PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai satu kesatuan yang sistematik diselenggarakan
sebagai proses yang berlangsung sepanjang hayat untuk pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik. Karena itu, setiap peserta didik perlu
mendapatkan pendidikan yang bermutu melalui pemberian kesempatan
untuk meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Menurut Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 (UU SPN No.
20 Tahun 2003) pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Monica, (2022),
Menurut Arief, (2014) Sistem pembelajaran pada dasarnya
merupakan cara-cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu
tercapainya hasil belajar secara maksimal oleh peserta didik dalam
kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan faktor penting dalam proses
belajar mengajar. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi
individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan
individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing
yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran
hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut,
sehingga pembelajaran benarbenar dapat merubah kondisi anak dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Akan tetapi, pada
kenyataannya guru cenderung mengajar dengan tidak melihat karakter
siswa dan mengajar dengan metode yang monoton yang membuat siswa
pasif.
2
siswa dalam menjawab soal dengan cara yang tidak biasa dilakukan oleh
siswa lain dan merupakan hasil pemikiran sendiri. Keterincian
(elaboration) mengacu pada kemampuan siswa menggabungkan unsur-
unsur, prinsip, dan konsep yang ada sehingga menjadi satu kesatuan yang
terpadu. Kepekaan 2 (sensitivity) mengacu pada kemampuan siswa yang
mudah bereaksi dalam menanggapi isu yang terkait dengan soal yang
diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara awal peneliti lakukan di SDN
Margajaya I Kota bekasi, pada tanggal 12 Desember 2022 selama 1 hari
dengan mewawancarai guru kelas V bahwa guru cenderung melakukan
pembelajaran secara teacher centered (berpusat pada guru), metode yang
digunakan masih didominasi dengan metode ceramah dan belum
bervariasi, siswa kurang aktif dalam mencari jawaban dari masalah atau
tugas yang diberikan oleh guru, siswa kurang mampu dalam inisiatif
memberikan ide-ide baru, siswa kurang mampu dalam menyimpulkan
Kembali dari teori yang sudah didapatkan, dan siswa tidak bisa
mengembangkan dari konsep materi yang sudah ada dengan pemahaman
kontruktif siswa atau keadaan situasi sekarang. Sangat disayangkan siswa
sudah berada di kelas V pembelajaran belum menerapkan pembelajaran
yang mengarahkan siswa untuk berpikir kreatif.
Penelitian yang mendukung pemecahan masalah ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh Monica (2022) dalam penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning Tipe Card Sort
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Di Kelas V SD
Muhammadiyah 12 Medan” Terdapat pengaruh penggunaan metode active
learning tipe card sort terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam
hal ini terdapat hasil analisis data yang diperoleh rata-rata kemampuan
berpikir kritis siswa di kelas eksperimen menggunakan metode active
learning tipe card sort adalah sebesar 72,5. Sedangkan rata-rata
kemampuan berpikir kritis siswa di kelas kontrol dengan menggunakan
metode konvensional sebesar 59. Dari hasil output “Test Statistic”
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2- tailed) sebesar 2,584 > 1,685. Maka
4
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang dan fokus penelitian yang telah dikemukakan,
maka pokok masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Sulitnya setiap peserta didik dalam memahami mata pembelajaran IPS
2. Metode pembelajaran yang belum bervariasi/konvensional.
3. Pembelajaran masih berpusat kepada guru sehingga siswa menjadi
pasif.
4. Kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam belajar masih rendah.
5
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas batasan masalah yang
didapat adalah kurangnya pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS di
kelas V SDN Margajaya I Kota Bekasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, adapun perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas V SDN
Margajaya I Kota Bekasi dikelas kontrol ?
2. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas V SDN
Margajaya I Kota Bekasi dikelas eksperimen ?
3. Apa pengaruh penggunaan Metode Card Sort terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa di kelas V SDN Margajaya I Kota Bekasi?
E. Asumsi Penelitian
Asumsi dapat dikatakan sebagai anggapan dasar yaitu suatu hal
yang diyakini oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas. Di dalam
penelitian, anggapan-anggapan semacam ini sangatlah perlu dirumuskan
secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. Adapun asumsi yang
peneliti rumuskan adalah :
1. Tipe Card Sort merupakan salah satu media pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran IPS.
2. Tipe Card Sort dapat mempengaruhi penguasaan materi siswa di
Sekolah Dasar.
F. Tujuan Peneliti
Berkaitan dengan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian
yang hendak dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas V
SDN Margajaya I Kota Bekasi dikelas kontrol.
6
G. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis maupun praktis. Manfaat penelitian tersebut antara lain :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan dan dijadikan sebagai referensi dalam penelitian sejenis
mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Card Sort Terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Pembelajaran IPS.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Telah terlaksanakan dapat menambah pengalaman langsung tentang
cara meningkatkan hasil belajar dan berpikir kreatif anak melalui
metode pembelajaran.
b. Bagi guru
Diharapkan guru dapat memotivasi siswa agar bertanggung jawab
dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan kajian penelitian
ini dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa.
c. Bagi peserta didik
Peserta didik sebagai subjek penelitian, telah dapat memperoleh
pengalaman langsung mengenai pembelajaran secara aktif, kreatif
dan menyenangkan melalui model pembelajaran Metode Card Sort.
Dan peserta didik dapat tertarik mempelajari pelajaran IPS, sehingga
IPS bukan lagi masalah yang sulit bagi peserta didik.
d. Bagi sekolah
7
A. Kajian Pustaka
1. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti
cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,
maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami
objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. menurut Ghofir
et al., (2015) Dengan kata lain metode adalah cara melaksanakan
untuk mencapai ilmu pengetahuan berdasarkan kaidah-kaidah yang
jelas dan tegas. Pengetahuan tentang metode mengajar sangat
diperlukan para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar
sangat tergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang
digunakan oleh guru.
Menurut Rohmah (2019) metode pembelajaran adalah cara
yang digunakan guru untuk meyampaikan pelajaran kepada siswa.
Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh
guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode pembelajaran
merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Menurut Monica (2022) dalam menggunakan metode
pembelajaran di sekolah, seorang guru dapat menggunakan metode
pembelajaran yang berbeda-beda antara kelas yang satu dengan kelas
yang lain, dengan demikian dituntut adanya kemampuan guru dalam
menguasai dan menerapkan berbagai macam metode pembelajaran.
Semakin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Dapat disimpulkan Metode pembelajaran adalah cara-cara atau
teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada
saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual ataupun
secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
9
5) Metode Eksperimen
Metode Eksperimen, metode ini bukan sekedar metode
mengajar tetapi juga merupakan satu metode berfikir, sebab
dalam Eksperimen dapat menggunakan metode lainnya dimulai
dari menarik data sampai menarik kesimpulan. Metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari. Metode demonstrasi dan
eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif,
sebab membantu para peserta didik untuk mencari jawaban
dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi
yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
a) Metode Card Sort
Model pembelajaran card sort adalah suatu model
pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan
bertujuan agar siswa mempunyai kemandirian dalam belajar
serta menumbuhkan daya kreatifitas sehingga membuat
inovasi-inovasi. Model pembelajaran card sort ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan
konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau
mengulangi informasi gerak fisik yang di utamakan dapat
membantu untuk memberikan energi kepada kelas yang telah
dilatih.
seperti halnya siswa harus mencari jawaban yang cocok dengan kartu
yang dipegang. Metode Card Sort di desain dengan berkelompok, hal
ini bertujuan untuk menumbuhkan kepada siswa sikap kerja sama dan
mengembangkan pola pikir yang menambah wawasan siswa. Selain itu,
siswa harus mempresentasikan sesuai kategori yang didapat.
Secara operasional yang dimaksud dengan metode Card Sort
dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari hasil pengisian
angket tentang cara guru mengajar dengan metode Card Sort, menurut
Iis Amalia (2013) dalam Fabiana Meijon Fadul, (2019) metode Card
Sort diperoleh dua aspek yaitu ciri-ciri metode card sort dan prosedur
metode Card Sort. Aspek ciri-ciri metode Card Sort ini akan dijabarkan
menjadi indikator-indikator yaitu potongan-potongan kartu,
berfikir/mengungkapkan daya ingat, bermain sambil belajar,
memberikan semangat, semua siswa terlibat dalam aktifitas. Sedangkan
dari aspek prosedur akan dijabarkan menjadi indikator-indikator yaitu
bekerjasama, mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang
dipegang, berkelompok, mempresentasikan sesuai dengan kelompok.
3. Berfikir Kreatif
a. Pengertian Berpikir Kreatif
Menurut Ryan et al., (2013) berfikir kreatif merupakan seluruh
rangkaian kegiatan kognitif yang digunakan individu dalam
menghadapi masalah dari suatu kondisi sehingga mereka mencoba
menggunakan imajinasi, kecerdasan, wawasan dan ide-ide ketika
mereka menghadapi suatu situasi/ masalah tersebut. Kreatif atau
kreativitas bisa dikatakan sebuah kategori berpikir tingkat atas dan
merupakan bagian kognitif pada tingkat bepikir C4, C5 dan C6 yaitu
analisis, evaluasi dan pencipta (membuat sebuah karya), kemampuan
berpikir kreatif suatu pemikiran untuk menghasilkan inovasi baru yang
dituangkan dalam sebuah ideide atau gagasan yang diaplikasikan
23
No Indikator Deskriptif
1 Kelancaran a. Mencetuskan banyak ide, banyak
jawaban, banyak penyelesaian
masalah, banyak pertanyaan dengan
lancar;
b. Memberikan banyak cara atau saran
untuk melakukan berbagai hal
c. Memikirkan lebih dari satu jawaban
2 Kelenturan a. Menghasilkan gagasan, jawaban, atau
pertanyaan yang bervariasi
b. Melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda
25
4. IPS
a. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu pengetahuan
yang mengkaji tentang masyarakat. IPS memadukan beberapa konsep
ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Menurut Rofifah, (2020) Pendidikan
IPS adalah suatu penyederhaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi
negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Siti Mahmudah, (2017) menyatakan bahwa Pendidikan
IPS di sekolah (dasar dan menengah) merupakan pengintegrasian dari
berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan, disajikan secara ilmiah dan pedagogis
untuk tujuan pendidikan. Pendidikan IPS untuk sekolah disajikan
terpadu dengan mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu yang ditujukan
untuk kepentingan pendidikan. Keterpaduan berbagai disiplin ilmu ini
siswa diharapkan mampu mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
29
B. Penelitian Relevan
Penelitian relevan digunakan untuk membuat penelitian yang lebih
baik dan lengkap karena peneliti dapat merujuk pada penelitian
sebelumnya. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah
penelitian terdahulu yang dilakukan sebelum penelitian ini dilakukan.
Penelitian terdahulu digunakan untuk mendukung penelitian tersebut.
33
V SD
Muhammadiyah
12 Medan.
2 Anita Efektivitas Ada perbedaan Hal yang
Silvia Penggunaan pengaruh membedakan
Damayant Metode penggunaan penelitian ini
i (2018) Pembelajaran metode dengan
Card Sort Dan pembelajaran penelitian saya
Learning Start Card Sort dan adalah terletak
With A Learning Start pada sekolah
Question With a Question penelitian, pada
Terhadap terhadap hasil penelitian saya
Hasil Belajar belajar peserta di
Materi didik ranah tingkat sekolah
Perairan Laut kognitif pada sub dasar
Dan pokok bahasan sedangkan pada
Potensinya Perairan Laut dan penelitian
Ditinjau Dari Potensinya Kelas tersebut pada
Kemampuan X IPS SMA 1 Bae tingkat Sekolah
Berpikir Kudus Tahun Menengah Atas
Kreatif Peserta Ajaran 2015/2016 (SMA)
Didik Kelas X dengan
Sma 1 Bae perbandingan nilai
Kudus ratarata 72,7;
68,9. Peserta didik
yang diberikan
metode
pembelajaran
Card Sort
memiliki hasil
belajar yang lebih
tinggi daripada
36
kognitif sub
pokok bahasan
Perairan Laut dan
Potensinya Kelas
X IPS SMA 1 Bae
Kudus Tahun
Ajaran 205/2016.
Peserta didik yang
memiliki
kemampuan
berpikir kreatif
tinggi memiliki
perbedaan hasil
belajar yang lebih
tinggi jika
dibandingkan
dengan peserta
didik yang
memiliki
kemampuan
berpikir kreatif
rendah. Peserta
didik yang
mempunyai
kemampuan
berpikir kreatif
tinggi memiliki
rara-rata nilai
76,7, sedangkan
peserta didik yang
memiliki
kemampuan
38
berpikir kreatif
rendah memiliki
rata-rata nilai
65,6.
Tidak ada
interaksi antara
penggunaan
metode
pembelajaran dan
kemampuan
berpikir kreatif
peserta didik
terhadap
kemampuan
kognitif peserta
didik pada sub
pokok bahasan
Perairan Laut dan
Potensinya Kelas
X IPS SMA 1 Bae
Kudus Tahun
Ajaran 205/2016.
Penerapan metode
ditinjau dari
kemampuan
berpikir kreatif
peserta didik
untuk interaksi
metode dan
kemampuan
berpikir kreatif
mempunyai efek
39
yang sama
berdasarkan nilai
kognitif peserta
didik.
Dengan demikian,
kedua metode
pembelajaran
yang digunakan
menunjukkan
perbedaan metode
pembelajaran
Card Sort lebih
efektif jika
dibandingkan
dengan metode
pembelajaran
Learning Start
With a Question.
Selain metode
yang digunakan
dalam kegiatan
pembelajaran guru
juga harus
memperhatikan
kemampuan
berpikir kreatif
peserta didik
karena
kemampuan
berpikir kreatif
peserta didik
berpengaruh
40
terhadap hasil
belahar
pada ranah kogniti
f.
3 Weti Pengaruh terdapat pengaruh Hal yang
Anggayu Strategi antara strategi membedakan
ni (2013) Pembelajaran pembelajaran tipe penelitian ini
Tipe Card Sort Card Sort dengan
Terhadap terhadap penelitian saya
Pemerolehan pemerolehan adalah pada
Belajar Ilmu belajar peserta materi
Pengetahuan didik pada pembelajaranny
Sosial Di Sd pembelajaran a pada
Ilmu Pengetahuan penelitian saya
Sosial kelas IV difokuskan
Sekolah Dasar pada mata
Negeri 16 pelajaran IPS
Pontianak Selatan. materi
Hal ini dapat peristiwa
dilihat dari jumlah kebangsaan
thitung > ttabel pada masa
(2,636 > 1,995). penjajahan
Dengan demikian sedangkan pada
Ha diterima dan penelitian
Ho ditolak. tersebut pada
Berdasarkan pembelajaran
analisis data yang IPS.
diperoleh dapat
disimpulkan
secara khusus
yaitu: (1) Rata-
rata skor
41
pemerolehan
belajar peserta
didik kelas IVB
Sekolah Dasar
Negeri 16
Pontianak Selatan
(kelas kontrol)
yang tidak
menerapkan
strategi
pembelajaran tipe
Card Sort adalah
46,6 dari skor
total sebesar 1816
dengan standar
deviasi 18,00, (2)
Rata-rata skor
pemerolehan
belajar peserta
didik kelas IVA
Sekolah Dasar
Negeri 16
Pontianak Selatan
(kelas
eksperimen) yang
menerapkan
strategi
pembelajaran tipe
Card Sort adalah
60,20 dari skor
total 2227,5
dengan standar
42
menggunakan
strategi
pembelajaran tipe
Card Sort (kelas
eksperimen) dan
peserta didik yang
tidak diajar
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran tipe
Card Sort (kelas
kontrol), (4)
Pembelajaran
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran tipe
Card Sort
memberikan
pengaruh terhadap
pemerolehan
belajar peserta
didik pada materi
Kegiatan
Ekonomi dalam
Memanfaatkan
Sumber Daya
Alam dengan
harga effect size
sebesar 0,75
(kriteria tergolong
44
sedang).
4 Fajar Sri Pengaruh Berdasarkan hasil Hal yang
Rahayu Pembelajaran penelitian dan membedakan
(2013) Aktif Tipe pembahasan, penelitian ini
Card Sort dapat disimpulkan dengan
Terhadap bah-wa hasil penelitian saya
Hasil Belajar belajar IPS yang adalah terletak
Ips Bagi Siswa diperoleh siswa pada hasil yang
Kelas IV Sd pada kelompok diukur, pada
Se-Gugus 2 yangmen-erapkan penelitian
Kecamatan pembelajaran aktif tersebut yang
Pengasih tipe card sort lebih diukur adalah
Kulon Progo tinggi daripada hasil belajar
hasil belajar IPS sedangkan pada
siswa pada penelitian saya
kelompok yang mengukur
menerapkan kemampuan
pembelajaran berfikir kreatif
yang biasa siswa
dilakukan guru
khususnya pada
materi pokok
perkembangan
komunikasi dan
teknologi bagi
siswa kelas IV SD
Se-Gugus 2 Keca-
matan Pengasih.
Hal ini
ditunjukkan dari
perbedaan mean
hasil belajar yang
45
diperoleh. Siswa
pada kelompok
yang menerapkan
pembelajaran aktif
tipe card sort
memperoleh mean
hasil belajar
sebesar 79,13, se-
dangkan siswa
pada kelompok
yang menerapkan
pembelajaran
yang biasa
dilakukan guru
memperoleh mean
hasil belajar
sebesar 68,80.
5 Latifah Pengaruh Berdasarkan hasil Hal yang
Aini Penggunaan penelitian dan membedakan
(2021) Metode Card pembahasan penelitian ini
Sort Terhadap disimpulkan dengan
Hasil Belajar bahwa model penelitian saya
Siswa Pada Card Sort lebih adalah terletak
Pelajaran Ips efektif digunakan pada sekolah
Di Kelas Vii pada penelitian, pada
Mtsn 5 pembelajaran IPS penelitian saya
Pasaman Barat dibandingkan di
Tahun Ajaran penerapan model tingkat sekolah
2020/202 pembelajaran dasar
langsung pada sedangkan pada
pelajaran IPS. penelitian
Hasil belajar Ilmu tersebut pada
46
Pengetahuan tingkat
Sosial siswa Madrasah
dengan metode Tsanawiyah
pembelajaran card Negri (MTsN)
sort kelas VII di
MTsN 5 Pasaman
Barat termasuk
dalam kategori
baik dengan
memperoleh nilai
rata-rata postest
sebesar 88,04.
Hasil belajar Ilmu
Pengetahuan
Sosial siswa yang
tidak
menggunakan
metode
pembelajaran card
sort kelas VII
MTsN 5 Pasaman
Barat termasuk
dalam kategori
baik dengan
memperoleh nilai
rata-rata postest
sebesar 89,52.
Terdapat
pengaruh
signifikan
penggunaan
metode
47
pembelajaran card
sort terhadap hasil
belajar Ilmu
Pengetahuan
Sosial di MTsN 5
Pasaman Barat.
Hal ini terbukti
dengan nilai
Independent
Sampel Test
bahwa nilai pada
kolom Equal
Variance
Assumed hasil
nilai thitung =
8,410 dengan nilai
Sig (2-tailed)
0,000. Untuk
mengetahui nilai
distribusi ttabel
dilihat dari
berdasarkan df
=48 dengan taraf
signifikan α =
0,05 adalah 2,011.
Oleh Karena itu
nilai -thitung< -
ttabel (8,410>
2,011) H0 ditolak
Ha diterima.
Artinya hipotesis
menyatakan
48
“Terdapat
Pengaruh
Penggunaan
Metode Card Sort
Terhadap Hasil
Belajar Siswa
Pada Pelajaran
IPS diKelas VII
MTsN 5 Pasaman
Barat Tahun
Ajaran 2020/2021
6 Lina Pengaruh Berdasarkan Hal yang
Novianti Penerapan penelitian dan membedakan
(2017) Strategi pembahasan penelitian ini
Pembelajaran dalam penelitian dengan
Card Sort quasi eksperimen penelitian saya
Terhadap penulis dapat adalah pada
Minat Belajar menarik materi
Peserta Didik kesimpulan bahwa pelajarannya
Pada Mata strategi pada penelitian
Pelajaran Ipa pembelajaran saya yaitu mata
Kelas V Mi Card Sort pelajaran IPS
Ismaria Al berpengaruh sedangkan pada
Qur’anniyah terhadap minat penelitian
Bandar belajar peserta tersebut pada
Lampung didik pada mata mata pelajaran
Tahun Ajaran pelajaran IPA IPA
2016/2017 kelas V MI
Ismaria Al
Qur’anniyah
Bandar Lampung.
didapat jumlah
49
thitung>ttabel,
yaitu
3,0998>2.00171,
sehingga hipotesis
nol (H0) ditolak
dan hipotesis
alternatif (H1)
diterima. Dengan
diterimanya H1
pada pengujian
hipotesis tersebut,
maka dapat
disimpulkan
bahwa penelitian
ini dapat menguji
kebenaran
hipotesis yaitu
terdapat pengaruh
signifikan
penggunaan
strategi
pembelajaran
Card Sort
terhadap minat
belajar peserta
didik pada mata
pelajaran IPA
kelas eksperimen.
7 Rizqi Keefektifan Berdasarkan hasil Hal yang
Endah Perpaduan penelitian membedakan
Safitri Teknik Card eksperimen yang penelitian ini
(2019) Sort Dengan dilaksanakan dan dengan
50
pembelajaran aktif
dengan perpaduan
teknik Card Sort
dengan Mind
Mapping dan yang
menggunakan
metode
konvensional.
Dibuktikan
dengan hasil uji
hipotesis
menggunakan
Independent
Samples T Test
melalui program
SPSS versi 22
yang
menunjukkan
bahwa nilai
thitung> ttabel
(3,345 > 1,999)
dan nilai
signifikansi
kurang dari 0,05
(0,002 < 0,05). (2)
Terdapat
perbedaan yang
signifikan hasil
belajar siswa kelas
V SD Negeri
Sidakaton 01
Kabupaten Tegal
52
dalam
pembelajaran IPS
materi masa
persiapan
kemerdekaan
Indonesia antara
yang
menggunakan
metode
pembelajaran aktif
engan perpaduan
teknik Card Sort
dengan Mind
Mapping dan yang
menggunakan
metode
konvensional.
Dibuktikan
dengan hasil uji
hipotesis
menggunakan
Independent
Sample Test
melalui program
SPSS versi 22
yang
menunjukkan
bahwa nilai
thitung> ttabel
(3,634 > 1,999)
dan nilai
signifikansi
53
C. Kerangka Berpikir
Setiap guru pelajaran IPS tentunya berharap semua siswa dapat
menguasai materi pelajaran sehingga memperoleh hasil belajar yang baik.
Namun, keinginan atau harapan tersebut harus diikuti dengan kreativitas
guru, diantaranya menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan materi pelajaran dan karakteristik siswa.
Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh beberapa faktor,
termasuk bagaimana guru menyajikan mata pelajaran. Dengan metode
54
Dibandingkan
55
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu rumusan
masalah, dimana rumusan masalah tersebut perlu dibuktikan
kebenarannya, atau mungkin juga salah.Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan hanya berdasarkan teori yang relevan dan bukan
pada fakta yang diperoleh melalui pengumpulan data. Peneliti pasti akan
mengamati gejala, peristiwa atau masalah yang menjadi fokus perhatian.
Sebelum memperoleh fakta yang benar, peneliti akan membuat asumsi
tentang gejala, peristiwa atau masalah yang menjadi titik perhatiannya.
Adapun hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat Pengaruh Model Card Sort Terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif.
Ha : Terdapat Pengaruh Model Card Sord Terhadap Keterampilan
Berpikir
Kreatif
57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Keterangan :
O1 : Pretest sebelum diberi perlakuan
58
1. Populasi
1. Lembar Observasi
Lembar observasi ialah daftar serangkaian kegiatan yang termasuk dalam
penelitian dan sebagai objek yang ingin diamati oleh peneliti. Lembar
observasi mencakup beberapa aspek yang menjadi fokus peneliti untuk
diamati secara mendalam guna mengetahui keberhasilan penelitian. Jadi
dalam penelitian, peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengetahui
hasil belajar IPS siswa pada materi melalui model pembelajaran Card Sort.
2. Lembar Tes
Tes merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Tes
yang digunakan dalam penelitian ini berupa serentetan pertanyaan atau
60
latihan yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS terutama materi dengan menggunakan model pembelajaran
Card Sort Sebelum lembar tes digunakan sebagai soal pretest dan posttest
maka dilakukan uji coba soal dengan tujuan untuk mendapatkan soal yang
baik sesuai dengan kriteria validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya
pembeda. Dalam penelitian diperlukan instrumen-instrumen penelitian yang
memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh suatu
instrumen penelitian minimal terdapat 2 syarat, yakni validitas dan
reliabilitas.
INSTRUMEN KISI- KISI TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
PADA PEMBELAJARAN IPS
No Kom Indikator A No J
pone s . u
n p But m
Kem e ir l
amp k Per a
uan tan h
Berp K yaa
ikir o n B
Krea g u
tif n t
i i
t r
i
f S
o
a
l
1 Kela a. Mampu C 1,6 3
ncara mencetuskan 6 ,10
n banyak ide,
61
banyak
jawaban,banyak
penyelesaiaan
masalah,
banyak
pertanyaan
dengan lancar
b. Memberikan
banyak cara
atau saran
untuk
melakukan
berbagai hal
c. Memikirkan
lebih dari satu
jawaban
2 Keas a. Mampu C 2,9 2
lian melahirkan 6
ungkapan yang
baru dan unik.
b. Memikirkan cara
yang tidak lazim
c. Mampu membuat
kombinasi
kombinasi yang
tidak lazim dari
bagian- bagiannya
3 Kele a. Kemampuan C 3,5 2
ntura menghasilkan 4
62
n gagasan jawaban
atau pertanyaan
yang bervariasi.
b. Melihat suatu
masalah dari sudut
pandang yang
berbeda
c. Mencari alternatif
atau arah yang
berbeda- beda
d. Mampu mengubah
cara pendekatan
atau cara
pemikiran.
4 Keri a. Mampu C 7,8 3
ncian memperkaya dan 4 ,4
mengembangkan
suatu gagasan atau
produk
b. Menambah atau
merinci detail-
detail dari suatu
obyek gagasan.
Atau situasi
sehingga menajadi
lebih menarik
Juml 10 1
ah 0
63
c. Uji Reabilitas
Dalam persyaratan tes, reliabilitas berkaitan dengan
kepercayaan. Reliabilitas merupakan indikator yang membuktikan
64
Keterangan :
P : indeks taraf kesukaran untuk setiap butir soal
B : banyaknya jumlah siswa yang menjawab dengan benar setiap
butir soal
JS : banyaknya jumlah siswa yang memberikan jawaban
Keterangan :
D : daya beda
PA : banyaknya jumlah siswa atas yang menjawab benar
PB : banyaknya jumlah siswa bawah yang menjawab benar
BA : banyaknya jumlah siswa atas yang menjawab benar
BB : banyaknya jumlah siswa bawah yang menjawab benar
JA : jumlah siswa kelompok atas
JB : jumlah siswa kelompok bawah
D. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes dan dokumentasi.
1. Tes
Menurut Nurwiratmi (2020) Tes adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelektual, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. Bentuk tes yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest). Pada tes ini digunakan tes bentuk pilihan ganda yang
diberikan kepada sampel sebagai pretest dan posttest untuk
mendapatkan data awal dan data akhir. Hal ini untuk mengukur
keberhasilan Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning Tipe
Card Sort Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Pembelajaran
IPS Kelas V SDN Marga Jaya I Kota Bekasi
2. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
lokasi penelitian, termasuk buku-buku yang relevan, peraturan-
66
Jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka varians data adalah
homogen.
Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka varians data adalah tidak
homogen.
3. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, setelah data terdistribusi normal maka
dilakukan analisis uji-t dengan menggunakan uji paired sample t-test
pada program SPSS 24.0 for windows. mengemukakan bahwa paired
sample t-test merupakan salah satu pengujian parametrik yang
digunakan untuk menganalisis keefektifan perlakuan, dengan ditandai
adanya perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Syarat mutlak penggunaan uji paired sample t-test adalah jika data
pada uji normalitas berdistribusi normal semua..
Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning
Tipe Card Sort Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Pada
Pembelajaran IPS Kelas V SDN Marga Jaya I Kota Bekasi
Ha : Terdapat Pengaruh Penggunaan Metode Active Learning Tipe
Card Sort Terhadap Kemampuan Berpik ir Kreatif Pada
Pembelajaran IPS Kelas V SDN Marga Jaya I Kota Bekasi
Menurut Sugiyono, dasar pengambilan keputusan pada uji hipotesis
adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
2) Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
Jadi, untuk mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran Card Sort berpengaruh terhadap Keterampilan
Berpikir Kreatif IPS siswa pada materi Pesawat Sederhana
didasarkan pada hasil analisis uji-t tersebut.
4. Uji N-Gain
68
Rumus N-Gain :