Anda di halaman 1dari 9

MATERI : IDENTIFIKASI KESULITAN/HAMBATAN DALAM

MELAKUKAN PERENCANAAN DAN EVALUASI


PEMBELAJARAN DI RAUDHATUL ATHFAL MIFTAHUL ULUM
JATISARI KURIPAN

Disusun Oleh :
1.SITI ZUBAIDAH
2.DEWI HERMAWATI NINGSIH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH


PROGAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
TAHUN AKADEMIK 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Limpahan Rahmat dan anugerah dari-
NYA kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Identifikasi kesulitan/hambatan
dalam melakukan perencanaan dan evaluasi pembelajaran di Raudhatul Athfal
miftahul ulum Jatisari Kuripan”. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas pendidikan dengan judul“Identifikasi kesulitan/hambatan dalam melakukan
perencanaan dan evaluasi pembelajaran di Raudhatul Athfal miftahul ulum Jatisari
Kuripan”.
disamping itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung, sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi parapembaca.kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Probolinggo, 01 Maret 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................ 2
A. Pengertian Pendidikan Multikultural.................................................. 2
B. Tujuan Pendidikan Multikultural...................................................... . 3
C. Karakteristik Pendidikan Multikultural.............................................. 3
D. Prinsip-Prinsip Pendidikan Multikultural......................................... 4
E. Pentingnya Pendidikan Multikultural di Indonesia............................ 5
Kesimpulan...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Masalah-masalah kesulitan belajar pada anak usia dini merupakan fenomena bagi
pendidik anak usia dini dan sering kita jumpai dalam penanganannya tidak tepat
sasaran baik dalam menangani masalah kesulitan belajar yang bersifat umum
ataupun masalah kesulitan belajar yang bersifat khusus.

Setelah melakukan masalah identifikasi masalah kesulitan belajar pada anak didik
Taman Kanak-Kanak Sejahtera tempat penulis bertugas melalui observasi pada
tanggal 17-18 April 2009 maka dapat melokalisasi letak kesulitan belajar yang
bersifat umum yaitu anak hiperaktif.

Kekeliruan dalam berbagai pemahaman tentang anak hiperaktif masih banyak yang
berpola pikir (paradigma) baik di kalangan umum maupun orang tua itu sendiri
bahwa anak hiperaktif didefinisikan anak yang serba beraktifitas dan cenderung
anak yang pandai sekali juga berperilaku positif. 

BAB II
A. Pembelajaran pada pendidikan anak usiadini
Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya pengembangan
kurikulum secara konkret yang berupa seperangkat rencana yang berisi
sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak
usiadini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus di
kuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki anak.

B. MODEL - MODEL PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI


Ada banyak model pembelajaran pada anak yang dapat diterapkan semua
model memiliki karakteristik yang berberda .namun ,semuanya memuat
prinsip pembelajaran yang banyak digunakan di satuan paud ada tiga
macam yakni model sudut ,area, sentra .
1. MODEL SUDUT
Model ini memberikan kesempatan pada anak didik untuk belajar dekat
dengan kehidupan sehari hari model ini bersumber pada teori
pendidikan dan perkembangan montessori .Pada model ini program
pembelajaran difokuskan pada lima hal , yakni
 Praktik kehidupan
 Pendidikan kesadaran sensorik
 Seni bahasa
 Matematika dan bentuk geometri
 Budaya

Selaras dengan fokus program pembelajaran diatas pengertiannya adalah


ruangan pembelajarannya di tata secara fungsional bagi anak yang
memungkinkan anak bekerja bergerak dan berkembang secara bebas
dalam ruangan ini dibagi menjadi lima sudut yaitu :
A. Sudut latihan
Kehidupan praktis (practical life corner) disudut ini anak-anak diberi
kesempatan untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa di
sekitar mereka
B. Sudut Sensorik
Sudut sensorik mengembangkan sensitas pengindraan anak yakni
penguatan ,pendengaran , penghirupan , perabaan dan pengecapan .
Disudut sensorik kegiatan berfokus pada pengenalan benda seperti
berbagai perbedaan warna merasakan berat ringan ,berbagai bentuk
dan ukuran , merasakan tekstur halus dan kasar , tinggi rendah suara
berbagai berbau dari berbagai benda dan mengecap berbagai rasa
dari benda yang di jumpai sehari hari.

C. Sudut matematika (premath and perception corner)


Di sudut ini matematika di perkenalkan kepada anak-anak melalui
konsep-konsep matematika yang jelas dan menarik.
D. Sudut bahasa (language and vocabulary corner)
Di sudut ini anak-anak belajar mendengar dan menggunakan kosa
kata yang tepat untuk seluruh kegiatan selain itu anak – anak mulai
diperkenal kan tentang tentang komposisi / susunan kata ,kalimat
dan cerita .
E. Sudut kebudayaan (culture and library corner)
Disudut ini anak-anak diperkenalkan mempelajari geografi ,sejarah , ilmu
tentang tumbuh – tumbuhan dan ilmu pengetahuan yang sederhana . selain
itu anak- anak pun di perkenalkan tentang masakan khas daerah melalui
kegiatan memasak.
2. MODEL AREA
Model ini dikembangkan oleh high scoopy di amerika serikat dan di
kenalkan di Indonesia oleh children resources international.inc.Model
arememfasilitasi kegiatan anak secara individu dan kelompok untuk
pengembangan semua aspek area ditata secara menarik setiap area
memiliki beberapa kegiatan yang menggunakan alat dan bahan yang
berbeda semua anak dapat memilih area mana yang paling disukai untuk
semua area difasilitasi oleh seorang guru. Guru mengawasi anak -anak
yang bermain di semua area yang di bukanya.
Area yang biasa dibuka terdiri atas :
a. Area balok
Area balok memfasilitasi anak untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan berpikir matematika
b. Area Drama
Victoria brown dan sarapleydell menyatakan bahwa bermain drama
penting untuk anak usia dini sebagai proses melatih fungsi kognitif
seperti :mengingat, mengembangkan kemampuan bahasa meningkatkan
kemampuan fookus/ konsentrasi
c. Area seni
Area seni mendukung pengembangan kreatifitas dan pengalaman taktil
anak dalam menggunakan berbagai bahan dan alat
d. Are keaksaraan
Area membaca bukan berarti mengajarkan anak untuk membaca dan
menulis seperti layaknya kegiatan membaca dan menulis di sekolah
dasar area membaca dan menulis di mulai dengan mengenal symbol
symbol sederhana dari benda yang ada di sekelilingnya membuat
coretan di atas kertas
e. Area pasir dan air
Area pasir dan air lebih kepada pengembangan sensorik dan motoric.
f. Area gerak dan musik
Kegiatan gerak dan lagu merupakan kegiatan yang di butuhkan sehari-
hari salain itu juga menyenangkan bagi anak .
g. Area sains
Area sains dapat dilakukan diluar ruangan dengan tanaman ,binatang
dan benda sekitar.
h. Area matematika
Di area ini anak belajar tentang bentuk ,hitungan , angka, jumlah,
pengelompokan , ukuran memasangkan.
i. Area imtag
Di Indonesia ditambah dengan area imtag .area imtag memfasilitasi anak
belaJar tentang kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang di anutnya.
3. MODEL SENTRA
Model ini dikenalkan di Indonesia oleh DR – PAMELA PHEIP DR
CCRT FLORIDA.
Bermain dipandang sebagai kerja otak sehingga anak diberi
kesempatan / memulai mengembangkan ide hingga tuntas menyelesai
kan hasil karyanya start and finish.
Adapun macam – macamsentra :
1. Sentra balok
2. Sentra main peran kecil ( MIKRO)
3. Sentra main peran besar
4. Sentra imtag
5. Sentra seni
6. Sentra persiapan
7. Sentra bahan alam
8. Sentra memasak

Dalam pembelajaran usia dini diterapkan belajar sambil bermain pada anak usia
dini jef free, dan hewson( 1984 : 15 – 18 ) berpendapat bahwa ada 6 karakteristik
bermain pada anak yang perlu dipahami oleh stimulator yaitu :
 Bermain muncul dari dalam diri anak
 Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat
 Kegiatan / di nikmati
 Bermain harus difokuskan pada proses daripada hasil
 Bermain harus di dominasi oleh pemain
 Bermain harus melibat kan peran aktif dari pemain
BAB III

PENUTUP / KESIMPULAN
Model – model tersebut diatas merupakan hasil penelitian dan penerapan
para pakar pendidikan anak usia dini yang berlangsung bertahun – tahun
sebelum di sosialisasikan lebih di luar model- model tersebut mampu
membantu anak dalam belajar .Setrap model – model memiliki kekuatan
dan keunggulan masing – masing oleh karena itu ,apapun model yang
digunanakan , anak bias bermain nyaman , aman , dan berkembang
kemampuan berpikir kritis, kreatif dan perilaku baiknya .

DAFTAR PUSTAKA

ISKANDAR HARIS .Direktorat pembinaan pendidikan anak usia tahun 2015


SUJIONO NURANI YULIANI 2013
SUJIONO NURANI YULIANI(2011 : 138)

Anda mungkin juga menyukai