Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu hal yang penting
untuk membekali anak menghadapi perkembangan masa depan. Untuk itu
proses stimulasi atau pembelajaran yang bermakna sangat menentukan
terwujudnya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan anak usia
dini khususnya TK perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan berbagai aspek perkembangan.
Menurut undang-undang No 20 Tahun 2010 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal I Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak
Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam perkembangannya, masyarakat telah menunjukan kepedulian terhadap
masalah pendidikan, pengasuhan,dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0
sampai 6 tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan yang ada, baik dalam jalur pendidikan formal maupun non
formal.
Pendidikan anak usia dini diarahkan untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani anak usia dini agar dapat tumbuh
kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma, dan harapan
masyarakat. Pendidikan ini melalui pemberian pengalaman dan rangsangan
yang kaya dan maksimal sehingga tercipta suatu lingkungan belajar dari
perkembangan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak.Upaya pendidikan dilakukan secara terpadu dan menyeluruh yang
berhubungan dengan pembentukan pribadi anak.
Dengan demikian tujuan pendidikan anak usia dini adalah terciptanya
perkembangan anak yang sehat dan optimal serta dimilikinya kesiapan dan
berhagai perangkat keterampilan hidup yang diperlukan untuk proses
perkembangan dan pendidikan anak selanjutnya.
Bagi seorang guru atau pendidik hendaknya melakukan pembelajaran
dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi,
metode.materi atau bahan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar maka diperlukan berbagai
fasilitas.sarana dan prasarana seperti alat peraga atau alat bermain sebagai
media belajar.
Berdasarkan obsevasi yang penulis lakukan dibantu oleh teman
sejawat di TK Islam Al Manar Kota Solok k
1. Keativitas seni anak dalam mengkreasikan warna masih rendah.Anak
belum mencampur dan mengkombinasikan warna dengan baik.
2. Apabila anak diminta untuk berkreasi dengan warna, anak cendrung
meniru apa yang dicontohkan oleh guru.
3. Kurang Minat anak untuk mengekrasikan warnanya yang ada.
4. Anak kurang percaya diri dalam mengerjakan kegiatan usap abur
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kreativitas seni anak dalam mengkreasikan dan
mengkombinasikan warna, salah satunya melalui kegiatan usap abur dengan
menggunakan jari tangan. Serta mengunkan gambar-gambar yang menarik
bagi peserta didik,sehingga meningkatkan rasa ingin tahu dan kreaktivitas anal
tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berudul: “Penerapan Kegiatan Usap Abur
dalam Meningkatkan Kreativitas Seni Anak di TK Islam Al Manar Kota
Solok ”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan teknik Usap Abur dapat
meningkatkan kreativitas seni anak di TK Islam Al Manar Kota Solok .
C. Tujuan Perbaikan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan dan perbaikan ini
bagaimana meningkatkan kreativitas seni anak melalui kegiatan usap abur di
TK Islam Al Manar Kota Solok .

D. Manfaat Perbaikan
Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi anak TK, agar kreativitas seni dalam mengkreasikan warna anak
dapat berkembang melalui kegiatan usap abur.
2. Bagi guru dan sekolah, sebagai bahan rujukan untuk dapat memanfaatkan
hasil penelitian ini untuk mengoptimalkan dalam pengembangan
kreatifitas anak dan upaya menstimulasi serta merancang pembelajaran
yang dapat meningkatkan kreativitas di Taman Kanak-Kanak .
3. Dan sebagai reverensi bagi yang membacanya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Anak Usia Dini


1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun
yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga
memunculkan berbagai keunikan pada dirinya. Pada masa ini disebut masa
emas (golden age). Anak di usia dini merupakan penentu kepribadian di
masa yang akan datang yang perlu mendapat pehatian, tidak boleh ada
tekanan atau membuat anak tertekan jiwanya.
Anak merupakan seorang individu yang memiliki pola
perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda. Menurut Syaodih
(2010: 1), anak usia dini (early childhood) adalah anak yang berkisar
antara usia 0-8 tahun.
Hartati (2015:7) berpendapat bahwa: Anak usia dini memiliki
batasan usia dan pemahaman yang beragam, tergantung dan sudut pandang
yang digunakan. Secara tradisional pemahaman tentang anak sering
diidentifikasikan sebagai manusia dewasa mini, masih polos dan belum
bisa apa-apa atau dengan kata lain belum mampu berfikir.
Fitria Ida (2019:3) perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
pada anak usia 0-6 tahun hendaklah memberikan layanan pendidikan yang
baik, pendidikan anak usia ini merupakan sebuah pendidikan anak sebuah
pendidikan anak usia dini merupakan individu yang berbeda. Untuk dan
memiliki krakteristik tersebut sesuai dengan tahapan usianya.
Menurut Sujiono (2009: 6) menyatakan bahwa anak usia dini
adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan
dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini
berada pada rentang usia 0-8 tahun.
Apple Tree Pre (2019:5) mendidik anak sejak dini memang bukan
hal yang gampang. Bagi ayah bunda menurut kemetrian pendidikan anak
usia dini itu sangat penting. Pada masa –masa emas usia 0- 5 tahun ini.

1
2. Karakteristik Anak Usia Dini
M fadlillah( 2019: 5) krakter merupakan suatu sikap yang sudah
terpati dalam diri seseorang dan telah menjadi kebiasannya dalam
kehidupan sehari-hari. Karakterdapat dijadiakan sebagai tolak ukur antara
kebaikan dan keburukan. Kebaikan dapat terwujud apabila di tanamankan
nilai-nilai krakter yang terpuji. Sebaliknya dapat berakibat keburukan
apabila yang ditanamankan nilai-nilai tercela.
a. Ciri Fisik Anak Usia Dini
1) Anak usia dini umumnya sangat aktif.
2) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan
istirahat yang cukup. Seringkali anak tidak menyadari bahwa
mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang
diperlukan anak.
3) Otot-otot besar pada anak PAUD lebih berkembang dan kontrol
terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum
terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti
misalnya, mengikat tali sepatu.
4) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus
memfokuskan pandangannya pada objek-objek yang kecil
ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan dan matanya masih
kurang sempurna.
5) Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala yang
melindungi otak rnasih lunak. Hendaknya berhati-hati bila anak
berkelahi dengan temannya, sebaiknya dilerai. Sebaiknya
dijelaskan kepada anak-anak mengenai bahayanya.
6) Walaupun anak lelaki lebih besar dan anak perempuan lebih
terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas
motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak laki-laki
apabila ia tidak terampil.

b. Ciri Sosial Anak Usia Dini


1) Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat,
tetapi sahabat ini cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat

2
menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan
teman.
2) Kelompok bermainnya cenderung kecil dan tidak tenlalu
terorganisasi secara baik, oleh karena itu kelompok tersebut cepat
berganti-ganti.
3) Anak yang lebih muda seringkali bermain bersebelahan dengan
anak yang lebih besar.
4) Pola bermain anak PAUD sangat bervariasi fungsinya sesuai
dengan kelas sosial dan gender.
5) Perselisihan sering terjadi tetapi sebentar kemudian mereka telah
berbaik kembali. Anak lelaki lebih banyak melakukan tingkah laku
agresif dan perselisihan.
6) Telah menyadari peran jenis kelamin dan sex typing. Setelah anak
masuk PAUD, umumnya pada mereka telah berkembang kesadaran
terhadap perbedaan jenis keiamin dan peran sebagai anak lelaki
atau anak perempuan.

c. Ciri Emosional Anak Usia PAUD


1) Anak PAUD cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas
danterbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut.
2) Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi. Mereka seringkali
memperebutkan perhatian guru.

d. Ciri Kognitif Anak Usia PAUD


1) Anak PAUD umumnya telah terampil dalam berbahasa. Sebagian
besar dan mereka senang bicara, khususnya dalam kelompoknya.
2) Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat,
kesempatan, mengagumi, dan kasih sayang.

3
Menurut Yus (2005:12), karakteristik anak usia dini adalah
meliputi bentuk fisik, sosial, emosi dan kognitifnya.
a. Ciri-ciri fisik anak usia dini antara lain:
1) sangat aktif, 2) melakukan banyak kegiatan, 3) otot-otot besar
(lengan atau kaki) lebih dulu berkembang dan otot-otot yang lebih
kecil (jari), 4) koordinasi tangan, kaki dan mata belum sempurna, 5)
tubuh lentur sehingga mudah bergerak, 6) anak laki-Iaki umumnya
lebih besar dari anak perempuan.
b. Ciri Sosial anak usia dini antara lain:
1) Bersahabat hanya pada satu atau dua orang dan mudah berganti, 2)
bermain dalam kelompok yang kecil, 3) anak yang lebih muda bermain
bersebelahan dengan anak yang lebih besar, 4) pola permainan
bervariasi sesuai dengan kelas sosial dan gender, 5) sering terjadi
perselisihan dan mudab berbaikan kembali, 6) telah menyadari peran
jenis kelamin.
c. Ciri emosi anak usia dini antara lain:
1) mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka, 2) iri hati
pada anak lain.
d. Ciri Kognitifanak usia dini antara lain:
1) umumnya terampil dalam berbahasa, 2) memiliki rasa ingin tahu
yang besar, 3) mengemukakan pikiran secara terbuka dan spontan.

Menurut Aisyah (2008:1.4-1.9) karakteristik anak usia dini adalah:


1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar, 2) Merupakan pribadi yang unik,
3) Suka berfantasi dan berimajinasi, 4) Masa paling potensial untuk
belajar, 5) Menunjukan sikap egosentris, 6) Memiliki rentang daya
konsentrasi yang pendek, 7) Sebagai bagian dan makhluk social.

B. Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Menurut Munandar (2004:47) kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur
yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman

4
dan pengetahuan yang telah diproses seseorang selama hidupnya baik itu
di lingkungan sekolah, keluarga maupun dan lingkungan masyarakat.
Menurut Drevdal dalam Hurlock (1999: 40), kreativitas adalah
Kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi produk, atau
gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal
pembuatannya. Ia dapat berupa kegiatan imajinatif atau pemikiran yang
hasilnya bukan hanya rangkuman. ia mungkin dapat berbentuk produk
seni, kesusastraan produk ilmiah, atau mungkin bersifat prosedur atau
metodelogis.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativjtas
adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru yang
mampu mengkombinasikannya dengan hal-hal yang sudah ada
sebelumnya, baik berupa gagasan maupun karya nyata.

2. Tujuan Pengembangan Kreativitas


Menurut Montolalu (2009:3.5), tujuan pengembangan kreativitas
anak usia dini adalah:
a. Mengenalkan cara mcngekspresikan diri melaluiHasil karya dengan
menggunakan teknik-teknik yang dikuasainya
b. Mengenalkan cara dalam menemukan alternatifpemecahan masalah
c. Membuat anak memiliki sikap keterbukaan terhadap berbagai
pengalaman dengan tingkat kelenturan dan toleransi yang tinggi
terhadap ketidakpastian
d. Membuat anak memiliki kepuasan diri terhadap apa yang
dilakukannya dan menghargai hasil karya orang lain
e. Membuat anak kreatifyaitu anak yang memiliki: a) kelancaran untuk
menemukan gagasan, b) kelenturan untuk mengemukakan berbagai
alternatif pemecahan masalah, c) orisinalitas dalam menghasilkan
pemikiran-pemikiran, d) elaborasi dalam gagasan, e) keuletan dan
kesabaran atau kegigihan dalam menghadapi rintangan dan situasi
yang tidak menentu.

5
Menurut Munandar dalam Montolalu (2009:3.4), ada lima tujuan
kreativitas dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak di
antaranya berikut ini: 1) dengan berkreasi anak dapatmewujudkan dirinya,
2) dengan kemampuan berfikir kreatif dimungkinkan dapat melihat
berbagai macam penyelesaian suatu masalah, 3) bersibuk diri secara
kreatif (sebagaima kebutuhan anak PAUD yang selalu sibuk dan ingin
tahu) akan memberikan kepuasankepada individu tersebut, 4) dengan
berkreatifitas memungkinkanmanusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pengembang kreativitas anak usia dini adalah agar anak dapat menemukan
pemecahan masalah, mengkreasikan pikiran dan idenya sesuai dengan
tingkat perkembangannya.

C. Seni dan Manfaat Seni


1. Pengertian Seni
Seni berasal dari bahasa sengsakerta yang artinya
persembahan.pelayanan dan pemberian. Kata ini erat dengan upacara
keagamaan yang pada akhirnya disebut kesenian, tetapi menurut Padma
Puspita, kata seni berasal dan bahasa Belanda genei yang bahasa latin
disebut genius yang artinya kemampuan luar biasa yang di bawa sejak
lahir.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Seni adalah kemampuan dan
perbuatan manusia yang timbul dan perasaannya yang hersifat indah
sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan.

2. Manfaat / Fungsi Seni


Menurut Pekerti dkk (2008:1.45) secara umum pendidikan seni
anak PAUD memiliki 4(empat) fungsi utama yaitu:
a. Fungsi Ekspresi
Anak memperoleh kesempatan menyatakan pikiran dan
perasaan dengan bebas dalam bentuk bunyi, rupa, gerak dan bahasa
atau gabungannya.Ekspresi / ungkapan tidak muncul dengan
sendirinya, melainkan berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari
dilingkungan sekitarnya atau karena hasil penjelajahan.

6
b. Fungsi Komunikasi
Anak menyampaikan pesan melalui bunyi, rupa, gerak dan
bahasa.Komunikasi dapat dilakukan melalui pesan dalam bentuk
gambar yang dibuat anak.

c. Fungsi Pengembangan Bakat


Setiap anak yang lahir memiliki kemampuan yang dibawa sejak
lahir, bilamana guru dan orang tua atau orang yang dekat dengan anak
mengarahkan serta meningkatkan kemampuan anak.maka anak akan
memiliki kemampuan yang kokoh.
d. Fungsi Kreativitas
Pembinaan dan kesempatan berkreasi adalah hal yang harus
dilakukan sejak dini.Perlu diingat kreatif tidak hanya mencipta dan
tidak ada menjadi ada, tetapi mengubah yang telah ada yangberarti
membuat model baru dari yang lama (modifikasi), dengan melakukan
improvisasi.
Dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seni itu adalah
perbuatan atau kemampuan yang ditimbulkan oleh perasaan yang
bersifat indah yang dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia.

D. Teknik Usap Abur


1. Pengertian Usap Abur
Teknik adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam
memberikan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran (Zainal
Arifin, Setiyawan 2012 132). Usap abur adalah salah satu cara
menggambar yang menggunakan jari-jari untuk membentuk sebuah objek.
Jenis usap abur ini ada tiga :1) usap abur ke dalam, 2) usap abur keluar, 3)
usap abur kedalam dan keluar.
Usap Abur merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan
beberapa warna yang kreasikan pada sebuah gambar yang kemudian diusap
dengan jari tangan akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat
mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya.

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Upaya Meningkatkan Kreativitas Seni Anak Melalui Kegiatan Usap


Abur di TK Golden School Kota Solok
Permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan usap abur dalah karena
anak kurang memperhatikan pada saat guru menyajikan cara melakukan
kegiatan usap abur dan lembaran kerja anak yang diberikan oleh guru
gambarnya kurang menarik sehingga anak merasa kurang tertarik dalam
melakukan kegiatan. Langkah-langkah dalam meningkatkan kemampuan
kreativitas seni anak melalui kegiatan usap abur di TK Golden School Kota
Solok
 Kegiatan Awal (± 30 menit)
1. Mengucapkan salam
2. Membaca Doa harian
3. Mengambil absen murid
4. Nyanyi “Burung Kakak Tua”

 Kegiatan Inti (± 60 menit)


1. Usap abur gambar “Burung”
- Guru rnemperlihatkan gambar burung
- Guru menyediakan lembaran kerja anak gambar burung
- Anak Mengerjakannya Di Bawah Bimbingan Guru
2. Meniru membuat huruf awal pada kata Burung“B”
- Guru Menyediakan lembar kerja anak
- Guru Memperlihatkan lembar kerja anak
- Guru Mencontohkan Cara Mengerjakannya
- Anak MengerjakanDi Bawah Bimbingan Guru

8
Gambar 5
Gambar Burung

3. Membuat gambar Burungsesuai dengan lambang bilangan


- Guru Memperlihatkan Lembaran Kerja Anak
- Guru Mencontohkan cara mengerjakannya
- Anak Mengerjakannya Di Bawah Bimbingan Guru

 Istirahat (+ 30 menit)
- Bermain
- Baca doa masuk kamar kecil
- Antrian saat mencuci tangan
- Makan hersama

 KegiatanAkhir (+ 30 menit)
1. Tanya jawab tentang kegiatan dan awal sampai akhir
2. Menayakan perasaan anak pada hari ini
3. Pesan pesan untuk hari ini dan esok
4. Nyanyi “Pulang Sekolah”, salam
5. Pulang bersama dengan antri
Pada saat kegiatan usap abur anak melaksankan dengan sangat mudah
dan cepat sehingga waktu banyak tersisa, itu disebabkan gambar yang
disediakan terlalu simpel sehingga anak tidak merasa tertantang dalam
melaksanakan kegiatan usap abur. Untuk kegiatan selanjutnya saya mencari
gambar yang sesuai dengan kemampuan anak.

9
 Kegiatan Awal (± 30 menit)
1. Mengucapkan salam
2. Membaca Doa harian
3. Mengambil absen murid
4. Nyanyi “Aku Anak Sholeh”
5. Tanya jawab
 Kegiatan Inti (± 60 menit)
1. Usapaburgambar “Kucing”
- Guru memperlihatkan gambar “Kucing”
- Guru menyediakan lembaran kerja anak gambar “Kucing”
- Anak mengerjakannya di bawah Bimbingan Guru
2. Meniru membuat huruf pada kata “Kucing”
- Guru Menyediakan lembar kerja anak
- Guru Memperlihatkan lembar kerja anak
- Guru Mencontohkan Cara Mengerjakannya
- Anak Mengerjakannya Di Bawah Bimbingan Guru

Gambar 5Gambar Kucing


3. Menggabung gambar “Kucing”
- Guru Memperlihatkan Lembaran Kerja Anak
- Guru Mencontohkan cara mengerjakan nya
- Anak Mengerjakannya Di Bawah Bimbingan Guru

10
 Istirahat (± 30 menit)
- Bermain
- Antrian saat mencuci tangan
- Berdoa sebelum dan sesudah makan
- Makan bersama

 Kegiatan Akhir (± 30 menit)


1. Tanya jawab tentang kegiatan dan awal sampai akhir
2. Menanyakan perasaan anak pada hari ini
3. Pesan pesan untuk hari ini dan esok
4. Nyanyi “Pulang Sekolah”, salam
5. Pulang bersama dengan antri

B. Peningkatan Kreativitas Seni Anak Melalui Kegiatan Usap Abur di TK


Golden School Kota Solok
Dari temuan-temuan dan hasil diskusi dengan teman sejawat tentang
kegiatan usap abur dalam pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas seni
anak perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya dan pelaksanaannya harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.Di
samping pemberian kesempatan waktu belajar yang lebih panjang dan
fleksibel.Artinya waktu belajar diperpanjang durasinya dan waktu kegiatannya
dapat dilaksanakan sehelum masuk, waktu istirahat.
Untuk meningkatkan kreativitas anak TK Golden School Kota Solok
sudah benar tentu memerlukan bantuan guru.Disini guru dituntut untuk dapat
menjalankan perannya sebagai guru TK Golden School Kota Solok sehingga
anak benar-benar dapat berkembang secara optimal.
Persentase Persentase
No Indikator kemampuan Kognitif Sebelum Setelah
Penerapan Penerapan
Ketertarikan anak dalam
melakukan kegiatan usap abur 33.28 85.39
1 gambar burung
Anak mampu bekerja secara
mandiri untuk melakukan kegiatan 35.72 84.28
2 usap abur gambar burung
3 Anak memiliki kemampuan dalam 34.52 87.31
mengembangkan kreativitas usap

11
abur gambar burung
Rata-Rata kemampuan Kognitif anak 34.51 85.66
`Kriteria BB BSB

Dari tabel di atas terlihat bahwa dengan kegiatan usap abur dapat
meningkatakan kreativitas seni anak di TK Golden School Kota Solok
pada indikator Ketertarikan anak dalam melakukan kegiatan usap abur
gambar burung meningkat dari 33,28% menjadi 85.39%, Anak mampu
bekerja secara mandiri untuk melakukan kegiatan usap abur gambar
burung meningkat dari 35,72 menjadi 84,28%, dan Anak memiliki
kemampuan dalam mengembangkan kreativitas usap abur gambar burung
meningkat dari 34,52% menjadi 87,31%. Rata-rata kemampuan motorik
halus anak meningkat dari 34,51 dengan kriteria Belum Berkembang (MB)
menjadi 85.66% dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran pada TK Golden School
Kota Solok Kota Solok telah dapat dilaksanakan dengan baik, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terbukti bahwa
kegiatan usap abur dapat meningkatkan kreativitas seni anak, walaupun
peningkatan secara bertahap. Namun kegiatan ini telah berhasil dalam
pembelajaran bagi anak.
2. Penerapan kegiatan usap abur dapat meningkatakan kreativitas seni anak
di TK Golden School Kota Solok pada indikator Ketertarikan anak dalam
melakukan kegiatan usap abur gambar burung meningkat dari 33,28%
menjadi 85.39%, Anak mampu bekerja secara mandiri untuk melakukan
kegiatan usap abur gambar burung meningkat dari 35,72 menjadi 84,28%,
dan Anak memiliki kemampuan dalam mengembangkan kreativitas usap
abur gambar burung meningkat dari 34,52% menjadi 87,31%. Rata-rata
kemampuan motorik halus anak meningkat dari 34,51 dengan kriteria
Belum Berkembang (MB) menjadi 85.66% dengan kriteria Berkembang
Sangat Baik (BSB).

B. Saran
Dari kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran untuk
perubahan demi kesempurnaan penelitian masa mendatang adalah:
1. Sebaiknya pendidik TK Golden School Kota Solokperlu memahami cara
kegiatan pembelajaran secara optimal sehingga guru dapat memahami
masalah anak.
2. Bagi peneliti sendiri agar mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah tempat penelitian.

13
3. Bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan sebagai sumber ilmu
pengetahuan guna menambah wawasan dan sebagai referensi begi peneliti
selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2015. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak usia
Dini. Tangrang Selatan: Universitas Terbuka.

Masitoh, dkk. 2014. Strategi Pembelajaran TK Tangerang Selatan : Universitas


Tebuka

Gunarti, Winda, Lilis Suryani dan Azizah Muis. 2015. Metode Pengembangan
Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Tangrang Selatan
Universitas Terbuka

Montolalu dkk. 2014. Bermain dan Permainan Anak. Tangrang


Selatan:Universitas Terbuka.

Pamadhi, Hajar dan Evan Sukardi. 2008. Seni Ketrampilan Anak. Tangrang
Selatan: Universitas Terbuka.

Yus, Anita. 2005. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak


Jakarta: Depdiknas.

Tatminingsih Sri. 2019. Pemantapan Kemampuan Propesional. Tanggrang


Selatan: Universitas Terbuka.

15
MAKALAH

PENERAPAN KEGIATAN USAP ABUR DALAM MENINGKATKAN


KREATIVITAS SENI ANAK DI TK ISLAM AL MANAR KOTA SOLOK

Diajukan Kepada Dinas Pendidikan Kota Solok


Sebagai Salah Satu Bahan Naik Pangkat
dari Golongan III.b ke III.c

Oleh :

MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007

DINAS PENDIDIKAN KOTA SOLOK


TK GOLDEN SCHOOL KOTA SOLOK
2021

16
LEMBARAN PENGESAHAN

JUDUL MAKALAH : Penerapan Kegiatan Usap Abur dalam


Meningkatkan Kreativitas Seni Anak di TK Islam
Al Manar Kota Solok
OLEH : MARTALENI, S.Pd.AUD

Solok, Desember 2021


Mengesahkan
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

MARTALENI, S.Pd.AUD MARTALENI, S.Pd.AUD


NIP. 19700317 200701 2 007 NIP. 19700317 200701 2 007

ii

17
PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS PENDIDIKAN
TK GOLDEN SCHOOL KOTA SOLOK

SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /TK-GS/2021

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : MARTALENI, S.Pd.AUD
Jabatan : Kepala TK Golden School Kota Solok
Dengan ini menerangkan bahwa makalah yang berjudul “Penerapan Kegiatan
Usap Abur dalam Meningkatkan Kreativitas Seni Anak di TK Islam Al
Manar Kota Solok “. Menurut sepengetahuan kami benar-benar ditulis oleh:
Nama : MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP : 19700317 200701 2 007
Pangkat/Gol : Penata Muda TK. I / III/b
Jabatan : Guru Kelas
Pekerjaan : PNS
Alamat : Solok
Makalah tersebut juga telah diserahkan sebanyak satu eksemplar kepada pustaka
untuk dijadikan arsip dan bahan bacaan di perpustakaan TK Golden School Kota
Solok.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Solok, Desember 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah

MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007

iii
18
PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS PENDIDIKAN
TK GOLDEN SCHOOL KOTA SOLOK

SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /TK-GS/2021

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : PATMAWATI
Jabatan : Kepala Perpustakaan TK Golden School Kota Solok

Dengan ini menerangkan bahwa makalah yang berjudul “Penerapan Kegiatan


Usap Abur dalam Meningkatkan Kreativitas Seni Anak di TK Islam Al
Manar Kota Solok “ yang ditulis oleh :
Nama : MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP : 19700317 200701 2 007
Pangkat/Gol : Penata Muda TK. I / III/b
Jabatan : Guru Kelas
Pekerjaan : PNS
Alamat :
Makalah tersebut juga telah saya terima dan registrasi pada tanggal 31 Desember
2021 diserahkan sebanyak satu eksemplar untuk dijadikan arsip dan bahan bacaan
guru di perpustakaan TK Golden School Kota Solok
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan pergunakan
sebagaimana mestinya.

Solok, Desember 2021


Kepala Pustaka TK Golden School Kota Solok

PATMAWATI

iv

19
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
“Penerapan Kegiatan Usap Abur dalam Meningkatkan Kreativitas Seni
Anak di TK Islam Al Manar Kota Solok ” tepat waktu. Makalah ini tidak akan
selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dinas Pendidikan Kota Solok
2. Pengawas Pendidikan Kota Solok
3. Kepala TK Golden School Kota Solok
4. Majelis Guru TK Golden School Kota Solok
5. Pegawai Perpustakaan TK Golden School Kota Solok
6. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang
sempurna. Oleh karena itu, penyaji mengharapkan kritik dan saran dari pembahas
untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat membuka wawasan mengenai
metode demonstrasi serta mengaplikasikan dalam proses pembelajaran.

Wassalam
Penulis

MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007

20
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ....................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
SURAT KETERANGAN DARI KEPSEK ..................................................... iii
SURAT KETERANGAN PUSTAKA ............................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan...................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. a

BAB III HASIL PENERAPAN DAN PEMBAHASAN


A. a

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 32
B. Saran........................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

21
PENERAPAN KEGIATAN USAP ABUR DALAM MENINGKATKAN
KREATIVITAS SENI ANAK DI TK ISLAM AL MANAR KOTA SOLOK

ABSTRAK
MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007

Berdasarkan hasil observasi di TK Golden School Kota Solok bahwa


rendahnya kreativitas seni anak dalam mengkreasikan warna masih rendah.Anak
belum mencampur dan mengkombinasikan warna dengan baik. Apabila anak
diminta untuk berkreasi dengan warna, anak cendrung meniru apa yang
dicontohkan oleh guru. Tujuan dan perbaikan ini adalah bagaimana meningkatkan
kreativitas seni anak melalui kegiatan usap abur di TK Islam Al Manar Kota
Solok . Penerapan kegiatan usap abur dapat meningkatakan kreativitas seni anak
di TK Golden School Kota Solok pada indikator Ketertarikan anak dalam
melakukan kegiatan usap abur gambar burung meningkat dari 33,28% menjadi
85.39%, Anak mampu bekerja secara mandiri untuk melakukan kegiatan usap
abur gambar burung meningkat dari 35,72 menjadi 84,28%, dan Anak memiliki
kemampuan dalam mengembangkan kreativitas usap abur gambar burung
meningkat dari 34,52% menjadi 87,31%. Rata-rata kemampuan motorik halus
anak meningkat dari 34,51 dengan kriteria Belum Berkembang (MB) menjadi
85.66% dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

Kata Kunci : Usap Abur, dan Kreativitas Seni

vi

22

Anda mungkin juga menyukai