Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DITINJAU DARI

SEJARAH, BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT DESA SUNGAI BERAS-BERAS

KECAMATAN LUBUK BATU JAYA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Oleh :

Anisa Fadillah 11911123694

Arif Hidayat 11820515000

Deni Rangkuti 11910222807

Dinda Eliya Putri 11910821333

Fransisca Yulia Saputri 11910520362

Hanifa Noor 11911123724

Helwi Diana 11980222456

Hikma Hutapea 11911220197

Rara Septina 11910520362

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Berbasis Kearifan lokal ditinjau dari sejarah, budaya dan adat istiadat

Disahkan pada tanggal 27 Agustus 2022

Diketahui oleh :

Kepala Desa DPL

Agus Sudriawan Candra Jon Asmara, M.Si

NIP 130 712 074

i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan Pelaksanaan Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Atau KKN yang
kami lakukan adalah di Desa Sungai Beras-Beras, kexamatan Lubuk Batu Jaya,
Kabupaten Indragiri Hulu. Pada kesempatan ini kami tidak lupa pula untuk
menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang mendalam kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan demi terselesaikannya isi
laporannya ini yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag. selaku Rektor Universitas Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau (UIN SUSKA Riau).
2. Bapak Prof. Dr. Leny Nofianti. MS, SE, M.Si. Ak selaku Ketua Panitia KKN
UIN SUSKA Riau Angkatan 46 tahun 2022.
3. Bapak Candra Jon Asmara, S.Sos, M.Si. selaku Dosen Pembimbing KKN
Angkatan 46 Tahun 2022 wilayah Kecamatan Lubuk Batu Jaya
4. Bapak Armin, S.Ag. selaku camat Lubuk Batu Jaya yang telah membantu
jalannya KKN UIN SUSKA Riau.
5. Bapak Agus Sudriawan selaku Kepala Desa Sungai Beras-Beras, Kecamatan
Lubuk Batu Jaya beserta jajaran kepengurusannya.
6. Bapak-bapak Kepala Dusun serta seluruh perangkat desa, Ibu-ibu PKK, Para
Alim ulama, tokoh Masyarakat serta para Pemuda/i Desa Sungai Beras-Beras
dan lainnya.
7. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa KKN UIN SUSKA Riau Angkatan 46
Tahun 2022.

ii
Selanjutnya kami menyadari bahwa dalam isi laporan KKN ini masih
banyak terdapat kekurangan baik dari isi penulisan maupun sistematika laporan
ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan isi laporan ini.

Sungai Beras-Beras, 27 Agustus 2022

Kelompok KKN UIN Suska Riau

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
Profil Mahasiswa KKN 2022 .................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Tujuan ........................................................................................................................... 4
C. Profil Desa .................................................................................................................... 6
BAB II PELAKSANAAN ...................................................................................................... 12
A. Program Inti ................................................................................................................ 12
B. Program Pengembangan ............................................................................................. 25
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 36
A. Simpulan ..................................................................................................................... 36
B. Rekomendasi ............................................................................................................... 36
LAMPIRAN............................................................................................................................ 38

iv
Profil Mahasiswa KKN 2022
Nama : Anisa Fadillah

Ttl : Perawang, 21 Juni 2000

Asal : Perawang, Kecamatan Tualang. Kab. Siak

Jurusan : Pendidikan Bahasa Indonesia

Angkatan : 2019

Rencana Lulus : 2023

Nama : Arif Hidayat

Ttl : Perawang 30 Desember 1999

Asal : Perawang, Kecamatan Tualang. Kab. Siak

Jurusan : Ekonomi Syariah

Angkatan : 2018

Rencana Lulus : 2023

Nama : Deni Rangkuti

Ttl : Mompang Julu, 18 September 2000

Asal : Padang Sidempuan, Medan

Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab

Angkatan : 2019

Rencana Lulus : 2023

1
Nama : Dinda Eliya Putri

Ttl : Petai, 29 Agustus 2001

Asal : Desa Petai, Kecamatan Singingi Hilir.


Kab. Kuantan Singingi

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah


Ibtidaiyah (Pgmi)

Angkatan : 2019 Rencana Lulus : 2023

Nama : Fransisca Yulia Saputri

Ttl : Duri, 8 Juli 2001

Asal : Air Molek, Indragiri Hulu

Jurusan : Pgmi (Pendidikan Guru Madrasah


Ibtidaiyah)

Angkatan : 2019 Rencana Lulus : 2023

Nama : Hanifa Noor

Ttl : Batam, 04 Juli 2000

Asal : Batam, Kepulauan Riau

Jurusan : Pendidikan Bahasa Indonesia

Angkatan : 2019

Rencana Lulus : 2023

2
Nama :Helwi Diana

Ttl :Sei. Pasir Putih 09 Februari 1998

Asal : Pelangko

Jurusan : Agroteknologi

Angkatan : 2019

Rencana Lulus : 2024

Nama : Hikma Hutapea

Ttl : Tembilahan, 02 Mei 2001

Asal : Tembilahan Hulu, Indragiri Hilir

Jurusan : Pendidikan Geografi

Angkatan : 2019

Rencana Lulus : 2023

Nama : Rara Septina

Ttl : Tembilahan, 19 September 2001

Asal : Kotabaru, Indragiri Hilir

Jurusan : Pendidikan Matematika

Angkatan : 2019

Rencana Lulus : 2023

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UIN Suska Riau sebuah institusi perguruan tinggi agama Islam negeri yang
memiliki peran dan fungsi mengembangkan Islam melalui dakwah serta berperan
aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyebarkan
informasi tentang produk pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan kepada
masyarakat. Pengabdian pada masyarakat UIN Suska Riau dilaksanakan dalam
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimana tahun ini sudah berjalan yang ke 46
dengan tema KKN berbasis kearifan lokal ditinjau dari sejarah, budaya dan adat
istiadat.

Kearifan lokal merupakan identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa.


Kearifan lokal juga didefinisikan sebagai kemampuan beradaptasi, menata dan
menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak
transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya di Indonesia. Kearifan lokal
berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam serta merupakan
instrumen pengembangan sumber daya manusia untuk mengenal dan menjaga
sejarah, melestasikan budaya dan adat istiadat. Pelaksanaan KKN berbasis kearifan
lokal ditinjau dari sejarah, budaya dan adat istiadat adalah bentuk manifestasi dari
kegiatan mahasiswa dalam rangka pemetaan kearifan lokal. Kearifan lokal yang
dimaksud ditinjau dari sejarah, budaya dan adat istiadat. Dengan pemetaan kearifan
lokal dapat menjadi penyebaran informasi dan implementasi produk ilmu
pengetahuan dan teknologi serta sebagai sarana untuk perubahan sosial.

B. Tujuan
Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan KKN UIN Suska Riau
yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Umum:

4
Tujuan umum pelaksanaan KKN berbasis kearifan lokal ditinjau dari
sejarah, budaya dan adat istiadat meliputi hal-hal sebagai berikut:
Mengetahui sejarah terbentuknya kearifan lokal yang terdapat pada desa Sei
Beras-Beras, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu,
membantu pemecahan masalah dalam masyarakat, penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta keterampilan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan pemetaan kearifan lokal daerah KKN ditinjau dari
sejarah, budaya dan adat istiadat.
b. Mahasiswa memiliki kepedulian dan kemampuan dalam mempelajari
dan mengatasi permasalahan masyarakat melalui bantuan penyusunan
rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif
dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat
dan lembaga terkait
c. Mahasiswa mampu dalam melaksanakan kegiatan sosial, keagamaan
dan pengembangan masyarakat sesuai kompetensi, potensi, sumber
daya dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerja sama masyarakat,
pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
d. Terbangunnya komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai
stakeholders (tokoh agama, pemerintah setempat, swasta, dan lembaga
lainnya) dalam upaya mengatasi permasalahan.
e. Masyarakat terfasilitasi untuk memiliki kemampuan dalam
memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan mitra kerja
pembangunan (pemda, swasta, dan lembaga lainnya) dalam
perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.
f. Mahasiswa mendapatkan peningkatan kompetensi, bakat dan minat
sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
g. Menciptakan hubungan yang erat antara perguruan tinggi (UIN Suska
Riau) dengan masyarakat guna mendapat input dalam menyusun
pengembangan lembaga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

5
h. mahasiswa memiliki kesiapan untuk memahami kompleksitas
permasalahan yang di hadapi masyarakat dan mampu bekerja sama
dalam menyelesaikan secara praktis dan terpadu.

C. Profil Desa
a. Sejarah Desa

Secara administrasi kewilayahan, Desa Sei Beras-Beras berada dalam wilayah


kecamatan lubuk batu jaya kabupaten indragiri hulu provinsi riau. Desa sungai
beras-beras adalah desa yang terbentuk akibat adanya program transmigrasi
pemerintah. Tahun 1991 mulai didatangkan dari daerah asal jawa barat, jawa
tengah, jawa timur, serta penduduk setempat atau penduduk lokal yang pada saat
itu seluruh penduduk berjumlah 367 kepala keluarga. Dengan dipimpin oleh
seorang Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi (KUPT) yang bernama Agus
Sunaryo, serta didampingi oleh empat orang staff.

Pada tahun 1991 sampai dengan tahun 1994 desa disebut dikenal dengan Desa
pembina atau desa persiapan yang mana pada kurun waktu 4 tahun kepala unit
pemukiman transmigrasi (KUPT) beserta para satff selalu membina masyarakat
serta membentuk organisasi lembaga serta yang ada di desa sungai beras-beras
sampai dengan sekarang.

Mengingat Desa Sungai Beras-Beras berawal dari program trasmigrasi pola


perkebunan maka pada bulan April 1994 antara departemen transmigrasi
Kabupaten Indragiri Hulu yang telah bekerja sama dengan PT Inti Indosawit Subur
yang bergerak dibidang perkebunan selaku pembina plasma kebun kelapa sawit
menyerahkan lahan perkebunan kelapa sawit kepada 367 kepala keluarga, yang
mana masing-masing kepala keluarga mendapat kebun kelapa sawit seluas 2 hektar.

Adapun lahan pekarangan atau perumahan diserahkan langsung pada saat


penempatan yakni pada tahun 1991 dari departemen transmigrasi melalui kepala

6
unit pemukiman transmigrasi (KUPT). Dimana setiap kepala keluarga mendapat
lahan pekarangan atau perumahan sebesar 0,5 hektar.

Denga luas wilayah 1154 hektar, ini mempunyai letak geografis yang sangat
strategis diwilayah Kecamatan Lubuk Batu Jaya, dengan tapal batas sebelah utara
berbatasan dengan Tasik Juang, sebelah barat berbatasan dengan Kebun Pasir
Putih, sebelah timurnya berbatasan dengan Desa Kulim Jaya dan sebelah selatan
berbatasan dengan Kelurahan Sungai Pasir Putih.

Desa Sungai Beras-Beras mempunyai keadaan geografis yang sangat baik


dalam bidang perkebunan. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat ini
bersumber dari perkebunan sawit dan sebagian bersumber dari hasil tanaman
palawija, ada juga yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan buruh harian
lepas.

Perekonomian di Desa Sungai Beras-Beras pada umunya tergantung dari


perkebunan sawit, umumnya setiap warga memiliki lahan perkebunan sawit yang
sudah didapatkan saat terbentuknya desa ini namun ada juga pendatang yang
didapatkan dari membeli kebun sawit. Desa ini merupakan desa transmigrasi,
terbentuk pada tahun 1991 pada umunya dari pulau jawa yang merupakan program
pemerintah pusat. Jadi, setiap warga yang bermukim di desa ini mendapatkan lahan
sebesar 2,5 hektar termasuk lahan pekarangan rumah setipa kepala keluarga. 2
hektar digunakan untuk lahan perkebunan sawit sedangkan 0,5 hektar dijadikan
tapak rumah.

Perekonomian masyarakat Desa Beras-Beras saat ini dalam keadaan stabil,


disaat harga sawit yang tinggi secara langsung perekonomian naik pesat sebaliknya
disaat harga kelapa sawit turun perekonomian masyrakat terganggu. Dalam
mengantisipasi penurunan harga sawit maka sebagian masyaraka yang mempunyai
perkebunan kelapa sawit melakukan upaya dalam penghematan pengeluaran yang
antara lain melakukan penyimpanan penghasilan panen di bank (menabung).

7
Kehidupan sosial dan kelembagaan di Desa Sungai Beras-Beras ini berjalan
baik dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat seperti
kegiatan kepemudaan sampai kegiatan kaum perempuan yang sangat rutin dalam
melakukan pertemuan perminggu. Dalam kelembagaan kepemudaan ini masih
perlu adanya bimbingan untuk meningkat kan. Pada kehidupan sosial di desa ini
khususnya pada kaum perempuan sangat berjalan baik di tandai dengan banyak
kegiatan yang melibatkan kaum perempuan, seperti adanya kegiatan arisan, wirid
pengajian, dan kegaitan yang tergabung dalam PKK desa sungai beras-beras.

Sarana dan prasarana Desa Sungai Beras-Beras sebagian kondisi dapat


dipergunakan untuk aktifitas sore hari, yang menjadi perhatian khusus saat ini
adalah akses jalan ini merupakan hal yang sangat prioritas dalam perekonomian
desa khususnya megeluarkan hasil produksi perkebunan kelapa sawit milik
masyarakat.

Kondisi jalan desa banyak yang mengalami kerusakan yang disebabkan kurang
tinggi badan jalan dan tidak sesuai dengan kemampuan ketahanan jalan tersebut
serta kurang baiknya kondisi drainase. Hal ini diakibatkan banyaknya muatan pada
truk pengangkut sawit yang menjadikan badan jalan banyak berlubang dan
akhirnya digenangi air disaat musim hujan sehingga badan jalan mengalami
kerusakan dan mengganggu aktifitas kehidupan sosial masyarakat pada umunya.

Berikut pejabat kepala desa sungai beras-beras mulai dari berdiri nya desa
hingga sekarang sebagai berikut:

1. Tahun 1994 sammpai 1999 Safi’i sebagai Tjs. Kepala Desa Sei beras-beras.
2. Tahun 1999 sampai 2000 Tajwid Tjs. Kepala desa sei beras-beras.
3. Tahun 2000 sampai 2003 Johan Taruna sebagai kepala desa dan sebagai
sekretaris desa Warno Hadi.
4. Tahun 2003 sampai 2006 Warno Hadi sebagai kepala desa dan Sai’un Masruri
sebagai sekretaris desa

8
5. Tahun 2006 sampai 2012 Tajwid sebagai kepala dan Sai’un Masruri sebagai
sekretaris desa.
6. 2012 sampai 2018 Hadi Slamet Raharjo sebagai kepala desa dan Sai’un Masruri
sebagai sekretaris desa.
7. Tahun 2018 Abdul Afif, SP, M. Si sebagai PJ kepala desa dan Ahyani sebagai
sekretaris desa.
8. Tahun 2018 sampai 2019 Esau MH Sigiro, M. Si sebagai Pjs kepala desa dan
Ahyani sebagai kepala desa.
9. Tahun 2019 sampai 2020 Armin, S.Ag sebagai Pj kepala desa dan Ahyani
sebagi sekretaris desa.
10. Tahun 2020 sampai sekarang Agus Sudriawan sebagai kepala desa dan Ahyani
sebagai sekretaris desa.
b. Demografi Desa
1. Batas wilayah desa
Letak geografi desa sungai beras-beras terletak diantara :
Sebelah utara : Desa Tasik Juang
Sebelah selatan : Desa Sungai Pasir Putih
Sebelah barat : Kebun Pasir Putih
Sebelah timur : Desa Kulim Jaya
2. Luas wilayah desa
1) Pemukiman :196,5 ha
2) Pertanian/perkebunan : 937,5 ha
3) Kebun kas desa : 10 ha
4) Perkantoran : 1 ha
5) Sekolah : 3 ha
6) Jalan : 10,4 km
7) Lapangan bola kaki dan bola volly : 2 ha
8) Pustu : 0,25 ha
9) Koperasi unit desa : 0,25 ha
10) Lahan persiapan lainnya : ….

9
3. Orbitasi
1) Jarak ke ibukota kecamatan teradekat : 7,7 km
2) Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan : 15 menit
3) Jarak ke ibukota kabupaten : 41 km
4) Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten : 1,20 menit
4. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1) Kepala keluarga : 499 kepala keluarga
2) Laki-laki : 977 jiwa
3) Peremuan : 902 jiwa
4) Jumlah : 1,879 jiwa
c. Keadaan Sosial Masyarakat
1. Pendidikan
1) PAUD atau TK : 30 orang
2) SD : 258 orang
3) MI : 10 orang
4) SLTP/MTs : 156 orang
5) SLTA/MA : 148 orang
6) S1/Diploma : 38 orang
7) S2 : 3 orang
8) Putus sekolah : 64 orang
9) Buta huruf : 53 orang
2. Lembaga pendidikan
1) Gedung SD 1 unit berlokasi di dusun 2
2) Gedung PAUD 1 unit berlokasi di dusun 3
3) Gedung TK 2 unit berlokasi di dusun 2 dan 3
4) MDA 1 unit berlokasi di dusun 3
5) SMA 1 unit berlokasi di dusun 4
3. Tempat ibadah
1) Mesjid : 4 buah
2) Musholla : 10 buah

10
3) Gereja :0

11
BAB II

PELAKSANAAN
Sub bab ini akan memaparkan prorm-program kegiatan yng telah terselenggara
selama kegiatan KKN. Seluruh program ini disusun berdasar pada hasil penggalian
potensi desa. Berikut ini uraian kegiatan kelompok KKN Desa Sungai Beras-Beras,
Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu.

A. Program Inti
Pada program inti ini mengacu kepada tema KKN yakni KKN berbasis kearifan
lokal ditinjau dari sejarah, budaya dan adat istiadat. Program inti ini dilaksanakan
melalui observasi, wawancara serta pemetaan kearifan lokal berdasarkan sejarah,
budaya dan adat istiadat. Hasil observasi, wawancara serta pemetaan kearifan lokal
berdasarkan sejarah, budaya dan adat istiadat ini didapat dari masing - masing ketua
pengelola budaya dan adat istiadat mayarakat setempat. Adapun hasilnya sebagai
berikut.

1. Kuda Kepang

Indonesia adalah Negara yang kaya akan seni dan budaya. Setiap daerah yang
terbentang dari setiap pulau memiliki keunikan yang tersendiri, terutama pada seni
tradisional yang telah diwariskan secara turun temurun pada generasinya. Kekayaan ini
sudah sepantasnya harus tetap terjaga kelestariannya, seperti pada pertunjukan seni
tradisional.

Salah satu kesenian tradisional yang unik dan terkenal di Indonesia adalah
Kuda kepang. Kuda Kepang merupakan kesenian tarian tradisional yang menggunakan
properti anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda dan diberi klinthingan,
dalam bahasa daerah lain dinamakan ebeg. Jenis kesenian tradisional ini sangat lekat
dengan kehidupan masyarakat khususnya yang berada di wilayah pedesaan,
kesederhanaan yang ada didalamnya menjadikan ciri khas dari kesenian rakyat di
Indonesia.

12
Mengikut seperti yang dikatakan oleh Soedarsono (1983), kuda kepang mula
berkembang sebelum berlakunya perkembangan Islam iaitu pada abad ke XV.
Persembahan kuda kepang ini dimainkan dalam upacara pemujaan. Dipercayai, kuda
kepang dimainkan adalah bertujuan orang yang masih hidup untuk menjalinkan
hubungan dengan roh orang telah mati. Selain itu, mereka percaya kuda kepang
dimainkan bertujuan untuk membersihkan desa daripada gangguan roh-roh jahat,
penyakit dan malapetaka.

Kuda kepang merupakan sejenis tarian pahlawan berkuda yang berasal dari
Jawa. Telah berlakunya penyebaran kesenian ini meluas serata wilayah di Nusantara.
Penyebarannya diteruskan lagi setelah dibawa masuk oleh masyarakat Jawa yang
berhijrah ke negara ini dan kekal sehingga sekarang dan masih banyak mengekalkan
ciri-ciri keaslian tradisinya. Permainan ini sangat popular khususnya di negeri Johor.
Tidak banyak penyesuaian yang dilakukan walaupun setelah berkurun lama seni kuda
kepang ini wujud. Hal ini disebabkan masyarakat Jawa yang begitu kuat mengekalkan
seni tradisi mereka dan ini dibuktikan dengan pengekalan seni budaya dan juga tutur
bahasa yang digunakan sehari-hari.

Di Riau, di Kabupaten Indragiri Hulu kecamatan Lubuk Batu Jaya tepatnya di


Desa Sei Beras-Beras terdapat salah satu kesenian dari pulau Jawa yang masih
dilestarikan hingga saat ini. Kesenian tradisional tersebut adalah Kuda Kepang. Sejarah
kesenian tradisional Kuda Kepang ini lahir pada tahun 1995 dan mulai aktif dikelola
pada tahun 2012. Sekelompok masyarakat sepakat untuk melestarikan dengan
membuat Kuda Kepang dan membeli peralatan untuk pertunjukan diantaranya
kendang, angklung, gong, kenong, pecut, barongan, dan juga banteng. Tidak
ketinggalan pula yang paling penting yaitu seragam penari/dalang. Setelah semua
penunjang pentas Kuda Kepang lengkap, diadakan latihan jauhari sebelum acara
dilaksanakan. Latihan bisa dilakukan pada malam sabtu di Gelanggang Olah Raga
(GOR). Kepala kelompok pada saat itu Bapak Sujoko sebagai kepala kelompok Kuda
Kepang. Jenis tarian yang di tampilkan antara lain Incling laki (sorengan) dan
perempuan , pencak, Kreasi laki dan perempuan. Kuda kepang ini memiliki ciri khas

13
yang disebut mabuk. Karena dengan ciri khas tersebut mampu menarik minat penonton
dan pemain. Saat ini, kesenian Kuda Kepang menjadi tontonan kesenian hiburan yang
digunakan untuk memeriahkan berbagai acara, seperti dalam pernikahan, khitanan,
peringatan hari-hari besar, dan lain-lain.

Seiring dengan perkembangan zaman kepengurusan kelompok kuda kepang


berganti dan ini mengakibatkan penurunan anggota, yang semula nya berjumlah 30
orang hingga saat ini berjumlah kurang dari 15 orang saja. Apalagi disaat ini indonesia
baru saja terlepas dari wabah berbahaya yaitu wabah Covid 19. Efek dari wabah
tersebut mengakibatkan kelompok ini vakum sementara dikarenakan terbatasnya
kegiatan-kegiatan dan acara yang berkerumun seperti acara pernikahan, khitanan, dan
lain sebagainya. Namun, setelah covid 19 berakhir, dan masyarakat sudah
diperbolehkan mengadakan kegiatan dan acara, kuda kepang kembali beroperasi
seperti sebelumnya.

Gambar 2.1 Wawancara Kuda Kepang

2. Hadroh

Alat musik hadroh merupakan alat musik yang digunakan dalam kesenian
Hadrah, alat musik yang digunakan yaitu Rebana. Hadrah berasal dari bahasa Arab
yaitu Hadlaro-yahdluru-hadlran yang artinya adalah hadir atau kehadiran. Hadrah
merupakan alat musik rebana yang dimainkan saling tanya jawab untuk mengiringi
pembacaan sholawat ataupun syair-syair Islami, hadrah adalah kesenian Islami yang
sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, pada saat

14
baginda Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah, baginda Nabi di sambut gembira oleh
orang-orang anshor dengan nyanyian yang dikenal sholawat dengan diiringi oleh
tabuhan terbang.

Dari segi definisi ataupun istilah, hadrah menurut tasawuf yakni suatu metode
yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke hati, sebab orang yang melakukan
hadrah dengan benar akan terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah dan Rasul-
Nya. Syair-syair Islami yang dibawakan saat bermain hadrah mengandung ungkapan
pujian dan keteladanan sifat Allah dan Rasulallah yang agung. Dengan hal tersebut,
maka akan membawa dampak kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, para sufi yang
biasanya melibatkan seruan atas sifat-sifat Allah yang Maha Hidup (Al-Hayyu),
melakukannya sambil berdiri, berirama dan melantunkan bait-bait pujian atas baginda
Nabi Muhammad.

Hadrah selalu menyemarakkan acara-acara Islam seperti peringatan Maulid


Nabi, Tabligh Akbar, perayaan tahun baru Hijriyah, dan peringatan hari-hari besar
Islam lainnya, hingga saat ini di masyarakat Indonesia hadrah telah berkembang pesat
sebagai musik yang mengiringi pesta pernikahan, sunatan, kelahiran bayi, acara festival
seni musik Islami dan dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolahan, pesantren, remaja
masjid dan majelis taklim. Hadrah biasanya sering terlihat ketika di acara ketika
melaksanakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya ketika Maulid, Sholawatnya
diiringi dengan lantunan nada indah dari hadrah, alat musik hadrah yakni ada Bass, dan
alat hadrah yang kecil, pukulan hadrah ada Tanya dan Jawab, jadi setiap memukul
hadrah nadanya pasti berbeda dan menghasilkan suara yang enak di dengar, ditambah
lagi jika sambil Shalawatan. Kesenian Hadrah berbeda dengan Qasidah, Hadrah hanya
menggunakan alat musik Rebana, sedangkan Qasidah menggunakan alat musik lain
seperti Krecek misalnya.

Hadrah atau yang lebih kerap dengan sebutan terbangan, perkembangannya tak
lepas dari dakwah Islam, seni ini memiliki semangat cinta kepada Allah dan Rasul-
Nya. Tidak satu pun tahu secara persis kapan datangnya musik hadrah di Indonesia,

15
akan tetapi hadrah atau yang lebih dikenal dengan musik terbangan tersebut tak lepas
dari sejarah perkembangan dakwah Islam para Wali Songo. Dari beberapa sumber,
menyebutkan bahwa pada setiap tahun di serambi Masjid Agung Demak Jawa Tengah,
diadakan perayaan Maulid Nabi yang diramaikan dengan Rebana. Para Wali Songo
mengadopsi Rebana dari Hadrolmaut sebagai kebiasaan seni musik untuk dijadikan
media berdakwah di Indonesia.

Berdasarkan dari keterangan ulama besar Palembang Al Habib Umar Bin


Thoha Bin Shahab yaitu Al Imam Ahmad Al Muhajir yang merupakan kake dari Wali
Songo, ketika hijrah ke Yaman bertemu dengan salah satu pengikut Tariqah Sufi yang
sedang asyik memainkan hadrah serta mengucapkan syair pujian kepada Allah dan
Rasul-Nya. Karena pertemuan tersebut maka mereka pun bersahabat, setiap Imam
Muhajir mengadakan majelis maka disertakan Darwisy tersebut, hingga keturunan dari
Imam Muhajir tetap menggunakan hadrah disaat mengadakan suatu majelis. Syair-
syair yang dibawakan saat bermain hadrah mengandung ungkapan pujian dan
keteladanan sifat Allah dan Rasulallah SAW yang agung, dengan demikian maka akan
memunculkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Kesenian Qosidah Hadroh di Riau, mungkin belum begitu banyak. Diketahui


Irama qosidah hadroh ini pun berasal berasal dari hadromut, yang dibawak oleh habaib
ke Indonesia, sama halnya bersama dengan Hadroh As-Salwa yang berada di
Kabupaten Indragiri Hulu Kecamatan Lubuk Batu Jaya Desa Sei Beras-Beras. Hadroh
As-Salwa yang bemarkas di Jalur 5 RT 12/05 ini terbentuk pada Oktober 2015 yang
beranggotakan 23 orang anggotanya rata-rata wanita berusia sekitar 25 hingga 45
tahun. “Terbentuknya hadroh ini berawal dari remaja dan anak-anak yang suka
bersholawat dan juga kesenian” ungkap Mbak Oca salah satu anggota Hadroh As-
Salwa. Ia mengatakan, tujuan berasal dari terbentuknya hadroh ini sendiri agar para ibu
rumah tangga memiliki kegiatan dan memperoleh pahala sehingga selalu berada dijalan
yang benar.

16
Dengan lagu yang dimainnya secara Qosidah, untuk menciptakan nada Qosidah
Hadroh yakni, Bass Hadroh, Terbangan Hadroh, tamtam Hadroh, keplak Hadroh,
kecrek dan jinbe “Semua alat dipukul mengunakan alat dan tangan. Nah disitu
menimbulkan bunyi,” ungkapnya.

Untuk lagu yang dibawakan qosidah, dengan menembangkan solawat nabi,


Seperti, Assallamu-alaika, Sholatum, Assubhu Bada, Ya’asyikol Musthofa, Sholawar
Badar, Sidnan Nabi,” kita bernyanyi sholawat, bersama dengan irama Qosidah
modern,” imbuhnya.

Mbak Oca dan anggota hadroh As-Salwa lainnya menghendaki bersama dengan
terdapatnya hadroh ini, seni musik Qosidah Hadroh dapat digemari kaum muslimin dan
muslimah, bersama dengan musik islami, “Gemar bersholawat bersama dengan nabi,
karena memang allah pengasih, penyayang, pemberi dan segala-galanya, “jika kita
umatnya nabi muhamad SAw dak mau bersholawat, alangke sombongnya kita,”
ungkapnya. Ditambahkannya, “Hadroh As-Salwa ini sendiri tidak susah dicari. Setiap
hari Rabu dan Sabtu Ba’da Ashar. pemainnya latihan di musholla RT 12/05. Dan
hadroh ini biasanya ada di acara acara seperti acara Khittan, pernikahan, acara
peresmian lainnya”.

Gambar 2.2 Wawancara Hadroh

3. Reog

Reog merupakan salah satu kebudayaan yang masih dilestarikan di Desa Sungai
Beras-Beras. Reog ini berasal dari Ponorogo Jawa Tengah. Awal berdiri Reog di desa

17
Sungai Beras-Beras pada awal tahun 1993 dengan nama grup keseniannya adalah
Singomulyo. Berawal dari mayoritas masyarakat desa Sungai Beras-Beras yang
notabennya Transmigrasi dari pulau jawa yang kemudian melestarikan kesenian reog.
Selain untuk dilestarikan, Reog juga sebagai penghibur masyarakat. Reog Ponorogo
memiliki beberapa versi diantaranya versi jawa, islam, natuna dan modern. Akan tetapi
reog yang digunakan di desa ini adalah Reog versi modern karena mengikuti
perkembangan zaman serta beragamnya suku yang ada di desa ini.

Reog Modern Biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti


permikahan, khitanan, dan hari-hari besar Nasional. Reog dipentaskan bertujuan untuk
mengenang jasa pahlawan. Dalam pementasannya seni Reog Ponorogo terdiri dari
beberapa rangkaian dua sampai tiga tarian pembukaan.

Tarian pertama/ pembukaan biasanya dibawakan oleh 6 sampai 8 pria gagah


berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini
menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang
dibawakan oleh 6 sampai 8 gadis yang menaiki kuda, tarian ini dinamakan tari Jaran
Kepang atau Jathilan. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya perupa tarian oleh
anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau
Ganongan.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan tarian inti yang isisnya
tergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan
pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan, untuk hajatan khitanan
atau sunatan biasanya cerita pendekar. Adegan dalam seni Reog biasanya tidak
mengikuti scenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan
dalang (biasanya pemimpin rombongan)dankadangkadang dengan penonton,
terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila
pemain tersebut kelelahan.

Tarian terakhir adalah tarian Singa Barong, diman pelaku memakai topeng
berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak dan

18
mempertontonkan keperkasaan Pembarong dalam mengangkat dadak merakseberat 50
kg dengan kekuatan gigitan gigi sepanjang pertunjukan berlangsung. Berat topeng ini
bisa mencapai 50 sampai 60 kg. Kemampaun untuk membawakan topeng ini selain
diperoleh dengan latihan yang berat juga diperoleh dengan latihan spiritual seperti
puasa dan tapa.

Instrument pengiringnya seperti kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung,


angklung, dan salompret yang menyuarakan nada slendro dan pelog yang
memunculkan atmosfir mistis, unik, eksotis serta membangkitkan semangat. Satu
group Reog biasanya terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah Warok Muda,
Pembarong, penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlah kelompok
Reog berkisar antara 20 hingga 30 orang, peran utama berada pada Warok dan
Pembarongnya.

Gambar 2.3 Wawancara Reog

4. Karawitan

Dahulu ketika berada dalam kekuasaan kerajaan, segala bentuk pola kehidupan
masyarakat banyak diatur oleh kerajaan. Kedudukan seorang raja sebagai pemimpin
akan menentukan nasib segalanya. Ketika seorang raja bersabda, maka segalanya akan
berubah, termasuk didalamnya adalah kesenian. Sekarang ketika kerajaan sudah
berkurang kekuasaannya, maka kehidupan masyarakat termasuk di dalamnya bentuk-
bentuk seni, bebas untuk melakukan aktifitas. Bahkan, dalam acara-acara tertentu,

19
bentuk-bentuk seni produk non kraton sudah terbiasa merambah masuk, dan dinikmati
oleh masyarakat kraton (lingkungan istana). Alkulturasi akhirnya menjadi bagian yang
sangat penting dalam menjaga eksistensinya.

Perubahan kondisi tersebut mengakibatkan banyak hal, salah satunya orientasi


seniman dalam berkarya bergeser. Dahulu dalam berkarya seorang seniman selalu
terbawa oleh kewenangan seorang raja, bahkan tidak sedikit karya-karya seni yang
dipersembahkan kepada raja, sehingga banyak karya seni yang penciptanya
diatasnamakan raja yang berkuasa pada saat itu. Sekarang, dalam berkarya seorang
seniman tidak hanya berorientasi pada penguasa saja, melainkan masyarakat sebagai
konsumen mendapatkan prioritas yang sama, karena masyarakatpun mempunyai
kewenangan untuk menentukan bentuk, pengakuan, dan penghargaan akan legalitas
suatu karya seni. Peran perubahan sosial dalam berbagai aspek kehidupan manusia ikut
menentukan keberadaan suatu bentuk seni. Sebagai pemegang hak atas mati dan
hidupnya suatu bentuk seni, manusia berhak menciptakan, melestarikan dan
mengembangkan bentuk-bentuk seni yang disesuaikan dengan kondisi dimana dan
kapan ia hidup.

Seni dan masyarakat ibarat simbiosis mutualisme, keduanya saling


ketergantungan dan membutuhkan. Perubahan di satu sisi akan berpengaruh terhadap
sisi lainnya. Demikian juga yang berlaku pada seni karawitan. Perkembangannya
sangat tergantung pada perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Dewasa ini
sebagaian besar masyarakat menganut konsep hidup praktis dan ekonomis. Salah satu
akibatnya adalah kemasan suatu bentuk seni harus beorientasi pada konsep hidup
tersebut. Saat ini munculah berbagai macam bentuk pertunjukan dengan latar belakang
seni karawitan, seperti campursari, kolaborasi musik diatonis dan pentatonis, karawitan
modern, maupun kontemporer. Secara visual dapat dilihat bahwa karawitan dimainkan
dengan menggunakan seperangkat alat yang disebut gamelan, yang masing-masing
instrumennya mempunyai tugas dan kewajibannya sendiri-sendiri, sedangkan secara
audio dapat dirasakan melalui suara merdu gamelan mengalunkan gending-gending

20
dengan karakter yang berbeda, dapat menggambarkan serta mempengaruhi jiwa
maupun perasaan seseorang, bahkan dalam lingkup yang lebih besar yaitu masyarakat.

Di Desa Sei beras-beras sudah terbentuk kesenian kuda lumping sejak tahun
1993 oleh bapak Nasib, tetapi belum memiliki alat musik gamelan. Untuk mengiringi
tarian kuda lumping alat musiknya meminjam dari Desa tetangga. Setelah beberapa
tahun berjalan banyak ibu-ibu Desa Sei Beras-beras yang berminat memainkan alat
musik gamelan, maka grup kuda lumping memutuskan untuk membeli alat musik
gamelan pada tahun 2018. Dan akhirnya terbentuklah grup karawitan yang disahkan
pada tahun 2019 tepatnya awal tahun baru Islam. Dibentuknya karawitan ini untuk
mengiringi tarian kuda lumping. Karawitan di sini sejak berdiri, aktif hanya beberapa
bulan karena terhalang oleh corona pada awal tahun 2020 dan aktif kembali pada bulan
April 2022. Grup karawitan ini belum memiliki nama karena masih merintis. Belum
banyak ibu-ibu yang mahir memainkan alat musik gamelan.

Secara filosofis gamelan Jawa merupakan salah satu bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikian disebabkan filsafat hidup
masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budayanya yang berupa gamelan Jawa serta
berhubungan dekat dengan perkembangan religi yang dianutnya. Bagi masyarakat
Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial,
moral dan spiritual. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat
di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan
seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa
kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan. Keagungan gamelan
sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional
timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Budaya Jawa mulai
terkikis dan jauh dari pewarisnya. Hal tersebut terjadi, lantaran sebuah seni karawitan
kurang diajarkan pada anak-anak usia dini, sehingga mereka lebih asyik dengan
permainan modern yang notabene bukan ciri khas budaya dari negeri sendiri.

21
Fungsi seni karawitan yang sangat menonjol adalah sebagai sarana komunikasi.
Suatu bentuk seni yang berbobot harus mampu menyampaikan atau berkomunikasi
dengan baik. Maksud atau makna dari suatu karya seni tidak akan sampai ke dalam hati
sang pengamat apabila komunikasinya kurang efektif, hubungan antara karya dan yang
menyaksikannya (audiens) Dalam hal ini, seni karawitan dapat berfungsi sebagai
sarana komunikasi yang efektif, baik secara vertikal maupun horizontal.

Secara vertikal kemampuan seni karawitan dalam berkomunikasi terwadahi


dalam bentuk gending sebagai kumpulan nada-nada yang sudah diatur sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa enak apabila didengarkan. Gending dalam seni karawitan
mempunyai karakter yang berbeda, ada yang berkarakter gembira, sedih, dan lain
sebagainya. Bahkan ada beberapa gending yang dianggap keramat, dan diyakini
mempunyai kekuatan tertentu. Untuk membunyikannya memerlukan sesaji khusus.
Kekuatan gending tersebut dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi antara manusia
dengan Sang Pencipta.

Secara horizontal, komunikasi pada seni karawitan tercermin dari hasil sajian
yang merupakan hasil kerjasama antar unsur yang ada pada seni karawitan, bersifat
kolektif, saling mendukung untuk memberi tempat berekspresi sesuai dengan hak dan
kewajibannya. Hal ini sesuai dengan pola hidup masyarakat Jawa yang sebagian besar
menganut asas gotong-royong, lebih mengutamakan kebersamaan. Untuk
mendapatkan sajian yang baik, para pemain (pengrawit) saling berhubungan,
berkomunikasi satu dengan lainnya. Simbol-simbol yang ada dalam seni karawitan
dapat dikatakan menyerupai filosofi manusia, maupun pola hidup manusia.
Diantaranya, penyebutan nada-nada instrumen dalam laras slendro, 1 (Barang), 2
(Gulu/Jangga), 3 (Dhadha), 5 (Lima), 6 (Nem), dan 1 (Barang alit). Nama-nama
tersebut penggambaran atau ditafsirkan sebagai bagian organ tubuh manusia.

Selain itu dari nada-nada laras slendro (1,2,3,5,6) apabila kita jumlah menjadi
17. Jumlah tersebut sesuai dengan kewajiban hidup masyarakat penganut agama Islam,
yaitu menjalankan sholat wajib sehari semalam 17 rakaat. Misteri angka 17 dalam laras

22
slendro dapat pula dihubungkan dengan peristiwa besar yang terjadi di Indonesia, yaitu
terbebasnya negara Indonesia dari penjajah atau merdeka yang jatuh pada tanggal 17
Agustus 1945.

Harapan kedepannya untuk kesenian karawitan ini yaitu semoga ada generasi
muda yang mau berlatih karawitan untuk melestarikan kesenian ini agar lebih maju lagi
ke depannya.

Gambar 2.4 Memperagakan Karawitan setelah wawancara

5. Batik

Batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus


dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu . Batik merupakan salah satu
kebudayaan yang masih dilestarikan di Desa Sungai Beras Beras. Awal mula
berdirinya batik di Desa Sungai Beras -Beras pada tanggal 28 September 2006. Batik
dapat berkembang hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik
dalam desain/motif maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh
makna dan filosofi akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang
berkembang di Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif
adalah corak atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga
menghasilkan suatu bentuk yang beraneka ragam.

Motif batik adalah corak atau pola yang menjadi kerangka gambar pada batik
berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang
mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif-Motif batik di Desa Sungai Beras -Beras

23
antara lain Pertama motif Ikan Patin yang mempunyai makna mudah menjadi ikon di
Indragiri hulu pematang rebah . Yang kedua yaitu bunga Seroja yang mempunyai
makna kegigihan . motif ketiga yaitu pulang petang yang mempunyai makna bekerja
keras tanpa mengenal waktu. Membatik merupakan tradisi turun-menurun. Karena itu,
sering motif batik manjadi ciri khas dari batik yang diproduksi masyarakat tertentu .
Dan melakukan pelatihan terus menerus oleh masyarakat Desa Sungai Beras.

Adapun alasan terbentuknya pembatikan ini adalah sebagai kegiatan


masyarakat atau ibu-ibu desa sungai beras beras. Dan mengembangkan bakat
masyarakat , Dan sebagai pemasukan untuk PKK di Desa Sungai Beras -Beras.

Adapun dalam hal produksi untuk batik ini tergantung dari pemesanan .
Adakalanya bisa juga 4 meter sampai mencapai 100 meter pemesanan. Untuk produksi
batik ini sudah sampai ke galeri Pekanbaru, Bandara Pekanbaru, Mall SKA, dan
Rengat . Pada masa covid 19 penghasilan batik turun karena kendala dari pemesanan
yang semakin berkurang tetapi karena batik ini sudah dititipkan di galeri Pekanbaru
kembali pulih.

Batik di Desa Sungai Beras- Beras menggunakan kain katun premis . Dan
menggunakan pewarna sintetis ( pakaian). Dimana batik ini mempunyai alat tertentu
diantaranya adalah plangka (alat etak) ,rakel , pewarna,dan kain. Adapun cara
membuat batik di desa Sungai Beras - Beras adalah:

a. Kain di rendam dulu( mordan)


b. Penjemuran
c. Pencetakan
d. Penjemuran
e. Pengunciann selama 8 jam
f. Mengeringkan kain selama satu malam
g. Pencucian sampai airnya bersih

24
Itulah cara pembuatan batik di Desa Sungai Beras - Beras . Adapun proses
pembuatan tersebut selama 3 hari dan paling cepat minimal 2 hari dan tergantung dari
cuaca hari itu tersebut. Dari pembuatan batik tersebut mereka menggunakan modal
sendiri terkumpul menjadi 10 JT . Cara pemaran batik ini dari dulu sangat berbeda .
Dulu batik di Desa Sungai Beras-beras cuma dikenal oleh masyarakat Desa tersebut
tapi sekarang pemasaran batik ini mulai dikenal karena sudah bekerja sama dengan
galeri Pekanbaru dan tempat lainnya. Kami dari KKN UIN Suska Riau berharap
semoga batik ini lebih maju lagi , kompak, laris manis, dan lebih terkenal lagi sampai
internasional.

Gambar 2.5 Wawancara Batik

B. Program Pengembangan
Bidang Pengembangan terdiri dari berbagai bidang. Pengembangan tersebut
diarahkan pada pengembangan bidang keagamaan, sosial, kemasyarakatan,
pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Berbagai bentuk di bidang pengembangan yang
telah dilaksanakan oleh peserta akan diuraikan sebagai berikut.

1. Bidang keagamaan
Dalam bidang ini, kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yang dapat disebutkan.
a. Magrib Mengaji

25
Gambar 2.6 Maghrib Mengaji Bersama Anak-anak RT 12
Mahasiswa KKN mengadakan kegiatan maghrib mengaji setelah salat maghri
sampai menjelang isya’. Kegiatan dilaksanakan mulai dari senin sampai sabtu.
Maghrib mengaji bertujuan untuk memperlancar bacaan anak-anak dan
memotivasi anak-anak agar rajin mengaji.
b. Mengikuti kegiatan rutinan warga

Gambar 2.7 Mengikuti Kegiatan Rutin Warga


Salah satu kegiatan ibu-ibu di desa Sungai Beras-Beras di bidang keagamaan
adalah adanya rutinan wirid pengajian ibu-ibu setiap hari selasa dan sabtu.
Setiap pertemuan rutinan wirid mahasiswa KKN selalu menjadi petugas
pembawa acara, pemimpin shalawat dan pembaca tilawah Al-Qur’an.

c. Membantu kegiatan hewan Qurban pada hari raya idul adha

26
Gambar 2.8 Membantu Kegiatn Hewan Qurban
Saat hari raya idul Adha mahasiswa KKN membantu panitia Musholla dalam
penyembelihan hewan qurban. Empat orang bagian pemotongan daging
qurban, empat orang selanjutnya bagian penimbangan serta pendistribusian
daging qurban dan satu orang bagian menguliti daging qurban.

2. Bidang Sosial Kemasyarkatan


Dalam bidang sosial kemasyarakatan kelompok KKN UIN Suska Riau
2022 memiliki beberapa program yaitu.
a. Mengikuti Senam

Gambar 2.9 Mengikuti Senam

Kegiatan senam rutin diikuti setiap selasa dan kamis. Dimulai pukul 08.30 WIB
sampai pukul 10.00 WIB. Senam dilakukan sebanyak lima sampai enam ronde.
Tiga ronde pertama untuk lansia dan tiga ronde kedua untuk pra lansia.

b. Mengadakan perlombaan HUT RI

27
Gambar 2.10 Mengadakan perlombaan HUT RI tingkat RT

Gambar 2.11 Mengadakan HUT RI tingkat Desa

Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI)
yang ke 77 kelompok KKN UIN Suska mengadakan berbagai perlombaan di
tingkat desa maupun tingkat Rt. Sasaran peserta lomba adalah anak-anak dan
juga orang dewasa. Jenis perlombaan tingkat desa untuk anak-anak antara lain;
mewarnai, balap karung, balap sarung, estafet tepung, makan kelereng,
masukan paku dalam botol, pembacaan undang-undang, menyanyikan lagu
nasional. Sedangkan jenis lomba tingkat desa untuk ibu-ibu yaitu; senam,
menghias tumpeng dan futsal. Selain tu, jenis lomba di tingkat rt untuk anak-
anak antara lain; makan kerupuk, tangkap belut, arisan bola, cantol topi.
Sedangkan jenis perlombaan tingkat rt untuk ibu-ibu dan bapak-bapak yaitu
tangkap bebek, kursi dangdut, tangkap belut dan arisan bola.
3. Bidang Pendidikan
Dalam bidang lingkungan kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yang dilakukan dintaranya.

28
a. Mengajar di TK B.A Aisyiyah dan PAUD Dharma Bakti

Gambar 2.12 Mengajar d TK B.A Aisyiyah

Gambar 2.13 Mengajar di PAUD Dharma Bakti


Kegiatan mengajar di TK B.A Aisyiyah dan PAUD Dharma Bakti diadakan
setiap Senin dan Selasa dimulai pukul 8.00 WIB sampai puku 11.00 WIB.
Mahasiswa KKN membantu guru-guru yang ada di sekolah tersebut dalam
kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, mahasiswa KKN mengajarkan
serta mengarahkan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
b. Mengajar di SDN 005 Sungai Beras-Beras

Gambar 2.14 Mengajar di SDN 005 Sungai Beras-Beras

29
Kegiatan belajar mengajar di SDN 005 Sungai Beras-Beras dilakukan setiap
hari Kamis, Jum’at dan Sabtu. Kamis dan Jum’at mengajar kelas 1 sampai 3
sedangkan mengajar kelas 4 sampai kelas 6 pada hari Jum’at dan Sabtu. Mata
pelajaran yang diajarkan mengikuti mata pelajaran siswa pada hari itu.
c. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat di SDN 005 Sungai Beras-Beras

Gambar 2.15 Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat


Sosialisasi perilaku hidup bersih sehat dilaksanakan pada hari Jum’at taggal 30
Juli 2022 bertempat di SDN 005 Sungai Beras-Beras. Sasaran sosialisasi ini
adalah kelas empat sampai enam. Dengan tujuan untuk menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
terutama lingkungan sekolah.
d. Sosialisasi Anti Narkoba di SMAN 1 Lubuk Batu Jaya

Gambar 2.16 Sosialisasi Anti Narkoba


Sosialisasi anti narkoba dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2022
bertempat di SMAN 1 Lubuk Batu Jaya. Sasaran sosialisasi ini adalah kelas
sepuluh. Dengan tujuan untuk memberikan gambaran akan bahayanya
penggunaan narkoba sejak dini agar nantinya siswa kelas sepuluh di SMA
tersebut tidak menggunakan ataupun menjadi kecanduan.

30
e. Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun di PAUD Dharma Bakti

Gambar 2.17 Sosialisasi Cuci Tangan


Sosialisasi cuci tangan pakai sabun dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2022
bertempat di PAUD Dharma Bakti. Sasaran sosialisasi ini adalah seluruh siswa
PAUD Dharma Bakti. Dengan tujuan melatih siswa bagaimana cara mencuci
tangan dengan benar agar nantinya siswa tersebut terbiasa mencuci tangan
setelah melakukan aktivitas.
f. Sosialisasi Memilih Jajanan Sehat di SDN 005 Sungai Beras-Beras

Gambar 2.18 Sosialisasi Memilih Jajanan Sehat


Sosialisasi memilih jajanan sehat dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2022
bertempat di SD Negeri 005 Sungai Beras-Beras. Sasaran sosialisasi ini adalah
siswa kelas satu sampai kelas tiga. Dengan tujuan untuk menyampaikan ciri-
ciri jajanan yang sehat dikonsumsi agar nantinya siswa dapat membedakan
jajanan sehat dan tidak sehat ditengah maraknya junk food.
g. Pembuatan media pembelajaran Anak Usia Dini

31
Gambar 2.19 Pembuatan Media Pembelajaran
Pembuatan media pembelajaran anak usia dini dengan tujuan untuk
memudahkan guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran
kepada siswa agar lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Media
pembelajaran anak usia dini terbuat dari kertas origami ataupun kertas minyak
yang kemudian ditempel diatas kertas karton. Media pembelajaran yang dibuat
sebanyak lima buah dengan materi berbeda-beda yaitu materi nama bulan,
nama hari, mengenal angka, mengenal huruf abjad dan mengenal huruf
hijaiyah.

4. Bidang Lingkungan
Dalam bidang lingkungan kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yang dilakukan diantaranya.
a. Gotong Royong membersihkan tanaman toga

Gambar 2.20 Gotong Royong Membersihkan Tanaman Toga


Gotong royong membersihkan tanaman toga dilakukan bersama ibu-ibu PKK
Desa Sungai Beras-Beras. Gotong royong ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli

32
2022. Kegiatan ini dilakukan karena melihat kondisi tanaman toga yang sudah
tidak terawat serta ditumbuhi banyak rumput liar.
b. Gotong royong bersama membersihkan posyandu

Gambar 2.21 Gotong Royong Membersihkan posyandu


Gotong royong membersihkan sekeliling posyandu dilakukan bersama ibu-ibu
PKK Desa Sungai Beras-Beras. Gotong royong ini dilaksanakan pada tanggal
30 Juli 2022. Kegiatan ini dilakukan karena melihat kondisi halaman posyandu
ditumbuhi banyak rumput liar.
c. Menjadi Panitia dalam Pernikahan Masyarakat Desa Sungai Beras-Beras

Gambar 2.22 Menjadi Panitia Pernikahan


Kelompok KKN UIN Suska Riau tahun 2022 menjadi panitia dalam pernikahan
masyarakat Desa Sungai Beras-Beras. Pernikahan masyarakat ini dilaksanakan
pada tanggal 22 Juli 2022, akan tetapi tiga hari sebelum acara mahasiswa KKN
sudah mulai ikut membantu persiapan pernikahan. Pada hari terlaksananya
acara mahasiswa KKN menjadi panitia penjaga prasmanan.

33
d. Pembuatan Plang Jalur dan Musholla

Gambar 2.23 Pembuatan Plang


Salah satu proyek terbesar kelompok KKN UIN Suska Desa Sei Beras-Beras
adalah pembuatan plang jalur. Plang jalur dibuat karena di desa ini disetiap
jalurnya belum ada tandanya sehingga orang-orang yang baru pertama kali
berkunjung ke Desa Sei Brs-Beras tidak merasa bingung. Selain itu plang
musholla dibuat agar orang mengetahui nama musholla tersebut.
e. Pengecatan Tugu RT 12

Gambar 2.25 Pengecetan tugu


Pengecatan tugu Rt 12 dilakukan karena tugu di Rt tersebut sudah pudar. Selain
itu, untuk memeriahkan dalam menyambut HUT RI ke 77, karena tugu tersebut
dicat warna merah dan putih.

34
5. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 memiliki
beberapa program yaitu.

a. Mengikuti kegiatan Posyandu Balita Desa Sungai Beras-Beras

Gambar 2.26 Kegiatan Posyandu Balita

Kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 mengikuti kegiatan posyandu balita
yang diadakan setiap tanggal 13 pada awal bulan. Kelompok KKN menjaga
tiga meja posyandu diantaranya meja pendaftaran, meja pengukuran dan meja
pencatatan dengan dibantu staf dari posyandu Desa Sungai Beras-Beras.
b. Mengikuti Posyandu Lansia Desa Sungai Beras-Beras

Gambar 2.27 Posyandu Lansia

Kelompok KKN UIN Suska Riau 2022 mengikuti kegiatan posyandu lansia
yang diadakan setiap tanggal 14 pada awal bulan. Kelompok KKN menjaga
satu meja posyandu yaitu meja pendaftaran dengan dibantu staf dari posyandu
Desa Sungai Beras-Beras.

35
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Desa Sungai beras-Beras memiliki kearifan lokal yang diperoleh dari observasi,
wawancara serta pemetaan. Hasil observasi, wawancara serta pemetaan kearifan lokal
berdasarkan sejarah, budaya dan adat istiadat ini didapat dari masing - masing ketua
pengelola budaya dan adat istiadat mayarakat setempat. Adapun kearifan lokal Desa
Sungai Beras-Beras antara lain; kuda kepang, hadroh, reog, batik dan karawitan.
Kearifan lokal Desa Sungai Beras-Beras masih dilestarikan sampai saat ini dengan cara
dipentaskan pada acara-acara besar serta adanya kerjasama yang bagus masyarakat
desa dalam menjaganya.

Selain itu, dari berbagai rangkaian kegiatan KKN berbasis kearifan lokal yang
dilaksanakan di Desa Sungai Beras-Beras ini bertujuan untuk menggerakkan dan
meningkatkan sekaligus mengembangkan berbagai potensi yang ada di Desa Sungai
Beras-Beras baik itu dari bidang keagamaan, lingkungan, sosial, kesehatan pendidikan,
dan berbagai potensi unggulan di Desa Sungai Beras-Beras. Adapun kegiatannya
meliputi; maghrib mengaji, gotong royong, sosialisasi di lembaga-lembaga pendidikan,
membuat plang jalur, mengecat tugu RT 12 dan mengikuti kegiatan-kegiatan
masyarakat Desa Sungai Beras-Beras.

B. Rekomendasi
Dalam hal ini mahasiswa mengharapkan kepada masyarakat yang terkait dengan
adanya kegiatan kkn ini dapat memberikan saran maupun ide untuk pelaksanaan yang
lebih baik ke depannya. Untuk dapat melaksanakan program KKN dengan baik sesuai
dengan target dan tujuan maka ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain :

1. Perlunya komunikasi dengan semua pihak yang terkait sehingga tercipta


silaturahmi yang baik antara mahasiswa KKN dengan masyarakat.
2. Adanya komitmen dari pelaksanaan KKN, karena tanpa ada niat ikhlas serta
keinginan untuk melaksanakan program KKN yang telah dijabarkan melalui

36
kegaitan yang ada, maka tidak akan mungkin seluruh renacana yang telah
disusun dapat terealisasi dengan hasil yang optimal.
3. Mahasiswa hendaknya lebih aktif dalam pelaksanaan KKN agar keberadaan
mahasiswa KKN dapat memberikan sesusatu yang lebih berarti lagi bagi
masyarakat.
4. Mahasiswa hendaknya lebih peka lagi terhadap keadaan masyarakat sehingga
program-program yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
yang ada di masyarakat.

37
LAMPIRAN

38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

Anda mungkin juga menyukai