Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : NUR INTAN SARI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 837306502

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4409/Kurikulum PAUD

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No. Soal
1. Pedoman penjadwalan program pembelajaran di lembaga PAUD biasanya meliputi
kegiatan dalam kelompok besar, kelompok kecil dan lain-lain. Hal ini harus disusun
dalam jadwal kegiatan harian yang dapat dibuat bervariasi, agar kegiatan pembelajaran
anak tidak mengalami kejenuhan dan membosankan.

Bagaimana upaya guru mengimplementasikan penyusunan pedoman penjadwalan


program pada lembaga PAUD agar memberikan fasilitasi terbaik pada anak?

Jawaban Nomor 1

Guru memegang peranan sentral dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Guru harus
mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar menjadi perilaku belajar yang
efektif dalam diri siswa. Di samping itu, guru dituntut pula untuk mampu menciptakan
situasi belajar mengajar yang kondusif. Guru juga harus mampu meningkatkan kualitas
belajar siswa dalam bentuk kegiatan belajar yang dapat menghasilkan pribadi yang mandiri,
siswa yang baik. Dalam mengajar guru memegang peranan penting menciptakan suasana
belajar-mengajar yang sebaik-baiknya. Guru tidak terbatas hanya sebagai pengajar dalam
arti penyampaian pengetahuan, akan tetapi lebih meningkat sebagai perancang peng-ajaran,
manajer pengajaran, peng evaluasi hasil belajar, dan sebagai direktur belajar. Guru sebagai
perancang pengajaran (Manager of instruction), dia berperan untuk senantiasa
menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Guru dalam
hal ini mempunyai peranan sebagai motivator keseluruhan kegiatan belajar siswa. Guru
sebagai penilai hasil belajar (evaluator of student learning), guru berperan secara terus
menerus meng-ikuti hasil-hasil belajar yang dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Hasil
evaluasi ini merupakan umpan batik terhadap proses kegiatan belajar mengajar, guna
meningkatkan kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Sebagai direktur belajar, pada posisi
ini guru tidak hanya melalui pendekatan instruksional saja, tetapi juga melalui pendekatan
pribadi, keramahan dan kasih sayang. Melalui pendekatan pribadi ini, diharapkan guru
dapat mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat membantu
dalam keseluruhan proses belajarnya. (M. Surya, 2004). Mengajar adalah antara seni dan
ilmu pengetahuan, untuk itu mengajar adalah hal yang kompleks dan arena para siswa itu
bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal (Diaz,
1997). Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa
mengaplikasikan secara fleksibel. Hal ini
membutuhkan pengetahuan dan keahlian profesional, serta komitmen dan motivasi.

2. Perkembangan anak menjadi bagian yang harus dipahami oleh orang dewasa yang ada
disekitarnya, termasuk pada anak usia lahir hingga tiga tahun adalah masa-masa yang
sangat menakjubkan dalam perjalanan seorang anak. Untuk membantu anak usia 0-3 tahun
mengembangkan potensi dirinya dibutuhkan guru/pendidik yang dapat menstimulasi
berbagai aspek perkembangan anak.

Berdasarkan pernyataan diatas, bagaimana penerapan stimulasi perkembangan yang tepat


pada anak usia 18-24 bulan ?

Jawaban Nomor 2
1. MEREMAS DAN MEROBEK
- Sediakan kertas bekas bersih dengan berbagai ketebalan,daun kering dengan berbagai
macam ukuran dan tekstur.
- Biarkan anak untuk meremas dan merobek
kertas. Tujuannya : Melatih kelenturan tangan
dan jari anak

2. MENGENAL ANGGOTA TUBUH


Meminta anak untuk menyebutkan bagian tubuh seperti mata, hidung, mulut, telinga, tangan
, kaki.

Tujuannya: Melatih anak mengembangkan panca indera.


3. BERMAIN PERAN
- Sediakan berbagai macam barang yang seperti dimiliki orang dewasa,seperti
dimiliki orang dewasa,seperti tas wanita,sepatu pria dan wanita dewasa, asesoris,
dsb.
- Tatalah barang-barang tersebut dengan rapi.
- Kemudian ajaklah anak bercakap-cakap tentang kebiasaan ayah dan ibunya.
- Ajak anak untuk mencoba beberapa barang tersebut,lalu berikan kesempatan pada
anak untuk bermain dengan menggunakan peralatan tersebut.

Tujuannya: Mengembangkan kemampuan anak untuk mengenal orangtuanya.

4. BERNYANYI
- Perkenalkan lagu anak dari daerah setempat.ajaklah anak untuk bernyanyi bersama.
- Berikan kesempatan bagi anak untuk tampil dan bernyanyi.
Tujuannya : Mengembangkan kemampuan anak untuk mengekspresikan diri
melalui lagu.5.PAKAI BAJU SENDIRI
- Sediakan berbagai pakaian bekas ukuran anak.
- Biarkan anak bermain dengan pakaian tersebut.
- Biasakanlah anak untuk memakai pakaiannya sendiri setelah dari kamar mandi.

Tujuannya:
- Mengembangkan kemampuan untuk menoong diri sendiri.
- Melatihketelitian dan keluwesan jari anak.

6. MAKAN DAN MINUM SENDIRI


- Ajak anak untuk mencuci tangan sebelum makan.
- Lakukan bersama anak untuk selalu berdo a sebelum dan sesudah makan
- Berikan kesempatan pada anak untuk makan dan minum sendiri.
- Lakukan kegiatan makan bersama teman sebaya
- Ajak anak untuk merapikan kembali peralatan makan yang telah digunakan.

Tujuannya:
- Mengembangkan kemampuan anak untuk menolong diri sendiri.
- Melatih jari-jari anak untuk memegang makanan
7. MENGENALKAN DAN MELATIH UNTUK BAB & BAK DITEMPATNYA
- Ajarkan anak untuk mengenal rasa ingin buang air kecil dan buang air besar.
- Ajarkan anak untuk mengungkapkan keinginannya untuk BAK dan BAB
Tujuannya: Melatih anak untuk merasakan keinginan untuk Buang Air Kecil (BAK) dan
Buang AirBesar (BAB).

8. BERMAIN TARIK-DORONG
- Sediakan benda yang dapat di tarik maupun di dorong oleh anak, misalnya dingklik,
kursi, meja,kardus besar, dan keranjang.
- Berikan kesempatan pada anak untuk mencoba untuk menarik dan mendorong benda
tersebut. Tujuannya : Mengembangkan kekuatan dan gerak.
9. MELATIH BUKA TUTUP
- Sediakan toples plastik bekas lengkap dengan tutupnya,botol air mineral bekas lengkap
dengan tutupnya, kaleng kemasan makanan lengkap dengan tutup.
- Berikan kesempatan pada anak untuk mencoba menutup dan membuka wadah tersebut.

Tujuannya:
- Mengembangkan kemampuan jari jemari
- Mengembangkan kemampuan berpikir sebab-akibat

10. BERMAIN BERSAMA


- Ajaklah anak untuk bermain bersama teman sebayanya.

Tujuannya: Mengembangkan kemampuan anak untuk mengenal anak lain diluar dirinya.

11. MEMBERSIHKAN DIRI SEBELUM TIDUR


- Berikan contoh dan ajak anak untuk selalu membersihkan diri yaitu mencuci tangan
dan kaki sebelum tidur.

Tujuannya : Mengembangkan sikap hidup bersih dan sehat.

12. MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN


Tujuannya : Membiasakan anak untuk mencuci tangan dengan baik dan
bersih.LANGKAH CTPS:
1. Basahi seluruh tangan dengan air bersih mengalir
2. Gosok sabun ketelapak,punggung tangan dan sela jari
3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku
4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir
5. Keringkan tangan dengan handuk/tisu atau keringkan dengan diangin-anginkan.
3. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Melalui bermain
anak dapatmengenal dunia sekitarnya baik orang-orang yang ada disekitarnya maupun
benda-benda yang ditemukan dalam bermain. Jadi dengan bermain selain mendapatkan
kesenangan, anak-anak mendapatkan manfaat bermain yang berguna untuk masa depan
anak.

Berdasarkan penjelasan diatas, bagaimana upaya guru dalam penerapan bermain


bagi aspekperkembangan intelektual pada anak ?

Jawaban Nomor 3

1. Percakapan

Mengajak anak berbicara. Orang tua dapat mengajak anak berbicara tentang segala
sesuatu, terutama jika dapat menambahkan ekspresi wajah. Mengajak anak mengobrol
dapat membantu meningkatkan perbendaharaan kosakata anak dan merangsang
pertumbuhan otak.

Salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan emosional dan kognitif. yaitu
memberikan perhatian kepada anak. Pembelajaran seringkali termotivasi oleh faktor
emosi. Percakapan yang membangkitkan serangkaian emosi adalah cara terbaik untuk
mengembangkan otak anak.
Hubungan emosional antara orang tua dengan anak yang terjalin dengan baik juga akan
membantu anak merasa aman dan nyaman.

Dalam percakapan dengan anak, Anda dapat menyelipkan konsep matematika untuk
merangsang perkembangan otak anak. Membacakan mereka buku dan bercerita sebelum
tidur dapat mendorong imajinasi anak. Hal ini akan membantu mereka untuk memahami
konsep-konsep yang sulit di kemudian hari.

2. Bermain

Beri anak kesempatan untuk bermain game memori, membuat objek dengan teka-teki,
lego,
permainan strategi seperti catur ataupun membuat kerajinan tangan. Bermain dapat
membantu anak untuk konsentrasi dan kreatif. Hal ini akan membantu anak dalam
memecahkan masalah intelektual di kemudian hari. Bahkan dapat membantu anak
meningkatkan proses berpikir mereka.

Berikan anak mainan dengan warna, tekstur dan suara yang berbeda. Anak-anak akan
lebihbersemangat bermain jika orang tua dapat ikut serta bermain bersama mereka.
Jika Anda tak mempunyai waktu yang cukup untuk bermain bersama anak. Cobalah
untuk membatasi waktu anak bermain gadget.

Mengganti menonton kartun di pagi hari dengan bermain blok bangunan atau teka-teki
sebagai gantinya. Mengalihkan perhatian anak anak dari bermain di depan layar komputer
dengan bermain bersama teman sebaya agar imajinasi anak dapat berkembang.

3. Pernapasan

Menghirup udara segar, memasok oksigen ke otak dapat meningkatkan kemampuan


intelektual baik anak maupun orang dewasa. Orang tua dapat mengajarkan anak
bagaimana cara bernafas yang benar agar otak mereka dapat bekerja lebih baik.
Keterampilan dalam pernapasan juga dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Salah satu cara untuk mengajarkan mereka bagaimana napas dengan benar diantaranya
adalah mengunyah permen karet. Mengunyah permen karet dapat membantu mengatur
pola pernapasan yang sehat dan membantu sirkulasi darah ke otak.

Meningkatkan kecerdasan intelektual anak merupakan hal yang penting. Namun


bukankah kebahagiaan anak adalah yang paling penting. Menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, berikan pujian dan penghargaan atas kemampuan unik anak miliki.
Biarkan anak berkembang menjadi orang yang sehat, bahagia dan sukses.
4. Kegiatan bermain merupakan hal yang sangat menyengangkan dan sekaligus merangsang
pertumbuhan seluruh aspek perkembangan anak. Pengembangan potensi menjadi hal yang
sangat diperhatikan dalam kurikulum PAUD, dan harus dirancang dengan baik dalam
dokumen kurikulum yangakan diimplementasikan dalam pembelajaran dikelas.

Berdasarkan pernyataan diatas, silahkan Saudara analisis tentang main peran yang
sangat penting untuk distimulasi pada anak usia dini!

Jawaban Nomor 4

Guru menggunakan metode bermain peran dalam proses belajar mengajar memiliki
tujuan agar siswa dapat memahami perasaan orang lain; tepo seliro dan toleransi. Kita
mengetahui sering terjadinya perselisihan dalam pergaulan hidup antar kita; dapat
disebabkan karena salah paham. Maka dengan sosiodrama mereka dapat menghayati
peranan apa yang dimainkan, mampu menempatkan diri dalam situasi orang lain yang
dikehendaki guru.12 Menurut Catherine Garvey menemukan bahwa “pada umumnya
anak-anak menyukai bermain peran (dramatic), mulai main ibu-ibuan dengan
bonekanya, main sekolah-sekolahan, atau menjadi ayah dan ibu”. Butir-butir berikut
yang dapat digunakan dalam memberi pijakan pengalaman sebelum bermain peran : 1.
Membaca buku yang terkait dengan pengalaman atau mendatangkan nara sumber 2.
Mengenalkan
kosa kata baru dan peran-peran 3. Menjelaskan urutan kegiatan main peran 4.
Menjelaskan cara menggunakan alat 5. Mendiskusikan semua gagasan main13 Melalui
bermain peran anak akan
belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran yang berbeda dan
memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain. Proses bermain peran ini
memberikan contoh kehidupan perilaku manusia yang berguna sebagai sarana yang
positif bagi anak untuk :

