Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI

KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK USIA DINI DI


KELOMPOK BERMAIN (KB) RA MUJAHIDIN
BABATAN DIWEK JOMBANG

Analisis Kegiataan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

Diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Analisis Kegiatan


Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Program S1 PGPAUD

Disusun Oleh :
AJWIDATUL HASANAH
837429838

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SURABAYA
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : AJWIDATUL HASANAH
NIK : 837429838

Telah melakukan penelitian untuk Laporan Mata Kuliah Analisis Perkembangan


Anak Usia Dini dengan judul : ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK
HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK USIA DINI DI
KELOMPOK BERMAIN (KB) RA MUJAHIDIN BABATAN DIWEK
JOMBANG

Jombang, 12 Oktober 2019


Peneliti

Ajwidatul Hasanah
837429838

Disahkan oleh :
Dosen Pembimbing,

Diah Kurnia Yulianti, S.Pd, M.pd


NIK. 71001662

ii
KATA PENGANTAR

Hamdalah, dengan beribu syukur atas ketetapan Allah SWT( Al-qohhar),


akhirnya dapat terselesaikan sebuah perjalanan pemikiran dalam sebuah laporan
untuk memenuhi tugas individu Mata Kuliah Analisis Perkembangan Anak Usia
Dini yang berjudul “Analisis Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan
Menggambar pada Anak Usia Dini Di Kelompok Bermain (KB) RA Mujahidin
Babatan Diwek Jombang” Beriringan dengan nikmat tersebut maka untaian
terimakasih kepada seluruh pihak yang secara langsung dan tidak memberi
pengaruh besar dalam terselesaikannya laporan ini antara lain :
1.Ibu Diah , selaku dosen pembimbing atas segala diskusi dan masukan yang sangat
berarti dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini
2. Keluarga, H. Amanullah , Fatma Zahrotun Nisa’dan Anas Maulana atas doa yang
selalu dipanjatkan dan dukungannya
3. Sahabat seperjuangan yang terlibat dalam penyelesain laporan mata kuliah
analisis perkembangan anak usia dini.
4. Serta semua pihak terlibat dan telah membantu dalam penyusunan serta
penyelesaian laporan ini yang tak dapat tersebut satu persatu.
Ketidaksempurnaan adalah bagian kesempurnaan. Tentunya penulisan
Analisis Perkembangn Anak Usia Dini ini jauh dari kata sempurna. Sehingga
masukan dan kritik sangat diharapkan untuk progresivitas dan perbaikan keilmuan.
Teriring doa, semoga laporan ilmiah yang “tidak selesai‟ ini bisa memberi sedikit
sumbangsih pemikiran pada masyarakat, sekolah dan lingkungan.

Jombang, 12 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER..…………………………………………………………… ……... ……i


LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………... ...….ii
KATA PENGANTAR………………………………………………….….. ……iii
DAFTAR ISI……..………………………………………………… ……... ...….iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………...v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………….……….…....vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian……………...…………………….............. ……..1
B. Fokus Penelitian………... ……………………………………………………..3
C. Tujuan Penelitian……………..... ……………………………………………..3
D. Manfaat Penelitian……..………………………………………………. ……..3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini………………………… ……..4
B. Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggambar………... ……..5
C. Kerangka Berpikir…………………………………………...………...... ……..7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian……………………………………………………......……..8
B. Metode Penelitian………………………………………………………..……..8
C. Instrumen Penelitian……………………………………………………..……..8
BAB IV ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data…………………………………………………………. ……..9
B. Analisis Kritis…...………………………………………………. ……………11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.…..………………………………………………………. ……15
B. Saran-saran……....……………………………………………………. ……15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tabulasi Hasil Penelitian 9
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak Usia Dini memiliki berbagai macam potensi yang harus
dikembangkan. Pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama
tetapi ritme perkembangannya berbeda satu sama lain. Salah satu kemampuan
yang sedang berkembang saat usia dini yaitu kemampuan motorik.
Perkembangan motorik adalah proses perkembangan gerak pada anak serta
dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar
merupakan perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi
antar anggota tubuh, seperti merangkak, berjalan, melompat, atau berlari,
sedangkan motorik halus merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot
kecil dengan koordinasi mata-tangan.
Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia dini agar
berkembang secara optimal, maka terdapat prisip-prinsip pengembangan berupa
ruang pembelajaran yang memberikan kebebasan berekspresi pada anak,
melakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar dapat
merangsang anak menjadi kreatif, memberikan bimbingan kepada anak untuk
menentukan teknik/cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai
media, menumbuhkan keberanian anak, membimbing anak sesuai dengan
kemampuan dan taraf perkembangannya, memberikan rasa gembira dan
menciptakan suasana yang menyenangkan serta melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan pada prinsip-prinsip tersebut, terdapat salah satu kegiatan
pengembangan kemampuan motorik halus yaitu melalui kegiatan menggambar
oleh anak usia dini untuk mengoptimalkan perkembangan motorik halus.
Menggambar adalah kegiatan yang membutuhkan koordinasi antara mata
dengan tangan, melatih imajinasi dan membebaskan menuangkan ekpresi seni,
melatih kesabaran dan meningkatkan kreativitas anak usia dini.

1
2

Berdasarkan hasil obeservasi oleh peneliti di Kelompok Bermain (KB) RA


Mujahidin Babatan Diwek Jombang memiliki kegiatan untuk mengembangkan
kemampuan motorik halus pada anak usia pra-TK untuk usia 3-4 tahun. Namun,
berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik dan pimpinan didapatkan bahwa
kegiatan menggambar bebas pada kelompok bermain masih minim dilakukan,
padahal kegiatn tersebut mampu memberi stimulus untuk mengembangkan
kemampuan motorik halus. Menggambar bebas dapat dikelompokkan sebagai
kegiatan bermain yang menyenangkan dengan memanfaatkan media-media
gambar yang variatif seperti menggambar dengan tangan, menggambar pada
media pasir dan lainnya dan tetap mendapatkan hasil berupa karya imajinatif
gambar anak di Kelompok Bermain.
Hasil Wawancara dengan Pemimpin dan Pendidik oleh peneliti di
Kelompok Bermain (KB) RA Mujahidin Babatan Diwek Jombang bahwa
melalui kegiatan menggambar, anak usia 3-4 tahun lebih kreatif karena selain
kegiatan tersebut, kelas belajar juga didesain dan dilengkapi beberapa visualisasi
pada dinding tempat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan yang berfungsi
memberi pengalaman ruang agar anak merekam figur-figur atau outline gambar
yang menstimulus imajinasi anak dalam menggambar.
Berdasarkan hasil studi dokumen dikemukakan bahwa visi dan misi
Kelompok Bermain (KB) RA Mujahidin Babatan Diwek Jombang adalah
mencetak generasi berkarakter islami, qur’ani, cerdas aktif, kreatif dan madiri
yang dapat dicapai berbagai kegiatan di kelompok belajar yang salah satunya
berupa kegiatan pengembangan motorik halus yang diaplikasikan melalui
kegiatan seni menggambar oleh anak Kelompok Bermain (KB)
Untuk itu, melalui analisis pengembangan kemampuan motorik halus pada
anak usia dini, penulis memfokuskan permasalahan pada peningkatan
kemampuan motorik halus melalui kegiatan menggambar bebas dengan media
yang variatif oleh anak usia dini di kelas Kelompok Bermain (KB) RA
Mujahidin Babatan Diwek Jombang
3

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang mengemukakan mengenai pengaruh
menggambar terhadapa kreativitas anak dalam mengembangkan kemampuan
motorik halus, maka fokus penelitian ini adalah “Analisis Pengembangan
Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggambar pada Anak Usia Dini Di
Kelompok Bermain (KB) RA Mujahidin Babatan Diwek Jombang”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah Analisis Pengembangan Motorik Halus Melalui
Kegiatan Menggambar pada Anak Usia Dini Di Kelompok Bermain (KB) RA
Mujahidin Babatan Diwek Jombang
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi :
1. Bagi siswa, agar mampu mengembangkan kemampuanmotorik halus
melalui kegiatan menggambar bebas untuk meningkatkan daya imajinasi
anak
2. Bagi guru mendapatkan manfaat berupa hasil siswa yang lebih imajinatif
dalam kegiatan pengembangan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
menggambarbar bebas yang menyenangkan.
3. Bagi sekolah mendapat manfaat berupa peningkatan kemampuan siswanya
dalam hal pengembangan kemampuan motorik halus melalui kegiatan seni
menggambar yang membebaskan imajinasi anak
4. Sebagai referensi kegiatan pengembangan pembelajaran untuk anak usia
dini, khususnya rentang usia kelompok bermain (KB).
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini


Anak Usia Dini memiliki berbagai macam potensi yang harus
dikembangkan. Pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama
tetapi ritme perkembangannya berbeda satu sama lain. Salah satu kemampuan
yang sedang berkembang saat usia dini yaitu kemampuan motorik.
Perkembangan motorik adalah proses perkembangan gerak pada anak serta
dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar
merupakan perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi
antar anggota tubuh, seperti merangkak, berjalan, melompat, atau berlari,
sedangkan motorik halus merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot
kecil dengan koordinasi mata-tangan.
Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia dini agar
berkembang secara optimal, maka Depdiknas, (2007: 13) menetapkan prisip-
prinsip pengembangan berupa 1). Memberikan kebebasan berekspresi pada
anak. 2). Melakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar
dapat merangsang anak menjadi kreatif. 3). Memberikan bimbingan kepada anak
untuk menentukan teknik/cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan
berbagai media. 4). Menumbuhkan keberanian anak. 5). Membimbing anak
sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangannya. 6). Memberikan rasa
gembira dan menciptakan suasana yang menyenangkan serta 7). Melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan pada prinsip-prinsip tersebut, terdapat salah satu kegiatan
pengembangan kemampuan motorik halus yaitu melalui kegiatan menggambar
oleh anak usia dini untuk mengoptimalkan perkembangan motorik halus.
Menggambar adalah kegiatan yang membutuhkan koordinasi antara mata
dengan tangan, melatih imajinasi, melatih kesabaran dan meningkatkan
kreativitas anak usia dini.

4
5

B. Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggambar


Menggambar menjadi salah satu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak usia dini karena meningkatkan kinerja otot tangan serta
membutuhkan koordinasi dengan mata, selain itu, menggambar sering
diasosiasikan sebagai cikal-bakal kemampuan anak untuk belajar menulis. Anak
usia dini memiliki pembagian masa atau tahapan menggambar sesuai dengan
umurnya, dimana setiap tahapan menggambar menunjukkan proses bagaimana
anak meyerap apa yang telah ia pelajari kemudian dituangkan ke media gambar.
Menurut Burt pada tahapan pertama berupa goresan atau coretan sederhana yang
tampak pada usia 3 tahun. Coretan tanpa arti ini dapat memberikan pengalaman
baru pada anak, coretan tersebut berkembang membentuk sebuah bulatan dan
lebih terarah serta membuat tanda tertentu secara berulang misalnya titik, garis
ataupun bentuk oval, Pada usia 3 tahun merupakan masa goresan terarah dalam
menggores yang berupa goresan melingkar atau spiral, kemudian pada tahap
selanjutnya anak usia 3 tahun menggunakan imajinasinya untuk menggambar
bentuk tertentu yang mewakili suatu hal dan menceritakan apa yang
digambarnya.
Menurut Mackenzie (2010) menemukan bahwa melalui menggambar, anak
merasa lebih merasa percaya diri diarahkan menuju literasi. Hasil penelitiannya
digunakan secara meluas di Australia dan beberapa negara lainnya. Menggambar
sebagai sebuah aktivitas positif dan menyenangkan yang mampu memberikan
kontribusi besar dalam meningkatkan kemampuan literasi pada anak.
Senada dengan Mackenzie, faktanya memang banyak anak yang menikmati
menggambar dan melakukannya dengan senang hati, tanpa merasa terbebani dan
tanpa harus disuruh. Motivasi dalam menggambar dapat digunakan untuk
mendorong anak belajar menulis dan membaca. Tentunya cara ini lebih
menyenangkan daripada berlatih menulis dan membaca secara langsung.
Menulis secara formal selama ini terbukti memberi kesan menakutkan,
menegangkan, dan sulit untuk dilakukan oleh anak. Dengan terlebih dahulu
melakukan aktivitas "membuat makna" melalui kegiatan menggambar, menulis
dan membaca menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan.
6

Untuk itu, melalui kegiatan menggambar pada anak usia dini yang
dikembangkan pada lingkungan belajarnya diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan motorik halus pada anak, khususnya untuk perkembangan anak usia
3-4 tahun yang berada pada jenjang Kelompok Bermain (KB).
7

C. Kerangka Berpikir
Menurut direktorat PAUD (2006) Kelompok Bermain (KB) adalah wadah
pembinaan sebagai usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan
bermain dan menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak yang berusia
sekurang-kurangnya 3 tahun sampai dengan memasuki pendidikan dasar, dalam
analisis ini peneliti merumuskan kerangka berpikir berdasarkan pemaparan latar
belakang yang dikaitkan dengan teori sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah anak direntang usia 3-4 tahun yang berjumlah 12
anak terdiri dari 5 orang anak perempuan dan 7 anak laki-laki, pendidik dan
kepala sekolah/pimpnan Kelompok Bermain (KB) RA Mujahidin Babatan
Diwek Jombang. Penelitian ini dilakukan pada hari selasa, tanggal 09 Oktober
2019
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode interpretatif yaitu
menginterpretasikan data mengenai fenomena atau gejala yang unik dan
menarik untuk dijadikan fokus penelitian.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat bantu yang digunakan oleh penulis untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :
1. observasi, merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke objek ataupun fenomena yang unik dan
menarik untuk dijadikn fokus penelitian. Peneliti melihat dari dekat
kegiatan yang dilakukan.
2. wawancara, merupakan metode pengumpulan data melalui kegiatan tanya
jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada
tujuan penelitian untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai
fokus penelitian
3. dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian.

8
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan salah satu langkah untuk menganalisis data,
dengan cara memasukkan data ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan, baik
tabel untuk data mentah maupun tabel kerja. Hasil analisis data dari penelitian
ini dibuat tabulasi sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabulasi Data Hasil Penelitian
Wawancara
Wawancara dengan
Observasi dengan Dokumentasi
Guru/Pendidik
Pimpinan TPA
Pendidik -…..ya, dalam Kami sebagai Dalam rencana
membagikan pengembangan pimpinan tentu kegiatan
kertas gambar kemampuan motorik halus memiliki tujuan disebutkan bahwa
pada anak di tingkat KB kami tidak untuk pendidik
serta media dimulai dengan mewarnai mengembangkan membagikan
gambar tapi dimulai dengan kemampuan anak kertas gambar,
berupa pensil menggambar sesuai dengan dalam berbagai media gambar
gambar, imajinasi anak, karena jenis kemampuan, berupa pensil
kemudian menurut kami, salah satunya gambar, kemudian
masing- menggambar imajinatif melatih anak menempati
masing anak akan mendorong anak pengembangan tempatnya untuk
menempati menuangkan karyanya, motorik halus, menggambar.
tempatnya sedangkan jika kami karena Pendidik memberi
untuk siap mengajak anak mewarnai pengembangan instruksi
berkegiatan disana akan menjadi lebih motorik halus akan menggambar tema
menggambar, kompleks karena menjadi bekal tanaman
pada awalnya menggunakan media yang anak untuk dapat
pendidik lebih banyak menulis dijenjang
memberi belajar
instruksi kedepannya.
menggambar -….. menggambar
berdasarkan merupakan kegiatan yang
tema hari itu, menyenangkan pada anak,
yakni tema setiap anak diberi
tanaman kebebasan menggambar
sesuai dengan ‘gaya
menggambarnya’ masing-
masing, pada awalnya
beberapa anak masih
kebingungan terhadap apa
yang sebaiknya ia gambar,
tapi dengan arahan dari

9
10

Wawancara
Wawancara dengan
Observasi dengan Dokumentasi
Guru/Pendidik
Pimpinan TPA
kami, akhirnya anak mulai
menikmati kegiatan
menggambar,
sedangkan kalau masalah
hasil merupakan intepretasi
masing-masing anak dalam
mengimajinasikan apa yang
mereka pikirkan kemudian
diterjemahkan menjadi
gambar tangan
-….iya, menggambar bebas
namun kami tentukan
temanya agar imajinasi
anak dapat terfokus, karena
setelah menggambar kami
juga meminta anak
menceritakan apa yang dia
gambar, dari situ kami
dapat melihat selain
pengembangan motorik
halus, dimana anak
mengendlikan koordinasi
mata dan tangannya, kami
juga menanamkan sikap
kepercayaan diri anak
menunjukkan karyanya

Anak mulai -…..kami melakukan Setiap anak Dalam rencana


menggambar kegiatan menggambar memiliki kegiatan
bebas dengan imajinatif setiap minggu kebebasan disebutkan bahwa
tema dengan tema yang berbeda menuangkan daya setelah anak
‘tanaman’ untuk melihat imajinasinya, mendapatkan alat
perkembangan anak tentunya hal gambar, mereka
menuangkan imajinasinya, tersebut kami mulai berkegiatan
karena pada tahap awal di dukung melalui menggambar
rentang usia Kelompok kegiatan yang
Bermain anak baru belajar membebaskan
menggunakan alat gambar namun tetap
berupa pensil, jadi kegiatan terarah
menggambar sebelum nanti
pada tahap selanjutnya
menjadi bekal untuk belajar
menulis yang terkesan lebih
formal, maka kami mulai
memperkenalkan alat
gambar sekaligus alat tulis
berupa pensil
11

Wawancara
Wawancara dengan
Observasi dengan Dokumentasi
Guru/Pendidik
Pimpinan TPA
Anak diminta -….berdasarkan alur Ya, kami selalu Dalam deskripsi
pendidik kegiatan yang kami buat, memberi rencana kegiatan,
untuk setelah anak menggambar kesempatan ruang setiap anak
menceritakan bebas namun sesuai tema, untuk mendeskripsikan
atau kami mempersilakan mengembangkan apa yang mereka
mendeskripsi masing-masing anak untuk bakat dan potensi gambar di depan
kan apa yang mendeskripsikan apa yang anak melalui kelas, setelah itu
digambarnya mereka gambar, berbagai kegiatan, gambar
berpresentasi merupakan salah satunya ditampilkan dan
cara mengkomunikasi-kan merupakan ditempel di papan
karyanya, sehingga dari situ kegiatan tulis setelah
kami dapat melihat sejauh mendeskripsikan berpresentasi
mana mereka mampu terhadap apa yang
mengintepretasikan dalam mereka gambar.
bentuk gambar, karena
setiap goresan gambar anak
memiliki arti, selain itu
menggambar yang
dilakukan secara kontinu
atau terus-menerus dapat
menjadi media penilaian
bagi kami untuk mengukur
kemampuan motorik halus
anak

-…ya, selain kegiatan


mendeskripsikan gambar di
depan kelas, kami juga
memberi ruang barangkali
gambar tersebut memiliki
cerita, sehingga menurut
kami hal tersebut menjadi
nilai tambah bagi anak
untuk mengembangkan
potensinya melalui kegiatan
menggambar yang mampu
memantik kecerdasan lain
-….kami selalu
mengapresiasi gambar anak
untuk dipajang di papan
kelas usai kegiatan
berpresentasi
mendeskripsikan
gambarnya, sehingga anak
menjadi terinspirasi
12

Wawancara
Wawancara dengan
Observasi dengan Dokumentasi
Guru/Pendidik
Pimpinan TPA
Pada dinding Selain menggunakan media - -
kelas kertas untuk menggambar,
ditempel dan kami juga menggunakan
digambar cara lain untuk
beberapa meningkatkan kemampuan
gambar yang motorik halus pada anak
dapat menjadi melalui dekorasi ruangan
contoh bagi dengan bermacam-macam
anak untuk gambar agar anak
berimajinasi mendapatkan pengalaman
dan visual yang menarik
menuaangkan dilingkungan bermainnya,
imajinasinya karena semakin banyak
dalam bentuk pengalaman visual
gambar yangditerima anak, mereka
dengan mudah merekamnya
dalam memori kemudian
mulai mengintepretasikan
imajinasi sesaui
kemampuannya

B. Analisis Kritis
Analisis data merupakan sebuah proses untuk memeriksa, membersihkan,
mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud untuk menemukan
informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan petunjuk bagi peneliti
untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Berdasarkan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menggambar pada Anak Usia
Dini di Kelompok Bermain (KB) RA Mujahidin Babatan Diwek Jombang
memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak
melalui kegiatan yang menyenangkan Pengembangan tersebut diharapkan
menjadi bekal anak di Taman Penitipan Anak RA Mujahidin Babatan Diwek
Jombang untuk mengembangkan kemampuan menulis, karena kemampuan
menulis merupakan program yang dicantumkan dalam dokumen pendirian
lembaga. Pelaksanaan kegiatan menggambaar bebaspada anak dengan rentang
usia 3-4 tahun tentu berbeda dengan kegiatan pengembangan menggambar
untuk lembaga pendidikan diatasnya, namun, di Kelompok Bermain hanya
menanamkan dasar-dasar ilmu gambar sederhana melalui kegiatan
13

menggambar bebas permainan lainnya yang berkaitan dengan pengembangan


kemampuan motorik halus melalui kegiatan yang menyenangkan.
Untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia dini agar
berkembang secara optimal, maka terdapat prisip-prinsip pengembangan
berupa ruang pembelajaran yang memberikan kebebasan berekspresi pada
anak, melakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar dapat
merangsang anak menjadi kreatif, memberikan bimbingan kepada anak untuk
menentukan teknik/cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai
media, menumbuhkan keberanian anak, membimbing anak sesuai dengan
kemampuan dan taraf perkembangannya, memberikan rasa gembira dan
menciptakan suasana yang menyenangkan.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Kemampuan motorik halus sangat
dibutuhkan dalam aktivitas mereka di sekolah nanti serta berguna untuk life
skills kegiatan sehari-hari. Bila motorik halusnya lemah, anak akan kesulitan
makan sendiri, atau memakai pakaian sendiri. Agar saraf motorik halus anak
berkembang dengan baik, pendidik dapat melatihnya melalui kegiatan dan
rangsangan yang kontinu secara rutin sedari dini. Pakar psikolog dari
Aminfainstitute yakni Tubagus Amin Fa menyarankan untuk melatih motorik
halus anak dengan menggambar.
Selain menggambar, kegiatan anak di Kelompok RA Mujahidin Babatan
Diwek Jombang dilanjutkan dengan tahap untuk mendeskripsikan apa yang
mereka gambar, hal ini bertujuan untuk melatih keberanian dan kepercayaan
diri anak serta mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak, selain itu
pada dinding kelas di Kelompok Bermain terdapat gambar-gambar berbagai
macam tema mulai dari tanaman, hewan, profesi, kendaraan dll. Hal ini
berkaitan dengan pendapat yang menegaskan bahwa anak mampu belajar dari
kondisi lingkungannya.
Secara umum, Kelompok Bermain RA Mujahidin Babatan Diwek
Jombang memiliki kegiatan-kegiatan yang baik dan mengarah pada kegiatan
pengembangan anak usia dini. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun sedemikian
rupa dan sejalan dengan teori-teori pengembangan kemampuan motorik halus,
14

sehingga kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang ditargetkan cukup besar


berupa penanaman dasar kemampuan menulis yang dibekali dari kegiatan
menggambar menjadi pengembangan kemampuan berpikir anak secara
optimal dimana bahasa berpengaruh berpengaruh besar pada perkembangan
pemikiran anak.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari tabulasi data dan analisis kritis dapat disimpulkan beberapa hal,
sebagai berikut :
1. Kelompok Bermain RA Mujahidin Babatan Diwek Jombang memiliki
program pengembangan motorik halus anak sejak usia dini. Alasan
pengembangan kemampuan motorik halus karena kemampuan tersebut
dapat menjadi lif skills untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan bersikap
mandiri, sedangkan dalam jangka panjang kedepannya anak mampu
menulis untuk menuangkannya dalam tulisan untuk mengekspresikan
pemikirannya yang mendorong anak mampu berpikir kritis melalui tulisan.
2. Pengembangan motorik halus salah stunya dicapai melalui kegiatan
menggambar bebas, sehingga dalam rangka pembekalan kemampuan anak
dengan meletakkan dasar yang kuat untuk kemampuan menulis, kegiatan-
kegiatan di Kelompok Bermain RA Mujahidin Babatan Diwek Jombang
mengarah pada kegiatan yang memicu anak mengembangkan kemampuan
menulis pada usia dini
2. Saran-saran
1. Pengembangan kemampuan motorik halus selain menggambar bebas
sesuai tema, juga dapat dikembangkan untuk memberi pengetahuan dasar
pengembangan ilmu gambar seperti titik, garis, bidang dan ruang agar
anak lebih memahami bahkan mampu mengembangkan imajinasinya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2007). Pengembangan Motorik Halus pada Anak Usia Dini.


Jakarta : Dirjen Dikdasmen.

Website

https://news.detik.com/kolom/d-4714275/literasi-pensil-warna tentang
teori Cyril Burt yang diakses pada 08 Oktober 2019
DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran
Lampiran 1 Sertifikat NPSN
Lampiran 2 Surat keterangan
Lampiran 3 Surat Balasan Observasi
Lampiran 4 Profil Sekolah
Lampiran 5 Visi dan Misi KB Mujahidin
Lampiran 6 Struktur Organisasi KB Mujahidin
Lampiran 7 Data pendidik KB MUjahidin
Lampiran 8 Data Peserta Didik KB Mujahidin
Lampiran 9 Foto Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai