Oleh :
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Berbasis Kearifan lokal ditinjau dari sejarah, budaya dan adat istiadat
Diketahui oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan Pelaksanaan Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Atau KKN yang
kami lakukan adalah di Desa Sungai Beras-Beras, kexamatan Lubuk Batu Jaya,
Kabupaten Indragiri Hulu. Pada kesempatan ini kami tidak lupa pula untuk
menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang mendalam kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan demi terselesaikannya isi
laporannya ini yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag. selaku Rektor Universitas Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau (UIN SUSKA Riau).
2. Bapak Prof. Dr. Leny Nofianti. MS, SE, M.Si. Ak selaku Ketua Panitia KKN
UIN SUSKA Riau Angkatan 46 tahun 2022.
3. Bapak Candra Jon Asmara, S.Sos, M.Si. selaku Dosen Pembimbing KKN
Angkatan 46 Tahun 2022 wilayah Kecamatan Lubuk Batu Jaya
4. Bapak Armin, S.Ag. selaku camat Lubuk Batu Jaya yang telah membantu
jalannya KKN UIN SUSKA Riau.
5. Bapak Agus Sudriawan selaku Kepala Desa Sungai Beras-Beras, Kecamatan
Lubuk Batu Jaya beserta jajaran kepengurusannya.
6. Bapak-bapak Kepala Dusun serta seluruh perangkat desa, Ibu-ibu PKK, Para
Alim ulama, tokoh Masyarakat serta para Pemuda/i Desa Sungai Beras-Beras
dan lainnya.
7. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa KKN UIN SUSKA Riau Angkatan 46
Tahun 2022.
ii
Selanjutnya kami menyadari bahwa dalam isi laporan KKN ini masih
banyak terdapat kekurangan baik dari isi penulisan maupun sistematika laporan
ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan isi laporan ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
Profil Mahasiswa KKN 2022
Nama : Anisa Fadillah
Angkatan : 2019
Angkatan : 2018
Angkatan : 2019
1
Nama : Dinda Eliya Putri
Angkatan : 2019
2
Nama :Helwi Diana
Asal : Pelangko
Jurusan : Agroteknologi
Angkatan : 2019
Angkatan : 2019
Angkatan : 2019
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UIN Suska Riau sebuah institusi perguruan tinggi agama Islam negeri yang
memiliki peran dan fungsi mengembangkan Islam melalui dakwah serta berperan
aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyebarkan
informasi tentang produk pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan kepada
masyarakat. Pengabdian pada masyarakat UIN Suska Riau dilaksanakan dalam
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimana tahun ini sudah berjalan yang ke 46
dengan tema KKN berbasis kearifan lokal ditinjau dari sejarah, budaya dan adat
istiadat.
B. Tujuan
Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan KKN UIN Suska Riau
yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Umum:
4
Tujuan umum pelaksanaan KKN berbasis kearifan lokal ditinjau dari
sejarah, budaya dan adat istiadat meliputi hal-hal sebagai berikut:
Mengetahui sejarah terbentuknya kearifan lokal yang terdapat pada desa Sei
Beras-Beras, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu,
membantu pemecahan masalah dalam masyarakat, penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta keterampilan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan pemetaan kearifan lokal daerah KKN ditinjau dari
sejarah, budaya dan adat istiadat.
b. Mahasiswa memiliki kepedulian dan kemampuan dalam mempelajari
dan mengatasi permasalahan masyarakat melalui bantuan penyusunan
rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif
dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat
dan lembaga terkait
c. Mahasiswa mampu dalam melaksanakan kegiatan sosial, keagamaan
dan pengembangan masyarakat sesuai kompetensi, potensi, sumber
daya dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerja sama masyarakat,
pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
d. Terbangunnya komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai
stakeholders (tokoh agama, pemerintah setempat, swasta, dan lembaga
lainnya) dalam upaya mengatasi permasalahan.
e. Masyarakat terfasilitasi untuk memiliki kemampuan dalam
memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan mitra kerja
pembangunan (pemda, swasta, dan lembaga lainnya) dalam
perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.
f. Mahasiswa mendapatkan peningkatan kompetensi, bakat dan minat
sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
g. Menciptakan hubungan yang erat antara perguruan tinggi (UIN Suska
Riau) dengan masyarakat guna mendapat input dalam menyusun
pengembangan lembaga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
5
h. mahasiswa memiliki kesiapan untuk memahami kompleksitas
permasalahan yang di hadapi masyarakat dan mampu bekerja sama
dalam menyelesaikan secara praktis dan terpadu.
