Anda di halaman 1dari 12

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Vol.4, No.1, Juni 2019, 1-12


ISSN. 2541-5549

PENINGKATAN KREATIVITAS
PADA ANAK USIA DINI KELAS SD AWAL USIA 6-8 TAHUN
MELALUI METODE PRAKTIKUM MEMBATIK

INCREASING CREATIVITY ON EARLY CHILDHOOD


AT THE LOWER PRIMARY SCHOOL IN THE AGE OF 6-8 YEARS
THROUGH BATIK PRACTICUM METHOD

Nuryati, Nuni Yuniawati


PG PAUD STKIP Situs Banten
situs_banten @yahoo.com

Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan tentang kegiatan praktikum membatik


pada anak usia dini SD awal yaitu usia 6-8 tahun. Metode penelitian tindakan ini
menggunakan metode gabungan yaitu menggunakan metode kualitatif dan metode
kuantitatif. Model penelitian tindakan yang digunakan adalah model Kemmis dan
Taggart. Data penelitian diperoleh dari observasi dan wawancara. Hasil penelitian
ini menunjukan adanya peningkatan dalam kreativitas anak melalui praktikum
membatik yaitu batik tulis dan batik jumputan. Kegiatan bermain dan ketertarikan
yang dimiliki anak terhadap praktikum membatik, adalah suatu kemampuan yang
ditandai dengan empat aspek kreativitas: kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi (elaboration).
Kata Kunci : kreativitas, anak usia dini, praktikum membatik

Abstract: This article describes the activities of practicum batik in early


childhood early childhood is age 6-8 years. Methods of this action research using
a combined method that is using qualitative methods and quantitative methods.
The action research model used is the Kemmis and Taggart model. Research data
obtained from observation and interview. The results of this study indicate an
increase in the creativity of children through the practice of batik “tulis” and batik
“jumputan” (tie dye). Playing activities and interests of children on the practice of
batik, is a capability that is characterized by four aspects of creativity: fluency,
flexibility, originality, and elaboration.
Keywords: creativity, early childhood, practicing batik

Pendahuluan
Salah satu cara meningkatkan kreativitas anak usia dini adalah dengan
banyak melakukan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berperan
lebih aktif dan eksploratif, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran
praktikum. Metode pembelajaran praktikum adalah suatu cara mengajar yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu fakta yang
Nuryati Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun
Yuniawati Melalui Metode Praktikum Membatik

diperlukan atau ingin diketahuinya.1


Praktikum yang menarik dan cocok bagi anak usia dini adalah kegiatan
seni.2 Namun didialmnya dapat diterapakan sesuai dengan erkembangan anak usia
dini. Sesuai dengan Nuryati yang menjelaskan di dalamnya terjadi suatu proses
perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-
aspek : gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi baik dengan sesama maupun
dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya.3
Juhji kemudian mengungkapkan dari Supriati bahwa Praktikum, sebagai
bagian dari terapan sains, manfaatnya tidak hanya sebatas menyampaikan
informasi atau fakta dan pemahaman materi namun juga memperhatikan
pengembangan kemampuan lain seperti kemampuan menggunakan alat dan
menyelesaikan masalah bahkan sampai pada pengembangan sikap, apresiasi, dan
minat.4 Hasanah juga telah membuktikannya dalam penelitiannya pada tingkat
taman kanak-kanak di Brebes.5
Saat peneliti mengobservasi siswa kelas 1 dan 2 SDN Drangong II
Taktakan Serang menjumpai bahwa di sekolah tersebut tingkat kreativitas siswa
masih rendah, dan masih sangat jarang untuk melakukan pembelajaran dengan
menggunakan metode praktikum untuk pembelajaran seni. Pada umumnya anak
yang masih masuk dalam kategori anak usia dini senang bertanya dan senang
untuk mencoba hal-hal baru. Namun pada kelas 1 dan 2 di SDN Drangong II
Taktakan, anak- anak kurang berani bertanya dan takut menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru. Setiap membuat atau mengerjakan sesuatu, anak selalu
menunggu contoh dari guru. Mereka mau mencontoh tetapi tidak mau membuat
sendiri, belum mencoba tapi sudah menyatakan tidak bisa. Peneliti melihat anak-
anak tersebut sebenarnya bisa dan kreatif, hanya perlu diberi kesempatan dan
ditingkatkan.
Pembelajaran seni bagi siswa kelas 1 dan 2 SDN Drangong II Taktakan
yang sering dilakukan adalah menggambar dan mewarnai dengan menggunakan
media kertas dan pensil warna. Untuk melakukan kegitan praktikum seni

1
Dian Mirnayati, “Identifikasi Tingkat Kesulitan Proses Belajar Praktik Membatik Siswa
Kelas II Program Keahlian Kriya Tekstil SMK Negeri 5 Yogyakarta” (Universitas Negeri
Yogyakarta, 2010), https://eprints.uny.ac.id/26288/1/DIAN Mirnayati 06513245005.pdf., h. 37
2
Muhiyatul Huliyah, “Pengembangan Daya Seni Pada Anak Usia Dini, as-sibyan Jurnal
Pendidikan Anak usia Dini Vol.1, No.2, Tahun 2016,” h. 151-165.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/201/203
3
Nuryati, Perkembangan Intelektual Pada Anak Usia Dini, as-sibyan Jurnal Pendidikan
Anak usia Dini Vol.2, No.2, Tahun 2017, h. 59-78, http:// jurnal. uinbanten.ac.id/index.php/
assibyan/ article/view/1346/1067
4
Juhji, “Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses Sains Pada Anak Usia Dini,” as-
sibyan Jurnal Pendidikan Anak usia Dini Vol.1, No.2, Tahun 2016, h. 140-150, http://
jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/192/194
5
Hasanah, “Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Huruf Melalui Metode
Proyek Dan Media Bungkus Makanan Dan Minuman Ringan Pada Kelas B Di RA Riyadul Fata
Tembongraja Kecamatan Salem Kabupaten Brebes,” as-sibyan Jurnal Pendidikan Anak usia Dini
Vol.3, No.2, Tahun 2018, h. 101-124, http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/
assibyan/article/view/1360/1077

2 aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549
Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun Nuryati
melalui Metode Praktikum Membatik Yuniawati

membatik belum pernah dilakukan, hal tersebut dikarenakan beberapa hal yang
menjadi kendala seperti sarana dan prasarana yang belum memadai untuk
melakukan kegiatan praktikum, serta guru yang kurang kompeten.
Pada dasarnya membatik adalah menggambar dengan mengunakan canting
dan zat perintang berupa wax yang digoreskan pada kain, namun untuk membatik
pada anak bisa diterapkan dengan alat dan bahan yang lebih sederhana. Membatik
dapat dijadikan alternatif untuk pembelajaran seni bagi anak usia dini. Dengan
kegiatan membatik diharapkan siswa mendapatkan pengalaman baru dalam
membuat sebuah karya seni dan lebih meningkatkan kreativitasnya. Dari uraian
diatas maka peneliti mengharapkan metode praktikum membatik untuk anak dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menjadi tempat bagi anak
untuk menuangkan ide/gagasan serta dapat meningkatkan kreativitas anak . Maka
penulis bertujuan untuk melakukan penelitian tentang “Peningkatan Kreativitas
Anak Usia 6-8 Tahun Melalui Metode Praktikum Membatik di Kelas 1 dan 2
SDN Drangong II taktakan Serang”.
Kreativitas
Kreativitas merupakan ide atau pikiran manusia yang bersifat inovatif,
berdaya guna, dan dapat dimengerti, sehingga hasil pikiran anak yang baru
merupakan bentuk kreativitas dari individu anak.6 Kreatif merupakan suatu sifat
yang dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kreativitas. Hal ini dikarenakan
hanya orang kreatif yang mempunyai ide gagasan kreatif dan original. Orang
akan menjadi kreatif apabila distimulasi sejak dini. Anak dikatakan kreatif apabila
mampu menghasilkan produk secara kreif serta tidak tergantung dengan orang
lain yang berarti bahwa dalam memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar.
Kreativitas yang ditunjukkan anak merupakan bentuk kreativitas yang
original dengan frekuensi kemunculannya seolah tanpa terkendali. Motivasi dalam
diri atau intrinsik tercipta dengan sendirinya dan mendorong timbulnya
kreativitas, dan itu akan berlangsung dalam kondisi mental tertentu.
Kreativitas dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu: Pertama,
kemampuan untuk membuat kondisi baru, berdasarkan data, informasi, dan unsur-
unsur yang ada (daya cipta). Kedua, kemampuan menggunakan data atau
informasi yang tersedia. Ketiga, kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, kemurnian (orisinal) dalam mengembangkan dan memperkaya
gagasan. Secara khusus, kreativitas berkarya senirupa diartikan sebagai
kemampuan menemukan, mencipta, membuat, merancang ulang, dan
memadukan suatu gagasan baru maupun lama menjadi kombinasi baru yang
divisualkan ke dalam komposisi suatu karya senirupa dengan didukung
kemampuan terampil yang dimilikinya.7