1. Menggali perasaanya

2. Memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh pada sikap, nilai, dan
persepsinya.

3. Mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah.

4. Memahami pelajaran dengan berbagai macam cara

Hal ini akan bermanfaat bagi anak pada saat terjun langsung ke masyarakat kelak karena ia
akan mendapatkan diri dalam situasi dimana begitu banyak peran terjadi, seperti dalam
lingkungan keluarga, bertetangga, lingkungan kerja dan sebagainya. Bermain peran
(Sosiodrama) merupakan permainan yang sangat penting dalam mengembangkan
kreativitas, pertumbuhan, dan keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial. Memang
tidak semua anak memiliki pengalaman bermain sosiodrama, oleh sebab itu diharapkan
guru dapat memberikan pengalaman dalam bermain peran (sosiodrama). Menurut Pamela
A. Coughlin, bermain peran berdampak kepada beberapa aspek perkembangan anak yaitu
perkembangan social, perkembangan emosional dan perkembangan intelektual. Menurut
smilansky setelah mempelajari tentang inisiatif mandiri anak dalam kegiatan sosiodrama,
menyimpulkan bermain sosiodrama membangun tiga area penting pada diri anak, yang
merupakan bagian-bagian penting tidak hanya bermain tetapi juga permainan/stimulasi
sekolah dan permainan stimulasi kehidupan ketiga aspek itu yaitu, perkembangan
kreativitas, perkembangan intelektual dan bahasa dan keterampilan sosial. Sedangkan
menurut Fledman di dalam area drama anak-anak memiliki kesempatan untuk bermain
peran dalam situasi kehidupan sebenarnya, melepaskan emosi, mempraktikan kemampuan
berbahasa, membangun keterampilan social dan mengekspresikan diri dengan kreatif
5. Proses pengadministrasian pada lembaga PAUD merupakan bagian yang sangat penting
dalam pengelolan lembaga yang bermutu. Memahami prinsip dan faktor-faktor yang
menentukan dalam pengembangan lembaga sangat penting bagi pengelola, kepala, dan
guru sebagai dasar dalam melaksanakan tugasnya di lembaga PAUD.

Berdasarkan pernyataan diatas, silahkan Saudara analisis tentang strategi pengelolaan


lembagaPAUDdalam bidang pengadministrasian!

Jawaban Nonor 5 :

1. Perencanaan program PAUD Perencanaan yang terus-menerus difokuskan pada program


PAUD yang sudah berjalan lancar dan peserta didik semakin bertambah setiap tahunnya.
Adapun Program yang ada di PAUD “Cerdas” meliputi: Taman Penitipan Anak (TPA),
Kelompok Bermain (KB). Perencanaan pengelolaan program PAUD “Cerdas” cenderung
sangat ditentukan oleh pengelola PAUD. Perencanaan yang sudah ada hendaknya mengacu
Rencana Program Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM)
agar perencanaan yang dibuat setiap semester maupun setiap awal tahun pelajaran terarah
pada visi dan misi yang telah ditentukan.

2. Pengorganisasian program PAUD Cara mengatasi hambatan tersebut dengan


memberi pembinaan, motivasi dan semangat untuk tetap fokus dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang telah diberikan serta mengikutkan
diklat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan agar tercipta
suasana kerja yang kondusif. Segi
administrasi, lembaga PAUD “Cerdas” sudah terorganisasi dengan baik. Pertemuan atau
rapat kelembagaan sering dilakukan di lembaga PAUD “Cerdas”, yaitu rapat mengenai
kepengurusan PAUD, rapat program kegiatan, rapat koordinasi, dan konsultasi antara
pengurus harian dengan pengelola, dilakukan sebulan sekali. Dan apabila sangat penting
dan harus segera dibahas, biasanya pengelola PAUD langsung mengadakan rapat intern
lembaga tersebut dengan secepatnya.

3. Pelaksanaan Program PAUD Perangkat pembelajaran dibuat bersama-sama dengan


pengelola dan pendidik, yang terdiri dari rencana kegiatan tahunan, rencana kegiatan
semester, rencana kegiatan bulanan, rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan
harian. Namun dalam
pelaksanaannya pendidik yang membuat perangkat pembelajaran sendiri. Pengelola hanya
memberikan motivasi, memantau dan mengevaluasi. Kendala dalam melaksanakan
program pembelajaran yaitu dalam pembuatan perangkat pembelajaran karena adanya latar
belakang pendidikan yang tidak sesuai, maka banyak kendala yang dihadapi. Cara
mengatasi kendala tersebut dengan mengikutkan diklat tentang penyusunan perangkat
pembelajaran, mendatangkan petugas ahli atau narasumber ke lembaga untuk memberikan
bimbingan dalam pembuatan perangkat pembelajaran agar hasilnya bisa maksimal, sesuai
tujuan yang hendak dicapai. Pelaksanaan program berjalan dengan lancar dan pelaksanaan
pembelajaran sesuai jadwal pembelajaran, dana berasal dari orang tua murid dan bantuan
dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang.

4. Evaluasi/Penilaian Program PAUD Dengan bentuk penilaian bergantung pada teknik


penilaian yang digunakan, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes terdiri dari tes
tertulis, tes lisan dan tes perbuatan, sedangkan teknik nontes terdiri dari teknik observasi,
wawancara, angket, dokumentasi, portofolio dan sosiometri. Penilaian pada PAUD
bersifat naratif (kualitatif) daripada perhitungan secara kuantitatif. Teknik yang digunakan
dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan portofolio. Evaluasi program dilakukan
dalam bentuk penilaian keseluruhan dari peserta didik PAUD, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Dan dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung, yang
menuntut keaktifan pendidik dalam mengawasi, mengasuh, dan membimbing anak usia
dini sehingga pendidik dapat mendeskripsikan hasil belajar anak PAUD kedalam penilaian
yang berbentuk raport.

Anda mungkin juga menyukai