Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAN SEMESTER

NAMA : SALSABILA AMAT SYAKUR

NIM 2320043

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN IPS – E

1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat urgensi dalam mengkonstruksi karakter
siswa. Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Soial di tanamkan pada beberapa pengetahuan
nilai-nilai yang ada di dalam ilmu-ilmu sosial yang berorientasi pada pembentukan karakter
guna mempersipakan diri secara matang untuk kehidupan yang lebih kompleks. Pembelajaran
IPS di anggap penting dalam mengkosntruksi karakter siswa dalam mempersiapkan diri
menjadi warga masyarakat yang memiliki karakter yang baik dan mampu menyesuiakan
dengan konteks sosial di mana dia berada. Dengan penanaman karakter sebagai mahluk sosial
siswa mampu memahami keanekaragaman yang ada dalam masyarakat Indonesia yang di
mana masyarakat yang di sebut masyarakat multikultural.

Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah
yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun orang lain dan
Pembelajaran IPS dapat membekali siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan individu, masyarakat, lingkungan, dan kebangsaan berdasarkan perubahan
waktu. Pembelajaran IPS diperlukan untuk mendewasakan siswa mencapai keberhasilannya
dalam kehidupan bermasyarakat

2. a. Cakupan materi IPS tergolong padat, banyak dan bersifat konseptual/teoretis, Materi yang
demikian mengharuskan atau menuntut anak untuk menghafal materi pelajaran yang begitu
banyak. Kita tau bahwa kegemaran anak tidak ada yang sama, ada yang senang belajar
hafalan, hitungan, berlajar yang berhubungan dengan kegiatan praktek dan lain-lain. Ini
salah satu masalah yang mempengaruhi keantusiasan anak menerima materi. Apa lagi
dalam kelas didominasi oleh anak-anak yang kurang suka belajar yang menuntut hafalan.

Solusinya yaitu dalam pembelajaran ips harus menggunakan media tambahan berupa video
atau ppt yang membuat pembelajaran tidak monoton dan membuat siswa tidak bosan
dalam belajar, bisa juga menggunakan games seperti tebak tebakan yang membuat siswa
menjadi aktif .

b. Penyampaian materi pelajaran yang tidak dikaitkan dengan lingkungan real anak, Dalam
konteks ini diharapkan sekiranya guru perlu mengembangkan materi pelajaran sesuai
dengan lingkungan keseharian anak. Tidak bisa hanya berpatokan dengan buku paket.
Sehingga materi yang disampaikan tidak hanya yang ada diluar lingkungan anak tapi
melibatkan lingkungan kehidupan sehari-hari mereka. Bahkan masih ada guru yang
menerapkan sistim mencatat materi sampai habis.

c. Keterbatasan buku-buku yang relevan, Ketersedian buku sangat berdampak bagaimana


anak bisa belajar mandiri. Sarana yang tersedia pada setiap sekolah tidak sama. Jangankan
belajar mandiri belajar di kelas saja harus berkelompok. Karena buku yang ada sangat
terbatas. Apalagi mengharapkan buku-buku relevan dan anak-anak yang kurang beruntung
belum tentu bisa fotokopi atau membelinya di toko buku.

Solusinya diharapkan pemerintah memfasilitasi lebih banyak buku ke sekolah sekolah


yang sekiranya mempunyai keterbatasan dana dapat dilakukan dengan mensurvei sekolah
tersebut untuk membantu memberikan media pembelajaran yang kurang seperti buku.

3. - Fakta

a. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Banyak suku bangsa dengan bahasa, pakaian,
rumah, makanan, dan kesenian yang berbeda-beda.

b. Marakka’ Bola adalah tradisi memindahkan rumah secara gotong royong masyarakat Bugis
Barru Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di tengah masyarakat Desa Lalabata, Kecamatan
Tanete Rilau, Kabupaten Barru.

c. Indonesia terletak diantara 2 samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

d. Papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako (alam adalah aku).

e. Masyarakat di Kecamatan Kampar, Provinsi Riau bersama-sama melestarikan hutan di sana,


di mana ada peraturan untuk tidak boleh menebang pohon di hutan tersebut dan akan
dikenakan denda seperti beras 100 kg atau berupa uang sebesar Rp6.000.000,00 jika
melanggar.

- Konsep-konsep

a. Samudra

b. Keanekaragaman budaya

c. Tradisi

- Generalisasi

a. Indonesia mempunyai letak strategis yang membuat Indonesia mudah untuk dikunjungi
oleh pendatang
b. Mempunyai banyak suku membuat Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya dan
berbagai macam tradisi yang sangat menarik.

4. a. Senang Bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan
yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD semestinya merancang
model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya
mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran
hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA, Matematika, dengan
pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan
Keterampilan (SBK).

b. Senang bekerja dan berkelompok. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam 6
kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3‐4
orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok. Mereka akan belajar
aspek‐ aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan‐ aturan
kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar
menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif)

c. Senang Bergerak. Anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena
itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau
bergerak. Jangan menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama.

d. Senang Merasakan atau memperagakan Sesuatu Secara Langsung, anak SD memasuki tahap
operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep‐
konsep baru dengan konsep‐konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk
konsep‐konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi‐fungsi badan, pera jenis kelamin, moral, dan
sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak
melaksanakan sendiri. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan
lebih memahami tentang arah mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas,
kemudian menunjuk langsung setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan
diketahui secara persis dari arah mana angin saat itu bertiup.

5. a. Tempat lingkungan sekitar dimana seseorang guru dapat memberikan contoh dalam
pembelajaran dengan menggunakan contoh, seperti sungai, pasar, gunung, museum, dll

b. Benda, Segala benda yang dapat membantu proses pembelajaran misalnya atlas, peta, globe dll

c. Orang yang memiliki keahlian tertentu sehingga siswa dapat belajar sesuatu kepada orang tersebut.

d. Buku, Segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa dapat dilihat di
perpustakan atau took buku

e. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi seperti hujan, gempa, tsunami, dan kerusakan alam lainnya

Anda mungkin juga menyukai