Anda di halaman 1dari 10

KEAMANAN DAN KESELAMATAN ANAK DI RUANGAN OUTDOR DAN INDOOR DI TK

A. KEAMANAN DI OUTDOR DAN INDOOR DI TK

Lingkungan sebagai unsur yang menyediakan sejumlah rangsangan perlu mendapat perhatian dan perlu
diciptakan sedemikian rupa, agar menyediakan objek-objek sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan anak. Dalam merencanakan program yang sesuai perkembangan anak, orang dewasa
atau pendidik hendaknya melakukan beberapa hal berikut ini :

· Menyediakan kegiatan berikut peralatan yang bervariasi dan kaya yang dapat dipilih sendiri oleh
anak.

· Menawarkan kepada anak-anak untuk memilih apakah mereka ingin berpartisipasi dalam
kelompok kecil atau melakukan kegiatan sendiri (individu)

· Membantu dan memandu anak-anak yang tidak atau belum mampu memanfaatkan kemudahan
dan kesenangan kegiatan pilihan sendiri dalam sesi kegiatan pilihan anak.

· Memberikan kesempatan kepada anak untuk berinisiatif dan melakukan praktik langsung
mengenai kegiatan yang dipilihnya sendiri.

Pendidik perlu menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan memudahkan
sensori anak untuk bersentuhan dengan lingkungan belajar sehingga setiap aspek perkembangan anak
dapat berkembang sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan perkembagan anak usia
dini, khususnya anak usia tiga sampai dengan empat tahun.

Faktor lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar untuk membedakan kualitas program di
lembaga PAUD. Oleh karenanya guru harus lebih berhati-hati dalam merencanakan dan mengorganisir
ruang kelas dan peralatannya. Perencanaan dan pengorganisiran ruang kelas secara baik dan berhati-
hati akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya :

· Membuat pekerjaan guru menjadi mudah,

· Hari-hari anak menjadi lebih menyenangkan

· Anak dapat menyelesaikan tugas secara lebih produktif dan tertantang

· Anak-anak akan terus berkeliling dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya tanpa merasa bosan
· Atmosfer kegiatan pembelajaran lebih dapat terantisipasi, cemerlang, inspiratif, menakjubkan,
menantang dan memesona.

Ruang kelas yang teratur dan tetata baik merupakan lingkungan yang dapat meransang siswa untuk
belajar,memberikan rasa aman dan nyaman seta mempermudah pekerjaaan,baik guru maupun siswa itu
sendiri. Guru sebagai perancang aktivitas pembelajaran sekaligus pelaksanaanya memegang peran yang
penting untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Termasuk didalamnya menciptakan lingkungan
fisik kelas yang kondusif untuk kegiatan belajar anak.

1. Lingkungan Di Dalam Kelas (Indoor)

Ukuran ruang kelas dipengaruhi oleh jenis kegiatan yang akan dilakukan anak,serta jumlah anak yang
terlibat dalam kegiatan tersebut. Kelas perlu dirancang agar menyenangkan.

Warna-warna terang dan riang sangat disukai anak. Akan tetapui jangan terlu “ramai”karena warna
mengalihkan perhatian anak. Untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan meningkatkan
konsentari belajar siswa,pilihlah warna-warna cat dinding yang tidsak terlalu mencolok.

Cahaya matahari diusahakan dapat masuk dengan baik agar kelas tidak gelap. Ventilasi pun baik
sehinnga tempertur terjaga kenyamanannya.

Hindari cahaya matahari lansung karena akan menyilaukan dan merusak mata anak,antisipasi dengan
memasang kaca buram.

Pastikan semua anak dapat melihat kepapan tulis atau guru dengan baik.

Usahakan kelas sebagai lingkungan belajar. Kemanapun anak menghadap akan belajar

Papan tulis sebaiknya agak rendah agar anak dapat mencapainya,dan sediakan selalu alat tulis didekat
papan tulis untuk meransang anak menulis

Gambar dapat dipasang didinding. Gambar yang menunjukkan keterampilan hidup perlu
disediakan,misalnya gambar bagaimana menyeberang jalan,memkai kaos kaki,mencuci tangan dan
sebagainya.

Kabel-kabel listrik harus terlindung dan tidak berada dalam jangkauan anak-anak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menata ruang kelas adalah:


1. Ukuran ruangan

Hal-hal yang harus diperhatikan dewngan seksama dalam penataan ruangan ini antara lain:

a. Ruangan harus mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam

b. Area perpustakaan ,belajar matematika,atau bahas ditempatkann di sisi yang lebih tenang dan
tidak berdekatan dengan area bermain.

c. Area yang berada dekat sumber air sebaiknya berdekatan dengan tempat kegiatan prakarya
kerajinan anak atau kegiatan praktik sains.

d. Setiap area belajar bisa diberi hiasan hasil karya siswa yang berhubungan dengan tema yang
sedang dipelajarinya disekolah.

2. Perlengkapan kelas/furniture

Pemilihan furniture juga harus disesuaikan dengan ruangan yang ada,misalnya jangan memakai meja
bulat bila kapasitas ruangan terbats tapi pakilah meja segi empat memanjang,sehinnga memberi kesan
ruang yang lebih lapang.

Selain itu perhatikan juga meja,kursi ,rak penyimpanan barang siswa dan media penunjang lainnya
dalam belajar.untuk memudahkan dapat dilakukanhal berikut:

Perhatikan akses siswa untuk mengambil peralatan untuk yang dibutuhkan seperti kertas,pensil
gunting,dan lain-lain.

Pilihlah media pengajaran yang aman dan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya.

Gunakanlah furniture yang bersifat multiguna,misalnya papan tulis yang satu sisinya dapat
dimanfaatkan se3bgai rak buku dan bagian bawahnyaberfungsi untuk menyimpan peralatan tulis guru.

Ketika mengatur letak furniture,pastikan semua siswa dapat melihat kepapan tulis dan guru drai
tempat mereka duduk

Dideretan tempat duduk siswa,berilah jalan atau jarak diantaranya,sehinnga memudahkan guru
berpindah apabila memberikan bantuan individubagi siswa yang membutuhkan.

Persiapkan stok kebutuhan kelas seperti alat-alat tulis ,kebutuhan prakarya


2. Lingkungan Di Luar Kelas (Outdoor)

Ada dua alasan penting bermain outdoor diperuntukkan untuk anak-anak usia dini. Pertama, banyak
kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan oleh anak. Kedua, kebiasaan orang tua
yang menjauhkan area bermain dari anak-anak karena berbagai faktor dan lebih memilih memberikan
anak-anak tontonan atau bermain komputer selain itu faktor lingkungan yang tidak aman membuat
orang tua menjauhkan anak mereka untuk bermain di luar.

Bermain outdoor membuat anak dapat menikmati kesenangan dan sangat membantu pertumbuhan dan
perkembangannya. Berbagai macam area yang ada di lingkungan bermain outdoor yang dikelilingi alam
yang natural sehingga anak-anak dapat mengobservasi benda-benda yang ada disekitarnya.

Hal yang paling penting dari penataan lingkungan outdoor adalah anak mendapatkan pengalaman yang
unik. Misalnya science yang datang dengan sendirinya secara natural, yaitu berseksplorasi dan
mengobservasi dengan tangannya sendiri. Anak dapat melihat tentang perubahan warna, memegang
kulit kayu sebatang pohon, mendengar suara jangkrik atau mencium udara setelah hujan turun, anak-
anak menggunakan semua perasaan mereka untuk belajar tentang dunianya. Memperhatikan
pentingnya tata lingkungan outdoor untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak maka
anda harus memberikan perhatian serius dalam merancang dan menggunakan tempat bermain outdoor.

Prinsip penataan area bermain outdoor pada anak usia dini adalah :

1. Memenuhi aturan keamanan

2. Harus sesuai dengan karakteristik alamiah anak

3. Harus didasarkan pada kebutuhan anak dan

4. Secara estetis harus menyenangkan

Frost & Wortham(1988) dalam Patmonodewo(2003) memberikan saran agar lingkungan diuluar kelas
aman dan nyaman bagi siswa ketika turun bermain ,seperti berikut:
Adanya pagar atau pintu pengaman untuk melindungi anak-anak dari bahaya jalan dan air.
Pemasangan pagar pengaman mutlak diperlukan ,dilengkapi dengan kunci atau gembok yang harus
diperiksa apakh terkunci dengan baik pada saat anak turun bermain,karena beberapa anak akan
bermain diluar pagar sekolah.

