Anda di halaman 1dari 24

Mengelola Pembelajaran di PAUD

Karakteristik
Kurikulum 2013 PAUD
KETERANGAN:
Kurikulum PAUD menggunakan
Pembelajaran pembelajaran tematik dengan
pendekatan
Tematik pendekatan pembelajaran yang
bermakna dan menyenangkan
dalam pemberian rangsangan
pembelajaran yang bermakna pendidikan. Kurikulum sebagai
dan menyenangkan
program pengembangan bagi anak
mampu mengembangkan
semua potensi anak agar menjadi
anak yang kompeten.
mengembangkan
semua potensi anak agar menjadi anak
yang kompeten.
Anak sebenarnya seorang peneliti alami.
Biarkanlah ia mencari tahu dari apapun yang ditemui.
Semakin banyak yang dipelajari maka semakin banyak
pula informasi yang dimiliki
ANAK DAPAT BELAJAR OPTIMAL JIKA :

1. melalui bermain
2. didukung fasilitator
3. ada media dan sumber belajar
Hal-hal harus diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran menyenangkan di PAUD

1. Guru perlu memperhatikan cara AUD belajar


dan prinsip-prinsip pembelajaran PAUD.
2. AUD belajar secara bertahap dengan cara
berpikir yang khas.
3. AUD mampu belajar dengan berbagai cara,
dan ia belajar dari proses interaksi dengan
lingkungannya.
4. Pada prinsipnya anak belajar melalui bermain
MENGAPA BALAJAR SAMBIL BERMAIN
1. sesuai dengan perkembangan anak
2. sebagai kebutuhan anak.
3. menjadi pembelajar aktif, dan makin kreatif
4. didukung lingkungan yang kondusif
5. belajar mengembangkan nilai-nilai karakter: belajar
berbagi, peduli, kerjasama, bertanggungjawab, dll.
6. Penanaman nilai-nilai karakter untuk anak usia dini
akan terjadi dengan sendirinya pada saat anak
praktek langsung dan melihat model/teladan dari
orang lain
Memanfaatkn media dan sumber
belajar dan fasilitator
maka anak dapat berlajar secara optimal. Dukungan
yang dapat diberikan guru berupa:
1. Guru memberi mereka kesempatan untuk mencoba/
mengeksplorasi dan menggunakan berbagai
obyek/bahan dengan cara yang beragam.
2. Guru memberi dukungan de ngan pertanyaan (dan
atau bimbingan) yangtepat.
3. Guru menghargai setiap usaha dan hasil karya anak
dengan tidak membandingkan dengan anak lainnya.
PENDEKATAN
1. Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan
adalah proses pembelajaran yang dirancang agar
anak secara aktif dapat mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan, baik terkait diri sendiri,
lingkungan, atau kejadian.
2. Penerapan pendekatan pembelajaran yang baik
akan menumbuhkan kemampuan berpikir anak.
3. Salah satu pendekatan pembelajaran tersebut
adalah pendekatan saintifi k.
Apakah yang Dimaksud Pendekatan Saintifi k ?

Pendekatan YG membangun cara berpikir agar


anak memiliki kemampuan menalar yang
diperoleh melalui proses mengamati sampai
pada mengomunikasikan hasil pikirnya
DASAR PEMIKIRAN SAINTIFIK
1. Piaget yang mengatakan bahwa “Anak belajar
dengan cara membangun pengetahuannya
sendiri melalui pengalaman yang
diperolehnya”.
2. Vygotsky berpendapat bahwa “Lingkungan,
termasuk anak lain atau orang dewasa dan
media sangat membantu anak dalam belajar
untuk memperkaya pengalamananak.
DASAR PEMIKIRAN SAINTIFIK
3. kurikulum 2013 PAUD mengusung cara belajar
anak agar memiliki kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilanyang merupakan
proses hasil penyelidikan (investigasi) anak
terhadap lingkungannya.
4.  Penanaman sikap dibangun melalui pembiasaan
(habituasi) dan keteladanan (modeling).
5.  Pengembangan pengetahuan dan keterampilan
dapat dilakukan melalui pendekatan saintifi k
Pendekatan saintifi k mengembangkan
kemampuan berpikir anak.
Mengapa Perlu Pendekatan Saintifi k?

1. Anak usia dini dapat belajar melalui apapun.


2. Melalui pemahaman terhadap cara anak usia
dini belajar, maka guru dapat memilih
pendekatan yang paling sesuai dengan cara
belajar anak.
3. Untuk mendapatkan penjelasan mengapa
perlu pendekatan saintifik, maka guru perlu
mengenali tentang anak usia dini, cara belajar
anak dan prinsip pembelajaran pada PAUD.
Semakin banyak indera yang digunakan, semakin
tinggi kemampuan anak menangkap informasi.
Gunakan semaksimal mungkin alat indera:
Cara Belajar Anak Usia Dini

bertahap

Saat
bersosialisa Belajar Bersifat
i AUD
khas

Dg
berbagai
cara
1. Anak belajar secara bertahap.

Anak adalah pembelajar alami dan sangat senang belajar.


Anak belajar sejak lahir.
Anak senang mencari pemecahan dari masalah yang
dihadapinya. Ia belajar dengan cara :
1. bertahap sesuai dengan tingkat kematangan perkembangan
berpikirnya.
2. mulai segala sesuatu dari hal-hal yang bersifatkonkrit ke
abstrak.
3. menggunakan seluruh inderanya:
mengamati, membau, mendengarkan bunyinya, merasakan,
mencicipi, mendorong, menarik, bahkanmenggerak-
gerakkandengan berbagai cara yang disukainya, dll.
2. Cara berpikir anak bersifat khas.
Cara anak berpikir berakar dari pengalamannya sehari-hari.
Sumber pengalaman anak didapat dari:
1. pengalaman sensory dengan menggunakan seluruh
inderanya (penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa,
pengecap) pengalaman berbahasa saat mereka
berkomunikasi denganteman, orang tua, guru atau orang
lain.
Cara berpikir anak bersifat khas.
Cara anak berpikir berakar dari pengalamannya
sehari-hari. Sumber pengalaman anak didapat dari:
3. pengalaman budaya dalam bentuk kebiasaan di
rumah, nilai yang diterapkan dalam keluarga
termasuk yang berlaku di lingkungan.
4. pengalaman sosial dari teman sepermainan,
perilaku orang dewasa, dll.
5. pengalaman yang bersumber dari media masa,
misal dari surat kabar, majalah, televisi, radio, dll.
3. Anak belajar dengan berbagai cara
Anak senang mengamati dan menggunakan mainannya dengan
berbagai cara. Misalnya mobil-mobilan dapat digerakkan maju
mundur, dimainkan rodanya, dibongkar, dll. Namun, orang
dewasa sering hanya menginginkan anak bermain seperti
yangdipikirkan mereka.
CONTOH ANAK BELAJAR DG BER BAGAI CARA

Bernus memukul-mukul dinding dengan tangan,


sekali-kali ia juga memukul menggunakan alat atau
menjejakkan kakinya. Selintas ia sedang berbuat
yang dapat merusak dinding. Tetapi saat ditanya,
Bernus menjawab, “Aneh ya kalau dipukul tangan
suaranya dung-dung, kalau pake pensil jadi tek tek,
tapi kalau pake kaki jadi bum-bum.” Ternyata Bernus
sedang melakukan percobaan perubahan bunyi pada
dinding.
4. Anak belajar saat bersosialisasi.

Anak belajar banyak pengetahuan dan keterampilan


melaluiinteraksi dengan lingkungannya. Kemampuan
berbahasa, kemampuan sosial-emosional, dan
kemampuan lainnya berkembang pesat bila anak diberi
kesempatan bersosialisasi dengan teman, benda, alat
main, dan orang-orang yang ada di sekitarnya
4. Anak belajar saat bersosialisasi.

Anak belajar banyak pengetahuan dan keterampilan


melaluiinteraksi dengan lingkungannya. Kemampuan
berbahasa, kemampuan sosial-emosional, dan
kemampuan lainnya berkembang pesat bila anak diberi
kesempatan bersosialisasi dengan teman, benda, alat
main, dan orang-orang yang ada di sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai