Anda di halaman 1dari 43

KULIAH KERJA NYATA

DESA BISMO KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG


Dosen Pembimbing Lapangan : H. Sam’ani Sya’roni, M.Ag.

DisusunOleh:
Istiani 2013114170
Widi Setiawati 2013114171
Heni Sulistioningsih 2013114037
Endang Widyoningsih 2013114175
Dian Astuti 2013114176
Istaid Bilah 2013113133
Dewi Masyitoh 2011114024
Afian Khasanah 2021114225
Rizqiyatul Hikmah 2021114110
Muhamad Sidiq Al Amin 2021114157
Ashilia Diani Rizki 2022113009
Putri Aisyah Abdillah 2042114004
Lia Ludfianna 2014114019
Rio Bagus Santosa 2021114260
Khozinatul Asror 2041114007

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


( IAIN ) PEKALONGAN
2018
PENGESAHAN LAPORAN

Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 44 Berbasis


Prodi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan Tahun 2018 di Desa Bismo
Kecamatan Blado Kabupaten Batang disahkan pada:
Hari/Tanggal :
Ketua : Rio Bagus Santosa 2021114260
Anggota :

Istiani 2013114170 Afian Khasanah 2021114225


Widi Setiawati 2013114171 Rizqiyatul Hikmah 2021114110
Heni Sulistioningsih 2013114037 Muhamad Sidiq Al Amin 2021114157
Endang Widyoningsih 2013114175 Ashilia Diani Rizki 2022113009
Dian Astuti 2013114176 Putri Aisyah Abdillah 2042114004
Istaid Bilah 2013113133 Lia Ludfianna 2014114019
Dewi Masyitoh 2011114024 Khozinatul Asror 2041114007

DosenPembimbing Koordinator Desa

H. Sam’ani Sya’roni, M.Ag. Rio Bagus Santosa


NIP. 19730505 199903 1 002 NIM. 2021114260

Mengetahui
Ketua LP2M Kepala Desa

Maghfur, M.Ag Agus Sugiarto


NIP. 19730506 200013 1 003

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat,


taufiq, serta iradat-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun di beri kemudahan
dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 44 IAIN
Pekalongan di desa Bismo Kecamatan Blado Kabupaten Batang.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata memberikan banyak sekali manfaat sebagai
bekal masa depan. Melalui kegiatan KKN ini penyusun telah belajar banyak hal
terutama dalam berorganisasi, saling memahami, saling bertukar pikiran, dan
masih banyak lagi.
Laporan ini merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama
kegiatan KKN di desa Bismo Kecamatan Blado Kabupaten Batang yang dimulai
sejak tanggal 4 April 2018 sampai dengan 18 Mei 2018. Tentunya, semua ini
dapat terwujud karena koordinasi yang baik antara Bapak Lurah, perangkat desa,
warga Bismo, dosen pembimbing dan banyak pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan KKN. Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Keluarga yang kami cintai terutama orang tua yang telahmemberikandukungan
moral danmateri.
2. Ketua LP2M beserta staff yang telah memberikan semua informasi pelaksanan
kegiatan KKN di desa.
3. Bapak H. Sam’ani Sya’roni, M.Ag selaku Dosen Pembimbing LapanganKKN
yang telah memberikan bimbingan dan pemantauan hingga penyusunan
laporan ini.
4. Bapak Agus Sugiarto selaku Kepala Desa Bismo.
5. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa KKN angkatan 44 IAIN Pekalongan
tahun 2018.

ii
6. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam pelaksanaan kegiatan Kulian Kerja Nyata (KKN) angkatan 44 IAIN
Pekalongan tahun 2018.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dalam pelaksanan maupun penyusunan laoporan kegiatan KKN, sehingga kritik
maupun saran yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan laporan
ini. Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi warga
desa Bismo dan mahasiswa KKN IAIN Pekalongan.

Batang, Mei2018

Kelompok V

iii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ..........................................................................
Pengesahan Laporan............................................................................. i
Kata Pengantar ..................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................... iv
Daftar Lampiran .................................................................................. vi

BAB I. GAMBARAN UMUM KKN


A. Hakikat KKN.................................................................................... 1
B. Tujuan KKN ..................................................................................... 1
C. Sasaran dan Manfaat KKN............................................................... 2

BAB II. PROFIL DESA


A. Gambaran Umum Desa .................................................................... 5
B. Desa pada Masa Lalu dan Masa Kini............................................... 9
C. Potensi SDM (Sumber Daya Manusia) ............................................ 10
D. Potensi Ekonomi SDA (Sumber Daya Alam) .................................. 11

BAB III. PROFIL EKONOMI KOMUNITAS DAMPINGAN


A. Aset Komunitas ................................................................................ 13
B. Mata Pencaharian Komunitas........................................................... 17
C. Pendapatan Komunitas ..................................................................... 18
D. Pengeluaran Komunitas.................................................................... 18
E. Keahlian Komunitas ......................................................................... 19

BAB IV. REALISASI KEGIATAN


A. Kegiatan Primer................................................................................ 21
B. Kegiatan Sekunder ........................................................................... 25
C. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/Instansi ........ 32
D. Faktor Pendukung dan Penghambat ................................................. 32

iv
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 34
B. Saran.......................................................................................... 35

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : LaporanKeuanganPelaksanaan KKN


Lampiran 2 : StrukturOrganisasiPemerintahanDesa
Lampiran 3 : Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Lampiran 4 : StrukturOrganisasi KKN
Lampiran 5 : Program KerjaMahasiswaKKN
Lampiran 6 : Daftar Nama Mahasiswa kelompok V
Lampiran 7 : Daftar Kehadiran Mahasiswa KKN
Lampiran 8 : Field Note Kegiatan Mahasiswa KKN
Lampiran 9 : Form Asesmen
Lampiran 9 : Surat-surat
Lampiran 10 : Proposal Kegiatan Mahasiswa KKN
Lampiran 11 : Dokumentasi Pelaksanaan KKN Kelompok V

vi
BAB I
GAMBARAN UMUM KKN
A. Hakikat KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakulikuler yang
pelaksanaannya mempertimbangkan keterpaduan aspek Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan atau pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Bobot KKN dalam kurikulum IAIN Pekalongan
sebanyak 4 (empat) SKS.
Pelaksanaan KKN tidak hanya dimaksudkan untuk mempersiapkan
calon sarjana melainkan juga mengembangkan ilmu-ilmu keislaman dan
terjadinya transformasi sosial serta sebagai media pembelajaran yang
sebenarnya tentang “kehidupan” bagi mahasiswa peserta KKN.

B. Tujuan KKN
1. Tujuan Umum
a. Melaksanakan dan mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
secara sinergis;
b. Mempersiapkan calon sarjana yang mampu melakukan kerja-kerja
perubahan sosial di masyarakat secara partisipatoris;
c. Mengembangkan pola kolaborasi antara mahasiswa, dosen,
masyarakat dan pemerintah dalam kerja perubahan sosial;
d. Mewujudkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat ke arah yang
lebih berkeadilan dan humanis melalui kerja pemberdayaan yang
terukur dan berkelanjutan;
e. Mengembangkan ilmu-ilmu keislaman transformatif yang berbasis
pada persoalan-persoalan keumatan;
f. Mendorong terjadinya pengembangan dan peningkatan jiwa
kewirausahaan sosial pada masyarakat di Kabupaten Batang.
2. Tujuan Khusus
a. Terbangunnya pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan
IAIN Pekalongan dalam upaya percepatan pencapaian target SDG’s

1
melalui usaha bersama dalam meningkatkan ketahanan sosial,
ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi masyarakat pedesaan;
b. Terbangunnya model pengabdian masyarakat yang berorientasi pada
perubahan sosial dalam rangka peningkatan Indeks Desa
Membangun (IDM) kabupaten Batang sehingga bisa dijadikan
sebagai pusat pembelajaran bagi semua pihak, baik masyarakat,
pemerintah, Institusi Perguruan Tinggi, LSM maupun ormas;
c. Meningkatkan kualitas ketahanan sosial melalui peningkatan
pendidikan yang berkarakter dan terbangunnya solidaritas, toleransi
dan rasa aman di antara masyarakat;
d. Meningkatkan kualitas ketahanan ekonomi melalui peningkatan
produksi dan kualitas produksi, pengelolaan hasil, pengemasan dan
pemasaran hasil produksi;
e. Meningkatkan kualitas ketahanan lingkungan melalui penyadaran
akan pentingnya menjaga kualitas lingkungan, penyadaran terhadap
ancaman bencana dan optimalisasi pemanfaatan SDA;
f. Pengembangan ekonomi berbasis UMKM melalui penerapan IPTEK
dan peningkatan ketrampilan.

C. Sasaran dan Manfaat Program KKN


Sasaran KKN IAIN Pekalongan angkatan 44 Tahun 2018 adalah
institusi IAIN Pekalongan, mahasiswa, dosen, masyarakat dan pemerintahan.
Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan KKN ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi IAIN Pekalongan
a. Mendapatkan masukan bagi perbaikan penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi di IAIN Pekalongan;
b. Berkembangnya ilmu-ilmu keislaman transformatif di IAIN
Pekalongan;
c. Meningkatnya partisipasi dan peranan IAIN Pekalongan dalam
memecahkan problem keumatan;

2
d. Meningkatnya pola kemitraan antara IAIN dan pemerintah dalam
melaksanakan pembnagunan daerah.
2. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mampu menciptakan pola relasi sosial (relationship) baik
individual maupun kelompok yang mendorong proses terjadinya
transformasi sosial;
b. Mahasiswa terampil melakukan riset kritis atas situasi sosial
masyarakat, assesment kebutuhan masyarakat, pengambilan
keputusan, pemecahan masalah praktis, termasuk penanganan konflik;
c. Mahasiswa mampu men-set-up dan menciptakan perencanaan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat, termasuk didalamnya
pembuatan kebijakan, merancang struktur organisasi, merancang
strategi, negosiasi, lobby, legislasi, administrasi, serta mengorganisir
sumberdaya untuk keperluan program aksi; keberlangsungan
organisasi sosial ekonomi yang terintegrasi dengan sadar lingkungan,
termasuk di dalamnya perencanaan, pembuatan kabijakan, merancang
struktur organisasi, merancang strategi, negosiasi, lobby, legislasi,
administrasi serta mengorganisir sumber daya untuk keperluan
program aksi;
d. Mahasiwa mampu membangun kemampuan dan kapasitas kelompok
masyarakat, assesment dan analisa kebutuhan pelatihan, merancang
pelatihan, merumuskan kurikulum pelatihan, memfasilitasi proses
pelatihan monitoring dan evaluasi pelatihan.
3. Bagi Dosen
a. Mampu mendialogkan pengetahuan/doktrin dengan realitas sosial di
masyarakat;
b. Berkembangnya ilmu-ilmu keislaman transformatif sesuai dengan
keahlian bidang ilmu masing-masing;
c. Meningkatkan partisipasi dan peranan dosen dalam memecahkan
problem keumatan;

3
4. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat memperoleh pendampingan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, memahami kebutuhan dan memecahkan
masalah praktis yang dihadapi;
b. Terbangunnya pola relasi sosial (relationships) baik individual
maupun kelompok di masyarakat yang bisa mendorong proses
transformasi sosial;
c. Tercptanya organisai komunitas yang kuat, termasuk didalamnya
perencanaan, pembuatan kebijakan, merancang struktur organisasi,
merancang strategi, negosiasi, lobby, legislasi, administrasi, serta
mengorganisir sumberdaya untuk keperluan program aksi.
5. Bagi Pemerintah
a. Mempercepat proses pembangunan yang dilaksanakan pemerintah;
b. Terbantunya upaya percepatan pengembangan ekonomi;
c. Memperkuat kemitraan dan komunikasi timbal balik dengan IAIN
Pekalongan.

4
BAB II
PROFIL DESA

A. Gambaran Umum Desa


1. Keadaan geografis desa
a. Letak dan luas wilayah
Secara geografis Desa Bismo merupakan salah satu Desa di
Kecamatan Batang yang mempunyai luas wilayah mencapai 528,82 Ha.
Dengan jumlah penduduk 1.350 jiwa. Desa Bismo berada pada
ketinggian ± 1.100 mdpl dan curah hujan ± 2.052 Mm/th dengan rata-
rata suhu udara 18-26° celcius.
b. Batas wilayah
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Wonobodro, Sebelah
timur berbatasan dengan Desa Keteleng, Sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Gerlang, Sebelah barat berbatasan dengan Desa Gondang.
c. Luas wilayah
Jumlah luas tanah di desa Bismo seluruhnya mencapai 372,72
Ha dan terdiri dari tanah kering, tanah fasilitas umum, dan perkebunan
dengan rincian sebagai berikut:
1) Tanah Sawah: - Ha
2) Tanah Kering: 69,29 Ha
3) Tanah basah: - Ha
4) Tanah fasilitas umum: 18,94 Ha
5) Tanah Perkebunan : 284,49 Ha
d. Sumber daya alam
Sumber daya alam yang terdapat di Desa Bismo adalah:
1) Pertanian
Luas tanaman teh yaitu 27 Ha
2) Sungai
Jumlah sungai sebanyak 1 buah.

5
e. Orbitasi
Orbitasi atau jarak dari pusat-pusat pemerintahan:
1) Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 5 km
2) Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten : 41,5 km
f. Karakreristik desa
Desa Bismo merupakan kawasan pedesaan yang bersifat agraris,
dengan mata pencaharian dari sebagian besar penduduknya petani.
g. Iklim
Iklim Desa Bismo cenderung penghujan dengan tingkat curah
hujan 2052 Mm/th karena berada didataran tinggi dengan ketinggian
1.100 Mdl dengan suhu rata-rata 18-26OC.
h. Pola pengunaan tanah
Penggunaan tanah di Desa Bismo sebagian besar di peruntukkan
untuk tanah darat sedangkan sisanya untuk tanah kering yang
merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.
2. Keadaan demografis wilayah administrasif desa
a. Keadaan penduduk
Desa Bismo memiliki jumlah total penduduk 1.068 jiwa. Jumlah laki-
laki sebanyak 551 orang dan jumlah perempuan sebanyak 517 jiwa.
Sedangkan jumlah kepala keluarga 335 KK.
b. Tingkat pendidikan
Pada tingkat pendidikan dapat di klarifikasikan sebagai berikut
diantaranya yaitu:
1) Tidak atau belum sekolah sebanyak 290 jiwa.
2) Belum tamat SD/Sederajad sebanyak 159 jiwa
3) Tamat SD/Sederajad sebanyak 521 jiwa
4) SLTP/Sederajad sebanyak 71 jiwa
5) SLTA/Sederajad sebanyak 23 jiwa
6) Diploma I/II sebanyak 0 jiwa
7) Akademi/ Diploma III/ Sarjana Muda sebanyak 2 jiwa.
8) Diploma IV/ Strata I sebanyak 2 jiwa

6
9) Strata II sejumlah 0 jiwa
10) Strata III sejumlah 0 jiwa
c. Data jumlah dusun, RT, dan RW
1) Jumlah dusun : 2 Wilayah
2) Jumlah RW : 2 Wilayah
3) Jumlah RT : 7 Wilayah
3. Keadaan Sosial Desa
a. Kesehatan
Masyarakat Desa Bismo masih belum mengerti arti hidup sehat
seperti membuang sampah di sungai. Untuk angka kematian bayi
dan ibu relative kecil, dikarenakan Pos Kesehatan Desa (PKD) dan
bidan desa serta tenaga kesehatan secara rutin setiap bulan
melakukan kunjungan kunjungan/pengobatan dan selalu proaktif
serta peduli terhadap masalah kesehatan warga.
b. Pendidikan
1) Sekolah Dasar Negeri/sederajat : 1 buah
2) PAUD dan TK/RA : 1 buah
3) TPQ : 1 buah

c. Sarana Ibadah
1) Masjid Jami’ : 1 buah
2) Musholla/Langgar : 4 buah
4. Keadaan Sarana dan Prasarana Ekonomi Desa
a. Perekonomian Desa
Laju perekonomian masyarakat di Desa Bismo kurang stabil. Berbagai
perilaku usaha sangat sedikit mayoritas dari warga Bismo merupakan
buruh pemetik teh PT. Pagilaran dan peternak.
b. Kemampuan Keuangan Desa
Kemampuan keuangan desa masih mengandalkan bantuan dari
pemerintah dan PDAM yang mana sebagai pengelola sumber mata air

