8 Standar
Sasaran Program Indikator Kegiatan Penanggung
Keberhasilan Jawab
Semua koordinator
Pelatihan
Koordinator guru mata pelajaran
penyusunan IHT dan
Guru Mata mampu menyusun Kasek
Kurikulum MGMP
Pelajaran Kurikulum Dokumen
Dokumen I
I
Pemahaman
Semua personil Sosialisasi
Semua terhadap
memahami Kurikulum Kurikulum
Personil Kurikulum Kasek
SMP Negeri 1 SMP Negeri 1
sekolah SMP Negeri 1
Jatiwangi Jatiwangi
Jatiwangi
Sasaran Program Indikator Kegiatan Penanggung
Keberhasilan Jawab
Pemberian
Pemahaman
Semua tenaga bahan bacaan
terhadap
pendidik memahami mengenai
Guru Mata Standar Isi Wakasek
Standar Isi dan Standar Isi
Pelajaran dan Standar Kesiswaan
Standar Kompetensi dan Standar
Kompetensi
Lulusan Kompetensi
Lulusan
Lulusan
Penyusunan Tersedianya
Guru Mata Wakasek
Kurikulum Kurikulum Dokumen Workshop
Pelajaran Kurikulum
Dok. II dan III II dan III
Semua tenaga
pendidik mampu
Semua Mewujudkan IHT, MGMP dan
mengimplementasikan Wakasek
Tenaga Guru pemberian buku
model pembelajaran Kurikulum
pendidik Profesional sumber
inovatif dalam
pembelajaran
Semua tenaga
Meningkatkan pendidik mampu
IHT dan MGMP
Semua kualifikasi menggunakan
dan pengadaan Wakasek
Tenaga profesional teknologi informatika
Proyektor serta Kurikulum
Pendidik tenaga sebagai media dalam laptop
pendidik pembelajaran inovatif
dalam pembelajaran
Semua tenaga
Meningkatkan pendidik mampu
Semua kualifikasi melaksanakan Wakasek
Tenaga pedagogik Pembelajaran Aktif IHT dan MGMP
Kurikulum
Pendidik tenaga Inovatif, Kreatif,
pendidik Efektif dan
Menyenangkan
Sasaran Program Indikator Kegiatan Penanggung
Keberhasilan Jawab
(PAIKEM)
Semua tenaga
Meningkatkan pendidik mampu
Semua kualifikasi melaksanakan
IHT dan Wakasek
Tenaga pedagogik Pembelajaran berbasis
MGMP Kurikulum
Pendidik tenaga Higher Order
pendidik Thinking Skill dan
Pendidikan Karakter
Kepsek, Penyusunan
Tenaga Rencana Kerja
Menyusun
Pendidik, Sekolah dan Terwujunya RKS dan
RKS dan Kepsek
Tenaga Rencana Kerja RKAS
RKAS
Kependidika dan Anggaran
n dan Komite Sekolah
Sekolah mampu
mendapatkan sumber Menjalin kerja
Menjalin
Perusahaan dana dan alat untuk sama dengan Kepsek
kemitraan
meningkatkan prestasi top organisasi
siswa
Pemberian
reward yang
Penghargaan Semua guru memiliki
sesuai dengan
1 orang guru guru motivasi untuk lebih Kepsek
kondisi
berprestasi maju
keuangan
sekolah
Pembelian
Meja, Karpet,
Penataan Pemanfaatan dan rak buku
Ruang Kord.
Ruang Perpustakaan untuk
Perpustakaan Perpustakaan
Perpustakaan mencapai 100% melenglapi
fasilitas
perpustakaan
Siswa menempati
kelas berdasarkan Komite dan
Pembangunan rasio yang memadai Membangun
Ruang Kelas Wakasek
RKB yaitu; kelas 2 lokal
Sapras
1 : 32
Siswa menempati
Memperbaiki
Penataan dan kelas yang sesuai Komite dan
dan
Ruang Kelas pemeliharaan dengan standar Wakasek
memperindah
RKB pelayanan minimal Sapras
RKB
(SPM)
Terpenuhinya seluruh
Komite dan
Rehabilitasi kebutuhan gedung dan
Gedung Merehab 9 RK Wakasek
gedung nyaman untuk
Sapras
digunakan belajar
Memperbaiki
Terpenuhinya sarana dan
Sarana dan Pemeliharaan Wakasek
dan prasarana yang memelihara
Prasarana sarana Sapras
comfortable. sarana dan
prasarana
Memperbaiki
Ruang Siswa melaksanaan
Pembangunan dan Komite dan
Laboratorium pembelajaran bahasa
gedung memelihara Kasek
Bahasa di laboratorium
gedung
Siswa melaksanaan
Ruang Pembangunan pembelajaran Membangun 1 Komite dan
Keterampilan gedung keterampilan di gedung Kasek
laboratorium
Sasaran Program Indikator Kegiatan Penanggung
Keberhasilan Jawab
Siswa melaksanaan
Ruang Pembangunan Membangun 1 Komite dan
pembelajaran kesenian
Kesenian gedung gedung Kasek
di laboratorium
Siswa melaksanaan
Memperbaiki
Ruang pembelajaran Komite dan
Pemeliharaan dan
Laboratorium komputer di Wakasek
gedung memelihara
Komputer laboratorium yang Sapras
gedung
sesuai dengan SPM
Memperbaiki
Sarana dan Sekolah memiliki
Peningkatan dan
Prasarana daya listrik yang Komite
Daya Listrik memelihara
Penerangan sesuai dengan SPM
instalasi
Sarana dan
Menambah
Prasarana Pengadaan Sekolah memiliki Komite dan
provifer
Telekomunik internet akses internet Kasek
internet
asi
Menata
Wakasek
Halaman dan
Penataan Sekolah memiliki Sapras dan
Halaman intensifikasi
halaman halaman yang asri Koordinator
program Sabtu
K5LH
Bersih
Memperbaiki
Sekolah memiliki
Pemeliharaan dan Wakasek
Meubeler meubeler yang sesuai
meubeler memelihara Sapras
dengan SPM
meubeler
Memperbaiki
Pemeliharaan Sekolah memiliki dan
Sarana Olah Wakasek
sarana olah sarana olah raga yang memelihara
Raga Sapras
raga representatif sarana olah
raga
Memberi
Peningkatan dispensasi
Status Guru ke Semua guru minimal kepada guru
1 Orang guru Kepsek
S1 bagi yang berpendidikan S1 yang akan
belum melanjutkan
ke program S1
Mengusulkan
Peningkatan Semua guru
63 orang guru untuk
kesejahteraan mendapatkan Kepsek
guru mengikuti
guru tunjangan profesi
sertifikasi
Memberi
Pemberian
bantuan
80 orang Beasiswa bagi Tidak ada siswa yang Wakasek
transport bagi
siswa siswa tidak drop out Humas
siswa yang
mampu
tidak mampu
Memfasilitasi
Siswa mampu
siswa untuk
mengembangkan
1134 orang Penyaluran mengikuti Wakasek
minat dan bakat
siswa bakat siswa kegiatan Kesiswaan
mereka serta mampu
ekstra
berprestasi
kurikuler
Siswa mampu
Mengikuti
mempertahankan
berbagai
prestasi yang telah Wakasek
250 orang Penyaluran macam
dicapai dan
siswa bakat siswa perlombaan Kesiswaan,
meningkatkan prestasi
akademik dan
ke jenjang yang lebih
non akademik
tinggi
Memfasilitasi
Seluruh siswa dapat siswa untuk
Penuntasan
1134 orang menamatkan mengikuti Wakasek
Wajib Belajar
siswa pendidikan minimal pelajaran Kurikulum
9 tahun
sampai tingkat SMP tambahan
secara gratis
penilaian penilaian
Tersedianya alat
Melengkapi penilaian untuk
Alat Melengkapi Wakasek
alat-alat mendukung penilaian
penilaian alat penilaian Kurik
penilaian proses dan penilaian
hasil
Menerapkan pembelajaran
kontekstual berbasis HOTS dan
