Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKHIR KELOMPOK

KKN IAILM SURYALAYA 2022


KELOMPOK 3
SYEKH ABDUL QODIR AL-JAELANI
EFEKTIVITAS PENINGKATAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM DAN
MASYARAKAT SEBAGAI MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA
BANYUSARI
Editor:
Jonari Hanafi, M.Pd

Penulis:
Abdur Rohman Wahid 1971002
Aidah Hasanah 1951019
Anggi Meliyani 1951030
Fina Nurprianita 1921011
Netha Monica Azhari 1921002
Ali Ikhwanul Mukminin 1921043
Ila Sya’adah Mardiah 1981002
Ayu Andriyani 1961005
Dendy Restu Permana 1961022
Hermawan 1911004

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH
PONDOK PESANTREN SURYALAYA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Oleh Kelompok 3 di Desa Banyusari Kecamatan
Malausma Kabupaten Majalengka yang berjudul “Efektivitas Peningkatan Pemberdayaan
Sumber Daya Alam Dan Masyarakat Sebagai Mata Pencaharian Masyarakat Desa
Banyusari “ telah diperiksa dan disahkan pada tanggal 11 Agustus 2022.

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua LPPM

Jonari Hanafi, M.Pd Edwin Hadiyan,SE.,MM.

NIDN. 2101019003 NIDN. 2130037201


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2022 Pemberdayaan
Masyarakat dan Pengembangan enterpreneurship Berbasis Pedesaan ini dapat dilaksanakan dan
diselesaikan dengan baik dan maksimal.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurah limpahkan kepada Nabi akhir zaman
pembawa kebaikan yakni Nabi Muhammad SAW. Laporan ini disusun sebagai tugas
pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata pada semester ke tujuh di Institut Agama Islam Latifah
Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, yang merupakan bagian integral
program S1.

Laporan Akhir Kelompok ini merupakan tugas laporan kelompok KKN yang telah dilaksanakan
selama 40 hari di Desa Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka. Laporan ini
sangat jelas, singkat dan padat, karena seluruh kegiatan pelaksanaan program tentunya ditunjang
dengan baik dan maksimal.

Laporan ini dapat penulis selesaikan tiada lain berkat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penyusun ucapkan terima kasih banyak dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:

1. Syeikh Al-Mukarom KH. Ahmad Shohibul Wafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom) selaku sesepuh
Pondok Pesantren Suryalaya yang senantiasa membimbing penyusun, mencurahkan barokah dan
karomahnya.

2. Bapak Dr. Asep Salahudin, M.Ag selaku Rektor IAILM Suryalaya.

3. Bapak Edwin Hadiyan, SE., MM. selaku ketua LPPM IAILM Suryalaya.

4. Bapak Drs. Wawan Latif, M.SI. selaku ketua pelaksana kegiatan KKN IAILM Suryalaya
Tahun 2022.

5. Bapak Jonari Hanafi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Desa Banyusari
Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka.
6. Aparatur pemerintahan Desa Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka.

7. Masyarakat Desa Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka

8. Orang tua dan keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungan moril maupun materil
serta do’a untuk kami selama melaksanakan KKN.

9. Rekan-rekan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah.

10. Serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan akhir kelompok ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini masih jauh dari
kata sempurna, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang. semoga laporan ini dapat menjadi acuan untuk melakukan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berikutnya, Aamiiin.

Suryalaya, 8 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

PROLOG

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
B. Kondisi Umum Desa
C. Permasalahan
D. Fokus Program
E. Sasaran dan Target
F. Jadwal Pelaksanaan Program
G. Pendanaan

BAB II METODE PELAKSANAAN KKN

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat


B. Pengembangan Enterpreneurship
C. Tahapan Pelaksanaan KKN Pemberdayaan Masyarakat

BAB III KONDISI WILAYAH DESA

A. Sejarah Singkat Desa


B. Letak Geografis
C. Kondisi Geografis Desa
D. Monografi Desa
E. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa
F. Sarana dan Prasarana

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Kerangka Pemecahan Masalah


B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Kepada Masyarakat
C. Faktor Pendukung dan Penghambat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA TIM PENYUSUN

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Peta Letak Geografis Desa Banyusari Kecamatan Malausma


Tabel 2 : Kondisi Geografis Desa Banyusari
Tabel 3 : Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4 : Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa
Tabel 5 : Sarana dan Prasarana
Tabel 6 : Sarana Pendukung Pelayanan Pemerintah Desa Banyusari
Tabel 7 : Program Pelaksanaan Kegiatan KKN
Tabel 8 : Daftar Hadir Mahasiswa Kegiatan Program Unggulan
Tabel 9 : Rekapitulasi Kegiatan KKN 2022
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Letak Geografis Peta Kecamatan Malausma


Gambar 2 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 3 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Gambar 4 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 5: Penyuluhan Budidaya ke Kebun Kopi di Babakan Tonggoh
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah ( IAILM) Suryalaya yang
sebelumnya dikenal dengan Kuliah Kerja Tematik (K2NM). Namun sejak periode I tahun 2017
diubah namanya menjadi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Dan Pemberdayaan Masyarakat

(KKN-PPM). Selanjutnya tema yang diangkat pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2022 ialah
tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Enterpreneurship Berbasis Perdesaan.
Diharapkan mahasiswa mampu memahami setiap permasalahan yang terjadi di masyarakat dan
mengambil keputusan terbaik untuk dapat memecahkan masalah tersebut dengan ide-ide yang
kreatif. Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten
Majalengka adalah menjadi petani.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2022 yang terletak di Dusun Banyusari, Kecamatan Malausma
Kabupaten Majalengka selama 40 hari. Ada 10 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini,
yang berasal dari 3 fakultas yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan KKN Syekh Abdul
Qadir Al-Jaelani. Kami dibimbing oleh Bapak Jonari Hanafi, M.Pd, yang dimana beliau
merupakan dosen Fakultas Tarbiyah. Terdapat 34 kegiatan yang kami lakukan di kampung
tersebut, yang dimana Sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan Sebagian
kecilnya adalah pemberdayaan pengembangan entrepreneurship berbasis perdesaan. Dengan
fokus 8 RW, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan ini menghabiskan dana sekitar Rp.

Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN yang berjumlah 300.000
peorang. Yang dimana terkumpul dana sebanyak Rp. 3.000.000.

Dari hasil kegiatan tersebut yang telah kami lakukan terdapat sejumlah keberhasilan yang telah
kami raih, yaitu :

1. Meningkatnya keikutsertaan warga dalam membangun lingkungan sekitar


2. Meningkatkan semangat belajar anak-anak dalam menggapai prestasi
3. Meningkatkan hubungan silaturahmi antara warga kampung Banyusari muncul dengan
mahasiswa KKN IAILM Suryalaya
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi, antara
lain :

1. Kurangnya kesempatan kami untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik
pihak internal anggota kelompok, pihak sponsor, dan masyarakat dusun banyusari
2. Kondisi tempat KKN yang dimana sudah memadai, baik dan terinfrastruktur maupun
warga yang sudah sejahtera dalam segi ekonomi dan Pendidikan sehingga kesulitan bagi
kami untuk menyesuaikan program kegiatan yang telah direncanakan.
3. Adanya perubahan kegiatan yang direncanakan Ketika sudah tinggal di tempat KKN
dikarenakan minimnya dana dan kurangnya dukungan dari sponsor.

Namun sekalipun demikian, pada akhirnya kami bisa merampungkan Sebagian besar rencana
kegiatan. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah :

1. Kurangnya interaksi dengan warga secara menyeluruh dikarenakan sedikitnya kegiatan


informal yang melibatkan kami dengan warga.
2. Kurangnya dana yang kami miliki untuk membantu menjalankan kegiatan
3. Kurangnya program pembangunan fisik yang kami lakukan di Dusun Banyusari
Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka.

Walaupun demikian, setiap kendala yang terjadi tidak membuat kami patah semangat dan
program kerja tetap kami laksanakan sebagaimana mestinya. Kami berharap setiap program yang
telah terlaksana dapat menjadikan motivasi dan bahan pengembangan bagi kelompok kami KKN
Desa Banyusari tahun 2022, seperti :

1. Meningkatkan kerja sama dan komunikasi yang lebih efektif dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, seperti anggota kelompok, dosen pembimbing, dan masyarakat dusun
banyusari
2. Meningkatkan observasi yang efektif saat survei ke lapangan agar program yang
direncanakan tepat dan sesuai dengan kondisi desa/ dusun tersebut.
3. Meningkatkan kegiatan yang melibatkan warga secara menyeluruh
4. Meningkatkan ide-ide kreatif untuk membuat program yang lebih berbeda dan
berdampak lebih besar.
PROLOG

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Kuliah Kerja Nyata atau biasa disingkat dengan KKN adalah salah satu program yang diambil
oleh mahasiswa semester akhir sebelum skripsi. Inilah sepenggal kelompok kisahku saat berada
di sebuah desa yang belum saya pernah saya kunjungi sebelumnya, yang belum tau apa-apa
disana masih awam tentang segala sesuatu disana, semoga cerita ini memberikan inspirasi dan
motivasi bagi pembaca dan penulis.

Sebuah pengalaman yang tak mungkin terulang untuk kedua kalinya dalam hidup ini dimana kita
langsung bersinggungan dengan masyarakat, langsung berinteraksi dengan masyarakat dan
dipaksa untuk bisa dalam segala hal. Dari hal tersebut saya merasa penasaran bagaimana rasanya
KKN itu, perasaan penasaran tersebut terjawab sudah Ketika saya melakukan survey lokasi KKN
bersama teman-teman mahasiswa lainnya, saat itu saya tiba pada siang hari sehingga begitu jelas
bagaimana kondisi wilayah desa yang akan saya tinggali selama 40 hari kedepan, setelah
beberapa kali bertanya kepada penduduk sekitar barulah kami sampai di rumah yang masih
sangat asing bagi saya dkarenakan baru pertama kalinya menempatkan rumah yang berbeda,
kami semua sekelompok setelah tiba diberikan sebuah rumah yang sederhana tapi baik, bersih
dan nyaman yaitu yang merupakan rumah tinggal Bapak Kepala Desa. Awal kedatangan kami
disambut baik oleh bapak junadi selaku kepala desa dan istri beliau, dan para warga masyarakat
dusun banyusari.

Tibalah pada hari dimana kami melaksanakan tugas dari kampus pada tanggal 4 Juli 2022 kami
dilepas dari pihak kampus dan kemudian pada tanggal 5 Juli 2022 kami sekelompok diterima
dengan baik oleh bapak camat kecamatan malausma ataupun yang mewakilinya, setelah
melaksanakan kegiatan yang Panjang sampailah kami ke rumah bapak junadi, sambutan hangat
warga sekitar dusun banyusari dan keluarga bapak yang baik merupakan awal pertemuan yang
menyenangkan kami, disini kami di anggap sebagai anak sendiri oleh bapak Junadi dan
masyarakat disana. Beliau merupakan sosok pemimpin rumah tangga yang baik, panutan serta
sikap, sifat dan kedisiplinan, ketekunan, keuletannya patut untuk dijadikan contoh bagi saya,
beliau bisa menjadi ayah, bapak, kepala desa, dan guru kita semua yang memberikan masukan
serta memberikan evaluasi memberikan pengarahan kepada anak-anaknya, seorang ayah yang
melindungi anak-anaknya ialah seorang pemimpin yang bisa mengayomi rakyatnya.

Dibenak saya ternyata seperti inilah rasanya mengabdi kepada masyarakat, kita harus peka, kita
harus paham dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Hari-hari berlalu kami melaksanakan
program-program yang telah kami susun dan kami rencanakan, selain itu di dusun banyusari
sendiri memiliki potensi yang besar di sector pertanian, khususnya hasil bumi. Yang dimana
setiap pagi seluruh warga dusun banyusari sudah tidak ada di rumah ada di serang ( sawah) untuk
melakukan suatu kegiatan aktivitas sehari-hari dan untuk yang tidak memiliki kegiatan pergi ke
serang (sawah) suka mudik atau kerja di luar kota untuk menambah penghasilan.