6
Suratno, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2005), h. 24
7
Depdiknas Dirjen Dikti, Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK, (Jakarta, 2005),
11

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549 3
Nuryati Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun
Yuniawati Melalui Metode Praktikum Membatik

Berdasarkan dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan diatas dapat


diartikan bahwa kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menghasilkan gagasan
baru, memecahkan masalah, dan ide serta mempunyai maksud dan tujuan yang
ditentukan. Kreativitas dalam bidang seni dimaknai sebagai berkarya yaitu suatu
kemampuan untuk mewujudkan karya seni sebagai hasil kreativitasnya.
Kreativitas dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan yang ditandai dengan
empat aspek kreativitas: kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian
(originality), dan elaborasi (elaboration).
Memahami kreativitas anak perlu diperhatikan karakteristik tindakan anak
secara umum yang menunjukkan kreativitas. Paul Torrance dari Universitas
Georgia menyebutkan karakteristik tindakan anak yang menunjukkan kreativitas
adalah sebagai berikut; belajar kreatif, rentang perhatian panjang, mampu
mengorganisasikan yang menakjubkan, dapat kembali kepada sesuatu yang sudah
dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda, belajar banyak melalui fantasi dan
memecahkan permasalahan dengan menggunakan pengalamannya, menikmati
permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alami.8
Ciri-ciri kreativitas anak dapat diketahui melalui pengamatan terhadap
perilaku anak yang berbeda dengan anak pada umumnya. Peningkatan kreativitas
dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan eksperimen dan eksplorasi yang
dapat dilakukan oleh anak. Hal yang perlu dipahami adalah cara memfasilitasi
anak agar kreativitasnya dapat berkembang, dan hal tersebut menjadi tugas orang
tua, guru, dan linkungan sekitar. Ciri-ciri Kreativitas Anak menurut pendapat
Utami Munandar diantaranya yaitu: 9
1. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4. Bebas dalam menyatakan pendapat
5. Mempunyai rasa keindahan yang dalam
6. Menonjol dalam salah satu bidang seni
7. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang
8. Mempunyai rasa humor yang luas
9. Mempunyai daya imajinasi
10. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.
Orang yang kreatif dalam berpikir berbeda dengan orang yang tidak
kreatif. Berdasarkan berbagai definisi tentang kreativitas yang dikemukakan para
ahli, Rhodes menyebutkan empat ciri kreativitas sebagai “Four P’s Creativity”
atau empat P, yaitu:
1. Person, merupakan keunikan individu dalam pikiran dan ungkapnya.

8
Suratno, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini, (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2005), h. 11
9
Utami Munandar, Pengembangan kreativitas anak berbakat.(Jakarta:Rineka cipta,
2009), h. 71

4 aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549
Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun Nuryati
melalui Metode Praktikum Membatik Yuniawati

2. Process, yaitu kelancaran, fleksibilitas dan orisionalitas dalam berpikir.


3. Press, merupakan situasi kehidupan dan lingkungan sosial yang memberi
kemudahan dan dorongan untuk menampilkan tindakan kreatif.
4. Product, diartikan sebagai kemampuan dalam menghasilkan karya yang baru
dan orisinil dan bermakna.10
Faktor Pendukung Kreativitas
Untuk terciptanya suatu kreatifitas, ada beberapa faktor yang dapat
mendukung perkembangan kreativitas pada anak. Kondisi yang dapat
meningkatkan kreativitas anak menurut Hurlock 11 yaitu adalah :
a) Waktu, anak kreatif membutuhkan waktu untuk menuangkan ide/gagasan atau
konsep-konsep dan mencobanya dalam bentuk baru atau original. Anak-anak
TK jika sudah mencoba sesuatu mereka tidak mau atau sulit untuk pindah
pada kegiatan yang lain.
b) Kesempatan menyendiri, anak membutuhkan waktu dan kesempatan
menyendiri untuk mengembangkan imajinasinya. Adakalanya anak tidak mau
membaur dengan teman-temannya karena sedang melakukan sesuatu yang
menarik perhatiannya.
c) Dorongan, terlepas seberapa jauh hasil belajar anak memenuhi standar orang
dewasa, mereka memerlukan dorongan atau motivasi untuk kreatif, bebas dari
ejekan. Anak kreatif biasanya dianggap tidak sama dengan teman lain dan
mungkin berbuat sesuatu yang aneh menurut orang dewasa dan membuat
orangtua khawatir.
d) Sarana, untuk merangsang dorongan eksperimen dan eksplorasi perlu
disediakan sarana bermain.
Metode Pembelajaran Praktikum
Metode praktikum adalah metode mengajar yang mengajak siswa
melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan atau menguji teori yang telah
dipelajari memang memiliki kebenaran. Menurut Djamarah dan Zain memberi
pengertian bahwa metode pembelajaran praktikum adalah proses pembelajaran
dimana siswa melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati
obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek,
keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan
interaksinya.12 Metode pembelajaran praktikum adalah suatu cara mengajar yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu fakta yang
diperlukan atau ingin diketahuinya.13
Dari pengertian yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
metode praktikum adalah metode pembelajaran yang dilakukan siswa untuk

10
Sugihartono, et. all., Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2007), h. 14-15
11
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak (jilid 2 edisi ke enam), (Jakarta: Erlangga,
1978), h. 11
12
Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 95
13
Mirnayati. Identifikasi Tingkat Kesulitan Proses Belajar Praktik Membatik Siswa Kelas
II Program Keahlian Kria Tekstil SMK Negeri 5 Yogtakarta

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549 5
Nuryati Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun
Yuniawati Melalui Metode Praktikum Membatik

melakukan proses, mengalami sendiri dalam meneliti obyek, serta membuktikan


dan menguji kebenaran tentang suatu konsep yang dipelajari. melalui metode
pembelajaran praktikum siswa dapat memiliki banyak pengalaman, baik
pengalaman yang dilakukan berupa pengamatan langsung, ataupun melakukan
percobaan sendiri dengan objek tertentu. Melalui pengalaman langsung (first-
hand experiences), siswa dapat belajar lebih mudah dibandingkan dengan belajar
melalui sumber sekunder, misalnya buku. Hal tersebut sangat sesuai dengan
pendapat Bruner yang menyatakan bahwa anak belajar dengan pola inactive
melalui perbuatan (learning by doing) akan dapat mentrasnfer ilmu pengetahuan
yang dimilikinya pada berbagai situasi. 14
Membatik
Batik sama artinya dengan menulis, tetapi batik secara umum memiliki arti
khusus yaitu melukis pada kain mempergunakan lilin (malam) dengan
menggunakan alat yaitu canting. Berikut ini adalah pendapat yang menyebutkan
tentang asal mula kata batik : Kata tik pada kain batik berasal dari kata Melayu,
yang berarti titik-titik atau tetes-tetes, maksudnya sama dengan menulis atau
menggambar. Batik yang mengandung titik-titik atau tetes-tetes menunjukkan
bahwa dalam proses batik dibutuhkan kesabaran serta kesungguhan.15
Jika ditinjau dari asal katanya, batik berarti suatu tulisan atau gambar, yang
seolah-olah mempunyai bayangan. Pada kain batik, garis-garis yang membentuk
motif serta memiliki warna yang berbeda namun saling berdekatan, maka warna
tersebut akan tercipta seperti warna gelap dan terang yang menjadikan seolah-olah
garis tersebut menyerupai bayangan. batik dapat juga disebut sebagai suatu karya
seni di atas kain yang dihasilkan dari proses rintang warna dengan menggunakan
malam.16
Batik juga dapat dikatakan sebagai suatu teknik untuk memberi hiasan
pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan zat
perintang. Zat perintang yang sering digunakan adalah lilin atau malam. Kain
yang sudah selesai digambari dengan malam kemudian diberi warna dengan cara
dicelup, bisa juga dicolet dengan menggunakan zat pewarna dengan alat bantu
berupa kuas. Setelah melalui proses pewarnaan, malam dihilangkan dengan cara
merebus kain. Akhirnya dihasilkan sebuah kain yang disebut batik atau batikan
berupa beragam motif.
Dalam penelitian ini, membatik akan diajarkan pada anak usia 6-8 tahun
siswa SD. Untuk lebih memudahkan dan disesuaikan dengan kemampuan anak,
maka media yang akan digunakan adalah media yang sifatnya serupa namun lebih
sederhana. Wax atau zat lilin yang digunakan untuk menggambar motif diganti
dengan lem putih, pewarna batik menggunakan cat akrilik, pewarnaan

14
Ibid.
15
Taruna, Desain Motif Batik Cirebon, (Bandung: IKIP, 1999), h. 22
16
Nasron D. Yussac, thesis ,berjudulu Seni Batik, 1969

6 aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549
Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun Nuryati
melalui Metode Praktikum Membatik Yuniawati

menggunakan kuas lukis, dan media gambar berupa kain katun ukuran 20 cm x 25
cm.
Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan yang bersifat
partisipatif dan kolaboratif. Pendekatan kualitatif menjelaskan peristiwa yang
dilakukan dalam penelitian ini sehingga mendapatkan gambaran dan penjelasan
uang lengkap dalam pelaksanaan penelitian tindakan. Pendekatn kuantitatif
digunakan untuk menganalisis data hasil proses belajar mengajar atau
membandingkan nilai peserta didik sebelum dan sesudah penelitian tindakan
dilakukan.
Penelitian ini menggunakan desain Kemmis dan Taggart. Desain dan
prosedur pada penelitian tindakan ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Sebelum membuat perencanaan program kegiatan,
dilakukan tes awal terlebih dahulu. Tes awal dengan maksud untuk mengetahui
kemampuan kreativitas yang dimiliki anak. Hasil ters tersebut digunakan untuk
membandingkan hasil tes pada ahkir tindakan untuk melihat apakah tindakan yang
dilakukan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Dalam peoses
perencanaan, dirancang kegiatan yang memadukan pengembangan kreativitas
membatik dengan menggunakan media kertas HVS untuk menggambar sketsa
yang kemudian akan digambar kembali pada kain untuk membatik.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
observasi untuk mengukur kreativitas anak yang berkaitan dengan kelancaran
dalam melakukan proses membuat batik, mengamati seberapa kemampuan anak
untuk menuangkan kreativitasnya dalam membuat gambar pada media kertas dan
kain, membandingkan hasil pekerjaan satu siswa dengan siswa yag lain apakah
siswa tersebut mampu mengolah bidang gambar dengan baik / gambar yang
dibuat dapat memenuhi bidang gambar. Observasi dilakukan pada saat aktivitas
membuat motif/ gambar berjalan selama praktikum berjalan di kelas 1 dan 2 SDN
Drangong II taktakan Serang, dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan
pada saat kegiatan/aktivitas praktikum berjalan, tanpa mengganggu proses belajar
mengajar yang sedang berlangsung. Observasi dilakukan oleh guru dibantu guru
pendamping sebagai kolaborator.
Selanjutnya adalah melalui wawancara, Teknik wawancara ini digunakan
untuk mengukur flexibility atau kelancaran dapat dilihat ketika masing- masing
anak menggambar apa yang mereka sukai dan menuangkan idenya dengan
goresan pada media gambar dengan mudah, mewarnai gambar dengan kuas dan
cat akrilik. Alasan anak dalam menjelaskan gambar yang dibuatnya dan untuk
mengukur pengembangan ide/gagasan anak atau elaborasi. Wawancara juga
dilakukan untuk memastikan kembali seberapa jauh kemampuan siswa dalam
memahami proses praktikum yang ia lakukan. Wawancara dilakukan oleh guru
dengan cara mengajukan pertanyaan berkaitan dengan apa yang digambar atau
dilakukan anak pada saat kegiatan membuat gambar pada kertas sketsa.

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549 7
Nuryati Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun
Yuniawati Melalui Metode Praktikum Membatik

Wawancara bertujuan untuk mengetahui keterangan dari siswa terhadap


pengembangan idenya tentang gambar yang dibuatnya.
Hasil Penelitian dan Analisis
Setelah diberikan tindakan berupa kegiatan membatik melalui metode
praktikum, terdapat peningkatan skor kemampuan membatik dari pra-intervensi
sampai pada akhir siklus II. Peningkatan kreativitas anak dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 1 Peningkatan Kreativitas membatik dari Pra-Interval,
Siklus I sampai Siklus II
Pra-Intervensi Siklus I Siklus II Peningkat
Responden
Skor % Skor % Skor % an
AD 31 51,67 36 60,00 46,5 77,50 25,83
IN 31,5 50,42 35,5 58,75 42,5 75,83 25,41
TG 38 63,3 44 72,50 51 84,17 20,84
SI 32,5 54,17 37,5 62,50 45 75,00 20,83
MA 27 45,00 33,5 55,83 43 71,67 26,67
DK 29 48,33 34 56,67 42 70,00 21,67
KL 30,5 50,83 37 61,67 43,5 72,50 21,67
TG 34,5 57,50 37,5 62,50 46,5 77,50 20,00
BR 31,5 52,50 38 63,33 45 75,00 22,50
GK 29 48,33 35 58,33 44 73,33 25,00
ST 30,5 50,83 39 65,00 43,5 72,50 21,67
EG 26,5 44,17 32,5 54,17 43,5 72,50 28,33
YH 28,5 47,50 33,5 55,83 43,5 72,50 25,00
YN 29 48,33 32 53,33 46,5 77,50 29,17
NY 28 46,67 36,5 60,83 44,5 74,17 27,50
KIA 29,5 49,17 36 60,00 42 70,00 20,83
PG 25 41,67 33,5 55,83 39 64,17 22,50
JN 28,5 47,50 34 56,67 45 75,00 27,50
LH 37,5 62,50 44 73,33 50 83,33 20,83
PK 32 53,33 36 60,00 45 75,00 21,67
UK 34,5 57,50 41,5 69,17 51,5 85,83 28,33
YG 28,5 47,5 35 58,33 44 73,33 25,80
NN 37,5 62,5 42 70,00 49,5 82,50 220,00
KS 27 45,00 33,5 55,83 42,5 70,83 25,83
PM 31 51,67 38 63,33 47 78,33 26,66
HG 31 51,67 33,5 55,83 44 73,33 21,66
SK 37,5 62,50 46 76,67 50,5 84,17 21,67
TR 34,5 57,50 36,5 60,83 47 78,33 20,83
KP 34,5 57,50 37 61,67 47,5 79,17 21,67
Rata-rata
31,22 52,00 36,90 61,45 45,34 75,69 23,69
Kelas
Berdasarkan data hasil penimgkatan kreativitas anak di SDN Drangong 2
Taktakan Serang Banten usia 6-8 Tahun yang berjumlah 29 orang dapat dilihat
dari Pra-intervensi dengan rata-rata hasil kreativitas 52,00% mengalami
peningkatan pada siklus I sebesar 9,45% menjadi 61,45%. Selanjutnya, dari

8 aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549
Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun Nuryati
melalui Metode Praktikum Membatik Yuniawati

siklus I ke siklus II peningkatan kreativitas anak mengalami peningkatan sebesar


14,24% dari 61,45% menjadi 75,69%.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, menyiapkan kondisi
kelas untuk siap menerima pembelajaran, Guru menerangkan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan, memberi penjelasaan teori dan prosedur atau
tahapan yang akan dilakukan pada praktikum membatik. Selanjutnya anak diajak
menuju ke lapangan atau area terbuka di sekitar sekolah. Anak diberi kertas A4
dan diberikan kebebasan dalam menggambar. Selama kegiatan berlangsung guru
bersama kolaborator melakukan pengamatan, pencatatan, dan penguatan apabila
diperlukan. Setelah kegiatan menggambar sketsa kemudian dilanjutkan dengan
memindahkan gambar sketsa pada kain. Kegiatan tahap awal membatik dilakukan
pada satu kali pertemuan, hal ini dikarenakan agar anak tidak cepat bosan dan
lelah.
Memberi lem sesuai bentuk gambar, kegiatan ini dilakukan secara
kelompok, satu kelompok terdiri dari dua anak, dengan maksud agar anak dapat
bekerjasama saat proses ini. Alat yang digunakan adalah lem putih kemasan tube
yang mudah digunakan sehingga langsung dapat diaplikasikan pada gambar yang
ada di kain yang sudah dibuat terlebih dahulu di tahap pertama. Kegiatan ini
dilakukan di dalam kelas supaya lebih mudah dipantau oleh guru, lebih tertib, dan
proses pengerjaan akan lebih mudah bila dilakukan diatas bidang datar seperti
meja kelas. Kegiatan ini juga bertujuan melatih keberanian siswa untuk mencoba
mengaplikasikan lem pada gambar di atas kain dengan penuh kehati-hatian dan
kesabaran. Setelah selesai memberi lem pada gambar diatas kain, kemudian kain
dijemur untuk mengeringkan lem, sambil menunggu lem kering siswa diajak
untuk reviewing proses apa saja yang sudah mereka lakukan, kemudian diisi pula
dengan kegiatan permainan anak dan bernyanyi agar anak tidak merasa jenuh dan
tetap bersemangat. Pada proses atau tahap kedua, dilakuan satu kali pertemuan
karena proses pengeringan memerlukan waktu yang cukup banyak tergantung dari
intensitas cahaya matahari.
Mewarnai bidang kain, aktivitas menggambar ini sebagai kelanjutan
tahap kedua, setelah lem kering maka tahap berikutnya adalah tahap mewarnai.
Siswa diminta untuk mempersiapkan hasil praktikum yang telah dilakukan pada
kegiatan sebelumnya, guru akan memberi penjelasan tentang kegiatan praktikum
yang akan dilakukan pada pertemuan hari itu. Lalu siswa diajak keluar kelas,
proses pewarnaan akan dilakukan di luar kelas agar suasana belajar lebih
menyenangkan. Setelah siswa sudah terkondisikan dengan baik, guru memberikan
contoh pencampura warna cat dan memberikan alat dan bahan pada siswa untuk
kebutuhan mewarnai. Siswa diminta untuk memperiapkan gelas berisi air untuk
pencampur cat, kemudian siswa diberi palet, kuas, dan cat akrilik. Guru
memantau kegiatan siswa selama proses berlangsung. Setelah proses mewarnai
selesai, hasilnya dijemur kembali agar cat cepat kering. Selama menunggu proses
pengeringan siswa diajak mengulas kembali kegiatan yag sudah mereka lakukan,

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549 9
Nuryati Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun
Yuniawati Melalui Metode Praktikum Membatik

siswa diajak bermain dan bernyanyi. Kegiatan ini dilakukan satu kali pertemuan.
Proses membilas menghilangkan sisa lem, pada pertemuan kali ini, siswa
diminta untuk membilas kain yang sudah diwarnai, kegiatan dilakukan di luar
kelas. Guru membantu siswa pada proses pembilasan untuk menghilangkan lem.
Kain dicuci/ dibilas pada air mengalir sambil digosok perlahan sampai sisa lem
hilang. Tahap berikutnya yaitu menjemur kain yang telah dibilas, ketika kain
sudah kering maka efek batik akan terlihat.
Pembahasan
Implikasi teoritik dari penelitian ini adalah bagi pengembangan keilmuan di
program studi pendidikan anak usia dini, terutama dalam pengembangan keilmuan
mengenai cara meningkatkan kreativitas anak usia 6-8 tahun melalui metode
praktikum membatik. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah guru dapat
memberikan beragam kegiatan membatik melalui metode praktikum yang dapat
meningkatkan kreativitas pada anak dengan memperhatikan langkah-langkah
kegiatan bermain yang sesuai.
Simpulan dan Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kuantitatif terjadi peningkatan
kreativitas anak dengan menggunakan metode praktikum membatik, diantaranya
adalah membatik tulis dan batik jumputan. Data kuantitatif perubahan masing-
masing siklus dilakukan dengan menggunakan prosentase rata-rata pencapaian
peningkatan kreativitas pada anak usia 6-8 tahun di SDN Drangong 2 Taktakan
Serang Banten. Pencapaian peningkatan reativitas anak melalui metode praktikum
membatik pada anak usia 6-8 tahun sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dan
kolaborator.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya kreativitas
anak melalui kegiatan praktikum membatik ditandai dengan kemampuan anak
yang menunjukkan kelancaran/fluency, keluwesan/flexibility. keaslian/originality,
dan elaborasi/elaboration. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah
apabila 75% dari jumlah anak yang diteliti mendapat nilai dengan kriteria
kreativitas tinggi yang ditunjukkan dengan pencapaian yaitu sebesar 20% dari pra-
intervensi telah dicapai pada siklus kedua dengan rata-rata peningkatan sebesar
23,69%.
Daftar Rujukan
Depdiknas Dirjen Dikti. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta.
2005
___________ Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta. 2008
Djamarah dan Zain. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Rineka Cipta. 2002
Hasanah. “Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Huruf Melalui Metode
Proyek Dan Media Bungkus Makanan Dan Minuman Ringan Pada Kelas
B Di RA Riyadul Fata Tembongraja Kecamatan Salem Kabupaten
Brebes.” as-sibyan Jurnal Pendidikan Anak usia Dini Vol.3, No.2, Tahun
2018, h. 101-124, http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/
assibyan/article/view/1360/1077

10 aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549
Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun Nuryati
melalui Metode Praktikum Membatik Yuniawati

Huliyah, Muhiyatul. “Pengembangan Daya Seni Pada Anak Usia Dini.” as-sibyan
Jurnal Pendidikan Anak usia Dini Vol.1, No.2, Tahun 2016,” h. 151-165,
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/201/203
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak (jilid 2 edisi ke enam). Jakarta:
Erlangga. 1978
Juhji. “Pembelajaran Berbasis Keterampilan Proses Sains Pada Anak Usia Dini.”
as-sibyan Jurnal Pendidikan Anak usia Dini Vol.1, No.1, Tahun 2016, h.
49-59, http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/192/
194
Musbikin, Imam. Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
2007
Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2007
Mirnayati, Dian. “Identifikasi Tingkat Kesulitan Proses Belajar Praktik Membatik
Siswa Kelas II Program Keahlian Kria Tekstil Smk Negeri 5
Yogyakarta.” Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.
https://eprints.uny.ac.id/ 26288/1/ DIAN Mirnayati 06513245005.pdf.
Nuryati. “Perkembangan Intelektual Pada Anak Usia Dini.” as-sibyan Jurnal
Pendidikan Anak usia Dini Vol.2, No.2, Tahun 2017, h. 59-78, http://
jurnal. uinbanten.ac.id/index.php/ assibyan/ article/view/1346/1067
Sugihartono. et. all. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. 2007
_______ . Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2009
Suratno. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. 2005
Taruna. Desain Motif Batik Cirebon. Bandung: IKIP. 1999
Yuliani, N. S. & Bambang S. Menu Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta:
Yayasan Citra Pendidikan Indonesia. 2005

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549 11
Nuryati Peningkatan Kreativitas pada Anak Usia Dini Kelas SD Awal Usia 6-8 Tahun
Yuniawati Melalui Metode Praktikum Membatik

12 aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol.4, No.1, Juni 2019 , ISSN 2541-5549

Anda mungkin juga menyukai