Nama Kelompok 5:
Pekanbaru
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang
sangat mendasar. Hal ini dikarenakan masa usia dini merupakan masa emas
perkembangan anak, yang apabila masa tersebut anak diberikan simulasi yang
Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan ( the golden yerasr)
berbagai rangsangan. Masa peka pada masing masing anak berbeda, seiiring
peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap
proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses
1
dirancang sebaik mungkin agar aman, nyaman dan kondusif untuk belajar
merancang lingkungan belajar. Untuk itu perlu ada system keamanan untuk
sekolah dilengkapi pagar anak tidak dapat keluar dari lingkungan sekolah di
khawtirkan akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti mendapat
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengetahuaan kepada anaak tentang pengelompokan benda. Alat
permainan didalam ruangan (inn door). Guru serta peserta didik sebaiknya
dapat menata dengan baik dan tidak bertumpu di satu tempat. Dengan
adanya penataan alat pemainaan dapat memberi pengajaran terhadap anak
supaya dapat tertanam sifat tanggung jawab di dalam diri anak, dimana
anak diharuskan menata kembali alat amain yang telah di pakai. Alat
permaianan sebaiknya di tata didalam rak rak alat permaianan yag
ukuran rak itu setinggi anak atau sepinggang orang dewasa. Hal ini
dilakukan akan mempermudah anak mengambil mainan dan menata
kembali setelah menggunakan alat permaianan.
2. Lingkungan belajar out door
Lingkungan belajar di luar (out door ) terdiri atas lapangan rmput dan alat
permaianan . Alat permaianan tersebut meliputi ayunan, jungkat – jungkit,
panjat panjatan, tali papan titian, balok keseimbangan, papan luncur dan
dapat juga ditambah tempat bermain seperti bak pasir dan bak air. Di
lingkungan belajar luar ( out door) kemampuan motorik kasar anak akan
lebih berkembang. Keamanan ari setiap permainan di lingkungan belajar
luar juga perlu menjadi perhatian setiap guru dengan menempatkan guru
piket untuk setiap harinya.
Berikut adalah penjelasan komprehensif mengenai tiga konsep teori
pembelajaran sosial tersebut.
3. Menata halaman bermain
Halaman bermain sebaiknya lapangan berumput dan luas. Halaman
seperti ini sangat disukai oleh anak – anak dan suka bemain kejar kejaran
dan berguling – guling di lapangan.
Halaman sekolah juga dilengkapi pagar dan pintu gerbang anak agar anak
tidak dapat kelauar dari lingkungan sekolah. Jika anak kelauar dari
lingkungan sekolah di khawatirkan akan terjadi hal hal yang tidak
diinginkan seperti mendapat kecelakaan di jalan, hilang atau pergi ke
tempat teman - temannya sehingga orang tuanya kebingunagan
mencarinya.
4
B. Syarat – syarat Belajar didalam dan diluar
Aktivitas bermain pada masa anak - anak adalah hal yang
menyenangkan dalam dunia kehidupan anak. Berbain dengan begerak bebas,
bereksplorasi mengekspresiksn kegiatan yang ingin di lakukan tanpa di batasi
oleh peraturan yang terlalu mengikat. Kegiatan bermain pada anak anak
bukanlah hannya mendapatkan kesenangan semata akan tetapi dalam setiap
permainan di pastikan terdapat pelajaran dan manfaat yang dapat di peroleh
dari kegiatan tersebut bila ditata secra baik dan benar. Setiap jenis pemaianan
tentunya mempunyai mamfaat khusus didalamnya untuk itu perlu dilakuakan
secara seimbang dan dirancang bentuk permaian.
Untuk mendorong potensi, bakat dan kemampuan potensi pada diri anak
sangat di perlukan wadah khusus untuk bermaian yang berisikan berbagai
jenis permaianan yang sesuai dengantingkat kemampuan potensi masyarakat
setempat. Dengan membentuk sentra sentra permaiann dapat dilakukan sesuai
dengan inti permaianan yang diharapkan.
Sentra area yang dibentuk PAUD terdiri dari :
a. Sentra pembangunan
Kegiatan main dalam sentra ini pembangunan ini harus didukung olah alat
permaianan sehinggga dengan bermain pembangunan ini anak di
harapakan anak memiliki kemampuan berkomonikasi dengan teman
sebayaa, memiliki mkeuatan koordinasi motoric halus dan kasr.
