Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA TOPIK 1

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

S1 Pendidikan Tata Boga


LEMBAR KERJA TOPIK 1
KONSEP DAN LANDASAN FILOSOFIS
SKOR:

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU : Lala Jelita Ananda, S.Pd., M.Pd.
NAMA MAHASISWA : WULAN SAFITRI
NIM : 5232142004

S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
Soal mencermati video berikut https://youtu.be/YJUutMstIfA
Berikut beberapa soalnya:
1. Bagaimana perasaan anda setelah menonton video tersebut? Jelaskan secara rinci
= Perasaan saya ketika menonton video tersebut ialah memang benar, budaya antri ini
banyak sekali manfaat yang bisa diambil. Anak harus di didik dari kecil apa itu antri,
agar anak bisa memahami dan mengetahui jika ia tidak mengantri tandanya ia merebut
hak orang lain.

2. Bagaimana pemikiran anda setelah menonton video tersebut? Jelaskan secara rinci
= Pemikiran saya ketika menonton video tersebut adalah memang benar negara maju
lebih takut apabila rakyatnya tidak mengerti apa itu budaya antri, tidak usah jauh-jauh
ke negara luar sana, negara sendiri di Indonesia juga minim yang namanya budaya
antri, jangankan anak-anak orang dewasa pun sangat minim dengan budaya antri. Apa
susahnya sih menunggu giliran? Seharusnya pemerintah Indonesia harus lebih tegas
dalam tindakan ini.

3. Bagaimana pola perilaku anda setelah menonton video tersebut? Jelaskan secara rinci
= Saya akan mengubah pola prilaku saya, yang dulunya jika mengantri saya akan merasa
bosan tapi sekarang saya pastikan saya tidak akan bosan saat mengantri lagi dan harus
sabar juga, karena itu juga bukan hak saya, saya sudah mendapatkan gilirannya.

4. Menurut Anda, apakah proses belajar itu?


= Proses belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah (manners or operation) yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu.
Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor
yang terjadi dalam diri peserta didik. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Dalam uraian
tersebut digambarkan bahwa belajar adalah aktivitas yang berproses menuju pada satu
perubahan dan terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu. Khusus
5. Apa filosofi dari belajar?
= Filosofi belajar adalah pernyataan pribadi yang ringkas, dapat diterapkan, dan relevan
yang menjelaskan pandangan anda tentang pendidikan, prinsip perencanaan pelajaran,
metode pengelolaan kelas, dan pembuatan diagnostik dan penilaian.

6. Bagaimana pendapat anda? Apakah dalam mengajar mengutamakan nilai akademik?


Ataukah pembangunan karakter?

= Menurut pendapat saya, saya lebih memilih pendidikan karakter. Pendidikan akademik
memang masih diperlukan di Indonesia namun sebaiknya jangan dijadikan sebagai
patokan atau acuan bahwa seorang anak excellent atau tidak, pintar atau bodoh
berdasarkan kemampuan akademis nya. Institusi pendidikan pun sudah mulai banyak
yang sadar bahwa pentingnya pendidikan karakter anak dibanding pendidikan
akademiknya. Mereka sadar bahwa membentuk karakter (rendah hati, toleran, jujur,
berani, kreatif dan karakter positif lainnya) akan jauh lebih sulit dibandingkan mengajar
anak membaca, menghitung dan menulis. Proses pembentukan karakter harus dilakukan
sejak usia dini, secara terus menerus, minimal sampai usia anak 15 tahun.

7. Apakah jawaban dari no. 3 tersebut berlaku di setiap fase perkembangan peserta didik?
SD, SMP, SMA? Jelaskan pendapat anda.
= Menurut saya belum semua berlaku di sekolah. Karena, ada beberapa pendidik yang
lebih mementingkan nilai akademik ketimbang pendidikan karakter. Pendidikan
karakter itu lebih diutamakan, anak-anak harus belajar etika, karena masih banyak anak
jaman sekarang yang belum belajar apa itu etika.

8. Bagaimana perasaan dan pendapat anda jika anda menemukan kata PENDIDIK? Apakah
pendidik harus selalu seorang guru atau dosen? Jelaskan.
= Tidak semua pendidik itu guru maupun dosen, karena pendidik utama itu adalah orang
tua. Orang tua lah yang mendidik anak dari bayi hingga dewasa. Guru atapun dosen
hanyalah pendidik yang memberikan ilmu kepada anak. Segala pendidikan karakter
orang tualah yang mendidik.
9. Jika Anda menjadi seorang pendidik? Anda akan menjadi pendidik yang bagaimana?
= Saya akan mengubah pola pikir saya. Menjadi seorang pendidik bukan hanya sekedar
mengajar, tapi juga membimbing peserta didik untuk belajar lebih baik dari aspek
pengetahuan maupun keterampilan. Lalu, saya akan mempelajari tingkah laku peserta
didik. Saya akan berkata kepada peserta didik, bahwa belajar tidak hanya di sekolah
saja, melainkan diberbagai lingkungan, seperti ; kebun, sawah, hutan, gunung dan lain-
lain. Dengan begitu kita dapat menunjukkan bahwa belajar dapat dilakukan
dimanapun, bahkan dari berbagi orang, walaupun bukan dari seorang guru.

10. Jika anda memiliki anak yang anda didik, bagaimana harapan anda tentang anak tersebut?
Akan menjadi bagaimana kah anak tersebut di kemudian hari dengan anak sebagai
pendidiknya?
= Harapan utama saya ketika sudah memiliki anak adalah beretika, karena beretika itu
bisa mengajarkan anak untuk bisa bertanggung jawab. Selain itu pasti banyak harapan
orang ke anaknya yaitu mulai dari ingin memiliki anak yang penurut, pintar, tidak nakal,
membanggakan orang tua dan sebagainya.
Bab I bagian 1 (INSPIRASI)
1. Belajar.
= Belajar merupakan upaya menemukan kebenaran. Jika hal itu benar besok, hal itu juga
harus benar lusa. Maka hal itupun harus benar 100 tahun kemudian atau sejuta tahun
kemudian dan begitu seterusnya tanpa batas waktu. Jika hal itu benar hari ini, hal itu
harus benar kemarin dan melalui logika yang sama, harus benar jutaan tahun yang lalu
dan begitupun pada masa sebelumnya yang tidak terbatas.

2. Perasaan yang Anda saat membaca makna belajar tersebut:


= Seperti yang telah disinggung pada pengertian belajar di atas, tujuan utama dari
kegiatan belajar adalah untuk memperoleh serta meningkatkan tingkah laku manusia
dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif, serta berbagai kemampuan
lainnya.
3. Sikap yang perlu Anda waspadai ketika mencari kebenaran selama proses belajar:
= Ngerjain setengah setengah, konsentrasi ga boleh teralihkan/fokus. Lalu, kalau
mencari kebenaran jangan dari 1 sumber, tapi cari dari sumber lain,
biar bisa dirangkum.

4. Tindakan Anda selanjutnya setelah menemukan kebenaran makna hasil belajar dari tulisan
inspirasi
= Iyalah, kan udah kita temukan, baru kita pelajarin lagi melalui sumber lain, baru kita
aplikasikan ke kehidupan kita, lalu kita bagikan deh pengalaman kita ke orang lain,
intinya kita sudah menemukan kebenarannya. Nah, jadi kita renungi baru kita lakukan.

5. Tanggungjawab yang harus Anda jalankan dalam kehidupan setelah memperoleh makna
belajar
= Tanggung jawab saya hanyalah untuk belajar dan menambah ilmu untuk masa depan
kelak saya nanti, orang tua saya memberikan seluruh tenaganya untuk saya dan saya
hanya tinggal belajar, belajar dan belajar.
Bagian 2
1. Buatlah masing-masing satu contoh cara guru dalam menerapkan 5 prinsip mengajar?
• Prinsip mengajar yang pertama adalah prinsip motivasi. Contoh nya yaitu, guru
harus memberikan motivasi kepada para peserta didiknya.
• Prinsip yang kedua ialah belajar aktif. Dalam mengajar, Guru Pintar harus
melibatkan siswa semaksimal mungkin. Belajar adalah menyangkut apa yang harus
dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka akan lebih baik jika inisiatif muncul
dari dalam siswa sendiri. Belajar aktif bisa dari segi kegiatan fisik seperti membaca,
mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya.
• Prinsip yang ketiga iyalah peragaan. Dalam mengajar tidak akan maksimal hasilnya
jika hanya dengan cara ceramah dan memberikan teori-teori saja. Yang dimaksud
prinsip peragaan adalah suatu cara yang dilakukan oleh Guru Pintar untuk
memberikan kejelasan secara realita terhadap pesan yang disampaikan sehingga
dapat lebih mudah dimengerti dan dipahami siswa.
• Prinsip mengajar berikutnya adalah individualitas. Setiap siswa mempunyai
kemampuan potensial seperti bakat dan intelegensi yang berbeda-beda. Apa yang
dipelajari oleh satu siswa secara cepat, mungkin tidak dapat dilakukan oleh yang
lain dengan cara yang sama. Oleh sebab itu, dalam mengajar harus memperhatikan
perbedaan tingkat kemampuan masing-masing siswa.
• Prinsip mengajar selanjutnya adalah mandiri. Siswa harus dilatih menjadi pribadi
sejak dini. Oleh karena itu Guru Pintar harus tahu kapan harus menjadi seorang
fasilitator, motivator, informator, dan juga organisator. Di sinilah pentingnya
seorang guru memahami peran-peran guru dalam proses pembelajaran.
Mengembangkan kemandirian bukan berarti membiarkan siswa semaunya sendiri.
Akan tetapi guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyelesaikan
masalahnya tanpa didominasi campur tangan guru. Guru akan memantau dan selalu
siap mengulurkan tangan apabila diperlukan oleh siswa.
2. Berikan makna kebenaran dari sebuah proses belajar dari contoh perubahan yang terjadi
pada peserta didik selama proses belajar dengan menghubungkannya contoh tersebut
dengan proses metamorfosis yang terjadi dari ulat menjadi kupu-kupu.
= Siswa yang tidak fokus pada pembelajaran atau siswa tersebut tidak mendengarkan
guru saat menerangkan, akan berdampak di masa depannya yang tidak tau arahnya
kemana. Beda lagi jika siswa yang fokus akan pembelajaran masa depan nya pasti akan
cerah.

3. Deskripsikan maksud kalimat berikut dengan memberi satu contoh dalam mengajar:
Seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu membuat orang belajar.
= Jika seorang berprofesi sebagai pendidik ga ada keahlian mendidik, peserta didik ga
akan mau belajar. Nah, kalau profesi pendidik memiliki keahlian mendidik orang lain,
maka sebandel/semalas apa pun pasti pendidik bakal bisa menghadapi nya sampai
peserta didik itu mau belajar sendiri, jadi harus memiliki teknik khusus.

4. Buatlah gambar seorang guru dengan kreativitas Anda dan kemudian berikan sifat/karakter
guru masa depan sesuai visi Anda. Dapat mempedomani Tabel 2.1 Karakteristik guru
efektif dan tidak efektif dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai