Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PTK

PAUD
Selasa, 05 Februari 2013

PROPOSAL PTK PAUD

ma Peneliti : WIWIT AGUSTIN WIDIYANTI


Kerja
: TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan

ul Penelitian : Penerapan Metode Proyek Untuk Meningkatkan Ketrampilan Sosial Anak Kelompok B di TK PKK 14
Kalirejo Pasuruan
A. Latar Belakang Masalah

1. Berdasarkan pengamatan awal di Taman Kanak-kanak PKK 14 Kalirejo


Pasuruan keterampilan sosial anak belum berkembang dengan optimal. terlihat masih ada ana
kyang tidak menghargai temannya, tidak mau menolong, sulit untuk berbagi, tidak mau memba
ntu, tidak mau mengalah, susah untuk bekerjasama, tidak mau
bersabar dalam menunggu giliran.
2. Metode pembelajaran yang digunakan
untuk mengembangkan keterampilan sosial kurang bervariasi dan masih berpusat pada guru.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi awal pembelajaran di kelompok


B
di
TK PKK
Kalirejo dalamrangka meningkatkan keterampilan sosial anak?
2.
Bagaimana pelaksanaan metode proyek dalam meningkatkan keterampilan
sosial anakkelompok B di TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan?
3. Bagaimana keterampilan sosial anak kelompok B di TK PKK 14
Kalirejo Pasuruan setelah dilakukan pembelajaran melalui metode proyek?

14

C. Rumusan Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan tujuan penelitian adalah untuk
mendeskripsikan :

1. Kondisi awal pembelajaran di kelompok B di TK PKK 14


Kalirejo dalam rangkameningkatkan keterampilan sosial anak.
2. pelaksanaan metode proyek dalam meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok B di
TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan.
3. Keterampilan sosial anak kelompok B di TK PKK 14
Kalirejo Pasuruan setelahdilakukan pembelajaran melalui metode proyek.
D. Rumusan Hipotesis Tindakan
Rumusan Hipotesis Tindakan dalam penelitian ini adalah:
Jika diterapkan metode proyek, maka dapat meningkatkan ketrampilan sosial anak kelompok B di
TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan
E. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian tentang penerapan proyek dalam meningkatkan kemampuan sosial
anak kelompok B di TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan ini akan memberikan sumbangan pada
khasanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Secara praktis dalam
proses pelaksanaan PTK berlangsung akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru kelompok B di TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan, sedangkan bagi anak kelompok
B diperkirakan akan mendapat hasil yaitu kemampuan ketrampilan sosial anak akan meningkat.

F.

Kajian Pustaka

1. Kerampilan Sosial
a. Pengertian Ketrampilan Sosial
Keterampilan sosial merupakan kemampuan seseorang dalam beradaptasi secara
baik
dengan
lingkungannya dan menghindari konflik
saat
berkomunikasi secara fisik maupun verbal (Matson dan Ollendck, 1988: 5). Yang dimaksud
dengan keterampilan sosial
dalam penelitian ini adalahkemampuan seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya me
lalui cara-cara yang sesuai dengan tuntutan sosial, yang indikatornya meliputi perilaku
kerjasama, empati, tidak mementingkan diri sendiri dan kemurahan hati
b. Karakteristik Keterampilan Sosial Anak
Sebagaimana diungkapkan Oden (Tarsidi, 2002:22) bahwa dengan membina dan mem
pertahankan berbagai jenis hubungan teman sebaya dan pengalaman sosial, terutama melal
ui konflik teman sebaya, anak memperoleh pengetahuan tentang
dirinya sendiri versus
orang lain serta belajar berbagai keterampilan sosial. menurut Piaget, dkk. (Kurniati, 2006:35)
perwujudan keterampilan sosial yang dimiliki oleh anak di antaranya anak mampu menjalin
hubungan dan berinteraksi dengan lingkungannya.
c.

Aspek-aspek Keterampilan Sosial Anak


Menurut Beaty (1998:147) perilaku prososial meliputi sikap empati, murah hati, kerja
sama dan membantu. Perilaku prososialtidak begitu saja dimiliki anak sejak lahir tetapi
perilaku
itu
dapat
diajarkan
melalui
berbagai
metode
yang diterapkan dalam pendidikan
di rumah maupun di sekolah.

2. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode proyek adalah metode pembelajaran yang tepat untukmerangsang dan memantapka
n perkembangan intelektual dan sosial anak (Katz dan Chard,
1991: 26). Metode proyek pelaksanaannya memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar
dari
pengalamannya
sehari- hari,memberikan keseimbangan dalam beraktivitas serta diharapkan dapat mengemba
ngkan aspek
kognitif
dan
sosial anak.
b. Ciri-ciri kognitif anak usia dini
Menuru Piaget dalam Moeslichatoen (1996 : 65) bahwa setiap individu akan
mengalami empat periode perkembangan berpikir yang berlangsung mulai dari lahir sampai
remaja. Masing-masing periode selalu dialami anak secara berurutan. Pertama, individu akan
mengalami periode sensorimotor sampai umur 2,0 tahun. Kemudian periode pra
operasional sampai umur 7,0 tahun, dilanjutkan pada periode operasional konkrit sampai
umur 11,0 tahun dan terakhir periode operasional formal sampai umur 15 tahun.
c. Pengembangan kognitif anak usia dini
Montessori (dalam Sujiono, 2009 : 202) mengatakan bahwa masa ini merupakan
periode sensitif selama masa inilah anak secara khusus muda menerima situasi-situasi dari
lingkunganya.
3. Metode Proyek
a. Pengertian metode proyek

b.

c.

d.

e.

Sesuai dengan pendapat Moeslihactoen (1999:122) bahwa metode


proyek
merupakan
salah
satu cara
pemberian pengalaman
belajar denganmenghadapkan anak pada persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan
secara
berkelompok. Katz dan Chard (1991:2) menyatakan bahwa the projectis andepth study of particular topic that one more children undertake.
Tujuan penggunaan metode proyek
Tujuan dari metode proyek yaitu untuk mengembangkan, mendukung, atau membimbi
ng perkembangan jiwa anak didik. Salah satu tujuan pendidikan bagi anak Taman Kan
ak-kanak adalah memberi
pengalaman belajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan penalaran
(Katz dan Chard, 1991:3).
Manfaat metode proyek
Metode proyek merupakan salah satu metode untuk memberikan pengalaman
belajar dalam memecahkan masalah yang memiliki nilai praktisyang sangat penting
bagi pengembangan pribadi yang sehat dan realistik.
Langkah-langkah metode proyek
Sebagaimana diungkapkan Moeslichatoen (2004: 145) bahwa ada tigatahap dalam mera
ncang kegiatan proyek
bagi anak TK: merancang persiapan yang dilakukan guru, merancang pelaksanaan kegiatan
proyek bagi anak,dan merancang penilaian kegiatan proyek bagi anak TK
Peranan Metode Proyek dalam meningkatkan ketrampilan sosial anak.
Penerapan metode proyek memberikan kesempatan bagi anak untukberinteraksi dengan
orang lain dalam berbagi pekerjaan
dan tanggung jawab yang dilaksanakan secara terpadu dalam raangka mencapai tujuan akhi
r.the project approach is an appropriate way to stimulate and enhancechildrens intellectual a
nd social development (Katz dan Chard 1991:9).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian
a. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-interaktif dengan menggunakan rancangan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
b. Penelitian ini menggunakan model PTK Kolaboratif yaitu peneliti berkolaborasi dengan
teman sejawat, yang bertindak sebagai kolaborator.
c. Konsep pokok penelitian tindakan yang akan dilaksanakan menggunakan Model Kurt Lewin
terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3)
pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen itu dipandang
sebagai satu siklus.
2. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok B TK PKK 14 Kalirejo Pasuruan dengan jumlah
siswa 24 anak, 13 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi
dan tes. Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas anak dalam kegiatan
pembelajaran dan juga untuk mengamati kemampuan siswa.
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama penelitian
berlangsung. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan
pembelajaran melalui foto.
Tes pada penelitian ini berupa tes lisan, sehingga peneliti dan observer melakukan
tanya jawab ketika kegiatan sedang berlangsung maupun ketika kegiatan sudah selesai.

4. Instrumen Penelitian
instrumen yang digunakan berupa Lembar Observasi Siswa dan Format Penilaian.
Lembar Observasi digunakan peneliti untuk mengetahui sikap dan tingkah laku anak ketika
kegiatan berlangsung dan perubahan yang timbul. Format penilaian digunakan peneliti untuk
mengetahui perkembangan kemampuan anak setelah belajar melalui pengamatan
pertumbuhan tanaman
5. Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu dari: pengamatan yang sudah ditulis, dokumen foto, dan format penilaian.
Data-data tersebut dipelajari dan ditelaah.
Data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi kemudian ditulis ulang,
dipaparkan semuanya, kemudian dipilah-pilah sesuai fokus penelitian. Setelah melalui proses
analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data tersebut disimpulkan dan
dimaknai. Adapun rumus untuk menentukan persentase kemampuan kognitif anak adalah:
X=

Jumlah skor yang diperoleh anak x 100%


Jumlah skor maksimal

6. Standar Nilai Keberhasilan


a. Standar Keberhasilan Individu
Bila anak mampu mencapai

(anak mampu mengelompokkan biji-

bijian menurut jenisnya)


b. Keberhasilan klasikal
Standar nilai klasikal dalam penelitian ini di tetapkan minimal 75%. Artinya, kemampuan
kognitif anak dinyatakan meningkat jika rata-rata ketuntasan dalam kelas mencapai 75%.
H. Daftar Pustaka

Ahmad, I. (2002). Upaya Guru dalam Membimbing Keterampilan Sosial Siswa Tuna Grahita.
Tesis PPB UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Ahmadi, A. (1991). Psikologi Sosial (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Asrori, Mohammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-Kanak. Jakrta :
Depdiknas
Depdiknas, 2004. Pedoman Penilaian Di Taman Kanak Kanak. Jakarta : Depdiknas
Gunarti, W, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta :
Universitas Terbuka
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Iskandar. 2009. Penerapan PAKEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Plinggisan
Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Malang : FIP UM
Kartz dan Chard. (1991). Engaging Childrens Minds: The Project Approach. New Jersey: Ablex
Publishing Coorporation K. Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Kusumah, W & Dwitagama, D. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Indeks
Rachmawati, Y & Kurniati, E. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak. Jakarta : PT Predana
Media Grup

Sujiono, Yuliani, N. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks

Anda mungkin juga menyukai