Alat permaianan yang dibutuhkan main pembangunan sebagai berikut :
Terstruktur
1. Balok
2. Puzzle (angka,huruf , gambar)
3. Papan pasak
4. Lego
Sifat cair
1. Playdough
2. Krayon
3. Ublegh
5
4. Spidol
5. Cat cair
b. Sentra bermaian peran
Fungsi bermain peran dapat menunjukan kemampuan berpikir anak yang
lebih tinggi, karena anak sudah dapat menahan pengalaman yang
didapatnya melalui panca indera dan menampilkannya kembali kedalam
bentuk perilaku pura pura. Bermain pean sanagat penting untuk
perkembangan kognitif, social dan emosional anak, sehingga dapat
mengembangkan kreatifitas dan pertumbuhan intelektual.
Main peran dapt dibagi 2 main peran mikri dan main peran makro
Main peran makro adlah anak berperan langsung jadi doter misalnya dan
menggunakan alat alat pendukung. Sedangkan main peran mikro anak
bertindak sebagai sutradara atau dalangnya. Anak dapat menggunakan alat
yang berukuran kecil untuk memainkan peran apa saja ,misalnya pensil
digunakan dimafaatkan sebagai dokter.
c. Sentra bermain agama
Sentra aga, dibentuk bertujuan untuk membentuk anak anak yang
berakhlak mulia melalui pendekatan nilai - nilai agama.
Alat yang dibutuhkan seperti :
1. Balok iqro
2. Gambar gambar rumah ibdah
3. Poster poster bacaan doa, tata cara sholat
4. Kartu hijaiyah
5. Alat alat sholat
6. Gambar bernuansa agama
d. Sentra persiapan
Sentra persiapan ditujukan untuk pekembangan kognitif dan motoric
halus. Kegiatan yang bnayk diberikan pada Sentara ini membaca dan
menulis.
Bahan bahan yang digunakan’
1. Karyon dan kertas
6
2. Kancing dan macam –macam jenis dan ukuran
3. Manik manaik dan tali
4. Pensil
5. Kartu angka,huruuf
6. Meronce,menggambar,menulis
7. Main puzzle,papan pasak, bentuk geometrix
e. Sentra bahan alam
Sentra bahan alam bertujuan melatih kecerdasan kinestetik pada anak usia
dini, komonikasi dengan teman sebaya, mengontrol emosi serta hubungan
social anak.
Kegiatan bermain dilakukan diluar rauanagn di alam bebas.
Alt yang digunakn di sentra bhan lam sebagai berikut :
1. Memanfaatkan bahn yang tersedia dialam sekitarnya
2. Pasir
3. Ayuna
4. Bola dunia
5. Jungkat – jungkit
6. Pelangi dll
Halaman bermain sebagai tempat belajar anak usia dini dapat disetting
sebagai tempat ;
1. Tempat berkebun
Tempat berkebun terdiri atas tanah tebuka dan dilengjapi dengan alat –
lat berkebun seprti cangkul, sekop dan alat kebun lainnya. Biasanya
tempat berkebun diletaklkkan dekat dengan sumber air, anak – anak
dapt menanam tumbuhan dan merawat tumbuhan tersebut.
2. Bermain bak pasir
Anak – anak sangat senang bermain air. Ada berbagai alat perlengkapan
untuk bermain seperti gelas plastic, deregen air, pompa plastic dan
benda – benda yang terapung dan tenggelam di dalam aiar. Anak dapat
belajar berbagai sifat air dan konservasi volume zat cair.
7
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Lembaga Pendidikan Anak Usia dini sebaiknya harus merancang
lingkungan bermain sehingga merupakan “taman “ bagi anak. Kegiatan
bermain anak yang mendukung kualaitas daya kreasi anak juga tidak selalu
dengan pelengkapan yang mahal dan modern.
Dari lingkungan sekitar bahan dan alat main juga dapat di pergunakan
oleh anak tanpa mengurangi fungsi dan tujuan dari kegiatan bermian itu
sendiri. Penataan alat permaianan bertujuan untuk menarik anak untuk
memilih maianan yang disukai penataan alat main sesaui dengan jenisnya
memberi pengetahuan kepada anak tentang pengelompokan benda.
Keamanan dari setiap permaianan belajar luar juga perlu menjadi perhatian
setiap guru dengan menempatkan guru piket untuk setiap harainya.
Halaman juga perlu ditanami berbagai jenis tanaman sehingga melalui
tanaman yang ada akan menambah pengetahuan anak seperti melihat bentu
daun, warna , wangi bunga, bentuk batang tanamanan serta warna daun.
8
DAFTAR PUSTAKA