Semoga apa yang kami berikan kepada masyarakat dusun banyusari meskipun hanya sedikit tapi
memiliki nilai manfaat yang besar bagi perkembangan dusun banyusari tersebut.

Minggu-minggu yang kami lewati terasa begitu cepat, beberapa minggu terakhir kami merasakan
bertambahnya ikatan persahabatan kami terkhusus untuk 10 orang anggota kelompok, yang
tinggal bersama, seatap perjuangan, sepenanggunggan, susah senang kita lewati bersama, beribu
kisah hadir selama 40 hari kita KKN, sifat, watak dari 10 orang teman-teman telah diketahui
masing-masing dari yang baik sampai yang buruk.

Tak terasa hari perpisahan pun tiba, hari dimana kami menginginkan itu, hari dimana akan ada
kesedihan namun ada doa dan harapan dibaliknya, hari-hari sebelum kepulangan kami, ibu yang
memiliki rumah dan masyarakat desa banyusari terlihat sedih dan selalu memikirkan kami semua
sehingga kami semua tidak boleh pulang, dikarenakan istri dari kepala desa berbicara “ jika
kamu orang pergi sepi rumah ini,ibu kehilangan 10 orang anak” mendengar hal tersebut selama
hari-hari terakhir rasanya hati ini akan menangis tapi masih kami bending sampai hari perpisahan
pun tiba.

Pada pagi hari acara penarikan anggota KKN dilaksanakan di Kecamatan Malausma, sebelum
pergi ke kecamatan malausma kami sekelompok berpamitan terhadap bapak dan istri yang
memiliki rumah, bapak RW, para tokoh masyarakat, ajengan-ajengan dan ustad yang membantu
kami dalam melaksanakan program kegiatan. Dari perpisahan tersebut kami mengucapkan dan
menyampaikan terimakasih banyak kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali karena telah
menerima kami dengan baik, membimbing dan mengarahkan kami dengan baik. Setelah
berpamitan dengan seluruh warga desa banyusari kemudian dilanjutkan dengan pelepasan di
kecamatan masing-masing dan perpisahan dengan teman-teman sekaligus bapak dan ibu, kami
sedih rasanya meninggalkan dusun banyusari, tapi dari kesedihan tersebut tersimpan harapan
besar dari bapak, ibu kepala desa agar kami semua menjadi orang yang sukses dunia maupun
akhirat. Ingatlah selalu hari-hari yang telah kita lewati bersama selama 40 hari KKN.

Selain itu tidak kalah penting pula adalah terjalinnya silaturahmi antara IAILM Suryalaya,
Mahasiswa, dan Masyarakat. Keberadaan mahasiswa di masyarakat, kedatangan pihak kampus
melalui dosen pembimbing lapangan (DPL) dan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)
selama KKN berlangsung membuka pintu silaturahmi. Kunjungan perbincangan serta
keterlibatan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat membuat tiga elemen tersebut
yang saling mengenal dan menciptakan rasa saying dan peduli. Semoga pertemanan, rasa saying,
dan peduli yang terbentuk tidak hilang dengan selesainya program kegiatan KKN pada tanggal 8
Agustus 2022 di wilayah Desa Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka,
Aamiiiiin.

Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL)

Jonari Hanafi, M.Pd

NIDN.2101019003
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah program pengabdian masyarakat yang wajib
diikuti oleh mahasiswa di seluruh perguruan tinggi. KKN merupakan implementasi dari salah
satu Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat, dimana pada kegiatan ini
mahasiswa akan diterjunkan langsung ke dalam masyarakat serta diharapkan dapat mengamalkan
ilmu yang telah didapatkannya dalam perkuliahan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan pula ini harus diupayakan secara
berkesinambungan dengan melakukan berbagai program pelatihan yang dampaknya dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Program pelatihan yang diusulkan dapat berupa
pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi, seni,dan agama untuk memberikan pengarahan dalam
penyelesaian masalah.

Sehingga dalam Menyusun program kerja yang nantinya akan dilakukan dan dilaksanakan pada
saat program kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa dan mahasiswi harus mengetahui segala
permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat setempat serta potensi apa yang dapat
dikembangkan di daerah tersebut. Sehingga kita dalam menyelesaikan sebuah permasalahan
tersebut yang ada mahasiswa dan mahasiswi diharapkan dapat meningkatkan kompetensi hard
skill dan soft skill yang dimiliki agar menjadi sarjana yang berkompetensi tinggi serta memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan masalah sosial di masyarakat. Melalui program KKN ini
diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang kehidupan
masyarakat yang sebenarnya.

Penyelenggaraan kegiatan KKN diharapkan dapat menjadi akselerasi peningkatan sinergitas dan
harmonisasi hubungan institusional antara pemerintahan, perguruan tinggi dan masyarakat untuk
melakukan peningkatan perfoma pembangunan, dan sedangkan bagi Lembaga-lembaga swasta
yang terlibat dengan kegiatan KKN, diharapkan menjadi media dan partner perwujudan
tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

KKN Mahasiswa IAI Latifah Mubarokiyah Suryalaya merupakan kegiatan akademik mahasiswa
yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih
jauh KKN merupakan bagian dari pembelajaran dengan masyarakat (learning with community)
sebagai bentuk pengamalan IPTEKS yang telah dipelajari oleh para mahasiswa selama
perkuliahan di kampus.

Kelompok kami telah melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di desa Banyusari Kecamatan
Malausma Kabupaten Majalengka, yang merupakan salah satu desa yang terkenal indah, aman,
nyaman dan asri. Mata pencaharian penduduk setempat adalah dengan Bertani, lahan pertanian
mereka dibagi dalam dua fase penanaman yaitu untuk menanam padi dan jagung. Padi yang
mereka tanam akan diputar untuk keperluan keluarga mereka sendiri dan juga tetangga sekitar
yang membutuhkan beras.

Rata-rata penduduk setempat memiliki ijazah SMP dan SMA kesadaran akan Pendidikan dapat
dibilang sudah cukup baik di Des aini akan tetapi untuk pengamalan ilmu yang mereka miliki
masih belum maksimal. Kebanyakan anak-anak muda di Desa Banyusari memilih pergi
merantau keluar kota untuk mencari pekerjaan sebagai kuli bangunan, ada juga yang membantu
orang tua.

B. Kondisi Umum Desa

Desa Banyusari adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Malausma, Majalengka, Jawa
Barat, Indonesia.

Secara geografis Desa Banyusari terletak di wilayah Kecamatan Malausma Kabupaten


Majalengka dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Batas wilayah desa
Banyusari adalah :

 Sebelah Utara Desa Lebak Wangi


 Sebelah Selatan Kabupaten Ciamis
 Sebelah Timur Desa Jaga Mulya
 Sebelah Barat Desa Malausma

Desa Banyusari juga merupakan Desa yang terletak antara pegunungan dan persawahan sehingga
kebanyakan mata pencaharian penduduk ini adalah sebagai petani di lahan sendiri maupun
sebagai petani penggarap di lahan milik orang lain, Namun disini juga ada beberapa masyarakat
desa yang mengolah perkebunan kopi walaupun tidak banyak orang yang mengolahnya.
Sehingga dari hal-hal tersebut dijadikan sebagai salah satu sampingan mata pencaharian yang
dimana penggarapan kebun kopi hanya bisa dilakukan oleh pemilik kebun kopi itu sendiri.
Dikarenakan minimnya sebuah pengelola kopi, yang dimana menjadikan mata pencaharian dari
hasil perkebunan kopi tidak dijadikan sebagai prioritas pertama dan utama di dusun banyusari
tersebut.

Pendapatan dan kesehjahteraan tani kebun kopi tersebut merupakan dua hal yang selalu
beriringan dan saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu juga untuk meningkatkan
pendapatan maka diperlukan sebuah peningkatan pada produktivitas tani. Yang dimana
kemampuan produksi pertanian tersebut ini sangat bergantung sekali dari peranan faktor-faktor
produksi.

Di sisi lain juga mayoritas masyarakat desa banyusari membuat kerajinan tali putihan yang
dimana bahan untuk tali putihan tersebut terbuat dari daun pandan laut yang di jemur kering
yang dikirim dari daerah pesisir laut. Selanjutnya nantinya bahan awal akan dikirim oleh
pemasok ke pengepul, lalu dari pengepul tersebut akan dikirim langsung ke ranting untuk dibuat
tali putihan. Hasil dari tali putihan yang dibuat oleh ranting nantinya akan dikembalikan lagi ke
pengepul untuk di produksi menjadi sebuah kerajinan tangan. Dan menghasilkan berbagai
macam kerajinan tangan seperti, Tas, Topi, Baju, Jam Tangan dan lain sebagainya.

Akan tetapi dari masyarakat desa banyusari hanya sebagai perantara pembuatan dasar kerajinan
saja yang berupa tali putihan, sehingga dari hal tersebut masyarakat akhirnya kurang mengenal
hasil home industry yang berada di desa banyusari tersebut.

C. Permasalahan

Permasalahan yang dialami dari kondisi umum desa banyusari tersebut ialah sulitnya untuk
mencari pekerjaan yang baik dan layak, dikarenakan untuk mendapatkan hal tersebut hanya
diperlukan pekerjaan sampingan seperti untuk masyarakat laki-laki paling banyak melakukan
aktivitas di persawahan (serang) dan untuk masyarakat perempuan paling banyak melakukan
pembuatan tali putihan. Akan tetapi untuk melakukan kegiatan pembuatan tali putihan dilakukan
setiap hari kecuali pada hari jumat seluruh masyarakat yang melakukan pekerjaan tersebut
diistirahatkan untuk waktu 1 hari.

Selanjutnya bagi warga masyarakat banyusari yang dominan memiliki lahan sawah itu bisa
langsung diolah oleh seluruh keluargannya, dan untuk yang tidak mampu atau tidak memiliki
lahan persawahan, masyarakat disana suka membantu untuk mengelola dan mengolah hasil padi
sehingga bisa dari setengah hasil padi tersebut dimanfaatkan untuk makanan kehidupan sehari-
hari.

Selanjutnya hasil awal pengamatan yang dilakukan oleh tim KKN juga dapat disimpulkan bahwa
banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh warga yaitu dari segi ekonomi, mengenai
minimnya pemahaman tentang mengolah biji kopi serta lemahnya pengendalian dalam proses
peracikan kopi, sehingga dari hasil tersebut kurangnya penyuluhan dan pemahaman tentang
sebuah perkebunan.

Dan di samping kurangnya pemahaman tersebut, mengenai sebuah pengolahan kopi adanya
terdapat produksi tali putihan yang kurang di kenal oleh masyarakat luar yang dibuat oleh desa
banyusari.

D. Fokus Program

Fokus program juga bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek penelitian program yang
diangkat manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak terhadap pada banyaknya data yang
di peroleh di lapangan. Penentuan fokus program juga lebih diarahkan pada tingkat kebaruan
informasi yang akan diperoleh dari situasi perekonomian dan sosial ini dimaksudkan untuk
membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan
dan mana data yang tidak relevan.

Di kegiatan KKN 2022 di Desa Banyusari untuk pelaksanaan sebuah program, kelompok kami
berfokus terhadap dua program, yakni untuk pertama mengenai pengolahan dan pemasaran kopi
tani jaya sentana dan pengenalan produksi tali putihan yang berada di Dusun Babakan Tonggoh.
Akan tetapi dari dua program tersebut, kelompok kami berfokus terhadap satu program yang
perlu dikembangkan sumber daya alam dan semuannya yaitu terhadap program pengolahan dan
pemasaran kopi tani jaya sentana

Pada pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi
dan reabilitas masalah yang akan dipecahkan. Program ini difokuskan meliputi:

1. Bagaimana implementasi Program Pengolahan dan Pemasaran Kopi


2. Bagaimana dampak kepemilikan dari Program Pengolahan dan Pemasaran Kopi

E. Sasaran dan Target

Dari hasil kegiatan fokus program tersebut, mengenai pengolahan budidaya dan pemasaran kopi
tani jaya sentana diperoleh sebuah hasil, sasaran dan target tersebut.