Alat-alat permainan yang dipergunkan sesuai dengan tahapan usia anak,misalnya papan seluncur
jangan terlalu tinggi karena anak akan kesulitan menaikinya.

Alat-alt bermain yang digunakan aman bagi keselamatan anak

Bebas dari aliran listrik yang mebahayakan

Perehatikan juga jarak area bermain,misalnya jarak area bermain pasir dari ayunan yang tidak terlau
berdekatan.

Contoh beberapa alat-alat bermain dan belajar yang terdapat diluar kelas:

Jungkat-jungkit

Ayunan

Bak pasir atau bak air

Papan seluncur

Bola keranjang.

Dan sebagainya.

B. KESELAMATAN DI OUTDOR DAN INDOOR DI TK

Lingkungan kehidupan seorang anak Tk adalah di sekolah, rumah, dan sekitarnnya, serta sesekali pergi
bersama keluarga ke tempat laian. Lingkungan sekolah adalah sekolah beserta segala isinya serta
halaman maupun sekelilingnya. Pengertian lingkungan dapat berupa fisik maupun lingkungan sosial.

Kondisi seorang anak TK memiliki beberapa kelemahan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Seorang anak TK masih belajar mengenal berbagai benda yang ada, bentuk maupun fungsinya. Seorang
anka TK belum bnayak mengalami masalah dengan sesuatu benda yang ada di lingkungannya, karena
selama ini ia dijaga oleh orang tuanya agar tidak sampai terkena sesuatu yang berbahaya atau
dilindungi. Sehingga ada kemungkinan ia tidak tahu bahwa ada bahaya di lingkungannya atau ia akan
amat takut beberapa hal karena selalu diberi peringatan.

1. Penyebab Anak Usia TK Mengalami Kecelakaan

Pada masa ini anak usia TK memiliki kelemahan :

a. Kondisi fisik yang masih belum tegap, mantap, belum memiliki tenaga yang cukup, serta belum
memiliki koordinasi motorik yang baik, belum mengenal berbagai keadaan atau situasi yang ada di
lingkungan yaitu benda maupun keadaaan seperti keramaian di jalan raya, air yang banyak seperti kolam
berenang atau sungai.

b. Belum tahu cara menghadapi bahaya dan cara melakukan tindakan yang diperlukan ketika
mengalami kecelakaan karena :

o Belum bisa memperkirakan atau membedakan tingkat ketinggian atau kerendahan dengan benar.

o Suka memasukkan benda ke mulut

o Belum mengenali atau membedakan benda atau bahan yang bebahaya dan yang tidak berbahaya.

o Banyak bergerak, berlari, dan melompat

o Keseimbangan tubuh belum seimbang

o Suka meniru perbuatan orang lain

o Rasa ingin tahu dan suka memegang suatu benda yamg terjangkau

Ketujuh penyebab kecelakaan tersebt adalah beberapa di antara berbagai penyebab yang dapat
disebabkan anak kurang berhati-hati maupun kelalaian orang dewasa yang berada di sana dan
bertanggung jawab akan lingkungan anak.

2. Kecelakaan yang Mungkin Terjadi Pada Anak

a. Terjatuh

1) Keadaan yang sering menyebabkan anak jatuh :


o Adanya benda yang terdapat di lantai

o Lantai yang licin kareana basah, berminyak, berlumut

o Posisi tempat berada anak seperti tempat tinggi, lereng

o Keadaan kesehatan anak, khususnya kesehatan mata seperti rabun senja karena kekurangan vitamin
A

2) Pencegahan biar anak tidak jatuh :

o Lantai yang bersih, kering dan rata

o Barang-barang tidak bertebaran di lantai

o Pencegahan anak naik suatu tempat yang tinggi yang berbahaya

3) Akibat anak jatuh :

o Gejala ringan, anak memar atau benjol

o Gejala sedang, terdapat luka berdarah, nyeri dan gigi goyang

o Gejala berat, Pingsan, muntah, keluar darah dari hidung telinga, gigi patah.