Standar Proses 40 % melaksanakan
Pendidikan Kafakter untuk kelas
VII – IX semua mata pelajaran
A. Persiapan
1. Pembuatan Rencana Kegiatan
Kegiatan In House Training dimulai dengan pembuatan rencana kegiatan pada
tanggal 17 Desember dan diakhiri dengan refleksi dan pelaporan pada tanggal
31 Desember 2018. Tentatif kegiatannya adalah sebagai berikut:
2 PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan
3 MONEV
a. Monitoring
b. Evaluasi
4 REFLEKSI
a. Refleksi
b. Pelaporan
2. Pembentukan Panitia
10.30 – 12.00 Informasi Umum Dr. H. Mamat Rahmadi, M.Pd. Seluruh Peserta
“Pembelajaran Berbasis
HOTS”
17.00 Pulang
HARI KETIGA (SABTU, 29-12-2018)
B. Pelaksanaan
1. Hari Pertama, Kamis tanggal 27 Desember 2018
a. Laporan Ketua Panitia
Kegiatan diikuti oleh 63 peserta
Waktu pelaksanaan kegiatan selama 3 hari
Kegiatan dilatarbelakangi dengan adanya kebingungan guru dalam
pembelajaran berbasis HOTS
Kegiatan bertujuan untuk memfasilitasi guru dalam memahami,
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran berbasis HOTS
Biaya kegiatan dibebankan pada dana Bantuan Operasional Sekolah tahun
anggaran 2018
b. Sambutan Kepala Sekolah
Ucapan terima kasih kepada para peserta dan nara sumber yang telah hadir
tepat waktu
Kegiatan didasari dengan kebijakan sekolah yang tertuang dalam RKAS
Secara futuristik, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di
SMP Negeri 1 Jatiwangi melalui peningkatan standar pelayanan minimal
Menghimbau para peserta untuk memanfaatkan kegiatan ini dalam rangka
pengembangan keprofesian berkelanjutan
Membuka acara pada pukul 10.32 WIB
c. DR. H. Mamat Rahmadi, M.Pd.
Pengertian tentang HOTS
HOTS bukan model pembelajaran
HOTS merupakan tingkatan ranah kognitif yang meliputi menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pendidikan harus bernuansa HOTS
Bertanya jawab mengenai HOTS
Nara Sumber merefleksi
d. Neni Suhaeni, S.Pd.
Model-model pembelajaran yang berbasis HOTS
Pengertian dan langkah-langkah Inquiry Learning
Pengertian dan langkah-langkah Discovery Learning
Pengertian dan langkah-langkah Problem Based Learning
Pengertian dan langkah-langkah Project Based Learning
e. Moh. Tauhid, S.Pd., M.Pd.
Perbedaan antara Higher Order Thinking Skill (HOTS) dengan Lower Order
Thinking Skill (LOTS)
Kata-kata kerja operasional untuk menganalisis, mengevaluasi dan mencipta
(HOTS)
Contoh soal-soal yang bernuansa HOTS
Tanya jawab dan refleksi
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
1. Setelah mengamati contoh iklan, peserta didik mampu menjelaskan pengertian teks iklan,
slogan, dan poster dengan tepat.
2. Setelah mengamati iklan peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-unsur dan ciri-ciri
teks iklan, slogan, poster dengan tepat.
Pertemuan ke-2
Setelah mampu mengidentifikasi unsur-unsur dan ciri-ciri iklam, peserta didik mampu
menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster secara tulis
dan lisan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
(1) Faktual
Contoh teks iklan
(2) Konsep
a. Pengertian dan fungsi iklan, slogan, dan poster
b. Ciri-ciri iklan, slogan, dan poster
c. Unsur-unsur iklan, slogan, dan poster
d. Pola penyajian iklan
e. Struktur teks iklan
f. Kaidah kebahasaan iklan
g. Langkah-langkah penulisan iklan
h. Penyuntingan iklan
(3) Prosedural
a. Menyimpulkan informasi, pesan, ajakan dalam iklan
(4) Metakognitif
a. Menulis iklan
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
Mengientifikasi ciri-ciri teks iklan, slogan, dan poster.
3. Materi Pembelajaran Remedial
Menulis iklan, slogan, dan poster
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan berbasis teks
2. Metode ilmiah (saintifik)
3. Tanya jawab
4. Diskusi
5. Penugasan
G. Sumber Belajar
Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Elektronik)
Internet
Media cetak dan media elektronik
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2 JP)
a. Peserta didik merespons salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat
duduk, dan kerapian meja kursi.
b. Guru menayangkan teks berita melalui video.
c. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
melakukan tanya jawab.
d. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu menjelaskan pengertian teks
iklan, slogan, dan poster serta mengidentifikasi ciri-ciri teks iklan, slogan, dan poster.
e. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
f. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
a. Peserta didik mencermati teks iklan, slogan, dan poster melalui tayangan video.
b. Peserta didik dengan difasilitasi guru menjelaskan pengertian teks iklan, slogan, dan
poster.
c. Peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri teks iklan, slogan, dan poster.
a. Peserta didik merespons salam, berdoa bersama, mengecek kebersihan sekitar tempat
duduk, dan kerapian meja kursi.
b. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan
melakukan tanya jawab.
c. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu menyimpulkan informasi,
pesan, ajakan dalam iklan serta menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk
iklan, slogan atau poster secara lisan dan tulis
d. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
e. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan dan keterampilan.
a. Peserta didik dengan difasilitasi guru, menyimpulkan informasi, pesan, ajakan dalam iklan,
poster, dan slogan.
b. Peserta didik menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan atau
poster secara lisan dan tulis
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi/ jurnal.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen jurnal
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual
Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
Peserta didik
1.
2.
1.
2.
1 2 3
Skor
No Aspek yang dinilai Skor
Maksimal
1. Mampu menjelaskan pengertian teks iklan, slogan, dan poster dengan 5 5
tepat.
Mampu menjelaskan pengertian teks iklan, slogan, dan poster dengan 4
kurang tepat.
Mampu menjelaskan pengertian teks iklan, slogan, dan poster dengan 3
tidak tepat.
2. Mampu menjelaskan maksud iklan, slogan, dan poster dengan tepat. 5 5
Mampu menuliskan ciri-ciri teks iklan, slogan, dan poster dengan
kurang tepat. 4
Mampu menuliskan ciri-ciri teks iklan, slogan, dan poster dengan
tidak tepat. 3
3. Mampu menuliskan perbedaan teks iklan, slogan, dan poster dengan 5 5
tepat. 4
Mampu menuliskan perbedaan teks iklan, slogan, dan poster dengan
kurang tepat. 3
Mampu menuliskan perbedaan teks iklan, slogan, dan poster dengan
tidak tepat.
4. Mampu menuliskan kebahasaan teks iklan, slogan, dan poster dengan 5 5
tepat. 4
Mampu menuliskan kebahasaan teks iklan, slogan, dan poster dengan 3
kurang tepat.
Mampu menuliskan kebahasaan teks iklan, slogan, dan poster dengan
tidak tepat.
5. Mampu menuliskan perbedaan kebahasaan teks iklan, slogan, dan 5 5
poster dengan tepat.
Mampu menuliskan perbedaan kebahasaan teks iklan, slogan, dan 4
poster dengan kurang tepat.
Mampu menuliskan perbedaan kebahasaan teks iklan, slogan, dan 3
poster dengan tidak tepat.
Skor Maksimal 25
Skor
No. Aspek yang dinilai Skor
Maksimal
1. Mampu menyimpulkan isi teks iklan, slogan, dan poster yang 5 5
disajikan.
Kurang mampu menyimpulkan isi teks iklan, slogan, dan poster 4
yang disajikan.
Tidak mampu menyimpulkan isi teks iklan, slogan, dan poster 3
yang disajikan.
2. Mampu menjelaskan maksud iklan dengan tepat. 5 5
Mampu menjelaskan maksud iklan dengan kurang baik. 4
Mampu menjelaskan maksud iklan dengan tidak baik. 3
Skor Maksimal 10
poster
Mengidentifikasi unsur-unsur dan ciri-ciri iklan,
slogan, poster
Menyimpulkan informasi, pesan, ajakan di dalam iklan,
Slogan, dan poster
Pelaksanaan :
Hari, Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :
Bentuk Kegiatan :
Bentuk Kegiatan
No. Nama Peserta Didik Pembelajaran Bimbingan Belajar Pemanfaatan
Ulang Perorangan Kelompok Tutor Sebaya
2. Pembelajaran Pengayaan
Program Pengayaan
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Indikator :
Pelaksanaan
Hari, Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :
Bentuk Kegiatan :
Bentuk Kegiatan
No. Nama Peserta Didik Mewawancarai Belajar Kelompok
Meringkas Buku
Narasumber Pemanfaatan Tutor Sebaya
Kunci Jawaban
1. Pengertian teks iklan, slogan, poster
a. Teks iklan adalah jenis teks yang bertujuan untuk mempromosikan barang atau jasa
guna menarik minat pembaca agar mau menggunakan barang atau jasa yang
dipromosikan.
b. Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yg menarik atau mencolok dan mudah
diingat untuk memberitahukan sesuatu atau untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi
golongan, organisasi, partai politik, dan sebagainya.
c. Poster adalah adalah plakat yg dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau
iklan)
b. Ciri-ciri slogan
1) Kata-katanya singkat, menarik, dan mudah diingat
2) Disajikan dalam bentuk frasa, klausa, atau kalimat
c. Ciri-ciri poster
1) Bahasa poster singkat, padat, dan komunikatif
2) Bahasa poster bersifat persuasif
3) Biasanya poster dilengkapi gambar, warna, foto, atau ilustrasi
A. Simpulan
Dari hasil kegiatan In House Training yang berjudul Peningkatan Kompetensi
Guru dalam Pembelajaran yang Berbasis Higher Order Thinking Skill melalui In
House Training di SMP Negeri 1 Jatiwangi yang berlangsung selama 3 hari, penyusun
menyimpulkan:
1. Permendikbud nomor 20, 21, 22, 23 tahun 2016 tentang standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian telah memasukan 6
tingkat ranah pengetahuan yaitu mengingat, memahami dan menerapkan (lower
order thinking skill) serta menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (higher order
thinking skill).
2. Higher order thinking skill (HOTS) bukanlah model pembelajan. HOTS hanyalah
tingkatan pengetahuan yakni keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3. Model pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengakomodasi siswa
mengembangkan HOTS diantaranya adalah inquiry,discovery learning, problem
based learning dan project based learning.
4. Nuansa HOTS tidak hanya harus muncul dalam evaluasi saja, tetapi harus muncul
pula dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
5. HOTS bukan berarti sulit, tetapi HOTS cenderung untuk mengembangkan pola
pikir dan daya nalar yang kreatif.
6. Penerapan HOTS dalam pembelajaran akan mendukung cita-cita bangsa yang
tertuang dalam tujuan pendidikan nasional dan sistem pendidikan nasional.
B. Saran
Berkaca dari kegiatan ini, penyusun menyarankan kepada semua guru khususnya
guru-guru di SMP Negeri 1 Jatiwangi untuk terus mengembangkan diri melalui
pengembangan keprofesional berkelanjutan, baik itu secara individual maupun
kolegalitas. Hal ini sangat penting mengingat kurikulum yang sekarang diberlakukan
yaitu Kurikulum 2013 terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Artinya, jika kita mengetahui sesuatu yang baru pada hari kemarin,belum tentu
pengetahuan kita itu up to date dengan hari ini.