Sasaran pada kegiatan ini yaitu, pada pemilik kebun kopi tana jaya sentana dan pekerja kebun
kopi serta masyarakat umum dusun banyusari. Adapun target kegiatan ini yaitu diharapkan agar
setelah kegiatan ini berlangsung para pekerja dan pemilik kopi dapat terus mengembangkan
kreativitasnya dan semangat juang serta memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Dan untuk
masyarakat atau warga setempat dusun banyusari tersebut bisa melakukan pemberdayaan
masyarakat dan melakukan pengembangan potensi program tersebut di dusun masing-masing.

F. Jadwal Pelaksanaan Program

Nama Program Pelaksanaan Tempat Waktu Keterangan


Penyuluhan Budidaya Pada Hari Minggu, Kebun Kopi Jam 08.00
Kopi Kelompok Tani Tanggal 31 Juli Desa sampai selesai Terlaksanakan
Jaya Sentana 2022 Banyusari
Malam Muwadda’ah Pada Hari Sabtu, Dusun Ba’da Isya
Tanggal 6 Agustus Banyusari, sampai selesai Terlaksanakan
2022 Blok Rabu
Latgab Siaga ( LGS) Pada Hari Kamis, Lapang Dusun Jam 08.00 sampai Terlaksanakan
Tanggal 4 Agustus
2022 Cilimus selesai

G. Pendanaan

Untuk melakukan pelaksanaan program tersebut maka diperlukan sebuah dana yang dimana
terdapat dana pemasukan dan dana pengeluaran.

Pemasukan
No Jenis Pemasukan Biaya
1 Saldo Kas Kelompok Rp. 200.000
2 Dinas Pertanian Rp. 1.000.000
3 Donatur Rp. 500.000
Selain terdapat jenis pemasukan terdapat jenis pengeluaran diantaranya ialah :

1. Survey Lokasi : Rp. 100.000


2. Insentif Narasumber : Rp. 500.000
3. Banner : Rp. 200.000
4. Konsumsi : Rp. 250.000

Untuk melakukan pelaksanaan program malam muwadda’ah(malam terakhir) tersebut maka


diperlukan sebuah dana yang dimana terdapat dana pemasukan dan dana pengeluaran.

Pemasukan
No Jenis Pemasukan Biaya
1 Saldo Kas Kelompok Rp. 1.000.000
2 Iuran Kelompok Rp. 1.000.000
3 Donatur Rp. 500.000
selain terdapat jenis pemasukan terdapat jenis pengeluaran diantaranya ialah :

1. Roti : Rp. 100.000


2. Air 3 Dus : Rp. 50.000
3. Banner dan Spanduk : 112.500,00

Untuk melakukan pelaksanaan program LATGAB SIAGA tersebut maka diperlukan sebuah
dana yang dimana terdapat dana pemasukan dan dana pengeluaran.
 Pemasukan

Saldo Kas Kelompok : 1.046000

 Pengeluaran

Roti : Rp. 50.000 Amplop : Rp. 10.000

Snack : Rp. 40.500

Rapia dan Bola Gender : Rp. 18.000

Ngeprint : Rp. 10.500

BAB II

METODE PELAKSANAAN KKN

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat


 Pengertian Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment) berasal dari kata


‘power’ yang artinya kekuasaan atau keberdayan. Karenanya, ide utama pemberdayaan
bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan
kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari
keinginan dan minat mereka. Pemberdayaan sebagai sebuah proses perubahan kemudian
memiliki konsep yang bermakna. Dengan kata lain, kemungkinan terjadinya proses
pemberdayaan sangat tergantung pada dua hal:

a. Bahwa kekuasaan dapat berubah. Jika kekuasaan tidak dapat berubah, pemberdayaan tidak
mungkin terjadi dengan cara apapun.

b. Bahwa kekuasaan dapat diperluas. Konsep ini menekankan pada pengertian yang tidak
statis, melainkan dinamis. Dalam kaitan dengan konsep pemberdayaan masyarakat, banyak
pakar yang membahas hal ini.

Salah satunya adalah Payne, yang mengemukakan bahwa pemberdayaan (empowerment)


pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan
dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk
mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan
melalui dan fase percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain melalui
transfer daya dari lingkungannya.

Secara harfiah, pemberdayaan bisa diartikan sebagai “pemberkuasaan” kepada masyarakat


yang lemah. Istilah pemberdayaan semakin populer dalam konteks pembangunan dan
pengentasan kemiskinan. Namun, hal yang penting dalam proses pemberdayaan yaitu
peningkatan kesadaran. Masyarakat yang sadar adalah masyarakat yang memahami hal-hal
dan tanggung jawab secara politik, ekonomi, dan budaya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pemberdayaan merupakan upaya yang dilakukan sekelompok masyarakat
untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat agar memiliki keberdayaan dalam
menghadapi segala persoalan yang ada.

Sebagaimana dikutip oleh Alfitri, menurut Craig dan Mayo konsep pemberdayaan
masyarakat terdiri unsur kemandirian, partisipasi, jaringan kerja, dan pemerataan. Konsep ini
memiliki cakupan luas tidak hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar untuk mencegah
proses pemiskinan lebih lanjut namun juga mencakup pengembangan secara keseluruhan,
mulai dari aspek manusia, aspek sosial dan aspek ekonomi.

Sebagaimana dikutip oleh Oos dalam bukunya, Slamet menekankan bahwa hakikat
pemberdayaan adalah bagaimana membuat masyarakat mampu membangun dirinya dan
memperbaiki kehidupannya sendiri. Istilah mampu di sini mengandung makna: berdaya,
paham, termotivasi, memiliki kesempatan, melihat dan memanfaatkan peluang, berenergi,
mampu bekerjasama, tahu sebagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani
mengambil risiko, mampu mencari dan menangkap informasi serta mampu bertindak sesuai
inisiatif. Sedangkan indikator pemberdayaan menurut Suharto paling tidak memiliki empat
hal, yaitu kegiatan yang terencana dan kolektif, memperbaiki kehidupan masyarakat,
prioritas bagi kelompok lemah atau kurang beruntung, serta dilakukan melalui program
peningkatan kapasitas.

Dalam pelaksanaanya, pemberdayaan memiliki makna dorongan atau motivasi, bimbingan,


atau pendampingan dalam meningkatkan kemampuan individu atau masyarakat untuk
mampu mandiri. Upaya tersebut merupakan sebuah tahapan dari proses pemberdayaan dalam
mengubah perilaku, mengubah kebiasaan lama menuju perilaku baru yang baik, dalam
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya. Dari berbagai pandangan tesebut terlihat
jelas bahwa konsep pemberdayaan masyarakat harus didasarkan pada keterlibatan semua
pihak, baik pemerintah maupun semua lapisan masyarakat. Maka dari itu diambil rumusan
bahwa konsep pemberdayaan masyarakat merupakan rancangan pembangunan melalui
proses pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber daya yang melibatkan seluruh pihak,
baik masyarakat maupun pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan hidup masyarakat di
berbagai bidang. Dengan demikian, target dan tujuan itu sendiri dapat berbeda sesuai dengan
bidang pembangunan yang digarap. Tujuan pemberdayaan bidang ekonomi belum tentu sama
dengan tujuan pemberdayaan di bidang pendidikan ataupun bidang sosial. Misalnya, tujuan
pemberdayaan bidang ekonomi adalah agar kelompok sasaran dapat mengelola usahanya,
kemudian memasarkan dan membentuk siklus pemasaran yang relatif stabil. Pada bidang
pendidikan, memiliki tujuan agar kelompok sasaran dapat mengali berbagai potensi yang ada
dalam dirinya dan memanfaatkan potensinya untuk mengatasi permasalahan yang dia hadapi.
Sedangkan tujuan pemberdayaan pada bidang sosial misalnya agar kelompok sasaran dapat
menjalankan fungsi sosialnya kembali dengan peran dan tugas sosial. Pemberdayaan erat
kaitanya dengan pembangunan, dimana pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu
rangkaian upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mencapai kehidupan masyarakat
yang sejahtera lahir dan batin, untuk itu peran serta masyarakat dalam pembangunan sangat
diperlukan karena merekalah objek sekaligus subjek pembangunan, sehingga berkembanglah
model pembangunan partisipatif. Pembangunan partisipatif merupakan pendekatan
pembangunan yang sesuai dengan otonomi daerah yang melekatkan landasan pembangunan
yang tumbuh berkembang dari masyarakat, diselenggarakan secara sadar dan mandiri oleh
masyarakat dan ha silnya dinikmati oleh seluruh masyarakat.

 Tujuan Pemberdayaan

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok


lemah yang tidak memiliki keberdayaan, baik karena kondisi internal, maupun karena kondisi
eksternal (adanya ketidakadilan dalam struktur sosial).

Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah
sehingga mereka bisa memiliki kekuatan atau kemampuan dalam hal, antara lain:
a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan. Tidak hanya bebas
dalam mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan dan
bebas dari kesakitan.

b. Menjangkau sumber-sumber produktif yang mungkin mereka dapat meningkatkan


pendapatannya sehingga dapat memperoleh barangbarang dan jasa-jasa yang mereka perlukan.

c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusankeputusan yang mempengaruhi


mereka.

 Indikator Keberdayaan

Sebagaimana dikutip oleh Edi Suharto, pemberdayaan menurut Kieffer mencakup tiga dimensi
yaitu kerakyatan, kemampuan sosiopolitik, dan kompetensi partisipatif. Untuk mengetahui fokus
dan tujuan keberdayaan secara operasional, maka perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan
yang dapat menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program
pemberdayaan sosial diberikan, segenap usaha dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja
dari sasaran perubahan (misalnya keluarga miskin) yang perlu dioptimalkan.

Sebagaimana dikutip oleh Edi Suharto. Schuler, Hashemi dan Riley mengembangkan delapan
indikator pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai empowerment index atau indeks
pemberdayaan.Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka
yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, dan
kemampuan kultural dan politis. Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat dimensi
kekuasaan, yaitu kekuasaan di dalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan
atas (power over), dan keuasaan dengan (power with). indikator keberdayaan, meliputi:

a. Kebebasan mobilitas: kemampuan seseorang untuk pergi ke luar rumah atau wilayah tempat
tinggalnya. Seperti ke pasar, fasilitas medis, bioskop, rumah ibadah, ke rumah tetangga. Tingkat
mobilitas ini dianggap tinggi jika individu mampu pergi sendiri.

b. Kemampuan membeli komoditas kecil: kemampuan individu untuk membeli barang-barang


kebutuhan keluarga sehari-hari (beras, gula, minyak goreng dan bumbu dapur); kebutuhan
pribadi (sabun, sampo, bedak, parfum). Individu dianggap mampu melakukan kegiatan ini
terutama jika ia dapat membuat keputusan sendiri tanpa meminta ijin pasangannya; terlebih jika
ia membeli barang-barang tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri.

c. Kemampuan membeli komoditas besar: kemampuan individu untuk membeli barang-barang


sekunder atau tersier. Seperti TV, HP, lemari pakaian, kulkas. Individu dianggap mampu
melakukan kegiatan ini terutama jika ia dapat membuat keputusan sendiri tanpa meminta ijin
pasangannya; terlebih jika ia membeli barang-barang tersebut dengan menggunakan uangnya
sendiri.

d. Terlibat dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga: mampu membuat keputusan


secara sendiri maupun bersama suami atau istri mengenai keputusan-keputusan keluarga.
Misalnya mengenai renovasi rumah, pembelian hewan ternak, memperoleh kredit usaha.

e. Kebebasan relatif dari dominasi keluarga: responden ditanya mengenai apakah dalam satu
tahun terakhir ada seseorang (suami, istri, anak-anak, mertua) yang mengambil uang, tanah,
perhiasan dari dia tanpa ijinnya; yang melarang mempunyai anak; atau melarang bekerja di luar
rumah.

f. Kesadaran hukum dan politik: mengetahui nama salah seorang pegawai pemerintah desa atau
kelurahan; seorang anggota DPRD setempat; nama presiden; mengetahui pentingnya memiliki
surat nikah dan hukum-hukum waris.

g. Keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes: seorang dianggap berdaya, jika ia pernah
terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain melakukan protes, misalnya terhadap suami
yang memukul istri; istri yang megabaikan suami dan keluarga; gaji yang tidak adil;
penyalahgunaan bantuan sosial.

h. Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga: memiliki rumah, tanah, asset produktif,
tabungan. Seseorang dianggap memiliki poin tinggi jika ia memiliki aspek-aspek tersebut secara
sendiri atau terpisah dari pasangannya. Untuk mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan secara
operasional maka perlu diketahui beberapa indikator keberdayaan, khususnya keberdayaan
dalam bidang ekonomi yang dapat menunjukan seseorang atau masyarakat itu berdaya atau
tidak. Keberhasilan pemberdayaan ekonomi masyarakat, secara umum dapat dilihat dari
keberdayaan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Secara lebih rincinya, menurut Gunawan Sumodiningrat yang dikutip Mami Suciati,ada beberapa
indikator keberhasilan program pemberdayaan ekonomi, yaitu:

a. Berkurangnya jumlah penduduk miskin.

b. Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

c. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga


miskin di lingkungannya.

d. Meningkatkan kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha


produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya sistem
administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok dengan kelompok lain di
dalammasyarakat.

e. Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai oleh


peningkatan pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan
kebutuhan sosial dasarnya.

 Bentuk-bentuk Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan harus dilakukan secara terus menerus, komprehensif, dan stimulan sampai
ambang batas tercapainya keseimbangan yang dinamis antara pemerintah dan semua segmen
yang diperintah. Menurut Ndraha, dalam pemberdayaan ada berbagai macam bentuk program
pemberdayaan, di antaranya:

a. Pemberdayaan Politik, yang bertujuan meningkatkan daya tawar (bargaining position) yang
diperintah terhadap pemerintah. Hal ini dimaksudkan agar yang diperintah mendapatkan apa
yang menjadi haknya dalam bentuk barang, jasa, layanan, dan kepedulian tanpa merugikan pihak
lain.

b. Pemberdayaan sosial-budaya, bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia


melalui investasi sumber daya manusia (human investmen) guna meningkatkan nilai manusia,
penggunaan, dan perakuan yang adil terhadap manusia.
c. Pemberdayaan lingkungan, dimaksudkan sebagai program perawatan dan pelestarian
lingkungan agar pihak yang diperintah dan lingkungan mampu beradaptasi secara kondusif dan
saling menguntungkan.

d. Pemberdayaan ekonomi, diperuntukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan yang


diperintah sebagai konsumen agar berfungsi sebagai penanggung diri dampak negatif
pertumbuhan, pembayaran resiko salah urus, pemikul beban pembangunan, kegagalan program,
dan akibat kerusakan lingkungan. Keberhasilan pemberdayaan tidak sekedar menekankan pada
hasil, tetapi juga pada prosesnya melalui tingkat partisipasi yang tinggi, yang berbasis kepada
kebutuhan dan potensi masyarakat. Keterlibatan sasaran dalam tahap perencanaan merupakan
satu cara untuk mengajak mereka aktif terlibat dalam proses pemberdayaan. Dengan keterlibatan
tersebut, mereka memiliki ikatan emosional yang mensukseskan program pemberdayaan.

Disamping keberhasilan, dalam pemberdayaan juga terdapat kendala yang dialami suatu
kelompok. Kendala dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah keadaan atau penyebab
lain yang dapat menghalangi atau menghambat. Kendala ada sesuatu yang dapat menghambat
suatu sistem sehingga tidak dapat mencapai kinerja yang lebih baik.

Dalam melaksanakan pemberdayaan perlu dilakukan melalui berbagai pendekatan. Menurut


Suharto, penerapan pendekatan pemberdayaan dapat dilakukan melalui 5P yaitu: pemungkinan,
penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Pemungkinan, menciptakan suasana atau iklan yang memungkinkan potenai masyarakat


berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan masyarakat dari
sekarat-sekarat kultural dan struktur yang menghambat.

b. Penguatan, memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimilki masyarakat dalam


memecahkan masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemberdayan harus mampu
menumbuhkan-kembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri agar dapat menunjang
menunjang kemandirian masyarakat tersebut.

c. Perlindungan, melindungi masyarakat terutama kelompokkelompok lemah agar tidak tertindas


oleh kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak imbang atau tidak sehat
antara yang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok-kelompok kuat
terhadapa kelompok lemah.
Pemberdayaan harus diarahkan kepada penghapusan segala jenis diskriminasi dan mendominasi
yang tidak menguntungkan rakyat kecil.

d. Penyokong, memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan


perannya dan tugas-tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat
agar tidak terjaduh dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan.

e. Pemeliharaan, memelihara kondusi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi
kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin
keselarasan dan keseimbangan yang memungkin kan setiap orang mamporoleh kesempatan
berusaha.

Kehidupan dan realitas dalam masyarakat sangat heterogen. Begitu pula dalam masyarakat,
keragaman karakter akan mempengaruhi terhadap agen pemberdayan dalam memilah dan
memilih cara atau teknik pelaksanaan pemberdayaan. Pemilihan cara atau teknik ini tentu saja
akan mempengaruhi keberhasilan proses dan hasil dari kegiatan pemberdayaan itu sendiri.
Sebagaimana dikutip oleh Suharto, Dubois dan Miley menjelaskan empat cara dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat, antara lain:

a. Membangun relasi pertolongan yang diwujudkan dalam bentuk: merefleksikan respon rasa
empati terhadap sasaran, menghargai pilihan dan hak klien atau sasaran untuk menentukan
nasibnya sendiri, menghargai perbedaan dan keunikan individu, serta menekankan kerjasama
klien.

b. Membangun komunikasi yang diwujudkan dalam bentuk mnghormati klien atau sasara,
mempertimbangkan keragaman individu, berfokus pada klien, serta menjaga kerahasiaan yang
dimiliki oleh klien atau sasaran.

c. Terlibat dalam pemecahan masalah yang dapat diwujudkan dalam bentuk: memperkuat
partisipasi klien dalam semua aspek, proses pemecahan masalah, menghargai hak-hak klien,
merangkai tantangan-tantangan sebagai kesempatan belajar, serta melibatkan klien dalam
membuat keputusan dan kegiatan evaluasinya.

d. Merefleksikan sikap dan nilai profesi pekerjaan sosial yang diwujudkan dalam bentuk:
ketaatan terhadap kode etik profesi; keterlibatan dalam pengembangan profesional, melakukan
riset dan perumusan kebijakan; penerjemahan kesulitan-kesulitan pribadi ke dalam isu-isu
publik, serta penghapusan segala bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan kesempatan.

Semua cara atau teknik diatas menunjukan perlunya menempat kan sasaran pemberdayaan
sebagai subjek yang memilki keragaman karakter, potensi dan kebutuhan. Masalahnya adalah
bagaimana agem pemberdayaan dapat membangkitkan kesadaran dan motivasi klien atau sasran
agar mampu mengali potensi diri dan lingkungannya untuk berpartisipasi aktif dalam
meningkatkan kualitas kehidupannya sehingga mampu hidup mandiri dan sejahtera.

Strategi pemberdayaan, hakikatnya merupakan gerakan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Menurut Suyono, gerakan masyarakat berbeda dengan membuat model. Suatu model cenderung
harus membuat dulu sebuah model percontohan secara ideal, selanjutnya setelah teruji baru
disebarluaskan. Berbeda dengan strategi gerakan masyarakat, ditempuh melalui jangkauan
kepada masyarakat seluas-luasnya atau sebanyakbanyaknya. Benih pemberdayaan ditebar di
berbagai lapisan masyarakat. Masyarakat akhirnya akan beradaptasi, melakukan penyempurnaan
dan penahanan yang disesuaikan dengan potensi, permasalahan dan kebutuhan, serta cara atau
pendekatan mereka. dengan demikian model atau strategi pemberdayaan akan beragam,
menyesuaikan dengan kondisi masyarakat lokal.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pemberdayaan ekonomi, yaitu sebuah pendekatan yang
diutamakan kepada masyarakat kelas bawah untuk mampu berkreatifitas dalam bidang ekonomi
danmemiliki penghasilan yang lebih baik, sehingga mampu menanggung dampak dari
pertkembangan ekonomi yang terjadi. Melalui program-program pembangunan partisipatif,
diharapkan semua elemen masyarakat dapat secara bersama-sama berpartisipasi dengan cara
mencurahkan pemikiran dan sumber daya yang dimiliki guna memenuhi kebutuhannya sendiri.
Pembangunan partisipatif erat kaitanya dengan pemberdayaan masyarakat, dimana pada
pembangunan partisipatif diperlukan upaya dan langkah-langkah untuk memperkuat
kelembagaan masyarakat agar mereka mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian, dan
kesejahteraan dalam suasana keadilan yang berkelanjutan untuk meningkatkan harkat dan
martabatnya serta mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.
Upaya tersebut merupakan salah satu wujud nyata dari pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu bentuk dari program pemberdyaan yang berfokus
pada usaha memberdayakan ekonomi masyarakat. Selanjutnya, dalam usaha memberdayakan
ekonomi masyarakat diperlukan adanya pendekatan.

Adapun pendekatan dalam pemberdayaan ekonomi ini, ada 3 pendekatan yang bisa diupayakan:
a. Harus terarah dan ditujukan langsung kepada yang memerlukan.

b. Harus mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat.

c. Melalui pendekatan kelompok yang merupakan salah satu pendekatan paling efektif sehingga
penggunaan sumber daya juga lebih efisien. Dalam proses pemberdayaan ekonomi
masyarakat,pendekatan melalui kelompok merupakan pendekatan yang efektif dalam usaha
memberdayakan masyarakat.

Dengan menggunakan proses pendekatan kelompok seperti di atas maka keuntungan yang dapat
diperoleh antara lain:

a. Masyarakat golongan ekonomi lemah yang mempunyai kekurangan akan lebih terbantu karena
jika dilakukan bersamasama akan lebih mudah.

b. Dengan mempertimbangkan aspek biaya dan tenaga yang sama besar dan sama jumlahnya
maka pendekatan kelompok akan bisa melayani kelompok sasaran yang lebih banyak dan ini
berarti efisien secara menyeluruh.

c. Adanya keterkaitan dengan budaya kita yaitu bahwa hidup berkelompok, sikap kegotong-
royongan, dan saling membantu sudah menjadi budaya Indonesia dan apabila diberikan arahan
yang bersifat membangun akan lebih mudah untuk dikembangkan.

d. Lewat pendekatan kelompok bila ada lembaga keuangan yang akan melayani pinjaman
permodalan maka nilai resiko kemacetan akan dapat ditekan. hal ini disebabkan dalam kelompok
terdapat proses kontrol sosial yang tinggi dan dimungkinkan adanya sistem tanggung jawab
bersama.

e. Lewat pendekatan-pendekatan kelompok ada rasa solidaritas di antara anggota.

f. Lewat pendidikan kelompok terjadi proses belajar mengajar di antara anggota. Hal ini dapat
terjadi melalui berbagai kesempatan seperti pertemuan rutin secara periodik.
Berkaitan dengan hal tersebut maka keberadaan sebuah kelompok akan memegang peranan
yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sebab, pendekatan
melalui kelompok ini berdasarkan atas unsur kebersamaan dan tanggung jawab moral yang
merupakan landasan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam usaha yang mandiri melalui
kelompok, kesulitan yang dihadapi akan mudah dipecahkan bersama-sama seperti sulitnya
modal, kurangnya pengetahuan dan strategi pemasaran produkmereka. Pemberdayaan
masyarakat juga merupakan strategi yang bertujuan untuk mendorong penduduk miskin untuk
secara kolektif terlibat dalam proses pengambilan keputusan termasuk menanggulangi
kemiskinan yang mereka alami sendiri. Masyarakat miskin bukan sebagai objek, melainkan
subjek. Keberdayaan penduduk miskin ditandai dengan semakin bertambahnya kesempatan kerja
yang diciptakan sendiri oleh penduduk miskin secara kolektif, dan pada gilirannya akan
memberikan tambahan penghasilan, meringankan beban konsumsi, serta meningkatkan nilai
simpan atau aset keluarga miskin. Keberdayaan penduduk miskin juga ditandai dengan semakin
meningkatnya kapasitas penduduk miskin secara kolektif dalam mengelola organisasi
pembangunan secara mandiri. Dariberbagai pandangan mengenai konsep pemberdayaan, maka
dapat disimpulkan, bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah penguatan kepemilikan
faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat
untuk mendapatkan gaji atau upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh
informasi, pengetahuan dan ketrampilan.

Selanjutnya didalam konsep pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Dusun Banyusari


ini terbagi menjadi empat bidang, yaitu bidang agama, bidang Pendidikan, bidang sosial dan
bidang kominfo. Dalam pembagian bidang tersebut, kami melaksanakan program kegiatan yang
telah disesuaikan dengan masalah dan kondisi masyarakat di Dusun Banyusari.

1. Bidang Agama

Didalam bidang agama, terdapat beberapa program harian kegiatan yang dilakukan oleh anggota
KKN, seperti Jumat Kliwonan, PHBI, melakukan Pengajian Harian dan melakukan Pengajian
Mingguan yang dimana hanya dilaksanakan setiap hari rabu dan hari jumat, yang dimana
kegiatan didalamnya membaca 5 kitab, yang dimana 5 kitab tersebut terdapat judul yang
berbeda-beda.

2. Bidang Pendidikan
Didalam bidang Pendidikan, terdapat beberapa program harian kegiatan yang dilakukan oleh
anggota KKN, seperti Mengadakan Rumah Belajar (Rumber), Merajut Mimpi Menggapai
Prestasi, Rumah Bahasa, yang dimana didalam rumah bahasa, Bahasa yang diajarkan oleh kami
ialah bahasa inggris dan bahasa arab, dan yang terakhir ialah mengajar di madrasah. Oleh karena
itu dari hasil kegiatan yang dilakukan waktu yang digunakannya ialah kondisional dan selalu
bergiliran untuk melakukan pengajaran dan pemberian materi terhadap masyarakat desa
banyusari yang masih sekolah.

3. Bidang Sosial

Didalam bidang Pendidikan, terdapat beberapa program harian kegiatan yang dilakukan oleh
anggota KKN, seperti melakukan silaturahmi terhadap aparatur desa, silaturahmi terhadap tokoh/
sesepuh dusun, Posyandu, Baksos (Bakti Sosial), dan melakukan minggu sehat. Untuk program
minggu sehat, seluruh anggota didalamnya melakukan senam bersama masyarakat dusun
banyusari.

4. Bidang Kominfo

Didalam bidang kominfo, terdapat beberapa program harian pemberdayaan kegiatan masyarakat
yang dilakukan oleh anggota KKN yang dimana bertugas dalam bidang terebut. Untuk
melakukan bidang kominfo tersebut terdapat beberapa isi kegiatan seperti, melakukan
dokumentasi setiap kegiatan, publikasi kegiatan, dan berita acara kegiatan.

B. Pengembangan Enterpreneurship

Didalam pengembangan entrepreneurship terdapat beberapa analisis proses pengembangan


entrepreneurship (Kewirausahaan) mencakup tahap-tahap berikut (Srie Sulastri, 2017):

1. Proses Inovasi
a. Keinginan berprestasi

Dalam proses ini masyarakat Desa Banyusari didorong oleh keinginan berprestasi. Para
wirausaha Desa Banyusari selalu ingin mengembangkan usaha yang dimiliki sehingga mereka
selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan, kualitas rasa, dan harga sehingga usaha yang
dimiliki memiliki repetear guest.
Wirausaha juga berinovasi dalam mengembangkan usaha mereka sehingga memperoleh laba
yang optimal. Laba tersebut penting digunakan untuk Sebagian diserahkan ke desa tentunya
demi pengembangan desa yang lebih baik.

Bisa dilihat dari produk yang dijual tahun ke tahun mengalami peningkatan dalam hal variasinya.
Selain itu, kualitas rasa masakannya pun lebih enak dan lebih layak dimakan. Ini karena
diakannya pembinaan maupun pelatihan-pelatihan dari dalam desa banyusari untuk menunjang
keterampilan para wirausaha dalam menyajikan maupun melayani pelanggan.

b. Adanya peluang

Wirausaha di Desa Banyusari mengalami perkembangan dimana masyarakat memanfaatkan


peluang yang ada. Peluang itu muncul dari kebutuhan usaha di Dusun Babakan Tonggoh.
Keberadaan usaha di Dusun Babakan Tonggoh menumbuhkan rantai perekonomian baru di
Desa Banyusari dan munculnya para entrepreneur baru, seperti supplier kopi, supplier tali
putihan , penyedia transportasi, distributor pusat oleh-oleh bali, maupun pengembangan usaha-
usaha baru.

c. Kreativitas

Berbekal dari peluang-peluang yang ada menimbulkan semakin terasahnya kreatifitas


masyarakat Banyusari dan Babakan Tonggoh dalam menjadi entrepreneur. Dalam mengangkat
penyuluhan dan pemasaran budidaya kopi dan pengenalan produksi tali putihan di Dusun
Babakan Tonggoh, Hal tersebut tentunya menimbulkan efek yang positif terhadap generasi
muda, sehingga para remaja di Desa Banyusari lebih terpacu untuk berlatih membudidayakan
dan memasarkan produk kopi dan pengenalan produksi tali putihan sehingga kebudayaan yang
menjadi kebiasaan masyarakat desa banyusari yang didalamnya termasuk masyarakat babakan
tonggoh, tetap terjaga dan dapat menghasilkan pendapatan.

Dalam proses pelaksanaan ini komitmen dan adanya manajer di Desa Banyusari merupakan
salah satu faktor munculnya jiwa kewirausahaan dari masyarakat. Komitmen yang dimiliki Desa
Banyusari dalam mengembangkan dan menciptakan kewirausahaan dengan konsep kebersamaan
yaitu dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat menjadikan masyarakat Desa
Banyusari selalu menciptakan usaha-usaha baru. Salah satunya adalah membuka daerah
budidaya rintisan Desa Banyusari yaitu Lahan Kopi Tani Jaya Sentana. Hal ini membuktikan
masyarakat Banyusari selalu berinovasi dalam mengembangkan usaha dan desanya. Selain itu,
beberapa bulan ke depan Kebun Kopi Desa Banyusari berencana turut mengadakan penyuluhan
dan pemasaran kopi di tempat desa tersebut.

Selanjutnya untuk proses pertumbuhan Entrepreneur bisa berjalan karena adanya tim yang
kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan
produktif. Desa Banyusari memiliki sebuah wilayah dusun yang kuat dalam proses pertumbuhan
wirausaha antara lain Dusun Babakan Tonggoh sebagai tempat dan badan usaha yang mengelola
potensi masyarakat banyusari dan LPD yang sebagai lembaga pendanaan masyarakat yang ingin
menjalankan usaha atau membuka usaha baru, serta seluruh perangkat Desa Banyusari yang
sangat berperan dalam pelindung dan penanggung jawab semua kegiatan yang dilakukan,
khususnya Bendesa banyusari dan Perbekel. Semua itu dilakukan agar sesuai dengan aturan yang
berlaku. Dengan adanya wilayah dusun babakan tonggoh, maka pengelolaan usaha masyarakat
banyusari lebih terorganisir karena terspesialisasi menjadi unit-unit yang mandiri dan memiliki
manajemen sendiri. Sehingga tidak heran Desa Banyusari khususnya Dusun Babakan Tonggoh
terus tumbuh pesat ditengah perkembangan jaman tanpa khawatir tersingkir dari wilayah sendiri.

Selanjutnya dari hal-hal tersebut yang sudah dijelaskan ialah bahwa Puspitaningtyas Z (2018)
menjelaskan bahwa pengembangan kewirausahaan merupakan suatu proses mengidentifikasi,
mengembangkan dan menerapkan visi ke dalam perilaku kehidupan.

Didalam hasil kegiatan tersebut, terdapatlah bahwa anggota kelompok kami untuk melakukan
pengembangan dari sisi kewirausahaan atau entrepreneurship ialah dengan melakukan sebuah
Penyuluhan budidaya Kopi Jaya Sentana yang dilaksanakan di kebun kopi desa banyusari pada
hari minggu tanggal 31 Juli 2022.
Gambar 5: Penyuluhan Budidaya ke Kebun Kopi di Dusun Babakan Tonggoh

C. Tahapan Pelaksanaan KKN Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan KKN merupakan kegiatan akademik dengan bobot 4 SKS yang berlangsung melalui
tahapan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selanjutnya Kuliah Kerja Nyata
(KKN) 2022 dengan tema pemberdayaan masyarakat dan pengembangan entrepreneurship
berbasis perdesaan ini adalah sebuah hal atau pendekatan yang diarahkan untuk memberdayakan
masyarakat di wilayah KKN yaitu di Dusun Banyusari. Dengan adanya pelaksanaan KKN
dimaksudkan agar mahasiswa belajar membantu dan mendampingi masyarakat secara
professional sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

Selanjutnya Ketika sedang melaksanakan kegiatan KKN 2022 yang dimana dilaksanakan selama
kurang lebih 40 hari, yang dimana waktu tersebut terhitungnya dari sejak anggota kelompok
datang ke lokasi KKN. Berdasarkan hitungan waktu tersebut ini akhirnya peserta KKN dan DPL
memastikan bahwa tahapan pelaksanaan KKN Pemberdayaan Masyarakat ini menggunakan
alokasi yang tersedia. Dengan demikian tahapan pelaksanaan KKN Pemberdayaan Masyarakat
terdiri dari beberapa tahap meliputi :

1. Sosialisasi Awal dan Refleksi Sosial di Dusun Banyusari minggu ke I


2. Rembug Warga dan mengadakan kunjungan ke komunitas petani di dusun gunung sari
3. Silaturahim ke salah satu tokoh agama dusun banyusari
4. Mengadakan pengajian rutin anak-anak dusun banyusari
5. Pemetaan sosial dilaksanakan pada minggu ke II
6. Pengorganisasian masyarakat dilaksanakan pada minggu ke II
7. Melakukan sinergi program yang dimana dilaksanakan pada minggu ke III
8. Pelaksanaaan Program dilaksanakan pada minggu ke II-IV
9. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan pada minggu ke III dan minggu ke IV

Berikut ini dijelaskan secara singkat tahapan-tahapan KKN 2022. Yang dilakukan oleh peserta
KKN di Desa Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka.

1. Seleksi Lokasi
Seleksi lokasi dilakukan untuk menentukan sebuah tempat dan sebuah wilayah pelaksanaan
kegiatan KKN yang diinginkan. Pemilihan lokasi dilakukan sesuai kriteria yang dimana
disepakati oleh pihak Lembaga, pihak terkait dan seluruh masyarakat. Selanjutnya lokasi kami
melakukan kegiatan program KKN yaitu di Desa Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten
Majalengka. Sedangkan di wilayah tempat tersebut lokasi yang kita ambil ialah bertempat di
Dusun Banyusari yang dimana di desa tersebut terdapat 6 dusun yaitu : Dusun Banyusari, Dusun
Cilimus, Dusun Babakan Lebak, Dusun Babakan Tonggoh, Dusun Gunung Sari, Dusun Gunung
Payung. Yang dimana dengan lokasi yang kita pilih yaitu Dusun Banyusari agar lebih terfokus
pada satu tempat sehingga penyampaian pun maksimal.

2. Konsolidasi

Konsolidasi merupakan Tindakan atau upaya yang dilakukan untuk mempersatukan,


memperkuat setiap elemen yang memiliki kesamaan tertentu seperti asal daerah, kelompok yang
memiliki tujuan yang sama. Didalam fase tahapan ini anggota kelompok kami melakukan
konsolidasi berbagai masyarakat, desa, apparat dan lain sebagainya.

3. Riset dan Observasi

Riset dan observasi yaitu aktifitas yang dilakukan untuk mengetahui dari sebuah fenomena yang
berdasarkan pengetahuan dan wawasan.

Observasi ini pula dilakukan Ketika awal kegiatan program KKN, sebagaimana dijelaskan dan
dipaparkan Ketika mengadakan pembekalan peserta KKN bahwasannya diperlukan adanya
observasi sebagai Langkah awal sebelum terjun ke lokasi. Proses dari observasi tersebut
kemudian turun langsung ke lapangan untuk melakukan diskusi dan menentukan koordinator
oleh DPL

4. Penyusunan Program Kerja

Program kerja tersebut ini disusun dari hasil berdasarkan obsevasi, pengenalan, pendataan, dan
pemetaan sasaran. Oleh karena itu disebutkan bahwa tujuan disusunnya program kerja
membantu menjawab kebutuhan sebuah organisasi kelompok. Program ini masih bersifat
sementara karena perlu dikonfirmasikan kepada seluruh masyarakat dalam bentuk sosialisasi

5. Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat


6. Penyelenggaraan Program

Penyelenggaraan program ini dilakukan berdasarkan dari hasil observasi, pemetaan, pendataan,
pengenalan lingkungan sekitar, dan yang terakhir dari adanya melakukan sosialisasi
pemberdayaan terhadap masyarakat.

7. Evaluasi Program

Evaluasi ini awalnya dilakukan setiap hari atau sesudah melaksanakan program. Tujuannya
ialah untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi sehingga bisa menjadi acuan untuk
melaksanakan kegiatan program di hari berikutnya.

8. Penutup

Terdiri dari acara perpisahan yang dimana disebut sebagai malam muwadda’ah berupa kegiatan
temu pisah dan dengan mengadakan penyuluhan budidaya hasil kopi serta mengadakan program
workshop yang dimana ini diselenggarakan oleh peserta KKN tahun 2022. Program ini
merupakan salah satu program dari divisi ekonomi. Yang dimana sasaran yang dituju adalah
pemilik kebun kopi, petani kopi, pemuda, perangkat desa, dan masyarakat umum.
BAB III

KONDISI WILAYAH DESA

A. SEJARAH SINGKAT DESA


Berbicara mengenai sejarah singkat Desa Banyusari tidak lepas dari peranan sejarah
malausma itu sendiri karena saling berkaitan erat. Masyarakat Malausma adalah merupakan
masyarakat dengan pola kehidupan yang agraris yang dulunya mendiami sebuah tempat yang
cukup subur yaitu di wilayah dekat Dusun Banyusari Desa Banyusari sekarang yang merupakan
Desa pemekaran dari Desa Malausma sendiri , sejalan dengan perkembangan waktu dan dengan
beberapa pertimbangan masyarakat pada waktu itu sehingga perkampungan berpindah tempat ke
daerah yang sekarang menjadi wilayah Desa Malausma dan Tokoh yang menjadi pemimpin/
panutan pada waktu itu yaitu Buyut Mueuk beserta keturunannya.

Sejarah Malausma sendiri tidak terlepas dari keterkaitanya denga Kerajaan Besar di pulau
jawa yaitu Kerajaan Mataram yang mana pada waktu itu Mataram dipimpin oleh raja Sultan
Agung Tirtayasa ( tahun 1600 an)  yang mempunyai misi besar pada waktu itu untuk melawan
penjajah Belanda dengan menyerukan kepada kerajaan kerajaan lain di pulau jawa untuk
bergabung dan membantu perjuangannya untuk menyerang Batavia sebagai pusat pemerintahan
kolonial pada waktu itu. Namun pada kenyataannya penyerangan tersebut tidak berjalan mulus
yang pada akhirnya pasukan Mataram dapat dipukul mudur dan banyak pasukan yang lari dan
diantara pelarianya pasukan mataram melintasi wilayah Malausma dan sekitarnya banyak
pasukan Mataram yang tidak kembali lagi ke Mataram tapi menyebar di banyak tempat dengan
misi menyebarkan Agama Islam. Diantara petinggi Mataram yang tinggal itu yaitu Karta Braja
dan menetap di wilayah Malausma.

Dari sisi pemerintahan karena Malausma masuk wilayah kerajaan Talaga Manggung maka
waktu itu untuk menciptakan keamanan di wilayah ini yang banyak didiami para jawara atau
orang sakti dikirimlah utusan kerajaan untuk menjadi Kuwu pertama di Malausma yaitu Buyut
Kotek dan diteruskan oleh keturunannya sampai sekarang . sehingga dari situ terbentuk tiga klan
atau keturunan yang ada di Desa Malausmaa yaitu keturunan malausma asli dari Buyut Mueuk,
kedua yaitu keturunan dari Buyut Kotek yang ketiga keturunan pendatang yang Alhamdulillah
sampai sekarang hidup rukun dan menyatu menjadi masyarakat Desa Malausma yang agamis
dan agraris.

Wilayah Desa Malausma dulu meliputi Malausma, Sindanglama, Walahir, Bungursari,


Mekarsari, Banyusari, Cilimus ,Gunung payung dan Babakan kerena wilayahnya begitu luas
maka pada  sekitar Tahun 1980-an diadakan Pemekaran desa, dimana Banyusari, Cilimus,
Gunungpayung dan Babakan digabung  menjadi satu desa.

Letak geografis Desa Malausma adalah wilayah dengan tentang pegunungan  dengan sistem
pertanian yang tadah hujan, tapi Pertanian di Malausma lebih memokuskan Tanaman Padi saja,
ada beberapa yang ditanami Jagung dan Kedelai itu juga sebagai selingan.

Tiap tahun Pembangunan terus menerus di usahakan baik Infra Struktur atau sarana dan
Prasarana dan kini lebih di fokuskan adalah mengaktifkan kembali kesadaran masyarakat akan
gotong-royong dan kebersamaan dalam membangun fisik maupun mental masyarakat.
B. LETAK GEOGRAFIS

C. KONDISI GEOGRAFI DESA


Kecamatan Malausma mempunyai Luas 2,000 km yang mencakup 11 Desa/Kelurahan ,
Adapun Sebelas Desa/kelurahan tersebut yaitu Desa Sukadana, Desa Werasari, Desa Malausma,
Desa Lebakwangi, Desa Cimuncang, Desa Ciranca, Desa Banyusari, Desa Buninagara, Desa
Jagamulya, Desa Girimukti, Desa Kramat Jaya,
Batas wilayah Kecamatan Malausma meliputi :
Utara : Kec. Lemah Sugih-Kec. Bantarujeg-Kec. Talaga
Timur : Kec. Cingambul
Selatan : Kab. Ciamis
Barat : Kec. Lemah Sugih

D. MONOGRAFI DESA

1. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN


2. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN

3. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA

4. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN


E. LEMBAGA PEMERINTAHAN DAN LEMBAGA SOSIAL DESA

Pengurus
Jenis Lembaga Jumlah Jenis Kegiatan
(orang)

LPMD/LPMK ATAU SEBUTAN LAIN 1 9 0

PKK 1 25 10

RUKUN WARGA 12 12 0

RUKUN TETANGGA 26 26 0

KARANG TARUNA 1 24 0

KELOMPOK TANI/NELAYAN 6 60 0

BADAN USAHA MILIK DESA 1 5 0


ORGANISASI KEAGAMAAN 3 30 0

Jumlah Total 51 191 10

F. SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan Prasarana :
1. Gedung Balai Desa
2. Gedung Sekretariat Desa
3. Ruang Sekretaris Desa dan Pelayanan
4. Ruang Badan Permusyawaratan Desa {BPD}
5. Ruang Untuk Dapur
6. Kamar Mandi dan Toilet
7. Gedung Poskesdes
8. Ruang Perpustakaan
9. Gudang Desa
10. Gedung Olah Raga

Sarana Pendukung Pelayanan Pemerintah Desa Banyusari:


1. Meja
2. Kursi Rapat
3. Kursi Kerja
4. Almari
5. Rak Arsip
6. Lcd Proyektor. laptop, Komputer, Scaccer dan Printer
7. Televisi, Receiver, dan Antena
8. Lemari Perpustakaan
9. Lemari Arsip
10. Papan Pengumumam Desa
BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah dengan menggunakan


Flowchart Penelitian.

Gambar 4.1 : Flowchart Pemecahan Masalah


4.2 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

Langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memulai penelitian dengan melakukan studi pendahuluan, yaitu melakukan wawancara


dengan pihak pemilik dan petani kopi tani jaya sentana, dusun babakan tonggoh, desa
banyusari kecamatan malausma kabupaten majalengka.
2. Melakukan studi kepustakaan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya
3. menentukan latar belakang masalah dari permasalahan yang akan diteliti, menentukan
pendefinisian dan pembatasan masalah yang berguna untuk merumuskan fenomena-
fenomena yang ada secara sistematis berdasarkan teori-teori yang sudah ada.
4. Menentukan tujuan penelitian dari identifikasi masalah
5. Melakukan pengumpulan data dengan cara:
a. Mengumpulkan data umum mengenai objek tersebut
b. Membuat desain, seperti banner, spanduk dll
c. Menyebarkan sebuah angket dan kuisioner kepada masyarakat
6. Melakukan Pengolahan data meliputi:
a. Uji validitas(tingkat derajat pengukuran) dan realibilitas(keandalan)data.
b. Melakukan rekapitulasi data umum responden
c. Melakukan penyusunan data mentah kuisioner
d. Menghitung NIK ( Nilai Indeks Kerja) Petani dan Pemilik
e. Membuat diagram kartesius dari nilai rata-rata NIK dan kepuasan dengan NIK serta
kepentingan para pelanggan
f. Membuat perhitungan untuk menentukan sebuah nilai akhir atau untuk mengadakan
sebuah evaluasi program, tersebut.
7. Melakukan analisis terhadap perhitungan yang telah dilakukan
8. Mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta memberikan saran yang
diharapkan berguna untuk perusahaan dan masa depan.
9. Penelitian dan penyuluhan budidaya pemberdayaan masyarakat serta pengembangan
entrepreneurship selesai.
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif


untuk memulai proses kegiatan sosial dimana untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri
sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula
berpartisipasi. Pemberdayaan masyarakat yang dihasilkan dan dilaksanakan adalah dari
berbagai bentuk seperti dari bentuk pemberdayaan ekonomi, sosial, dan Pendidikan. Akan
tetapi yang kami semua ambil disini yaitu jenis pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi.

Ekonomi merupakan aspek penting dalam pembangunan desa. Kemajuan ekonomi akan
berdampak pada bidang lainnya. Peningkatan ekonomi pedesaan dapat dilakukan dengan
mendorong masyarakat dalam mengembangkan usaha/wirausahanya.

Kewirausahaan sendiri ialah sebuah proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai tambah
dalam ekonomi. Kewirausahaan sendiri ini adalah serapan dari dua frasa, wira artinya laki-
laki atau mandiri dan usaha yang berarti sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan
pikiran untuk mencapai suatu maksud. Dari hasil tersebut maka orang yang melakukan
kewirausahaan disebut wirausaha/pembisnis.

Wirausaha adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang wirausahawan yang
memiliki kemampuan dan keinginan untuk mendirikan, mengelola, dan berhasil dalam suatu
usaha. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha atau bisnis yang dilakukan
oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Keberadaan UMKM di
Indonesia sangat diperhitungkan, karena berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dikarenakan dari hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut akhirnya kami anggota
kelompok KKN melakukan pengabdian kepada masyarakat desa banyusari dengan
mengadakan program “ Penyuluhan Budidaya Kopi Kelompok Tani Jaya Sentana”.
Pelaksanaan program tersebut ini dilakukan di Kebun Kopi Dusun Babakan Tonggoh Desa
Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka. Dan penyuluhan budidaya kopi
tersebut diikuti oleh beberapa masyarakat umum dusun babakan tonggoh dan desa banyusari,
perangkat desa, pemilik dan petani kebun kopi, dan mahasiswa yang sedang melakukan
KKN.
Diharapkan dengan hasil yang diperoleh dari mengikuti kegiatan Penyuluhan Budidaya
Kelompok Tani Jaya Sentana ini yaitu:

1. Bisa menjadi seorang wirausahawan


2. Bisa memiliki dan mempunyai usaha dan bisnis yang besar
3. Mendapatkan edukasi dan wawasan yang luas dari hasil penyuluhan budidaya tersebut
4. Membuat usaha pembentukan kelompok tani dan usaha yang lain di Desa Banyusari atau
lingkungan masing-masing
5. Dan dengan adanya penyuluhan terkait budidaya kelompok kopi yang berada di dusun
babakan tonggoh, bisa mendapatkan tempat dan penomeran yang baik dan pertama dan
bisa mempunyai penamaan/ Label terhadap produksi kopi tersebut.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat

Didalam pelaksanaan-pelaksanaan program-program KKN di Desa Banyusari Kecamatan


Malausma Kabupaten Majalengka juga terdapat banyak faktor pendukung dan juga faktor
penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan program di lapangan. Berikut adalah
penjabaran dari faktor-faktor tersebut:

Faktor Pendukung

Keramahan yang tinggi dari masyarakat menjadi faktor pendukung bagi kami dalam
melaksanakan setiap program kerja KKN 2022 di Desa Banyusari. Faktor ini membuat setiap
program kerja yang kami laksanakan mendapat bantuan dan sambutan hangat dari
masyarakat. Contohnya terlihat dari kemudahan perizinan untuk menggunakan balai desa dan
kebun kopi sebagai lokasi kegiatan penyuluhan budidaya dan penggunaan masjid dan rumah
warga sebagai lokasi kegiatan pembelajaran baca tulis, selanjutnya kemudahan dalam ikut
serta mengajar di RA, SD, dan MI yang berada di lingkungan sekitar. Serta antusiasme tinggi
dari masyarakat untuk mengikuti program pengajaran Pendidikan.

