Anda di halaman 1dari 7

Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), hasil karya dan penilaian catatan anekdot sangat

penting untuk memonitor dan mendukung perkembangan anak-anak secara holistik. Berikut
adalah materi tentang kedua topik tersebut:1

Hasil Karya di PAUD:

 Pentingnya Hasil Karya di PAUD:

Hasil karya di PAUD mencakup semua aktivitas kreatif yang dilakukan oleh anak-anak, seperti
melukis, membuat kerajinan tangan, menyanyi, menari, bermain peran, dan lain sebagainya.

Kegiatan hasil karya memungkinkan anak-anak untuk mengembangkan keterampilan motorik


halus, kreativitas, imajinasi, dan keterampilan sosial.

 Tujuan Hasil Karya di PAUD:2

Mendorong perkembangan kreativitas dan imajinasi anak.

Memperkenalkan anak pada berbagai media dan teknik seni.

Membangun rasa percaya diri anak melalui pengakuan dan pameran hasil karya.

 Implementasi Hasil Karya di PAUD:

Guru dapat merencanakan kegiatan kreatif yang relevan dengan kurikulum dan kebutuhan
perkembangan anak.

Pameran hasil karya di PAUD dapat diadakan untuk melibatkan orang tua dan membangun
hubungan yang kuat antara sekolah dan rumah.

 Penilaian Hasil Karya di PAUD:

Penilaian dapat dilakukan secara formatif dengan memperhatikan partisipasi anak, upaya, dan
kreativitas dalam membuat hasil karya.

Guru dapat menggunakan rubrik penilaian yang jelas untuk menilai kualitas hasil karya dan
memberikan umpan balik yang konstruktif kepada anak.

1
Anwar & Ahmad, Arsyad. Pendidikan Anak Usia Dini (Panduan Praktis Bagi Ibu dan Calon Ibu). Bandung: Alfabeta,
2021
2
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2020, Cet.2.
Penilaian Catatan Anekdot di PAUD:

Definisi Catatan Anekdot:3

Catatan anekdot adalah catatan singkat dan deskriptif tentang perilaku, kemajuan, dan kebutuhan
anak yang diamati oleh guru di lingkungan PAUD.

Tujuan Penilaian Catatan Anekdot di PAUD:

- Memantau perkembangan anak secara individual.


- Mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan anak.
- Memberikan dasar bagi perencanaan pembelajaran yang diferensial.

Cara Pengumpulan Catatan Anekdot:

- Guru mengamati anak-anak dalam berbagai konteks dan kegiatan sehari-hari di kelas.
- Catatan anekdot dapat mencakup interaksi sosial, pemecahan masalah, keterampilan
motorik, dan perkembangan bahasa.

Penggunaan Catatan Anekdot dalam Pembelajaran:

- Guru dapat menggunakan catatan anekdot untuk merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
kebutuhan dan minat individu anak.
- Catatan anekdot juga dapat digunakan sebagai dasar untuk berdiskusi dengan orang tua
tentang perkembangan anak.

Penilaian dan Analisis Catatan Anekdot:

- Guru perlu menganalisis catatan anekdot secara berkala untuk mengidentifikasi pola
perkembangan, kebutuhan yang muncul, dan langkah-langkah intervensi yang tepat.
- Penilaian catatan anekdot harus sensitif terhadap konteks budaya dan sosial anak.

Komunikasi dengan Orang Tua Mengenai Catatan Anekdot:

3
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2023, Ed.2, Cet.2.
- Guru perlu berkomunikasi secara terbuka dengan orang tua tentang catatan anekdot anak,
menjelaskan observasi, dan mencari masukan dari orang tua mengenai pengalaman dan
persepsi mereka terhadap perkembangan anak.4

Dengan memperhatikan kedua aspek tersebut, guru PAUD dapat memastikan bahwa
pendekatan pembelajaran yang holistik dan diferensial diterapkan untuk mendukung
perkembangan optimal setiap anak.

Pada pendidikan anak usia dini instrumen tes jarang sekali digunakan, namun tidak
menutup kemungkinan guru untuk menggunakan instrumen ini. Terdapat dua jenis tes, yaitu tes
standar dan tes non standar (buatan guru). Tes standar terdiri dari tes intelegensi, minat, bakat,
kepribadian, atau yang lainnya. Tes ini dihasilkan melalui prosedur yang panjang.

Penggunaan tes standar ini hanya oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi
(persyaratan kemampuan) yang dituntut dalam penggunaan tes ini. Kalau guru ingin mengetahui
potensi yang berhubungan dengan intelegensi atau yang lainnya seperti tersebut di atagns, guru
perlu meminta bantuan ahlinya. Guru hanya menggunakan hasil tes untuk lebih mengenali anak.
Selanjutnya adalah tes non standar (buatan guru). Tes ini dapat dihasilkan oleh guru, termasuk
guru PAUD . Menurut Soemiarti dalam Anita, dalam mengembangkan tes ini, guru harus
memilih secara cermat butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Pada dasarnya tes informal ini sama dengan tes buatan guru yang lain. Perbedaannya
adalah pada pelaksanaan tes. Tes diberikan dalam waktu, tempat dan situasi yang tidak mengikat.
Ciri yang masih dipenuhi dari suatu tes adalah respons atau jawaban yang diberikan adalah benar
atau salah. Sedangkan batas waktu mengerjakan dapat disesuaikan. 5

Misalnya anak belum dapat memberi jawaban atau respons dalam waktu yang ditentukan,
maka waktunya dapat ditambah. Demikian pula dengan tempat, anak dapat mengerjakan tes di
tempat yang disukainya dan dengan posisi yang disukainya. Pemberian tes informal dapat
dilakukan langsung oleh guru, dan guru membantu anak untuk memahami setiap butir soal
dengan cara memberikan penjelasan lisan terutama bagi anak yang kesulitan memahami butir
soal.

4
Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, Jakarta: Kencana, 2023.
5
Sit, Masganti. Perkembangan Moral anak Usia Dini: Sudut Pandang Teori Kognitif. Tarbiyah Jurnal Pendidikan dan
Keislaman Vol. XV. No.1 hlm (13-24). 2019
Kalau anak belum dapat menulis maka guru dapat mnuliskan jawaban anak pada lembar
jawaban atau di tempat yang disediakan (walaupun harus diperhatikan isi dan tujuan tes) sesuai
dengan jawaban anak. Pelaporan penilaian adalah kegiatan untuk menjelaskan ketercapaian
aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki anak dalam kurun waktu
tertentu. 6

Pelaporan merupakan upaya untuk menggambarkan kemampuan yang telah dimiliki


anak. kemampuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu fisik, bahasa, kognitif, sosio-emosional, seni, moral dan nilai agama. Pelaporan penilaian
pembelajaran anak usia dini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada orang tua dan pihak
lain yang memerlukan tentang pertumbuhan, perkembangan dan hasil yang dicapai oleh anak
selama berada di tempat pendidikan anak usia dini.

Bentuk laporan dapat dikemas sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah dengan
memperhatikan tujuan dan manfaat pelaporan penilaian. Laporan dapat berbentuk kartu atau
buku. Laporan berisi komponen-komponen perkembangan belajar dan nilai dalam bentuk huruf.
Selain itu, disediakan kolom catatan tentang hal yang penting dikemukakan berkenaan dengan
diri anak yang perlu diketahui orang tua.

Penilaian, Hasil Karya Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk
karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau keterampilan anak. misalnya,
gambar, lukisan, liptan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coret-coretan, hasil roncean,
bangunan balok dan hasil prakarya.

Portofolio Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak
secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensisikap, pengetahuan, dan
keterampilan.26 Menurut Popham dalam Yus dijelaskan bahwa portofolio adalah pengumpulan
pekerjaan seseorang secara sistematik. Berarti dengan portofolio guru dapat mengoleksi karya
seseorang berdasarkan aturan tertentu.

Dalam bidang pendidikan portofolio berarti pengumpulan koleksi karya anak selama
mengikuti kegiatan pembelajaran. Karya ini meliputi karya berbagai hal dalam pembelajaran.

6
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2021, Ed.1, Cet.11.
Atuan pengumpulan atau pengoleksiannya dapat ditetapkan guru sendiri. Misalnya dari segi
waktu, selama satu caturwulan atau semester, setiap dimensi perkembangan atau yang lainnya.

Selanjutnya Cizek dalam Yus mengemukakan bahwa portofolio adalah pengumpulan


informasi tingkat tinggi yang berkenaan dengan kemajuan belajar anak sehingga guru dapat lebih
cermat menilai murid dan penilaian lebih erat kaitannya dengan pembelajaran. Dalam situasi
tersebut guru menggunakan portofolio (kumpulan pekerjaan anak) untuk mengakses anak
sedangkan anak menggunakannya untuk melihat kembali kegiatan dan hasil belajar yang telah
diraihnya.7

Tujuan Hasil Karya di PAUD:

- Mengembangkan Kreativitas: Anak-anak belajar untuk berpikir kreatif dan mengekspresikan


diri melalui berbagai media.
- Pengembangan Keterampilan Motorik: Aktivitas kreatif membantu memperbaiki
keterampilan motorik halus anak-anak.
- Penguatan Percaya Diri: Ketika hasil karya mereka dihargai, anak-anak merasa percaya diri
dan merasa diterima
- Pengembangan Imajinasi: Melalui hasil karya, anak-anak belajar untuk membayangkan dan
membuat hal-hal baru.

Contoh Hasil Karya di PAUD:

-Lukisan: Anak-anak menggambar atau mewarnai gambar sesuai dengan imajinasi mereka.

- Kerajinan Tangan: Membuat hiasan atau benda-benda dari bahan-bahan sederhana seperti
kertas, kardus, atau botol plastik.

- Pentas Drama: Anak-anak memainkan peran dalam sebuah cerita sederhana yang mereka buat
sendiri.

Format Penilaian Hasil Karya di PAUD:

- Kreativitas: Sejauh mana anak menggunakan imajinasi mereka dalam membuat hasil karya?
- Keterampilan Motorik: Bagaimana kemampuan anak dalam mengendalikan gerakan tangan
dan jari mereka?
7
Sukardi. Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara, 2022
- Kualitas Pekerjaan: Seberapa baik hasil karya tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
usia dan tingkat keterampilan anak?
- Keterlibatan dan Kesungguhan: Seberapa aktif dan serius anak dalam melibatkan diri dalam
kegiatan hasil karya?
- Kerjasama: Apakah anak mampu bekerja sama dengan teman-temannya dalam membuat
hasil karya?
- Ekspresi Diri: Sejauh mana hasil karya mencerminkan kepribadian dan perasaan anak?

Penilaian Catatan Anekdot di PAUD:8

Pengertian Catatan Anekdot:

Catatan anekdot adalah catatan singkat tentang perilaku atau interaksi anak yang diamati oleh
guru di lingkungan PAUD. Catatan ini membantu dalam memahami perkembangan anak secara
individu.

Tujuan Penilaian Catatan Anekdot di PAUD:9

Pemantauan Perkembangan Anak: Catatan anekdot membantu guru untuk melacak


perkembangan anak secara individual.

Perencanaan Pembelajaran: Informasi dari catatan anekdot digunakan untuk merancang


pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

Kolaborasi dengan Orang Tua: Catatan anekdot menjadi dasar untuk berkomunikasi dengan
orang tua tentang perkembangan anak di sekolah.

Contoh Catatan Anekdot di PAUD:

Interaksi Sosial: Anak A menawarkan mainan kepada temannya yang sedang sedih.

8
Tayibnafis, Farida Yusuf. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk Pogram Pendidikan dan Penelitian,
Jakarta: Rineka Cipta, 2019
9
Uno, Hamzah B & Koni, Satria. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2023.
Keterampilan Motorik: Anak B dengan lancar memotong kertas sesuai dengan garis yang
diberikan.

Kemandirian: Anak C berhasil mengikat sepatunya sendiri tanpa bantuan guru.

Format Penilaian Catatan Anekdot di PAUD (Aspek Perkembangan Anak):10

Fisik: Seberapa baik anak mengembangkan keterampilan motoriknya?

Kognitif: Bagaimana kemampuan anak dalam memecahkan masalah dan memahami konsep?

Sosial-Emosional: Bagaimana interaksi anak dengan teman sebaya dan cara mereka mengelola
emosi?

Bahasa: Bagaimana kemajuan anak dalam berbicara dan memahami bahasa?

Kemandirian: Seberapa mandiri anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari?

Kreativitas: Sejauh mana anak menggunakan imajinasi mereka dalam berbagai kegiatan?

Dengan menggunakan format penilaian yang mencakup enam aspek perkembangan anak,
guru dapat memiliki gambaran yang lebih komprehensif tentang kemajuan anak dan dapat
merencanakan pembelajaran yang lebih efektif.

10
Wahyudin, Uyu & Agustin, Mubiar. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini: Panduan untuk Guru, Tutor,
Fasilitator, dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini, Bandung: Refika Aditama, 2022

Anda mungkin juga menyukai