Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa
Arab “da’wah” . Dakwah mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal, ‘ain, dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini, terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna-makna tersebut adalah memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi, dan meratapi. Pengertian Dakwah
Sedangkann menurut HSM Nasaruddin Latif (1971: 11),
dakwah adalah “setiap usaha atau aktivitas dengan lisan, tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia untuk beriman dan menaati Allahsesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak Islamiyah
Dakwah adalah kegiatan peningkatan iman menurut syariat
Islam. Dakwah bil hal Dakwah bil al-Hal merupakan dakwah yang mengutamakan perbuatan nyata. Dakwah jenis ini dilaksanakan dengan maksud tidak cuma membuat pendengar memahami arti yang disampaikan dari dakwah tersebut, tapi juga mengaplikasikan berbagai perbuatan yang dicontohkan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, orang yang mendengarkan dakwah tidak cuma memaknai sebuah kebaikan dan keburukan, tapi juga mampu melaksanakan nilai-nilai kebaikan tersebut dan menjauhkan nilai-nilai keburukan dalam kehidupan sehari-harinya. Setiap muslim adalah Da'i. Sebab, setiap muslim berkewajiban untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Hal ini senada dengan penegasan Allah dalam lantunan firman-Nya, yang artinya:
"Kalian adalah sebaik-baiknya umat yang dilahirkan bagi
manusia, kalian menyuruh (berbuat) kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran dan kalian beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran [3] : 110). Bekerja Adalah Dakwah
Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad, jika sang
pekerja bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci niatnya, dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga bahkan masyarakat dan negara. Dengan bekerja , masyarakat dapat melakukan tugas kekhalifahan, menjaga diri dari maksiat, dan meraih tujuan yang lebih besar. Untuk mewujudkan bahwa kerja adalah ibadah dibutuhkan 5 pilar 1. tauhid 2.amanah 3.ihklas 4.adil 5.istiqomah Kewajiban Mengembangkan Dan Menyampaikan Ilmu Pengetahuan
Menyampaikan ilmu sangatlah penting untuk kemajuan Agama,
Bangsa dan Negara, baik dalam segi moral maupun material. Dan ilmulah yang memperbaiki semuanya. Menyampaikan ilmu bermanfaat untuk kehidupan, kebahagian dunia dan akherat.
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Menuntut ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda Nabi Muhammad salallahu alahi wassalam. Artinya .
“Menuntut Ilmu diwajibkan atas orang islam laki-laki dan
perempuan” "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati Supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran". Ingatlah Allah subhanahu wa ta’ala telah bersumpah dalam surat ini dengan masa / waktu yang didalamnya terjadi peristiwa yang baik dan yang buruk, bersumpah bahwa setiap manusia didunia ini, baik itu orang Islam atau di luar Islam pasti akan mengalami kerugian, kecuali yang memiliki 4 (empat hal) yaitu : Iman, Amal Shaleh, Saling menasehati supaya mentaati kebenaran, Saling menasehati supaya menetapi kesabaran. Dakwah Bil Hal Muhammadiyah Meneladani kisah K. H. Ahmad Dahlan dan Surat Al-Maun. K. H. Ahmad Dahlan mengajarkan surat AL maun pada santri santrinya. Setiap hari yang diajarkan oleh beliau adalah surat al-maun dan tidak pernah berganti ganti. Kemudian santrinya pun mulai bosan dan bertanya, mengapa mereka hanya mempelajari surat al maun. Kemudian K. H. Ahmad dahlan bertanya pada santrinya, apakah surat al maun sudah dihafalkan dan diamalkan. Santrinya pun menjawab bahwa surat al maun telah dihafalkan dan telah diamalkan pada setiap sholat. Kemudian K. H. Ahmad dahlan menjelaskan maksud dari mengamalkan surat al-maun dalam kehidupan sehari hari. Namun santrinya masih salah menafsirkan. Kemudian suatu hari K. H. Ahmad Dahlan mengajak santri santrinya mengumpulkan barang berharga yang dimiliki untuk kemudian diberikan kepada orang miskin, pengemis, dan gelandangan di sekitar kota yogyakarta. Al-Maun(QS:107):1-7 Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orng yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, Dan enggan (memberikan) bantuan. Dari kisah tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa muhammadiyah khususnya K. H. Ahmad Dahlan tidak hanya mengajarkan teori saja namun juga mengajarkan bagaimana mengamalkannya. Sebagaimana pada dakwah bil hal, dakwah secara langsung tidak hanya menyampaikan teorinya namun juga menyampaikan bagaimana cara mengamalkannya secara langsung. Kewajiban Mengembangkan dan Menyampaikan Ilmu Keperawatan
Keperawatan juga merupakan manifestasi dari ibadah
yang berbentuk pelayanan kesehatan yang didasarkan pada keimanan, keilmuan, dan amal serta kiat keperawatan bernbentuk pelayanan bio-psiko-sosial- kultural-spiritual yang komprehensif. Di dalam islam keperawatan tidak dapat di pisahkan dari ajaran islam secara keseluruhan. Perwujudan Dakwah dalam Keperawatan
1. Mendengarkan kekhawatiran,perasaan pasien
2. Menyediakan lingkungan yang aman dan mendengarkan ekspresi perasaan dan pengalaman mengenai penyakit dan pengobatannya 3. Merujuk untuk kunjungan rohaniawan untuk binaan rhani seperti zikir,doa,dll. 4. Mengingatkan waktu sholat 5. Membaca kitab suci 6. Perawatan sebelum ajal,dll. Matur nuhun