Faktor Penghambat

Selain dari faktor-faktor pendukung di atas, terdapat pula faktor penghambat kami dalam
melaksanakan KKN 2022 di Desa Banyusari ini. Faktor-faktor tersebut adalah:

 Lokasi Geografis Desa


a. Lokasi geografis Desa Banyusari yang berada di tengah-tengah persawahan
menyebabkan beberapa kesulitan bagi kami untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan
guna dalam pelaksanaan program. Misalnya dalam pembelian perlengkapan, alat
tulis,fotokopi dan layanan informasi.

Selain itu dari ketiadaan alat transfortasi, jauhnya jarak tempuh dan tidak adanya angkutan
umum yang dimana untuk pergi kemana-mana menggunakan motor, dan dari situlah
pekerjaan tersebut menghambat kami untuk melakukan aktivitas.

b. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemasaran digital.

c. Sempitnya waktu yang tersedia, ketika kami memulai melaksanakan tugas kami di Desa
Banyusari kami sudah disiapkan dengan berbagai permintaan masyarakat untuk membantu
atau mengadakan suatu kegiatan.
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah program pengabdian masyarakat yang wajib
diikuti oleh mahasiswa di seluruh perguruan tinggi. KKN merupakan implementasi dari salah
satu Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat, dimana pada kegiatan ini
mahasiswa akan diterjunkan langsung ke dalam masyarakat serta diharapkan dapat mengamalkan
ilmu yang telah didapatkannya dalam perkuliahan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan pula ini harus diupayakan secara
berkesinambungan dengan melakukan berbagai program pelatihan yang dampaknya dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Program pelatihan yang diusulkan dapat berupa
pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi, seni,dan agama untuk memberikan pengarahan dalam
penyelesaian masalah.

Secara harfiah, pemberdayaan bisa diartikan sebagai “pemberkuasaan” kepada masyarakat yang
lemah. Istilah pemberdayaan semakin populer dalam konteks pembangunan dan pengentasan
kemiskinan. Namun, hal yang penting dalam proses pemberdayaan yaitu peningkatan kesadaran.
Masyarakat yang sadar adalah masyarakat yang memahami hal-hal dan tanggung jawab secara
politik, ekonomi, dan budaya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan
merupakan upaya yang dilakukan sekelompok masyarakat untuk meningkatkan harkat dan
martabat masyarakat agar memiliki keberdayaan dalam menghadapi segala persoalan yang ada.
Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk
memulai proses kegiatan sosial dimana untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula
berpartisipasi. Pemberdayaan masyarakat yang dihasilkan dan dilaksanakan adalah dari berbagai
bentuk seperti dari bentuk pemberdayaan ekonomi, sosial, dan Pendidikan. Akan tetapi yang
kami semua ambil disini yaitu jenis pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi.

Ekonomi merupakan aspek penting dalam pembangunan desa. Kemajuan ekonomi akan
berdampak pada bidang lainnya. Peningkatan ekonomi pedesaan dapat dilakukan dengan
mendorong masyarakat dalam mengembangkan usaha/wirausahanya.
Kewirausahaan sendiri ialah sebuah proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai tambah dalam
ekonomi. Kewirausahaan sendiri ini adalah serapan dari dua frasa, wira artinya laki-laki atau
mandiri dan usaha yang berarti sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk
mencapai suatu maksud. Dari hasil tersebut maka orang yang melakukan kewirausahaan disebut
wirausaha/pembisnis.

Dikarenakan dari hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut akhirnya kami anggota
kelompok KKN melakukan pengabdian kepada masyarakat desa banyusari dengan
mengadakan program “ Penyuluhan Budidaya Kopi Kelompok Tani Jaya Sentana”.
Pelaksanaan program tersebut ini dilakukan di Kebun Kopi Dusun Babakan Tonggoh Desa
Banyusari Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka. Dan penyuluhan budidaya kopi
tersebut diikuti oleh beberapa masyarakat umum dusun babakan tonggoh dan desa banyusari,
perangkat desa, pemilik dan petani kebun kopi, dan mahasiswa yang sedang melakukan
KKN.

Diharapkan dengan hasil yang diperoleh dari mengikuti kegiatan Penyuluhan Budidaya
Kelompok Tani Jaya Sentana ini yaitu:

1. Bisa menjadi seorang wirausahawan


2. Bisa memiliki dan mempunyai usaha dan bisnis yang besar
3. Mendapatkan edukasi dan wawasan yang luas dari hasil penyuluhan budidaya tersebut
4. Membuat usaha pembentukan kelompok tani dan usaha yang lain di Desa Banyusari atau
lingkungan masing-masing
5. Dan dengan adanya penyuluhan terkait budidaya kelompok kopi yang berada di dusun
babakan tonggoh, bisa mendapatkan tempat dan penomeran yang baik dan pertama dan
bisa mempunyai penamaan/ Label terhadap produksi kopi tersebut.

Selanjutnya dari hasil pengembangan dan pengenalan budidaya tersebut maka dibentuklah 2
faktor, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat.

 Faktor pendukung

Keramahan yang tinggi dari masyarakat menjadi faktor pendukung bagi kami dalam
melaksanakan setiap program kerja KKN 2022 di Desa Banyusari. Faktor ini membuat setiap
program kerja yang kami laksanakan mendapat bantuan dan sambutan hangat dari masyarakat.
Contohnya terlihat dari kemudahan perizinan untuk menggunakan balai desa dan kebun kopi
sebagai lokasi kegiatan penyuluhan budidaya dan penggunaan masjid dan rumah warga sebagai
lokasi kegiatan pembelajaran baca tulis, selanjutnya kemudahan dalam ikut serta mengajar di
RA, SD, dan MI yang berada di lingkungan sekitar. Serta antusiasme tinggi dari masyarakat
untuk mengikuti program pengajaran Pendidikan.

 Faktor Penghambat
a. Lokasi Geografis
Lokasi Geografis Desa Banyusari yang berada di tengah-tengah persawahan menyebabkan
beberapa kesulitan bagi kami untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan guna dalam pelaksanaan
program. Misalnya dalam pembelian perlengkapan, alat tulis,fotokopi dan layanan informasi.
Selain itu dari ketiadaan alat transfortasi, jauhnya jarak tempuh dan tidak adanya angkutan
umum yang dimana untuk pergi kemana-mana menggunakan motor, dan dari situlah pekerjaan
tersebut menghambat kami untuk melakukan aktivitas.

b. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemasaran digital.

c. Sempitnya waktu yang tersedia, ketika kami memulai melaksanakan tugas kami di Desa
Banyusari kami sudah disiapkan dengan berbagai permintaan masyarakat untuk membantu atau
mengadakan suatu kegiatan.

B. Rekomendasi

Melihat segala permasalahan yang ada di Desa Banyusari yang mana menjadi salah satu kendala
untuk keberhasilan program-program yang dilaksanakan dan diterima oleh masyarakat Desa,
Maka Perlu adanya sebuah Analisa yang lebih menyentuh sebuah budaya dan sudut pandang
kehidupan sosial masyarakat, misalnya dengan adanya melakukan workshop dan penyuluhan
budidaya kelompok kopi tani jaya sentana.

Penyuluhan budidaya kelompok kopi tani jaya sentana ini merupakan sebuah kesadaran kolektif
yang dibangun dalam dengan perasaan kekeluargaan dan mengutamakan prinsip kebersamaan
yang dimana bertujuan untuk mengajarkan keseimbangan antara kehidupan alam dan manusia
yang memiliki moralitas.
Budidaya kopi adalah sesuatu hal yang harus disiapkan agar perkebunan kopi tersebur menjadi
sebuah tempat untuk menanam pohon sebagai peneduh. Guna pohon peneduh sendiri ialah untuk
mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk.

Tanaman kopi termasuk tumbuhan yang menghendaki intensitas cahaya matahari tidak penuh,
dan jenis pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi adalah dadap,lamtoro,dan
sengon. Pilih pohon pelindung yang tidak membutuhkan banyak perawatan dan daunnya ini bisa
menjadi sumber pupuk hijau. Pohon pelindung jenis sengon ini harus ditanam 4 tahun sebelum
budidaya kopi. Sedangkan jenis lamtoro bisa lebih cepat sekitar 2 tahun sebelumnya. Tindakan
yang diperlukan untuk merawat pohon pelindung adalah pemangkasan daun dan penjarangan.
Adapun hal-hal perawatan tanaman kopi yang diterapkan:

1. Penyulaman
2. Pemupukan
3. Pemangkasan Pohon
4. Penyiangan gulma
5. Hama dan Penyakit

Demikianlah laporan akhir kelompok ini kami susun dan kami lampirkan dalam bentuk
tulisan yang berisikan hasil temuan yang bersumber kepada fakta di lapangan yang lebih
objektif dan subtantif.selain itu mengenai program dan kegiatan yang telah kami lakukan
selama berlangsungnya kegiatan KKN ini ditinjau dari faktor penghambat dan pendukung
baik dari sumber internal ataupun eksternal terutama terfokus kepada program-program yang
diterapkan pemerintahan di Desa Banyusari tersebut. Melihat dari faktor-faktor lapangan dan
analisis kehidupan sosial masyarakat dengan kebijakan yang diterapkan dan indikator yang
berhasil dikarenakan latar belakang kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang kurang
cocok dengan program serta kebijakan dari pemerintahan.

Selain itu ada pula rekomendasi yang diarahkan dan ditujukan untuk mahasiswa dan aggota
kelompok KKN, Desa Lokasi KKN 2022.

1. Mahasiswa

Secara umum bahwa dengan adanya mahasiswa bahwa pembekalan merasa sudah cukup
bagus.
 Hanya saja waktu untuk melakukan pembekalan KKN mengapa hanya dilaksanakan
satu hari sehingga membuat kita sulit untuk menyerap dan bahkan tidak faham.
 Penguatan mental dan persiapan pembekalan mahasiswa harus dipersiapkan secara
matang
 Perlunya peningkatan pengawasan dari pihak DPL untuk mengatur mahasiswa dalam
melaksanakan program kegiatan KKN
 Perlu adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar individu dan kelompok,
sehingga program kerja dapat berjalan dengan baik dan lancar.
 Setiap Anggota Kelompok/Mahasiswa dapat menggunakan waktu dengan sebaik-
baiknya, serta merencanakan program dengan matang dan sempurna.
 Setiap peserta KKN harus mempunyai niat dan tujuan yang baik, rasa ikhlas tanggung
yang besar sehingga perlu adanya kesiapan secara fisik, mental, emosional dan dana
yang cukup agar KKN tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik
2. Untuk Desa Lokasi KKN 2022

Khusus di Desa Banyusari, masyarakat sangat bangga dengan datangnya KKN 2022 Dari
IAILM Suryalaya Tasikmalaya yang berbasis pesantren dan mereka mengaku lebih paham
dan lengkap KKN Pesantren dari pada pelaksanaan KKN tahun kemarin yang dari sekolah
tinggi atau universitas lain dan masyarakat sangat antusias dengan adanya mahasiswa KKN
sekarang masyarakat sangat antusias dengan adanya program yang berbasis pesantren karena
berguna untuk memajukan dan meningkatkan keimanan masyarakat dan juga membuat
masyarakat tertarik untuk memondokkan putra-putrinya kalau tidak ada halangan.

