Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anak Usia Dini merupakan anak yang memiliki usia dari 0 – 8 tahun yang
sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.
Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “golden age” atau masa emas.
Pada masa tersebut hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk
tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat.

Anak usia dini memiliki jenis karakteristik yang berbeda dengan orang
dewasa, karena anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan banyak cara dan
berbeda, oleh karena itu karakter pada anak harus dibentuk sejak dini. Karakter
adalah hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter adalah mustika hidup yang
membedakan antara manusia dengan binatang. Orang-orang yang berkarakter kuat
dan baik secara individual maupun sosial yaitu mereka yang memiliki akhlak,
moral, dan budi pekerti yang baik. Mengingat begitu urgennya karakter, maka
institusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menanamkannya pada proses
pembelajaran.

Anak usia dini sedang mengalami banyak sekali pertumbuhan, terutama


pertumbuhan jasmani yang sangat pesat. Dalam beberapa bulan saja, tinggi dan
berat badannya bertambah dengan cepat. Hal tersebut dapat dilihat dari
pertumbuhan motorik, koordinasi otot-otot dan kecepatan jasmaninya menunjukan
kemajuan yang mencolok. Pertumbuhan keterampilan motorik, baik motorik kasar
maupun halus pada anak, tidak akan berkembang begitu saja, melainkan
keterampilan itu sendiri harus dipelajari.

Perkembangan keterampilan motorik dapat dipengaruhi oleh berbagai


faktor yaitu mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan
berpraktik, model yang baik, bimbingan, motivasi yang dapat dipelajari secara
individu dan sebaiknya keterampilan tersebut dipelajari satu demi satu. Apabila
salah satu faktor tersebut tidak ada, maka perkembangan keterampilan jasmani anak
akan berada dibawah kemampuannya.

Pengembangan motorik merupakan salah satu pengembangan kemampuan


dasar di PAUD. Bahan kegiatan motorik atau fisik mencakup kegiatan yang
mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus. Pengembangan
motorik halus anak dilakukan melalui oleh tangan dengan menggunakan alat atau
media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat, plastisin, busa, dan lain
sebagainya. Dengan menggunakan media kreatif tersebut anak dapat melaksanakan
kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan dan koordinasi antara mata, pikiran,
dan tangannya.

Agar kegiatan pengembangan motorik tersebut dapat terlaksana dengan


baik, maka peserta didik dituntut memiliki perhatian dan daya tangkap yang baik
pula, seperti kecepatan bereaksi, kesanggupan kerja sama, disiplin, jujur, dan lain-
lain sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Hal yang dapat dilakukan oleh guru anak usia dini dalam memberikan
pelatihan dan bimbingan dalam upaya meningkatan kemampuan menulis awal,
salah satunya adalah dengan cara memberikan permainan meniru tulisan, agar
perkembangan motorik halus anak dapat terstimulasi dengan baik, sehingga mampu
dan percaya diri untuk dapat memegang pensildan dapat menulis dengan baik.

Permasalahan yang dihadapi guru di sekolah PAUD BKB KEMAS


PANCASONA yaitu berdasarkan observasi sementara ditemukan faktor-faktor
penyebab munculnya masalah yaitu metode yang diterapkan oleh guru kurang
variatif dan kurang menggunakan media pembelajaran, sehingga pembelajaran di
sekolah menjadi kurang diminati oleh anak dan akibatnya anak menjadi kurang
aktif.

Penyebab lainnya juga anak yang memiliki kemampuan menulisnya masih


kurang karena tidak dapat memegang pensil dengan benar dan tidak distimulasi
dengan baik, kurangnya dukungan dari orang tua dalam memberikan latihan
menulis pada saat dirumah. Oleh karena itu, hal yang dapat membantu
permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan permainan meniru tulisan.

Dalam permainan meniru tulisan ini peserta didik diajarkan untuk mengenal
tulisan yang ditulisnya sendiri, selain itu untuk menambah perbendaharaan kosa
kata. Permainan meniru tulisan tersebut dapat merangsang kecerdasan dan motorik
halus anak, sehingga akan dengan mudah memegang pensil dengan baik dan benar.
Di usia dini, anak sangat kritis dalam belajar menulis, sehingga anak-anak
memerlukan dorongan, rangsangan, dan penyemangat agar dapat terlibat dalam
kegiatan menulis.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin melakukan penelitian yang


berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui
Penggunaan Media Styrofoam Kelompok A Usia 4 – 5 Tahun Di PAUD BKB
Kemas Pancasona Bojonegara Kabupaten Serang-Banten”.

1.2. Fokus Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan penulis, penelitian
ini difokuskan pada peningkatan kemampuan menulis permulaan pada anak usia 4
– 5 tahun melalui penggunaan media stryofoam di PAUD BKB Kemas Pancasona
Bojonegara Kabupaten Serang-Banten.

Anda mungkin juga menyukai