7
utama Desa Bismo. Sementara untuk pendapatan asli desa dan
bantuan pihak ketiga masih sangat kurang.
c. Prasarana dan Sarana Perekonomian Desa
1) Sarana Jalan
Jalan menuju Desa Bismo cukup mudah dijangkau dan
mudah dilalui kendaraan, karena manajemen pembangunan jalan
di Desa Bismo dapat dibilang terorganisir dan terlaksana dengan
baik.
2) Sarana Telekomunikasi dan Informasi
Dengan banyaknya yang memiliki alat telekomunikasi
seperti telepon genggam (HP), TV, radio, komputer berarti
menandakan bahwa masyarakat Desa Bismo dapat mengikuti
perkembangan zaman.
3) Sarana Perekonomian
Adapun lembaga ekonomi yag ada di Desa Bismo ini
diantaranya adalah GAPOTAN (Gabungan Kelompok Tani
Desa), rumah makan atau restoran, toko klontong, dll.
5. Keadaan Pemerintahan Desa
a. Pembagian Wilayah Desa Bismo
Wilayah yang berada di Desa Bismo terbagi menjadi 2 dusun, 2 RW, 7
RT dengan jumlah KK mencapai 335 KK.
No. DUSUN RT RW

1 Bismo Timur 3 2

3 Bismo Barat 4 1

8
b. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

DAFTAR PERANGKAT DESA


DESA PEGADEN TENGAH
No. Nama Jabatan
1 Agus Sugiarto Kepala Desa Bismo
2 Juono Sekertaris Desa
3 Karyono Kaur Pemerintahan
4 Nimah Kaur TU dan Umum
5 Misni Kaur Keuangan
6 Sarinah Kaur Perencanaan
7 Tarmadi Kasi Kesejahteraan
8 Silo Kasi Pelayanan
9 Kadri Kepala Dusun Bismo Timur
10 Turna Kepala Dusun Bismo Barat

B. Desa pada Masa Lalu


Pada masa lalu, Desa Bismo merupakan salah satu desa dengan
lingkungan yang asri dan bersih. Dimana desa memiliki 5 sumber mata air
yang saat itu kondisinya sangat jernih dan melimpah, sehingga bisa di
katakan sumber mata air tersebut menjadi sumber kehidupan yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Menurut keyakinan dari para sesepuh dan para peziarah yang datang ke
Bismo, barang siapa yang mandi di salah satu sumber mata air Bismo
menurut keyakinan akan cepat dikabulkan segala hajatnya, baik urusan jodoh
maupun rezekinya. Maka setiap peziarah yang datang ke makan para Auliyah
Sunan Bonang, Sunan Kalijaga diwajibkan sesuci atau mandi di Tuk Limo.
Dari keyakinan-keyakinan tersebut membuat masyarakat Desa Bismo
pada masa lalu lebih banyak yang memilih menimba ilmu dipondok pesantren

9
dari pada dilembaga pendidikan formal. Masyarakat berpendapat bahwa
pendidikan di pondok pesantren lebih utama karena disana anak-anak mereka
dapat mendapatkan pendidikan agama yang lebih baik dan dapat meneruskan
dan menjaga nama dan sejarah Bismo sebagai Desa dengan agama yang kuat,
sedang pendidikan umum kurang diperhatikan karena dianggap kurang
penting. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada masa lalu kesadaran
masyarakat Desa Bismo tentang pendidikan formal masih kurang.

C. Desa pada Masa Kini


Desa Bismo pada masa kini telah mengalami banyak perkembangan
yang pesat. Pendidikan di Desa Bismo sudah berkembang, hal ini dapat
terlihat dengan sudah berdiri beberapa sekolah, yaitu SD Bismo dan adanya
pendidikan kanak-kanak seperti RA, PAUD. Selain itu juga ada pendidikan
non-formal, seperti Madrasah Diniyah.Sedangkan perkembangan ekonomi
masyarakat Desa Bismo yaitu potensi dalam bidang perkebunan atau
pertanian yaitu terdapat banyak kebun kayu dan kebun teh.
Perkembangan sosial dan masyarakatnya, di Desa Bismo terdapat
berbagai kegiatan rutin keagamaan dan sosial seperti yasin tahlil, Fatayat NU,
Selapan, berzanji, Ansor, PKK, arisan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam
bidang teknologi Desa Bismo sudah memiliki jaringan internet di balai desa
dan terdapat beberapa titik tempat yang tersedia sinyal handphone untuk
mempermudah komunikasi. Kondisi jalan di Desa Bismo juga sangat baik,
semua akses jalan desa sudah di aspal baru. Terkait dengan sarana prasarana
lainnya, di Desa Bismo terdapat satu klinik desa yang digunakan oleh
masyarakat sebagai tempat berobat.
Akan tetapi kondisi lingkungan pada masa kini sangat berbeda dan
mengalami perubahan yang sangat drastis. Hal ini dapat dilihat dari kondisi
sungai pada masa kini yaitu adanya pencemaran sungai karena limbah rumah
tangga. Maraknya praktek pembuangan sampah sembarangan oleh sebagian
besar warga sekitar sangat merusak pemandangan dan habitat. Hal ini timbul
karena tidak tersedianya tempat pembuangan sampah dan sentra sampah di

10
Desa Bismo, sehingga warga lebih memilih untuk membakar dan membuang
sampah di sungai sebagai penyelesaian masalah sampah yang semakin
menumpuk.

D. Administrasi dan Pemerintahan Desa


1. Data Jumlah Penduduk
a. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis kelamin Jumlah
1. Laki-laki 551
2. Perempuan 517
Total 1.068

b. Jumlah penduduk berdasarkan kewarganegaraan


No. Kewarganearaan Jumlah
1. WNI 1.068
2. WNA -
Total 1.068

c. Jumlah agama/aliran kepercayaan


No. Karegori Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Islam 551 517 1.068
2 Kristen - - -
3 Katholik - - -
4 Hindu - - -
5 Budha - - -
6 Khongucu - - -
7 Lainnya - - -
Total 1.068

11
2. Mata pencaharian penduduk

Mata Pencaharian Penduduk Jumlah

Pensiunan 2
Pegawai Negeri Sipil 2
Pedagang 4
Petani/Pekebun 394
Industri 6
Karyawan Honorer 2
Buruh Harian Lepas 72
Buruh Tani/Perkebunan 7
Pembantu Rumah Tangga 1
Peternak Sapi/Kambing 38

3. Agama dan sarana peribadatan


Penduduk Desa Bismo secara keseluruhan beragama Islam. Jumlah
tempat peribadatan adalah 8 tempat dengan rincian 1 masjid dan 7
mushola.
4. Sarana dan prasarana
No. Jenis Barang/Bangunan Jumlah
1. Gedung Balai Desa 1
2. Meja Pingpong -
3. Lapangan Bulu Tangkus -
4. Lapangan Voli 1
5. Lapangan Sepak Bola 1
6. Masjid 1
7. Mushola 4
8. Puskesmas -
9. Posyandu 1
10. Apotek -

12
BAB III
PROFIL EKONOMI, SOSIAL, DAN LINGKUNGAN KOMUNITAS

A. Aset Komunitas
Aset komunitas merupakan aset yang ada dan dimiliki oleh
masyarakat yang ada di desa. Setiap desa memiliki aset masing-masing
dengan ciri khas dan daya tarik dari tiap-tiap desa. Untuk mendapatkan
gambaran mengenai bentuk-bentuk aset komunitas yang ada di setiap desa,
dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang diantaranya aset fisik, sumber
daya manusia, aset sosial, aset finansial, dan lingkungan.
1. Aset fisik merupakan aset dasar yang meliputi infrastuktur-infrastruktur
yang ada di setiap desa untuk digunakan dalam membantu masyarakat
mencapai kehidupan yang lebih baik. Aset fisik tersebut berupa
infrastruktur atau sarana yang ada di masyarakat antara lain: sarana
pendidikan, sarana kesehatan, pasar atau mol, keagamaan, olahraga,
perumahan, perhotelan, serta pabrik.
Tabel 3.1 Aset Fisik Desa Bismo

Aset Fisik Bentuk Infrastruktur Jumlah

Gedung PAUD 1
Sarana Pendidikan
Gedung SD 1
Sarana Kesehatan Polides 1
Masjid 1
Mushola 4
Sarana Keagamaan
TPQ 1
Madin 1
Lapangan Voli 1
Sarana Olahraga
Lapangan Sepak Bola 1

13
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilihat dari berberapa hal
seperti jumlah penduduk, perkembangan penduduk, tingkat pendidikan,
mata pencaharian penduduk.
Tingkat potensi sumber daya manusia yang ada di Desa Bismo
dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin, di Desa Bismo sendiri jumlah
laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perempuan. Jumlah
penduduk laki-laki sendiri sebanyak 551 orang, sedangkan untuk jumlah
penduduk perempuan sebanyak 517 orang. Potensi sumber daya manusia
tersebut juga dapat dilihat dari usia masyarakat Desa Bismo. Dari data
sekunder yang didapatkan maka dapat dilihat bahwa potensi sumber daya
manusia di Desa Bismo sangat besar, karena jumah penduduk di
dominasi oleh penduduk pada usia produktif yaitu pada usia 16-45 tahun
sebanyak 487 orang atau 45,59% dari jumlah penduduk. Potensi sumber
daya manusia yang ada di Desa Bismo menurut tingkat pendidikan
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masih rendah, karena tingkat
pendidikan penduduk Desa Bismo sebagian besar tamatan SD yaitu
sebanyak 521 orang. Dibawah ini merupakan data tamatan pendidikan
penduduk Desa Bismo antara lain:

Jenis Pendidikan Jumlah

Belum/ tidak tamat


290
sekolah
Tidak tamat
159
Sd/sederajat
Tamat SD/sederajat 521
SLTP/sederajat 71
SLTA/sederajat 23
Diploma I 0
Diploma II 0
Diploma III 2

14
Diploma IV/ Strata I 2
Strata II 0
Strata III 0

3. Aset sosial
Aset sosial sebagai sebuah kesatuan. Masyarakat memiliki nilai dan
norma yang mengatur hubungan satu sama lainnya. Hal tersebut dibentuk
sebagai upaya mempertahankan eksistensi dari suatu kelompok
masyarakat agar dapat bertahan di tengah modernisasi dan akulturasi
budaya. Masyarakat Desa Bismo mayoritas pemeluk agama Islam. Salah
satu kegiatan yang mengandung nilai Islami yang masih diterapkan yaitu
“Mujahadah”. Mujahadah merupakan bentuk kearifan logal yang
memadukan unsur keagamaan dengan unsur kesenian, mujahadah identik
dengan sholawat atas Nabi Muhammad SAW dengan musik
dengklungan. kegiatan ini rutin dilaksanakan perangkat desa setiap
malam selasa kliwon. Kegiatan lainnya yang ada di masyarakat adalah
tahlilah rutin yang dilakukan setiap RT, aktivitas kepemudaan melalui
organisasi Karang Taruna, IPNU-IPPNU, serta organisasi PKK. Selain
itu, aset sosial juga dilihat dari lembaga-lembaga kesenian lokal. Jenis
kesenian lokal yang dimiliki Desa Bismo adalah Lengger.
4. Aset finansial
Aset finansial merupakan aset dasar yang ada dan dimiiki
masyarakat yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan. Aset finansial dapat muncul dari dalam masyarakat dan
dari luar masyarakat desa setempat. Aset finansial yang muncul dari
dalam masyarakat yaitu kegiatan-kegiatan ekonomi yang dibentuk
berdasarkan kebutuhan, keinginan dan adanya partisipasi masyarakat
setempat, seperti koperasi, BUMdes, lumbung pangan, serta kelompok
arisan. Aset finanasial yang berasal dari luar masyarakat setempat antara
lain lembaga ekonomi yang beroperasi dari masyarakat, seperti adanya
pabrik-pabrik dan berbagai bank nasional.

15
Aset finansial yang ada di Desa Bismo sendiri berasal dari dalam
masyarakat desa, antara lain yaitu simpan pinjam berupa GAPOTAN
(Gabungan Kelompok Tani) dimana dikepalai oleh Bapak Syahri dengan
modal awal Rp. 100.000.000 yang dipergunakan untuk membantu
pengembangan dan pengelolaan dana. Selain itu terdapat pula MBK dan
Komsida, dimana kegiatan tersebut membantu masyarakat dalam
pemberian modal untuk pengembangan usaha. Kegiatan PKK Desa
Bismo juga menjadi aset finansial Desa Bismo dengan nominal Rp.
20.000.000.
5. Aset lingkungan
Aset lingkungan merupakan aset yang berdasarkan kepada sumber
daya alam yang ada di setiap desa, seperti sumber daya alam di sektor
pertanian, perkebunan dan sebagainya. Sumberdaya alam yang ada di
Desa Bismo saat ini ditentukan oleh pembangunan yang ada di desa.
Sumber daya alam yang ada di Desa Bismo yaitu sumber daya yang ada
disektor perkebunan dan sumber mata air. Perkebunan itu sendiri berupa
kebun teh dan kayu yang mendominasi. Sedangkan untuk sumber mata
air sendiri terdapat 3 tuk. Dari 3 tuk tersebut terdapat 1 tuk yang telah
dikelola oleh pihak PDAM Batang yaitu Tuk Limo. Sedangkan kedua tuk
yang masih secara keseluruhan milik desa yaitu tuk Pucong dan tuk
Mubalan.
6. Aset sosial
Aset sosial sebagai sebuah kesatuan. Masyarakat memiliki nilai dan
norma yang mengatur hubungan satu sama lainnya. Hal tersebut dibentuk
sebagai upaya mempertahankan eksistensi dari suatu kelompok
masyarakat agar dapat bertahan di tengah modernisasi dan akulturasi
budaya.
Aset sosial yang dimiliki oleh komunitas Desa Bismo masuk
kedalam konteks norma keagamaan. Dimana kearifan masyarakat dalam
beragama sangat dijunjung tinggi, salah satu bentuk kearifan yang
dijunjung tinggi yaitu dari kebiasaan melaksanakan kegiatan mujahadah

16
tiap hari selasa kliwon, dialeg dalam mengaji, dialeg bahasa daerah serta
masih ditemukan rumah-rumah yang di depan pintunya terpasang daun
yang bersimbol. Selain dari sisi keagamaan yang kental, dari sisi
kesenian juga cukup kental yaitu kesenian daerah lengger,

B. Mata Pencaharian Komunitas


Mata pencaharian merupakan suatu aktivitas usaha yang dilakukan
oleh kebanyakan orang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada banyak
bentuk yang dilakukan orang sebagai bentuk mata penccaha riannya.
Lingkungan dimana tempat mereka tinggal juga memberikan pengaruh yang
cukup besar mengenai karakteristik mata pencaharian yang dijalankan oleh
mereka, sepertipada daerah pedesaan dimana umumnya mereka hidup dengan
mengandalkan hasil agraris seperti bertani dan juga memanfaatkan sumber
daya alam yang ada dilingkungannya.
Di Bismo sendiri memiliki beragam mata pencaharian yang dapat
diklasifikasikan melalui tabel di bawah ini :

Mata Pencaharian Komunitas Jumlah

Pensiunan 2
Pegawai Negeri Sipil 2
Pedagang 4
Petani/Pekebun 394
Industri 6
Karyawan Honorer 2
Buruh Harian Lepas 72
Buruh Tani/Perkebunan 7
Pembantu Rumah Tangga 1
Peternak Sapi/Kambing 38

sistem mata pencaharian hidup masyarakat di Desa Bismo pada umumnya


adalah sebagai petani/pekebun yang memanfaatkan sumber daya alam yang

17
ada di Desa Bismo khususnya dataran tinggi yang mereka jadikan sebagai
tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari tabel dapat dilihat bahwa
jumlah petani/pekebun sebanyak 394 orang.

C. Pendapatan Komunitas
Pendapatan kominitas adalah sejumlah dana masukan yang diperoleh
dari aktifitas ekonomi suatu kelompok kerja tertentu. Dimana komunitas di
Desa Bismo yaitu petani/pekebun. Pendapatan setiap petani/pekebun perhari
kurang lebih 25 kilogram teh, setiap kilogram dihargai sebesar Rp 2000,00.
Jadi pendapatan perhari untuk seorang petani/pekebun sebesar Rp 50.000,00
dan pendapatan komunitas sebesar Rp 19.700.000,00 perhari untuk 394 orang
dalam komunitas petani/pekebun. Dari pendapatan komunitas tersebut secara
tidak langsung menyokong pendapatan Desa Bismo. Berikut uraian
pendapatan di Desa Bismo :
Pendapatan Asli Desa (PAD) Rp 6.000.000,00 (0,53%)
Dana Desa (DD) Rp 786.667.000,00 (69,19%)
Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Rp 20.912.542,00 (1,84%)
Alokasi Dana Desa (ADD) Rp 288.423.700,00 (25,37%)
Bantuan Keuangan Provinsi Rp 35.000.000,00 (3,08%)

D. Pengeluaran Komunitas
Pengeluaran komunitas adalah sejumlah anggaran untuk membiayai
kegiatan ekonomi suatu kelompok kerja tertentu untuk menghasilkan
keuntungan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengeluaran komunitas petani/pekebun antara lain :
a.) Biaya Bahan Baku (BBB)
Biaya Bahan Baku petani/pekebun yaitu pembelian bibit, pembelian
pupuk. Dimana bibit dan pupuk adalah bahan yang amat penting bagi
seorang pekebun.
b.) Biaya Operasional (BOP)

18
Biaya operasional berkenaan dengan biaya transportasi dan biaya upah
pekerja.
Pengeluaran tersebut berkontribusi terhadap pengeluaran Desa
Bismo, dimana pengeluaran Desa Bismo antara lain :
Pembinaan Kemasyarakatan Rp 16.912.542 (1,4%)
Pembangunan Desa Rp 786.667.000 (68,82%)
Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp 299.557.320 (26,20%)
Pemberdayaan Masyarakat Rp 40.000.000 (3,5%)
Sedangkan untuk pengeluaran satu bulan komunitas petani/pekebun :
Pendapatan Kotor Rp 50.000,00 x 394 orang Rp 19.700.000,00
Biaya-biaya :
Pembelian bibit Rp 1000.000,00
Pembelian pupuk Rp 2.500.000,00
Biaya buruh tani Rp 500,00 x 25kg x 394Rp 4.925.000,00
Jumlah Pengeluaran Komunitas (Rp 8.425.000,00)
Jumlah Pendapatan Bersih Komunitas Rp 11.275.000,00

E. Keahlian Komunitas
Desa Bismo memiliki berbagai macam komunitas dari
petani/pekebun, industri, peternak dan lain-lain. Dari berbagai macam
komunitas, komunitas yang paling dominan adalah petani/pekebun. Keahlian
petani/pekebun antara lain yaitu Pertama, keahlian petani/pekebun dalam
memilih bibit. Petani/pekebun harus pandai dalam pemilihan bibit. Dimana
bibit yang digunakan harus bibit yang baik, dari bibit baik akan menghasilkan
hasil yang baik dan unggul.
Kedua, keahlian petani/pekebun dalam penggunaan pupuk. Pupuk
adalah salah satu kebutuhan yang dapat menunjang kuantitas dan kualitas
hasil. Pemilihan pupuk yang baik yaitu yang sesuai dengan jenis tanah, jenis
bibit dan sesuai dengan anggaran agar hasil tanaman bisa dioptimalkan.
Pemberian pupuk juga harus sesuai kebutuhan. Pemberian pupuk yang sedikit

19
ataupun terlalu banyak dapat berpengaruh terhadap tumbuhan dan
pengeluaran.
Ketiga, kepandaian petani/pekebun dalam menganggarkan biaya.
Petani/pekebun juga harus pandai dalam anggaran biaya. Sebab,
pengganggaran harus benar-benar diperhitungkan. Usaha yang baik diawali
dengan pengganggaran yang seimbang. Jika anggaran melebihi jumlah
pendapatan, bisa dikatakan usaha tersebut tidak sehat dan akan menuju
kepada kejatuhan usaha.
Keempat, kepandaian petani/pekebun dalam pemasaran produk.
Pemasaran produk amatlah penting, sebab dari semua kegiatan usaha yang
paling penting adalah bagaimana cara kita dapat memperkenalkan produk
kepada calon konsumen serta cara kita agar dapat mendorong calon
konsumen untuk mencoba produk yang kita produksi. Pemasaran disini
berkaitan dengan hasil pertanian/perkebunan ke tengkulak. Sebab jika
pemasaran terhambat, ini akan merugikan karena hasil pertanian/perkebunan
rawan busuk dan jika busuk otomatis akan merugi.

20
BAB IV
REALISASI KEGIATAN
A. Kegiatan Primer
1. Bentuk Kegiatan
Kegiatan primer pada Tim KKN Desa Bismo ini mengusung
suatu tema besar, yaitu pengolahan sampah. Pemikiran mengenai kegiatan
primer ini berdasarkan Asesment yang telah dibuat dan dirancang pada
awal. Pengolahan sampah di Desa Bismo ini merupakan suatu awal
permulaan pengolahan sampah, disebabkan Desa Bismo masih sangat
kurang kesadaran akan kebersihan lingkungan dan ditambah lagi tidak
adanya sarana ataupun fasilitas sedikitpun mengenai pengolahan dan
pengorganisasian sampah.
Pengolahan sampah yang diusung sebagai permulaan di Desa
Bismo adalah kebersihan lingkungan, dengan membersihkan selokan,
sungai kecil dan pekarangan rumah warga, melalui kerja bakti bersama
para pemuda Bismo dan melalui Lomba kebersihan antar RT.
Kegiatan kebersihan yang sudah dilakukan menghasilkan
banyak sekali sampah. Hal ini membuat problem baru dikarenakan desa
Bismo tidak ada sama sekali sarana pembuangan sampah, baik itu sentra
sampah, apa lagi alat pengangkut.
Sebagai awal kegiatan sebagai pemancing warga agar
membuang sampah ditempatnya yaitu dengan kegiatan Tim KKN Bismo
menyediakan 30 tong sampah yang disebar di tempat tempat sentral
pembuangan sampah liar. Seiring berjalanya waktu menumpuknya
sampah membuat Tim KKN melakukan trobosan dengan memanggil
pemateri dari Pekalongan yang merupakan seorang Komandan banser
yang sekaligus sebagai Aktivis Kebersihan dan pemanfaatan Sampah.
Materi yang disampaikan banyak hal, tetapi yang diterapkan
di desa Bismo masihlah 2 terobosan, karena sebagai bibit yang mengawali
dari Awal.

21
1) Ecobriks
Ecobriks merupakan Suatu terobosan yang memanfaatkan
Sampah Plastik yang tidak bisa terurai dengan menggunakan Botol
minuman bekas, aksi yang dilakukan adalah dengan memasukan
sampah Plastik kering kedalam botol minuman bekas sampai penuh
dan dengan kapasaitas Minimal 200 gram. Hal ini penentuan berat 200
gram bertujuan agar hasil yang didapatkan botol Plastik dengan
kekuatan yang Kuat pada saat dibuat suatu Kreasi seni apapun itu
bentuknya.
Kegiatan pengumpulan sampah plastik ini dipelopori KKN
dengan menggandeng para pemuda Bismo yang penuh dengan
semangat dan ke ikhlasan, demi menjaga kebersihan Lingkungan,
ditambah lagi desa Bismo merupakan suatu desa sebagia satu satunya
Pemasok sumber Air bersih se Kabupaten Batang, dikarenakan PH
Mata Air didesa Bismo tertinggi di Kabupaten Batang.
2) Pengolahan sampah organik yang dibuat Pupuk
Pengolahan sampah organik ini merupakan langkah kedua
yang dilakukan untuk mengantisipasi menumpuknya sampah organik
yang dibuang di sungai atupun di jurang jurang. Aksi dari pengolahan
sampah organik ini diawali dengan mencari lahan untuk penampungan
sampah organik, hal ini Bapak Carek Juono berperan aktif dalam
menyediakan lahan milik pribadinya untuk tempat penampungan dan
pengolahan sampah organik.
Sekali lagi pemuda Bismo berperan serta dalam pelaksanaan
pengolahan sampah organik ini, baik dari mempersiapkan tempat yang
dari awal membersihkan serta menggali Lubang untuk pembuatan
pupuk dari sampah organik ini.
2. Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan dari pengolahan sampah ini memanglah
belum terlihat secara maksimal, tetapi masihlah menumbuhkan bibit-bibit
awal dalam pengolahan sampah, seperti halnya yang disampaikan pada

22
poin pertama tadi, hasil kegitan yang didapatkan secara nyata di lapangna
adalah dengan diadakanya progam ecobrik, pengumpulan sampah plastik
kering yang dimasukan kedalam botol minuman bekas dengan takaran
200 gram, untuk dijadikan kreasi seni ataupun suatu hal yang bermanfaat.
Pembuatan ecobrik ini diketuai oleh pemuda Bismo yaitu
Bowok. Sedangkan utuk sentral pengumpulan ataupun penampungan
ecobrik yang telah selesai ditempatkan di salah satu rumah pemuda
Bismo, yaitu Bowok. Sedangkan untuk Ketua Pengorganisasian
pengolahan sampah ini di ketuai oleh Rusmanto.
Pembuatan ecobrik ini dilakukan setiap pagi dan sore hari
oleh para Pemuda yang berkeliling kampung dengan memunguti sampah-
sampah plastik. Pada pelaksanaanya terdapat plastik yang kering dan
basah, disinilah tantangan dari terobosan ecobrik ini. Setelah pemungutan
sampah plastik yang kering langsunglah dibuat ecobrik, tetapi untuk
sampah Plastik yang basah ini ditampung terlebih dahulu lalu di cuci
bersih dan dikeringkan, lalulah dibuat ecobrik dengan berbai ukuran, dari
botol kecil, sedang dan besar.
Langkah selanjutnya untuk ecobrik yang telah dikumpulkan
adalah direncanakan untuk dibuat sebuah kreasi yang bermanfaat, baik itu
perabot rumah tangga, baik itu kursi ataupun yang lainya dan dibuat
sebuah gapura, sebagai pintu gerbang utama masuk Desa Bismo.
Sedangkan untuk pengolahan sampah Organik ini dilakakun
suatu terobosan seperti yang sudah berjalan di desa-desa berkembang,
yaitu dengan dibuat sebagai pupuk. Pembuatan pupuk dari sampah
organik ini merupakan suatu langkah awal dan dalam tahap mecoba, baik
dari tempat dan sarana serta skill yang ada, merupakan hasil dari respon
spontanitas pemuda Bismo yang di dapat dari Pemateri yang didatangkan
oleh Tim KKN. Pembuatan pupuk dari sampah organik ini dimulai
dengan pembersihan lahan, serta pembuatan 3 Lubang Besar untuk
penimbunan dan pengkomposan sampah organik, baik itu sampah rumah
tangga maupun sampah alam.

23
Dibuatnya 3 lubang besar ini bukanlah tanpa rancangan.
Tetapi sudah dengan pemikiran dan pertimbangan yang ada. Dari 3
lubang besar ini akan cepat terisi sampah organik dari masyarakat,
dikarenakan Desa Bismo belum ada sama sekali sarana tranportasi
pengangkut sampah agar ditampung di TPS Utama, sehingga
mengakibatkan cepetanya penumpukan sampah organik ini. Ditambah
lagi dengan proses pengkomposan sampah organik ini diakukan selama 3
minggu, sehingga diharapkan, dengan adanya 3 Lubang ibi bisa dipanen
secara rutin dan bergantian dari adanyan 3 Lubang tersebut.
Selain itu juga Tim KKN Desa Bismo telah mengirimkan
surat permohonan fasilitas transportasi dan bantuan tong sampah ke Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Batang, guna mempermudah jalannya
kegiatan pengelolaan sampah yang ada di Desa Bismo.
3. Tindak Lanjut
Untuk tindak lanjut yang dilakukan Tim KKN Desa Bismo
mengenai pengolahan sampah ini adalah dengan pemantauan secara
berkala dan rutin satu bulan ataupun dua Bulan sekali Oleh Tim KKN
yang bekerja sama dengan Tim Aktivis Banser Pecinta Lingkungan dari
Kabupaten Pekalongan.
Sudah ada rencana tersendiri dari Aktivis Banser Pecinta
Lingkungan setelah lebaran Idhul Fitri yang mana akan melakukan
kunjungan dan pemantauan perkembangan dari progam Ecobrik dan
pembuatan pupuk di Desa Bismo oleh Tim KKN dan Tim Aktivis
kebersihan Lingkungan dari Banser kabupaten Pekalongan.
Selain itu semua tindak lanjut yang semoga saja terealisasi
dengan baik, yaitu bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Batang, yang bertujuan agar Desa Bismo bisa di jamah oleh
truk dari DLH untuk mengangkut sampah yang berlebihan, agar tidak
bertumpuk dan menimbun, sehingga mencemari lingkungan disekitarnya.

24
B. Kegiatan Skunder
Kegiatan yang di lakukan oleh tim KKN desa Bismo meliputi:
1. Bidang Keagamaan
a. Bentuk Kegiatan
Keikutsertaan tim KKN Bismo dalam mengikuti kegiatan keagaaman
yaitu:
1) Mujahadah
Kegiatan yang diikuti oleh Tim KKN adalah Mujahadah.
Kegiatan rutin ini dilaksanakan pada satu bulan sekali pada tiap
malam selasa kliwon. Kegiatan tersebut terbagi antara kegiatan
mujahadah untuk para perangkat dan untuk masyarakat biasa.
Kegiatan yang dilakukan oleh para perangkat desa dilakukan
bergilir di setiap rumah perangkat desa, serta di iringi pula dengan
alat musik tradisional yaitu biasa disebut dengan dengklungan.
2) Selapanan
Kegiatan rutin selanjutnya yang diikuti oleh Tim KKN
adalah selapanan. Kegiatan rutin tersebut di laksankan setiap sabtu
pahing pada tiap bulannya, dan bertempat di Masjid Al Huda desa
Bismo. Kegiatan tersebut terdiri dari pembacaan tahlil, ceramah,
dengklungan, dan doa yang dipimpin tokoh masyarakat yang
sudah sepuh.
3) Tahlilan
Kegiatan yang diikuti oleh Tim KKN adalah Tahlilan rutin.
Kegiatan tersebut dilaksanakan rutin pada setiap minggunya pada
malam jumat. Kegiatan tahlilan yang dilaksanakan ini, dibagi
menjadi tahlilan ibu-ibu dan tahlilan bapak-bapak untuk setiap
RTnya. Untuk tahlilan ibu-ibu dilaksanakan pada kamis sore,
sedangkan tahlilan bapak-bapak dilaksanakan pada ba’da isya’.
4) Pengajian
Kegiatan yang diikuti Tim KKN selanjutnya adalah
pengajian. Pengajian yang dilaksanakan adalah pengajian yang

25
rutin dalam rangka Maulid Nabi yang dilaksanakan pada tiap
tahunnya.
5) Istighosah
Kegiatan yang diikuti tim KKN selanjutnya adalah
Istighosah. Kegiatan Istighosah ini merupakan kegiatan rutin yang
biasanya dilaksanakan menjelang Ujian Nasional Sekolah Dasar.
Kegiatan tersebut di ikuti seluruh siswa kelas VI, guru dan para
wali murid kelas VI. Yang dipimpin oleh salah satu tokoh agama
Desa Bismo.
b. Hasil Kegiatan
Hasil dari semua kegiatan keagamaan yang telah ada di Desa Bismo
ini ialah semakin erat terjalinnya tali persaudaraan antara warga satu
dengan warga lainnya, karena dari semua kegiatan yang ada
melibatkan warga dalam melangsungkan kegiatan.
c. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang diharapkan pada kegiatan ini adalah supaya warga
desa Bismo selalu menjaga dan melestarikan berbagai kegiatan
budaya yang ada di desa Bismo, seperti acara yang telah disebutkan di
atas seperti dengklungan, selapanan.
2. Bidang Pendidikan
a. Bentuk Kegiatan
1) Bimbel
Kegiatan yang dilakukan oleh bidang pendidikan ialah
bimbingan belajar. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada setiap hari
senin dan selasa setelah pulang sekolah dan ba’da isya. Kegiatan
tersebut diikuti oleh para anak-anak SD Negeri Bismo dan anak-
anak sekitar posko KKN.
2) Mengajar PAUD, SD, TPQ, Dan MADIN
Kegiatan membantu di PAUD Wukir Sari yang berada di
RT 06 RW 02, dilakukan pada hari Senin dan Selasa pada tiap
minggunya. Kegiatan tersebut di mulai dari jam 08.00-10.00 WIB.

26
Kegiatan membantu di SD Negeri Bismo yang berada di
RT 06 RW 02 yang merupakan satu-satunya sekolah dasar yang
ada di Desa Bismo.Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Kamis
dan Jumat pada tiap minggunya. Kegiatan tersebut di mulai dari
jam 07.00-10.00 WIB. Untuk Tim KKN mendapat amanat sendiri
dari sekolah untuk mengajar kelas 1 sampai kelas 5.
Selain itu bentuk kegiatan yang dilakukan Tim KKN ialah
mengajar TPQ Az Zahro dan Madrasah Roudhatul Atfal yang
berada di RT 05 RW 02. Kegiatan mengajar TPQ dilakukan
setelah sholat Ashar sekitar jam 16.00- 17.00 WIB. Sedangkan
untuk Madrasah sendiri, kegiatan mengajar dilakukan setelah
sholat maghrib tepat dan dilanjutkan dengan sholat isya’
berjamaah. Untuk Tim KKN mengajar Jilid 1-6 untuk TPQ,
sedangkan mengajar Al-Qur’an teruntuk Madrasah yang diajarkan
kepada anak-anak di desa Bismo. Untuk sistem mengajarnya di
bagi menjadi beberapa kelompok sesuai tingkatannya.
b. Hasil Kegiatan
1) Bimbel
Hasil yang dicapai dari kegiatan bimbel ini yaitu anak-anak
menjadi bersemangat dalam belajar, memanfaatkan waktu luang
untuk belajar bersama teman-temannya setelah pulang sekolah dan
pada malam harinya. Selain itu juga menambah keakraban antara
anak satu dengan anak lainnya.
2) Mengajar PAUD, SD, TPQ, Dan MADIN
Hasil yang dicapai dari kegiatan membantu PAUD Wukir
Sari Desa Bismo ini dapat memberikan pengalaman baru dalam
mengajar bagi Tim KKN khususnya dalam bidang pendidikan
anak usia dini, yang memberi kami pengalaman dalam
menghadapi anak-anak. Serta dapat mengamalkan ilmu kepada
anak-anak di PAUD.

27
Kemudian untuk hasil yang dicapai dari kegiatan
membantu mengajar di SD Negeri Bismo ini dapat memberikan
pengalaman bagi teman-teman KKN yaitu bagaimana cara
menghadapi anak-anak usia di atas usia anak-anak PAUD yang
cenderung aktif sekaligus menambah wawasan pengetahuan
kepada para siswa.
Selanjutnya hasil yang dicapai dari kegiatan mengajar
mengaji di TPQ dan MADIN desa Bismo adalah dengan adanya
Tim KKN mengajar mengaji sangatlah baik, karena anak-anak
dilingkungan sekitar menjadi sangat bersemangat untuk belajar
mengaji.
c. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang diharapkan dari kegiatan ini adalah para orang
tua akan terus memberikan motivasi kepada anak-anak Desa Bismo
agar terus mempunyai semangat tinggi dalam belajar dan mengaji.
Serta diharapkan untuk anak-anak yang telah lancar dan baik dalam
mengaji untuk dapat mengajarkan kepada anak-anak yang belum
mahir dalam membaca.
3. Bidang Sosial
a. Bentuk Kegiatan
1) Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)
Kegiatan yang dilakukan Tim KKN pada bidang sosial salah
satunya adalah pembentukan kembali PKK (Pemberdayaan Kes)
yang telah lama vakum.
2) Posyandu
Posyandu merupakan salah satu program kerja yang ada dalam
PKK. Kegiatan Posyandu dilakukan di balai desa Bismo yang di
laksanakan oleh ibu-ibu PPK dan dibantu oleh Tim KKN
khususnya perempuan. Kegiatan posyandu merupakan kegiatan
rutin yang dilakukan 2 kali dalam tiap bulannya. Kegiatan tersebut
dilakukan setiap tanggal 21 dan 26. Kegiatan yang dilakukan dalam

28
posyandu adalah menimbang berat bayi, batita dan ibu hamil yang
mana kegiatan tersebut di laksanakan setiap tanggal 21. Adapaun
pada setiap tanggal 26 posyandu yang dikhususkan untuk para
lansia, yang mana kegiatan tersebut dilakukan dengan bertujuan
untuk memeriksakan kesehatan dan meminta obat untuk sakit yang
dirasakannya.
3) Pembentukan kembali Karang Taruna
Kegiatan yang selanjutnya di lakukan oleh Tim KKN ialah
pembentukan kembali Karang Taruna Desa Bismo. Yang mana
Karang Taruna di desa tersebut sudah lama vakum dan telah lama
pula belum adanya regenerasi dalam kepengurusannya.
4) Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah merupakan salah satu program dari Tim KKN.
Yang mana program dalam peengelolaan sampah Tim KKN
menggandeng Pemuda Bismo dalam proses pengelolaan sampah.
Kegiatan pengelolaan sampah salah satunya dengan Ecobrik.
Ecobrik adalah proses pemilahan plastik dengan memasukkannya
ke botol plastik. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari di pagi dan
sore hari.
b. Hasil Kegiatan
1) Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)
Dari hasil yang telah dilkukan dari kegiatan PKK ialah telah
terbentuk struktur dan kepengurusan yang baru. Yang mana dalam
kepengurusan yang baru ini diharapkan para anggota baru dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
2) Posyandu
Hasil dari kegiatan Posyandu yang rutin di adakan pada tiap
bulannya ialah dapat terdeteksinya secara dini bagi bayi, batita,
dan balita, ibu hamil daan bahkan lansia-lansia yang memiliki
penyakit, baik berbahaya maupun tidak berbahaya di Desa Bismo.

29
3) Pembentukan Karang Taruna Kembali
Hasil yang di capai dari kegiatan pembentukan karang taruna
kembali ialah para anggota yang telah ada saat ini telah kembali
aktif dalam keikut sertaan kegiatan yang beru saja di rintis oleh
Tim KKN yaitu dalam hal pengeloaan dan pengorganisasaian
sampahsalah.
4) Pengelolaan Sampah
Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengelolaan sampah ialah
sudah mulai adanya kesadaran pengelolaan sampah, khususnya
dalam kegitan Ecobrik yang mana kegiatan tersebut pengumpulan
plastik yang telah tidak gunakan yang dimanfaatkan kembali
untuk di masukkan ke dalam botol plastik. Yang mana setelah
terkumpul banyak botol yang telah terisi plastik dapat
dimanfaatkan menjadi kreasi.
c. Tindak Lanjut
1) Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK)
Tindak lanjut dari kegiatan PKK yang telah di bentuk kembali di
Desa Bismo ini, ialah diharapkan ada pertemuan-pertemuan rutin
yang diadakan untuk tiap bulannya. Dan dapat berjalannya
program kerja yang telah ada.
2) Posyandu
Tindak lanjut dari kegiatan Posyandu yang ada di Desa Bismo
ialah diharapkan akan terus berjalan di tiap bulannya demi
kesehatan dan kebaikan warga desa Bismo.
3) Pembentukan Karang Taruna Kembali
Tindak lanjut dari kegiatan tersebut ialah diharapkan para anggota
terus aktif dalam kegiatan yang telah ada. Dan akan berlanjut ke
giatan-kegiatan yang selanjutnya.
4) Pengelolaan Sampah
Tindak lanjut dari pengelolaan sampah yang mulai berjalan, yaitu
pengelolaan melalui Ecobrik terutama untuk sampah non organik.

30
Sedangkan untuk sampah organik Tim KKN bersama Pemuda
Bismo membuat lubang sampah yang digunakan untuk membuat
pupuk yang berasal darisampah organik. Selain itu pula akan
adanya tempat atau sentra untuk penampungan sampah.
4. Bidang Ekonomi
a. Bentuk Kegiatan
1) Pelatihan dan Pengelolaan Sampah
Dari kegiatan adanya pelatihan dan pengelolaan sampah ialah Tim
KKN mendatangkan pemateri yang merupakan Aktivis Banser
Pecinta Lingkungan dari Kabupaten Pekalongan. Yang mana
kegiatan tersebut dihadiri oleh para Pemuda Bismo.
2) Hasil Kegiatan
Hasil dari adanya pelatihan dan pengelolaan sampah yang
dilakukan oleh Tim KKN bersama Aktivis Banser Pecinta
Lingkungan ialah pemuda mulai dapat menerapkan materi yang
telah di sampaikan oleh pemateri yaitu dapat memilah sampah
organik maupun sampah anorganik. Yang mana dari sampah
anorganik tersebut para pemuda bersama Tim KKN melakukan
kegiatan Ecobrik. Sedangkan untuk sampah organik bersama-
sama membuat pupuk yang dihasilkan dari sampah organik.
3) Tindak Lanjut
Dari adanya kegiatan yang telah berlangsung, tindak lanjut yang
selanjutnya ialah pembuatan sentra sampah. Yang mana sentra
tersebut dapat dimanfaatkan guna menampung sampah-sampah
yang telah terkumpul di Desa Bismo. Selain itu pula dari pihak
pemateri sendiri akan mengadakan monitoring terhadap kegiatan
Ecobrik yang baru saja di mulai oleh para pemuda.