Alhamdulillah Sebagian program kami disetujui dan mendapat respon positif dari kepala
desa karena sebab tujuan KKN partisipatif untuk mensejahterahkan dan memakmurkan desa
hanya dengan mengadakan pemberdayaan masyarakat dan pembentukan karang taruna dari
pihak masyarakat, desa, dan pihak keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: kajian strategis


pembangunan kesehjahteraan sosial dan pekerjaan sosial.(Bandung: Refika
Aditama,2017).hlm.57

Soetomo, Pemberdayaan Masyarakat (Mungkinkah Muncul Anitesisnya),(Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2011), hlm.21

Jurnal Manajemen dan Bisnis, Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Volume 15, No.4
Oktober 2018.
BIODATA TIM PENYUSUN

Nama : Abdur Rohman Wahid

Nim : 1971002

Fakultas/Prodi : Dakwah/IT

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Indramayu, 26 Oktober 1999

Suku/Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Kp.Tarikolot Ds.Cikedung Lor, Kec.Cikedung, Kab.Indramayu

Hobby : Ngopi

Motto : Naon Atuh nya!

Pendidikan

SD : SDN KarangAsem 1

SMP : SMP Plus BS Miftahul Ulum Terisi

SMA : SMA Plus BS Miftahul Ulum Terisi


Nama : Aidah Hasanah

Nim : 1951019

Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PGMI

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Garut, 22 Oktober 2000

Suku/Kebangsaan : Sunda/Indonesia

Alamat : Kp.Cipeundeuy Ds.Cikarag RT/RW 002/004 Malangbong Garut

Hobby : Baca

Motto : Jangan melakukan apa yang kamu sesali di kemudian hari

Pendidikan

SD : SDN Cikarag 2

SMP : MTS An-Nur 1 Malangbong

SMA : MA An-Nur Malangbong


Nama : Anggi Meliyani

Nim : 1951030

Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PGMI

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 16 September 2000

Suku/Kebangsaan : Sunda/Indonesia

Alamat : Kp. Sindangharja, Desa Sukaresik, Kec. Sukaresik,Kab.Tasikmalaya

Hobby : Jajan

Motto : Tetaplah Hidup

Pendidikan

SD : SDN 3 Sukaratu

SMP : SMPN 1 Sukaresik

SMA : MAN 3 Tasikmalaya


Nama : Fina Nurprianita

Nim : 1921011

Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PAI

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 30 Januari 2001

Suku/Kebangsaan : Sunda/Indonesia

Alamat : Dusun Kaum, Desa Panumbangan

Hobby : Baca dan Menggambar

Motto : Yang Cepat Belum Tentu Tepat dan Yang Telat Belum Tentu Terlambat

Pendidikan

SD : SDN 2 Panumbangan

SMP : SMPN 1 Panumbangan

SMA : SMAN 1 Cihaurbeuti


Nama : Netha Monica Azhari

Nim : 1921002

Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PAI

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 05 Februari 2001

Suku/Kebangsaan : Sunda/Indonesia

Alamat : Dusun Sindangkalangon Desa Sindanglaya Kecamatan Sukamantri Kabupaten


Ciamis

Hobby : Merias Wajah dan Berpetualang

Motto : Selagi Bisa Lakukanlah Sendiri !

Pendidikan

SD : SDN 1 Sindanglaya

SMP : SMPN 2 Sukamantri

SMA : MA Swasta Mekarwangi


Nama : Ali Ikhwanul Mukminin

Nim : 1921043

Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PAI

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Megang Sakti IV, 24 Oktober 2001

Suku/Kebangsaan : Jawa /Indonesia

Alamat : Ds. Megang Sakti IV, Kec. Megang Sakti, Kab.Musi Rawas, Prov.Sumsel

Hobby : Apa Aja Yang Penting Happy

Motto : “Dia yang tahu tidak bicara.Dia yang berbicara tidak tahu”

Pendidikan

SD : SDN 1 Sungai Benai

SMP : SMPN 1 Mojo

SMA : SMA Queen Al-Falah


Nama : Ila Sya’adah Mardiah

Nim : 1981002

Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PIAUD

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 16 Mei 2001

Suku/Kebangsaan : Sunda /Indonesia

Alamat : Kp. Buniasih Ds.Gombong RT/RW 001/002, Ciawi, Tasikmalaya

Hobby : Semua kegiatan yang membuat rileks

Motto : Jangan memulai sesuatu jika di dalamnya masih terdapat keraguan

Pendidikan

SD : MI An-Nur 1 Malangbong

SMP : MTS Bahrul Ulum Awipari

SMA : MA An-Nur Malangbong


Nama : Ayu Andriyani

Nim : 1961005

Fakultas/Prodi : Syari’ah/Eksya

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 26 Juli 2000

Suku/Kebangsaan : Sunda /Indonesia

Alamat : Jl. Yudhasantana, Kp. Caringin, Desa Cibeureum, Kec. Sukamantri Ciamis

Hobby : Cooking

Motto :

Pendidikan

SD : SDN 2 Cibeureum

SMP : MTS As-Sakinah

SMA : MAN 1 Darussalam Ciamis


Nama : Dendy Restu Permana

Nim : 1961022

Fakultas/Prodi : Syari’ah/Eksya

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 30 Juni 1999

Suku/Kebangsaan : Sunda /Indonesia

Alamat : Dsn. Simpar Ds. Panjalu Kec.Panjalu Kab. Ciamis

Hobby : Seurse

Motto : Tong lempang dina hayang, Tong cicing dina embung, tapi kudu lempang dina kudu,
kudu eureun dina ulah

Pendidikan

SD : SDN 4 Panjalu Perbanas

SMP : MTS Muslimin Panjalu

SMA : SMK Miftahul Huda II


Nama : Hermawan

Nim : 1911004

Fakultas/Prodi : Syari’ah/ Hukum Ekonomi Syariah

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Garut, 15 Mei 1998

Suku/Kebangsaan : Sunda/Indonesia

Alamat : Kersamanah, Garut

Hobby : Hiking

Motto : Bersabarlah agar tidak terjerumus kepada kemaksiatan

Pendidikan

SD : SDN Nanjungjaya II

SMP : PP. Darussalam

SMA : PP. Darussalam


REKAPITULASI KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA( KKN) 2022 IAILM SURYALAYA
DESA BANYUSARI KECAMATAN MALAUSMA KABUPATEN MAJALENGKA

NO TANGGAL URAIAN KEGIATAN


1 04 Juli 2022 Pelepasan peserta kkn dan upacara penyerahan peserta kkn di
kecamatan ciawi dan serah terima di desa banyusari
2 05 Juli 2022 Sosialisasi awal dan refleksi sosial di dusun banyusari
Rembug warga di dusun banyusari
3 06 Juli 2022 Proses awal inventarisir harapan masyarakat desa banyusari
Kunjugan ke komunitas petani di dusun gunung sari
Silaturahim ke salah satu tokoh agama dusun banyusari
Pengajian rutin anak-anak dusun banyusari
4 07 Juli 2022 Imunisasi di dusun banyusari
Silaturahim ke RW 1 Dusun Banyusari
Pengajian rutin ibu-ibu di dusun banyusari
Ikut berkontribusi dalam pembangunan salah satu pesantren di
dusun cilimus
Berbincang santai dan silaturahmi bersama ibu kuwu banyusari
5 08 Juli 2022 Kerja bakti di dusun banyusari
Belajar bersama tingkat SMP/SMA di Dusun Banyusari
Sosialisasi di blok sabtu dusun banyusari
6 09 Juli 2022 Silaturahim ke lurah dusun babakan tonggoh
Belajar bersama tingkat SD/MI di Mesjid Al-Idrus
7 10 Juli 2022 Sholat idul adha bersama masyarakat dusun banyusari
Berpartisipasi dalam kegiatan qurban di blok rabu dusun
banyusari
8 11 Juli 2022 Diskusi dalam perencanaan program bersama sekdes banyusari
Fenomena pasar jangkrik dusun banyusari
9 12 Juli 2022 Menerima kunjungan ketua pelaksana kkn sekaligus pengecekan
kehadiran peserta kkn 2022
Sosialisasi kursus Bahasa kepada anak-anak blok selasa dusun
banyusari
10 13 Juli 2022 Membersihkan halaman bekas qurban dan bale dusun banyusari
Observasi dan wawancara kepada pengrajin tali putihandi dusun
babakan tonggoh
Turnamen volley di dusun gunung paying
11 14 Juli 2022 Kelompok belajar santri al-idrus tingkat sd/mi dusun banyusari
Deba’an bersama sesepuh blok rabu dusun banyusari
12 15 Juli 2022 Baksos di dusun banyusari
Picture after talking about future education
13 16 Juli 2022 Kunjungan DPL
14 17 Juli 2022 Observasi ke kebun kopi di dusun babakan tonggoh
15 18 Juli 2022 Foto bersama kepala sekolah RA Al-Mudzakir Dusun Banyusari
Perkenalan dengan murid-murid SDN Banyusari 2
Menerima kunjungan dekan fakultas tarbiyah dalam rangka
monitoring dan evaluasi (monev)
16 19 Juli 2022 Masa perkenalan peserta didik baru di RA Al-Mudzakir Dusun
Banyusari
Perkenalan dengan murid-murid MI PUI Babakan Tonggoh
Silaturahim ke posko KKN IAILM Desa Banyusari
17 20 Juli 2022 Senam rutin sebelum pelaksanaan posbindu di dusun babakan
landeuh
Kegiatan posbindu di dusun babakan landeuh
Sosialisasi ke SDN Banyusari 1
Diskusi bersama Guru SDN Banyusari 1 tentang perencanaan
jadwal mengajar
Pertemuan ramah tamah dengan kadus babakan landeuh
18 21 Juli 2022 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan fotbar di SDN
Banyusari 2
Mendata perkembangan biologis SDN Banyusari 3
Mengajar pramuka di MI PUI Cilimus
19 22 Juli 2022 Fotbar setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SDN
Banyusari 3
Latihan pramuka di MI PUI Babakan Tonggoh
20 23 Juli 2022 Ngaliwet bersama pak kades dan warga dusun banyusari
Foto bersama Pembina setelah kegiatan pramuka di SDN
Banyusari 3
Kegiatan mengajar pramuka di SDN Banyusari 2
21 24 Juli 2022 Kerja bakti membersihkan jalan dusun banyusari menuju
malausma
Latihan membuat pioneering di MI PUI Cilimus
22 25 Juli 2022 Melakukan perencanaan dan pelaksanaan program terhadap
bapak sekdes
Kegiatan belajar mengajar di SD Banyusari 2
Latihan Pramuka di MI PUI Cilimus
23 26 Juli 2022 Kunjungan dari presma dan wakil presma
24 27 Juli 2022 Perencanaan dan ikut serta membantu kegiatan di sekolah MI
25 28 Juli 2022 Latihan Pramuka di SDN Banyusari 2
26 29 Juli 2022 Melaksanakan pengajian rutin di dusun babakan tonggoh
27 30 Juli 2022 Melaksanakan pawai obor
28 31 Juli 2022 Penyuluhan budidaya kopi kelompok tani jaya sentana
29 01 Agustus 2022 Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SD
30 02 Agustus 2022 Melaksanakan kegiatan posyandu di setiap dusun
31 03 Agustus 2022 Latihan Pramuka
32 04 Agustus 2022 Melaksanakan kegiatan posyandu
Adanya kunjugan dari rektor dan para dosen lainnya untuk
melakukan monitoring dan evaluasi (monev)
33 05 Agustus 2022 LATGAB SIAGA
34 06 Agustus 2022 Kegiatan Muwadda’ah mahasiswa KKN IAILM Suryalaya
35 07 Agustus 2022 Pemberesan barang-barang pribadi dan kelompok, dan perapihan
posko sbelum pulang
36 08 Agustus 2022 Penarikan kembali peserta kkn desa banyusari 2022 untuk kembali
ke kampus
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai