Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1

KONSEP DASAR PAUD

Tujuan Modul :
Modul Konsep Dasar PAUD ini bertujuan agar peserta dapat memahami pentingnya PAUD,
prinsip-prinsip pembelajaran PAUD, dan layanan PAUD Holistik Integratif. Selanjutnya peserta
dapat menerapkan prinsip-prinsip PAUD dan layanan PAUD HI di dalam satuan masing-masing.

Ruang Lingkup :
1. Pentingnya PAUD
2. Prinsip Pembelajaran PAUD
3. Layanan PAUD Holistik Integratif

Materi :
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia menamai Taman Kanak- Kanak (TK) untuk
tempat pembelajaran bagi anak usia 4-6 tahun. Taman adalah tempat yang nyaman dan menyenangkan
bagi anak. Taman bagi anak merupakan tempat yang berkaitan dengan bermain. Dengan demikian,
ketika kita mendengar istilah TK, semestinya langsung berkaitan tempat stimulasi bagi anak melalui
bermain. TK bukan tempat yang tepat untuk memaksakan hal-hal akademik pada anak. Namun
menumbuhkan kemampuan intelektual, hal-hal dasar yang melatih anak untuk berpikir sejak dini.
Beliau juga menekankan perlunya orang dewasa memandang anak dengan rasa hormat. Ini artinya,
guru dan orangtua perlu menghormati hak-hak anak, menghargai anak dan mendengarkan suara
anak serta memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sesuatu yang menjadi minatnya.
Tentunya peran orang dewasa sebagai fasilitator, selain teladan dan pendukung anak. Ingat bukan
tentang pepatah Ki Hajar Dewantara : ing ngarep sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri
handayani. Artinya : orang dewasa selalu bersama anak, saat di depan menjadi teladan, saat bersama
anak menginspirasi dan membangun semangat, serta saat di belakang memberikan dukungan.
Menjadi guru di PAUD pada masa sekarang perlu memperhatikan perkembangan
dan perubahan dunia di era digital ini. Di masa revolusi industri ke-4 ini, terjadi disrupsi dalam
segala bidang. Teknologi yang menguasai dunia membuat perubahan yang sangat cepat
dalam berbagai bidang, Apalagi dengan adanya pandemi covid-19 yang melanda dunia, maka
semua bidang dipaksa untuk menguasai teknologi lebih cepat. Disrupsi yang terjadi membuat
pekerjaan masa depan tidak dapat diprediksi. Untuk itu, dunia pendidikan perlu mempersiapkan
anak didiknya agar dapat menghadapi masa depan dengan kemampuan memecahkan masalah.
Pembelajaran yang diperlukan bukan sekedar berorientasi pada pengetahuan, tetapi
pembelajaran yang membuat anak senang belajar, mudah beradaptasi, dan memiliki daya juang.
Secara khusus untuk mempersiapkan anak menyongsong abad 21, maka anak perlu dibekali dengan
kemampuan 4 K :
1. Kritis (critical thinking)
2. Kreatif (creative)
3. Kerjasama (collaboration)
4. Komunikatif (communication)

2
2
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
A. Pentingnya PAUD

PAUD adalah upaya pembinaan untuk anak sejak lahir hingga usia 6 tahun melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan
anak usia dini, baik dilakukan oleh orangtua secara informal maupun oleh lembaga
pendidikan secara formal atau nonformal, sangat penting dilakukan. Hal ini disebabkan oleh :

1. Masa usia dini adalah masa peka.


a. Masa usia dini adalah masa lahir sampai 6 tahun.
b. Masa ini merupakan masa peka, di mana anak sangat mudah menerima
rangsangan. Apa bila masa ini terlewati, maka rangsangan yang diberikan
tidak akan seoptimal jika diberikan pada masa ini.
c. Pada masa peka ini, otak anak diibaratkan dengan spon yang sangat mudah dan
cepat menyerap zat cair yang ada di sekitarnya. Jadi, lingkungan ini berperan
kuat bagi perkembangan otak anak pada masa ini.
d. Jumlah sel syaraf anak sejak lahir 100 milyar, yang akan berkembang pesat apabila
mendapatkan stimulasi.

