Disusun Oleh:
Kelompok 2
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”KHITAH MUHAMMADIYAH”.
Dalam penyusunannya makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun
pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan
maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa agama
Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi: aqidah, ibadah, akhlak dan
muamalah duniawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan
dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang keberadaannya sudah sejak lama
bahkan ikut berperan serta dalam perjuangan juga sebagai sebuah gerakan yang
dahulunya hanya memfokuskan pada penyebaran agama hal ini tidak dapat disepelekan
begitu saja. Dalam penyebaran agama yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan sebagai
pendiri Muhammadiyah tidak hanya menyuruh kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran semata. Akan tetapi di samping itu Muhammadiyah sebagai gerakan
sekaligus organisasi juga turut membantu bangsa ini agar bisa terlepas dari cengkeraman
penjajah.
Berangkat dari hal ini maka Muhammadiyah sebagai bagian dari komponen bangsa
sekaligus sebagai warna dalam kemajemukkan bangsa tercinta ini. Kita akui sebagai
bangsa yang majemuk baik dari terdapatnya berbagai macam suku, bahasa dan
kebudayaan serta organisasi-organisasi kemasyarakatan (ORMAS) adalah warna yang
masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Dalam muhammadiyah ada sebuah
pedoman yang disebut dengan khithah, dimana khittah tersebut sebagai langkah atau
kebijakan yang dirumuskan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu kita perlu
mempelajari tentang khittah perjuangan muhammadiyah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian khithoh perjuangan muhammadiyah.
PEMBAHASAN
Secara bahasa (lughowi) istilah khittah berasal dari bahasa arab yaitu khiththotun
yang artinya garis/langkah. Sehingga arti khittah muhammadiyah berarti garis-garis besar
atau langkah-langkah persyarikatan muhammadiyah. Sedangkan dari segi istilah, khittah
muhammadiyah adalah pedoman yang berisi arah, kebijakan atau langkah-langkah yang
dirumuskan oleh persyarikatan muhammadiyah, yang harus dilaksanakan untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Khittah perjuangan muhammadiyah artinya
garis besar perjuangan muhammadiyah. Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran)
perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan arah perjuangan. Hal tersebut
mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan amal usaha bagi semua
pimpinan dan anggota muhammadiyah. Garis-garis besar perjuangan muhammadiyah
tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan tujuan serta program yang telah
disusun.
e. Menguatkan Persatuan
f. Menegakkan Keadilan
g. Melakukan Kebijaksanaan
j. Mempermusyawaratkan Putusan
Menetapkan minimum pengertian dan amalan agama yang perlu dimiliki oleh
yiap-tiap anggota muhammadiyah.
Memberi penghargaan setiap keluarga muhammadiyah dan anak
muhammadiyah dan umat islam pada umumnya yang berjasa, “yang tua
dihormati” yang muda disayangi”.
Menuntun anggota menurut bakat dan kecakapannya (tani, buruh, pedagang,
pegawai, cerdik pandai, dll) sesuai dengan ajaran islam.
Menempatkan pecinta dan pendukung muhammadiyah berjenjang naik;
simpatisan, calon anggota anggota dan anggota teras.
Mengadakan kursus kemasyarakatan di daerah.
f. Memperarat Ukhuwah.
Dengan dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar dalam arti proporsi yang
sebenarbenarnya, muhammadiyah harus mampu membuktikan bahwa ajaran islam mampu
mengatur masyarakat dalam NKRI yang berpancasila dan ber UUD 1945 menjadi masyarakat
yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, materil, dan spritual yang diridhoi Allah SWT.
a. Muhammadiyah adalah Gerakan Da’wah Islam yang beramal dalam segala bidang
kehidupan manusia dan masyarakat.
b. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau
memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
c. Untuk lebih memantapkan muhammadiyah sebagai gerakan da’wah islam setelah pemilu
tahun 1971, muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan
positif terhadap partai muslimin Indonesia.
d. Untuk lebih meningkatkan partisipasi muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan
nasional.
a. Hakekat Muhammadiyah
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamika dari dalam
ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan
tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang
sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan yang menyangkut perubahan struktural dan perubahan
pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Dalam bidang Politik, Muhammadiyah berusaha sesuai dengan khittahnya: dengan dakwah
amar ma'ruf nahyi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah
harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan secara konkrit riil
bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang
berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi masyarakat yang adil dan makmur
serta sejahtera, bahagia, material dan spiritual yang diridahai Allah swt. Dalam melaksanakan
usaha itu, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada kepribadiannya.
Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan bagian gerakannya dalam
masyarakat, dan dilaksanakan berdasarkan landasan dan peraturan yang berlaku dalam
Muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam segala bidang
kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan
dan tidak merupakan afiliasi dari sesuatu Partai Politik atau organisasi apapun.
Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau
memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan
Muhammadiyah.
Berdasarkan landasan serta pendirian tersebut diatas dan dengan memperhatikan kemampuan
dan potensi Muhammadiyah dan bagiannya, perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan sebagai
berikut:
6. Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara tahun 2002 (Khittah
Denpasar)
Dirumuskan dan ditetapkan pada sidang tanwir muhammadiyah tahun 2002 di Denpasar
Bali sehingga sering disebut Khittah Denpasar dan dirumuskan di era kepemimpinan Prof. Dr. H.
Ahmad Syafi’i Ma’arif. Khittah ini menegaskan tentang posisi muhammadiyah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Muhammadiyah menempatkan dirinya sebagai moral force (kekuatan
moral) dan interest groups (kelompok kepentingan) dalam dinamika kehidupan berbangsa di
negara Indonesia.
Warga atau anggota muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik hendaklah
besungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal. Yaitu:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Khittah muhammadiyah yang merupakan pedoman yang berisi arah, kebijakan atau
langkah-langkah yang dirumuskan oleh persyarikatan muhammadiyah, yang harus
dilaksanakan untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan adalah menjadi pola dasar
kebijakan atau langkah-langkah yang selanjutnya akan dilakukan atau dirumuskan oleh
persyarikatan muhammadiyah.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kata kesempurnaan,
masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan
penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukannya
yang dapat membangun penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://helsahedweg.blogspot.com/p/korean-music.html
http://jepepastibisa.blogspot.com/2011/06/anda-pengin-mendapatkan-artikel-mapel.html
http://hartokambaton.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://tugascepat.blogspot.com/2010/12/khittah-perjuangan-muhammadiyah.html
http://batang.muhammadiyah.or.id/content-79-sdet-khittah-perjuangan-dalam-kehidupan-
berbangsa-dan-bernegara.html