Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia akan
nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun e-book ini dengan sebaik-
baiknya. Disini, penulis akan memberikan sebuah bentuk karya tulis yang
berupa e-book dengan judul “Belajar Yang Bermakna Bagi Anak Usia Dini”.
E-book ini penulis buat dalam rangka memberikan dan membagikan
pengetahuan yang penulis miliki tentang bagaimana memberikan makna
disetiap proses pembelajaran anak usia dini. Di e-book ini penulis
memaparkan konsep pembelajaran yang bermakna bagi usia dini mulai dari
memberikan pengetahuna tentang pengertian belajar, cara anak usia dini
belajar, pentingnya pembelajaran untuk anak usia dini, dan bagaimana
pembelajaran yang bermakna bagi anak usia dini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa didalam penulisan ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat
mengambil manfaat dan pelajaran dari e-book ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
ii
Apa Itu Belajar???
1
Lalu Bagaimana Seseorang Bisa Dikatakan Sudah Belajar ??
2
3. Belajar terjadi melalui pengalaman yang bersifat individual. Belajar hanya
terjadi apabila dialami sendiri oleh yang bersangkutan, dan tidak dapat
digantikan oleh orang lain. Cara memahami dan menerapkan bersifat
individualistik, yang pada gilirannya juga akan menimbulkan hasil yang
bersifat pribadi.
4. Perubahan yang terjadi bersifat menyeluruh dan terintegrasi. Yang
berubah bukan bagian-bagian dari diri seseorang, namun yang berubah
adalah kepribadiannya. Kepandaian menulis bukan dilokalosasi tempat
saja. Terapi menyangkut aspek kepribadian lainnya, dan pengaruhnya akan
terdapat pada perubahan perilaku yang bersangkutan.
5. Belajar adalah prsoses interaksi. Belajar bukanlah proses penyerapan yang
berlangsung tanpa usaha yang aktif dari yang bersangkutan. Apa yang
diajarkan guru belum tentu menyebabkan terjadinya perubahan, apabila
yang belajar tidak melibatkan diri dalam situasi tersebut. Perubahan akan
terjadi kalau yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap situasi yang
dihadapi.
6. Perubahan berlangsung dari yang sederhana ke arah yang lebih kompleks.
Seorang anak baru akan dapat menghitung, membagi, dan membagi jika
dia mengerti makna konteks dari masing-masing bilangan yang ada.
3
Pentingnya Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini
Usia dini adalah masa dimana anak mengalami masa keemasan atau golden
ages. Banyak penelitian menunjukkan betapa masa usia dini, yaitu masa lima
tahun ke bawah, merupakan golden ages (masa keemasan) bagi bagi
perkembangan kecerdasan anak.
Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kapasitas
kecerdasan anak telah mencapai 50%. Seperti diungkapkan Direktur
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Depdiknas, kapasitas kecerdasan itu
mencapai 80% di usia 8 tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberikan
perangsangan pada anak dini usia, sebelum masuk sekolah.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada masa ini proses
pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang menjalani
masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia.
4
Usia dini lahir sampai enam tahun merupakan usia yang sangat menentukan
dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Usia itu sebagai
usia penting bagi pengembangan inteligensi permanen dirinya, mereka juga
mampu meyerap informasi yang sangat tinggi.
5
Lalu Bagaimana Cara Anak Usia Dini Belajar??
1. Anak adalah pembelajar yang aktif. Anak-anak akan terbiasa belajar dan
mempelajari berbagai aspek pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan melalui berbagai aktivitas mengamati, mencari,
menemukan, mendiskusikan, menyimpulkan, dan mengemukakan
sendIri berbagai hal yang ditemukan pada lingkungan sekitar.
2. Anak belajar melalui sensori dan panca indera. Pada kenyataannya
anak-anak usia dini itu menggunakan panca indra mereka sebagai pintu
gerbang masuknya berbagai pengetahuan ke dalam otak, dan dalam
prosesnya ini anak mengeksploitasikan semua inderanya baik
penciuman, perasa, peraba, penglihatan, dan pendengaran.
3. Anak membangun pengetahuan sendiri. Dalam konsep ini anak
dibiarkan belajar melalui pengalaman-pengalaman dan pengetahuan
6
yang dialaminya sejak anak lahir dan pengetahuan yang telah anak
dapatkan selama hidup.
4. Anak berpikir melalui benda konkret. Dalam konsep ini anak harus
diberikan pembelajaran dengan benda-benda yang nyata agar anak
tidak menerawang suatu hal atau bingung. Anak dirangsang untuk
berpikir dengan metode pembelajaran yang menggunakan benda
nyata. Anak lebih mengingat suatu benda-benda yang dapat dilihat dan
dipegang yang nantinya hal ini akan membekas dan dapat diterima oleh
otak dalam sensasi dan memori.
7
Merdeka Belajar, Merdeka Bermain
Bagaimanakah anak usia dini belajar? Anak usia dini belajar melalui bermain,
anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus
menikmatinya dimanapun mereka memiliki kesempatan. Kegiatan bermain
dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa anak
hidup seta lingkungan tempat dimana anak hidup.
Pembelajaran anak usia dini menganut pendekatan bermain sambil belajar
atau belajar sambil bermain. Dengan bermain anak-anak menggunakan otot
tubuhnya, menstimulasi indra-indra tuuhnya, mengeksplorasi dunia
sekitarnya, menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain
anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan
belajar kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan apa
yang menjadi kebutuhannya.
Maksud dari merdeka belajar adalah merdeka bermain ini mengacu pada
kurikulum baru yang sedang diterapkan diIndonesia. Untuk di sektor
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sendiri pengaplikasian merdeka belajar
8
adalah dengan membuat anak-anak untuk merdeka bermain. Yang dimaksud
merdeka bermain disini bukan semata-mata membebaskan anak bermain
tanpa adanya acuan, tapi bermain yang dimaksud adalah permainan yang
bermakna, mengambil setiap pembelajaran yang ada disetiap kegiatan
permainan yang dilakukan.
9
Pembelajaran Yang Bermakna Bagi Anak Usia Dini
10
hmmm, lalu apa saja manfaat dari melakukan
pembelajaran yang bermakna bagi anak-anak ?
11
Mungkin bisa dipaparkan contoh dari bentuk
penerapan pembelajaran yang bermakna pada
anak usia dini dalam konteks merdeka bermain
12
DAFTAR PUSTAKA
Freddy Widya, Ariesta. (23 November 2018). Pentingnya Pembelajaran bermakna (meaningfull
Learning). Di akses pada 9 Agustus 2022 dari https://pgsd.binus.ac.id
/2018/11/23/pentingnya-pembelajaran-bermakna-meaningfull-learning/
Imran, Syaiful. (22 Agustus 2016). Ciri-ciri Belajar. Di akses pada 9 Agustus 2022 dari https://ilmu-
pendidikan.net/pembelajaran/ciri-ciri-belajar/
Kemendikbud. (2020). Modul Diklat Dasar 2020: Konsep Dasar Paud. Direktorat Guru dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Paud Jateng. (6 April 2015). Cara Belajar Anak Usia Dini (Usia 0-6 Tahun). Di akses pada tanggal 8
Agustus 2022 dari https://www.paud.id/cara-belajar-anak-usia-dini-usia-0-6-tahun
13