Anda di halaman 1dari 2

1.

Adapun penjelasan dari 3 kategori agama tersebut adalah sebagai berikut:

1. Agama Wahyu dan Non-wahyu

Agama wahyu yang menghendaki agar mengarahkan kepada Tuhan, Rasulnya dan
Kitab-kitabnya. Sedangkan agama Non-Wahyu tidak mengikatkan aturan tata cara
seperti agama wahyu.

2. Agama Misionaris dan Non-misionaris

Agama misionaris adalah agama yang mengharuskan pengadopsiannya untuk


menyebarkan kepada seluruh manusia, sebaliknya agama non-misionaris tidak
mewajibkan pengalokasiannya kepada seluruh manusia.

3. Agama Rasial dan Universal

Agama Rasial adalah agama yang berbasis ras atau golongan tertentu saja, sedangkan
agama universal adalah agama yang menjangkau seluruh umat di seluruh alam.

2. Pengertian Etika secara epistimologi ialah ilmu yan mempelajari kualitas diri
seseorang dan menjadi penilaian moral atau sikap seseorang dalam menanggapi
sesuatu hal. Dalam etika mencakup penerapan konsep baik dan buruk, benar dan
salah, apa yang harus dilakukan manusia, dan tanggung jawab dari diri seseorang
dalam menanggapi suatu hal yang terjadi.

Pengertian Moral secara epistimologi ialah suatu tindakan umum atau tata cara yang
berasal dari kesadaran diri sendiri dalam berkomunikasi kepada masyarakat yang
sesuai dan dapat diterima oleh lingkungan atau kesatuan sosial tertentu.

Pengertian Susila secara epistimologi ialah seseorang yang menerapkan aturan hidup
dengan berkelakuan baik seperti sopan, beradap, baik budi bahasanya dan
kelakuannya. Susila mendeskripsikan keadaan dimana seseorang selalu menerapkan
nilai-nilai yang dilihat baik dalam hidupnya.

Pengertian Budi Pekerti secara epistimologi ialah semua sikap positif tingkah laku
manusia yang ada didalamnya seperti sopan santun dan jujur yang berasal dari dalam
diri seseorang. Budi Pekerti merupakan suatu nilai luhur yang seseorang miliki karena
kebiasaan yang diterapkan sejak dari dulu dan melekat menjadi suatu hal yang
dilakukan dalam keseharian. 

3. Imam Al-Ghazali mengatakan terdapat 4 pilar Akhlak Mulia dalam Islam, yakni:

1) Al-Hikmah (Kebijaksanaan)

Kebijaksanaan adalah kondisi jiwa untuk memahami yang benar dari yang salah pada
semua perilaku yang bersifat ikhtiar (pilihan).
2) Asy Syaja'ah (Keberanian)

Keberanian adalah ketaatan kekuatan emosi terhadap akal pada saat nekad atau
menahan diri.

3) Al-Iffah (Penjagaan Diri)

Penjagaan diri ('iffah) adalah terdidiknya daya syahwat dengan pendidikan akal dan
syariat.

4) Al-'Adl (Keadilan)

Keadilan adalah kondisi dan kekuatan jiwa untuk menghadapi emosi dan syahwat
serta menguasainya atas dasar kebijaksanaan. Juga mengendalikannya

melalui proses penyaluran dan penahanan sesuai dengan kebutuhan.

Dari ke-empat pilar tersebut maka nantinya akan membuat perilaku-perilaku yang
baik seperti, suka memberi sesama, tabah, jujur, tawadu, pemaaf, kasih sayang
terhadap sesama, menghormati orang lain, tinggi cita-cita, pemurah, qana'ah, sabar,
malu, berani, serta menjaga diri dari hal-hal yang haram.

Anda mungkin juga menyukai