C. Profil Desa
a. Sejarah Desa
Pada tahun 1991 sampai dengan tahun 1994 desa disebut dikenal dengan Desa
pembina atau desa persiapan yang mana pada kurun waktu 4 tahun kepala unit
pemukiman transmigrasi (KUPT) beserta para satff selalu membina masyarakat
serta membentuk organisasi lembaga serta yang ada di desa sungai beras-beras
sampai dengan sekarang.
6
unit pemukiman transmigrasi (KUPT). Dimana setiap kepala keluarga mendapat
lahan pekarangan atau perumahan sebesar 0,5 hektar.
Denga luas wilayah 1154 hektar, ini mempunyai letak geografis yang sangat
strategis diwilayah Kecamatan Lubuk Batu Jaya, dengan tapal batas sebelah utara
berbatasan dengan Tasik Juang, sebelah barat berbatasan dengan Kebun Pasir
Putih, sebelah timurnya berbatasan dengan Desa Kulim Jaya dan sebelah selatan
berbatasan dengan Kelurahan Sungai Pasir Putih.
7
Kehidupan sosial dan kelembagaan di Desa Sungai Beras-Beras ini berjalan
baik dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat seperti
kegiatan kepemudaan sampai kegiatan kaum perempuan yang sangat rutin dalam
melakukan pertemuan perminggu. Dalam kelembagaan kepemudaan ini masih
perlu adanya bimbingan untuk meningkat kan. Pada kehidupan sosial di desa ini
khususnya pada kaum perempuan sangat berjalan baik di tandai dengan banyak
kegiatan yang melibatkan kaum perempuan, seperti adanya kegiatan arisan, wirid
pengajian, dan kegaitan yang tergabung dalam PKK desa sungai beras-beras.
Kondisi jalan desa banyak yang mengalami kerusakan yang disebabkan kurang
tinggi badan jalan dan tidak sesuai dengan kemampuan ketahanan jalan tersebut
serta kurang baiknya kondisi drainase. Hal ini diakibatkan banyaknya muatan pada
truk pengangkut sawit yang menjadikan badan jalan banyak berlubang dan
akhirnya digenangi air disaat musim hujan sehingga badan jalan mengalami
kerusakan dan mengganggu aktifitas kehidupan sosial masyarakat pada umunya.
Berikut pejabat kepala desa sungai beras-beras mulai dari berdiri nya desa
hingga sekarang sebagai berikut:
1. Tahun 1994 sammpai 1999 Safi’i sebagai Tjs. Kepala Desa Sei beras-beras.
2. Tahun 1999 sampai 2000 Tajwid Tjs. Kepala desa sei beras-beras.
3. Tahun 2000 sampai 2003 Johan Taruna sebagai kepala desa dan sebagai
sekretaris desa Warno Hadi.
4. Tahun 2003 sampai 2006 Warno Hadi sebagai kepala desa dan Sai’un Masruri
sebagai sekretaris desa
8
5. Tahun 2006 sampai 2012 Tajwid sebagai kepala dan Sai’un Masruri sebagai
sekretaris desa.
6. 2012 sampai 2018 Hadi Slamet Raharjo sebagai kepala desa dan Sai’un Masruri
sebagai sekretaris desa.
7. Tahun 2018 Abdul Afif, SP, M. Si sebagai PJ kepala desa dan Ahyani sebagai
sekretaris desa.
8. Tahun 2018 sampai 2019 Esau MH Sigiro, M. Si sebagai Pjs kepala desa dan
Ahyani sebagai kepala desa.
9. Tahun 2019 sampai 2020 Armin, S.Ag sebagai Pj kepala desa dan Ahyani
sebagi sekretaris desa.
10. Tahun 2020 sampai sekarang Agus Sudriawan sebagai kepala desa dan Ahyani
sebagai sekretaris desa.
b. Demografi Desa
1. Batas wilayah desa
Letak geografi desa sungai beras-beras terletak diantara :
Sebelah utara : Desa Tasik Juang
Sebelah selatan : Desa Sungai Pasir Putih
Sebelah barat : Kebun Pasir Putih
Sebelah timur : Desa Kulim Jaya
2. Luas wilayah desa
1) Pemukiman :196,5 ha
2) Pertanian/perkebunan : 937,5 ha
3) Kebun kas desa : 10 ha
4) Perkantoran : 1 ha
5) Sekolah : 3 ha
6) Jalan : 10,4 km
7) Lapangan bola kaki dan bola volly : 2 ha
8) Pustu : 0,25 ha
9) Koperasi unit desa : 0,25 ha
10) Lahan persiapan lainnya : ….
9
3. Orbitasi
1) Jarak ke ibukota kecamatan teradekat : 7,7 km
2) Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan : 15 menit
3) Jarak ke ibukota kabupaten : 41 km
4) Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten : 1,20 menit
4. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1) Kepala keluarga : 499 kepala keluarga
2) Laki-laki : 977 jiwa
3) Peremuan : 902 jiwa
4) Jumlah : 1,879 jiwa
c. Keadaan Sosial Masyarakat
1. Pendidikan
1) PAUD atau TK : 30 orang
2) SD : 258 orang
3) MI : 10 orang
4) SLTP/MTs : 156 orang
5) SLTA/MA : 148 orang
6) S1/Diploma : 38 orang
7) S2 : 3 orang
8) Putus sekolah : 64 orang
9) Buta huruf : 53 orang
2. Lembaga pendidikan
1) Gedung SD 1 unit berlokasi di dusun 2
2) Gedung PAUD 1 unit berlokasi di dusun 3
3) Gedung TK 2 unit berlokasi di dusun 2 dan 3
4) MDA 1 unit berlokasi di dusun 3
5) SMA 1 unit berlokasi di dusun 4
3. Tempat ibadah
1) Mesjid : 4 buah
2) Musholla : 10 buah
10
3) Gereja :0
11
BAB II
PELAKSANAAN
Sub bab ini akan memaparkan prorm-program kegiatan yng telah terselenggara
selama kegiatan KKN. Seluruh program ini disusun berdasar pada hasil penggalian
potensi desa. Berikut ini uraian kegiatan kelompok KKN Desa Sungai Beras-Beras,
Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu.
A. Program Inti
Pada program inti ini mengacu kepada tema KKN yakni KKN berbasis kearifan
lokal ditinjau dari sejarah, budaya dan adat istiadat. Program inti ini dilaksanakan
melalui observasi, wawancara serta pemetaan kearifan lokal berdasarkan sejarah,
budaya dan adat istiadat. Hasil observasi, wawancara serta pemetaan kearifan lokal
berdasarkan sejarah, budaya dan adat istiadat ini didapat dari masing - masing ketua
pengelola budaya dan adat istiadat mayarakat setempat. Adapun hasilnya sebagai
berikut.
1. Kuda Kepang
Indonesia adalah Negara yang kaya akan seni dan budaya. Setiap daerah yang
terbentang dari setiap pulau memiliki keunikan yang tersendiri, terutama pada seni
tradisional yang telah diwariskan secara turun temurun pada generasinya. Kekayaan ini
sudah sepantasnya harus tetap terjaga kelestariannya, seperti pada pertunjukan seni
tradisional.
Salah satu kesenian tradisional yang unik dan terkenal di Indonesia adalah
Kuda kepang. Kuda Kepang merupakan kesenian tarian tradisional yang menggunakan
properti anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda dan diberi klinthingan,
dalam bahasa daerah lain dinamakan ebeg. Jenis kesenian tradisional ini sangat lekat
dengan kehidupan masyarakat khususnya yang berada di wilayah pedesaan,
kesederhanaan yang ada didalamnya menjadikan ciri khas dari kesenian rakyat di
Indonesia.
12
Mengikut seperti yang dikatakan oleh Soedarsono (1983), kuda kepang mula
berkembang sebelum berlakunya perkembangan Islam iaitu pada abad ke XV.
Persembahan kuda kepang ini dimainkan dalam upacara pemujaan. Dipercayai, kuda
kepang dimainkan adalah bertujuan orang yang masih hidup untuk menjalinkan
hubungan dengan roh orang telah mati. Selain itu, mereka percaya kuda kepang
dimainkan bertujuan untuk membersihkan desa daripada gangguan roh-roh jahat,
penyakit dan malapetaka.