31
C. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Pemda/Dinas/Instasi
Pertisipasi masyarakat dalam kegiatan ini sangat baik, dan antusiasnya
sangat besar karena sebenarnya kegiatan ini adalah ide yang sama antara Tim
KKN dan masyarakat Desa Bismo. Sehingga, dalam setiap tahapan kegiatan
mereka selalu ikut berpartisipasi. Seperti, mengecat tong sampah,
membagikan tong sampah ke setiap bagian desa, ikut meninjau lokasi sentra
sampah, membuat sentra sampah organik untuk dijadikan sebagai pupuk.
Selain itu, di sela-sela waktu mereka menyempatkan untuk mensosialisakian
program Ecobriks dari hasil pelatihan yang diselenggarakan oleh Tim KKN
44 Bismo.
Partisipasi masyarakat dalam bidang keagamaan sangat
membanggakan, karena antusias dari para warga sangat besar tidak ghanya
dari ibu-ibu, atau bapak-bapak bahkan pemuda dan anak-anak pun juga ikut
dalam kegiatan keagamaan. Seperti, mujahadah, selapanan, tahlilan di sertiap
masing-masing RT, pengajian, dan istighosah.
Selain itu pula, partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan
sangat baik. Karena masyarakat lebih suka anak-anak menghabiskan
waktunya untuk belajar daripada untuk bermain.
Dalam bidang sosial dan ekonomi, masyarakat juga ikut andil dalam
mensukseskan program kerja KKN sebab tanpa partisipasi dari masyarakat
maka program kerja tidak akan berjalan. Bentuk program kerja dalam bidang
sosial antara lain, menghidupkan kembali PKK, menghidupkan kembali
Karang Taruna, dan pengolahan sampah.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dalam kegiatan pengolahan sampah: semangat dari
masyarakat terutama dari komunitas karang taruna. Sehingga, dari Tim KKN
juga ikut bersemangat mendampingi setiap kegiatan yang di lakukan.
Sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan tersebut: susahnya sinyal,
sehingga kurangnya koordinasi. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat sampah.

32
Faktor pendukung dalam bidang keagamaan diantaranya: sifat agamis
dari setiap masyarakat, dan tokoh agama yang sangat berpengaruh dalam
setiap kegiatan keagamaan yang ada di Desa Bismo. Sedangkan faktor
penghambat lebih pada sifat pribadi masing-masing.
Faktor pendukung dalam bidang pendidikan diantaranya: semangat
anak-anak Desa Bismo yang tinggi dalam mengikuti bimbingan belajar ini
menjadikan Tim KKN ikut bersemangat dalam memberikan bimbingan
belajar. Sedangkan faktor penghambat dari bidang pendiidkan ialah tempat
dan waktu yang terbatas membuat salah satu faktor penghambat dalam
kegiatan bimbingan belajar.
Faktor pendukung dalam bidang sosial dan ekonomi diantaranya
semangat tinggi untuk merubah desa menjadi lebih baik. Sedangkan dari
faktor penghambatnya ialah belum sepenuhnya semangat tinggi dimilki oleh
setiap warga.

33
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Pekalongan merupakan
implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Ini artinya bahwa
kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran dalam mengatasi masalah dan
pemenuhan umat, dan proses perubahan sosial kegamaan.
Adapun program utama dari KKN Berbasis Prodi Angkatan 44
yaitu menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah melalui
pendidikan sosial. Sedangkan, program tambahan dari Tim KKN Berbasis
Prodi Angkatan 44 mengambil dari beberapa bidang diantaranya bidang
keagamaan dengan program: mengikuti pengajian rutinan seperti tahlil,
fatayat, muslimat dan kesenian dengklungan yang diadakan di rumah warga.
Bidang pendidikan dengan program: mengadakan bimbingan belajar setiap
seni-rabu dan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan formal maupun
informal (PAUD, SD, TPQ & MADIN). Kemudian bidang sosial dengan
program: menghidupkan kegiatan PPK Bismo, menghidupkan kembali
Karang Taruna Desa dalam bidang olahraga yaitu gotong royong dalam
membuat lapangan bola Voli, penanggulangan sampah dan penyuluhan
tentang pendidikan sex bagi remaja Bismo. Dan dalam bidang ekonomi
dengan program: mengembangkan potensi wisata Desa Bismo.
Program-program tersebut adalah program yang telah terealisasi di
Desa Bismo. Adapun kegiatan-kegiatan di atas tentunya ada faktor
penghambat dan pendukung yang telah di jelaskan di masing-masing bidang
di atas.
Oleh karenanya, kegiatan diatas diharapkan dapat direspon dengan
baik oleh siapapun dan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Begitu juga
dengan proses di dalamnya, harus disadari bahwa kegiatan ini bukan saja
sebagai program akademik yang merupakan syarat kelulusan. Akan tetapi
kegiatan ini perlu dipandang sebagai sebuah kegiatan yang memiliki tujuan

34
lebih jauh dari itu. Sehingga dalam menjalankannya mahasiswa benar-benar
melakukan dengan sepenuh hati sesuai dengan tujuan diadakannya KKN dan
menjadi peran moral mahasiswa sebagai agen perubahan sosial.

B. Saran
1. Saran Kepada Lembaga IAIN Pekalongan dan Panitia
Harapan Tim KKN, pada daerah yang telah dijadikan lokasi
KKN dikelola secara sistemik oleh lembaga bersama pemerintah desa
setempat dengan menerjunkan peserta KKN rutin dalam beberapa periode
hingga dirasa beberapa program prioritas dapat terlaksana dengan baik
yang terkelola secara berkesinambungan oleh peserta-peserta KKN
berikutnya dengan misi yang sama. Sehingga tidak perlu mengedepankan
bermacam-macam misi yang hanya berlangsung sepintas tapi tidak dapat
meninggalkan manfaat yang berarti.
Fasilitas yang menjadi hak peserta KKN sebaiknya lebih
ditingkatkan kualitasnya seperti pengantaran peserta KKN menuju lokasi
KKN. Pemberian dana stimulant dari LP2M sebaiknya diberikan pada
awal kegiatan KKN. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan program-program yang akan dilaksanakan.
Dalam sosialisasi mengenai register seharusnya di lakukan
ketika pembekalan KKN secara rinci supaya ketika pelaksanaan KKN
tidak terjadi perbedaan pendataan seperti yang telah terjadi di KKN 44
tahun 2018.

2. Saran Kepada Aparat Pemerintah Lokasi KKN


Secara Khusus, pemerintah desa hendaknya turut serta
mendukung dan merealisasikan program kerjasama dengan lembaga yang
kami harapkan, sehingga dapat menjadi sumbangsih dan peran serta
pengabdian mahasiswa dan perguruan tinggi agar menjadi pionir
pemberdayaan masyarakat berbasis Prodi.

35
Demikian halnya pada program-program yang telah berjalan,
kita berharap agar semua kegiatan positif yang telah terbangun dapat
ditindak lanjuti dan terus dikembangkan agar berjalan secara berkelanjutan
bagi kemaslahatan masyarakat luas.

3. Saran kepada Peserta KKN


a. Peserta KKN hendaknya tetap menjaga kekompakan dan keharmonisan.
b. Peserta KKN diharapkan mampumenjaga tali silaturrahim yang selama
ini terjaga dengan baik.
c. Peserta KKN hendaknya mampu menunjukkan peran dan manfaatnya.
d. Peserta KKN diharapkan mampu mengaplikasikan program-program
yang ada untuk di terapkan di desa masing-masing.

4. Saran/Rekomendasi bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)


a. DPL dapat menambah frekuensi kunjungan kemasing-masing
kelompok bimbingannya, mengingat banyak hal yang sesungguhnya
perlu di komunikasikan.
b. Kehadiran DPL tidak hanya untuk memenuhi target yang tercantum
dalam buku pedoman saja tetapi juga dengan harapan dapat benar-benar
memberikan bimbingan dan masukan-masukan agar kelompok
bimbingannya bisa melaksanakan tugas dengan baik.
c. DPL juga perlu mengenal lebih jauh para anggota kelompok
bimbingannya agar dalam memberikan penilaian seobjektif mungkin.

36

Anda mungkin juga menyukai