2. Masa usia dini adalah masa membangun otak anak.


a. Pengalaman dan lingkungan di mana anak berada sangat berpengaruh terhadap
perkembangan otak anak.
b. Gen memang memberikan dasar bagi kemampuan otak, tetapi pengalaman akan
menjadikan fondasi bagi perkembangan otak selanjutnya, apakah selanjutnya otak
akan terbangun kuat atau lemah.
c. Selama proses perkembangan ini, jutaan neuron (sel syaraf) mengirimkan
sinyal untuk berkomunikasi satu dengan lainnya sehingga membentuk sambungan-
sambungan yang disebut sirkuit.
d. Sambungan yang lebih sering digunakan akan bertumbuh semakin kuat,
sebaliknya yang jarang digunakan akan lenyap.
e. Sambungan yang sederhana akan terbentuk terlebih dahulu, kemudian membentuk
jaringan yang lebih kompleks
f. Proses pembentukan jaringan tsb membentuk sambungan yang kuat antara emosi,
penglihatan, kemampuan motorik, kontrol perilaku, bahasa dan ingatan.
Dengan penggunaan yang berulang-ulang, sirkuit ini menjadi lebih efisien dan
menghubungkan otak secara lebih cepat.
g. Sirkuit-sirkuit tersebut saling berhubungan. Hal ini bisa dilihat dari sebuah
keterampilan yang kita miliki yang didukung oleh keterampilan- keterampilan
lainnya. Membangun otak dapat diibaratkan seperti membangun sebuah rumah.
Yang dibangun terlebih dahulu adalah fondasinya, baru kemudian pembangunan-
pembangunan lainnya untuk melengkapinya.
h. Waspadai, stress membuat otak anak tidak dapat berkembang secara sehat.
Perlakukan anak dengan baik, hargai dan bangun suasana yang hangat sehingga
otak anak sehat.

3
3 DASAR PAUD
Modul 1: KONSEP
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
3. Pembentukan kebiasaan sangat mudah ditanamkan pada usia dini.
a. Waktu yang tepat bagi pembangunan karakter.
b. Dilakukan secara konsisten
c. Dengan melihat keteladanan dari lingkungan.

B. Prinsip Pembelajaran PAUD



Berikut ini penjelasan dari prinsip-prinsip pembelajaran di PAUD:

1
Belajar melalui bermain
Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain.
Pemberian rangsangan pendidikan melalui kegiatan bermain
dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak.
Misalnya untuk mengenalkan konsep berhitung kepada anak, guru
dapat melakukannya dengan cara bermain air. Selama bermain
air, anak dapat belajar tentang ukuran banyak/sedikit, menakar
air, membandingkan besar atau kecil wadah yang digunakan, dan
sebagainya. Saat bermain anak merasa senang, dan ketika anak merasa
senang maka akan mudah baginya belajar tentang pengetahuan baru.

2 Berorientasi pada perkembangan anak


Kita sebagai guru dapat mengembangkan semua aspek perkembangan
sesuai dengan tahapan usia anak. Jika anak belajar hal-hal yang
melebihi usia perkembangan anak, maka anak tidak akan belajar
karena terlalu sulit, demikian pula bila yang diajarkan kepada anak
hal-hal yang di bawah kemampuan usianya, maka anak tidak akan
belajar apa-apa. Pastikan anak belajar hal-hal yang sesuai dengan
usia perkembangannya, sehingga anak belajar sesuatu yang baru.

3 Berorientasi pada kebutuhan anak Kebutuhan anak yang harus


dipenuhi :
a. Kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan tempat berlindung.
b. kebutuhan rasa aman dan nyaman
c. kebutuhan untuk disayangi dan dihargai

4 Berpusat pada anak


Pembelajaran yang menarik minat bagi anak adalah ketika anak diberi
kesempatan untuk mengeluarkan pendapat/idenya dan mencari tahu serta
mengalami hal-hal yang ingin diketahuinya. Di situlah anak akan belajar.
Guru tidak menjadi subyek yang harus didengar anak dan mengatur kelas
sepenuhnya, tetapi guru menjadi fasilitator yang mendampingi anak agar anak
dapat memenuhi rasa ingin tahunya melalui pengalaman yang bermakna.

5
Pembelajaran aktif
Kita perlu menciptakan suasana yang mendorong anak aktif mencari,
menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan
melakukan serta mengalami sendiri. Belajar melalui bermain sesuai
minat anak, akan membuat anak menjadi aktif dan kreatif, bebas
dari tekanan, mampu menentukan pilihan, mampu merencanakan
apa yang akan dimainkan, mengemukakan pendapat dari mainnya.

4
4
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
6 Mengembangkan nilai-nilai karakter
Pembiasaan hal-hal yang positif dan keteladanan setiap hari akan membentuk
karakter positif dalam diri anak.Keteladanan harus kita tunjukkan, bukan kita
ajarkan. Jika kita ingin anak senang membaca, tunjukkan bahwa kita juga
senang membaca misalnya saat membacakan cerita. Jika kita ingin anak
senantiasa memberi salam saat bertemu, tunjukkan dengan cara memberi
salam lebih dulu ke anak, lalu salam ke orang tua anak. Jika kita ingin anak
mau bermain bersama anak lain, tunjukkan bahwa kita juga senang bermain
dan bisa menjadi teman main anak, dan juga menjadi teman bagi orang
tua anak itu. Jika kita ingin anak tidak berteriak, bicaralah dengan anak
dengan suara yang cukup didengar dengan kalimat yang santun. Jika kita
ingin anak menghargai orang lain, tunjukkan bahwa kita juga menghargai
orang lain misalnya menghargai anak dengan kebutuhan khusus.

7 Mengembangkan kecakapan hidup


Kecakapan hidup yang dikembangkan pada anak usia dini mencakup
hal-hal sederhana yang diperlukan anak untuk menolong dirinya sendiri.
Misalnya makan dengan menyuap sendiri, merapikan wadah makanannya,
membuka dan memakai sepatu, ke kamar mandi dan merapikan diri
sendiri,

8 Lingkungan kondusif
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik,
menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang
diatur agar anak dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan
anak lain. Sebagai guru, kita perlu mengupayakan agar lingkungan
belajar anak aman. Artinya harus ada beberapa kondisi fisik dan non
fisik yang sesuai dengan anak. Misalnya adanya pagar di halaman
PAUD, benda-benda yang berbahaya tidak berada dalam jangkauan
anak, meja dan kursi memiliki sudut-sudut yang tumpul, mainan
diatur dengan jarak yang mudah dijangkau dan leluasa bagi anak.

9 Pembelajaran demokratis
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk
mengembangkan rasa saling menghargai antara anak
dengan pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
Anak-anak sesungguhnya telah memahami konsep demokratis, dan
menerapkannya dalam kesehariannya. Mereka biasanya menanyakan
kepada ibu atau ayahnya apakah ia boleh melakukan ini atau itu.
Nah, kita juga perlu mengembangkan konsep demokratis pada anak
itu, dengan tidak memaksakan anak untuk melakukan apa yang kita
inginkan. Kita bisa bertanya pada anak, “Apa ibu boleh membacakan
bukunya sebelum kalian main?” atau “Sekarang giliran kalian yang
berbicara, ibu akan mendengarkan. Nanti gantian ya, ibu yang bicara
kalian yang mendengarkan” atau “Ibu sudah menyiapkan bahan
main untuk kalian, nanti tugas kalian apa ya?”, dan sebagainya.

10 Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber


Segala hal yang ada di sekitar anak dapat menjadi sumber belajar bagi
anak. Ingatlah bahwa anak belajar banyak sekali dari lingkungannya,
dari apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan. Media belajar tidak

5
Modul 1: KONSEP5DASAR PAUD
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
harus mainan-mainan yang dibeli dari toko, tetapi bisa memanfaatkan
barang-barang yang ada di lingkungan atau bahan-bahan alam. Tugas
kita memfasilitasi dengan keragaman media belajar. Kita juga dapat
mengundang pihak lain di luar lingkungan PAUD untuk menjadi narasumber
bagi anak sesuai minat yang ingin diketahui. Dan, jangan lupa anak pun
bisa mejadi narasumber bagi anak yang lain. Misalnya, kita bisa meminta
satu anak untuk menceritakan pengalaman mainnya di depan anak
yang lain setelah main, kita bisa minta satu anak untuk menceritakan
tentang keluarganya dari foto keluarga yang dibawa anak. Kita juga bisa
meminta anak bercerita tentang batu yang ditemukannya di halaman.


C. PAUD HOLISTIK INTEGRATIF

Layanan PAUD yang holistik integratif adalahj layanan PAUD yang dilakukan secara menyeluruh
dan terpadu dalam memenuhi kebutuhan pokok anak yang beragam, meliputi aspek fisik dan non-
fisik, termasuk mental, emosional, dan sosial. PAUD holistik integratif bukan hanya menyediakan
layanan pendidikan bagi anak usia dini, namun juga mengintegrasikan /memadukan layanan
PAUD (stimulasi dini) dengan layanan kesehatan, layanan gizi (nutrisi), layanan pengasuhan
(parenting) serta perlindungan anak. Berikut ini contoh gambaran model layanan PAUD HI

PERTANYAAN REFLEKSI

Setelah mempelajari dan memperoleh materi modul ini, mohon bp/Ibu mengisi beberapa per-
tanyaan berikut :
1. Di akhir modul ini, apakah tujuan pembelajaran tercapai ?
2. Materi apa yang masih memerlukan penjelasan ?
3. Materi apa yang paling disukai/dikuasai ?
4. Apa masukan bp/ibu untuk perbaikan modul ini yang menjadi kebutuhan bp/ibu ?
5. Apa tantangan untuk menerapkan materi modul ini ?

6
6
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD
7
Modul 1: KONSEP DASAR PAUD

Anda mungkin juga menyukai