Kuda kepang merupakan sejenis tarian pahlawan berkuda yang berasal dari
Jawa. Telah berlakunya penyebaran kesenian ini meluas serata wilayah di Nusantara.
Penyebarannya diteruskan lagi setelah dibawa masuk oleh masyarakat Jawa yang
berhijrah ke negara ini dan kekal sehingga sekarang dan masih banyak mengekalkan
ciri-ciri keaslian tradisinya. Permainan ini sangat popular khususnya di negeri Johor.
Tidak banyak penyesuaian yang dilakukan walaupun setelah berkurun lama seni kuda
kepang ini wujud. Hal ini disebabkan masyarakat Jawa yang begitu kuat mengekalkan
seni tradisi mereka dan ini dibuktikan dengan pengekalan seni budaya dan juga tutur
bahasa yang digunakan sehari-hari.
13
yang disebut mabuk. Karena dengan ciri khas tersebut mampu menarik minat penonton
dan pemain. Saat ini, kesenian Kuda Kepang menjadi tontonan kesenian hiburan yang
digunakan untuk memeriahkan berbagai acara, seperti dalam pernikahan, khitanan,
peringatan hari-hari besar, dan lain-lain.
2. Hadroh
Alat musik hadroh merupakan alat musik yang digunakan dalam kesenian
Hadrah, alat musik yang digunakan yaitu Rebana. Hadrah berasal dari bahasa Arab
yaitu Hadlaro-yahdluru-hadlran yang artinya adalah hadir atau kehadiran. Hadrah
merupakan alat musik rebana yang dimainkan saling tanya jawab untuk mengiringi
pembacaan sholawat ataupun syair-syair Islami, hadrah adalah kesenian Islami yang
sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, pada saat
14
baginda Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah, baginda Nabi di sambut gembira oleh
orang-orang anshor dengan nyanyian yang dikenal sholawat dengan diiringi oleh
tabuhan terbang.
Dari segi definisi ataupun istilah, hadrah menurut tasawuf yakni suatu metode
yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke hati, sebab orang yang melakukan
hadrah dengan benar akan terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah dan Rasul-
Nya. Syair-syair Islami yang dibawakan saat bermain hadrah mengandung ungkapan
pujian dan keteladanan sifat Allah dan Rasulallah yang agung. Dengan hal tersebut,
maka akan membawa dampak kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, para sufi yang
biasanya melibatkan seruan atas sifat-sifat Allah yang Maha Hidup (Al-Hayyu),
melakukannya sambil berdiri, berirama dan melantunkan bait-bait pujian atas baginda
Nabi Muhammad.
Hadrah atau yang lebih kerap dengan sebutan terbangan, perkembangannya tak
lepas dari dakwah Islam, seni ini memiliki semangat cinta kepada Allah dan Rasul-
Nya. Tidak satu pun tahu secara persis kapan datangnya musik hadrah di Indonesia,
15
akan tetapi hadrah atau yang lebih dikenal dengan musik terbangan tersebut tak lepas
dari sejarah perkembangan dakwah Islam para Wali Songo. Dari beberapa sumber,
menyebutkan bahwa pada setiap tahun di serambi Masjid Agung Demak Jawa Tengah,
diadakan perayaan Maulid Nabi yang diramaikan dengan Rebana. Para Wali Songo
mengadopsi Rebana dari Hadrolmaut sebagai kebiasaan seni musik untuk dijadikan
media berdakwah di Indonesia.
16
Dengan lagu yang dimainnya secara Qosidah, untuk menciptakan nada Qosidah
Hadroh yakni, Bass Hadroh, Terbangan Hadroh, tamtam Hadroh, keplak Hadroh,
kecrek dan jinbe “Semua alat dipukul mengunakan alat dan tangan. Nah disitu
menimbulkan bunyi,” ungkapnya.
Mbak Oca dan anggota hadroh As-Salwa lainnya menghendaki bersama dengan
terdapatnya hadroh ini, seni musik Qosidah Hadroh dapat digemari kaum muslimin dan
muslimah, bersama dengan musik islami, “Gemar bersholawat bersama dengan nabi,
karena memang allah pengasih, penyayang, pemberi dan segala-galanya, “jika kita
umatnya nabi muhamad SAw dak mau bersholawat, alangke sombongnya kita,”
ungkapnya. Ditambahkannya, “Hadroh As-Salwa ini sendiri tidak susah dicari. Setiap
hari Rabu dan Sabtu Ba’da Ashar. pemainnya latihan di musholla RT 12/05. Dan
hadroh ini biasanya ada di acara acara seperti acara Khittan, pernikahan, acara
peresmian lainnya”.
3. Reog
Reog merupakan salah satu kebudayaan yang masih dilestarikan di Desa Sungai
Beras-Beras. Reog ini berasal dari Ponorogo Jawa Tengah. Awal berdiri Reog di desa
17
Sungai Beras-Beras pada awal tahun 1993 dengan nama grup keseniannya adalah
Singomulyo. Berawal dari mayoritas masyarakat desa Sungai Beras-Beras yang
notabennya Transmigrasi dari pulau jawa yang kemudian melestarikan kesenian reog.
Selain untuk dilestarikan, Reog juga sebagai penghibur masyarakat. Reog Ponorogo
memiliki beberapa versi diantaranya versi jawa, islam, natuna dan modern. Akan tetapi
reog yang digunakan di desa ini adalah Reog versi modern karena mengikuti
perkembangan zaman serta beragamnya suku yang ada di desa ini.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan tarian inti yang isisnya
tergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan
pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan, untuk hajatan khitanan
atau sunatan biasanya cerita pendekar. Adegan dalam seni Reog biasanya tidak
mengikuti scenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan
dalang (biasanya pemimpin rombongan)dankadangkadang dengan penonton,
terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila
pemain tersebut kelelahan.
Tarian terakhir adalah tarian Singa Barong, diman pelaku memakai topeng
berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak dan
18
mempertontonkan keperkasaan Pembarong dalam mengangkat dadak merakseberat 50
kg dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Berat topeng ini
bisa mencapai 50 sampai 60 kg. Kemampaun untuk membawakan topeng ini selain
diperoleh dengan latihan yang berat juga diperoleh dengan latihan spiritual seperti
puasa dan tapa.
4. Karawitan
Dahulu ketika berada dalam kekuasaan kerajaan, segala bentuk pola kehidupan
masyarakat banyak diatur oleh kerajaan. Kedudukan seorang raja sebagai pemimpin
akan menentukan nasib segalanya. Ketika seorang raja bersabda, maka segalanya akan
berubah, termasuk didalamnya adalah kesenian. Sekarang ketika kerajaan sudah
berkurang kekuasaannya, maka kehidupan masyarakat termasuk di dalamnya bentuk-
bentuk seni, bebas untuk melakukan aktifitas. Bahkan, dalam acara-acara tertentu,
19
bentuk-bentuk seni produk non kraton sudah terbiasa merambah masuk, dan dinikmati
oleh masyarakat kraton (lingkungan istana). Alkulturasi akhirnya menjadi bagian yang
sangat penting dalam menjaga eksistensinya.
20
dengan karakter yang berbeda, dapat menggambarkan serta mempengaruhi jiwa
maupun perasaan seseorang, bahkan dalam lingkup yang lebih besar yaitu masyarakat.
Di Desa Sei beras-beras sudah terbentuk kesenian kuda lumping sejak tahun
1993 oleh bapak Nasib, tetapi belum memiliki alat musik gamelan. Untuk mengiringi
tarian kuda lumping alat musiknya meminjam dari Desa tetangga. Setelah beberapa
tahun berjalan banyak ibu-ibu Desa Sei Beras-beras yang berminat memainkan alat
musik gamelan, maka grup kuda lumping memutuskan untuk membeli alat musik
gamelan pada tahun 2018. Dan akhirnya terbentuklah grup karawitan yang disahkan
pada tahun 2019 tepatnya awal tahun baru Islam. Dibentuknya karawitan ini untuk
mengiringi tarian kuda lumping. Karawitan di sini sejak berdiri, aktif hanya beberapa
bulan karena terhalang oleh corona pada awal tahun 2020 dan aktif kembali pada bulan
April 2022. Grup karawitan ini belum memiliki nama karena masih merintis. Belum
banyak ibu-ibu yang mahir memainkan alat musik gamelan.
Secara filosofis gamelan Jawa merupakan salah satu bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikian disebabkan filsafat hidup
masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang berupa gamelan Jawa serta
berhubungan dekat dengan perkembangan religi yang dianutnya. Bagi masyarakat
Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial,
moral dan spiritual. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat
di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan
seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa
kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Keagungan gamelan
sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional
timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Budaya Jawa mulai
terkikis dan jauh dari pewarisnya. Hal tersebut terjadi, lantaran sebuah seni karawitan
kurang diajarkan pada anak-anak usia dini, sehingga mereka lebih asyik dengan
permainan modern yang notabene bukan ciri khas budaya dari negeri sendiri.
21
Fungsi seni karawitan yang sangat menonjol adalah sebagai sarana komunikasi.
Suatu bentuk seni yang berbobot harus mampu menyampaikan atau berkomunikasi
dengan baik. Maksud atau makna dari suatu karya seni tidak akan sampai ke dalam hati
sang pengamat apabila komunikasinya kurang efektif, hubungan antara karya dan yang
menyaksikannya (audiens) Dalam hal ini, seni karawitan dapat berfungsi sebagai
sarana komunikasi yang efektif, baik secara vertikal maupun horizontal.
Secara horizontal, komunikasi pada seni karawitan tercermin dari hasil sajian
yang merupakan hasil kerjasama antar unsur yang ada pada seni karawitan, bersifat
kolektif, saling mendukung untuk memberi tempat berekspresi sesuai dengan hak dan
kewajibannya. Hal ini sesuai dengan pola hidup masyarakat Jawa yang sebagian besar
menganut asas gotong-royong, lebih mengutamakan kebersamaan. Untuk
mendapatkan sajian yang baik, para pemain (pengrawit) saling berhubungan,
berkomunikasi satu dengan lainnya. Simbol-simbol yang ada dalam seni karawitan
dapat dikatakan menyerupai filosofi manusia, maupun pola hidup manusia.
Diantaranya, penyebutan nada-nada instrumen dalam laras slendro, 1 (Barang), 2
(Gulu/Jangga), 3 (Dhadha), 5 (Lima), 6 (Nem), dan 1 (Barang alit). Nama-nama
tersebut penggambaran atau ditafsirkan sebagai bagian organ tubuh manusia.
Selain itu dari nada-nada laras slendro (1,2,3,5,6) apabila kita jumlah menjadi
17. Jumlah tersebut sesuai dengan kewajiban hidup masyarakat penganut agama Islam,
yaitu menjalankan sholat wajib sehari semalam 17 rakaat. Misteri angka 17 dalam laras
22
slendro dapat pula dihubungkan dengan peristiwa besar yang terjadi di Indonesia, yaitu
terbebasnya negara Indonesia dari penjajah atau merdeka yang jatuh pada tanggal 17
Agustus 1945.
Harapan kedepannya untuk kesenian karawitan ini yaitu semoga ada generasi
muda yang mau berlatih karawitan untuk melestarikan kesenian ini agar lebih maju lagi
ke depannya.
5. Batik
Motif batik adalah corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik
berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang
mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif-Motif batik di Desa Sungai Beras -Beras
23
antara lain Pertama motif Ikan Patin yang mempunyai makna mudah menjadi ikon di
Indragiri hulu pematang rebah . Yang kedua yaitu bunga Seroja yang mempunyai
makna kegigihan . motif ketiga yaitu pulang petang yang mempunyai makna bekerja
keras tanpa mengenal waktu. Membatik merupakan tradisi turun-menurun. Karena itu,
sering motif batik manjadi ciri khas dari batik yang diproduksi masyarakat tertentu .
Dan melakukan pelatihan terus menerus oleh masyarakat Desa Sungai Beras.
Adapun dalam hal produksi untuk batik ini tergantung dari pemesanan .
Adakalanya bisa juga 4 meter sampai mencapai 100 meter pemesanan. Untuk produksi
batik ini sudah sampai ke galeri Pekanbaru, Bandara Pekanbaru, Mall SKA, dan
Rengat . Pada masa covid 19 penghasilan batik turun karena kendala dari pemesanan
yang semakin berkurang tetapi karena batik ini sudah dititipkan di galeri Pekanbaru
kembali pulih.
Batik di Desa Sungai Beras- Beras menggunakan kain katun premis . Dan
menggunakan pewarna sintetis ( pakaian). Dimana batik ini mempunyai alat tertentu
diantaranya adalah plangka (alat etak) ,rakel , pewarna,dan kain. Adapun cara
membuat batik di desa Sungai Beras - Beras adalah:
24
Itulah cara pembuatan batik di Desa Sungai Beras - Beras . Adapun proses
pembuatan tersebut selama 3 hari dan paling cepat minimal 2 hari dan tergantung dari
cuaca hari itu tersebut. Dari pembuatan batik tersebut mereka menggunakan modal
sendiri terkumpul menjadi 10 JT . Cara pemaran batik ini dari dulu sangat berbeda .
Dulu batik di Desa Sungai Beras-beras cuma dikenal oleh masyarakat Desa tersebut
tapi sekarang pemasaran batik ini mulai dikenal karena sudah bekerja sama dengan
galeri Pekanbaru dan tempat lainnya. Kami dari KKN UIN Suska Riau berharap
semoga batik ini lebih maju lagi , kompak, laris manis, dan lebih terkenal lagi sampai
internasional.
B. Program Pengembangan
Bidang Pengembangan terdiri dari berbagai bidang. Pengembangan tersebut
diarahkan pada pengembangan bidang keagamaan, sosial, kemasyarakatan,
pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Berbagai bentuk di bidang pengembangan yang
telah dilaksanakan oleh peserta akan diuraikan sebagai berikut.
1. Bidang keagamaan
Dalam bidang ini, kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yang dapat disebutkan.
a. Magrib Mengaji
25
Gambar 2.6 Maghrib Mengaji Bersama Anak-anak RT 12
Mahasiswa KKN mengadakan kegiatan maghrib mengaji setelah salat maghri
sampai menjelang isya’. Kegiatan dilaksanakan mulai dari senin sampai sabtu.
Maghrib mengaji bertujuan untuk memperlancar bacaan anak-anak dan
memotivasi anak-anak agar rajin mengaji.
b. Mengikuti kegiatan rutinan warga
26
Gambar 2.8 Membantu Kegiatn Hewan Qurban
Saat hari raya idul Adha mahasiswa KKN membantu panitia Musholla dalam
penyembelihan hewan qurban. Empat orang bagian pemotongan daging
qurban, empat orang selanjutnya bagian penimbangan serta pendistribusian
daging qurban dan satu orang bagian menguliti daging qurban.
Kegiatan senam rutin diikuti setiap selasa dan kamis. Dimulai pukul 08.30 WIB
sampai pukul 10.00 WIB. Senam dilakukan sebanyak lima sampai enam ronde.
Tiga ronde pertama untuk lansia dan tiga ronde kedua untuk pra lansia.
27
Gambar 2.10 Mengadakan perlombaan HUT RI tingkat RT
Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI)
yang ke 77 kelompok KKN UIN Suska mengadakan berbagai perlombaan di
tingkat desa maupun tingkat Rt. Sasaran peserta lomba adalah anak-anak dan
juga orang dewasa. Jenis perlombaan tingkat desa untuk anak-anak antara lain;
mewarnai, balap karung, balap sarung, estafet tepung, makan kelereng,
masukan paku dalam botol, pembacaan undang-undang, menyanyikan lagu
nasional. Sedangkan jenis lomba tingkat desa untuk ibu-ibu yaitu; senam,
menghias tumpeng dan futsal. Selain tu, jenis lomba di tingkat rt untuk anak-
anak antara lain; makan kerupuk, tangkap belut, arisan bola, cantol topi.
Sedangkan jenis perlombaan tingkat rt untuk ibu-ibu dan bapak-bapak yaitu
tangkap bebek, kursi dangdut, tangkap belut dan arisan bola.
3. Bidang Pendidikan
Dalam bidang lingkungan kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yang dilakukan dintaranya.
28
a. Mengajar di TK B.A Aisyiyah dan PAUD Dharma Bakti
29
Kegiatan belajar mengajar di SDN 005 Sungai Beras-Beras dilakukan setiap
hari Kamis, Jum’at dan Sabtu. Kamis dan Jum’at mengajar kelas 1 sampai 3
sedangkan mengajar kelas 4 sampai kelas 6 pada hari Jum’at dan Sabtu. Mata
pelajaran yang diajarkan mengikuti mata pelajaran siswa pada hari itu.
c. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat di SDN 005 Sungai Beras-Beras
30
e. Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun di PAUD Dharma Bakti
31
Gambar 2.19 Pembuatan Media Pembelajaran
Pembuatan media pembelajaran anak usia dini dengan tujuan untuk
memudahkan guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran
kepada siswa agar lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Media
pembelajaran anak usia dini terbuat dari kertas origami ataupun kertas minyak
yang kemudian ditempel diatas kertas karton. Media pembelajaran yang dibuat
sebanyak lima buah dengan materi berbeda-beda yaitu materi nama bulan,
nama hari, mengenal angka, mengenal huruf abjad dan mengenal huruf
hijaiyah.
4. Bidang Lingkungan
Dalam bidang lingkungan kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yang dilakukan diantaranya.
a. Gotong Royong membersihkan tanaman toga
32
2022. Kegiatan ini dilakukan karena melihat kondisi tanaman toga yang sudah
tidak terawat serta ditumbuhi banyak rumput liar.
b. Gotong royong bersama membersihkan posyandu
33
d. Pembuatan Plang Jalur dan Musholla
34
5. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yaitu.
Kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 mengikuti kegiatan posyandu balita
yang diadakan setiap tanggal 13 pada awal bulan. Kelompok KKN menjaga
tiga meja posyandu diantaranya meja pendaftaran, meja pengukuran dan meja
pencatatan dengan dibantu staf dari posyandu Desa Sungai Beras-Beras.
b. Mengikuti Posyandu Lansia Desa Sungai Beras-Beras
Kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 mengikuti kegiatan posyandu lansia
yang diadakan setiap tanggal 14 pada awal bulan. Kelompok KKN menjaga
satu meja posyandu yaitu meja pendaftaran dengan dibantu staf dari posyandu
Desa Sungai Beras-Beras.
35
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Desa Sungai beras-Beras memiliki kearifan lokal yang diperoleh dari observasi,
wawancara serta pemetaan. Hasil observasi, wawancara serta pemetaan kearifan lokal
berdasarkan sejarah, budaya dan adat istiadat ini didapat dari masing - masing ketua
pengelola budaya dan adat istiadat mayarakat setempat. Adapun kearifan lokal Desa
Sungai Beras-Beras antara lain; kuda kepang, hadroh, reog, batik dan karawitan.
Kearifan lokal Desa Sungai Beras-Beras masih dilestarikan sampai saat ini dengan cara
dipentaskan pada acara-acara besar serta adanya kerjasama yang bagus masyarakat
desa dalam menjaganya.
Selain itu, dari berbagai rangkaian kegiatan KKN berbasis kearifan lokal yang
dilaksanakan di Desa Sungai Beras-Beras ini bertujuan untuk menggerakkan dan
meningkatkan sekaligus mengembangkan berbagai potensi yang ada di Desa Sungai
Beras-Beras baik itu dari bidang keagamaan, lingkungan, sosial, kesehatan pendidikan,
dan berbagai potensi unggulan di Desa Sungai Beras-Beras. Adapun kegiatannya
meliputi; maghrib mengaji, gotong royong, sosialisasi di lembaga-lembaga pendidikan,
membuat plang jalur, mengecat tugu RT 12 dan mengikuti kegiatan-kegiatan
masyarakat Desa Sungai Beras-Beras.
B. Rekomendasi
Dalam hal ini mahasiswa mengharapkan kepada masyarakat yang terkait dengan
adanya kegiatan kkn ini dapat memberikan saran maupun ide untuk pelaksanaan yang
lebih baik ke depannya. Untuk dapat melaksanakan program KKN dengan baik sesuai
dengan target dan tujuan maka ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain :
36
kegaitan yang ada, maka tidak akan mungkin seluruh renacana yang telah
disusun dapat terealisasi dengan hasil yang optimal.
3. Mahasiswa hendaknya lebih aktif dalam pelaksanaan KKN agar keberadaan
mahasiswa KKN dapat memberikan sesusatu yang lebih berarti lagi bagi
masyarakat.
4. Mahasiswa hendaknya lebih peka lagi terhadap keadaan masyarakat sehingga
program-program yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
yang ada di masyarakat.
37
LAMPIRAN
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47