4) Tindakan pertolongan pertama :

o Gejala ringan

Penanggulangannya adalah memar atau benjol di kompres dengan air dingin. Jika ada luka ditangani
dengan mengikuti petunjuk P3K

o Gejala sedang

Penanggulangannya jika luka berdarah, setelah ditangani seperti P3K, perlu diperhatikan untuk
perdarahan yang banyak bawa ke puskemas atau dokter terdekat.

o Gejala berat

Penanggulangannya Perhatikan benar-benar P3K, kmudian harus segera dibawa ke rumah sakit.

b. Keracunan
1) Penyebab anak keracunan

o Bahannya mengandung racun

o Obat-obatan

o Cairan pembersih

o Bahan bakar

o Obat anti hama atau pestisida

o Gigitan binatang

o Pupuk tanaman

2) Pencegahan keracunan

o Bahan-bahan yang mengandung racun disimpan di tempat yang sulit di capai anak

o Obat yang diminum dan obat luar diletakkan terpisah dan diberi tanda yang jelas

o Bahan pembasmi serangga disimpan terpisah atau tersendiri

o Bersihkan seluruh lingkungan dan ruangan yang ada secara baik

o Anak diberi pengertian mengenai bahan-bahan maupun serangga

3) Akibat anak keracunan

o Pusing, sakit kepala

o Mual, muntah, sakit perut, mencret

o Bengkak, nyeri, perubahan warna kulit

o Kejang-kejang

o Sesak nafas

o Pingsan

o Mulut berbusa
c. Kemasukan benda asing

1) Benda yang sering dimasukan ke dalam mulut

o Benda tumpul

o Benda tajam

o Serangga

2) Pencegahan anak memasukkan benda asing

o Juahkan benda-benda yang dapat dimasukan ke mulut

o Biasakan anak makan dan minum dengan cara yang benar

o Jangan berikan makan atau minum ketika anak sedang menagis

3) Akibat bila anak kemasukan benda asing

o Luka, pendarahan, gamgguan pendengaran

o Kesulitan bernafas, sesak

o Hidung tersumbat

o Benda yang tajam dapat menyebabkan luka

4) Tindakan pertolongan

o Kemasukan benda pada saluran pernapasan

§ Tunggingkan anak dengan porsi kepala lebih rendah dari punggung

§ Tepuk-tepuklah punggung anak agar benda tersebut keluar.

3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K )


a. Pengertian

o Pertolongan yang diberikan segera setelah kecelakaan

o Pertolongan ini bersifat sederhana dengan peralatan dasar sederhana yang dapat diakan di tempat
umum

o Tindakan P3K ini bersifat sementara, sampai korban mendapat pertolongan dari petugas yang
berwenang.

b. Tujuan P3K

o Menyelamatkan penderita

o Menyembuhkan penderita atau mencegah bertambah parahnya luka atau kerusakan akibat
kecelakaan

o Mengurangi rasa nyeri dan cemas, menjaga ketenangan fisik dan mental penderita

o Membantu mencarikan pertolongan dari pihak yang berwenang secepat mungkin, di samping upaya
melakukan P3K.

c. Prinsip Pokok P3K

o Tindakan dilakukan P3K secara cepat, tepat, dan hati-hati

o Tetaplah berjaga mewaspadai ancaman bahaya selanjutnya bagi korban

o Upayakan agar penderita tetap sadar.

o Apabila ada perdarahan, dihentikan secepatn

SUMBER ATAU SITUS

http://neniafrima.wordpress.com/2012/12/13/menata-ruangan-untuk-belajar/

http://www.readmore99.com/praktik-pembelajaran-constructivisme-pada-pendidikan-anak-usia-dini-
secara-holistik-suatu-tinjauan-kritis

Santoso, Sugeng dan Rianti, Anne Lies. 2004. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai