Anda di halaman 1dari 6

Tugas 2

PDGK4403 & Pendidikan Anak di SD

NIMAS DEWI MUKTI


858852203
PGSD-S1
UPBJJ Blitar-Malang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas 2 tepat pada waktunya. Adapun Program studi Mata Kuliah
ini adalah “Pendidikan Anak di SD”.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada tutor mata
kuliah Pendidikan Anak di SD yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas
singkat ini. Selama pengerjaan puji syukur tidak ada halangan dan kendala sedikitpun.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis tugas singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Demikian tugas ini saya buat dengan sebaik-baiknya jika masih terdapat jawaban
yang kurang memuaskan kritik dan saran saya haturkan. terimakasih

Blitar, 17 Mei 2023

Penulis,
Nimas Dewi Mukti
PEMBAHASAN
Berikut saya paparkan jawaban saya :

TUGAS TUTORIAL 2

1.
 jelaskan secara logis perbedaan kepribadian siswa pada saat awal masuk sekolah
dengan kepribadian siswa setelah berada di kelas yang lebih tinggi!
 Jelaskan perbedaan dari tes kepribadian yang dilakukan oleh sekolah pada saat awal
siswa masuk sekolah dan setelah berada di kelas yang lebih tinggi !
2. Bagaimana cara Saudara menganalisis kesulitan belajar anak SD ?
3. Jelaskan dan berikan contoh pendekatan belajar Multiple Intellegence !
4. Tantangan Pendidikan pada jenjang sekolah dasar di masa depan disadari akan
semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam berbagai aspek
kehidupan. Oleh sebab itu, upaya inovasi Pendidikan di SD merupakan keharusan
yang dilakukan setiap saat dan secara terus-menerus. Jelaskan elemen-elemen apa saja
yang diperlukan untuk menyusun rencana

JAWABAN :
1.
A. Kepribadian siswa pada saat awal masuk sekolah dan setelah berada di kelas yang
lebih tinggi dapat berbeda karena beberapa faktor seperti pengaruh lingkungan,
pengalaman hidup, dan perkembangan fisik dan psikologis. Pada saat awal masuk
sekolah, siswa mungkin masih canggung dalam berinteraksi dengan teman sekelas
dan guru. Namun, seiring waktu, mereka dapat menjadi lebih percaya diri dan
mandiri. Selain itu, siswa juga dapat mengembangkan minat dan bakat mereka
melalui kegiatan ekstrakurikuler atau pelajaran yang mereka sukai.
B. Tes kepribadian yang dilakukan oleh sekolah pada saat awal siswa masuk sekolah
dan setelah berada di kelas yang lebih tinggi dapat berbeda dalam hal tujuan dan
metode pengukuran. Tes kepribadian pada saat awal masuk sekolah bertujuan
untuk mengidentifikasi karakteristik siswa seperti minat, bakat, dan
kecenderungan belajar. Sementara itu, tes kepribadian pada kelas yang lebih tinggi
bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan siswa dalam hal kemampuan sosial,
emosional, dan akademik.
Metode pengukuran tes kepribadian juga dapat berbeda. Tes kepribadian pada saat
awal masuk sekolah mungkin lebih bersifat observasional dan kualitatif,
sedangkan tes kepribadian pada kelas yang lebih tinggi mungkin lebih bersifat
kuantitatif dan menggunakan instrumen seperti skala atau angket.
2. Analisis kesulitan belajar anak SD dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:
1. Observasi: guru atau orang tua dapat mengamati perilaku dan pola belajar anak untuk
mengidentifikasi masalah yang mungkin dihadapi.
2. Tes: tes tertulis atau tes keterampilan dapat membantu mengidentifikasi masalah
belajar yang mungkin dihadapi oleh anak.
3. Wawancara: wawancara dengan anak atau orang tua dapat membantu
mengidentifikasi masalah belajar yang mungkin dihadapi oleh anak.
4. Kolaborasi: kolaborasi antara guru, orang tua, dan ahli pendidikan dapat membantu
mengidentifikasi masalah belajar dan menemukan solusi yang tepat.

Setelah masalah belajar diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menemukan solusi


yang tepat untuk membantu anak mengatasi kesulitan belajar tersebut.
3. Pendekatan Multiple Intelligence adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Howard
Gardner yang mengakui bahwa setiap individu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
Pendekatan ini menekankan pentingnya pengajaran yang disesuaikan dengan kecerdasan
siswa. Berikut adalah contoh pendekatan belajar Multiple Intelligence:
1. Kecerdasan Linguistik: Siswa yang memiliki kecerdasan linguistik dapat belajar
dengan baik melalui membaca, menulis, dan berbicara. Contoh pendekatan belajar
untuk kecerdasan linguistik adalah membaca buku, menulis esai, dan berbicara di
depan umum.
2. Kecerdasan Logis-Matematis: Siswa yang memiliki kecerdasan logis-matematis dapat
belajar dengan baik melalui pemecahan masalah dan analisis. Contoh pendekatan
belajar untuk kecerdasan logis-matematis adalah memecahkan masalah matematika
dan sains.
3. Kecerdasan Visual-Spasial: Siswa yang memiliki kecerdasan visual-spatial dapat
belajar dengan baik melalui gambar dan visualisasi. Contoh pendekatan belajar untuk
kecerdasan visual-spatial adalah membuat diagram dan grafik.
4. Kecerdasan Kinestetik: Siswa yang memiliki kecerdasan kinestetik dapat belajar
dengan baik melalui gerakan fisik. Contoh pendekatan belajar untuk kecerdasan
kinestetik adalah melakukan eksperimen dan simulasi.
5. Kecerdasan Musikal: Siswa yang memiliki kecerdasan musikal dapat belajar dengan
baik melalui musik dan ritme. Contoh pendekatan belajar untuk kecerdasan musikal
adalah menyanyi dan memainkan alat musik.
6. Kecerdasan Interpersonal: Siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal dapat
belajar dengan baik melalui interaksi sosial. Contoh pendekatan belajar untuk
kecerdasan interpersonal adalah bekerja dalam kelompok dan diskusi.
7. Kecerdasan Intrapersonal: Siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal dapat
belajar dengan baik melalui refleksi diri. Contoh pendekatan belajar untuk kecerdasan
intrapersonal adalah jurnal pribadi dan meditasi.

4 Untuk menyusun rencana inovasi pendidikan di SD, beberapa elemen yang perlu
dipertimbangkan antara lain:
1. Tujuan: Menentukan tujuan dari inovasi pendidikan yang akan dilakukan. Tujuan
harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berorientasi pada siswa.
2. Analisis kebutuhan: Menganalisis kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar untuk
menentukan jenis inovasi pendidikan yang dibutuhkan.
3. Rencana aksi: Menyusun rencana aksi yang jelas dan terstruktur untuk mencapai
tujuan inovasi pendidikan.
4. Sumber daya: Menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
rencana aksi.
5. Evaluasi: Mengevaluasi hasil dari inovasi pendidikan yang telah dilakukan untuk
menentukan apakah tujuan telah tercapai atau tidak.
6. Pengembangan: Melakukan pengembangan secara berkelanjutan untuk memastikan
bahwa inovasi pendidikan tetap relevan dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Modul Pendidikan Anak di SD PDGK44031,

Anda mungkin juga menyukai