DISUSUN OLEH :
DARMIATI
PROGRAM S1 PG-PAUD
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR ASMAT UPBJJ JAYAPURA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kasih dan petunjuknya
yang tak terhingga. Sehingga kita bisa menyelesaikan laporan analisis dengan hasil
observasi di KB Endew Tatambuts Agats. Alhamdulillah kami selalu diberikan
kesehatan sehingga tugas kami selsai pada waktu yang diharapkan.
Penulisan laporan hasil penelitian ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada yang terhormat :
Mengingat keterbatasan kami sebagai penulis, baik secara materi dan ilmu
pengetahuan maka saran dan kritik yang membengaun dari pembimbing dan pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan hasil laporan ,
DARMIATI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan yang
dilaksanakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak
secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian
anak. Oleh karena itu PAUD memberi kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. Konsekuensinya, lembaga
PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat menegembangkan berbagai
aspek perkembangan seperti : kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik.
Secara yuridis, istilah anak usia dini di Indonesia ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun. Lebih lanjut pasal 1 ayat 14 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional menyatakan bahwa :
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”
2
Pendidikan anak usia dini diarahkan untuk menfasilitasi tumbuh kembang
anak secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma dan harapan masyarakat.
Pendidikan tersebut dilakukan melalui pemberian pengalaman dan rangsangan yang
kaya dan maksimal. Oleh karena itu dalam memberikan stimulasi atau rangsangan
bagi anak harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Pembelajaran untuk anak
usia dini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik usia maupun
kebutuhan individual anak. Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai
dengan garis waktu perkembangan. Setiap anak berbeda perkembangannya dengan
anak lain, ada yang cepat dan ada yang lambat. Jadi, pembelajaran anak usia dini harus
disesuaikan baik lingkup maupun tingkat kesulitan dengan kelompok bermain.
3
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 19 Oktober 2023, di KB/PAUD
ENDEW TATAMBUTS AGATS tahun pelajaran 2023 - 2024, ditemukan beberapa
permasalahan terkait kemampuan motorik halus anak yang masih rendah dan perlu
peningkatan, baik metode pembelajaran dari guru dan media yang digunakan. Metode
pembelajaran yang diberikan pada anak lebih fokus pada Lembar Kerja Anak (LKA)
dan kegiatan pembelajaran kurang bervariasi sehingga membuat anak tidak
bersemangat, anak lebih memilih banyak waktu untuk berdiskusi dengan teman
didekatnya sehingga tidak kondusif dan cepat bosan mengikuti pembelajaran.
Kegiatan yang dapat dilakukan lembaga untuk meningkatkan kemampuan motorik
halus anak. Seperti kegiatan menulis, menggambar, kolase, melukis, mewarnai,
menggunting, dan melipat. Pada kegiatan menulis yang masih kaku, kesulitan
membentuk tulisan, mewarnai terlihat tidak rapi serta kegiatan melipat kertas origami
masih terlalu monoton membuat anak bosan, tidak konsentrasi dan tangannya masih
agak kaku. Sehingga hasil lipatan acak dan tidak beraturan, hal tersebut membuat anak
kebingungan dan selalu meminta bantuan dari guru. Hal tersebut akan berpengaruh
pada tingkat pencapaian matorik halus anak pada aspek koordinasi mata dan tangan
serta kelenturan jari tangan.
4
Meniapkan anak didik ke jenjang pendidkan dasar dengan ketercapaian
kompetensi dasar sesuai tahapan perkembangan anak.
3. Tujuan :
TUJUAN UMUM
MAMPU MENYIAPKAN PESERTA DIDIK MEMASUKI
JENJANG BERIKUTNYA SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN
ANAK
Peran para pendidik baik orang tua, guru, pengasuh maupun orang dewasa
lainnya sangat dibutuhkan pada masa usia dini, dengan menyediakan lingkungan
yang kondusif, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh
potensinya.
Merujuk dari masa-masa yang dilewati anak usia 4 sampai 6 tahun maka
KB/PAUD ENDEW TATAMBUTS AGATS harus bisa mempersiapkan sebuah
rencana pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi
anak memberikan jawaban atas semua pertanyaan dan kebutuhan tentang
keingintahuan anak. rencana pembelajaran yang disusun pun harus sesuai dengan
tahap perkembangan dan metode bermain karena anak usia 4-6 tahun belajar sambil
bermain
B. Fokus Penelitian
5
2. Bagaimana peningkatan kemampuan motorik halus melalui melipat kertas
origami dalam unsur kelenturan jari tangan pada anak KB/PAUD ENDEW
TATAMBUTS AGATS tahun pelajaran 2023-2024?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, maupun
mengoreksi terhadap atau menguji kebenaran ilmu yang telah ada. Berdasarkan dari
fokus penelitian tersebut, maka penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk :
1. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus melalui
melipat kertas origami dalam unsur mengkordinasi mata dan tangan pada
anak KB/PAUD ENDEW TATAMBUTS AGATS tahun pelajaran 2023-
2024.
2. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus melalui
melipat kertas origami dalam unsur kelenturan jari tangan dapat pada anak
KB/PAUD Endew Tatambuts Agats Tahun Pelajaran 2023-2024.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih
pemikiran guna memperkaya khazanah keilmuwan dalam bidang pendidikan
terutama pendidikan anak usia dini yang terkait dengan upaya meningkatkan
motorik halus melalui melipat kertas origami pada anak KB/PAUD Endew
Tatambuts Agats
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan wawasan, manfaat
pengetahuan, pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang penulisan karya
ilmiah sebagai bekal peneliti untuk mengadakan penelitian pada masa
yang akan datang.
b. Bagi KB/PAUD Endew Tatambuts Agats
Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan anak usia dini terutama mengenai meningkatkan
motorik halus melalui melipat kertas origami.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motorik Halus
1. Pengertian Motorik Halus
Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil. Karena itu, gerakan motorik halus
tidak terlalu membutuhkan tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat
serta ketelitian. Contoh gerakan motorik halus adalah: gerakan mengambil sebuah
benda dengan ibu jari dan telunjuk tangan, menggunting, menyetir mobil, menulis,
menjahit, menggambar dan lain sebagainya.
Menurut Trube pengembangan motorik halus melibatkan otot kecil dalam
ekstremitas tubuh. Paling sering, pengembangan motorik halus mengacu pada
penggunaan sesuai dengan tahapan pengembangan anak pada otot kecil tangan dan
kaki. Gerakan motorik halus meliputi menggenggam, menggapai, memegang,
mendorong, dan mengancingkan.
Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Dalam proses perkembangan anak,
motorik kasar berkembang terlebih dahulu dibandingkan motorik halus. Hal ini
dibuktikan dengan kenyataan bahwa anak sudah dapat menggunakan otot-otot
kakinya untuk berjalan sebelum ia mampu mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk
menggambar atau menggunting. Keterampilan motorik kasar diawali dengan bermain
yang merupakan gerakan kasar. Pada usia 3 tahun sesuai dengan tahap
perkembangan, anak umumnya sudah menguasai sebagian besar keterampilan
motorik kasar.
Motorik adalah terjemahan dari kata “motor” yang menurut Samsudin
adalah suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak.
Dengan kata lain, gerak (movement) adalah refleksi dari suatu tindakan yang
didasarkan oleh proses motorik. Karena motorik (motor) menyebabkan terjadinya
suatu gerak (movement), maka setiap penggunaan kata motorik selalu dikaitkan
7
dengan gerak. Didalam penggunaan sehari-hari sering tidak dibedakan antara
motorik dengan gerak. Namun yang harus selalu diperhatikan adalah bahwa gerak
yang dimaksudkan bukan semata-mata berhubungan dengan gerak seperti yang kita
lihat sehari-hari, yakni geraknya anggota tubuh (tangan, lengan, kaki dan tungkai)
melalui alat gerak tubuh (otot dan rangka), tetapi motorik merupakan alat gerak yang
didalamnya melibatkan fungsi motorik seperti otak, saraf, otot dan rangka.
Sumantri mengatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian
penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering
membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang
mencangkup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek.
Hal yang senada dikemukakan oleh Yudha dan Rutyanto yang dikutip oleh
Imam Musbikin, menyatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak
beraktivitas dengan menggunakan otot halus (kecil) seperti: menulis, meremas,
menggambar, menyusun balok, dan memasukkan kelereng.
Berdasaarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat penulis jelaskan
bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan
jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu,
gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerakan mototrik halus
anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas, menggambar,
mewarnai, serta menganyam. Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk
menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
2. Perkembangan Motorik
Perkembangan fisik pada masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya
keterampilan motorik, baik kasar maupun halus. Sekitar usia tiga tahun anak sudah
mulai bisa berjalan dengan baik, dan sekitar usia empat tahun anak hampir
menguasai cara belajar orang dewasa. Perkembangan motorik dibagi menjadi dua
yaitu, motorik kasar dan halus.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, pimpinan KB/PAUD Endew
Tatambuts Agats.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi
tertentu. Observasi dalam penelitian dilaksanakan selama satu kali pertemuan.
Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data yang
berkaitan dengan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
melalui kegiatan bermain matematika.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan
untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan pendidik dan pimpinan Kelompok Bermaian (KB) untuk
memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar Kemampuan Meningkatkan
Motorik Halus di Kelompok Bermaian (KB) Endew Tatambuts Agats.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan
9
dengan tujuan mencari data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan
yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.
NAMA : DARMIATI
NIM : 859617264
POKJAR : ASMAT
ASPEK : FISIK MOTORIK HALUS
KB : ENDEW TATAMBUTS
TANGGAL : 19 OKTOBER 2023
10
Anak – anak melipat kertas origami sesuai bentuk yang mereka inginkan. Dan setelah
mereka membuat / melipat kertas sesuai bentuk yang mereka inginkan, mereka pun
bergantian di minta oleh guru untuk menyebutkan dan memperlhatkan bentuk apa
yang mereka buat dari kertas origami tersebut.
1. Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam Kelompok Bermain yang
Ibu/Bapak asuh ?
Di Kelompok Bermain ini anak rata – rata berusia 3 sampai 4 tahun.
2. Apa perbedaan/keistimewaan program di Kelompok Bermain yang Ibu/Bpk asuh
dibandingkan Kelompok Belajar lainnya?
Di Kelompok Bermain ini dalam program yang dilaksanakan mungkin
tidak jauh berbeda dengan KB lainnya. Namun,keistimewaan di KB ini
yaitu anak – anak didik berasal dari penduduk asli Asmat yang semangat
belajarnya sudah mulai berkembang baik. Dan tenaga pendidik di
Kelompok Bermain di sini dibantu oleh para Bapak - bapak dari TNI.
3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di KB yang Ibu/Bpk
asuh?
Untuk sementara di Kelompok Belajar ini masih menggunakan RPPH
dalam rencana pembelajaran. Dan belum menggunakan sistem modul ajar.
Karena untuk sekarang ini para pendidik disini juga masih dalam proses
belajar untuk menggunakan modul ajar.
4. Referensi apa yang Ibu/Bpk pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
Referensi yang digunakan untuk Kelompok Belajar disini adalah selain
pelatihan – pelatihan yang diberikan oleh Dinas atau nara sumber terkait.
Pendidik disini juga menggunakan media buku bergambar yang dimana
gambarnya muda dipahami dan di contoh oleh anak dalam melipat kertas
origami tersebut.
5. Apa saja yang Ibu/Bpk ambil/manfaatkan dari referensi tersebut?
Pendidik memberikan pengarahan kepada anak tentang perkembangan
fisik motorik halus anak terutama dalam melipat kertas dengan mengikuti
contah dari dalam buku bergambar itu dan penerapan juga dilakukan dari
pelatihan – pelatihan yang di ikuti.
6. Tadi saya melihat kegiatan memegang tangan anak dalam melakukan kegiatan
melipat kertas origami.
Mengapa Ibu melakukan kegiatan tersebut?
Karena anak itu masih kurang dalam membuat apa yang diperintahkan,
dan untuk membantu anak itu dalam melakukan kegiatan yang diberikan
guru, agar anak tersebut juga bisa meyesuaikan dengan teman yang sudah
mampu melakukan perintah pendidik.
7. Apa dasar pemikirannya sehingga Ibu/Bapak melakukan kegiatan seperti itu?
11
Selain anak bisa mengembangkan motoric halus dengan kegiatan melipat
kertas origami ini, anak uga mampu membuat hasil karya dengan
membuat suatu bentuk dari kertas origami tersebut.
12
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Wawancara
1. Pemimpin/ Kepala Taman Kanak-Kanak (TK)
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Kepala
Pemrakarsa Ibu Kepala Pengelola Kelompok Bermain Endew Tatambuts Agats
13
b. Analisis data
Dari perolehan data diatas, dapat dianalisis sebuah data bahwa Kelompok
Bermain Endew Tatambuts Agats didirikan Oleh Dinas Pendidikan, dan
sudah memenuhi standar . terlihat dari fasilitas , mulai dari ruang kelas,
permainan in door, dan permianan Our door. Merskipun tidak lengkap
tapi sudah memenuhi standar pengelolaan Kelompok Bermain.
Pelaksanaan pembelajaran pun sesui dengan standar pengelolaan KB.
B. Administrasi Kelas
1. Tabulasi Data
Administrasi
No Ada Tidak Keterangan
Kelas
1. Kalender Jadwal sekolah yang telah di
Pendidikan lengkapi dengan hari libur untuk
√ memudahkan guru melihat dan
menyesuaikan rencana
pembelajaran
2 Absensi Siswa Buku untuk menandai kehadiran
√
siswa
3 Prota, Prosem, Rencana kegiatan pengembangan
RPPM, RPPH √ yang dirancang sesuai tema selama
1 tahun
4 Catatan Catatan penilaian berbagai kegiatan
√
Penilaian anak.
2. Analisis Data
Administrasi kelas lengkap. Untuk pelaksanaan pembelajaran sudah
didokumentasikan dalam Program Tahunan, program Semester, RPPM
dan RPPH. Penilaian juga disimpan dalam bentuk buku catatan yang
tersimpan rapi dikelas.
14
No Tenaga Kerja Ada Tidak Keterangan
1 Pendidik √ Adalah guru kelas
2 Pendamping √ Adalah guru
pendamping yang
mambantu
krgiatan belajar
dan tugas guru
kelas
3 Penjaga sekolah Adalah pegawai
yang bertugas
√
menjaga dan
merawat sekolah
2. Analsis Data
Tersedianya sumber daya manusia , merupakan faktor utama dalam
memberikan layanana kepada anak. Adanya guru pendamping akan
membantu tugas pendidik .
D. Analisis Kritis
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengembangan Fisik
Motorik halus melalui melipat kertas origami dalam unsur koordinasi mata dan
tangan pada anak di KB/PAUD Endew Tatambuts Agats.
Guru merancang kegiatan sesuai tahapan perkembangan anak dan
menyiapkan media yang tepat. Sebelum melakukan kegiatan guru berbagai
bahan dan permainan yang akan dilakukan . Sehingga kegiatan ini memberi
manfaat untuk meningkatkan kempampuan Motorik Halus anak
Dalam kegiatan ini guru dan murid yang berperan di dalam kegiatannya.
Dalam proses pembelajaran agar anak selalu bersemangat dan tidak bosan dalam
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai sesuai dengan yang
diharapkan, pihak sekolah diharapkan selalu mendukung proses belajar dan
mengajar dengan metode penugasan dengan menyediakan media yang digunakan
serta menginformasikan kepada guru untuk menggunakan metode pembelajaran
inovatif yang lain, bagi peneliti lain diharapkan mampu menyempurnakan
penerapan metode penugasan serta mampu melaksanakan penelitian dengan
15
menerapkan metode pembelajaran yang lain sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.
Secara keseluruhan, pengembangan motorik halus melalui melipat kertas
origami dalam unsur koordinasi mata dan tangan pada anak membawa banyak
manfaat dan respon positif yang diterima oleh anak. Baik perkembangan afektif,
kognif serta psikomotor. Pendidikan hanya memiliki satu tujuan, yakni
membangun generasi penerus bangsa yang dapat diandalkan untuk pembangunan
negara ini dimasa yang akan datang. Tugas orang tua adalah tetap melakukan
bimbingan terarah agar anak tetap pada jalan yang benar serta menjadi anak yang
berguna di masa depan kelak.
Secara umum KB/PAUD ENDEW TATAMBUTS AGATS telah
mempunyai kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah
disusun dalam permainan sesuai dengan tahap perkembangan anak sehingga
kemungkinan anak berkembang dengan optimal.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai
berikut :
1. KB/PAUD Endew Tatambuts Agats memiliki model pembelajaran yaitu
pembelajaran terpadu, dimana pembelajaran dilakukan untuk memberikan
stimulasi dan dukungan ketrampilan pada aspek perkembangan anak
2. Pengembangan Fisik Motorik Halus sala satunya melalui melipat kertas
origami salah satunya dikembangkan melalui kegiatan melalui melipat
kertas origami.
3. Lingkungan kelas di KB/PAUD Endew Tatambuts Agats juga ditata sesuai
kegiatan sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan Fisik
Motorik Halus anak.
b. Saran-Saran
Dalam mengembangkan kemampuan Pengembangan Fisik Motorik Halus
pada anak-anak, pendidik bisa memberikan kegiatan lain yang lebih bervariasi
sehingga anak mengembangkan kemampuan logika dan Fisik Motorik Halus anak
berkembang dengan optimal. Pengembangan kemampuan motorik halus
dilakukan dengan media dan sarana yang lebih bervariasi dan dikemas melalui
kegiatan yang menyenangkan sehingga anak-anak lebih termotivasi dan menikmati
dunia bermainnya
17
DAFTAR PUSTAKA
Aep Rohendi dan Laurens Seba. perkembangan motorik. Bandung : Anggota Penerbit
Indonesia (IKAPI). 2017
Departemen Agama RI. Mushaf Aisyah (Al-Qur’an dan Terjemahan untuk Wanita).
Bandung : Jabal. 2010
Siti Aisyah.dkk. (2005) Pengembangan dan Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta. Universitas Terbuka
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Visimedia
18
Foto Dokumentasi
Untuk kelengkapan dan keadaan KB/PAUD Endew Tatambuts Agats bisa dilihat
19