DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. AZZAHRA SIREGAR (4203151042)
2. MONICA AURELIA (4203151048)
3. YOGI SIHITE (4203151047)
4. CITRA LAMPITA SIANTURI (4203151045)
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Journal
Review (CJR) ini.
Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai salah satu tugas
kuliah Fisika Umum dan sebagai penambah wawasan dan pemahaman bagi saya mengenai
materi yang sedang saya pelajari yaitu mengenai Konsep Gaya dan Gerak. Harapan saya
setelah menulis Critical Journal Review (CJR) ini ,saya dan teman-teman yang membaca
akan lebih mengerti tentang materi ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu Ibu Rugaya, M.Si dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Critical Journal Review (CJR) ini .
Saya menyadari bahawa tugas Critical Journal Review (CJR) saya ini masih memiliki
banyak kekurangan,oleh karena itu saya berharap adanya kritik dan saran akan tugas Critical
Journal Review (CJR) saya ini.
Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.
Medan,Maret 2021
Penyusun
Azzahra Siregar
4203151042
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
D. Identitas Jurnal yang direview
1. Jurnal Utama
2. Jurnal Pembanding
BAB II
RINGKASAN JURNAL
2
Jurnal 1
1. PENDAHULUAN
Menurut Ausubel (Van den Berg, 1991:8) konsep merupakan benda-benda, kejadian-
kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki ciri khas dan yang terwakili dalam setiap
budaya oleh suatu tanda atau simbol. Sementara itu kosep juga dapat dipandang sebagai
gagasan-gagasan, kejadian-kejadian, atau benda-benda yang membantu manusia memahami
dunia sekitar (Eugen & Kaucak, 2004). Pandangan setiap orang terhadap suatu konsep akan
berbeda-beda. Pandangan terhadap konsep inilah yang dinamakan konsepsi. Konsepsi ini
tentunya akan terkait dengan pengalaman setiap orang. Sehingga hal tersebut memungkinkan
munculnya perbedaan konsepsi untuk konsep yang sama.
Dalam ilmu fisika, konsep yang tepat mengacu pada konsepsi sebagaimana para
ilmuwan fisika. Kekeliruan konsepsi yang tidak semestinya atau berbeda dengan konsep para
ilmuwan disebut miskonsepsi. Miskonsepsi inilah yang merupakan hambatan seseorang
untuk memahami konsep sebagaimana para ilmuwan. Tentunya miskonsepsi ini di bawa oleh
pengalaman-pengalaman individu yang sebenarnya belumlah tepat sebagimana konsepsi para
ilmuwan. Selain pengalaman, miskonsepsi juga dapat dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor
diantaranya guru, bahan ajar, dan media pembelajaran yang dilibatkan dalam proses
pembelajaran (Fiona & Sue, 2006).
Salah satu cara yang telah banyak digunakan untuk membedakan miskonsepsi dengan
tidak tahu konsep yaitu dengan Certainty of Respon Index (CRI). CRI merupakan ukuran
tingkat keyakinan dalam menjawab permasalahan yang disajikan. Kriteria dalam CRI
diberikan dalam enam kriteria meliputi totally guessed, almost guessed, not sure, sure,
almost certain, dan certain (Hasan, et all, 1999). Setiap kriteria bersesuaian dengan skala
likert yang digunakan mulai dari 0-5.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sudjana & Ibrahim,
2004). Sebanyak 24 calon guru fisika dijadikan sampel penelitian. Kemudian sampel tersebut
diberikan tes untuk menganalisis miskonsepsi yang terjadi pada diri calon guru fisika pada
konsep gaya. Instrumen tes yang digunakan adalah force concept inventory (FCI) dengan
3
jumlah item butir soal sebanyak 29 item,dimana analisis terhadap data dibedakan kedalam
tiga kategori yaitu tahu konsep, tidak tahu konsep, dan miskonsepsi.
Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa rataan
miskonsepsi 53%, tidak tahu konsep 24%, dan tahu konsep 23%. Analisis lebih lanjut
terhadap beberapa butir soal diperoleh beberapa miskonspesi dengan tingkat miskonsepsi
lebih dari 40%, yaitu:
1) Kecepatan yang besar menimbulkan percepatan yang besar pula,
2) Penjumlahan kecepatan dijumlahkan sama seperti penjumlahan biasa tanpa
melibatkan arah,
3) Kelajuan benda meningkat secara kontinu setelah menerima gaya sesaat,
4) Kelajuan benda meningkat kemudian setelahnya menurun pada sistem yang dikenai
gaya tetap,
5) Gaya gravitasi berkurang dan meningkat pada sistem gerak yang dilempar dan jatuh
kembali,
4
6) Resultan dua gaya yang membentuk sudut satu sama lain akan mempunyai resultan
dengan arah berada tepat ditengah kedua gaya asal.
Saran
Beberapa saran agar hasil penggalian miskonsepsi lebih tepat sasaran dalam
mengetahui sumber miskonsepsi adalah menambahkan bagian alasan di dalam item yang
diberikan, baik berupa essay atau pilihan option yang telah disedikan. Selain itu interview
yang terstruktur kepada subjek penelitian akan memperkuat sumber apa yang menjadi
penyebab miskonsepsi. Setelah mengetahui miskonsepsi secara tepat alangkah tepatnya
memberikan perlakuan sebagai penelitian lanjutan untuk mengurangi tingkat miskonsepsi
dirasakan terasa tepat.
Jurnal 2
5
1. PENDAHULUAN
Fisika merupakan cabang ilmu sains yang membahas fenomena alam dengan segala
dinamika fisisnya seperti massa, energi, momentum dan konsep-konsep fisis lainnya.
Hasil studi awal yang telah dilakukan oleh peneliti dkk. (2014) tentang Konsepsi
Mekanika Newtonian Siswa Kelas XII dengan Menggunakan Instrumen Force Concept
Inventory (FCI) dan Mechanics Baseline Test (MBT), menghasilkan simpulan bahwa
sebagian besar siswa kelas XII SMAN 15 Surabaya dan SMA Trimurti Surabaya yang
digunakan sebagai sampel penelitian, memiliki pemahaman konsep yang kurang dan bahkan
tidak mengerti akan konsep-konsep mekanika. Hal ini terlihat pada beberapa soal memiliki
persentase konsepsi sebesar nol persen dan letak kecenderungan ketidakpahaman siswa
terletak pada konsep-konsep penunjang yaitu mengenai kelajuan, percepatan linier,
percepatan gravitasi, gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Konsep-konsep penunjang tersebut
sebenarnya menjadi dasar utama dalam memahami fenomena fisis dari benda bergerak
sebagai akibat dari adanya gaya yang bekerja pada benda.
Penyebab ada atau ditemukannya kesalahan konsep (miskonsepsi) pada siswa dapat
dilakukan dengan cara mendeteksi prakonsepsi yang dimilikinya. Untuk dapat
mendeteksinya, harus digunakan suatu instrumen khusus yaitu tes diagnostik yang dapat
mengungkap adanya kesalahan konsep dari masing-masing subjek (Suwarto, 2013). Banyak
penelitian yang mengungkapkan penyebab dari adanya kesalahan konsep, diantaranya berasal
dari diri siswa, guru, buku teks, konteks dan metode mengajar yang dilakukan oleh pengajar
ketika memberi bekal materi.
Force Concept Inventory (FCI) merupakan tes diagnostik yang didesain untuk menilai
tingkat pemahaman siswa terhadap konsep dasar fisika newtonian, menilai evaluasi
keefektifan pada berbagai level sebagai pengantar dari pengajaran fisika (Hestenes dan
Halloun, 1995). Jumlah item soal yang disiapkan oleh Hestenes dkk. (1992) pada instrumen
FCI sebanyak 30 butir soal pilihan ganda yang didesain untuk dapat diselesaikan tanpa
perhitungan panjang dan jawaban yang diperlukan bersifat kualitatif. Jadi, instrumen FCI
adalah pemeriksa yang sangat bagus dalam mendiagnosis konsep newtonian (Hestenes dan
Wells, 1992).
2. METODE PENELITIAN
6
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk mendeskripsikan
konsepsi siswa kelas XI IPA pada materi Hukum Newton tentang pengaruh gaya pada gerak
benda menggunakan instrumen FCI yang dimodifikasi dengan penambahan alasan terbuka
pada setiap butir soal atau yang dikenal dengan two-tier multiple choice items.
Penelitian ini dilakukan di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo dengan waktu
penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2014-2015. Waktu pengambilan data
dilakukan pada tanggal 23, 27 dan 28 Februari 2015 dengan memberikan instrumen soal FCI
yang dimodifikasi selama 90 menit.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Wachid Hasyim 2
Taman Sidoarjo. Sampel yang dipilih berdasarkan teknik sampling non-probability sampling
tipe convenience sampling (Sudibyo, 2013: 35). Sampel yang digunakan sebanyak 3 kelas
dengan jumlah 128 siswa yang dibimbing oleh 1 guru fisika yang sama, sehingga
diasumsikan adanya kesamaan dalam proses pembelajaran.
4. PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan konsepsi siswa terhadap Hukum Newton
tentang pengaruh gaya pada gerak benda menggunakan instrumen FCI termodifikasi sebagai
berikut.
1) Konsepsi siswa terhadap Hukum Newton tentang pengaruh gaya pada gerak benda
yang dikategorikan sebagai Paham Konsep Lengkap (PKL) sebesar 1,62%, Paham
Konsep Sebagian (PKS) sebesar 9,37%, Menebak (Mn) sebesar 7,09%, Kurang
Paham Konsep (KPK) sebesar 1,73%, Miskonsepsi (MK) sebesar 79,88% dan Tidak
Paham Konsep (TPK) sebesar 0,31%.
7
2) Persentase penyebab miskonsepsi yang bersumber dari siswa meliputi pemikiran
asosiatif siswa sebesar 2,96%, alasan siswa yang tidak lengkap atau salah sebesar
14,09%, intuisi siswa yang salah sebesar 82,96%, sedangkan untuk prakonsepsi siswa
dan pemikiran humanistik siswa sebesar 0%.
Saran
Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa yang lebih baik, maka peneliti
memberikan saran kepada pembaca maupun peneliti selanjutnya sebagai berikut.
1) Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), sebaiknya menggunakan metode
pembelajaran yang lebih diarahkan kepada pembelajaran konseptual dan berbasis
pendekatan saintifik, sehingga siswa dapat menjelaskan suatu fenomena melalui
konsep-konsep yang telah dipelajari.
2) Miskonsepsi yang selama ini berkembang, harus segera di atasi dengan mengetahui
sumber penyebab miskonsepsinya. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang tindakan untuk mereduksi atau mengobati miskonsepsi siswa pada pelajaran
fisika serta mendeteksi penyebab miskonsepsi siswa yang disebabkan oleh penyebab
lainnya seperti, penyebab dari guru, buku teks, konteks dan metode mengajar yang
dilakukan oleh pengajar ketika memberi bekal materi.
3) Dilakukan penelitian sejenis dengan menggunakan sampel yang lebih banyak,
sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Jurnal 1
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif.Sebanyak 24 calon guru fisika dijadikan sampel penelitian. Kemudian
sampel tersebut diberikan tes untuk menganalisis miskonsepsi yang terjadi pada diri calon
guru fisika pada konsep gaya. Instrumen tes yang digunakan adalah force concept inventory
(FCI) dengan jumlah item butir soal sebanyak 29 item,dimana analisis terhadap data
dibedakan kedalam tiga kategori yaitu tahu konsep, tidak tahu konsep, dan miskonsepsi.
Jurnal 2
BAB IV
ANALISIS JURNAL
9
Kelebihan dan Kelemahan Isi Kedua Jurnal
10
didapatkan lebih akurat dan jelas.
3. Jurnal ini juga memaparkan grafik
dan table dengan baik dan juga
berwarna ,sehingga membuat si
pembaca mudah memahami isi
pembahasan dan lebih menarik.
4. Pada bagian abstrak terdapat dua
bahasa,yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa internasional,hal ini membuat
jurnal ini lebih memikat si pembaca
akan kebagusan isi dari jurnal
tersebut.
5. Dari segi bahasa, bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku yang
mudah dipahami oleh pembaca.
PENUTUP
1.Kesimpulan
11
Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa rataan
miskonsepsi 53%, tidak tahu konsep 24%, dan tahu konsep 23%. Analisis lebih lanjut
terhadap beberapa butir soal diperoleh beberapa miskonspesi dengan tingkat miskonsepsi
lebih dari 40%, yaitu:
1) Kecepatan yang besar menimbulkan percepatan yang besar pula,
2) Penjumlahan kecepatan dijumlahkan sama seperti penjumlahan biasa tanpa
melibatkan arah,
3) Kelajuan benda meningkat secara kontinu setelah menerima gaya sesaat,
4) Kelajuan benda meningkat kemudian setelahnya menurun pada sistem yang dikenai
gaya tetap,
5) Gaya gravitasi berkurang dan meningkat pada sistem gerak yang dilempar dan jatuh
kembali,
6) Resultan dua gaya yang membentuk sudut satu sama lain akan mempunyai resultan
dengan arah berada tepat ditengah kedua gaya asal.
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan konsepsi siswa terhadap Hukum Newton
tentang pengaruh gaya pada gerak benda menggunakan instrumen FCI termodifikasi sebagai
berikut.
1) Konsepsi siswa terhadap Hukum Newton tentang pengaruh gaya pada gerak benda
yang dikategorikan sebagai Paham Konsep Lengkap (PKL) sebesar 1,62%, Paham
Konsep Sebagian (PKS) sebesar 9,37%, Menebak (Mn) sebesar 7,09%, Kurang
Paham Konsep (KPK) sebesar 1,73%, Miskonsepsi (MK) sebesar 79,88% dan Tidak
Paham Konsep (TPK) sebesar 0,31%.
2) Persentase penyebab miskonsepsi yang bersumber dari siswa meliputi pemikiran
asosiatif siswa sebesar 2,96%, alasan siswa yang tidak lengkap atau salah sebesar
14,09%, intuisi siswa yang salah sebesar 82,96%, sedangkan untuk prakonsepsi siswa
dan pemikiran humanistik siswa sebesar 0%.
2.Saran
Jurnal utama dan jurnal pembanding sebaiknya saling mengisi kekuranganya.Bisa
meningkatkan semangat penulis ketika ingin merevisi masing-masing jurnal tersebut.Baik
dari segi fisik maupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat kelebihan dan
12
kekurangan dari masing-masing jurnal.Materi yang kurang jelas pemahamannya didalam
jurnal utama maupun jurnal pembanding hendaknya bisa diperluas.
DAFTAR PUSTAKA
13
Chyta Anindya Pertiwi, W. S. (2015). Konsepsi Siswa Tentang Pengaruh Gaya pada Gerak
Benda Menggunakan Instrumen Force Concept Inventory (FCI) Termodifikasi.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 04(02), 162-168.
LAMPIRAN
14
1.Jurnal Utama
2.Jurnal Pembanding
15
16