PENDAHULUAN
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
guna mencapai tujuan tersebut, salah satunya yaitu agar manusia memiliki
kreatifitas.
kreatif akan menemukan cara baru, karya baru ataupun solusi baru dari
lebih mudah, lebih indah, lebih nyaman, lebih cepat dan sebagainya.
berkembang menjadi siswa yang kreatif, karena siswa yang kreatif biasanya
1
dihadapinya, terlebih lagi jika kelak siswa telah dewasa. Hanya orang-orang
penemuan yang hebat, menulis buku dan lagu, serta menjadi pemimpin dalam
kritis, rasa percaya diri melalui aktivitas konrit beragam dan pendekatan
Proses belajar lebih diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal dan
satu upaya yang perlu dilakukan guru untuk mendapatkan siswa yang kreatif.
2
Faktor eksternal dan internal dapat mempengaruhi kreativitas seseorang.
psikologis.
diri serta sikap prilaku yang inovatif dan kreatif. Siswa kelas V SD
merupakan usia dalam masa keemasan bagi perkembangan fisik dan mental
siswa tersebut. Potensi siswa pada masa ini amat penting untuk dirangsang
perkembangannya. Pola pikir dan pola tindak yang kreatif perlu dibiasakan
sejak dini. Namun masih banyak guru kelas SD dalam membelajarkan gerak
gerak dan siswa harus meniru gerakan persis yang dilakukan guru, siswa pasif
tidak melibatkan aspek kognitif, belajar gerak hanya mentransfer model gerak
saja, atau siswa dituntut menduplikasi gerak yang dicontohkan guru, cara
menjadi pusat pembelajaran, siswa harus mengikuti bentuk gerak yang sudah
3
luas mengenai konsep-konsep yang dapat dipelajari langsung dari alam.
dengan kreativitas. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggali konsep dasar
kreativitas belajarnya. Hal ini disebabkan karena ketidak tepatan guru dalam
4
problem solving merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas
Melalui pemberian masalah, siswa akan terlatih untuk memiliki sikap ulet,
kritis, kreatif, dan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memecahkan masalah.
B. Identifikasi Masalah
1. Semangat belajar siswa kurang yang ditandai dengan kurang aktif dalam
pembelajaran.
5
4. Kreativitas belajar siswa di sekolah masih rendah.
C. Batasan Masalah
2. Kreativitas Belajar.
Belajar Siswa
D. Perumusan Masalah
V di SDN Jawilan?”
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
6
2. Tujuan Khusus
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Sekolah
7
c. Bagi Peneliti
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Kreativitas Belajar
berpikir atau ide yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang
berfikir atau ide yang timbul secara tiba-tiba tanpa difikir atau tanpa
9
Dalam pengertian ini kreativitas dapat bermakna sebagai kreasi terbaru
dan orisinal yang tercipta, sebab kreativitas suatu proses mental yang
gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak
berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru
maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah
10
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa kreativitas adalah
kata “ajar” yang mendapat awalan ber- dan merupakan kata kerja
secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajarinya.
11
tersebut. Jadi, perilaku respon si pembelajar yang baik mendapatkan
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi atau stimulus dan
kepada tingkah laku yang buruk. Perubahan itu tidak harus segera
12
b. Faktor Penghambat dan Pendorong Kreativitas
berbeda jika orang tua atau guru memberi alternatif jawaban: “wah, ibu
13
Orang tua yang konsevatif biasanya tidak berani menyimpang
dari pola sosial lama. Orang tua model ini biasanya cepat khawatir
tidak sesuai dengan kebiasaannya. Pada hal dari situ anak mencoba
belajar untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan dari situ pulalah
6) Over protektif
7) Disiplin otoriter
menyimpang dari prilaku yang dituju orang tua. Akibatnya, anak tidak
14
penyediaan permainaan yang terstruktur membuat anak tidak bisa
1) Waktu
orginal.
2) Kesempatan menyendiri
mengembangkan imajinasinya.
3) Dorongan
kreatif dan bebas dari ejekan yang sering kali dilontarkan pada anak
kreatif.
4) Sarana
imajinasi dan fantasi anak dapat terasah. Selain itu cerita dapat
15
meningkatkan rasa ingin tahu anak, menambah perbendaharaan kata
ingin tahu anak berkembang maka secara otomatis kreativitas anak akan
meningkat (h.11).
diakui, biar bagai manapun kreativitas masih merupakan satu bidang yang
berkreasi. Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah produk kreatif dalam
dan dengan prestasi lebih akan berhasil dari pada orang ynag kreatif.
Orang-orang yang kreatif ini sering kali hidup dan mati di dalam
16
kemiskinan. Akibatnya, tidak ada rewards terhadap masalah kreativitas,
akan bersikap lebih maskulin dari pada bersikap feminine, akibat orang
5) Kreativitas memang suatu hal yang sukar untuk diteliti bahkan untuk di
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
17
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara
(IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang
alam.
sehari-hari.
18
4) Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung
sehari-hari.
sebagian atau seluruh bagian dari tubuh. Makhluk hidup akan bergerak
tubuhnya. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerak yang
tersusun dalam sistem gerak. Organ gerak berguna untuk berjalan, berlari,
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada dua macam,
yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua
alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan. Kerja sama
19
antara kedua alat gerak tersebut membentuk suatu sistem yang disebut
sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat bergerak
tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak
merupakan alat gerak pasif, akan tetapi tulang mempunyai peranan yang
besar dalam sistem gerak manusia dan hewan. Otot disebut alat gerak aktif
bergerak. Pada saat otot yang menempel pada tulang bergerak, otot
pembelajaran.
20
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
setiap manusia, mulai dari anak sampai orang lanjut usia. Masalah tidak
21
ide berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai yang diawali dari sebuah
situasi tertentu.
dirasa menarik bagi mereka. Anak-anak dapat menjadi ahli dalam hal
masalah buku ajar yang sering kali tidak ada maknanya bagi
kehidupan anak.
22
4) Gunakan teknologi secara efektif (h.377). Dari uraian di atas, maka
anak ini juga dapat melibatkan orang tua dalam pembelajaran. Guru
tersebut.
masalah sederhana yang dikait kan dengan keseharian anak ini juga
23
c. Kesulitan dalam Pembelajaran Problem Solving
1) Fiksasi
untuk melihat problem dari sudut pandang baru yang segar. Orang
2) Mental set
3) Kekurangan motivasi
permasalahan (h.373).
24
Berdasarkan teori di atas, problem solving merupakan ciri khas
anak.
Tabel 2.1
Kelebihan dan Kelemahan Problem Solving
No Kelebihan Kelemahan
1 Teknik yang cukup untuk lebih Ketika siswa tidak memiliki
memahami isi pelajaran. minat terhadap masalah tersebut
dan percaya bahwa masalah
tersebut sulit untuk dipecahkan,
mereka akan merasa enggan
untuk mencoba.
2 Menantang kemampuan anak dan Tanpa mengetahui mengapa
memberikan kepuasan untuk mereka harus memecahkan
menemukan pengetahuan baru bagi masalah tersebut, mereka tidak
siswa akan mempelajarinya
3 Meningkatkan aktivitas pembelajaran
4 Membantu siswa menstransfer
pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan
nyata.
5 Membantu siswa mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung
jawab terhadap pembelajaran yang
25
No Kelebihan Kelemahan
mereka lakukan.
6 Mendorong siswa untuk melakukan
evaluasi diri, baik terhadap hasil
maupun proses.
7 Lebih menyenangkan bagi anak.
8 Mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis dan menyesuaikan
pengetahuan baru.
9 Memberi kesempatan pada anak
untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10 Mengembangkan minat anak untuk
belajar
Sumber: Hamruni (2012: h. 114)
nyata.
26
kesulitan dalam persoalan tersebut. Agar anak mau memecahkan
kelas.
Tabel 2.2
Tahapan Model Pembelajaran Problem Solving
Tahap – Tahap Kemampuan yang diperlukan
1) Merumuskan masalah Mengetahui dan merumuskan
masalah secara jelas.
2) Menelaah masalah Menggunakan pengetahuan untuk
memperinci menganalisa masalah
dari berbagai sudut.
3) Merumuskan hipotesis Berimajinasi dan menghayati ruang
lingkup, sebab-akibat dan alternative
penyelesaian.
4) Mengumpulkan dan Kecakapan mencari dan menyusun
mengelompokkan data data menyajikan data dalam bentuk
sebagai bahan pembuktian diagram, gambar dan tabel.
hipotesis
5) Pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan
membahas data, kecakapan
menghubung-hubungkan dan
menghitung.
Ketrampilan mengambil
keputusan dan kesimpulan.
6) Menentukan pilihan Kecakapan membuat altenatif
penyelesaian penyelesaian kecakapan dengan
memperhitungkan akibat yang terjadi
pada setiap pilihan. (h.115)
27
Tabel 2.3
Skenario Model Pembelajaran Problem Solving
Kegiatan
No Langkah Pembelajaran
Pembelajaran
1 Kegiatan Awal Guru melakukan apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2 Kegiatan Inti Pelaksanan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
problem solving, langkah-langkahnya
yaitu:
Guru menentukan dan menjelaskan
masalah.
Guru dan siswa menyediakan alat/buku-
buku yang relevan dengan masalah
tersebut.
Siswa mengadakan identifikasi masalah.
Siswa merumuskan jawaban sementara
dalam memecahkan masalah tersebut.
Siswa mengumpulkan data atau
keterangan yang relevan dengan
masalah tersebut.
Siswa berusaha memecahkan masalah
yang dihadapinya dengan data yang ada
baik secara individu maupun kelompok.
Setelah selesai siswa ditunjuk untuk
menjelaskan ke depan kelas hasil dari
pemecahan masalahnya.
3 Kegiatan Penutup Sebagai evaluasi metode pemecahan
masalah, langkah pembelajarannya adalah:
Siswa membuat kesimpulan pemecahan
masalah.
Guru menutup pembelajaran.
ini, diantaranya:
28
1. Penelitian yang dilakukan oleh Naning Tri Hadianti sugita (2015) yang
pengetahuan dan kreativitas siswa dan teknik non tes untuk hasil
belajar aspek sikap yang meliputi angket, observasi, jurnal guru dan
parametrik anava dua jalan untuk hasil belajar aspek pengetahuan dan
keterampilan, dan uji non parametrik Kruskal Wallis untuk hasil belajar
29
pembelajaran kimia menggunakan model problem solving dan problem
namun tidak ada pengaruh terhadap hasil belajar aspek sikap. Siswa
problem posing; (2) ada pengaruh kreativitas tinggi dan rendah terhadap
hasil belajar aspek sikap, namun tidak ada pengaruh terhadap hasil belajar
30
melalui model pembelajaran Problem Solvingdengan kelompok siswa
31
Posing Pada Pokok Bahasan Konsep Mol Terhadap Prestasi Belajar
Problem Solving pada materi konsep mol siswa kelas X SMA Negeri 6
dengan tes untuk aspek kognitif dan angket untuk aspek afektif.
dan afektif siswa serta dari hasil uji t-pihak kanan. Nilai rata-rata
untuk kelas Problem Solving yaitu 79,50. Nilai rata-rata aspek afektif
Problem Solving yaitu 98,97. Dari hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi
belajar aspek kognitif dan afektif diperoleh nilai t hitung lebih besar dari t
tabel. Untuk prestasi belajar aspek kognitif nilai thitung (2,220) lebih besar
daripada nilai t tabel (1,668) dan untuk prestasi belajar aspek afeektif
32
Pada penelitian ini ada beberapa perbedaan yaitu penelitian ini
C. Kerangka Berpikir
metode ini peserta didik dituntut untuk belajar aktif berpikir ilmiah dan
yang ada di kurikulum SDN Jawilan. Adapun penjelasan di atas dapat dilihat
33
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kreativitas Belajar IPA
Siswa Kelas V di SDN GONDRONG 7 Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang
Model Pembelajaran
Perbedaan Kreativitas
Gambar 2.3
Bagan Kerangka Berpikir
34
C. Hipotesis Penelitian
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
di kelas V pada mata pelajaran IPA (Organ Gerak Hewan dan Manusia).
2. Waktu Penelitian
2017/2018, dimulai pada bulan Mei 2018 sampai bulan September 2018.
Tabel 3.1
Jadwal Rencana Penelitian
Bulan
No Kegiatan Jul Agust Sept Oktober Novemb
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Bimbingan Proposal
3 Seminar Proposal Skripsi
4 Bimbingan Hasil Revisi
5 Pembuatan instrumen
6 Pengumpulan data
7 Pengolahan dan Analisis Data
8 Sidang Skripsi
B. Metode Penelitian
jenis Quasi Eksperimen. Dalam penelitian ini, manipulasi atau pelakuan yang
36
eksperimen. Selain terdapat kelompok eksperimen, dalam penelitian ini juga
Keterangan:
1. Populasi
2. Sampel
37
penelitian ini adalah random sampling (random kelas/tidak merandom
siswa). Sehingga yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas
1. Angket
2. Observasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan dan fasilitas
38
3. Wawancara
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
4. Dokumentasi
arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain
a. Definisi Konseptual
bernilai.
39
b. Definisi Operasional
60 siswa.
c. Kisi-Kisi Intrumen
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kreativitas Belajar
No. Aspek yang No. Soal
Indikator Kreativitas
Urut diukur Positif Negatif
1 Keterampilan a. Mencetuskan banyak 1, 2, 27
berpikir gagasan, jawaban,
lancar penyelesaian masalah dan
(fluency), pertanyaan.
b. Memberikan banyak cara 3, 4
atau saran untuk melakukan
berbagai hal.
c. Selalu memikirkan lebih 5, 6
dari satu jawaban.
40
No. Aspek yang No. Soal
Indikator Kreativitas
Urut diukur Positif Negatif
orisinal unik.
(originality) b. Memikirkan cara yang tidak 11
lazim untuk
mengungkapkan diri.
c. Mampu membuat 12
kombinasi-kombinasi yang
tidak lazim dari bagian-
bagian atau unsur-unsur.
1. Uji Validitas
(h.170).
41
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas instrumen ini
N . ∑ xy - (∑ x )( ∑ y )
r xy =
2 2
√ {N .∑ x - (∑ x) }{N .∑ y - (∑ y ) }
2 2
Keterangan:
N = Jumlah responden
5%. Jika didapatkan harga rxy hit> r tabel, maka butir instrument dikatakan
valid, akan tetapi sebaliknya jika harga rxy hit < r tabel, maka dikatakan
bahwa butir instrumen tersebut tidak valid. Hasil uji validitas variabel
2. Uji Reliabilitas
42
yang sudah dapat dipercaya (reliable) akan menghasilkan data yang dapat
r 2
∑ σb
r 11= [ ][
k
k−1
1−
σ 12 ]
Keterangan:
dengan harga r product moment pada taraf signifikansi 5%. Jika harga r11>
r tabel, maka instrumen dikatakan reliabel, dan sebaliknya jika harga r 11< r
Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen butir yang valid dari
a. Definisi Konseptual
43
mencari penyelesaian terhadap masalah. Perlu adanya pemberian
kan dengan keseharian anak ini juga dapat melibatkan orang tua dalam
pembelajaran.
b. Definisi Operasional
Kegiatan
No Langkah Pembelajaran
Pembelajaran
1 Kegiatan Awal Guru melakukan apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2 Kegiatan Inti Pelaksanan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
problem solving, langkah-langkahnya
yaitu:
Guru menentukan dan menjelaskan
masalah.
Guru dan siswa menyediakan alat/buku-
buku yang relevan dengan masalah
tersebut.
Siswa mengadakan identifikasi masalah.
Siswa merumuskan jawaban sementara
dalam memecahkan masalah tersebut.
Siswa mengumpulkan data atau
keterangan yang relevan dengan
masalah tersebut.
Siswa berusaha memecahkan masalah
yang dihadapinya dengan data yang ada
baik secara individu maupun kelompok.
Setelah selesai siswa ditunjuk untuk
menjelaskan ke depan kelas hasil dari
pemecahan masalahnya.
44
Kegiatan
No Langkah Pembelajaran
Pembelajaran
3 Kegiatan Penutup Sebagai evaluasi metode pemecahan
masalah, langkah pembelajarannya adalah:
Siswa membuat kesimpulan pemecahan
masalah.
Guru menutup pembelajaran.
G. Hipotesis Statistik
H0 : µ1 = µ 2
H 1 : µ1 ≠ µ2
H0 : µ1 = µ 2
H 1 : µ1 ≠ µ2
histogram, poligon dan diagram ogive. Selain itu akan dicari ukuran
45
a. Mencari Rata-Rata
x=
∑ fx
∑f
keterangan:
x = nilai rata-rata
f = frekuensi
x = titik tengah
b. Simpangan Baku
∑ f ( x− x́ )2
s=
√ n−1
c. Median
1
Me =
Lo +
2
( )
n−F
f
Keterangan:
Me = Median
i = Lebar interval
46
d. Modus
b1
M o = Lo +i
( b1 +b2 )
Keterangan:
Mo = Modus
i = Lebar kelas
Uji persyaratan data meliputi uji normalitas data dan uji homogenitas
a. Uji Normalitas
apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
Keterangan:
fo = Frekuensi kelompok
47
fh = Frekuensi harapan
Kriteria pengujian:
b. Uji Homogenitas
varian terbesar
F=
varianterkecil
1) Jika Fhitung < Ftabel, maka kedua kelas tersebut memiliki kondisi yang
homogen.
2) Jika Jika Fhitung > Ftabel, maka kedua kelas tersebut memiliki kondisi
normal dan homogeny, maka menggunakan uji rata-rata dua pihak yaitu
X́ 1− X́ 2
t=
( n 1−1 ) s 1 + ( n2−1 ) s 2 1 1
√ 2
n1+ n2−2
2
+
(n n )
1 2
Keterangan:
48
Model pembelajaran problem solving.
problem solving
Harga ttabel dapat dilihat pada tabel nilai persentil untuk distribusi t
2) Ho ditolak jika thitung > ttabel, maka terdapat perbedaan kreativitas belajar
49
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Dimyati dan Mudjiono. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Jones, Richard Nelson, 2012. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kountur, Ronny. 2013. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,
Jakarta: PPM.
50
Munandar, Utami. 2014. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Musbikin, Imam. 2011. Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein, Yogyakarta:
Mitra Pustaka.
Rich, Elaine dan Knight, Kevin. 2013. Artificial Intelligence. New York:
McGraw-Hill Inc.
Sarjan, et all, 2013. Buku Paket Sains Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.
Klaten: CV. Sahabat.
Seefeldt, Carol dan Barbara A.Wasik. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini
Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah.
Jakarta: PT Indeks.
Siregar, Eveline & Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Galia Indonesia.
Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grasindo
Persada.
Jurnal/Undang-Undang:
51
Haryati. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving sebagai Upaya
untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII
Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 2 Jatiyoso Tahun Ajaran
2009/2010. Skripsi. Surakarta. UNS.
52
Lampiran 1
ANGKET PENELITIAN
SEBELUM UJI VALIDITAS
Petunjuk Pengisian:
Bacalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan berilah tanda cek list (√)
pada kolom jawaban sesuai dengan pendapat kamu. Alternatif jawaban dan skor
yang disediakan adalah sebagai berikut:
Untuk skor jawaban pertanyaan positif adalah sebagai berikut:
Selalu (SL) : 5 Kadang-Kadang (KD) : 3 Tidak Pernah (TP) :1
Sering (SR) : 4 Jarang (J) :2
Jawaban
No Pertanyaan & Pernyataan
SL SR KK J TP
1 Saya mengerjakan semua PR di rumah
Saya senang belajar dan mencari jawaban
2
sendiri di rumah.
Saya mecari jawaban dari sumber-sumber
3
lain dalam belajar selain buku di sedkolah.
Saya mencari berbagai cara untuk
4
menyelesaikan tugas
Saya tidak memiliki banyak jawaban dalam
5
menyelesaikan tugas
Saya tidak menjawab soal yang tidak mampu
6
dikerjakan
Saya tidak memiliki variasi jawaban dalam
7
menjawab pertanyaan
Saya berusaha mencari banyak alternatif dan
8
cara yang berbeda
Saya mengubah cara pikir yang monoton
9 dalam belajar dan mencari cara belajar yang
lebih menyenangkan
Saya mengungkapkan gagasan-gagasan baru
10
dalam mengerjakan tugas kelompok
53
Jawaban
No Pertanyaan & Pernyataan
SL SR KK J TP
Saya suka mengajak teman-teman bermain
11
dan bercanda saat mengerjakan tugas
Saya mengajak teman-teman untuk belajar
12
kelompok menyelesaikan PR
Saya memperkaya dan mengembangakn
13 gagasan dengan cara membaca saat jam
istirahat
14 Belajar di sekolah membuat saya pusing
54
Jawaban
No Pertanyaan & Pernyataan
SL SR KK J TP
Dengan belajar kelompok saya menjadi
27 terbantu dan mendapatkan banyak gagasan
dan jawaban baru
28 Saya suka belajar diluar lingkungan kelas
Belajar di luar kelas lebih menyenangkan
29
daripada di dalam kelas
Saya senang mendengarkan guru bercerita
30
dan mengadakan tanya jawab
55
Lampiran 2
ANGKET PENELITIAN
SESUDAH UJI VALIDITAS
Petunjuk Pengisian:
Bacalah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan berilah tanda cek list (√)
pada kolom jawaban sesuai dengan pendapat kamu. Alternatif jawaban dan skor
yang disediakan adalah sebagai berikut:
Untuk skor jawaban pertanyaan positif adalah sebagai berikut:
Selalu (SL) : 5 Kadang-Kadang (KD) : 3 Tidak Pernah (TP) :1
Sering (SR) : 4 Jarang (J) :2
Jawaban
No Pertanyaan & Pernyataan
SL SR KK J TP
1 Saya mengerjakan semua PR di rumah
Saya senang belajar dan mencari jawaban
2
sendiri di rumah.
Saya mecari jawaban dari sumber-sumber
3
lain dalam belajar selain buku di sedkolah.
Saya mencari berbagai cara untuk
4
menyelesaikan tugas
Saya tidak memiliki banyak jawaban dalam
5
menyelesaikan tugas
Saya berusaha mencari banyak alternatif dan
6
cara yang berbeda
Saya mengubah cara pikir yang monoton
7 dalam belajar dan mencari cara belajar yang
lebih menyenangkan
Saya mengungkapkan gagasan-gagasan baru
8
dalam mengerjakan tugas kelompok
Saya memperkaya dan mengembangakn
9 gagasan dengan cara membaca saat jam
istirahat
10 Saya suka belajar dengan cara sendiri
56
Jawaban
No Pertanyaan & Pernyataan
SL SR KK J TP
Saya memberikan jawaban yang rinci saat
11
menjawab pertanyaan
57